aljabar linear kartika_2.pdf

90
Pendahuluan Aljabar Linear dan Matriks 1 Pendahuluan Kartika Firdausy - UAD 2 Tujuan Melatih mahasiswa untuk berpikir secara logis dan sistematis yang akan sangat dibutuhkan untuk dapat membuat program-program komputer. Menguasai teknik dasar aljabar linear dan mampu menggunakannya untuk menyelesaikan SPL, dapat menentukan basis dan dimensi suatu ruang vektor, dapat mencari nilai dan vektor eigen serta dapat mentransformasikan secara linear

Upload: yanuar-ariefin

Post on 24-Nov-2015

182 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • Pendahuluan

    Aljabar Linear dan Matriks 1

    Pendahuluan

    Kartika Firdausy - UAD

    2

    Tujuan

    Melatih mahasiswa untuk berpikir secara logis dan sistematis yang akan sangat dibutuhkan untuk dapat membuat program-program komputer.

    Menguasai teknik dasar aljabar linear dan mampu menggunakannya untuk menyelesaikan SPL, dapat menentukan basis dan dimensi suatu ruang vektor, dapat mencari nilai dan vektor eigen serta dapat mentransformasikan secara linear

  • Pendahuluan

    Aljabar Linear dan Matriks 2

    3

    Materi (1)1. Sistem Persamaan Linear Operasi Baris Elementer Eliminasi Gauss SPL Homogen Penerapan SPL

    2. Matriks Operasi Matriks Jenis Matriks Aturan-aturan Ilmu Hitung Matriks SPL dan Matriks Invers

    4

    Materi (2)3. Determinan, Kofaktor, dan Aturan Cramer Perhitungan Determinan dengan Reduksi Baris Sifat-sifat Determinan Kofaktor dan Aturan Cramer dalam Penyelesaian

    SPL4. Vektor Norma dan Ilmu Hitung Vektor Hasil Kali Titik Hasil Kali Silang

    5. Ruang n-Euclidis Operasi Ruang n-Euclidis

  • Pendahuluan

    Aljabar Linear dan Matriks 3

    5

    Materi (3)6. Ruang Vektor

    Ruang vektor umum Sub Ruang Kebebasan Linear Basis dan Dimensi Ruang Baris dan Kolom Matriks Rank

    7. Basis Ortonormal Proses Gram-Schmidt

    8. Nilai Eigen dan Vektor Eigen Diagonaliasi Diagonalisasi Ortogonal; Matriks Simetrik

    6

    Ilustrasi Matriks

    These windows in Philadelphia represent a beautiful block matrix. (Photo courtesy Gail Corbett) http://ocw.mit.edu/OcwWeb/Mathematics/18-06Spring-2005/CourseHome/

  • Pendahuluan

    Aljabar Linear dan Matriks 4

    7

    Application

    Matrices in Engineering Graphs and Networks Markov Matrices, Population, and Economics Linear Programming Fourier Series: Linear Algebra for Functions Linear Algebra for Statistics and Probability Computer Graphics

    8

    Contoh (1)

    Akan dibuat 2 macam produk A dan B. Produk A memerlukan bahan 10 blok B1 dan 2 blok B2, sedangkan produk B memerlukan bahan 5 blok B1 dan 6 blok B2. Berapa jumlah produk yang dapat dihasilkan bila tersedia 80 blok bahan B1 dan 36 blok bahan B2.

  • Pendahuluan

    Aljabar Linear dan Matriks 5

    9

    Contoh (2) rotates a pixel by about the origin (0, 0)

    scales an image in x and y directions by Sx and Sy.

    10

    Referensi Diktat Aljabar Linear dan Matriks,

    Dewi Soyusiawaty, Teknik Informatika UAD Howard Anton, Elementary Linear Algebra, Wiley. Schaum Outlines Series, Linear Algebra. Jacob, Bill, Linear Algebra, Addison Wesley. Stahler, Wendy, Beginning Math and Physics for Game

    Programmers, New Riders. Steven J.Leon, Aljabar Linear dan Aplikasinya, Erlangga,

    Jakarta,2001 Introduction to Linear Algebra, 4th Edition, Gilbert Strang,

    http://math.mit.edu/linearalgebra/ Gilbert Strang, MIT OpenCourseWare, 18.06 Linear Algebra

    Spring 2005 http://ocw.mit.edu/OcwWeb/Mathematics/18-06Spring-2005/CourseHome/

    Steve Johnson, 18.06 Linear Algebra, Spring 2009 http://web.mit.edu/18.06/www/

  • Matriks

    Aljabar Linear dan Matriks 1

    Matriks

    Kartika Firdausy - UAD

    2

    Definisi Sebuah matriks adalah serangkaian

    elemen dalam bentuk persegi panjang. Elemen ke-(i,j) aij dari matriks A berada

    dibaris ke-i dan kolom ke-j dari rangkaian tersebut.

    Order (dimensi/ukuran) dari sebuah matriks dikatakan sebesar (m x n) jika matriks tersebut memiliki m baris dan n kolom.

    Misalnya:a11 a12 a1na21 a22 ... a2n: : :: : :am1 am1 ... amn

  • Matriks

    Aljabar Linear dan Matriks 2

    3

    Operasi1. Penjumlahan dimensi sama2. Pengurangan dimensi sama3. Perkalian matriks dengan skalar4. Perkalian matriks dengan matriks

    jumlah banyaknya kolom matriks pertama sama dengan jumlah banyaknya baris matriks kedua

    Misal: A memiliki dimensi ( m x r ), maka B harus memiliki dimensi ( r x n ), m dan n adalah ukuran sembarang.

    4

    Perkalian matriks dengan matriksJika matriks A berukuran mxp dan B matriks

    pxn maka hasil perkalian A*B adalah suatu matriks C=(cij ) berukuran mxn dengan

    cij = ai1b1j + ai2b2j + ai3b3j + .+ aipbpj

    Hukum Perkalian Matriks : Hukum Distributif, A*(B+C) = AB + AC Hukum Assosiatif, A*(B*C) = (A*B)*C Tidak Komutatif, A*B B*A

  • Matriks

    Aljabar Linear dan Matriks 3

    5

    TransposeJika matriks A=aij berukuran m x n maka transpose A adalah matriks AT = n x m yang di dapat dari A dengan menuliskan baris ke-i dari A sebagai kolom ke-i dari AT.

    Contoh: A =

    maka AT =

    -2 4 7 5 1 3 0 1

    6

    Beberapa Sifat Matriks Transpose : (A+B)T = AT + BT

    (AT) = Ak(AT) = (kA)T

    (AB)T = BT AT

  • Matriks

    Aljabar Linear dan Matriks 4

    7

    Jenis Matriks Matriks Bujursangkar, adalah

    matriks yang jumlah baris dan jumlah kolomnya sama. Barisan elemen a11, a22, a33, .anndisebut diagonal utama dari matriks bujursangkar tersebut.

    Matriks Nol, adalah matriks yang semua elemennya nol Sifat-sifat :

    A+0=A, jika ukuran matriks A = ukuran matriks 0

    A*0=0, begitu juga 0*A=0.

    8

    Jenis Matriks Matriks Diagonal, adalah matriks

    bujursangkar yang semua elemen di luar diagonal utamanya nol.

    Matriks Identitas/Satuan, adalah matriks diagonal yang semua elemen diagonalnya adalah 1.

    Sifat-sifat matriks identitas : A*I=A I*A=A

    1 0 00 1 00 0 1

    3 0 00 1 00 0 5

  • Matriks

    Aljabar Linear dan Matriks 5

    9

    Jenis Matriks Matriks Skalar, matriks diagonal

    dengan semua elemen diagonal utamanya sama dengan k

    Matriks segitiga atas / segitiga bawah, matriks bujursangkar yang semua elemen di atas diagonal utamanya sama dengan nol atau sebaliknya

    3 0 00 3 00 0 3

    1 3 2 10 1 2 30 0 4 00 0 0 1

    1 0 0 04 2 0 01 2 3 01 3 2 1

    10

    Transformasi Elementer1. Penukaran tempat baris ke-i dan baris ke-j atau penukaran

    kolom ke-i dan kolom ke-j ditulis Hij(A) untuk transformasi baris

    Kij(A) untuk transformasi kolom2. Mengalikan baris ke-i dengan skalar h0, ditulis Hi (h) (A)

    mengalikan kolom ke-j dengan skalar k0, ditulis Kj (k) (A)3. Menambah kolom ke-i dengan k kali kolom ke-j, ditulis

    Kij(k)(A) menambah baris ke-i dengan h kali baris ke-j, ditulis Hij(h)(A).

  • Determinan

    Aljabar Linear dan Matriks 1

    Determinan

    Kartika Firdausy UADblog.uad.ac.id/kartikaf

    2

    Misalkan A adalah matriks bujur sangkar. Fungsi determinan dinyatakan oleh det(A), dan didefinisikan sebagai jumlah semua hasil kali elementer bertanda dari A. Jumlah det(A) disebut sebagai determinan A. Det(A) sering pula dinotasikan dengan |A|

  • Determinan

    Aljabar Linear dan Matriks 2

    3

    Jika matriks A berukuran 2x2, determinan matriks A didefinisikan sebagai:

    det a11 a12a21 a22= a11 a12 = a11a22 a12a21

    a21 a22

    3 42 1

    Contoh

    B =

    4

    Jika matriks A berukuran 3x3, determinan matriks A didefinisikan sebagai:

    det(A) = a11a22 a33 + a12a23 a31 + a13a21 a32- a31a22 a13 - a32a23 a11 - a33a21 a12

    a11 a12 a13a21 a22 a23a31 a32 a33

    A = det (A) =a11 a12 a13a21 a22 a23a31 a32 a33

    a11 a12 a13a21 a22 a23a31 a32 a33

    a11 a12 a21 a22a31 a32

    Ilustrasi Metode Sarrus

  • Determinan

    Aljabar Linear dan Matriks 3

    5

    Contoh:

    Hitung det(C)

    1 2 34 1 53 2 4

    C =

    6

    Beberapa sifat determinan Apabila semua unsur dalam satu baris atau satu kolom

    = 0, maka harga determinan = 0. Harga determinan tidak berubah apabila semua baris

    diubah menjadi kolom atau semua kolom diubah menjadi baris. Dengan kata lain |A|=|A|T .

    Nilai determinan tidak berubah jika baris dan kolom dipertukarkan.

    Jika B diperoleh dari A dengan mempertukarkan setiap dua barisnya(atau kolomnya), maka |B| = - |A|.

    Jika dua baris (atau kolomnya) dari A adalah identik, maka |A| = 0.

    Apabila semua unsur pada sembarang baris atau kolom dikalikandengan sebuah faktor (yang bukan 0), maka harga determinannya dikalikan dengan faktor tersebut.

    Jika A dan B adalah dua matriks bujur sangkar maka : |AB| = |A| |B|

  • Determinan

    Aljabar Linear dan Matriks 4

    7

    MinorJika ada sebuah determinan dengan orde ke-n

    maka yang dimaksud dengan MINOR unsur aijadalah determinan yang berasal dari determinan orde ke-n tadi dikurangi dengan baris ke-i dan kolom ke-j.

    Maka MINOR elemen a32 adalah minor baris ke-3 kolom ke-2

    D =

    M32 =

    a11 a12 a13 a14a21 a22 a23 a24a31 a32 a33 a34a41 a42 a43 a44

    a11 a13 a14a21 a23 a24a41 a43 a44

    8

    KofaktorKofaktor suatu unsur determinan aij adalah

    cij = (-1)i+j Mij

    Misal: kofaktor elemen a32 = c32 = (-1)3+2 M32

    Matriks kofaktor:

    c11 c12 c1nc21 c22 ... c2n: : :: : :cn1 cn2 ... cnn

  • Determinan

    Aljabar Linear dan Matriks 5

    9

    Teorema LAPLACEDeterminan dari suatu matriks sama dengan jumlah

    perkalian elemen-elemen dari sembarang baris atau kolom dengan kofaktor-kofaktornya

    Ekspansi Barisn

    |A| = aijcij = ai1ci1+ai2ci2+..+ aincinj=1

    Ekspansi Kolomn

    |A| = aijcij = a1jc1j+a2jc2j+..+ anjcnjj=1

    10

    Contoh:

    Hitung determinan matriks A dengan minor dan kofaktor

    Misal minor dan kofaktor dicari dengan melakukan ekspansi kolom ke-1

    1 2 32 3 41 5 7

  • Determinan

    Aljabar Linear dan Matriks 6

    11

    Matriks Adjoin

    transpose dari matriks kofaktor adj(A)

    12

    Invers Matriks

    A-1 = invers matriks Aadj(A) = matriks adjoin dari matriks Adet(A) = determinan matriks A

    adj(A) A-1 = det(A)

  • Aturan Cramer

    Aljabar Linear dan Matriks 1

    Aturan Cramer

    Kartika Firdausy UADblog.uad.ac.id/kartikaf

    2

    Aturan CramerApabila [A] [X] = [B] maka nilai x dapat dicari dengan

    | Ak | adalah harga determinan elemen matriks bujursangkar [A] dengan kolom ke-k diganti dengan elemen [B]

    | A | adalah harga determinan matriks bujursangkar [A]

    xk =| Ak |

    | A |

  • Aturan Cramer

    Aljabar Linear dan Matriks 2

    3

    Misal diketahui persamaan:a11x1+ a12x2 + a13x3 =b1a21x1+ a22x2 + a23x3 =b2a31x1+ a32x2 + a33x3 =b3

    b1 a12 a13b2 a22 a23b3 a32 a33

    a11 b1 a13a21 b2 a23a31 b3 a33

    a11 a12 b1a21 a22 b2a31 a32 b3

    | A1 |= | A2 |=

    | A3 | =

    x1 = | A | | A | | A |

    | A1 | | A2 | | A3 |x2 = x3 =

  • Invers Matriks

    Aljabar Linear dan Matriks 1

    Invers Matriks

    Kartika Firdausy UADblog.uad.ac.id/kartikaf

    2

    Jika diketahui 2 besaran a dan x sedemikian sehingga ax = 1, maka dikatakan x adalah kebalikandari a dan nilai x = 1/a = a-1

    Matriks satuan (identitas) I beroperasisebagai besaran 1 dalam aljabar biasa

    Jika [A] dan [I] keduanya matriksbujursangkar dan ordenya sama maka

    [I] [A] = [A] [I] = [A]

  • Invers Matriks

    Aljabar Linear dan Matriks 2

    3

    Jika terdapat suatu matriks bujursangkar [X] yang berorde sama sehingga

    [A] [X] = [I] maka dikatakan bahwa [X] kebalikan atau invers matriks dari [A] dan dituliskan

    [X] = [A]-1

    4

    Contoh:Cari invers matriks A

    misal

    2 14 3 A =

    x1 x2x3 x4X =

    maka [A] [X] = [I] 2 14 3

    1 00 1

    x1 x2x3 x4

    =

  • Invers Matriks

    Aljabar Linear dan Matriks 3

    5

    Matriks-matriks yang mempunyai invers adalah matriks Non Singular,yaitu matriks yang determinannya 0

    Berlaku sifat :1. (A-1) -1 = A2. (AB) -1 = B-1 A-1

    6

    Matriks Adjoin untuk Mencari Invers

    A-1 = invers matriks Aadj(A) = matriks adjoin dari matriks Adet(A) = determinan matriks A

    adj(A) A-1 = det(A)

  • Invers Matriks

    Aljabar Linear dan Matriks 4

    7

    Teorema 15Jika A adalah matriks nxn, maka inversnya dapat dicari dengan cara mereduksi A menjadi matriks identitas (I) dengan menggunakan operasi-operasi baris dan menerapkan operasi-operasi ini secara serempak pada I untuk menghasilkan A-1.

    8

    Transformasi Elementer untuk mencari Invers

    [ A | I ] ~ [ I | X ]

    [ A-1 ] = [ X ]

    setelah melalui transformasi elementer

  • Invers Matriks

    Aljabar Linear dan Matriks 5

    9

    Hitung A-1 jika diketahui

    menggunakan Transformasi Elementer

    1 2 32 5 3 1 0 8

    A =

    Dibentuk matriks

    [ A | I ] ~ [ I | X ]x11 x12 x13x21 x22 x23x31 x32 x33

    1 2 32 5 31 0 8

    ~1 0 00 1 00 0 1

    1 0 00 1 00 0 1

    10

    SPL dan Matriks InversTeorema 16Jika A matriks nxn yang memiliki invers, maka untuk setiap matriks B yang berukuran nx1, sistem persamaan AX = B memiliki tepat satu penyelesaian yaitu X = A-1 B

  • Invers Matriks

    Aljabar Linear dan Matriks 6

    11

    Contoh:

    X = A-1 B

    Diketahui sistem persamaan linier sebagai berikut :

    x1 + 2x2 + 3x3 =52x1 + 5x2 + 3x3 =3x1 + 8x3 = 17Akan dicari solusi untuk x1, x2, dan x3

    x1x2x3

    1 2 32 5 31 0 8

    A = X = B =53

    17

  • Sistem Persamaan Linear (1)

    Aljabar Linear dan Matriks 1

    Sistem Persamaan

    Linier (1)

    Kartika Firdausy UADblog.uad.ac.id/kartikaf

    2

    Garis lurus pada bidang x1 dan x2 dapat dinyatakansebagai persamaan a1x1 + a2x2 + b = 0 persamaan linier karena pangkat-pangkat dari x1 dan x2

    paling besar adalah 1

    persamaan x12 + x2 5 = 0 bukan persamaan linier

    x1

    x2

  • Sistem Persamaan Linear (1)

    Aljabar Linear dan Matriks 2

    3

    Ruang dimensi 3, persamaan linier dalam x1, x2, dan x3

    a1x1+a2x2+a3x3+b=0

    Persamaan linier dalam ruang dimensi n dapat dinyatakan dalam bentuka1x1+ a2x2.+anxn+b=bn

    4

    Contoh 1Persamaan x1+x2=1

    penyelesaian persamaan garis adalahtitik x1=1 dan x2=0titik x1=0 dan x2=1

    (0,1)

    (1,0)

    x1

    x2

    x1 + x2 = 1

  • Sistem Persamaan Linear (1)

    Aljabar Linear dan Matriks 3

    5

    Contoh 2

    x1=0 dan x2=1 adalah satu-satunya penyelesaian

    (0,1)

    (1,0)(-1,0)

    x1 + x2 = 1 -x1 + x2 = 1

    6

    Sistem persamaan linier dalam dimensi 2 mempunyai beberapa alternatif penyelesaian, yaitu:

    1. Mempunyai penyelesaian tunggal2. Mempunyai banyak penyelesaian3. Tidak mempunyai penyelesaian

  • Sistem Persamaan Linear (1)

    Aljabar Linear dan Matriks 4

    7

    Sistem Persamaan Linear (SPL)

    a11x1+ a12x2.+a1nxn =b1a21x1+ a22x2.+a2nxn =b2

    :

    ::::

    am1x1+ am2x2.+amnxn =bm

    aij dan bi masing-masing merupakan koefisien-koefisien dan konstanta persamaan linier tersebut

    8

    Persamaan-persamaan linier tersebut dapatdiungkapkan dalam bentuk matriks

    [A] adalah matriks berorde (m,n)[x] adalah matriks berorde (n,1)[b] adalah matriks berorde (m,1)

    a11 a12 a1na21 a22 ... a2n: : :: : :am1 am1 ... amn

    x1x2::xn

    b1b2::bm

    =

    [A] [x] [b]

  • Sistem Persamaan Linear (1)

    Aljabar Linear dan Matriks 5

    9

    AUGMENTED MATRIX

    a11 a12 a1n b1a21 a22 ... a2n b2: : :: : :am1 am1 ... amn bn

    10

    Operasi Baris Elementer (OBE)

    1. Kalikan persamaan dengan konstanta 0

    2. Pertukarkan kedua persamaan3. Tambahkan kelipatan satu

    persamaan ke persamaan lainnya

  • Sistem Persamaan Linear (1)

    Aljabar Linear dan Matriks 6

    11

    Contoh

    2x + y = 84x 3y = 6

    12

    Eliminasi GaussJika diketahui [A][X]=[B] maka dengan menyusun matriks baru yaitu matriks [A.B] akan didapat matriks berorde (n, n+1) dimana matriks baru tersebut dikenai OBE berkali-kali sehingga diperoleh matriks [A] menjadi matriks segitiga atas yang diagonal utama elemennya bernilai 1.

    Metode penyelesaian SPL dengan menggunakan metode Eliminasi Gauss:

    1. Membentuk matriks lengkap SPL2. Mengubah matriks lengkap menjadi matriks eselon

    dengan sejumlah OBE3. Mendapat jawaban SPL

  • Sistem Persamaan Linear (1)

    Aljabar Linear dan Matriks 7

    13

    Contoh

    a11 a12 a13a21 a22 a23a31 a32 am3

    a11x1+ a12x2 + a13x3 =b1a21x1+ a22x2 + a23x3 =b2a31x1+ a32x2 + a33x3 =b3

    x1x2x3

    b1b2b3

    =

    Matriks awal

    Matriks lengkap SPL

    a11 a12 a13 b1a21 a22 a23 b2a31 a32 am3 b3

    14

    Matriks lengkap dikenai OBE membentuk matriks eselon

    Nilai 1 pada diagonal utama adalah variabel x-nyasehingga diperoleh x3= b3x2+ a23x3 =b2 x2= b2- a23x3x1+ a12x2+ a13x3 =b1 x1= b1-a12x2- a13x3

    1 a12 a13 b1

    0 1 a23 b2

    0 0 1 b3

  • Sistem Persamaan Linear (1)

    Aljabar Linear dan Matriks 8

    15

    Contoh

    Selesaikan sistem persamaan linier berikut :

    x1 + 3x2 - 2x3 + 2x5 = 02x1 + 6x2 - 5x3 - 2x4 + 4x5 - 3x6 = -15x3 + 10x4 + 15x6 = 52x1 + 6x2 + 8x4 + 4x5 + 18x6 = 6

    16

    Contoh

    Diketahui sistem persamaan linier sebagai berikut :

    x1+x2+x3=6x1+2x2-x3=22x1+x2+2x3=10Akan dicari solusi untuk x1, x2, dan x3

  • Perkalian Silang 2 Vektor di R3

    Aljabar Linear dan Matriks 1

    Perkalian silang dua vektor di R3

    Kartika Firdausy UADblog.uad.ac.id/kartikaf

    2

    Perkalian silang antara dua vektor di R3

    Diketahui u = ( u1,u2,u3 ) dan v = ( v1,v2,v3 )Perkalian silang antara u dan v didefinisikan sebagai :

    u2 u3v2 v3

    u1 u3v1 v3

    u1 u2v1 v2

    k i -

    u x v =

    u x v = (u2v3 u3v2)i + (u1v3 u3v1)j + (u1v2 u2v1)k

    Hasil kali silang dari dua buah vektor akan menghasilkan suatu vektor tegak lurus terhadap u dan v

    i j ku1 u2 u3v1 v2 v3

    = j +

  • Perkalian Silang 2 Vektor di R3

    Aljabar Linear dan Matriks 2

    3

    Panjang Vektor Hasil Perkalian Silang

    Kuadrat dari norm u x v adalah:

    |u x v|2= ( u2.v3 u3.v2 )2 + (u1.v3 u3.v1)2 + ( u1.v2 u2.v1)2= (u12 + u22 + u32 ) ( v12 + v22 + v32 ) (u1v1 + u2v2 + u3v3 )2= |u|2 |v|2 (u . v)2

    identitas Lagrange

    4

    Dari identitas Lagrange|u x v|2 = |u|2 |v|2 (u . v)2

    = |u|2 |v|2 ( |u| . |v| cos )2

    ( sudut yang dibentuk oleh u dan v )

    = |u|2 |v|2 (1 cos )2

    |u x v|2 = |u|2 |v|2 sin 2

    atau|u x v| = |u|. |v|. sin

  • Perkalian Silang 2 Vektor di R3

    Aljabar Linear dan Matriks 3

    5

    Perhatikan vektor u dan v berikut

    |u x v| = |u|. |v|. sin merupakan luas segi empat yang dibentuk u dan vLuas segi empat = panjang alas x tinggi

    = |v| x |u| sin = |u| |v| sin

    Hasil kali silang dua vektor u dan v akan menghasilkan suatu vektor yang tegak lurus terhadap u dan v serta memiliki panjang sama dengan luas dari segi empat yang dibentuk oleh vektor u dan v .

    6

    Contoh

    Diketahui a = ( 1,2,1 ) dan b = ( 2,2,3 )Hitung luas segi empat yang dibentuk oleh a dan b

  • Perkalian Silang 2 Vektor di R3

    Aljabar Linear dan Matriks 4

    7

    Contoh

    Diketahui segitiga ABC dengan titik titik sudut adalah :A (2,1,2 ) , B ( 0,1,0 ) dan C ( 1,2,1 )Hitung luas segitiga ABC

  • Ruang Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 1

    Ruang Vektor

    Kartika Firdausy UADblog.uad.ac.id/kartikaf

    2

    Syarat agar V disebut sebagai ruang vektor

    1. Jika vektor vektor u , v V , maka vektor u + v V2. u + v = v + u3. u + ( v + w ) = ( u + v ) + w4. Ada 0 V sehingga 0 + u = u + 0 untuk semua u V , 0 :

    vektor nol5. Untuk setiap u V terdapat u V sehingga u + ( u ) = 06. Untuk sembarang skalar k , jika u V maka ku V7. k ( u + v ) = k u + k v , k sembarang skalar8. (k + l) u = k u + l u , k dan l skalar9. k( l u ) = ( kl ) u10. 1 u = u

  • Ruang Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 2

    3

    Contoh ruang vektor :1. V adalah himpunan vektor euclidis dengan operasi standar

    (operasi penjumlahan dan operasi perkalian dengan skalar ) Notasi: Rn .

    2. V adalah himpunan polinom pangkat n dengan operasi standarBentuk umum polinom orde npn(x) = a0 + a1x + + anxnqn(x) = b0 + b1x + + bnxn

    Operasi standar pada polinom orde npn(x) + qn(x) = a0+ b0 + (a1 + b1)x + + (an + bn)xnk pn = ka0 + ka1x + + kanxnNotasi: Pn

    3. V adalah himpunan matriks berukuran mxn dengan operasi standar( penjumlahan matriks dan perkalian matriks dengan skalar ) Notasi: Mmn

    4

    Subruang vektorDiketahui V ruang vektor dan U subhimpunan V. U dikatakan subruang dari V jika memenuhi dua syarat berikut :

    1. Jika u ,v U maka u + v U2. Jika u U , untuk skalar k berlaku ku U

  • Ruang Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 3

    5

    Kombinasi linier

    Vektor v dikatakan merupakan kombinasi linier dari vektor vektor v 1, v 2,,v n bila v bisa dinyatakan sebagai :

    v = k1 v 1 + k2 v 2++ kn v n , k1,k2,,kn adalah skalar

    6

    ContohDiketahui a = ( 1,2 ) , b = ( 2,3 ) dan c = ( 1,3 )Apakah c merupakan kombinasi linier dari a dan b ?

  • Ruang Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 4

    7

    ContohTunjukkan bahwa v =(3,9,-4,-2)merupakan kombinasi linier u1= (1,-2,0,3), u2 = (2,3,0,-1) dan u3= (2,-1,2,1)

    Jawab:Bila v merupakan kombinasi linier dari u1, u2, dan u3maka dapat ditentukan x, y dan z sehingga:

    v = xu1 + yu2 + zu3(3,9,-4,-2) = x(1,-2,0,3)+ y(2,3,0,-1) + z (2,-1,2,1)(3,9,-4,-2) = (1x,-2x, 0x, 3x)+ (2y,3y,0y,-1y) +

    (2 z,-1z,2z,1z)

    8

    (3,9,-4,-2) = (x+2y+2z, -2x+3y-z, 2z, 3x-y+z)

    Diperoleh persamaan:

    =+=

    =+=++

    2342

    932322

    zyxz

    zyxzyx

  • Ruang Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 5

    9

    Penyelesaian:

    x =1, y = 3 dan z = -2

    Jadi v = u1 + 3u2 2u3

    Jika sistem persamaan di atas tidakmemiliki penyelesaian maka v tidakdapat dinyatakan sebagai kombinasilinier dari u1, u2, dan u3

    10

    Diketahui V ruang vektor dan S = { s 1, s 2 ,, s n } s 1, s 2 ,, s n V

    S dikatakan membangun/merentang V bila untuk setiap v V, v merupakan kombinasi linier dari S ,yaitu :v = k1 s1 + k2 s2++ knsn

    k1,k2,,kn adalah skalar

  • Ruang Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 6

    11

    Contoh

    Apakah u = ( 1,2,3 ) , v = ( 2,4,6 ) dan w = ( 3,4,7 ) membangun R3

    12

    Kebebasan LinierVektor vektor di S dikatakan bebas linier (linearly independent) jika persamaan0 = k1 s 1 +k2 s 2++ kn snhanya memiliki penyelesaian k1= k2 == kn = 0

    jika ada penyelesaian lain untuk nilai k1,k2,,kn selain 0 maka dikatakan vektor vektor di S bergantung linier (linearly dependent)

  • Ruang Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 7

    13

    Contoh

    Diketahui u = ( 1,2 ) , v = ( 2,2 ) , w = ( 1,3 )a. Apakah u , v dan w membangun R2 ?b. Apakah u , v dan w bebas linier ?

    14

    Basis dan Dimensi

    Misalkan V ruang vektor dan S = { s 1, s 2 ,, s n }. S disebut basis dari V bila memenuhi dua syarat , yaitu :

    1. S bebas linier2. S membangun V

    Basis dari suatu ruang vektor tidak harus tunggal tetapi bisa lebih dari satu. Ada dua macam basis yang kita kenal yaitu basis standar dan basis tidak standar

  • Ruang Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 8

    15

    Contoh basis standar :1. S = { e1, e2,, en } , dengan e1, e2,, en Rn

    e1 = ( 1,0,,0) ,e2 = ( 0,1,0,,0 ),,en = ( 0,0,,1 )merupakan basis standar dari Rn

    2. S = { 1, x, x2,xn } merupakan basis standar untuk Pn( polinom orde n )

    1 00 0

    3. S = 0 10 0

    0 01 0

    0 00 1

    merupakan basis standar untuk M22

    , , ,{ }

    16

    ContohMisal v1=(1,2,1), v2=(2,9,0), dan v3=(3,3,4).Tunjukkan bahwa himpunan S=(v1,v2,v3) adalah basis untuk R3

    Syarat:1. S bebas linier2. S membangun V

    Sebarang vektor b dapat dinyatakan sebagai kombinasi linierb = k1 v 1 +k2 v 2+ k3 v3

    Sistem memiliki pemecahan untuk semua pilihan b= (b1 ,b2 ,b3 )k1 v 1 +k2 v 2+ k3 v3 = 0

    Pembuktian bebas linier pembuktian sistem homogenS bebas linier dan membangun R3 matriks koefisien dapat dibalik, karena det A = .

  • Ruang Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 9

    17

    Basis ruang baris dan basis ruang kolom

    Suatu matriks berukuran mxn dapat dipandang sebagai susunan bilangan yang tersusun dari bilangan dalam kolom 1 sampai kolom n atau dalam baris 1 sampai baris m.

    a11 a12 a1na21 a22 ... a2n: : :am1 am1 ... amn

    Jika A =

    Maka A tersusun atas vektor vektor baris r i dengan r i = (ai1,ai2,,ain ) atau bisa juga dikatakan A tersusun atas vektor vektor kolom c j = (c1j,c2j,,cmj }

    dengan i = 1,2,,m dan j =1,2,,n

    Subruang Rn yang dibangun oleh vektor vektor baris disebut ruang baris dari A

    Subruang Rm yang dibangun oleh vektor vektor kolom disebut ruang kolom dari A

    18

    Contoh

    Vektor baris A adalahVektor kolom A adalah

    2 1 03 1 -4 A =

  • Ruang Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 10

    19

    Menentukan basis ruang kolom / baris

    Basis ruang kolom A didapatkan dengan melakukan OBE pada A, sedangkan basis ruang kolom A didapatkan dengan melakukan OBE pada At

    Banyaknya unsur basis ditentukan oleh banyaknya satu utama pada matriks eselon baris tereduksi.

    Dimensi ( ruang baris ) = dimensi ( ruang kolom ) = rank matriks

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 1

    Vektor

    2

    VektorKuantitas fisis yang memiliki besar dan arah

    Luas

    Panjang

    Massa

    Suhu

    Skalar

    Gaya

    Kecepatan

    Percepatan

    Perubahan Letak

    Vektor

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 2

    3

    Jenis Vektor

    Vektor Aljabar

    Vektor Fisik

    Vektor Geometri

    a

    b

    v = (a, b)

    v

    v

    (a, b)

    4

    Penyajian vektor geometriSegmen garis terarah (anak panah) di ruang-2 atau ruang-3

    A

    B

    y

    z

    xB

    AVektor AB

    c = AB

    AB

    Vektor ekivalen punya panjang dan arah yang samaMisal: v = w

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 3

    5

    A(2, 3)

    B(7,4)

    Q(7, 3)

    P(5, 1)

    Penyajian vektor aljabar

    komponen dari v.

    y

    xv

    v = (5, 1)

    5 dan 1 adalah komponen dari v

    v = (v1, v2) v1v2

    =

    v1

    v2

    6

    Menentukan komponen vektor

    Vektor dengan titik pangkal (a, b) titik akhir (c, d), maka vektor tersebut secaraaljabar adalah (c-a, d-b), komponen-komponen vektor: c-a dan d-b

    y

    x

    A(a, b)

    B(c, d)

    P(c-a, d-b)

    v v = (c-a, d-b)

    z

    x

    yd-a

    e-b

    f-c

    Komponen vektor: d-a, e-b, f-c

    A(a, b, c)

    B(d, e, f)

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 4

    7

    Dua vektor sama jika dan hanya jika panjangdan arahnya sama, tidak tergantungposisinya pada sistem koordinat.

    Kesamaan dua vektor geometri

    8

    Kesamaan dua vektor aljabar Dua vektor aljabar sama jika dan hanya jika komponen-

    komponen yang bersesuaian sama.

    a1a2

    b1b2

    a1a2a3

    b1b2b3

    =

    =

    Jika dan hanya jika a1 = b1dan a2 = b2

    Jika dan hanya jika a1 = b1, a2 = b2 dan a3 = b3

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 5

    9

    Menjumlahkan dua vektor geometri:

    a

    y y

    b

    a+b

    Jumlahan Vektor

    10

    Menjumlahkan dua vektor aljabarMisalnya a = (a1, a2), b = (b1, b2), maka a+ b = (a1 + b1, a2 +b2)

    y

    b

    B(b1, b2)

    b = (b1, b2)x

    y

    aA(a1, a2)

    a = (a1, a2)x

    y

    a+b

    a+b = (a1+b1, a2+b2)x

    C(a1+b1, a2+b2)

    Jumlahan Vektor

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 6

    11

    Contoh1.

    u v

    Manakah vektor yang merupakan u+v ?

    Jawab: a

    a b c d

    u

    v

    a

    12

    2.a b

    Manakah vektor yang merupakan a+b ?

    d e fg

    Jawab: e

    Contoh

    ab

    e

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 7

    13

    3. u = (5, 6) dan v = (3, 2)Vektor yang merupakan hasil dari u+v adalaha = (2, 4)b = (8, 8)c = (15, 12)d = (8, 4)

    4. u = (5, 6) dan v = (3, 2)Vektor yang merupakan hasil dari u v adalaha = (2, 4)b = (8, 8)c = (15, 12)d = (8, 4)

    Jawab: b

    Jawab: a

    Contoh

    14

    5.a

    b

    tentukan vektor c sedemikian hingga b = a + c

    Contoh

    h ij

    k

    a

    b

    Jawab: h

    h?

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 8

    15

    y

    x

    z

    Vektor nolVektor nol adalah vektor dengan panjang nol, digambarkan sebagai titik, vektor nol 0. Secara aljabar vektor nol adalahvektor yang semua komponennya nol:

    0 = (0, 0) pada bidang0 =(0, 0, 0) pada ruang

    0 vektor nol

    y

    x

    0 vektor nol

    16

    Vektor satuan adalah vektor dengan panjang 1

    b

    y

    xj=(0, 1)i=(1, 0)

    ac

    Vektor satuan

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 9

    17

    Perkalian vektor dengan skalar

    b searah dengan a, panjang b lima kali panjang a, ditulis b = 5a

    a

    b

    a -a 2a -1/2a 1/3a

    Jika k > 0 maka ka searah dengan a, dengan panjang k kali panjang a

    Jika k

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 10

    19

    Hubungan tiga vektor pada bidang

    c = ka + lb

    cba

    ka lb

    clbka

    cba

    Diberikan a, b, c

    cba

    20

    Basis standar bidang R2

    Basis standard bidang R2 adalah: {i = (1, 0), j = (0, 1)}

    Setiap vektor v = (v1, v2) dapat dinyatakan secaratunggal sebagai kombinasi linier v = v1i + v2j

    y

    xj=(0, 1)

    i=(1, 0)

    y

    v=(v1, v2)v = (v1 v2)

    v1i

    v2j

    v = v1i + v2j

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 11

    21

    Basis standar R3

    Basis standard bidang R3 adalah: {i = (1, 0, 0), j = (0, 1,0), k = (0, 0, 1)}

    Setiap vektor (a, b, c) dapat dinyatakan secaratunggal sebagai kombinasi linier ai + bj +ck

    y

    z

    x

    P(a, b, c)

    kij

    y

    z

    x

    P(ai, bj, ck)

    22

    Sifat-sifat Aritmetika Vektor1. Jumlahan vektor bersifat tertutup, yaitu: jumlahan

    dua vektor selalu menghasilkan tepat satu vektor2. Jumlahan dua vektor bersifar komutatif.

    y

    xa+b

    = b+a

    a = (a1, a2), b = (b1, b2)

    a+b = (a1+b1, a2+b2)

    b+a = (b1+a1, b2+a2)

    a1+b1 = b1+a1 dan a2+b2 = b2+a2( sifat komutatif penjumlahan skalar)

    y

    a

    b

    x

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 12

    23

    Sifat Assosiatif Penjumlahan

    3. Penjumlahan vektor bersifat assosiatif

    a = (a1, a2), b = (b1, b2), c = (c1, c2) a+(b+c) = (a1+(b1+c1), a2+(b2+c2))

    (a+b)+c = ((a1+b1)+c1, (a2+b2)+c2)

    (sifat assosiatif penjumlahan skalar)

    y

    xa+

    (b+c)

    = (a+

    b)+c

    y

    a

    bcx

    24

    Vektor nol: elemen identitas4. vektor nol merupakan elemen identitas terhadap

    jumlahan.

    y

    b

    x0

    y

    x

    b+0

    b = (b1, b2), 0 = (0,0)

    b+0 = (b1+0, b2+0)b+0 = (b1, b2)

    ( sifat identitas penjumlahan skalar)

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 13

    25

    Negatif vektor5. Penjumlahan vektor dengan negatifnya menghasilkan

    vektor nol.

    b = (b1, b2), -b = (-b1,-b2)

    b+(-b) = (b1+(-b1), b2+(-b2))

    b+(-b) = (0, 0) = 0

    y

    b

    x

    -b

    y

    x

    0

    26

    xx

    y

    x

    yy

    Sifat-sifat Aritmetika Vektor6. perkalian vektor dengan dua skalar berturut-turut, dapat

    dilakukan dengan mengalikan skalarnya terlebih dahulu

    u 3u

    6u

    u = (v1,v2)

    v = 3u = 3(v1,v2) = (3v1,3v2)

    w = 2v = 2(3v1,3v2) = (6v1,6v2)

    x = (3x2)u = 6(v1,v2) = (6v1,6v2) = w

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 14

    27

    Sifat aritmetika7. hasil kali skalar dengan jumlahan dua vektor dapat dilakukan dengan

    mengalikan masing-masing vektor dengan skalar, baru kemudiandijumlahkan.

    y

    xuvu+v

    y

    x

    2(u+v)

    u = (u1,u2), v = (v1,v2)

    u+v = (u1+v1,u2+v2)

    y

    x2u

    2v2u+2v

    2(u+v) = (2(u1+v1),2(u2+v2)) 2u+2v = 2(u1,u2)+2(v1,v2)= 2(u1+v1,u2+v2)= (2(u1+v1),2(u2+v2))

    28

    x x

    x

    yy

    y

    Sifat Aritmetika8. Hasil kali vektor dengan jumlahan dua skalar, sama

    dengan jumlahan dua vektor setelah dikalikan denganmasing-masing skalar.

    u3u

    2u

    u

    u = (u1, u2)

    3u = (3u1, 3u2)

    (2+1)u = 2u + u

    = 2(u1, u2)+(u1, u2)

    = (3u1, 3u2)

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 15

    29

    y

    x

    y

    xy

    x

    9. Perkalian vektor dengan skalar nol, menghasilkan vektor nol.10.Mengalikan vektor dengan skalar 1 tidak mengubah vektor tersebut

    Sifat Aritmetika

    u0(u)

    u = (u1, u2)

    0u = 0(u1, u2)

    = (0, 0)

    1u = 1(u1, u2)

    = (u1, u2)

    1u

    30

    y

    z

    x

    y

    x

    Norm (panjang) vektor

    v

    norm/panjang vektor v adalah ||v|| =

    v

    norm/panjang vektor v adalah ||v|| =

    2 21 2v v+

    2 2 21 2 3v v v+ +

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 16

    31

    y

    z

    x

    Norm vektor sebagai jarak dua titik

    P(a1, b1, c1)

    Q(a2, b2, c2)

    panjang vektor v adalah jarak antara titik P ke Q

    v

    32

    x

    yHasil kali titik (dot product)

    aA

    B

    b

    C

    jika titik pangkalnya berimpitmaka sudut antar dua vektordapat ditentukan.

    Definisi 1: Jika adalah sudut antara a dan b, maka didefinisikan

    a.b

    Definisi 2: jika a, b vektor-vektor di R2, maka a. b = a1b1 + a2b2

    Dapat ditunjukkan bahwa hasil kali titik dapat didefinisikan juga dengan rumus lain

    a, b tidak nol, dengan 0.

    ||a|| ||b|| cos .

    0 jika a = 0 atau b = 0

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 17

    33

    Hasil kali titik di R3 z

    x

    v

    b

    a

    A

    B

    C

    Definisi 1:hasil kali titik (dot product)Jika adalah sudut antara a dan b, maka didefinisikan

    0 jika a = 0 atau b = 0

    a.b = ||a|| ||b|| cos .

    untuk a, b vektor tak nol dengan 0 .

    Definisi 2: jika a, b vektor-vektor di R3, maka a.b = a1b1 + a2b2 + a3b3

    34

    Soal latihan1. Benar atau Salah: hasil kali titik dua vektor hasilnya vektor lain2. Diketahui a dan panjangnya dua kali b, panjang b sama dengan k

    satuan, a dan b membentuk sudut 45 derajat. Tentukan a.b.a. 2k2 c. 2k2 e. 22kb. 22k2 d. 62k

    3.Maka a.b adalaha. 0 c. (5, 6) e. (6, 5)b. 30 d. 1

    4. Hitunglah u.v, jika u = (10, 0) dan v = (25, 0)a. 0 c. (35, 0) e. (10, 25)b. 250 d. (250, 0)

    5. Diketahui ||a|| = 5, ||b|| = 6, dan sudut antara keduanya 120. Hitunga.ba. 0 c. (5, 6) e. -15b. 153 d. 15

    (5, 0)

    (0, 6)

    a

    b

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 18

    35

    Sudut dan hasil kali titik dua vektor

    a.b = ||a|| ||b|| cos dengan 0. Perhatikan kembali rumus pertama hasil kali titik

    Panjang vektor selalu positif atau nol, sedangkancos bisa positif, negatif atau nol tergantung padanilai

    x

    y

    cos >0

    cos =0

    cos 0 jika sudutnya lancip

    36

    Contoh:

    Jika dua vektor berimpit, maka hasil kali titiknya ..

    Jika salah satu vektor adalah nol, maka hasil kali titiknya .

    a.b= ?

    Jawab:35 cos

    ||a||=5

    ||b||=7

    ||a||=8

    ||b||=8

    ||b||=7

    ||a||=5

    a.b=?

    Jawab: 64x0=0

    a.b=?

    Jawab: -35cos(-)

    0

    hasil kali panjangnya

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 19

    37

    Norm dan hasil kali titik

    xA

    v

    Bv = (v1, v2)

    ||v|| = (v.v)1/2 =

    Misal, diberikan 2 vektor v, cosinus sudut antara v dengan v adalah 1. Maka v.v = ||v|| ||v|| atau ||v|| = ( v.v)1/2

    Di R3: norm/panjang vektor v adalah ||v|| = (v.v)1/2 =

    2 21 2v v+

    2 2 21 2 3v v v+ +

    38

    Hasil kali titik dan perkalian matriks Berdasarkan definisi, jika a, b vektor-vektor

    di R2, maka a. b = a1b1 + a2b2. Jika a dan b, dipandang sebagai vektor-vektor baris makaa.b = abT

    a = (a1,a2) dan b = (b1,b2)

    a.b = a1b1 + a2b2 = = abT

    Jika a, b vektor-vektor di R3

    Maka a. b = a1b1 + a2b2 + a3b3 = = abT[ ]1

    1 2 3 2

    3

    ba a a b

    b

    [ ] 11 22

    ba a

    b

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 20

    39

    Sifat-sifat hasil kali titik

    Diberikan u = (5,3), dan v = (4,6) Tentukan u.v dan v.u.

    Perkalian titik memenuhi sifat simetri, yaitu u.v = v.u

    40

    Latihan:

    Diberikan u = (5, 3), v = (4, 6), dan skalar k = 4. Hitunglah (ku).v dan k(u.v)

    Perkalian titik memenuhi sifat(ku).v = k(u.v)

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 21

    41

    Latihan:

    Diberikan u = (5,3), v = (4,6), dan w = (4,7). Tentukan u.(v+w) dan u.v + u.wApakah u.(v+w) = u.v + u.w?

    Perkalian titik memenuhi sifat yaituu.(v+w) = u.v + u.w

    42

    Sifat-sifat hasil kali titik

    Diberikan v = (4, 6, 1) dan u = (0, 0, 0) Tentukan v.v dan u.u

    Diberikan v = (a, b, c) vektor pada ruang Tentukan v.v? kapan v.v = 0?

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 22

    43

    4 sifat penting hasil kali titik

    Perkalian titik memenuhi sifat: u.v = v.u (ku).v = k(u.v) u.(v+w) = u.v + u.w v.v = ||v||||v||, dan 0 untuk v = 0

    44

    Hasil kali silangu = (u1,u2,u3), v = (v1,v2,v3)

    u x v = (u2v3 u3v2)i + (u3v1 u1v3)j + (u1v2 u2v1)k

    = u2 u3v2 v3

    u1 u3v1 v3

    u1 u2v1 u2, ,

    Prosedur menentukan u x v

    u1 u2 u3v1 v2 v3

    Komponen pertama (i): u2 u3 v2 v3

    det u2 u3v2 v3

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 23

    45

    Hasil kali silang

    Komponen ketiga (k):

    Komponen kedua (j): u1 u3v1 v3

    u1 u2

    v1 v2

    Contoh: hitung v x w dengan v = (1,4,-4) dan w = (0,3,2)

    v x w =

    = (20, -2, 3) = 20i -2j +3k

    4 -4

    3 2

    1 -4

    0 2

    1 4

    0 3, ,

    detu1 u3v1 v3

    det u1 u2v1 v2

    46

    Hasil kali silangProsedur menentukan uxv

    u1 u2 u3v1 v2 v3

    Komponen pertama (i): u2 u3 v2 v3

    Komponen ketiga (k):

    Komponen kedua (j):u1 u3v1 v3

    u1 u2

    v1 v2

    u2 u3v2 v3

    u1 u3v1 v3

    u1 u2v1 v2

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 24

    47

    Prosedur menentukan v x uProsedur menentukan vxu

    v1 v2 v3u1 u2 u3

    Komponen pertama (i): v2 v3 u2 u3

    Komponen ketiga (k):

    Komponen kedua (j):v1 v3u1 u3

    v1 v2

    u1 u2

    48

    ProsedurJika dua baris A ditukat tempat maka nilai

    determinannya dikalikan -1, jadi u2 u3 v2 v3

    = - v2 v3 u2 u3u1 u3v1 v3

    u1 u2

    v1 v2

    = -

    = -

    v1 v3u1 u3

    v1 v2

    u1 u2

    Terlihat bahwa u x v = - (v x u)

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 25

    49

    Hasil kali silang vektor satuan standard

    x

    y

    z

    (0, 1, 0)

    (0, 0, 1)

    (1, 0, 0)

    i

    ijk

    j

    k

    jxk = i

    ixj = (0x0-1x0)i (1x0 0x0)j +(1x1 0x0)k = k

    jxi= -k

    kxj = -i

    kxk = ?

    kxi = ?

    ixk = ?

    50

    Bentuk determinan hasil kali silang

    i j k

    u1 u2 u3v1 v2 v3

    A =

    u x v = det(A)

    = i j k

    u1 u2 u3v1 v2 v3

    i j

    u1 u2v1 v2

    + + +

    - --

    u x v = (u2v3 u3v2)i + (u3v1 u1v3)j + (u1v2 u2v1)k

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 26

    51

    Sifat-sifat hasil kali silang uxv = -v x u Jika u // v maka uxv = -v x u= 0,

    akibatnya u x u = 0 (ku) x v = u x (kv) = k(u x v) u x (v+w) = u x v + u x w u.(v x w) = (u x v).w (hasil kali triple skalar)

    x

    y(0, 1, 0)

    (0, 0, 1)

    (1, 0, 0)i

    j

    i x j

    x

    y(0, 1, 0)

    (0, 0, -1)

    (1, 0, 0)i

    j

    j x i

    52

    Contoh 1

    Diketahui vektor:

    p = 2i + 4j + 3kq = i + 5j 2k

    Tentukan pxq

  • Vektor

    Aljabar Linear dan Matriks 27

    53

    Contoh 2Diketahui vektor a = ( 1, 3 ) dan b = ( 3k, 1 )Tentukan nilai k jika a dan b saling tegak lurus

    JawabAgar a dan b saling tegak lurus, maka

    a . b = 0a . b = 3k + 3 = 0 k = 1

    54

    Contoh 3Diketahui u = ( 2, 1,1 ) dan v = ( 1,1,2 )Tentukan besar sudut yang dibentuk oleh u dan v !

    Jawab

    u . v = 2 1 + 2 = 3||u|| = 22 + (1)2 +12 = 6||v|| = 12 +12 + 22 = 6u . v = ||u|| . ||u|| . cos cos = u.v / (||u|| . ||u|| )= 3/6 = 1/2 = 60oJadi sudut yang dibentuk antara u dan v adalah 60o

  • Basis Ortonormal

    Aljabar Linear dan Matriks 1

    Basis Ortonormal

    Kartika Firdausy UADblog.uad.ac.id/kartikaf

    2

    Hasil kali dalamHasil kali dalam adalah fungsi yang mengaitkan setiap pasangan vektor di ruang vektor V,misal pasangan u dan v, dinotasikan < u ,v > dengan bilangan riil dan memenuhi 4 aksioma, yaitu :

    1. Simetris : < u ,v > = < v ,u >2. Aditivitas : < u+ v , w > = < u , w > + < v ,w >3. Homogenitas : < k u ,v > = k< u ,v > , k skalar4. Positivitas : < u ,u > 0 dan ( < u ,u > = 0 u = 0 )

    Ruang vektor yang dilengkapi hasil kali dalam disebut Ruang hasil kali dalam (RHD)

  • Basis Ortonormal

    Aljabar Linear dan Matriks 2

    3

    Pembuktian SimetrisMisala = ( a1,a2,a3 ) b = ( b1,b2,b3 )c = ( c1,c2,c3 ) maka a , b , c R3

    < a ,b > = ( a . b )= (a1b1 + a2b2 + a3b3 )= (b1a1 + b2a2 + b3a3 )= < b , a >

    4

    Basis ortonormalDiketahui V ruang hasil kali dalam dan v 1, v 2,, v n adalah vektor vektor dalam V

    Beberapa definisi penting:a. H = { v 1, v 2,, v n } disebut himpunan ortogonal

    bila setiap vektor dalam V saling tegak lurus, yaitu < v i, v j > = 0 untuk i j dan i,j = 1,2,,n.

    b. G = { v 1, v 2,, v n } disebut himpunan ortonormal bila

    - G himpunan ortogonal- Norm dari vi = 1 , i = 1,2,,n atau < v i, v i > = 1

  • Basis Ortonormal

    Aljabar Linear dan Matriks 3

    5

    Metode GramSchmidtmengubah suatu himpunan vektor yang bebaslinier menjadi himpunan yang ortonormal

    Syarat:Himpunan yang ditransformasikan ke himpunan ortonormal adalah himpunan yang bebas linier

    Jika yang akan ditransformasikan adalah himpunan vektor yang merupakan basis dariruang vektor V maka metode GrammSchimdt akan menghasilkan basis ortonormaluntuk V.

    6

    Proyeksi ortogonalvektor terhadap ruang yang dibangun oleh himpunan vektorDiketahui H = { v 1, v 2,, v n } adalah himpunan vektor yang bebas linier dari ruang vektor V dengan dim n dan S = { w 1, w 2,, w n } merupakan himpunan yang ortonormal

    Jika W menyatakan ruang yang dibangun oleh w 1, w 2,, w n makauntuk setiap vektor z 1 dalam W , dapat dituliskan z 1 = k1 w 1 + k2 w 2 ++ kn w n dengan k1, k2, ,kn skalar.

  • Basis Ortonormal

    Aljabar Linear dan Matriks 4

    7

    Jika u adalah sembarang vektor dalam V , dapat dituliskan sebagai jumlah dari dua vektor yang saling tegak lurus misalkan z 1 dan z 2 , jadi dapat dituliskan u = z 1 + z 2 . Karena z 1 dalam W , maka sebenarnya z 1 merupakanproyeksi ortogonal u terhadap W , sedangkan z 2 merupakan komponen vektor uyang tegak lurus terhadap W. Jadi untuk menentukan z 1 , maka harus ditentukan nilaik1, k2, ,kn sedemikian hingga nilai k1 merupakan panjang proyeksi u terhadap w 1 , k2 merupakan panjang proyeksi u terhadap w 2 dan seterusnya sehingga kn merupakan panjang proyeksi u terhadap w n

    Proyeksi orthogonal u terhadap w i adalahproy Wi ( u ) = < u ,w i > , dikarenakan w 1, w 2,, w n merupakan vektor vektor yang ortonormal .

    8

    Proyeksi ortogonal u terhadap W

    proyw ( u ) = z 1= < u ,w 1 > w 1 + < u ,w 2 > w 2 ++ < u ,w n > wn

    { w 1, w 2,, w n } merupakan himpunan ortonormal

    Komponen u yang tegak lurus terhadap W

    z 2 = u (< u , w 1 > w 1 + < u , w 2 > w 2 ++ < u , w n > w n )

  • Basis Ortonormal

    Aljabar Linear dan Matriks 5

    9

    Misal diketahui K = { v 1, v 2, , v n } adalah himpunan yang bebas linier, maka K dapat dirubah menjadi himpunan S = { w 1, w 2, ,w n } yang ortonormal dengan menggunakan metode GramSchmidt

    10

    Metode GramSchmidt

    proses normalisasi yang paling sederhana karena hanya melibatkan satu vektor saja. Pembagian dengan |v| bertujuan agar w i memiliki panjang = 1 akan diperoleh w 1 ortonormal

    1. w1 =v1

    |v1|

  • Basis Ortonormal

    Aljabar Linear dan Matriks 6

    11

    diperoleh dua vektor w 1 dan w 2 yang ortonormal

    2. w2 =v2 -< v2,w1> w1| v2 -< v2,w1> w1 |

    v3 -< v3,w1> w1 -< v3,w2> w2| v3 -< v3,w1> w1 -< v3,w2> w2 |

    3. w3 =

    n. wn =vn -< vn,w1> w1 -< vn,w2> w2 -< vn,wn-1> wn-1

    | vn -< vn,w1> w1 -< vn,w2> w2 -< vn,wn-1> wn-1 |

    12

    Secara umum

    dengan W merupakan ruang yang dibangun oleh w1 .wi-1

    vi proy W (vi )| vi proyW (vi ) |

    wi =

  • Basis Ortonormal

    Aljabar Linear dan Matriks 7

    13

    ContohDiketahui H = { a , b , c } dengan a = ( 1,1,1 ) , b = ( 1,2,1 ) , c = (1,1,0 )a. Apakah H basis R3 ?b. Jika ya, transformasikan H menjadi basis

    orthonormal dengan menggunakan hasil kali dalam Euclides

    14

    Contoh

    Diketahui dan a , b ,c R3 dengan a = ( 2,1,1 ) , b = ( 2,5,1 ) , c = ( 1,0,2 ) .Jika R3 merupakan RHD Euclides, transformasikan a , b , c ke basis ortonormal

  • Basis Ortonormal

    Aljabar Linear dan Matriks 8

    15

    Perubahan Basis

    suatu ruang vektor bisa memiliki beberapa basis

    jika terdapat sembarang vektor x dalam suatu ruang vektor V yang memiliki himpunan vektor A dan B sebagai basisnya maka x tentunya merupakan kombinasi linier dari vektor vektor di A dan B.

    16

    Jika V ruang vektor, S : { s 1, s 2,, s n } merupakan basis V maka untuk sembarangx V, dapat dituliskan :

    x = k1 s 1 + k2 s 2+kn s ndengan k1, k2, , kn skalar.k1, k2, , kn juga disebut koordinat x relatif terhadap basis S.

  • Basis Ortonormal

    Aljabar Linear dan Matriks 9

    17

    disebut matriks x relatif terhadap basis S[x]S =k1k2: kn

    [x]S = :

    Jika S merupakan basis ortonormal , maka

    18

    Diketahui A = { v , w } dan B = { x , y } berturut turut merupakan basis R2 ,

    dengan v = ( 2, 2 ) , w = ( 3, 1 ) , x = ( 1 , 3 ) dan y = ( 1 , 1 )

    Tentukan:Matriks transisi dari basis A ke basis B

  • Ruang-n Euclidis

    Aljabar Linear dan Matriks 1

    Ruangn Euclidis

    Kartika Firdausy UADblog.uad.ac.id/kartikaf

    2

    Definisi 1

    Jika n adalah sebuah bilangan bulat positif maka n-pasangan terurut adalah (a1,a2,..,an)dimana ai , i = 1,..,n adalah bilangan riil.Himpunan semua n-pasangan terurut ini dinamakan ruang-n dan dinyatakan dengan n

  • Ruang-n Euclidis

    Aljabar Linear dan Matriks 2

    3

    Teorema 1Dua vektor u = (u1,u2,...,un) dan v = (v1,v2,..,vn) pada n

    Dua vektor dinyatakan sama bila u1= v1, u2 = v2,...,un = vn Jumlahan u + v = (u1 + v1, u2 + v2 , , un + vn) Jika terdapat k , k 0 maka perkalian skalar

    ku = (k u1, k u2,,k un) Vektor Nol : 0 = (0,0,,0) Invers aditif (negatif) : -u = (-u1,-u2,..., -un) Pengurangan : u v = (u1 - v1, u2 - v2 , , un - vn)

    4

    Teorema 2Jika U, V, W n , k,l maka :(a) Jika u,v V, maka u + v V(b) u+v = v+u(c) u+(v+w) = (u+v)+w(d) Jika 0 V sehingga 0 + u = u+ 0, u V(e) u V , - u V (negatif u).

    sehingga u + (-u) = (-u) + u = 0(f) Jika k,l , u V, maka k u V(g) k (u + v) = k u + k v(h) (k+l) u = k u + l u(i) k(l u) =(kl) u(j) 1 u = u

  • Ruang-n Euclidis

    Aljabar Linear dan Matriks 3

    5

    Definisi 2Jika U, V n maka yang disebut

    sebagai Euclidean Inner product adalah

    U.V = u1 v1 + u2 v2 + ... + un vn

    u1:un

    v1:vn

    U = V = Maka U.V = U.V T

    Jika

    6

    Definisi 3Norm Euclidis (panjang euclidis) vektor u = (u1,u2,...,un) pada n adalah:||u|| = (u.v) = u12 + u22 + + un2

    Jarak Euclidis di antara titik u = (u1,u2,...,un) dan titik v = (v1,v2,...,vn) pada n adalah:

    d(u,v)=||u-v|| = (u1-v1)2 + (u2-v2)2 + + (un-vn)2

  • Ruang-n Euclidis

    Aljabar Linear dan Matriks 4

    7

    Contoh 1Diketahui a = ( 1,1,2,3 ) dan b = ( 2,2,1,1 )Tentukan jarak antara a dan b !

    Jawaba b = (1, 1,1,2 )d ( a , b ) = (1)2 + (1)2 +12 + 22

    = 7

  • Nilai Eigen dan Vektor Eigen

    Aljabar Linear dan Matriks 1

    Nilai Eigen dan Vektor Eigen

    Kartika Firdausy UADblog.uad.ac.id/kartikaf

    2

    Nilai eigen suatu matriksDiketahui A matriks berukuran n x n, x vektor taknol berukuran n x 1 , x Rn

    Karena A berukuran n x n , maka A x akan berupa vektor yang berukuran n x 1 juga. Bila terdapat skalar ,

    Riil sedemikian hingga

    Ax = x

    (Ax menghasilkan vektor yang besarnya kali x )

    Semua nilai yang memenuhi persamaan tersebut sehingga ada nilai x yang nyata ( bukan

    vektor 0 saja ) disebut nilai eigen ( karakteristik ).

  • Nilai Eigen dan Vektor Eigen

    Aljabar Linear dan Matriks 2

    3

    Untuk menentukan nilai , dari persamaan A x = x sebelumnya dirubah dahulu menjadi persamaan

    (A I ) x = 0 = ( I A ) x

    det (A I )

    yaitu det (A I ) = det ( I A ) = 0.

    Persamaan det (A I ) = det ( I A ) = 0

    disebut persamaan karakteristik.

    4

    Dari nilai eigen yang telah diperoleh tersebut dapat ditentukan ruang solusi untuk x dengan memasukkan nilai eigen yang diperoleh ke dalam persamaan

    (A I ) x = 0

    Ruang solusi yang diperoleh dengan carademikian ini disebut juga dengan ruang eigen

    Dari ruang eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen tertentu tersebut dapat dicari minimal sebuah basis ruang eigen yang saling bebas linear.

  • Nilai Eigen dan Vektor Eigen

    Aljabar Linear dan Matriks 3

    5

    Untuk kasus yang khusus, jika A memiliki n buah nilai eigen = , maka akan memiliki nilai eigen k

    Jika banyaknya nilai eigen dari Ak sebanyak n juga maka basis ruang eigennya tatap sama,

    tetapi jika jumlah nilai eigennya kurang dari n (terjadi jika ada nilai eigen yang saling berlawanan tanda ), maka salah satu nilai eigennya akan memiliki basis ruang eigen yang berbeda .

    6

    Diagonalisasi

    penentuan matriks diagonal D danmatriks pendiagonal P yang berkaitan dengan basis ruang eigen

  • Nilai Eigen dan Vektor Eigen

    Aljabar Linear dan Matriks 4

    7

    Jika A matriks bujursangkar berukuran n,dan terdapat matriks diagonal D sedemikian hingga

    D = P1AP

    sehingga dikatakan matriks A dapat didiagonalisasi. P merupakan matriks n x n yang kolom kolomnya merupakan vektor vektor kolom dari basis ruang eigen A. P disebut matriks yang mendiagonalisasi A , sedangkan D merupakan matriks diagonal yang elemen diagonalnya merupakan semua nilai eigen dari A.

    8

    Diagonalisasi ortogonal matriks ortogonal

    Matriks bujur sangkar P disebutmatriks ortogonal bila berlaku

    Pt = P1

    Matriks A dapat didiagonalisasi secaraortogonal jika terdapat P ortogonal sehingga

    P1 A P = D dengan D adalah matriks diagonal