alat ukur listrik

8
A. PENDAHULUAN Pengukuran adalah proses untuk mendapatkan informasi besaran fisis tertentu, seperti tekanan (p), suhu (T), tegangan (V), arus listrik (I). Informasi yang diperoleh dapat berupa nilai dalam bentuk angka (kuantitatif) maupun berupa pernyataan yang merupakan sebauh simpulan (kualitatif). Untuk mendapatkan informasi tersebut maka diperlukan alat ukur, misalnya untuk mengetahui tegangan V menggunakan alat multimeter. Piranti yang digunakan dalam pengukuran untuk memperoleh data disebut alat ukur. Istilah lain berkaitan dengan alat ukur adalah instrumentasi, yang menggambarkan satu kesatuan alat ukur tersebut, menyangkut alat serta mekanisme pengukurannya secara keseluruhan. Alat ukur listrik adalah slat ukur yang digunakan untuk mengukur besaranbesaran listrik beserta turunan-turunannya, seperti tegangan, arus, daya, frekuensi, hambatan. Contoh dari alat ukur listrik adalah voltmeter untuk mengukur tegangan. Alat ukur listrik memiliki beberapa keunggulan, di antaranya mudah digunakan; cepat menampilkan hash pengukuran, sensitivitas, kemampuan menyimpan informasi, akurasi, presisi, dan lain-lain. B. TEKNIK PENGUKURAN TEGANGAN PADA BEBAN LISTRIK AC 1. Untuk mengukur Nilai tegangan AC hanyalah perlu memperhatikan Posisi Sakelar Pemilih berada pada SKALA TEGANGAN AC (Tertera ACV).

Upload: dananjaya-ariateja

Post on 18-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Elektronika

TRANSCRIPT

Page 1: Alat Ukur Listrik

A. PENDAHULUAN

Pengukuran adalah proses untuk mendapatkan informasi besaran fisis

tertentu, seperti tekanan (p), suhu (T), tegangan (V), arus listrik (I). Informasi yang

diperoleh dapat berupa nilai dalam bentuk angka (kuantitatif) maupun berupa pernyataan

yang merupakan sebauh simpulan (kualitatif). Untuk mendapatkan informasi tersebut

maka diperlukan alat ukur, misalnya untuk mengetahui tegangan V menggunakan alat

multimeter.

Piranti yang digunakan dalam pengukuran untuk memperoleh data disebut alat

ukur. Istilah lain berkaitan dengan alat ukur adalah instrumentasi, yang menggambarkan

satu kesatuan alat ukur tersebut, menyangkut alat serta mekanisme pengukurannya

secara keseluruhan. Alat ukur listrik adalah slat ukur yang digunakan untuk mengukur

besaranbesaran listrik beserta turunan-turunannya, seperti tegangan, arus, daya,

frekuensi, hambatan. Contoh dari alat ukur listrik adalah voltmeter untuk mengukur

tegangan. Alat ukur listrik memiliki beberapa keunggulan, di antaranya mudah

digunakan; cepat menampilkan hash pengukuran, sensitivitas, kemampuan menyimpan

informasi, akurasi, presisi, dan lain-lain.

B. TEKNIK PENGUKURAN TEGANGAN PADA BEBAN LISTRIK AC

1. Untuk mengukur Nilai tegangan AC hanyalah perlu memperhatikan Posisi Sakelar

Pemilih berada pada SKALA TEGANGAN AC (Tertera ACV).

2. kemudian memperhatikan Baris skala yang berwarna Merah pada Layar Penunjuk

Jarum.

3. Gunakan skala yang lebih tinggi dari perkiraan tegangan yang akan di cek, misalnya

jika tegangan yang akan kita cek 220 Volt, maka kita atur skala ukur pada 1000 Volt/

4. Pada saat mengukur tegangan teggangan AC, maka Alat ukur harus di pasang Paralel

terhadap rangkaian. Maksud paralel adalah kedua terminal pengukur ( Umumnya

berwarna Merah untuk positif (+) dan Hitam untuk Negatif (-) harus membentuk suatu

titik percabangan dan bukan berjejer (seri) terhadap beban.

5. Baca nilai yang terukur pada Voltmeter.

Page 2: Alat Ukur Listrik

Gambar 1. Pembacan Nilai Yang Terukur Pada ACV

C. TEKNIK PENGUKURAN ARUS PADA BEBAN LISTRIK AC

Untuk mengukur arus listrik, kita membutuhkan suatu alat yang bernama

ampermeter atau ammeter. Amperemeter bekerja berdasarkan prinsip gaya magnetik

(Gaya Lorentz). Ketika arus mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh medan

magnet timbul gaya lorentz yang menggerakan jarum penunjuk menyimpang. Apabila

arus yang melewati kumparan besar, maka gaya yang timbul juga akan membesar

sedemikian sehingga penyimpangan jarum penunjuk juga akan lebih besar. Demikian

sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk akan dikembalikan ke posisi

semula oleh pegas. Besar gaya yang dimaksud sesuai dengan Prinsip Gaya Lorentz F =

B.I. L.

Cara Menggunakan Ammeter:

1. Pastikan bahwa jarum penunjuk skala berada tepat satu garis dengan angka nol (0)

pada skala (pada amperemeter analog).

2. Amperemeter harus dipasang seri dengan cara memotong penghantar agar arus

melewati amperemeter. Yaitu buka saklar S kemudian kita putus penghantar,

kemudian menyambungkan amperemeter ke penghantar yang telah terputus tersebut.

Page 3: Alat Ukur Listrik

3. Hal yang harus diperhatikan di dalam pembacaan skala amperemeter adalah dengan

memperhatikan jarum penunjuk skala. Jarum penunjuk skala akan menunjuk pada

skala yang terletak pada papan skala.

4. Pembacaan skala dilakukan tegak lurus dimana bayangan jarum pada cermin harus

satu garis dengan jarum penunjuk, maksudnya agar tidak terjadi penyimpangan

dalam membaca. Namun berbeda dengan amperemeter digital. Amperemeter digital

akan langsung menunjukan pembacaan nilai yang tertera pada layar tanpa kita harus

menghitungnya.

Gambar 2. AC Ammeter

D. TEKNIK PENGUKURAN DAYA PADA BEBAN LISTRIK AC

Untuk mengukur daya pada beban listrik AC, kita bisa menggunakan alat ukur

yang bernama wattmeter. Instrumen ini cukup familiar dalam desain dan konstruksi

elektrodinamometer tipe ammeter dan voltmeter analog. Kedua koilnya

dihubungkan dengan sirkuit yang berbeda dalam pengukuran power. Koil yang

tetap atau field coil dihubungkan secara seri dengan rangkaian, koil bergerak

dihubungkan paralel dengan tegangan dan membawa arus yang proporsional dengan

tegangan. Sebuah tahanan non-induktif dihubungkan secara seri dengan koil bergerak

supaya dapat membatasi arus menuju nilai yang kecil. Karena koil bergerak

membawa arus proposional dengan tegangan maka disebut pressure coil atau voltage

coil dari wattmeter.

Page 4: Alat Ukur Listrik

Gambar 3. Rangkaian Wattmeter

Pengukuran Daya Reaktif

Daya reaktif yang disuplai ke sebuah rangkaian arus bolak – balik yang

dinyatakan sebagai satuan yang disebut VAR ( Volt-Ampere-Reaktif ), karena itu

memberikan perbedaan antara daya nyata dan daya oleh komponan reaktif.Daya nyata

adalah perkalian komponen – komponen sefasa dari tegangan dan arus ( EI Cos θ ),

sedang daya reaktif sedang daya reaktif adalahperkalian komponen – komponen reaktif

yaitu EI Sin θ atau EI Cos ( θ- 90o ). Jika tegangan bergeser sebesar 90o dari nilai

sebenarnya, komponen tegangan sefasa yang tergeser akan menjadi E Cos ( θ- 90o )

sehingga perkalian komponen–komponen sefasa akan menjadi EI Cos ( θ- 90o ), yang

mana adalah daya reaktif.

Page 5: Alat Ukur Listrik

Jenis-jenis Pengukuran Daya Listrik AC

Daya listrik AC ada dua macam yaitu daya untuk satu phase dan daya untuk tiga

phase. Pada sistem satu phase dirumuskan sebagai berikut:

P = VI cos φ

Dimana:

V = tegangan kerja (Volt)

I = arus yang mengalir ke beban (Ampere)

cos φ = faktor daya

Pada sistem tiga phase dirumuskan sebagai:

P = VI 1,73 cos φ

Dimana :

V = tegangan phase netral (Volt)

I = arus yang mengalir ke beban (Ampere)

cos φ = faktor daya

Page 6: Alat Ukur Listrik

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

PENGGUNAAN ALAT UKUR DASAR LISTRIK

DISUSUN OLEH:

NAMA : DANANJAYA ARIATEJA

NIM : 4115211013

JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

2013