alternator

14
BAB II ALTENATOR II.1 Pengertian Altenator Pada dasarnya listrik merupakan kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton yang menyebabkan penarikan dan penolakan di antaranya dengan landasan itu bisasanya penghasil listrik menggunakan suatu energi guna di konversikan menjadi ernergi listrik, pada Alternator juga terjadi demikian dimana Alternator merupakan peralatan elektromekanis yang mampu mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Gambar 1. Alternator 1

Upload: zakharia-manullang

Post on 26-Dec-2015

36 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

high

TRANSCRIPT

Page 1: Alternator

BAB II

ALTENATOR

II.1 Pengertian Altenator

Pada dasarnya listrik merupakan kondisi dari partikel subatomik tertentu,

seperti elektron dan proton yang menyebabkan penarikan dan penolakan di

antaranya dengan landasan itu bisasanya penghasil listrik menggunakan suatu

energi guna di konversikan menjadi ernergi listrik, pada Alternator juga terjadi

demikian dimana Alternator merupakan peralatan elektromekanis yang mampu

mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik.

Gambar 1. Alternator

Dalam Alternator memiliki sistem penghasil listrik yang menggunakan

input energi mekanis, seperti yang di gambarkan pada gambar berikut :

1

Page 2: Alternator

Gambar 2. Proses Alternator dalam menghasilkan listrik

Dalam gamabar tersebut energi mekanis yang merupakan input dalam

menghasilklan energi listrik menggerakan rotor, dimana rotor adalah kumparan

yang terdapat dalam alternator dan berputar (bergerak) dan magnet dalam

Alternator yang diam (tidak bergerak) disebut stator. Pada saat kumparan (rotor)

sejajar dengan arah medan magnet (membentuk sudut 0o ), belum terjadi arus

listrik dan belum terjadi GGL induksi . Ketika kumparan atau rotor berputar

perlahan-lahan , arus dan GGL beranjak naik sampai kumparan membentuk sudt

90o. Saat itu posisi rotor tegak lurus terhadap arah medan magnet . Pada

kedudukan ini nilah arus dan GGL menunjukkan nilai maksimum. Selanjutnya

kumparan terus berputar , arus dan GGL makin berkurang hingga mencapai sudut

180o kedudukan kumparan sejajar dengan arah medan magnet maka GGL induksi

dan arus induksi menjadi nol. Putaran berikutnya arus dan tegangan mulai naik

lagi dengan arah yang berlawanan . Pada saat rotor membentuk sudut 270o , terjadi

lagi kumparan bearus tegak lurus dengan arah medan magnet. Pada kedudukan

kuat arus dan GGL induksi menunjukkan nilai  maksimum lagi namun arahnya

berbeda. Putaran kumpran selanjutnya, arus dan teganan turun perlahan-lahan

hingga membentuk sudut 360o.

2

Page 3: Alternator

Kumparan dan magnet yang berputar menyebabkan terjadinya GGL induksi pada

kumpran . Energi mekanik yang diberikan di ubah ke dalam bentuk energi gerak

rotasi. Hal ini menyebabkan GGL induksi secara terus menerus dan dengan pola

yang berulang secara periodik. Prinsip dasarnya bekerja karena adanya gerakan

yang memotong garis gaya magnet sehingga dapat menimbulkan/ mengahasilkan

energi listrik.

II.2 Blok Diagram

Alternator merupakan generator listrik yang menghasilkan arus bolak-

balik (AC), dalam kendaraan bermotor arus yang dihasilkan oleh aki merupakan

arus searah (DC) dan hal tersebut tidak mampu mensupply arus listrik pada

kendaraan.Dengan begitu alternator sangat menunjang kebutuhan energi listrik

dalam kendaraan, dan kita dapat melihat cara kerja dari Alternator dengan melihat

diagram blok di bawah ini.

Gambar 3. Cara kerja Alternator dalam kendaraan

3

Page 4: Alternator

II.2.1 Penjelasan Blok Diagram Pada Gambar Diatas :

Regulator : Menghasilkan tegangan naik turun, sebelum masuk ke komponen

kelistrikan mobil tegangan dibuat stabil biasanya tegangan listrik pada

mobil adalah 12 volt.

Rotor : Rotor terdiri dari sebuah lilitan dari kawat membungkus di sekitar

inti besi. Arus melalui kumparan kawat menghasilkan medan

magnetik sekitar inti. Kekuatan medan saat ini menentukan kekuatan

medan magnet. Dengan kata lain, arus mengalir dalam satu arah saja,

dan disediakan untuk kumparan kawat set kuas dan slip cincin. Medan

magnet yang dihasilkan memiliki magnet apapun, kutub utara dan

Selatan. Rotor didorong oleh katrol alternator, berputar sebagai mesin

berjalan.

Stator : Menghasilkan arus bolak-balik memiliki kumparan di bagian

dalamnya. Stator memiliki tiga kumparan yang pada salah satu

ujungnya dijadikan satu. Umumnya konstruksi yang dipakai adalah

model Y atau bintang tiga phase. Bagian tengah yang menjadi satu

adalah pusat gulungan yang disebut titik netral atau terminal N. Pada

bagian ujungnya stator arus listrik bolak-balik berasal. Ketiga ujung

stator dihubungkan dengan diode.

Dioda : Bagian-bagian kelistrikan mobil membutuhkan arus searah untuk

kerjanya dan baterai memerlukan arus searah untuk pengisian.

Alternator menghasilkan arus bolak – balik tiga fase tetapi system

pengisian tidak dapat menggunakannya kecuali jika diubah menjadi

arus searah. Mengubah arus bolak – balik menjadi arus searah disebut

penyearahan. Penyearahan dapat dilakukan dengan beberapa cara

tetapi alternator mobil menggunakan dioda yang sederhana dan

efektif.

4

Page 5: Alternator

Dioda Output : Arus AC kurang bermanfaat dalam system Arus DC jika

digunakan dalam sistem kelistrikan mobil, sehingga dapat

dikonversi ke DC sebelum dapat digunakan. Konversi AC ke

DC berlangsung di jembatan Penyearah. Dioda memiliki

properti memungkinkan arus untuk mengalir dalam hanya satu

arah, sementara memblokir arus mengalir dalam arah lain.

Jembatan Penyearah terdiri dari enam dioda, satu pasang untuk

setiap berkelok-kelok. Salah satu pasangan adalah negatif

setengah siklus, dan yang lainnya untuk positif setengah siklus.

Aki / Baterai : Baterai pada mobil berfungsi untuk memberikan tenaga listrik

dalam jumlah yang cukup pada bagian-bagian kelistrikan mobil

seperti starter, lampu-lampu besar dan wiper. Akan tetapi 

kapasitas baterai terbatas dan tidak mapu memberikan semua

tenaga yang diperlukan mobil. oleh karena itu, baterai harus

selau terisi secara penuh agar mampu memberikan tenaga listrik

yang diperlukan pada saat diperlukan oleh bagian-bagian

kelistrikan.

Kunci Kontak : Sebagai saklar pemutus dan penyambung pada rangkaian

altenator, jika di sambungkan saklar kontak ini maka mobil akan

menyala dan altenator brgerak tetapi setelah mesin mobil

dipakai maka jika di putuskan seluruh komponen yang bergerak/

bekerja akan mati seluruhnya.

Lampu Indikator: Lampu indikator akan menyala, apabila alternator tidak

mengirimkan jumlah listrik yang normal. Ini terjadi jika

tegangan dari terminal N alternator kurang dari jumlah yang

diperlukan. Lampu indikator accu akan menyala terus saat

mesin hidup pertanda terjadi masalah pada sistem pengisian.

Penyebabnya bisa karena undercharge atau overcharge.

5

Page 6: Alternator

Sesudah mesin hidup dan rotor berputar, tegangan listrik

dibangkitkan dalam stator coil. Selanjutnya, tegangan neutral

dipergunakan untuk mengaktifkanvoltage relay. Karena itu

lampu charge menjadi mati.

II.3 Rangkaian Skematik beserta Jenis Pengisian

1. Pengisian konvensional

Sistem Pengisian Konvensional merupakan salah satu sistem pengisian

dengan menggunakan sebuah relay sebagai pengatur tegangan yang masuk ke

baterai. Relay tesebut berfungsi memutus, menyambung, memperbesar, dan

memperkecil tegangan yang masuk ke batrai dari alternator, Relay tersebut sering

disebut Regulator. Regulator terpasang terpisah dengan alternator sehingga

rangkaian lebih rumit.

Gambar Skematik Regulator dengan Alternator

6

Page 7: Alternator

Rangkaian Skematik Altenator

2. Pengisian Elektrik

Sistem Pengisian Elektrik merupakan salah satu jenis sistem pengisian

yang dalam aktualnya menggunakan elektrik yang didalamnya terdapat mickro

controler (IC) untuk mengatur tegangan yang akan menuju ke batrai. Mikro

controler ini terpasang langsung pada alternator sehingga sistem alitan tegangan

lebih mudah.

7

Page 8: Alternator

Rangkaian Sistem Pengisian IC Regulator

II.4 Fungsi Sistem Pengisian dan Penjelasan Komponen yang Dipakai

Sistem pengisian berfungsi untuk mengisi kembali baterai setelah

digunakan untuk starting dan menyuplai kebutuhan listrik ke sistem kelistrikan

saat mesin hidup. Arus baterai yang digunakan untuk menghidupkan starter sangat

banyak sehingga memerlukan sistem pengisian untuk mengisinya kembali. Baterai

berfungsi sebagai sumber tenaga listrik terhadap seluruh sistem kelistrikan pada

kendaraan. Kunci kontak berfungsi sebagai penyambung dan pemutus arus listrik

yang mengalir ke regulator. Lampu indikator berfungsi sebagai tanda peringatan

jika adanya kerusakan pada sistem pengisian.

8

Page 9: Alternator

Komponen yang ada pada Alternator

Alternator memiliki komponen di dalamnya yang fungsinya antara lain:

Pulley          : Tempat fanbelt memindahkan gerak putar crankshaft ke

rotor.

Bearing      : Mengurangi gaya gesek dua benda yang berputar.

Rotor         : Menghasilkan medan magnet/kemagnetan.

Stator          : Tempat terbangkitnya energi listrik.

Rectifier : Menyearahkan arus AC yang telah dibangkitkan stator

menjadi DC.

Brush           : Menurunkan tahanan mesin.

9

Page 10: Alternator

Regulator pada sistem pengisian ada dua macam yaitu tipe IC yang

terpasang menjadi satu dengan alternator dan tipe mekanis yang terpasang terpisah

dari alternator. Regulator berfungsi:

Meregulasi tegangan dan arus yang menuju ke kumparan rotor sehingga

tegangan dan arus yang dihasilkan alternator sesuai kebutuhan.

Mengukur tegangan baterai

Pengukuran arus dan tegangan yang masuk ke rotor.

II.5 Kerusakan Pada Sistem

Berikut ini adalah kerusakan yang mungkin terjadi pada sistem pengisian:

1. Ketika alternator membangkitkan listrik (ketika di bawah voltage yang

dibangkitkan).

2. Ketika alternator membangkitkan listrik (jika voltage di atas).

3. rotor coil terbuka

4. rotor coil terputus

5. terminal S terputus

6.   terminal B terputus

7. antara terminal F dan terminal E terputus.

Prosedur Pemeriksaan

1. Pengetesan kebocoran

2. Pengeteasan hubungan dengan massa (ground test)

3. Periksa bantalan kemungkinan aus atau kasar.

4. Periksa bahwa terdapat hubungan antara tiap-tiap ujung kabel stator.

10

Page 11: Alternator

5. Periksa bahwa tidak terdapat hubungan antara tiap-tiap ujung kabel dengan inti stator.

6. Ukur panjang sikat

7. Pengeteasan pada rectifier

Kondisi Normal

Sistem pengisian dapat dikatakan normal apabila mampu mengisi baterai yang

terkuras akibat starting setelah mesin hidup. Mampu menyearahkan arus dari

baterai (AC menjadi DC) melalui diode/rectifier. Mampu mengubah energi gerak

(putar) menjadi energi listrik untuk mengisi kembali tegangan baterai. Mampu

mengukur tegangan yang ada di baterai. Mampu menyuplai kebutuhan tegangan

ke komponen listrik lainnya.

11