amebiasis

24
AMEBIASIS

Upload: tri-hartanto-love-good

Post on 23-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ame

TRANSCRIPT

Page 1: Amebiasis

AMEBIASIS

Page 2: Amebiasis

Definisi

Amebiasis adalah penyakit infeksi usus besar yang disebabkan oleh protozoa Entamoeba histolitica.

Penyakit ini tersebar hampir diseluruh dunia terutama di daerah negara tropis yang sedang berkembang.

Umumnya disebabkan karena faktor kepadatan penduduk, higiene individu dan sanitasi lingkungan hidup serta kondisi sosial ekonomi dan kultural yang kurang menunjang perilaku kesehatan

Page 3: Amebiasis

Etiologi

Amebiasis disebabkan oleh E. histolytica. Terdapat 2 macam bentuk ameba : bentuk trofozoit dan kista.

1. Bentuk trofozoit Trofozoit dijumpai dlm lumen dinding usus dan

intestinal dpt menyebabkan gejala disentri. Trofozoit patogen atau histolitik. Morfologi : diameter 20 – 40 mikron

mengandung beberapa eritrosit didalamnya (eritrosit 7 mikron).

Bentuk ini Patogen dpt menyebabkan penyakit pada kolon, hati, paru, otak, vagina dan kulit.

Page 4: Amebiasis

2. Bentuk Kista Kista muda dan kista dewasa Kista terbentuk dari trofozoit dlm lumen usus distal Dikeluarkan melalui tinja, hidup diluar tubuh manusia

dan tahan asam lambung. Mati dgn 1% fenol, 5% as.asetat, air minum berisi

kaporit dan air panas > 500C Infeksi terjadi bila makan/minum air terkontaminasi

feses berisi kista. Dlm usus halus dinding kista akan hancur keluar bentuk minuta yg masuk ke dlm kolon.

Bentuk minuta berubah menjadi E. Histolytica

Page 5: Amebiasis

Epidemiologi

Manusia pejamu dan reservoir E. Histolitika. Penularan dengan cara fekal- oral. Penyakit ini berhubungan dgn kebersihan

individu, sanitasi, lingkungan hidup dan keadaan sosio-ekonomi penduduk.

Di Indonesia prevelensi E. histolytica diberbagai daerah berkisar 10-18%.

Penularan berasal dari pengidap kista melalui bb cara misalnya : pencemaran air minum, pupuk kotoran manusia, vektor lalat , KECOA , kontak langsung, kontak seksual oral-anal pada homoseksual, juru masak (food handlers) dg higiene yg buruk.

Page 6: Amebiasis
Page 7: Amebiasis

PATOG

Kista masuk melalui mulut pembelahan. Dlm usus halus dinding kista larut keluar trofozoid ke kolon.

Trofozoid patogen menempel pd mukus glikoprotein kolon via galactose dan lektin spesifik N-acetyl –D-galactosamin (Gal/Gal NAc lectin ) trofozoit mengeluarkan enzim proteolitik merusak mukus dan pelindung epitel trofozoit merusak epitel dan sel netrofil,monosit,limfosit submukosa membuat kerusakan lebih luas bentuk ulkus seperti botol (ulkus ameba) : lobang kecil, dasar lebar, tepi tidak teratur agak meninggi dan menggaung.

Page 8: Amebiasis

Bentuk trofozoid ditemukan di dinding dan dasar ulkus.

histolitika dikeluarkan bersama isi usus ke dlm lumen menyerang mukosa usus sehat dan membentuk ulkus baru atau dikeluarkan bersama tinja yang bercampur lendir dan darah dan disebut tinja disentri

Page 9: Amebiasis
Page 10: Amebiasis

Amebiasis kolon, tampak ulkus bentuk botol yang sudah sampai ke

submukosa

Page 11: Amebiasis

Lokasi

Tempat yg sering kena infeksi ialah : sekum, kolon asendens, rektum, sigmoid, apendiks dan ileum terminale.

Page 12: Amebiasis

Gejala klinik

Gejala klinik Dalam klinik dikenal amebiasis intestinal

dan amebiasis ekstra- intestinal. Amebiasis intestinal Dibagi atas amebiasis kolon akut dan

amebiasis kolon kronik.

Page 13: Amebiasis

Amebiasis kolon akut

- Lamanya penyakit < 1 bulan dg gejala sindroma disentri : defekasi encer (diare), tinja berlendir dan berdarah serta tenesmus anus (sakit pada dubur sewaktu defekasi).

- Terasa nyeri dan mules : daerah sekum, kolon asendens, kolon desendens,sigmoid.

- Pada tinja ditemukan bentuk trofozoid - Bentuk ringan: diare 4-5 kali/hari, tinja berbau

busuk- Bentuk berat : lemah, suhu badan 400C,

defekasi darah lebih 15 kali/hari dan dinding usus mudah perforasi.

Page 14: Amebiasis

Amebiasis kolon kronik

- Lamanya > 1 bulan- Gejala tidak jelas, rasa tidak enak di

perut, diare yang diselingi obstipasi (sembelit).

Page 15: Amebiasis

Diagnostik

1. Pemeriksaan laboratorium : Pemeriksaan tinja : cari bentuk trofozoid.

Diperiksa berulang 3 kali seminggu

2. Pemeriksaan serologi Bantu diagnosis abses hati amebik. Uji serologi positif apabila trofozoid

menembus jaringan. Negatif pada pengidap kista

asimtomatik

Page 16: Amebiasis

3. Pemeriksaan endoskopi : Untuk penderita dengan gejala disentri

dengan pemeriksaan tinja negatif. Tampak ulkus dgn tepi yang menonjol

tertutup nanah, mukosa diantara ulkus terlihat normal.

Biopsi dapat ditemukan trofozoid.

Page 17: Amebiasis

Amebiasis ekstra-intestinal

- Amebiasis tidak diobati dgn baik menjalar keluar usus via p.darah dan limfe amebiasis esktra intestinal.

- Penjalaran secara langsung (perkontinuitatum ) dan penjalaran homatogen.  

Page 18: Amebiasis

Hepatitis amebiasis

Terjadi karena : penjalaran hematogen ameba bentuk trofozoid dr kolon ke dlm hati terbentuk mikro abses dgn gejala : nyeri perut kanan atas, demam, hepatomegali, nyeri ketok dan lekositosis.

Gejala abses hati : nyeri terus menerus diperut kanan atas, bertambah kalau bergerak, nyeri tekan yang patognomonis pada daerah sela iga VIII dan IX , hati membesar, nyeri tekan ,batas paru hati meningkat mencapai sela iga III atau IV, peranjakan diafragma pada waktu ekspirasi menghilang dan disertai lekositosis.

Page 19: Amebiasis

Letak dilobus kanan karena trofozoid berasal dr sekum akan

dibawa v. mesinterika superior ke v. porta

Page 20: Amebiasis

Dx dan terapi a.hati

Dx : Ditegakan dengan pemeriksaan Ultrasonografi ( USG ) yang memperlihatkan rongga hipoekoik berdinding tebal.

Talak : Aspirasi dari abses dengan panduan USG.

Cairan abses berwarna coklat berbau seperti hati, terdiri dari jaringan sel hati yg rusak bercampur darah.

Page 21: Amebiasis

amebiasis Paru

Keluhan pd paru bawah kanan & pleura berhubungan dg abses liver

Gejala : panas-dingin, batuk pendek, lekoisitosis

Page 22: Amebiasis

Amebiasis Cerebral

Jarang terjadi Gejala : abses otak /tumor

Page 23: Amebiasis

Penjalaran perkontinuitatum

Abses hati pecah ke dalam rongga perut peritonitis. Ke dlm rongga pleura pleuritis, pneumoni, abses paru dgn dahak berwarna coklat. Pecah ke dinding perut amebiasis kulit dinding perut.

Amebiasis rektum dapat menjalar ke daerah perineum perianal dan vagina.

Page 24: Amebiasis

Talak

Untuk amebiasis intestinal diberi terapi - Metronidazol 3 x 500 mg dikombinasikan dengan

Tetrasiklin 4 x 500 mg masing-masing utk 5 hari.

Untuk amebiasis ekstra-intestinal diberi terapi Metronidazol 3 x 500 mg untuk 2 minggu.

Dikombinasi dengan Nivaquine 2 x 500 mg selama 2 hari disusul 1 x 500 mg selama 14 hari. Kalau perlu dapat diulang selama 1 minggu setelah istirahat 2 minggu.

• Non farmako : edukasi