alifa widiasti nugroho.docx

2
Alifa Widiasti Nugroho 125020300111035 ISU ETIKA DALAM PRAKTIK AKUNTANSI Praktik etika yang merupakan praktik sosial di suatu organisasi tentunya melibatkan interaksi antara individu dan struktur dalam organisasi. Organisasi sebagai sebuah komunitas, mempunyai seperangkat instrumen untuk menjalankan aktifitasnya. Namun demikian, pada kenyataannya hal ini tidak dapat terjadi secara ideal sebagaimana diharapkan. Keberlangsungan praktik organisasi tidak hanya tergantung pada keberadaan instrumen manajemen ang seharusnya ada tersebut. Profesionalisme akuntan mensyaratkan unsur etika, unsur keahlian, dan pengetahuan, dimana kesadaran untuk berperilaku etis ini muncul melalui keseluruhan proses dalam pengalaman hidup akuntan sebagai manusia. Akuntan yang profesional harus mengetahui arti penting arti penting bekerjasama dengan orang lain,yakni kliennya, dimana penugasan pekerjaan saharusnya menjadi hubungan sosial dan kemanusiaan yang langgeng. Uang bukanlah satu-satunya tujuan dari pekerjaan sebagai akuntan. jalinan silaturahmi ditempatkan di atas uang. Kita harus mampu menggerakkan potensi untuk mengembangkan kehidupan yang lebih bermakna. Contohnya KAP yang menerapkan kebebasan bagi staf dalam mengkreasi suatu pekerjaan dan untuk memilih karir sekalipun ketika mereka merasa telah memiliki bekal yang cukup. Selain itu kita sebagai bagian dari organisasi juga harus menanamkan tanggungjawab diri yang kuat.

Upload: lifawn

Post on 26-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Alifa Widiasti Nugroho125020300111035

ISU ETIKA DALAM PRAKTIK AKUNTANSIPraktik etika yang merupakan praktik sosial di suatu organisasi tentunya melibatkan interaksi antara individu dan struktur dalam organisasi. Organisasi sebagai sebuah komunitas, mempunyai seperangkat instrumen untuk menjalankan aktifitasnya. Namun demikian, pada kenyataannya hal ini tidak dapat terjadi secara ideal sebagaimana diharapkan. Keberlangsungan praktik organisasi tidak hanya tergantung pada keberadaan instrumen manajemen ang seharusnya ada tersebut. Profesionalisme akuntan mensyaratkan unsur etika, unsur keahlian, dan pengetahuan, dimana kesadaran untuk berperilaku etis ini muncul melalui keseluruhan proses dalam pengalaman hidup akuntan sebagai manusia. Akuntan yang profesional harus mengetahui arti penting arti penting bekerjasama dengan orang lain,yakni kliennya, dimana penugasan pekerjaan saharusnya menjadi hubungan sosial dan kemanusiaan yang langgeng.Uang bukanlah satu-satunya tujuan dari pekerjaan sebagai akuntan. jalinan silaturahmi ditempatkan di atas uang. Kita harus mampu menggerakkan potensi untuk mengembangkan kehidupan yang lebih bermakna. Contohnya KAP yang menerapkan kebebasan bagi staf dalam mengkreasi suatu pekerjaan dan untuk memilih karir sekalipun ketika mereka merasa telah memiliki bekal yang cukup. Selain itu kita sebagai bagian dari organisasi juga harus menanamkan tanggungjawab diri yang kuat. Dari pengalaman kita banyak belajar, dari kesalahan pun kita harus dapat mengambil hikmah, agar kita dapat menjalankan kewajiban kita dengan teliti dan hati-hati agar kesalahan tersebut tidak terulang di lain waktu. Semakin banyak kita belajar, semakin tinggi pula pengetahuan kita tentang bagaimana cara menghadapi situasi atau adanya eksternalitas yang baik atau buruk sekalipun kita akan senantiasa siap. Kuatnya loyalitas staf pada pekerjaan dan juga pada organisasi sangat berharga, bukan loyalitas pada pimpinan semata. Dengan mencintai apa yang sudah menjadi kewajiban kita, hidup akan terasa lebih ringan dan kita pun akan lebih bersyukur atas apa yang kita jalani dan apa yang telah dan akan kita peroleh atas kerja keras kita.