amalan masuk rumah baru

14
Amalan Masuk Rumah Baru Pertanyaan: Assalamualaikum ya ustadz. Saya ingin bertanya, “Saudara saya akan memiliki rumah yang baru dan akan berpindah setelah siap. Apa kah yang harus beliau lakukan sebelum beliau menginapi dirumah itu? Shukran atas jawaban nya. Wasalam.” Dari: Adlindaman Jawaban: Wa alaikumus salam Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du, Kami berharap semoga Allah memberkahi anda dengan rumah baru ini, dan menjadikannya sebagai kediaman yang baik, nyaman dan berkah. Berikut beberapa hal yang dianjurkan untuk dilakukan bagi muslim yang mendiami rumah baru, Pertama, bersyukur kepada Allah atas nikmat ini Allah berfirman, ٌ د يِ دَ شَ ل يِ ب اَ دَ عَ نِ اْ مُ تْ رَ فَ كْ نِ َ لَ وْ مُ كَ يَ د يِ زَ َ لْ مُ تْ رَ كَ شْ نِ َ لْ مُ كُ يَ زَ نَ ذَ َ يْ ذِ اَ و

Upload: zainul-arifin

Post on 20-Feb-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

perlu anda tahu

TRANSCRIPT

Page 1: Amalan Masuk Rumah Baru

Amalan Masuk Rumah BaruPertanyaan:

Assalamualaikum ya ustadz. Saya ingin bertanya,

“Saudara saya akan memiliki rumah yang baru dan akan berpindah setelah siap. Apa kah yang harus beliau lakukan sebelum beliau menginapi dirumah itu?

Shukran atas jawaban nya. Wasalam.”

Dari: Adlindaman

Jawaban:

Wa alaikumus salam

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Kami berharap semoga Allah memberkahi anda dengan rumah baru ini, dan menjadikannya sebagai kediaman yang baik, nyaman dan berkah.

Berikut beberapa hal yang dianjurkan untuk dilakukan bagi muslim yang mendiami rumah baru,

Pertama, bersyukur kepada Allah atas nikmat ini

Allah berfirman,

كم ولئن كفرتم إن عذابي لشديد كم لئن شكرتم ألزيدن ن رب وإذ تأذ

Page 2: Amalan Masuk Rumah Baru

“Ingatlah ketika Tuhanmu mengumumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Imam As-Sa’di menjelaskan, inti syukur ada 3:

1. Mengakui bahwa nikmat itu dari Allah, dan bukan semata hasil karyanya2. Memuji Allah atas nikmat yang telah Dia anugerahkan3. Menggunakan nikmat itu untuk kegiatan yang Allah ridhai, dan bukan untuk sesuatu

yang terlarang.

Kebalikan dari hal itu adalah kufur nikmat yang hukumnya terlarang. (Tafsir As-Sa’di, 422).

Kedua, syukuran rumah baru

Sebagai bentuk menyempurnakan rasa syukur itu, kita dianjurkan untuk mengadakan walimah, mengundang orang lain untuk makan-makan. Walimah ini sering diistilahkan dengan Al-Wakirah. Sebagian ulama sangat menganjurkan hal ini, diantaranya Al-Imam As-Syafii. Beliau mengatakan tentang Al-Wakirah:

ومنها الوكيرة، وال أرخص في تركها

“Diantara bentuk walimah adalah Al-Wakirah. Saya tidak memberi kelonggoran untuk meninggalkannya.” (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, 8/207).

Ketiga, masuklah rumah baru dengan mambaca:

ه ه ال قوة إال بالل ما شاء الل

MASYAA-ALLAH, LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH

Bacaan ini terdapat dalam firman Allah di surat Al-Kahfi,

ه ال قوة إال بالله إن ترن أنا أقل منك ماال وولدا تك قلت ما شاء الل ولوال إذ دخلت جن

“Mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu “maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan

Page 3: Amalan Masuk Rumah Baru

kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan.” (QS. Al-Kahfi: 39).

Ketika membahas ayat ini, Ibnul Qayim mengatakan,

فينبغي لمن دخل بستانه أو داره أو رأى في ماله وأهله ما يعجبه ، أن يبادر إلى هذه الكلمة، فإنهال يرى فيه سوءا

“Selayaknya bagi orang yang memasuki kebunnya, atau rumahnya, atau terheran terhadap harta dan keluarganya, hendaknya dia segera membaca kalimat ini. Karena dia tidak akan melihat sesuatu yang buruk terhadap nikmat itu.” (Al-Wabilus Shayyib, hlm. 165).

Kemudian Ibnul Qayim membawakan riwayat dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ما أنعم الله على عبد نعمة في أهل ومال وولد فقال : )ما شاء الله ال قوة إال بالله(، فيرى فيهاآفة دون الموت

Jika Allah memberi kepada seorang hamba nikmat kebaikan terhadap keluarga, harta, atau anak, kemudian dia membaca: “masyaa-allah, laa quwwata illaa billaah” maka dia tidak akan melihat adanya cacat dalam nikmat selain kematian. (HR. At-Thabrani dalam Al-Ausath 6/126, dishahihkan Ibnul Qoyim dalam Syifa Al-Alil 1/182, dan didhaifkan Al-Albani dalam Ad-Dhaifah).

Keempat, kami tidak menjumpai adanya doa khusus atau bacaan khusus ketika memasuki rumah baru. Hanya saja Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk banyak beramal ketika di rumah, namun sifatnya umum berlaku untuk semua rumah, tidak hanya rumah baru. Berikut diantaranya,

1. Rajin baca Alquran dan ibadah apapun di dalam rumah. Terutama membaca surat Al-Baqarah.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ال تجعلوا بيوتكم مقابر، إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة

“Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (HR. Muslim 780, At-Turmudzi 2877)

Page 4: Amalan Masuk Rumah Baru

Dalam hadis ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam men-kontras-kan antara rumah dengan kuburan. Beliau memerintahkan agar rumah kita tidak dijadikan seperti kuburan. Salah satu sifat yang mencolok dari kuburan adalah itu bukan tempat ibadah. Agar rumah kita tidak seperti kuburan yang bisa jadi banyak setan pengganggu, gunakan rumah kita untuk ibadah.

Hadis ini sekaligus menuntut Anda yang belum bisa membaca Alquran agar segera dan serius dalam belajar Alquran. Untuk menjadikan rumah Anda sebagai taman bacaan Alquran, tidak mungkin setiap hari Anda harus mengundang orang lain untuk membaca Alquran di rumah anda.

Dalam hadis yang lain, dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خذوها قبورا اجعلوا في بيوتكم من صالتكم وال تت

“Jadikanlah bagian shalat kalian di rumah kalian. Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan.” (HR. Bukhari 432, Muslim 777, dan yang lainnya).

Maksud shalat di sini adalah shalat sunah yang dikerjakan sendiri dan tidak berjamaah. Sebagaimana dinyatakan dalam hadis:

إن أفضل صالة المرء في بيته إال الصالة المكتوبة

Sesungguhnya shalat seseorang yang paling utama adalah shalat yang dikerjakan di rumahnya, kecuali shalat wajib.” (HR. Bukhari 7290 dan yang lainnya).2. Baca doa ketika masuk rumah

Hal kecil yang mungkin perlu dibiasakan adalah memulai segala yang penting dengan doa atau dzikir. Salah satunya, ketika kita masuk rumah. Meskipun kelihatanya remeh, namun hasilnya luar biasa.

Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يطان: ال مبيت لكم وال عشاء، ه عند دخوله، وعند طعامه، قال الش جل بيته فذكر الل إذا دخل الريطان: أدركتم المبيت ه عند دخوله قال الش وإذا دخل فلم يذكر الل

Page 5: Amalan Masuk Rumah Baru

“Apabila ada orang yang masuk rumah, kemudian dia mengingat Allah ketika masuk, dan ketika makan, maka setan akan mengatakan (kepada temannya): ‘Tidak ada tempat menginap dan tidak ada makan malam.’ Tapi apabila dia tidak mengingat Allah (bismillah dan jangan lupa ucapkan salam) ketika masuk, maka setan mengatakan: ‘Kalian mendapatkan tempat menginap’.” (HR. Muslim 2018, Abu Daud 3765 dan yang lainnya)

3. Baca basamalah ketika tutup pintu

Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan banyak saran agar kita tidak terganggu setan. Salah satunya:

يطان ال يفتح بابا مغلقا وأغلقوا األبواب واذكروا اسم الله، فإن الش

“Tutuplah pintu, dan sebutlah nama Allah. Karena setan tidak akan membuka pintu yang tertutup (yang disebut nama Allah).” (HR. Bukhari 3304, Muslim 2012 dan yang lainnya)

4. Berdoa ketika keluar rumah

Satu doa ketika keluar rumah. Ringkas, mudah dihafal, tapi khasiatnya besar:

ه ه، ال حول وال قوة إال بالل لت على الل ه توك بسم الل

BISMILLAHI TAWAKKALTU ‘ALALLAAH, LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH

Dengan nama Allah aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.

Dalam hadis dinyatakan, siapa yang keluar rumah kemudian dia membaca doa di atas, maka disampaikan kepadanya: Kamu diberi petunjuk, dicukupi dan dilindungi. Maka setan kemudian berteriak:

كيف لك برجل قد هدي وكفي ووقي

“Bagaimana kalian bisa mengganggu orang yang sudah diberi hidayah, dicukupi, dan dilindungi.” (HR. Abu Daud 5095, Turmudzi 3426 dan dishahihkan al-Albani)

Page 6: Amalan Masuk Rumah Baru

Disamping amalan dan dzikir di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengajarkan kepada umatnya untuk melakukan sikap tertentu agar rumahnya dimasuki malaikat dan dihindari setan. Diantara sikap itu adalah

1. Menjauhkan rumah Anda dari gambar makhluk bernyawa

Siapa sangka, ternyata gambar makhluk bernyawa bisa membuat jin dan setan nakal itu semakin betah di rumah kita.

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أن المالئكة ال تدخل بيتا فيه صورة

“Sesungguhnya malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya ada gambar.” (HR. Bukhari 3224, Nasai 5348 dan yang lainnya).

Ketika malaikat penebar rahmat tidak memasuki rumah Anda, di saat itulah makhluk lain, yang juga tidak kelihatan, akan menggantikan posisi mereka. Foto keluarga, gambar binatang dan seterusnya bisa jadi membuat rumah Anda makin indah bagi setan.

2. Menjauhkan rumah Anda dari musik

Banyak orang tidak sadar, ternyata suara ini berbahaya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya “mizmarus syaithan” (musik setan). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan salah satunya adalah lonceng. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu,

م قال بي صلى الله عليه وسل يطان أن الن في الجرس مزمار الش

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata tentang lonceng: musik setan. (HR. Abu Daud 2556)

Di kesempatan yang sama, malaikat penebar rahmat menghindari rumah yang dipenuhi dengan musik. Dari Ummu Salamah radhiallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إن المالئكة ال تصحب رفقة فيها جرس

Page 7: Amalan Masuk Rumah Baru

“Sesungguhnya malaikat tidak akan menyertai rombongan yang di sana ada loncengnya.” (HR. Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, 1001).

Kita telah memahami, terjadi sikap kontradiktif antara malaikat penebar rahmat dengan setan pembangkang. Ketika salah satunya menghindar, di saat itulah yang satunya menggantikan. Jadikan rumah Anda seperti taman-taman malaikat penebar rahmat, bukan tempat peristirahatan yang nyaman bagi setan.

#

Hukum Syukuran Menempati Rumah BaruPosted by Admin pada 24/06/2009

Tanya : Apakah hukumnya melakukan syukuran ketika akan pindah rumah dan hal-hal apa yg perlu dilakukan ketika akan pindah rumah menurut tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alayhi Wasallam ?

(Ibnu Sarbini – [email protected])

Jawab : Syaikh Al-Fauzan ditanya mengenai masalah ini, maka beliau menjawab, “Tidak mengapa mengadakan pesta (undangan makan) ketika pindah ke rumah baru, dengan mengundang teman-teman dan karib kerabat, jika dia mengerjakannya semata-mata untuk mengungkapkan kesenangan dan kegembiraannya. Adapun jika acara itu disertai dengan keyakinan bahwa acara itu bisa mencegah kejelekan jin, maka mengerjakan amalan ini tidak boleh, karena itu adalah kesyirikan dan keyakinan yang rusak. Adapun jika dikerjakan karena adat, maka tidak masalah.”[Dinukil dari Al-Muntaqa jilid 5 no. 444]

Dan Syaikh Ibnu Utsaimin ditanya dengan teks soal sebagai berikut: Telah membudaya di tengah-tengah manusia, bahwa siapa saja yang pindah ke rumah baru atau membeli rumah baru atau dia mendapat pekerjaan atau dia naik jabatan atau yang semisalnya, maka dia mengadakan semacam acara makan-makan.  Apa hukum amalan ini?

Beliau menjawab, “Ini termasuk dari pesta-pesta yang mubah, maka boleh bagi seseorang untuk mengadakan acara ketika dia pindah ke rumah baru atau ketika dia lulus -misalnya-. Yang jelas, jika pestanya diadakan karena adanya moment tertentu, maka tidak ada masalah.”

[Dinukil dari Fatawa Muhimmah li Muwazhzhifil Ummah]

Page 8: Amalan Masuk Rumah Baru

#

Apa Doa Saat Menempati Rumah Kontrakan Baru?Assalam 'alaikum Wr. Wb.Adakah doa yang disunnahkan untuk dibaca saat menempati tempat tinggal baru? Saya dan keluarga sering berpindah-pindah tempat tinggal, karena kami masih mengontrak (belum punya rumah sendiri). Jazakumullah khairan.

Nur Laila - Bekasi_____________Oleh: Ust. Badrul TamamWa'alaikum salam Wr. Wb.Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang menganugerahkan kepada kita berbagai nikmat-nikmat-Nya. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya.Kami mengajak untuk tetap bersyukur atas karunia Allah dan nikmat-nikmat-Nya yang tak bisa dihitung satu persatunya karena saking banyaknya. Apapun kondisi kita, walau belum punya rumah sendiri, masih mendapatkan banyak nikmat, yang terbesar dan teraggung nikmat din (iman dan Islam). Terlebih kalau kita perhatikan, banyak orang yang untuk mengontrak saja tidak mampu, sehingga mereka lebih memilih tinggal di pinggir jalan, kolong jembatan, atau tempat lainnya. Dan semoga Allah memberikan kelapangan rizki sehingga bisa membeli rumah sendiri, karena salah satu unsur kebahagiaan hidup di dunia adalah memiliki tempat tinggal yang lapang.Siapa yang menempati rumah baru, maka disunnahkan untuk berdoa saat memulai untuk menempatinya, yaitu:

خلق ما شر من ات التام الله بكلمات أعوذA'udzu Bikalimaatillaahit Taammaati min Syarri Maa Khalaq

"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya." (Kandungan doa ini sudah dijelaskan pada tulisan: Doa Saat Singgah di Satu Tempat Dalam Perjalanan atau Lainnya)Hal itu seperti yang diriwayatkan Imam Muslim, dari Khaulah binti Hakim Radhiyallahu 'Anhuma, ia berkata: AKu mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam  bersabda:

خلق ما شر من امات الت ه الل بكلمات أعوذ قال ثم منزال نزل منذلك منزله من يرتحل ى حت شيء ه يضر لم

"Siapa yang singgah di suatu tempat, lalu ia membaca: A'udzu Bikalimaatillaahit Taammaati min Syarri Maa Khalaq (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya) maka tak ada sesuatupun yang membahayakannya sehingga ia beranjak dari tempatnya tersebut." (HR. Muslim)Hadits ini mencakup tinggal dengan niatan untuk meninggalkannya (mampir/singgah) seperti musafir (orang dalam perjalanan), begitu juga berlaku bagi orang yang menempati satu rumah untuk bermukim (tinggal) di situ, baik itu milik sendiri atau bukan.Begitu juga dianjurkan untuk membaca:

  وبسم ولجنا ه الل بسم المخرج وخير المولج خير أسألك ي إن هم الللنا توك نا رب ه الل وعلى خرجنا ه الل

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu kebaikan rumah yang aku masuki dan kebaikan rumah yang aku tinggalkan, dengan menyebut Nama Allah aku masuk dan dengan menyebut nama Allah aku keluar dan kepada Allah, Rabb kami, kami bertawakkal." ((HR. Abu Dawud no. 4432, al-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir no. 3378. al-Albani mensahihkan sanadnya dalam as-Shahihah no. 225 dan dinilainya sahih dalam Sahih al-Jami’ no. 839, namun dilemahkan olehnya dalam Dha’if Sunan Abi Dawud no. 1086, sedangkan Abdul Qadir al-Arna’uth menghasankannya, sebagaimana dalam Raudhat al-Muhadditsin no. 4579. Disebutkan juga oleh Imam Nawawi dalam Al-Adzkarnya, no. 58, beliau mengatakan sebagai hadits hasan)

Page 9: Amalan Masuk Rumah Baru

Atau membaca basmalah (Bismillah) saat memasukinya, seperti yang ditunjukkan oleh hadits berikut:

إذا يقول م وسل عليه ه الل صلى بي الن سمع ه أن ه الل عبد بن جابر عنيطان الش قال طعامه وعند دخوله عند ه الل فذكر بيته جل الر دخل

قال دخوله عند ه الل يذكر فلم دخل وإذا عشاء وال لكم مبيت الأدركتم قال طعامه عند ه الل يذكر لم وإذا المبيت أدركتم يطان الش

والعشاء المبيت"Dari Jabir bin Abdullah bahwa dia mendengar Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Apabila seseorang hendak masuk rumahnya kemudian dia berzikir kepada Allah ketika masuk dan ketika akan menyantap makanan maka syaitan akan mengatakan -kepada pengikutnya-, ‘Kalian tidak bisa tidur di sini dan tidak pula mendapatkan bagian makanan’. Kemudian apabila dia memasuki rumahnya namun tidak berzikir kepada Allah ketika masuknya maka syaitan akan berkata, ‘Kalian bisa menginap malam ini’. Dan apabila dia tidak berzikir kepada Allah ketika menyantap makanan maka syaitan akan mengatakan, ‘Kalian bisa menginap dan makan di sini.’.” (HR. Muslim)Hanya saja kedua dzikir/doa di atas tidak khusus saat memasuki rumah untuk pertama kali, tapi dibaca oleh seseorang setiap ingin memasuki rumanya sesudah bepergian. Juga dianjurkan untuk membacakan Al-Qur'an di rumah tersebut, khususnya surat al-Baqarah untuk mengusir syetan dan melindungi rumah dari gangguan mereka.Diriwayatkan dalam Shahih Muslim, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

فيه تقرأ ذي ال البيت من ينفر يطان الش إن مقابر بيوتكم تجعلوا الالبقرة سورة

"Jangan kadikan rumah kalian seperti kuburan, sesungguhnya syetan lari dari rumah yang dibacakan surat al-Baqarah di dalamnya."Semua yang dijelaskan di atas tidak ada bedanya, baik rumah tersebut miliknya sendiri atau bukan seperti ngontrak, menyewa, dipinjami. Wallahu a'lam.[PurWD/voa-islam.com]- See more at: http://www.voa-islam.com/read/konsultasi-agama/2011/04/27/14379/apa-doa-saat-menempati-rumah-kontrakan-baru/#sthash.FUkSfzoa.dpuf

Selamatan Rumah BaruJun 12, 2010Muhammad Abduh Tuasikal, MSc Amalan 30 Komentar

Segala puji bagi Allah, Rabb pemberi segala nikmat. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.Seringkali kita melihat di tengah masyarakat terdapat kebiasaan selamatan ketika memasuki rumah baru. Berbagai ritual pun dilakukan baik dengan pembacaan surat tertentu secara jama’i, tahlilan, atau bahkan yang berbau syirik pun ada yang dilakukan. Sudah barang tentu hal ini perlu kita tinjau secara syari’at apakah semacam itu dibenarkan? Semoga pembahasan berikut ini dapat bermanfaat bagi pengunjung rumaysho.com sekalian.Bid’ah dalam Adat KebiasaanBid’ah –yaitu ibadah yang jauh dari tuntunan Islam- biasa kita temukan dalam hal ibadah. Yaitu ibadah tersebut dilakukan dengan tatacara, penetapan waktu, penetapan jumlah dan penetapan tempat tanpa mengikuti petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa

Page 10: Amalan Masuk Rumah Baru

sallam. Bid’ah dalam masalah ibadah-lah yang biasa dicela dalam hadits, sebagaimana dalam hadits ‘Aisyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رد فهو أمرنا عليه ليس عمال عمل من“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” )HR. Muslim no. 1718(Namun sebenarnya adat kebiasaan bisa juga terdapat bid’ah yaitu ketika dalam adat dimasuki amalan tertentu tanpa adanya tuntunan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, atau adat kebiasaan tersebut dicampuri ibadah dan dilakukan pada waktu atau tempat tertentu tanpa adanya dasar sama sekali. Sebagaimana kita dapat melihat pada perkataan Asy Syatibi rahimahullah yang telah ma’ruf, beliau berkata dalam kitabnya al I’tishom. Bid’ah dalam masalah adat adalah,

بالطريقة يقصد ما عليها لوك بالس يقصد ة رعي الش تضاهي مخترعة الدين في طريقةة رعي الش

“Suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat )tanpa ada dalil( dan menyerupai syari’at )ajaran Islam(, yang dimaksudkan ketika melakukan )adat tersebut( adalah sebagaimana niat ketika menjalani syari’at )yaitu untuk mendekatkan diri pada Allah(.”[1]Dari sini kita dapat melihat bahwa jika adat dicampur dengan ibadah yang tidak dituntunkan oleh Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam, maka ini dapat dikatakan bid’ah.Bid’ah dalam Acara Memasuki Rumah BaruSebagaimana ilmu yang kami dapat dari site Syaikh Sholih Al Munajjid “Al Islam Sual wa Jawab” atau “Islam Question and Answer”, beliau -hafizhohullah- menjelaskan demikian,

، مخصوصة سور قراءة وال ، منها ركن أي في أو ، األربعة أركانه في األذان جديد مسكن إلى االنتقال عند يشرع الالسنة . في ذلك من شيء على دليل ال حيث ، معينة أوراد تالوة أو

“Tidak disyariatkan ketika seseorang pindah ke kediaman baru untuk adzan di empat tiang rumah atau di salah satunya, tidak disyariatkan pula membaca surat-surat tertentu atau membaca dzikir-dzikir tertentu ketika itu, karena tidak ada dalil dalam sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai hal tersebut.”[2]Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullah pernah memberikan penjelasan,

قصد : وهكذا ، الحاجات من لحاجة أو مكان أو زمان في سورة أو ، آية بقراءة ، دليل بال التخصيص البدع ومندليل بال التخصيص

“Di antara bid’ah adalah mengkhususkan amalan tertentu tanpa adanya dalil, atau mengkhususkan membaca surat tertentu di waktu, tempat tertentu atau pada hajatan tertentu. Demikianlah niatan mengkhususkan amalan tertentu tanpa adanya dalil.”[3]Jika seseorang membaca Al Qur’an -khususnya surat Al Baqarah- di rumah dengan tujuan untuk mengusir setan, maka itu tidaklah mengapa, namun hal ini tidak dikhususkan ketika memasuki rumah baru. Dalil anjuran untuk membaca surat Al Baqarah adalah hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

البقرة سورة فيه تقرأ ذى ال البيت من ينفر يطان الش إن مقابر بيوتكم تجعلوا ال“Janganlah menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan akan lari dari suatu rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al Baqarah” )HR. Muslim no.

Page 11: Amalan Masuk Rumah Baru

780(. Namun ingat, hadits ini bukan memaksudkan untuk memasuki rumah baru. Jika kita ingin mengkhususkan membaca surat Al Baqarah atau surat lainnya ketika memasuki rumah baru, maka sudah barang tentu harus butuh dalil. Sedangkan tidak ada satu pun dalil yang menunjukkan adanya bacaan surat tertentu ketika itu. Karena suatu amalan tidaklah diterima kecuali dengan mengikuti petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.Bagaimana dengan Acara Makan-Makan Sebagai Tanda Syukur Ketika Memasuki Rumah Baru?Adapun untuk acara makan-makan )diistilahkan dengan walimahan[4]( dalam rangka syukur, maka ini tidak ada masalah karena acara makan-makan bukanlah masuk dalam kategori ibadah mahdhoh (ibadah murni), beda halnya dengan shalat dan membaca al Qur’an. Acara makan-makan semacam ini juga dapat memupuk ukhuwah antar tetangga dan sesama muslim, serta dapat berbagi kebahagiaan ketika itu.Disebutkan dalam Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah,

شر اندفاع أو سرور لحدوث تقام تي ال الوالئم ة كبقي ، ة مستحب للبناء الوليمة“Acara makan-makan untuk rumah baru itu dianjurkan sebagaimana walimah )acara makan-makan( lainnya )seperti pada pernikahan( yang di mana walimahan tersebut dilakukan untuk berbagi kebahagiaan atau menghilangkan suatu bahaya )rasa tidak senang dari lainnya(.”[5]Namun perlu diberi catatann penting di sini, bahwa acara makan-makan ini bukanlah dimaksudkan untuk mendatangkan keselamatan bagi penghuni rumah atau bukan untuk mendatangkan keberkahan. Acara makan-makan ini dilakukan hanya sebagai tanda syukur atas adanya kediaman baru tersebut.Syaikh Ibnu Baz rahimahullah pernah ditanya mengenai sembelihan yang dilakukan untuk menyelesaikan pembangunan rumah. Beliau rahimahullah menjawab,“Hal ini butuh perincian. Jika sembelihan tadi dimaksudkan untuk mengusir jin atau untuk maksud lain dari si pemilik rumah, yaitu diyakini bahwa sembelihah ini dapat mendapatkan keselamatan demikian dan demikian, maka seperti ini tentu saja tidak dibolehkan, hal ini termasuk bid’ah. Jika sembelihan tersebut disembahkan kepada jin, maka ini bisa jadi syirik akbar karena termasuk menyerahkan suatu ibadah kepada selain Allah.Adapun jika sembelihan tersebut dilakukan dalam rangka syukur atas nikmat Allah karena telah dimudahkan dalam pembangunan rumah, lalu si pemilik rumah mengundang kerabat, tetangga untuk makan-makan, maka seperti ini tidaklah mengapa. Inilah yang seringkali dilakukan oleh kebanyakan orang. Mereka bersyukur atas nikmat Allah karena Dia telah memberikan kemudahan untuk memiliki rumah baru tanpa mesti menyewa lagi. Semisal hal ini adalah ketika seseorang mengajak kerabat dan tetangganya selepas pulang dari perjelanan jauh. Ia mengundang mereka untuk bersyukur pada Allah atas nikmat keselamatan yang diberikan selama perjalanan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pernah melakukan hal serupa. Ketika beliau pulang dari safar )perjalanan jauh(, beliau menyembelih hewan dan mengundang yang lainnya untuk menikmati sembelihan tersebut.”[6]Syaikh Sholih Al Fauzan hafizhohullah menerangkan,

Page 12: Amalan Masuk Rumah Baru

“Tidak mengapa melakukan acara makan-makan ketika ingin memasuki rumah baru yaitu dengan mengundang sahabat dan kerabat karena seperti ini adalah dalam rangka berbagi kebahagiaan. Namun jika acara ini dilaksanakan dengan keyakinan dapat mengusir jin, maka ini yang tidak dibolehkan. Ini adalah keyakinan syirik dan pemahaman yang rusak. Jika acara makan-makan semacam ini hanyalah adat kebiasaan, maka hukum asalnya tidak mengapa.”[7]PenutupIntinya, hendaklah pemilik rumah baru bersyukur pada Allah atas kediaman baru yang ia peroleh. Jadikanlah rumah baru tersebut sebagai ladang kebaikan dan ibadah serta tempat berdzikir pada Allah. Janganlah jadikan tempat tersebut sebagai tempat kehancuran karena diisi dengan maksiat. Lakukanlah hal-hal di kediaman baru tersebut yang bisa mendatangkan ridho Allah dan di sini tidak perlu dikhususkan dengan amalan tertentu (do’a bersama, bacaan surat, tahlil, dzikir atau wiridan tertentu) ketika ingin memasukinya. Namun ada amalan shalat yang bisa dilakukan ketika ingin memasuki rumah, yaitu shalat dua raka’at. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih,

منزلك إلى دخلت وإذا وء الس مخرج من يمنعانك ركعتين فصل منزلك من خرجت إذاوء الس مدخل من يمنعانك ركعتين فصل

“Jika engkau keluar dari rumahmu, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang dengan ini akan menghalangimu dari kejelekan yang berada di luar rumah. Jika engkau memasuki rumahmu, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang akan menghalangimu dari kejelekan yang masuk ke dalam rumah.” )HR. Al Bazzar, hadits ini shahih. Lihat As Silsilah Ash Shohihah no. 1323(Shalat dua raka’at ketika memasuki atau keluar rumah berlaku setiap saat, bukan hanya ketika memasuki rumah baru. Shalat ini bisa dilakukan dengan satu niat dengan shalat rawatib atau shalat sunnah lainnya. Karena yang dimaksud hadits di atas, lakukanlah shalat dua raka’at –apa saja- ketika memasuki atau keluar dari rumah.Selain itu, semoga Allah menjadikan rumah tersebut dijadikan rumah yang berkah. Setiap harinya, isilah dengan memperbanyak tilawah Al Qur’an )secara lafazh atau makna melalui kitab tafsir(, perbanyaklah shalat sunnah dan bacaan dzikir di dalamnya. Rumah yang berkah adalah yang selalu diisi dengan ibadah. Semoga Allah selalu memberkahi. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Panggang-GK, 29 Jumadits Tsani 1431 H )12/06/2010(Artikel www.rumaysho.comAl Faqir Ilallah: Muhammad Abduh Tuasikal