web viewdasar teori. tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ......

39
PERCOBAAN I Judul : Metode Fitokimia Tujuan : 1. Untuk dapat mengidentifikasi awal tumbuh-tumbuhan yang mengandung senyawa kimia aktif. 2. Untuk mengetahui pereaksi spesifik yang digunakan dan cara pembuatannya. Hari/ Tanggal : Selasa, 15 Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia, FKIP UNLAM Banjarmasin I. DASAR TEORI Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. Kelompok metabolit ini tidak memiliki kaitan langsung dengan kebutuhan tumbuh- tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan, tetapi memiliki fungsi ekologis, seperti menangkal serangan organisme lain atau sebagai penarik serangga untuk penyerbukan. Kelompok senyawa metabolit sekunder itu adalah alkaloid, triterpen, steroid, flavonoid, saponin, dan senyawa fenolik. Keberadaan alkaloid, triterpen, steroid, flavonoid, saponin, dan senyawa fenolik dapat dideteksi di dalam tumbuh-tumbuhan. Senyawa Metabolit Pada Tumbuhan dapat dibagi sebagai berikut : 1.1 Alkaloid

Upload: ngodat

Post on 01-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

PERCOBAAN I

Judul : Metode Fitokimia

Tujuan : 1. Untuk dapat mengidentifikasi awal tumbuh-tumbuhan yang

mengandung senyawa kimia aktif.

2. Untuk mengetahui pereaksi spesifik yang digunakan dan cara

pembuatannya.

Hari/ Tanggal : Selasa, 15 Maret 2011

Tempat : Laboratorium Kimia, FKIP UNLAM Banjarmasin

I. DASAR TEORI

Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit

sekunder. Kelompok metabolit ini tidak memiliki kaitan langsung dengan

kebutuhan tumbuh-tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan, tetapi

memiliki fungsi ekologis, seperti menangkal serangan organisme lain atau sebagai

penarik serangga untuk penyerbukan. Kelompok senyawa metabolit sekunder itu

adalah alkaloid, triterpen, steroid, flavonoid, saponin, dan senyawa fenolik.

Keberadaan alkaloid, triterpen, steroid, flavonoid, saponin, dan senyawa fenolik

dapat dideteksi di dalam tumbuh-tumbuhan.

Senyawa Metabolit Pada Tumbuhan dapat dibagi sebagai berikut :

1.1 Alkaloid

Alkaloid adalah kelompok besar senyawa organik alami dalam hampir

semua jenis organisme seperti tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi dan rendah,

binatang, serangga, mikroorganisme dan organisme laut. Berbagai efek

farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker, anti-inflamasi dan anti-

mikroba, juga dapat ditimbulkan oleh alkaloid.

Alkaloid berarti “mirip alkali”. Setelah ekstraksi, alkaloid bebas dapat

diperoleh dengan pengolahan lanjutan dengan basa dalam air.

Beberapa contoh alkaloid asal usulnya dan efek farmakologinya, dapat

dilihat pada gambar 1 dan 2.

Page 2: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

(conanin)

Morfin (analgesik)

Gambar 2, beberapa alkaloid dengan jenis cincin heterosiklik yang

merupakan bagian dari struktur molekul

Senyawa alkaloid banyak terkandung dalam akar, biji, kayu maupun daun

dari tumbuh-tumbuhan. Senyawa alkaloid dapat dipandang sebagai hasil

metabolisme dari tumbuh-tumbuhan atau dapat berguna sebagai cadangan bagi

biosintesis protein. Kegunaan alkaloid bagi tumbuhan ialah sebagai pelindung dari

serangan hama, penguat tumbuhan dan pengatur kerja hormon.

Alkaloid adalah senyawa turunan asam amino dan dibagi berdasarkan

kerangka asam amino yang menyusunnya. Alkaloid tidak selalu dihasilkan dari

asam amino namun kadang juga oleh pemasukan senyawa amonia atau

transaminasi ke dalam kerangka suatu senyawa. Alkaloid dianggap turunan asam

amino diindikasikan dengan terdapatnya atom nitrogen di dalam kerangka suatu

senyawa. Dikarenakan atom nitrogen merupakan electron donor (kelebihan 1

pasang electron) maka ini akan bersifat basa atau alkali. Sehingga senyawa-

senyawa golongan ini disebut alkaloid.

Alkaloid memiliki kemampuan berkombinasi dengan golongan C2, C5 dan

C9 sehingga akan menghasilkan berbagai macam senyawa dengan gugus

farmakoforik (gugus yang berinteraksi dengan reseptor obat). Berbagai gugus

baru ini akan menghasilkan berbagai aktivitas farmakologik. Sifat basa dari

alkaloid yang cukup moderat menyebabkan alkaloid mampu menembus barier

Page 3: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

biologis sehingga sangat mungkin mencapai reseptor secara maksimal. Posisi

nitrogen yang bervariasi memberikan range pH tertentu yang mempermudah cara

isolasi. Dari aspek teknologi farmasetika senyawa larut air mempermudah

formulasinya untuk dibuat bentuk sediaan dan lebih terjamin homogenitas

kadarnya.

Adapun salah satu contoh alkaloid dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3, contoh alkaloid asal-usulnya dan efek farmokologi

Alkaloid bersifat basa, di alam berada sebagai garam dengan asam-asam

organik. Adanya sifat basa ini mempermudah memisahkan ekstrak total alkaloid

dari komponen lainnya. Demikian juga, adanya nitrogen dalam alkaloid

cenderung membentuk senyawa-senyawa kompleks dengan ion-ion logam berat

yang tidak larut dalam air. Sifat ini dimanfaatkan dalam merancang cara uji yang

cepat dalam mendeteksi alkaloid dalam suatu ekstrak. Pereaksi tetes yang lazim

digunakan untuk maksud tersebut adalah pereaksi Dragendorff dan Meyer.

1.2 Steroid

Steroid merupakan komponen pembentuk membran tanaman. Yang

termasuk golongan steroid di antaranya senyawa-senyawa sterol, sapogenin, dan

hormon. Struktur senyawa ini pada dasarnya mempunyai cincin

siklopentaperhidrofenantren.

Page 4: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

Triterpen dan saponin tersebar hanya dalam kelompok tumbuh-tumbuhan

tertentu. Karena keterbatasan penyebarannya, dapat dijadikan sebagai marker

taxonomi tumbuh-tumbuhan. Misalnya cimigenol (Cimicifuga dahurica),

diosgenin (Dioscorea hypoglauca), glycyrrhizin (Glycyrrhiza uralensis) adalah

senyawa bioaktif. Cimigenol telah dibuktikan mampu menurunkan kadar

kolesterol dari cairan empedu dan glycyrrhizin memperlihatkan berbagai efek

farmakologi seperti antinflamasi, antiviral dan antikanker. Strkutur dari

cimigenol, diosgenin dan glycyrrhizin dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. struktur senyawa bioaktif

1.3 Triterpen

Triterpen adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam

satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon yaitu skualena

yang strukturnya berupa siklik kebanyakan berupa alkohol, aldehid atau asam

karboksilat

Triterpenoid dapat dipilah menjadi sekurang kurang empat golongan

senyawa antara lain triterpen sebenarnya, steroid, saponin dan glikosida jantung.

Senyawa triterpen ini berfungsi sebagai pelindung untuk menolak serangga dan

serangan mikroba (Harbone. 1987). Triterpena tertentu terkenal karena rasanya

terutama karena kepahitannya. Contohnya limonin, suatu senyawa pahit yang larut

dalam lemak dan terdapat dalam buah jeruk. Citrus, senyawa termasuk dalam

deret triterpena penta siklik yang rasanya pahit serta dikenal sebagai limonoid dan

kuasinoid. Kelompok triterpena pahit lainnya adalah kukurbitasin, yang terdapat

terbatas hanya dalam biji berbagai Cucurbitaceae, meskipun dapat juga dideteksi

pada suku lain termasuk Cruciferae.

Page 5: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

OH

Kolesterol

Skualena

Adapun struktur beberapa triterpenoid antara lain :

1.4 Saponin

Saponin adalah glikosida triterpena dan sterol yang telah terdeteksi dalam

lebih dari 90 suku tumbuhan (Tsehesche dan Wulff, 1973). Saponin merupakan

senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun, serta dapat dideteksi

berdasarkan kemampuannya membentuk busa dan menghemolisis sel darah. Dari

segi ekonomi saponin penting juga karena kadang-kadang menimbulkan

keracunan pada ternak (misalnya saponin alfalfa, Medicago sativa) atau karena

rasanya yang manis (misalnya glisirizin dari akar manis, Glycyrrhiza glabra). Pola

glikosida saponin kadang-kadang rumit, banyak saponin yang mempunyai satuan

gula sampai lima dan komponen umum adalah asam glukuronat.

Saponin tersebar hanya dalam kelompok tanaman tertentu. Karena

keterbatasan penyebarannya, dapat dijadikan marker taksonomi tumbuhan.

Misalnya cimigenol (Cimicuga dehurica), diosgenin (Dioscorea hypoglauca),

glychimizin (Glychimiza uralensis) adalah senyawa boiaktif. Cimigenol telah

dibuktikan mampu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah,

diogenin meningkatkan eksresi kolesterol dari cairan empedu dan glychimizin

memperlihatkan berbagai efek farmakologi seperti anti-inflamasi, antiviral dan

antikanker.

Page 6: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

1.5 Flavonoid

Semua flavonoid menurut strukturnya merupakan turunan senyawa induk

flavon yang terdapat berupa tepung putih pada tumbuhan Primula, dan semuanya

mempunyai sejumlah sifat yang sama. Dikenal sekitar 10 kelas flavonoid.

Flavonoid terutama berupa senyawa larut dalam air. Mereka dapat

diekstrak dengan etanol 70 % dan tetap ada dalam lapisan air setelah ekstrak

dikocok dengan eter minyak bumi. Flavonoid berupa senyawa fenol, karena itu

warnanya berubah bila ditambah basa atau amonia. Falvonoid mengandung sistem

aromatik yang terkonjugasi, flavonoid terdapat dalam semua tumbuhan

berpembuluh tetapi beberapa kelas labih tersebar dari pada yang lainnya. Dalam

tumbuhan flavonoid terdapat dalam bentuk campuran.

II. ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat yang digunakan

1) Neraca analitik 1 buah

2) Lumpang dan alu 1 buah

3) Tabung reaksi 4 buah

4) Rak tabung 1 buah

5) Penjepit tabung 1 buah

6) Gelas ukur 10 mL 1 buah

7) Pipet tetes 2 buah

8) Corong biasa 1 buah

9) Hot plate 1 buah

10) Gelas kimia 500 mL 1 buah

11) Cawan porselin 1 buah

12) Batang pengaduk 1 buah

13) Spatula 1 buah

14) Kaca arloji 16 buah

15) Erlenmeyer 1 buah

16) Plat tetes 1 buah

Page 7: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

2.2 Bahan yang digunakan

1) Kloroform 10 mL

2) Kloroform-amonia 10 mL

3) Aquadest

4) H2SO4 5%

5) Pereaksi Meyer

6) NaOH 10%

7) Bubuk Mg

8) Etanol

9) Eter

10) Anhidrida asetat

11) HCl pekat

12) H2SO4 pekat

13) Sampel (daun tomat, daun

kumis kucing, daun

mengkudu, daun sirih,

daun katuk, dan daun beluntas)

III. PROSEDUR KERJA

3.1 Identifikasi Alkaloid

3.1.1 Ekstraksi Alkaloid

1) Memotong-motong 4 gram daun segar menjadi potongan kecil dan

menggerus bersama-sama dengan pasir nersih dan 10 mL kloroform.

2) Menambahkan kloroform-amonia dan menambahkan sekitar 1 mL

asam sulfat 5% ke dalam hasil gerusan tersebut, mengocok dan

membiarkan kedua lapisan memisah.

3) Mengambil lapisan air (ekstrak alkaloid total) dan menempatkan ke

dalam 2 tabung reaksi.

3.1.2 Uji Alkaloid

Page 8: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

1) Meneteskan 1-2 tetes pereaksi Meyer ke dalam salah satu ekstrak alkaloid

dalam air.

2) Apabila ekstrak tersebut mengandung alkaloid akan terjadi endapan putih

atau kuning muda.

3) Endapan yang sangat banyak dapat dinyatakan sebagai (+++), jumlah

endapan sedang sebagai (++) dan sedikit endapan (+).

3.2 Identifikasi Triterpan, Steroid, dan Saponin

3.2.1 Ekstraksi Triterpan dan Steroid

1) Menggerus sekitar 5 gram dengan lumpang alu dan mendidihkan hasil

gerusan dalam labu Erlenmeyer dengan 25 mL etanol di atas penangas

air.

2) Menyaring larutan etanol panas dengan kertas saring biasa ke dalam

cawan porselin dan melanjutkan dengan penguapan etanol di atas

penangas air, sehingga diperoleh ekstraksi yang kering.

3) Menambahkan eter ke dalam ekstrak kering tersebut, mengaduk, dan

memisahkan ekstrak yang larut dalam eter ke dalam tabung reaksi dan

menempatkan ekstrak eter ke dalam lubang-lubang plat tetes.

4) Melakukan uji Liebermann-Burchard untuk masing-masing ektrak eter

setelah kering.

3.2.2 Uji Liebermann-Burchard

1) Memasukkan beberapa tetes anhidrida asetat ke dalam ekstrak kering pada

plat tetes dan mengaduk hingga merata.

2) Meneteskan 1-2 tetes asam sulfat pekat dan mengamati warna yang

terbentuk.

3) Mencatat warna yang terbentuk pada saat menetesakan dan setelah

membiarkan beberapa saat.

4) Pembentukan warna ungu terang, merah, atau merah muda yang kuat

untuk triterpenoid dianggap sebagai (+++) dan terbentu warna biru

kehijauan untuk steroid sebagai standar digunakan kolesterol 1 mg,

Page 9: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

pembentukan warna-warna tersebut yang tidak begitu kuat dianggap

sebagai (++) dan warna yang lemah sebagai (+).

3.2.3 Uji Busa dengan Metode Simes

1) Memasukkan bagian yang tidak larut dalam eter dari pekerjaan (3.5.2.1) ke

dalam tabung reaksi dan menambahkan 5 mL air ke dalamnya, kemudian

mengocok kuat-kuat dan membiarkan busa yang terbentuk.

2) Sebagai standar digunakan daun lidah buaya dengan korelasi tinggi busa

relatif terhadap kadar saponin, yaitu tinggi busa 3 cm sebagai (+++) antara

2-3 cm sebagai (++) tinggi busa 1-2 cm sebagai (+) dan dinyatakan negatif

apabila tidak ada busa.

3.3 Uji Flavanoid

3.3.1 Dengan Pereaksi Shinoda

1) Mengekstrak 0,5 gram serbuk sampel dengan 5 mL etanol panas selama5

menit di dalam tabung reaksi.

2) Menyaring hasil ekstrak dan pada filtrat menambahkan beberapa tetes HCl

pekat, lalu menambahkan 0,1 gram bubuk Mg. bila timbul warna merah

muda atau orange menandakan sampel mengandung flavanoid.

3) Sebagai standar digunakan katesin (++) atau daun legundi (++).

3.3.2 Dengan NaOH 10%

1) Menambahkan 2 tetes NaOH 10% kepada ekstrak methanol dengan cara di

atas.

2) Adanya flavanoid ditandai dengan perubahan warna kuning-orange,

merah.

IV. HASIL PENGAMATAN

4.1 Hasil Pengamatan

Page 10: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

Perlakuan Hasil PengamatanEkstraksi Alkaloid

1) Menggerus 4 gram daun segar dengan pasir bersih+kloroform 10 mL- Daun beluntas- Daun tomat- Daun sirih- Daun mengkudu- Daun kumis kucing- Daun katuk

2) Hasil gerusan+10 mL kloroform-amonia- Daun beluntas- Daun tomat- Daun sirih

- Daun mengkudu

- Daun kumis kucing

- Daun katuk

3) Mengaduk dan menyaring- Daun beluntas- Daun tomat- Daun sirih

- Daun mengkudu

- Daun kumis kucing

- Daun katuk

4) Ekstrak kloroform-amonia+1 mL larutan Asam Sulfat 5% - Daun beluntas- Daun tomat- Daun sirih

Hasil gerusan, daun jadi halus Hasil gerusan, daun jadi halus Hasil gerusan, daun jadi halus Hasil gerusan, daun jadi halus Hasil gerusan, daun jadi halus Hasil gerusan, daun jadi halus

Campuran Campuran Larutan dan daun masih terbentuk

kecil-kecil Larutan dan daun masih terbentuk

kecil-kecil Campuran berwarna hijau dan

sangat tua Campuran, ekstrak kloroform-

amonia

Filtrat dan residu Filtrat dan residu Ekstrak daun sirih (lapisan air),

baunya menyengat. Larutannya berwarna hijau tua

Ekstrak daun mengkudu, tidak berbau, larutannya berwarna lebih muda dari daun sirih

Ekstrak kloroform-amonia berwarna hijua tua, di dalam tabung reaksi, ampas sisa gerusan di kertas saring

Filtrat : larutan hijau tua, residu : potongan kecil

Berwarna hijau muda Berwarna hijau muda Terbentuk 2 lapisan, lapisan atas

berwarna putih, lapisan bawah

Page 11: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

- Daun mengkudu

- Daun kumis kucing

- Daun katuk

5) Mengocok dan membiarkan lapisan memisah- Daun beluntas- Daun tomat- Daun sirih- Daun mengkudu- Daun kumis kucing

- Daun katuk

6) Mengambil lapisan air

berwarna hijau tua kehitam-hitaman

Terbentuk 2 lapisan, lapisan atas berwarna putih bersih, terdapat sedikit busa, lapisan bawah berwarna hijau lebih muda dari perlakuan sebelumnya dengan daun sirih

Terdapat buih pada bagian lapisan atas

Campuran, larutan hijau gelap/tua

Larutan putih Larutan putih Larutan putih, sisa ekstrak daun Larutan putih, sisa ekstrak daun Lapisan atas bening , lapisan

bawah hijau tua Lapisan bawah hijau gelap, lapisan

atas bening+busa

Perlakuan Hasil PengamatanUji Alkaloid

1) Meneteskan 1-2 tetes pereaksi Meyer ke dalam ekstrak alkaloid- Daun beluntas

- Daun tomat- Daun sirih- Daun mengkudu- Daun kumis kucing- Daun katuk

Tidak ada endapan, bias kuning (++)

Tidak ada endapan, bias kuning (+)

Larutan, endapan (++) Larutan, endapan (+) Terdapat endapan putih, bias

kuning Tidak ada endapan

Perlakuan Hasil PengamatanEkstraksi Triterpen dan Steroid

1) Menggerus 5 gram daun segar

Page 12: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

dengan mortar+pasir- Daun beluntas- Daun tomat- Daun sirih- Daun mengkudu- Daun kumis kucing- Daun katuk

2) Mendidihkan hasil gerusan dengan etanol- Daun beluntas- Daun tomat- Daun sirih

- Daun mengkudu

- Daun kumis kucing- Daun katuk

3) Menyaring larutan etanol dan menguapkan- Daun beluntas- Daun tomat- Daun sirih

- Daun mengkudu

- Daun kumis kucing

- Daun katuk

4) Ekstrak kering+eter - Daun beluntas- Daun tomat- Daun sirih- Daun mengkudu- Daun kumis kucing- Daun katuk

5) Mengaduk dan memisahkan ekstrak yang larut dalam eter- Daun beluntas- Daun tomat

Hasil gerusan, daun jadi halus Hasil gerusan, daun jadi halus Hasil gerusan, daun jadi halus Hasil gerusan, daun jadi halus Hasil gerusan, daun jadi halus Hasil gerusan, daun jadi halus

Ekstrak dan etanol Ekstrak dan etanol Larutan+daun yang masih ada

dalam bentuk kecil Larutan+daun yang masih ada

dalam bentuk kecil Larutan etanol mendidih Campuran

Ekstrak kering Ekstrak kering Larutan berwarna hijau, sisa

ekstrak daun Larutan berwarna hijau lebih tua,

sisa ekstrak daun Larutan etanol pada cawan

porselin, ekstrak kering Residu : potongan daun halus,

filtrat : larutan hijau, ekstrak kering

Ekstrak kering Ekstrak kering Campuran berwarna hijau Campuran berwarna hijau Ekstrak eter Larut sebagian

Ekstrak kering pada 3 plat tetes Ekstrak kering pada 3 plat tetes Ekstrak kering yang agak kuning

Page 13: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

- Daun sirih- Daun mengkudu- Daun kumis kucing

- Daun katuk

Ektstrak kering yang agak kuning Ekstrak eter yang kering berwarna

hijau tua Ekstrak eter yang kering berwarna

hijau tua

Perlakuan Hasil PengamatanUji Liebermann-Burchard

1) Ekstrak kering pada plat tetes+beberapa tetes H2SO4

(plat 1)- Daun beluntas- Daun tomat- Daun sirih- Daun mengkudu- Daun kumis kucing- Daun katuk

2) Ekstrak kering pada plat tetes+beberapa tetes anhidrida+ H2SO4 (plat 2)- Daun beluntas

- Daun tomat

- Daun sirih

- Daun mengkudu

- Daun kumis kucing- Daun katuk

Berwarna hijau Berwarna hijau Berwarna hijau pekat Berwarna hijau pekat Berwarna hijau lumut kehitaman Berwarna hijau

Berwarna hijau muda (+), bias kuning

Berwarna hijau tua (+++), bias cokelat

Terbentuk berwarna hijau muda, terdapat lingkaran berwarna merah

Larutan berwarna hijau muda, dengan campuran meyebar berbias merah

Hijau tua (++) Berbias merah

Perlakuan Hasil PengamatanUji Busa dengan Metode Simes

1) Bagi yang tidak larut dalam eter pada perlakuan Ekstraksi Triterpen dan Steroid+5 mL H2O, mengocok kuat-kuat- Daun beluntas- Daun tomat- Daun sirih

Terbentuk busa Terbentuk busa Terbentuk busa

Page 14: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

- Daun mengkudu- Daun kumis kucing- Daun katuk

Terbentuk busa Terbentuk busa Terbentuk busa

Perlakuan Hasil PengamatanUji Flavonoid

Dengan Pereaksi Shinoda1) Mengekstrak 0,5 gram daun

segar dengan 5 mL etanol panas selama 5 menit- Daun beluntas- Daun tomat- Daun sirih

- Daun mengkudu- Daun kumis kucing- Daun katuk

2) Menyaring - Daun beluntas- Daun tomat- Daun sirih- Daun mengkudu- Daun kumis kucing

- Daun katuk

3) Menambahkan 0,1 gram bubuk Mg- Daun beluntas- Daun tomat- Daun sirih- Daun mengkudu- Daun kumis kucing- Daun katuk

Dengan NaOH 10%4) Ekstrak etanol+2 tetes NaOH

10% - Daun beluntas- Daun tomat- Daun sirih- Daun mengkudu

Daun panas Daun panas Campuran berwarna bias hijau

bening Larutan berwarna hijau muda Larutan berwarna hijau tua Campuran

Filtrat dan residu Filtrat dan residu Filtrat berwarna hijau tua Filtrat berwarna hijau muda Larutan hijau tua, bening, tidak

terdapat lapisan Residu : daun halus, filtrat : daun

hijau muda

Berwarna orange (+) Berwarna orange (+++) Berwarna hijau bening (-) Berwarna hijau berbias orange Berwarna hijau bias kuning Berwarna bias orange

Berwarna orange (++) Berwarna orange (+) Berwarna hijau muda Berwarna hijau muda (-) Berwarna kuning orange Berwarna bias orange

Page 15: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

- Daun kumis kucing- Daun katuk

V. ANALISIS DATAUntuk mempermudah dalam menganalisis data dari percobaan, maka

digunakan data tabel perbandingan berikut :

Perbandingan Kandungan Senyawa pada Sampel sesuai Percobaan dengan

Hasil Telaah Pustaka

No. SampelKandungan Senyawa

Alkaloid Triterpenoid Steroid Saponin Flavanoid

1. Beluntas - - - - - -

2. Tomat - - - - - -

3. Sirih - x - - - -

4. Mengkudu - - - - -

5.Kumis

Kucing - - - - x -

6. Katuk - - - - - -

Keterangan :

: Hasil Percobaan

x : Telaah Pustaka

- : Tidak ada kandungan senyawa

Identifikasi Alkaloid

Uji Alkaloid

Pada percobaan untuk pengujian alkaloid ini digunakan sampel daun yaitu:

daun beluntas, daun tomat, daun sirih, daun mengkudu, daun kumis kucing, dan

daun katuk. Semua sampel yang digunakan digerus dengan menggunakan

Page 16: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

kloroform, kemudian ditambahkan lagi kloroform-amoniak sehingga diperoleh

ekstrak dengan kloroform-amonia. Penambahan kloroform-amonia ini bertujuan

untuk mengubah alkaloid yang terdapat dalam tanaman menjadi basa bebas

dengan penambahan amonia. Masing-masing ekstrak dari sampel yang digunakan

direaksikan dengan pereaksi Meyer. Adanya kandungan alkaloid dalam sampel

ditandai dengan terbentuknya endapan putih atau kuning muda.

Berdasarkan dari hasil pengamatan yang diperoleh daun sirih, daun

mengkudu, daun kumis kucing banyak mengandung alkaloid sedangkan daun

beluntas, daun tomat dan daun katuk tidak mengandung alkaloid. Adanya

kandungan alkaloid dalam sampel dapat diidentifikasi karena pada saat

direaksikan dengan berbagai reaksi akan menghasilkan 2 lapisan, dimana lapisan

atas merupakan lapisan air bahwa senyawa ini tidak dapat bercampur disebabkan

perbedaan kepolaran.

Pada percobaan ini penambahan asam sulfat 5% bertujuan melarutkan

alkaloid sebagai garam. Penambahan tersebut dilakukan agar suasana larutan

bersifat asam, sebab alkaloid biasanya diekstraksi dari tumbuhan sebagai basa

dalam kondisi asam lemah.

Pereaksi Meyer berfungsi mengendapkan alkaloid sehingga dapat

diketahui ada tidaknya kandungan alkaloid dalam sampel.

Alkaloid sesungguhnya diturunkan secara biosintesis dari asam amino dan

biasanya terdapat dalam tanaman sebagai garam asam organik. Kegunaan alkaloid

bagi tumbuhan adalah sebagai pelindung dari serangan hama, penguat tumbuhan

dan pengatur kerja hormon.

Secara kimia, alkaloid begitu heterogen dan begitu banyak sehingga

mereka tidak dapat diidentifikasi dalam ekstrak tumbuhan dengan menggunakan

kromatografi tunggal. Pada umumnya sukar mengidentifikasinya dari suatu

tumbuhan baru tanpa mengetahui kira-kira jenis alkaloid apa yang terkandung

didalamnya. Akibat adanya sifat-sifat alkaloid yang bervariasi, cara umum untuk

memisahkan alkaloid dari tumbuhan mungkin tidak berhasil mendeteksi senyawa

alkaloid yang khas.

Page 17: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

Identifikasi Triterpen, Steroid dan Saponin

Uji Triterpen dan Steroid

Sampel yang digunakan untuk uji triterpen dan steroid sama dengan

sampel yang digunakan pada uji alkaloid. Dari data pengamatan diketahui bahwa

daun beluntas, daun tomat, daun sirih, daun mengkudu, daun katuk mengandung

triterpenoid terbanyak, sedangkan daun kumis kucing kandungan triterpennya

sedikit. Sampel yang mempunyai kandungan steroid antara lain daun beluntas,

daun tomat, daun sirih, daun mengkudu, daun kumis kucing, daun katuk dalam

sampel tersebut mengandung steroid.

Adanya triterpen dalam sampel ditunjukkan dengan adanya perubahan

warna ungu terang, merah atau merah muda yang kuat, sedangkan untuk steroid

ditunjukkan dengan adanya warna biru atau biru kehijauan.

Dari berbagai macam perlakuan pada sampel tanaman ekstraksi ini

dilakukan untuk mengambil senyawa yang diinginkan dari sampel. Penggunaan

etanol dan dilakukan pendidihan dimaksudkan untuk mempercepat prosedur

ekstraksi dan penyaringan bertujuan memisahkan ekstrak tanaman dari bagian

padatnya (ampas). Proses penguapan dapat membantu agar pelarut etanol cepat

menguap sehingga yang tertinggal ekstrak yang kering. Penggunaan eter yang

ditambahkan pada ekstrak kering karena sebagian besar senyawa terpenoid dan

steroid merupakan senyawa nonpolar oleh karena itu digunakan eter untuk

memisahkan senyawa tersebut dari komponen tumbuhan yang polar. Dengan

menguapnya etanol maka pada pengujian senyawa etanol tidak ikut teridentifikasi.

Adanya warna yang nampak pada triterpen dan steroid ketika ditambahkan

larutan atau pereaksi LB disebabkan adanya rantai jenuh sehingga akan timbul

warna tertentu ketika ditambahkan pereaksi Liebermann-Burchard. Pereaksi

Liebermann – Burchard terdiri atas anhidrida asetat dan H2SO4 pekat.

Tripenoid ini tersusun atas isopren-isopren kepala dan ekor dimana pada

bagian ujungnya terdapat cabang metil (CH3).

Gambar 7, isopren yang memnyusun terpenoid

Page 18: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

Tidak teridentifikasinya triterpenoid dan steroid, bukan berarti tanaman

sampel tersebut tidak mengandung kedua senyawa tersebut, tetapi bisa juga

senyawa tersebut tertranslokasi pada bagian dari tanaman itu. Selain itu, mungkin

karena adanya kesalahan praktikan dalam melakukan prosedur kerja, sehingga

sampel yang seharusnya mengandung triterpenoid dan steroid jadi tidak

teridentifikasi.

Uji Saponin

Uji busa dengan metode Simes ini bertujuan untuk mengetahui adanya

kandungan saponin pada sampel (tanaman). Karena saponin merupakan glikosida

yang membentuk busa dalam air. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan

yang kuat yang menimbulkan busa jika dikocok oleh sebab itu untuk mengetahui

adanya saponin dalam tanaman digunakan metode simes.

Rumus umum saponin

Berdasarkan data pengamatan sampel yang mengandung saponin adalah

daun beluntas, daun tomat, daun sirih, daun mengkudu, daun kumis kucing, dan

daun katuk

Uji Flavanoid

1.Dengan Pereaksi Shinode

Adanya flavanoid dalam jaringan tumbuhan dinyatakan dengan adanya

warna larutan yang berubah menjadi merah, merah muda atau orange. Warna ini

merupakan warna yang diserap oleh tumbuhan dan dipancarkan ketika ada pelarut

tertentu yang ditambahkan. Jika ditambahkan pereaksi shinoda sampel yang

mengandung flavanoid berubah warna menjadi merah, merah muda atau orange

sedangkan jika ditambahkan NaOH 10% berubah warna menjadi kuning-orange,

merah.

Page 19: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

Gambar. Kerangka dasar flvonoid

Gambar. Tiga jenis struktur senyawa flavonoid, Banyaknya senyawa

flavonoida yang ditemukan disebabkan oleh berbagai tingkat

hidroksilasi, alkoksilalsi atau glikosilasi dari struktur tersebut.

Sampel tumbuhan / tanaman dihaluskan dan diekstrak dengan etanol

panas selama 5 menit di dalam tabung reaksi. Hal ini dikarenakan banyaknya

senyawa dari golongan flavanoid yang mudah larut dalam air terutama bentuk

glikosidanya. Bahkan senyawa yang hanya larut sedikit dalam air, kepolarannya

memadai untuk diekstraksi dengan etanol, jadi etanol digunakan sebagai pelarut

untuk ekstraksi flavonoid.

Selanjutnya ekstrak disaring dan filtratnya ditambahkan larutan HCI pekat

yang akan memberikan suasana asam pada filtrat. Serbuk Mg ditambahkan

sebagai indikator warna pada larutan.

Flavanoid mengandung sistem aromatik yang terkonjugasi oleh karena itu

menunjukkan pita serapan kuat pada daerah spektrum UV dan spektrum tampak.

Flavanoid terdapat pada tumbuhan berpembuluh sebagai campuran, karena jarang

sekali ditemui dalam flavanoid tunggal pada jaringan tumbuhan. Selain itu,

flavanoid banyak terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan yang

merupakan zat warna seperti warna merah,ungu atau biru.

Berdasarkan data pengamatan sampel yang mengandung flavanoid yaitu

daun beluntas, daun tomat, daun mengkudu, daun kumis kucing, dan daun katuk.

Daun sirih mengandung flavanoidnya paling sedikit.

2. Dengan NaOH 10%

Sampel diekstrak dengan metanol. Hasil ekstrak metanol kemudian

ditambahkan dengan NaOH dan hasilnya pada saat dilakukan pengujian daun

beluntas menunjukkan flavanoid terbanyak, daun tomat, daun kumis kucing, daun

katuk juga mengandung flavanoid dalam jumlah sedikit. Sedangkan yang tidak

Page 20: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

mengandung flavanoid adalah daun sirih dan mengkudu. Dalam hal ini, flavanoid

merupakan senyawa fenol oleh karena itu warnanya berubah menjadi orange

ketika ditambahkan NaOH (basa).

Warna orange yang muncul dikarenakan adanya flavon dalam tanaman.

Flavon mudah dipecah oleh alkali (NaOH) menghasilkan diasilmetan atau

tergantung pada kondisi reaksi. Dari hasil uji terhadap senyawa flavonoid ini, ada

sampel yang menunjukan hasil positif terhadap shinoda dan ada yang labih

spesifik terhadap NaOH.

VI. KESIMPULAN

Dari analisis data, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Metode fitokimia dapat digunakan untuk mengetahui kandungan

senyawa aktif dalam tumbuhan.

2. Identifikasi awal dari senyawa alam seperti tumbuh-tumbuhan

dapat menggunakan metode fitokimia senyawa aktif yaitu

mengidentifikasi alkaloid, steroid, tripenoid, flavonoid, dan

saponin.

3. Dari percobaan diperoleh :

Tumbuhan yang mengandung alkaloid adalah daun sirih, mengkudu,

dan kumis kucing.

Tumbuhan yang mengandung triterpen adalah daun beluntas, tomat,

mengkudu, dan katuk.

Tumbuhan yang mengandung steroid adalah daun beluntas, tomat,

sirih, mengkudu, dan kumis kucing.

Tumbuhan yang mengandung saponin adalah daun beluntas, daun

tomat, daun sirih, daun mengkudu, daun kumis kucing, dan daun katuk

Tumbuhan yang mengandung flavanoid adalah daun beluntas, daun

tomat, daun sirih, daun mengkudu, daun kumis kucing, dan daun katuk

Saran

Page 21: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

1) Ketika penggerusan dan pembilasan pada lumpang dengan

menggunakan etanol harus dilakukan sebersih mungkin sehingga tidak

ada zat yang tertinggal dan semua zat ikut tertitrasi.

2) Pemahaman terhadap prosedur kerja sebelum melakukan praktikum

sangat diperlukan.

3) Kehati-hatian dan pengamatan sangat diperlukan dalam melakukan

praktikum agar berjalan dengan lancar dan meminimalisir terjadinya

kesalahan sehingga diperoleh data yang akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Chairil. 1994. Pengantar Praktikum Kimia Organik. Yogyakarta : PMIPA

UGM.

Fessenden dan Fessenden. 1989. Kimia Organik II. Jakarta : Erlangga.

Robinson, Trevor. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung : ITB.

Syahmani dan Rilia Iriani. 2010. Petunjuk Praktikum Kimia Organik.

Banjarmasin : FKIP Unlam. (Tidak dipublikasikan).

Page 22: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

LAMPIRAN I

Jawaban Pertanyaan

1. Yang dimaksud dengan skiring fitokimia adalah suatu metode yang

digunakan untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa alkaloid,

steroid, triterpenoid, saponin dan flavanoid.

2. Ciri-ciri tumbuhan yang mengandung :

a. Alkaloid

Tumbuhan tingkat tinggi

– memiliki batang, buah, daun, akar sejati (contoh : kelapa)

– tumbuhan tingkat rendah (contoh : rumput-rumputan)

b. Steroid

Tumbuhan yang memiliki klorofil.

c. Triterpenoid

Tumbuhan Kayu Keras.

d. Saponin

Tumbuhan yang memiliki lender.

Page 23: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

Ekstraksi Alkaloid

Memotong kecil

2 gr sampel daun katuk

Potongan kecil sampel

Potongan sampel + pasir + kloroform 10 mL

menggerus

campuran

Campuran + 10 mL kloroform – amonia

- mengaduk- menyaring

Ekstrak kloroform-amonia

Ekstrak kloroform-amonia + 10 tetes H2SO4 5 %

mengocok- membiarkan

e. Flavanoid

Tumbuhan yang memiliki struktur berbagai kayu.

LAMPIRAN II

FLOWCHART

Identifikasi alkaloid

Page 24: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

Ekstrak alkaloid + air

Larutan

Larutan + 2 tetes pereaksi meyer

Terbentuk endapan

Ekstrak mengandung alkaloid Ekstrak tidak mengandung alkaloid

Tidak terbentuk endapan

- Mencampurkan

N/B : mengulang prosedur di atas untuk sampel daun mengkudu, daun kumis kucing, daun beluntas, daun tomat, dan daun sirih.

Uji Alkaloid

N/B : mengulang prosedur di atas untuk ekstrak sampel daun mengkudu, daun kumis kucing, daun beluntas, daun tomat, dan daun sirih.

Page 25: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

Identifikasi Triterpen, Steroid, dan Saponin

Ekstarksi Triterpen dan Steroid

5 g sampel daun katuk

- Menggerus dengan mortar

Hasil gerusan + 25 mL etanol

- Mendidihkan dalam labu erlenmeyer selama 15 menit di atas penangas air

Larutan etanol panas

- Menyaring dengan kertas saring

Residu Filtrat

- Menguapkan etanol

Ekstrak kering + eter

Uji Liebermann-Burchard

Ekstrak kering pada plat tetes + beberapa tetes anhidrida asetat

- Mengaduk hingga rata

larutan

Larutan + 1-2 tetes H2SO4 Mengamati warna yang terbentukMencatat warna yang terbentuk pada saat diteteskan dan dibiarkan beberapa saat

Larutan berubah warna

Uji Liebermann-Burchard

Page 26: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

0,5 g serbuk sampel daun katuk + 5 mL etanol panas

- mengekstrak slma 5 menit

campuran

Filtrat + beberapa tetes HCl pekat + 0.1 g bubuk Mg

residufiltrat

-menyaring

Larutan berwarna merah muda / orange

Uji Positif (Flavanoid)

N/B :

- Pembentukan warna ungu terang, merah, merah muda yang kuat untuk

triterpenoid dianggap sebagai +3 dan terbentuk warna biruatau biru

kehijauan untuk steroid sebagai standar. Menggunakan kolesterol 1mg (+

++), pembentukan warna-warna tersebut yang tidak begitu kuat diangap

+2 dan warna lemah dianggap +1

Uji FlavanoidDengan pereaksi Shinoda

N/B : mengulang prosedur di atas untuk serbuk sampel daun mengkudu, daun kumis kucing, daun beluntas, daun tomat, dan daun sirih.

Page 27: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

Ekstrak etanol + 2 tetes NaOH 10 %

Larutan berwarna

Dengan NaOH 10 %

N/B : Adanya flavanoid ditandai dengan perubahan warna kuning- orange -merah

Page 28: Web viewDASAR TEORI. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. ... Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti anti-kanker,

LAMPIRAN III

FOTO-FOTO PRAKTIKUM

Daun Beluntas Tomat

Daun Sirih Daun Mengkudu

Daun Kumis Kucing Daun Katuk