alga hijau biru

9
ALGA HIJAU-BIRU (CYANOBACTERIA) Alga ini disebut alga hijau-biru karena berwarna hijau kebiruan. Warna itu diakibatkan oleh warna klorofil dan pigmen biru (fikosianin). Alga hijau-biru banyak dijumpai di tempat-tempat lembab, misalnya di atas tanah, batu, tembok, sawah, parit,dan di laut. Jika mongering, koloni alga hijau-biru mengelupas seperti kerak. Alga hijau-biru biasanya hidup hidup di lingkungan yang sedikit asam hingga basa. Selain hidup bebas, alga hijau- biru juga ada yang hidup bersimbiosis mutualisme dengan organisme lain. Alga hijau-biru dapat hidup di batuan di tempat organisme lain sulit hidup. Dengan adanya alga hijau-biru, terjadilah pelapukan batuan sehingga memungkinkan alga dan tumbuhan lain hidup. Itulah sebabnya alga h jau-biru dikatakan sebagai tumbuhan perintis. Ciri-ciri alga hijau-biru a. Prokariotik Seperti halnya bakteri, alga ini tidak meiliki membran inti. Bahan inti terdapat pada suatu daerah di dalam sitoplasmanya. Jadi alga hijau-biru tergolong organisme prokariotik. b. Klorofil tidak dalam kloroplas dan memiliki fikosianin Berbeda dengan bakteri lain, alga hijau-biru ini memiliki klorofil dan pigmen biru (fikosianin). Klorofil tidak terdapat dalam kloroplas, melainkan pada membran tilakoid. Oleh karena memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis, maka alga ini dapat menghasilkan gula dan oksigen. Inilah sifat yang tidak dimilki oleh bakteri pada umumnya.

Upload: yuliartiramli

Post on 29-Jul-2015

68 views

Category:

Science


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Alga Hijau Biru

ALGA HIJAU-BIRU (CYANOBACTERIA)

Alga ini disebut alga hijau-biru karena berwarna hijau kebiruan. Warna itu diakibatkan oleh

warna klorofil dan pigmen biru (fikosianin). Alga hijau-biru banyak dijumpai di tempat-tempat

lembab, misalnya di atas tanah, batu, tembok, sawah, parit,dan di laut. Jika mongering, koloni alga

hijau-biru mengelupas seperti kerak. Alga hijau-biru biasanya hidup hidup di lingkungan yang sedikit

asam hingga basa. Selain hidup bebas, alga hijau- biru juga ada yang hidup bersimbiosis mutualisme

dengan organisme lain.

Alga hijau-biru dapat hidup di batuan di tempat organisme lain sulit hidup. Dengan adanya

alga hijau-biru, terjadilah pelapukan batuan sehingga memungkinkan alga dan tumbuhan lain hidup.

Itulah sebabnya alga h jau-biru dikatakan sebagai tumbuhan perintis.

Ciri-ciri alga hijau-biru

a. Prokariotik

Seperti halnya bakteri, alga ini tidak meiliki membran inti. Bahan inti terdapat pada suatu daerah

di dalam sitoplasmanya. Jadi alga hijau-biru tergolong organisme prokariotik.

b. Klorofil tidak dalam kloroplas dan memiliki fikosianin

Berbeda dengan bakteri lain, alga hijau-biru ini memiliki klorofil dan pigmen biru (fikosianin).

Klorofil tidak terdapat dalam kloroplas, melainkan pada membran tilakoid. Oleh karena memiliki

klorofil dan dapat berfotosintesis, maka alga ini dapat menghasilkan gula dan oksigen. Inilah sifat

yang tidak dimilki oleh bakteri pada umumnya.

Pigmen fikosianin mengakibatkan warna hijau kebiruan. Beberapa dari alga ini ada juga yang

berwarna coklat, hitam, kuning, meah, dan hijau. Warna merah disebabkan oleh pigmen fikoeritrin

sedangkan warna kuning disebabkan oleh pigmen karoten.

Pada mumnya alga hijau-biru memilki kemampuan menambat nitrogen dari udara. Proses

penambatan nitrogen ini dilakukan oleh sel khusus yang disebut heterosista .Heterorista dihasilkan

oleh alga hijau-biru berbentuk benang. Ukuran heterosista lebih besar  dibandigkan sel di dekatnnya

serta memilki dinding sel yang lebih tebal. Oleh karena kemampuannnya menambata nitrogen ini,

alga hijau-biru dapat menyuburkan habitatnya atau menguntungkan organisme lain yang bersimbiosis

dengannya.

Page 2: Alga Hijau Biru

Alga hijau-biru ada yang mampu menghasilkan racun (toksin). Racun yang dikeluarkan di

perairan dapat mematikan organisme lain.

Struktur sel alga hijau-biru

Alga hijau-biru ada yang uniseluler, ada yang membentuk koloni, ada pula yang berbentuk

benang. Contoh alga yang uniseluler adalah chroococcus dan Anacystis ; yang membentuk koloni

adalah Merismopedia, Nostoc, dan Microcystis ; serta yang membentuk benang (filament) misalnya

Oscillatoria, Microcoleus, dan Anabaena. Sel alga hijau-biru tersusun (dari luar ke dalam) sebagai

berikut :

a. Selubung lendir

Terdapat di sebelah luar dinding sel. Seubung lender berugsi mencegah sel dari kekeringan.

Selain itu lender memudahkan sel bergerak, Karena beberapa alga ini dapat bergerak dengan gerakan

osilasi (maju mundur). Belum dipastikan apa yang menyebabkan alga ini bergerak.

b. Membran sel

Berfungsi mengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel. Terdapat pelipatan membran sel

kea rah dalam membentuk lamella fotosinetik atau membran tilakoid. Pada membran tilakoid ini

terdapat klorofil. Jadi berbeda dengan sele ukariotik yang memilki klorofil di dalam kloroplas, alga

hijau-biru tidak memiliki kloroplas.

c. Sitoplasma

Merupakan koloid yang tersusun atas air, protein, lemak, gula, mineral, enzim, ribosom, dan

DNA. Di dalam sitoplasma inilah berlangsung proses metabolisme sel.

d. Asam Inti atau Asam Nukleat (DNA)

DNA terdapat pada suatu lokasi di dalam sitoplasma, namun tidak memiliki membrane inti.

Karena itulah alga hijau-biru tidak digolongkan ke dalam prokariotik.

e. Mesosom dan Ribosom

Ribosom merupakan organel untuk sintesis protein. Sedangkan mesosom merupakan penonjolan

membran sel ke arah dalam yang berperan sebagai penghasil energi.

Page 3: Alga Hijau Biru

Reproduksi Alga hijau-biru

a. Pembelahan sel

Alga hijau-biru dapat bereproduksi dengan pembelahan biner, yaitu pembelahan sel secara

langsung. Dengan pembelahan sel, baik sel tunggal (organisme uniseluler) maupun sel penyusun

filamen (benang) akan bertambah banyak. Filamen akan bertambah panjang karena adanya

pembelahan sel.

b. Fragmentasi

Fragmentasi dilakukan oleh alga hijau-biru berbentuk benang. Dengan fragmentasi (pemenggalan),

filament yang panjang akan terputus menjadi dua atau lebih benang pendek yang disebut

hormogonium. Setiap hormogonium akan tumbuh menjadi filament baru. Tempat pemutusan filament

adalah sel mati yang terdapat di antara sel penyusun filament.

c. Pembentukan Spora

Jika kondisi buruk, misalnya kuran air, di anara sel-sel alga hijau-biru ada yang dapat membentuk sel

endospora, seprti pada bakteri. Dindignya menebal, Dan ukuran selnya membesar. Bentukan ini

disebut akinet, misalnya pada Nostoc. Spora tahan terhadap lingkungan yang jelek. Jika kondisi

lingkungan telah pulih, spora tumbuh  menjadi alga yang baru.

Contoh Alga Hijau-Biru

a. Chroococcus

Bersel satu (uniseluler)bhidup di dasar kolam atau tembok yang basah. Tubuhnya diselubungi

lender. Bereproduksi dengan pembelahan biner. Sering terdapat sel yang begandengan dua atau

empat. Sel tersebut merupakan sel yang yang gagal berpisah dengan sel lain.

Page 4: Alga Hijau Biru

b. Gleocapsa

Bersel satu (uniseluler) yang hidup di permukaan batu yang basah sehigga menyebabkan batu

licin. Gleocapsa memilki selubung lender seperti chroococcus.

c. Polycistys

Alga ini tersusun atas sel-sel berbentuk bola yang bergerombol seperti anggur.

d. Oscillatoria

Berbentuk benang (filament), yang tersusun atas sel-sel yang pipih dan rapat. Sel tidak

diselubungi lendir. Dapat bergerak maju dan mndur yan disebut gerak osilasi. Belum diketahui

penyebab alga ini bergerak. Diantara sel-sel yang pipih terdapat sel yang mati. Adanya sel yang mati

menyebabkan filamen terputus menjadi beberapa hormogonium. Jika sel ini putus, maka terbetuklah

hormogonium yang akan tumbuh menjadi Oscillatoria baru.

Page 5: Alga Hijau Biru

e. Nostoc

Tubuh Nostoc tersusun atas sel-sel yang berbentuk bola. Hidup di bebatuan atau  di tanah yang

lembab. Nostoc menyebabkan permukaan bebatuan licin karena adanya selubung lender kekuninan

atau kecoklatan yang membungkus selnya. Di anttara sel-sel berbentuk bola itu terdapat sel yang tidak

aktif karena sel tersebut mengalami dormansi (tidur). Di dalam sel tersebt tersebut terkandung spora.

Ukurannya agak lebih besar dari sel-sel berbentuk bola sel ini di sebut akinet. Apabila spora telah

masak akan tumbuh filamen baru.

f. Anabaena

Seperti halnya Nostoc, Anabaena tersusun atas sel-sel berbentuk bola. Perbedaannya, disampjng

memiliki akinet, juga memilki heterosista. Heterosista adalah penambat nitrogen.

Page 6: Alga Hijau Biru

Peranan Alga Hijau-Biru bagi manusia

Alga hijau-biru ada yang bersifat menguntungkan, ada pula yang merugikan

 Alga hijau-biru yang merugikan

Telah diuraikan bahwa alga hijau biru yang hidup di air ada yang mengeluarkan racun. Racun

yang terlarut dalam air dapat meracuni organisme yang meminumnya. Contohnya di Australia banyak

biri-biri yang mati setelah minum air telaga. Ini merupakan sifat merugikan alga hijau biru.

Sifat merugikan lainnya adalah alga ini dapat tumbuh di tembok dan batu, sehingga tembok

akan mudah lapuk. Demikian pula bangunan candi dari batu yang banyak terdapat di Indonesia

banyak yang terancam menjadi lapuk karena alga.

Alga hijau-biru yang menguntungkan

a. Pengikat Nitrogen bebas

Nostoc, gleocapsa, dan Anabaena merupakan alga hijau-biru yang dapat menangkap nitrogen

Nitrogen dari udara . Kemampuan menangkap Nitrogen ini disebut pula sebagai kemampuan

melakukan fiksasi nitrogen. Anabaena azollae dapat bersimbiosis dengan tumbuhan Azolla pinnata,

yaitu tumbuhan yang banyakdijumpai di sawah dan mengapung di atas air. Alga hijau-biru itu

melakukan fiksasi nitrogen (N2) dari udara dan mengubahnya menjadi ammonia.Hal demikian

menguntungkan petani. Azolla pinnata dapat dijadikan pupuk hijau yang mengandung nitrogen.

b. Sebagai bahan makanan

Ada pula alga hijau-biru yang dapat dijadikan makanan karena mengandung protein yang cukup

tingg. Misalnnya alga hijau-biru yang tubuhnya berbentuk spiral dan disebut Arthrospira. Alga ini

terkenal dengan nama dagangnya, yaitu spirulina. Para pakar telah berhasil membudidayakan alga ini

unuk dipanen proteinnya. Di masa depan ada kemungkinan alga ini dapat dikembangbiakkan dalam

jumlah besar untuk menghasilkan protein bagi kebutuhan umat manusia.