alternator

3
Dasar Teori ALTERNATOR Charging system pada kendaraan memiliki tiga komponen utama antara lain battray atau aki, alternator serta regulator. Alternator berfungsi untuk mensuplai tegangan listrik ke aki serta komponen elektrikal pada kendaraan saat mesin hidup. Out put alternator adalah arus searah atau direct current (DC), yang berasal dari generator arus listrik bolak balik (AC) dan di searahkan oleh dioda penyearah atau rectifier, sebelum di gunakan untuk konsumsi arus listrik kendaraan. Cara kerja alternator - Ketika mesin berputar dengan kecepatan putaran semakin tinggi, pada generator atau pembangkit tegangan terbentuk arus listrik bolak balik atau alternating current yang terus meningkat tegangan nya seiring putaran mesin, diperlukan regulator untuk membatasi tegangan sesuai yang di perlukan, dengan mengurangi suply arus listrik ke rotor koil untuk mengurangi gaya medan magnet yang terbentuk. Pada dasarnya alternator memiliki beberapa terminal utama diantara nya terminal F, terminal N, terminal E ada juga yang tidak pakai terminal E karena terminal E sama dengan ground, serta terminal B+ dan Ground. Seiring dengan kebutuhan beban dan fitur kendaraan terminal alternator juga di sesuaikan dengan kebutuhan tersebut dan nama terminal yang biasa terdapat di terminal alternator konvensional juga berubah. Fungsi dari terminal alternator konvensional:

Upload: yoga-annurrahman

Post on 09-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas Desain

TRANSCRIPT

Page 1: Alternator

Dasar TeoriALTERNATOR

Charging system pada kendaraan memiliki tiga komponen utama antara lain battray atau aki, alternator serta regulator. Alternator berfungsi untuk mensuplai tegangan listrik ke aki serta komponen elektrikal pada kendaraan saat mesin hidup. Out put alternator adalah arus searah atau direct current (DC), yang berasal dari generator arus listrik bolak balik (AC) dan di searahkan oleh dioda penyearah atau rectifier, sebelum di gunakan untuk konsumsi arus listrik kendaraan.Cara kerja alternator -Ketika mesin berputar dengan kecepatan putaran semakin tinggi, pada generator atau pembangkit tegangan terbentuk arus listrik bolak balik atau alternating current yang terus meningkat tegangan nya seiring putaran mesin, diperlukan regulator untuk membatasi tegangan sesuai yang di perlukan, dengan mengurangi suply arus listrik ke rotor koil untuk mengurangi gaya medan magnet yang terbentuk.

Pada dasarnya alternator memiliki beberapa terminal utama diantara nya terminal F, terminal N, terminal E ada juga yang tidak pakai terminal E karena terminal E sama dengan ground, serta terminal B+ dan Ground. Seiring dengan kebutuhan beban dan fitur kendaraan terminal alternator juga di sesuaikan dengan kebutuhan tersebut dan nama terminal yang biasa terdapat di terminal alternatorkonvensional juga berubah.

Fungsi dari terminal alternator konvensional:

Page 2: Alternator

Terminal F: Field coil untuk mensuplai arus listrik ke rotor koil, bagian alternator yang berputar

untuk membentuk medan magnet utara dan selatan

Terminal N : Menghasilkan tegangan listrik bolak balik,untuk mematikan lampu charging atau

tanda aki di instrument dashboard.

Terminal E : adalah ground

Page 3: Alternator

Terminal B+: Tersambung langsung ke aki setelah melewati sekring ALT untuk suply arus listrik

langsung ke battray atau aki.

Ground :Body alternator yang terhubung dengan mesin.

Sedangkan untuk alternator yang menggunakan IC Regulator beberapa terminal yang biasa di temukan:

Terminal B+ : Untuk suplai arus listrik ke battray

Terminal IG : Untuk menghidupkan / turn ON regulator

Terminal S : Untuk memonitor tegangan pengisian ke battray

Terminal L : Untuk menghubungkan lampu charging ke ground sebelum alternator berputar

dan memutus arus dari lampu charging setelah alternator berputar.

Ground : Body alternator terhubung ke mesin.