alat ukur dasar dan listrik(gsn lili)
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mengukur adalah perbandingan sesuatu yang diukur dengan sesuatu yang lain
yang sejenis yang telah ditetapkan sebagai satuan. Pengukuran suatu benda harus
memiliki ketelitian. Ketelitian diartikan sebagai ukuran ketetapan yang dapat
dihasilkan dalam suatu pengukuran dan ini berhubungan dengan skala terkecil dari
alat ukur yang digunakan dalam pengukuran. Ketelitian pengukuran bergantung pada
alat ukur yang digunakan dan dapat mengakibatkan kesalahan pengukuran.
Kesalahan ini disebabkan oleh faktor manusia yang sering disebut dengan kesalahan
paralaks, sedangkan kesalahan pengukuran oleh alat ukur biasa disebut kesalahan
mutlak (Sears dan Zemansky, 1999)
Pengukuran adalah proses membandingkan dengan memilih alat ukur yang
sesuai dengan besaran yang akan diukur. Misalnya, untuk mengukur tebal selembar
kertas yang membutuhkan alat ukur panjang, tetapi harus sesuai dengan tingkat
ketelitian yang dibutuhkan. Dengan dimikian, pemilihan dan penyiapan alat ukur
harus sesuai dengan fungsi, keperluan, dan tingkat ketelitian. (Daryanto, 1997).
Dalam praktek elektronika, alat ukur listrik memegang peran sangat penting,
sebab hanya dengan pengukuran kita akan dapat mengetahui harga besaran listrik di
dalam suatu rangkaian. Untuk itu, sekarang ini telah banyak sekali dikembangkan
alat-alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir, seperti voltmeter,
amperemeter, multimeter yaitu seperti multimeter analog dan multimeter digital,
osiloskop, resistor, kapasitor dan banyak lagi alat alat lainnya.
1.2. Tujuan Percobaan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah :
1. Mampu menggunakan alat ukur yang digunakan dalam praktikum
fisika.
2. Mengenal besar ketelitian pengukuran dari alat-alat ukur dasar.
3. Mengenal apa yang dimaksud dengan skala nonius.
4. Mengetahui fungsi dan pemakaian alat ukur dasar listrik.
5. Memperoleh keterampilan dalam pemakaian alat ukur dasar listrik
Voltmeter, Ampermeter, Multimeter analog dan digital, serta osiloskop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alat Ukur Dasar
Secara fisis dalam fisika juga ditemukan berbagai alat-alat ukur. Alat-
alat ukur yang biasanya digunakan pada praktikum fisika ada beberapa
macam diantaranya :
1. Nonius
1 9
0
Gambar 1. Nonius
Banyak alat-alat ukur dilengkapi dengan nonius. Nonius dipasang
pada alat-alat ukur ditunjukkan untuk menambah ketelitian alat ukur. Alat
Bantu ini membuat alat-alat ukur berkemampuan lebih besar, karena jarak
antara dua garis skala bertetangga seolah-olah menjadi lebih kecil.
Biasanya pembagian skala utama dan nonius adalah :
9 bagian skala ukur – 10 bagian skala nonius
Selanjutnya marilah kita lihat hasil pengukuran lain dengan alat
Bantu nonius tersebut seperti yang ditunjukkan pada gambar. Skala 0
pada nonius tidak berimpit dengan salah satu angka pada sklala alat ukur,
melainkan terletak antara kedudukan 8.4 dan 8.5 . Berapakah harga X
menurut hasil pembacaan ini ? Cobalah anda perhatikan gambar 2 lebih
teliti lagi. Ternyata salah satu garis skala nonius ada yang berimpit
dengan skala ukur yaitu skala ke-6 dari skala nonius. Dalam keadaan
pengukuran semacam ini menunjukkan bahwa harga X yang diukur
adalah 8.46 .
5
2. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan suatu alat pengukuran yang cepat dan
relatif teliti untuk mengukur diameter dalam, luar dan dalam suatu tabung,
yang memiliki bentuk seperti gambar 2 di bawah ini.
slide
Guide bar
vernier
Rahang tetap Rahang geser
Gambar 2. Jangka sorong
Jangka sorong mempunyai derajat ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong mempunyai derajat ketelitian yang lebih baik dari mistar.
Jangka sorong memiliki dua skala yaitu skala utama bernilai 1 mm dan
skala nonius atau vernier bernilai 0,9 mm. Jadi skala utama berselisish 0,1
mm dengan skala nonius. Rahang tetap dan rahang sorong digunakan
untuk mengukur bagian luar rongga, bagian yang berbentuk seperti pisau
digunakan untuk mengukur bagian dalam rongga, dan bagian yang
berbentuk runcing pada ujung jangka sorong digunakan untuk mengukur
ke dalam lubang.
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur linier yang mempunyai
kecermatan lebih baik dar pada mistar. Mikrometer sekrup mempunyai
tingkat ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup digunakan
untuk mengukur panjang benda yang memiliki ukuran maksimum 2,50
cm dan bentuk micrometer sekrup ditunjukkan pada gambar 2. Alat ukur
ini mempunyai batang pengukur yang terdiri atas sksla dalam millimeter,
dan juga sekrup berskala suatu putaran sekrup besarnya sama dengan 0,5
mm dan 0,5 mm pada skala utama dibagi menjadi 100 skala kecil yang
terdapat pada sekrup.
knife-edge for inside
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Benda Rahang geser selubung luar
roda bergerigi
skala utama
Gambar 3. Mikrometer sekrup
4. Neraca Teknis
Neraca biasanya digunakan untuk mengukur massa sebuah benda
dengan membandingkan benda tersebut pada ukuran standar massa.
Massa dibandingkan dengan blok penyeimbang sedangkan skala utama
akan memberikan ukuran yang berbeda tiap bagian pada keadaan gravitasi
yang berbeda. Balok penyeimbang akan sangat teliti membandingkan
massa di manapun juga.
Gambar 4 Neraca teknis
5. Mistar
Mistar adalah alat ukur standar yang dapat mengukur dengan akurat.
Mistar mempunyai derajat ketelitian atau skala terkecil 0,1 cm atau 1 mm.
Dalam mengukur panjang suatu benda dengan menggunakan mistar, maka
diusahakan untuk bagian yang skalanya lebih kecil.
- - - -
selubung
Gambar 5. Mistar
2.2 Alat Ukur Dasar Listrik
1. Ampermeter
Amperemeter adalah alat ukur untuk mengukur kuat arus. Alat ini
sering digunakan oleh tekhnisi elektronik yang biasanya menjadi satu dalam
multitester atau Avometer. Avometer adalah singkatan dari Amperemeter,
Voltmeter dan Ohmmeter.
Amperemeter yang sering digunakan di laboratorium. Kemampuan
pengukurannya terbatas sesuai dengan nilai maksimum yang tertera dalam
alat ukur tersebut. Ada yang maksimumnya 5 A, 10 A dan 20 A (Halliday,
1992).
Gambar 1. Ampermeter
Amperemeter bisa jadi tersusun atas mikroamperemeter dan shunt.
Mikroamperemeter berguna untuk mendeteksi ada tidaknya arus melalui
rangkaian karena nilai kuat arus yang kecil pun dapat terdeteksi. Untuk
mengukur kuat arus yang lebih besar dibantu dengan hambatan shunt
sehingga kemampuan mengukurnya disesuaikan dengan perkiraan arus yang
ada. Jika kita memperkirakan dalam rentang miliampere, dapat kita gunakan
shunt yang tertera 100mA atau 500mA.
1 2
2. Osiloskop
Osiloskop digunakan untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati.
Dengan Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan
tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui
beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Osiloskop terdiri dari
dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol. Display menyerupai
tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna warni dan berfungsi sebagai
tempat sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis melintang
secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak dan disebut div.
Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu
tegangan. Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk
menyesuaikan tampilan di layer Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua
kanal yang bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai
contoh kanal satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat
sinyal keluaran.
Gambar 2. Osiloskop
3. Multimeter
Untuk mengukur besaran listrik secara langsung digunakan multimeter
yang didalamnya terdapat voltmeter, amperemeter dan ohmmeter sekaligus
(Giancoli, 1988).
Gambar 3. Multimeter
Ada dua macam multimeter yang dipakai selama percobaan yaitu
multimeter analog dan digital. Hasil pembacaan multimeter digital biasanya
lebih teliti karena nilai besaran yang terukur langsung ditampilkan pada
display, sehingga kita tidak perlu memperkirakan lagi, sedangkan pada
multimeter analog kita akan menemui kesulitan dalam pembacaan hasil
pengukuran terutama jika sensitivitasnya kurang. Selain itu pada multimeter
analog, penyimpangan / pergerakan jarum penunjuknya sering tidak stabil dan
jarum berosilasi sehingga pembacaan tidak akurat. Untuk mengunakan
multimeter ini kita tinggal menyetel agar sesuai dengan kebutuhan, misalnya
untuk mengukur arus maka tombol diarahkan ke amperemeter, untuk
pengukuran tegangan tombol di voltmeter dan pengukuran resistansi tombol
di ohmmeter (Giancoli, 1988).
4. Voltmeter
Voltmeter yang digunakan untuk mengukur selisih potensial atau
tegangan.Voltmeter terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang
pada sebuah bekelite yang dirangkai pada sebuah tabung kaca / plastik
Voltmeter dalam kehidupan sehari-hari selalu mempunyai hambatan cukup
besar (Sears dan Zemansky, 2002).
5. Resistor
Resistor dibuat dari suatu jenis bahan pengantar yang berguna untuk
menghambat gerakan arus listrik. Gerak aliran arus listik dalam resistor dapat
dihambat oleh gerakan elektron bebas dari jenis bahan penyusun resistor.
Resistor adalah suatu alat yang memberikan perlawanan terhadap arus listrik.
Jenis resistor adalah resistor kawat gulungan (kawat nekelin), resistor
keramik, atau dari karbon yng disemprotkan pada keramik. Untuk resistor
jenis keramik, nilai untuk hambatan resistor bergantung pada cincin yang ada
pada badan resistor.
Gambar 4. Resistor
Dua atau lebih resistor yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga
muatan yang sama harus mengalir melalui keduanya dikatakan bahwa resistor
tersebut dihubungkan secara seri. Sedangkan dua resistor yang dihubungkan
sedemikian rupa sehingga memiliki beda potensial yang sama antara
keduanya yang dikatakan bahwa mereka dihubungkan secara paralel (Tipler,
2001).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
1. Alat Ukur Dasar
a. Alumunium foil/plat tipis, sebagai instrumen yang diukur.
b. Batangan besi, sebagai instrumen yang diukur.
c. Kelereng, sebagai instrumen yang diukur.
d. Kawat besi, diameter 1,00 m dan panjang 10 m, sebagai alat yang diukur.
e. Tabung gelas dengan panjang 80,100 mm dan 120 mm.
f. Penggaris, sebagai alat ukur.
g. Kubus, sebagai instrumen yang diukur.
h. Jangka sorong, sebagai alat ukur.
i. Mikrometer sekrup, sebagai alat ukur.
j. Neraca Teknis, sebagai alat ukur.
2. Alat Ukur Listrik
a. Voltmeter, alat pengukur tegangan.
b. Ampermeter, alat pengukur besar kuat arus.
c. Multimeter, alat pengukur serbaguna.
d. Osiloskop, alat untuk melihat bentuk gelombang pada tegangan, frekuensi
dan waktu.
e. Hambatan Geser, alat untuk mendapatkan besar hambatan yang sesuai.
f. Resistor, sebagai hambatan pada rangkaian listrik.
g. Kapasitor, sebagai instrumen pada rangkaian listrik yang digunakan untuk
hambatan.
3.2 Prosedur Percobaan
1. Alat Ukur Dasar
a. Mengukur Dimensi kawat
Mengukur massa, panjang dan dimensi kawat yang diberikan.
Memilih alat ukur yang sesuai.
Melakukan pengukuran beberapa kali untuk mendapatkan variasi
data.
Mengulang langkah untuk kawat yang berbeda.
b. Mengukur Rapat Jenis Benda
Mengukur dimensi dan massa benda yang diberikan.
Memilih alat ukur yang tepat.
Melakukan pengukuran beberapa kali agar mendapatkan variasi data.
Mengulang langkah untuk benda yang berbeda.
Mengukur volume dari benda-benda diatas dengan menggunakan
gelas ukur.
Melakukan pengukuran beberapa kali untuk mendapatkan variasi
data.
2. Alat Ukur Listrik
a. Penggunaan Voltmeter, Ampemeter dan Multimeter analog/digital.
1. Mengukur tegangan AC (arus bolak-balik).
Merangkai alat seperti gambar ini ( V = 2-4 V dan R = 100)
Mengukur tegangan dan arus pada R (untuk pengukuran tegangan
harus parallel dengan R dan pengukuran arus harus seri dengan
R).
Melakukan pengukuran tegangan dan arus berulang kali dengan
mengganti R dengan harga lain.
2. Mengukur Tegangan DC (arus searah)
Melakukan tahap yang sama seperti arus bolak-balik dengan
mengganti sumber tegangan DC.
3. Mengukur Resistor
R
Mengukur nilai resistor yang diberikan oleh asisten dan melakukan
pengukuran berulang kali.
b. Penggunaan Osiloskop
1. Mengukur Tegangan AC/DC
Melakukan tahap yang sama seperti pengukuran tegangan AC/DC
untuk pengukuran tegangan dengan pengukuran menggunakan
osiloskop.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, 1997, Fisika Teknik, Bina Adiaksana : Jakarta.
Giancoli, 1988, Fisika, Erlangga : Jakarta.
Resnick, Haliday. 1992, Fisika, Erlangga : Jakarta.
Sears dan Zemansky, 1999, Fisika Universitas, Erlangga : Jakarta.
_____, 2002, Fisika Universitas, Erlangga : Jakarta.
Tipler, 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik, Jakarta : Erlangga.
_____, 2001, Fisika Untuk Sains dan Teknik, Jakarta : Erlangga.
http://id.wikipedia.org/wiki/alat ukur dasar fisika.Diakses tanggal 20 November 2007.
LAMPIRAN
TUGAS PENDAHULUAN
Alat Ukur Dasar
1. Berapakah hasil pengukuran dengan alat Bantu nonius seperti ditunjukkan
oleh gambar berikut :
2. Tuliskan bagian utama yang dipakai untuk mengukur bagian dalam rongga,
bagian mana yang dipakai untuk mengukur bagian luar benda dan bagian mana
yang dipakai untuk mengukur kedalam lubang pada benda dengan jangka sorong
3. Berapakah skala terkecil dari alat ukur mistar, nonius, jangka sorong dan
mikrometer.
4. Terangkan cara pengukuran volume benda dengan gelas ukur.
Jawaban
1. Skala o pada nonius terletak antara 16,2 dan16,3 sedangkan ada garis skala
nonius yang berimpit dengan skala utama, yaitu skala ke-9 dari nonius. Maka
harga X= 16,2 + 0,09 = 16,29.
2. Untuk mengukur bagian dalam rongga adalah knife-edge measuring faces.
Sedangkan untuk bagian luar benda fixes jaw blade & movable. Dan untuk
mengukur ke dalaman lubang pada benda dengan jangka sorong adalah depth
measuring.
3. Mistar : 0,1 cm
Nonius : 0,01 cm
Jangka Sorong : 0,01 cm
Mikrometer sekrup : 0,001 cm
4. Cara pengukuran volume benda dengan gelas ukur adalah :
a. Mengisi gelas ukur denga zat cair hingga penuh
b. Mencelupkan benda yang hendak diukur volumenya ke
dalam gelas ukur.
c. Menampung tumpahan air yang terjadi setelah benda
dimasukan kedalam gelas ukur lainya.
100
16 17
d. Mengukur volume air yang tumpah sehingga volume
tumpahan air tersebut adalah volume benda yang diukur tadi
Alat Ukur Dasar Listrik
1. Apa yang dimaksud dengan arus searah dan arus bolak balik
2. Kenapa untuk pengukuran tegangan harus paralel dengan R dan untuk
pengukuran arus harus seri dengan R
3. Apa keistimewaan dari osiloskop dan apa-apa saja kegunaannya.
Jawab:
1. Arus searah (DC) adalah arus yang mengalir dengan arah yang tetap dari kutub
negatif,memiliki arah yang selalu sama dan memiliki tegangan yang konstan
setiap saat, sedangkan Arus bolak-balik (AC) merupakan rangkaian yang arus
di dalamnya selalu bergerak bolak-balik dalam suatu rangkaian dan memiliki
tegangan yang berubah-ubah secara periodik. Pada waktu sebuah sumber AC
mulai dihubungkan dengan sebuah rangkaian, maka timbullah arus transien,
arus ini hilang secara eksponensial lalu menjadi arus stabil.
2. Untuk pengukuran tegangan harus paralel dengan r agar arus rangkaian terbagi
menjadi dua, yang melewati voltmeter dan yang melewati rangkaian yang
diukur tegangannya sedangkan untuk pengukuran arus harus seri dengan R agar
arus tidak terbagi menjadi dua seperti pada pengukuran tegangan,dan bisa
mengukur sampai batas ukur serta tidak mengukur melebihi batas ukur tersebut.
3. Keistimewaan dan kegunaan dari osiloskop adalah dapat melihat bentuk-bentuk
gelombang tegangan listrik, bisa mengukur frekuensi dan periode, dan dapat
mengukur waktu.