alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis arduino · pdf filelembar pernyataan persetujuan...
TRANSCRIPT
i
TUGAS AKHIR
ALAT PENGEKSTRAK KUNYIT OTOMATIS
BERBASIS ARDUINO UNO
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program StudiTeknik Elektro
Oleh :
ARDIAN WIDYATAMA
NIM : 115114014
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKHNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
FINAL PROJECT PROPOSAL
AUTOMATIC TURMERIC EXTRACTION MACHINE
BASED ARDUINO UNO
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain the SarjanaTeknik Degree
In Electrical Engineering Study Program
ARDIAN WIDYATAMA
NIM : 115114014
ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM DEPARTMENT ELECTRICAL ENGINEERING
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY SANATA DHARMA UNIVERSITY
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
TUGAS AKHIR
ALAT PENGEKSTRAK KUNYIT OTOMATIS BERBASIS ARDUINO
UNO
AUTOMATIC TURMERIC EXTRATCTION MACHINE BASED
ARDUINO UNO
Oleh :
ARDIAN WIDYATAMA
NIM : 115114014
Telah disetujui oleh :
Pembimbing
B.Wuri Harini, S.T., M.T. Tanggal .………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
ALAT PENGEKSTRAK KUNYIT OTOMATIS BERBASIS ARDUINO
UNO
Oleh:
ARDIAN WIDYATAMA NIM: 115114014
Telah dipertahankan didepan panitia penguji
pada tanggal dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji:
Nama Lengkap Tandatangan
Ketua :
Sekretaris :
Anggota :
Yogyakarta, Fakultas Sains danTeknologi Universitas Sanata Dharma Dekan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir ini tidak memuat karya
atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar
pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,
Ardian Widyatama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP
MOTTO:
“Selalu ada harapan bagi mereka yang mau berdoa dan selalu
ada jalan bagi mereka yang mau berusaha”
Skripsi ini kupersembahkan untuk……
Allah S.W.T
Kedua orang tua tercinta, ibu dan ayah, kedua adikku serta sahabat-
sahabatku yang selalu memberi semangat dan bantuan selama skripsi
ini dikerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
Yang bertanda tangan di bawah
Nama : Ardian Widyatama
NIM : 115114014
Demi pengembangan ilmu
Universitas Sanata Dharma karya
ALAT PENGEKSTRAK KUNYIT OTOMATIS BERBASIS
Beserta perangkat yang diperlukan.
Perpustakaan Universitas
bentuk media lain, mengelolanya
terbatas, dan mempublikasikannya di
tanpa perlu meminta ijin dari
mencantumkan nama saya sebagai
Demikian surat pernyataan
Yogyakarta,
( Ardian Widyatama )
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Ardian Widyatama
115114014
ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ALAT PENGEKSTRAK KUNYIT OTOMATIS BERBASIS
ARDUINO UNO
perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
mempublikasikannya diinternet atau media lain untuk kepentingan
dari saya maupun memberikan royalty kepada
sebagai penulis.
ini yang saya buat dengan sebenarnya.
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
Sanata Dharma:
kepada Perpustakaan
ALAT PENGEKSTRAK KUNYIT OTOMATIS BERBASIS
memberikan kepada
menyimpan, mengalihkan dalam
pangkalan data, mendistribusikan secara
kepentingan akademis
kepada saya selama tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
INTISARI
Kurkumin adalah salah satu senyawa aktif yang terkandung dalam kunyit. Senyawa
ini memiliki kasiat yang sangat banyak untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis Arduino Uno merupakan salah satu alat yang
bisa digunakan untuk mengekstrak atau memisahkan senyawa kurkumin yang terkandung
dalam kunyit.
Alat Pengekstrak kunyit otomatis berbasis Arduino uno terdiri dari tiga bagian yaitu : unit input, unit pengolah dan Output. Unit input tersusun atas tombol Up, tombol Down , tombol Ok sebagai tombol navigasi dan sensor fototransistor digunakan sebagai sensor pendeteksi sampel (simplisia kunyit yang akan diekstrak). Unit pengolah terdiri dari mikrokontroler Arduino uno. Unit Output tersusun atas driver motor, motor power window yang berfungsi untuk menggerakkan penggiling untuk menghaluskan sampel, motor dc 12v sebagai penggerak pengaduk untuk mencampur antara sampel dan pelarut, Elektrik solenoid valve yang berfungsi sebagai valve untuk mengeluarkan hasil ekstraksi dan LCD sebagai penampil proses yang sedang dieksekusi. Prinsip kerja Alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis Arduino uno ini adalah ketika sensor pototransistor mendeteksi adanya objek maka keluaran dari sensor tersebut akan dijadikan input untuk mengaktifkan motor power window yang berfungsi sebagai motor penggerak penggiling untuk menghaluskan. Kemudian dilakukan penginputan secara manual dengan menekan tombol navigasi dan memilih mode pewaktuan untuk mengatur lamanya proses pelarutan. Semakin lama proses pelarutan yang dilakukan maka akan semakin baik pula hasil ekstraksi yang akan didapatkan.
Hasil akhir dari proses ekstraksi menggunakan alat ini adalah sampel yang mengandung kurkumin dalam bentuk cair. Hasil dari proses ekstraksi yang didapat dilakukan pengukuran menggunakan alat pengukur kadar kurkumin untuk mengetahui berapa banyak kadar kurkumin dalam sampel hasil dari proses ekstraksi yang dilakukan. Dari hasil serapan didapatkan alat ini memiliki tingkat kesalahan sebesar 2,88% dibandingkan dengan hasil serapan menggunakan metode manual.
Kata kunci : Ekstraksi, kunyit, mikrokontroler, Arduino Uno
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT Curcumin is one of the active compounds contained in turmeric . This compound
has properties very much for treating various diseases . Automatic extraction tool turmeric
-based Arduino Uno is one tool that can be used to extract or separate the compounds
curcumin contained in turmeric .
Automatic extraction tool based Arduino uno turmeric consists of three parts: input
unit , processing unit and output . The unit is composed of key inputs Up , Down button ,
the Ok button as navigation buttons and sensors are used as sensor phototransistor detector
samples ( botanicals turmeric to be extracted ) . Processing unit consists of a
microcontroller Arduino uno . The output unit is composed of motor drivers , power
window motors which serves to move the grinder to smooth the sample , 12v dc motor as
the driving stirrer to mix the sample and solvent , Electric solenoid valve which serves as a
valve to release the results of extraction and the LCD as a viewer processes being executed
. The working principle of the automatic tool -based extractors turmeric Arduino uno
pototransistor this is when the sensor detects the presence of the object then the output of
the sensor will be used as input to activate the power window motors that serve as a
driving force grinder to smooth . Then do the inputting manually by pressing the
navigation button and select the timing mode to set the duration of the leaching process .
The longer the dissolution process is done then it will be better the extraction results to be
obtained .
The end result of the extraction process using this tool is a sample containing
curcumin in liquid form. The results obtained from the extraction process was measured
using gauges levels of curcumin to know how many levels of curcumin in the sample
results from the extraction process is carried out. Uptake results obtained from this tool has
an error rate of 2.88% compared with the uptake results using manual methods.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Syukur dan terimakasih kepada Allah S.W.T atas karunia dan rahmat-Nya
sehingga tugas akhir dengan judul“Alat Pengekstrak Kunyit Otomastis BerbasisArduino
Uno” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Selama menulis tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa ada begitu banyak pihak yang
telah membantu dan mendukung sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan. Oleh karena
itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Bernadeta Wuri Harini, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang selalu
memberi masukan dan dukungan selama menyelesaikan tulisan ini.
2. Seluruh dosen teknik elektro yang telah membagi ilmunya kepada penulis selama
kuliah.
3. Bapak Sriyadi, Ibu Mamik Widyastuti serta adik Aristya Widianto dan Aditya Aji
Pratama untuk limpahan kasih sayang, kesabaran, doa, semangat serta dukungan
kepada penulis.
1. Teman-teman alumni Politeknik Mekatronika Sanata Dharma yang sedang menempuh
studi di Teknik Elektro yang telah memberikan doa, semangat dan dukungan kepada
penulis.
2. Teman-teman Teknik Elektro terimakasih atas kekompakkan dan kerjasamanya dan
bantuannya selama ini.
Dengan rendah hati penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu berbagai kritik dan saran untuk perbaikan tugas akhir ini sangat diharapkan.
Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terimakasih.
Yogyakarta,
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN OLEH PEMBIMBING ................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN OLEH PENGUJI ......................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP .......................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................. vii
INTISARI .................................................................................................................. viii
ABSTRACT .............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2. Tujuan dan Manfaat ......................................................................................... 2
1.3. BatasanMasalah ............................................................................................... 2
1.4. MetodologiPenelitian ....................................................................................... 3
BAB II DASAR TEORI ........................................................................................... 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
2.1. Ekstraksi .......................................................................................................... 5
2.2. Modul Mikrokontroler Arduino Uno ................................................................ 5
2.2.1. Arsitektur dan Konfigurasi Pin ATMega328 .......................................... 7
2.2.2. Timer / Counter...................................................................................... 9
2.3.Tombol ............................................................................................................. 10
2.4. Adjustable Infrared Sensor .............................................................................. 11
2.4. Shield Driver Motor Dc 2 A ............................................................................. 13
2.5. Electric Solenoid Valve .................................................................................... 15
2.7. LCD ............................................................................................................. 16
2.8. Motor Dc 12V ................................................................................................. 19
2.9. LED ............................................................................................................. 20
BAB III PERANCANGAN ALAT ........................................................................... 22
3.1. Perancangan Perangkat Keras .......................................................................... 23
3.1.1. Perancangan Mekanik ............................................................................ 23
3.1.2. Perancangan Elektrik ............................................................................. 25
3.1.2.1. Tombol Push Button .................................................................. 26
3.1.2.2. Sensor infra Red ........................................................................ 27
3.1.2.3. Modul Mikrokontroler Arduino Uno ......................................... 28
3.1.2.4. Driver Motor Dc ........................................................................ 29
3.1.2.5. Liquid Crystal Display ............................................................... 30
3.1.2.6. Motor DC .................................................................................. 31
3.1.2.7. LED .......................................................................................... 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3.1.3. Perancangan Perangkat Lunak ............................................................... 32
3.1.3.1. Perancangan Tampilan LCD ...................................................... 32
3.1.3.2. Diagram Alir Program ............................................................... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 36
4.1. Hasil Perancangan Perangkat Keras ................................................................. 36
4.1.1. Cara Kerja dan Penggunaan ................................................................... 41
4.1.2. Pengujian Hasil Alat .............................................................................. 46
4.2. Hasil Pengujian................................................................................................ 49
4.2.1. Pengujian Sensor ................................................................................... 49
4.2.2. Fototransistor ........................................................................................ 50
4.2.3. Pengujian Tombol Push Button ............................................................. 54
4.2.4. Pengujian Driver Motor Dc Shield ......................................................... 54
4.3. Analisa Perangkat Lunak Arduino ................................................................... 56
4.3.1 Inisialisasi ............................................................................................... 56
4.3.2. Implementasi Pembacaan Sensor ........................................................... 58
4.3.1. Implementasi Pemilihan Mode ............................................................... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 60
5.1. Kesimpulan ..................................................................................................... 60
5.2. Saran .............................................................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 61
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar1.1. Diagram Model Perancangan ................................................................... 3
Gambar 2.1. Board Arduino Uno ................................................................................ 5
Gambar 2.2. Konfigurasi pin Atmega328 padaArduino Uno ....................................... 6
Gambar 2.3. SoftwareArduino Uno ............................................................................ 6
Gambar 2.4. Rangkaian Tombol dengan Pull up ......................................................... 10
Gambar 2.5. Tombol Push Button ............................................................................... 11
Gambar 2.6. Blok diagram transmitter and receiver ................................................... 12
Gambar 2.7. Adjustable Infrared Sensor ..................................................................... 12
Gambar 2.8. Driver Motor Shield ................................................................................ 14
Gambar 2.9. Power Selection mode ............................................................................ 14
Gambar 2.10. Electric Solenoid valve .......................................................................... 16
Gambar 2.11. Bentuk Fisik LCD Topway ................................................................... 17
Gambar 2.12. Motor DC 12 V Power Window ............................................................ 21
Gambar 2.13. LED . .................................................................................................... 21
Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem ............................................................................. 22
Gambar 3.2. Gambar Desain Alat Pengekstrak Otomatis ............................................. 23
Gambar 3.3. Gambar komponen Mekanik alat pengekstrak otomatis ........................... 24
Gambar 3.4. Gambar komponen Mekanik penggiling.................................................. 24
Gambar 3.5 Gambar pemasangan valve output dan penyaring ..................................... 25
Gambar 3.6 Rangkaian Tombol Push button ............................................................... 26
Gambar 3.7. Instalasi Sensor Infra red ........................................................................ 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Gambar 3.8 Rangkaian Penggunaan Pin Mikrokontroler ............................................. 28
Gambar 3.9 Pemasangan Driver Motor Dc .................................................................. 29
Gambar 3.10 Rangkaian LCD ..................................................................................... 30
Gambar 3.11 Tampilan LCD ...................................................................................... 32
Gambar 3.12 Diagram Alir Program Utama ................................................................ 34
Gambar 3.13 Diagram Tombol navigasi ...................................................................... 35
Gambar 4.1.Blok kontrol ............................................................................................. 36
Gambar 4.2. Konstruksi alat Keseluruhan ................................................................... 37
Gambar 4.3. Bagian dalam tabung .............................................................................. 39
Gambar 4.4. Posisi Valve ............................................................................................ 39
Gambar 4.5. Posisi Motor Power window ................................................................... 40
Gambar 4.6. Bahan utama Proses ekstraksi ................................................................. 41
Gambar 4.7. Tampilan awal pengoperasian ................................................................. 41
Gambar 4.8. Proses Penghalusan ................................................................................. 42
Gambar 4.9. Pelarutan ................................................................................................. 42
Gambar 4.10. Awal proses Penginputan durasi ........................................................... 43
Gambar 4.11. Mode durasi .......................................................................................... 43
Gambar 4.12. M mode menit dan mode jam ................................................................ 44
Gambar 4.13. Penginputan durasi proses berdasar Mode. ............................................ 44
Gambar 4.14. Durasi lamanya proses ekstraksi dengan mode menit ............................ 45
Gambar 4.15. Valve output terbuka ............................................................................. 45
Gambar 4.16. Hasil ekstraksi dengan alat pengekstrak kunyit otomatis ....................... 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Gambar 4.17. Hasil ekstraksi yang dilakukan secara manual ....................................... 47
Gambar 4.18. Output phototransistor pada beberapa terminal ...................................... 52
Gambar 4.19. Rangkaian sensor pototransistor ............................................................ 53
Gambar 4.20. Rangkaian driver motor dengan menggunakaan relay............................ 56
Gambar 4.21. Gambar inisialisasi I/O .......................................................................... 57
Gambar 4.22. Gambar diagram utama ......................................................................... 57
Gambar 4.23. Implementasi program pembacaan sensor ............................................. 58
Gambar 4.24. Implementasi program pemilihan mode ................................................ 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.Konfigurasi dan deskripsi pin Atmega328 ................................................... 7
Tabel 2.2. Konfigurasi altenatif port D......................................................................... 8
Tabel 2.3 Timer pada Mikrokontroler Arduino Uno .................................................... 9
Tabel 2.4 Spesifikasi Adjustable Infrared Sensor ........................................................ 13
Tabel 2.5 . Alokasi Pin Driver motor DC ..................................................................... 15
Tabel 2.6 . Spesifikasi Electric Solenoid Valve............................................................ 16
Tabel 2.7 . Konfigrasi pin LCD Topway...................................................................... 18
Tabel 2.8 . Spesifikasi motor power window Denso .................................................... 20
Tabel 3.1 . TombolPush Button ................................................................................... 27
Tabel 3.2 . Pengalamatan Input Output ........................................................................ 29
Tabel 3.3 . Pengalamatan LCD .................................................................................... 31
Tabel 4.1. Blok kontrol dan fungsi rangkaian .............................................................. 37
Tabel 4.2. Bagian dan fungsi alat ................................................................................ 38
Tabel 4.3. Hasil Pengukuran proses manual dan otomatis............................................ 48
Tabel 4.4. Pengambilan data Adjustable Infrared Sensor ............................................. 49
Tabel 4.5. Data hasil pengujian sensor pototransistor .................................................. 53
Tabel 4.6. Data hasil pengujian tombol push button .................................................... 54
Tabel 4.7. Data pengujian driver motor shield dan power supply Dc 12 Volt 2
Ampere ............................................................................................................ 55
Tabel 4.8. Data pengujian driver motor dengan relay dan power supply ...................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan suatu senyawa kimia dari suatu bahan
alam dengan menggunakan pelarut tertentu. Ekstraksi bisa dilakukan dengan berbagai metode
yang sesuai dengan sifat dan tujuan ekstraksi. Proses ekstraksi dapat dilakukan dengan
menggunakan bahan yang telah dikeringkan (simplisia), tergantung pada sifat tumbuhan dan
senyawa yang akan diisolasi untuk mengekstraksi senyawa utama yang terdapat dalam bahan
tumbuhan. Pada penelitian ini simplisia yang akan diekstraksi adalah kunyit yang telah
dikeringkan dan memiliki berat kurang lebih 0,1 gram. Metode ekstraksi yang digunakan
adalah menggunakan metode Maserasi. Maserasi merupakan proses pencarian senyawa kimia
secara sederhana dengan cara merendam simplisia pada suhu kamar dengan menggunakan
pelarut yang sesuai sehingga bahan menjadi lunak dan larut [1]. Biasanya sampel tersebut
dihaluskan secara manual kemudian direndam selama 3-5 hari dan dilakukan penyaringan
untuk memisahkan ampas atau sisa bahan alam yang digunakan, dengan cairan hasil ekstraksi
untuk mendapatkan hasil ekstraksi yang sempurna. Salah satu cara untuk mempercepat proses
ekstraksi ini adalah dilakukan pengadukan dan penggilingan sampel secara berulang.
Berdasarkan kondisi ini, maka dalam penelitian ini akan dirancang suatu alat yang
dapat melakukan proses penghalusan sampel dan pengadukan secara otomatis. Dalam
pengoperasian alat ekstraksi ini sampel yang telah dikeringkan dimasukkan melalui sebuah
corong pada bagian atas alat ekstraksi. Sensor yang digunakan adalah sensor Infra red sebagai
pendeteksi sampel yang akan diekstraksi. Proses penggilingan pada alat ekstraksi ini
memanfaatkan putaran motor DC 12 V (volt) sebagai penggiling untuk menghaluskan sampel
menjadi bentuk yang lebih halus. Setelah dilakukan proses penggilingan, senyawa kimia
dimasukkan secara manual. Hal tersebut dikarenakan dalam satu jenis sampel terkadang
diinginkan hasil ekstraksi atau zat yang terkandung dalam bahan alam yang berbeda sehingga
digunakan senyawa kimia yang berbeda dan memiliki takaran yang berbeda pula volumenya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pada penelitian ini digunakan zat pelarut berupa etanol 96% untuk mengambil zat
kurkumin yang terkandung dalam kunyit. Proses pengadukan dilakukan dengan memanfaatkan
gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran motor. Aktuator yang digunakan adalah Electric
Solenoid Valve yang berfungsi sebagai katup untuk membuka dan menutup saluran pada bak
pengaduk untuk dilakukan proses penyaringan. Sebenarnya, beberapa alat ekstraksi sederhana
sudah ada yang dijual di pasaran baik menggunakan metode maserasi atau menggunakan
metode metode lainnya. Namun, cara penggunaan sebagian dari alat - alat tersebut masih
manual karena hanya menggunakan peralatan yang sederhana yaitu dengan cara menumbuk
simplisia secara manual kemudian di masukkan ke dalam alat maserator atau alat pengaduk
yang memiliki dimensi yang cukup besar dan dilakukan penyaringan secara manual. Saat ini
Industri kecil dan menengah yang berjalan dalam bidang farmasi dan obat obatan juga
menggunakan alat ekstraksi yang telah diotomasi. Alat alat ekstraksi yang digunakan
diindustri tersebut biasanya memiliki dimensi yang cukup besar dan hanya terdapat satu proses
saja didalamnya yaitu proses pengekstrakan suatu simplisa. Dari fakta yang ada maka penulis
melakukan penelitian untuk merancang suatu alat ekstraksi otomatis yang didalamnya terdapat
proses penggilingan, pengekstrakan, penyaringan secara otomatis dan memiliki dimensi yang
lebih kecil dari mesin ekstraksi yang telah digunakan dan dijual di pasaran.
1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang akan dicapai adalah menghasilkan suatu alat ekstraksi yang dapat
mengekstrak suatu sampel ( kunyit ) yang memiliki massa 0,1 gr. Manfaat yang akan dicapai
adalah didapatkan hasil ekstraksi yang lebih baik dengan proses yang lebih cepat dengan
menggunakan satu alat saja dibandingkan dengan proses sebelumnya yang menggunakan
beberapa alat dan dilakukan secara manual.
1.3 Batasan Masalah
Karena kompleksnya permasalahan yang ada maka dalam pembahasan tugas akhir ini
diberikan pembatasan masalah sebagai berikut :
a. Menggunakan modul Arduino UNO sebagai main process dan pengolah data.
b. Menggunakan sensor Infra red sebagai pendeteksi sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
c. Menggunakan Electric Solenoid Valve DC12 Volt sebagai pembuka katup output
ekstraksi.
d. Menggunakan 2 (dua) buah Motor DC12 Volt sebagai aktuator untuk proses penggilingan
dan pengadukan.
e. Menggunakan LCD 2x16 karakter sebagai penampil proses dan keterangan dari proses
yang sedang dilakukan.
1.4 Metodologi Penelitian
Penulisan ini menggunakan metode :
a. Pengumpulan referensi berupa website, buku-buku, dan jurnal-jurnal.
b. Perancangan dan pembuatan subsistem berupa hardware dan software. Pada tahap ini
bertujuan mencari hasil yang optimal dari sistem yang akan dibuat dengan
mempertimbangkan berbagai faktor permasalahan dan kebutuhan yang telah ditentukan.
Pada gambar 1.1 sistem bekerja ketika tombol start telah ditekan kemudian sensor akan
mendeteksi adanya sampel yang telah dimasukkan dan dilakukan proses penggilingan.
Setelah itu pemasukan senyawa kimia dilakukan secara manual dengan cara menuangkan
pelarut yang telah di ukur volumenya dengan menggunakan gelas ukur yang memiliki
volume 400ml pada lubang masuk sampel.
Gambar 1.1 Blok model perancangan
Push Button Tombol Ok
Sensor Infra Red
Push Button Up
Mikrokontroler Arduino UNO
Motor DC 12 V (volt)
Motor DC 12 V (volt)
Electric Solenoid Valve
Indikator LED
LCD Penampil
Push Button Down
Push Button Select
INPUT PENGOLAH OUTPUT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
c. Melakukan coding program menggunakan software Arduino.
d. Melakukan trouble-shooting mekanika dan rangkaian elektrik dari Alat Pengekstrak
Kunyit Otomatis Berbasis Arduino Uno.
e. Pengujian dan pengambilan data. Pengujian dilakukan dengan cara mengubah – ubah
sampel dengan bentuk dan berat yang berbeda kemudian dilakukan pengukuran hasil
ekstraksi ke laboratorium untuk masing - masing sampel yang di uji. Untuk teknik
pengambilan data dalam penelitian ini adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan proses ekstraksi. Hal tersebut dikarenakan lamanya proses pengekstraksian
sangatlah berpengaruh terhadap hasil dari proses ekstraksi yang didapatkan.
f. Melakukan analisa dari hasil pengambilan data Alat Pengekstrak Kunyit Otomatis
Berbasis Arduino Uno.
g. Penyimpulan hasil percobaan. Penyimpulan hasil percobaan dapat dilakukan dengan cara
membandingkan hasil ekstraksi yang dilakukan menggunakan proses yang biasa
dilakukan secara manual, dengan hasil ekstraksi menggunakan alat pengekstrak otomatis
menggunakan alat ukur kardar curcumin. Sehingga dapat diketahui prosentase dari hasil
ekstraksi yang didapatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Ekstraksi
Ekstraksi atau extraction adalah cara menarik satu atau lebih zat-zat dari bahan asal
yang umumnya zat berkhasiat tersebut tertarik dalam keadaan (khasiatnya) tidak berubah.
Istilah ekstraksi hanya dipergunakan untuk penarikan zat – zat dari bahan asal dengan
menggunakan cairan penarik atau pelarut [2].
2.2. Modul Mikrokontroler Arduino Uno
Arduino Uno adalah sebuah perangkat keras keluaran dari Arduino Italy yang berupa
minimum system dengan menggunakan mikrokontroler Atmega 328 [3]. Untuk bentuk fisik
dari Arduino Uno bias dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Modul Mikrokontroler Arduino Uno [3]
Mikrokontroler Arduino Uno memiliki 14 pin digital yang diantaranya terdapat 6 pin
yang dapat digunakan sebagai output Pulse Width Modulation atau PWM yaitu pin D.3, D.5,
D.6, D.9, D.10, D.11 dan 6 pin input analog. Menggunakan osilator sebesar 16 MHz, koneksi
USB, ICSP header dan tombol reset. Untuk konfigurasi pin Atmega 328 pada Arduino dapat
dilihat pada gambar 2.2.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Gambar 2.2 Konfigurasi pin Atmega328 / Atmega 168 padaArduino Uno [3]
Pemograman pada Arduino Uno menggunakan bahasa C dan untuk pemrogramannya
menggunakan suatu perangkat lunak yang bisa digunakan untuk semua jenisArduino ( gambar
2.3 ). Mikrokontroler yang digunakan pada Arduino Uno adalah Atmega 328 yang didalamnya
sudah terpasang bootloader yang memungkinkan pengguna untuk mengunggah kode tanpa
menggunakan tambahan perangkat keras.
Gambar 2.3.Perangkat lunak Arduino
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Fasilitas komunikasi yang dimiliki mikrokontroler Arduino Uno meliputi komunikasi
antara Arduino Uno dengan komputer, Arduino Uno dengan Arduino lain, dan Arduino Uno
dengan mikrokontroler lain. Hal tersebut dikarenakan mikrokontroler Atmega 328 yang
digunakan pada Arduino Uno menyediakan fasilitas USART ( Universal Synchronous and
Asynchronous Serial Receiver and Transmitter ) yang terdapat pada pin D.0 ( Rx) dan pin D.1
( Tx ).
2.2.1. MikrokontrolerAtmega 328
Dalam penelitian ini mikrokontroler yang digunakan adalah mikrokontroler Atmega
328 karena mikrokontroler jenis ini sangat kompatibel dengan modul mikrokontroler Arduino
Uno yang digunakan. Atmega 328memiliki fitur 32 kByte downloadable flash memory, 1
kByte Electrically Erasable Programable Read - Only Memory (EEPROM), 2 kByte internal
Static Random Acess Memory (SRAM), 2 Timer / Counter 8 bit dan 1 Timer / Counter 16 bit,
6 kanal PWM, Serial USART yang dapat diprogram dan frekuensi kerja dapat mencapai
20MHz [4]. Untuk fungsi dari masing - masing pin yang ada pada Atmega 328 bisa dilihat
pada tabel 2.1.
Tabel 2.1.Konfigurasi dan fungsi pin Atmega 328 [4].
No Pin Nama Pin Keterangan
7 VCC Sumber tegangan positif
8, 22 GND Ground
9, 10, 14,
15,16,17,
18, 19
Port B
(PB7:0)
Masing-masing pin pada port B memiliki resistor pull-up
internal dan dapat digunakan sebagai 8 bit I/O digital.
Untuk Pin PB.6 dan PB.7 terhubung dengan kristal 16
MHz dan tidak digunakan sebagai I/O. Pin PB.1- pin
PB.3 dapat digunakan sebagai output PWM.
1, 23, 24,
25, 26, 27,
28
Port C
(PC6:0)
Masing-masing pin pada port C memiliki resistor pull-up
internal dan dapat digunakan sebagai 7 bit I/O analog. Pin
PC.6 sebagai input reset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Tabel 2.1.( Lanjutan ) Konfigurasi dan fungsi pin Atmega 328 [4].
No Pin Nama Pin Keterangan
2, 3, 4, 5, 6,
11, 12, 13
Port D
(PD7:0)
Untuk konfigurasi alternatif port D dapat dilihat pada
tabel 2.2.
20 AVcc Sumber tegangan positif untuk konversi analog ke digital
21 Aref Tegangan reverensi utuk konversi analog ke digital
Tabel 2.2.Konfigurasi Alternatif Port D [4]
No Pin Nama Pin Keterangan
13 PD7 AIN1 (Analog Comparator Negative Input)
PCINT23 (Pin Change Interupt 23)
12 PD6 AIN0 (Analog Comparator Negative Input)
OC0A (Timer/Counter 0 Output Compare Match A
output)
PCINT22 (Pin Change Interupt 22)
11 PD5 T1 (Timer/Counter 1 External Counter Input)
OC0B (Timer/counter 0 Output Compare Match B Output)
PCINT21 (Pin Change Interupt 21)
10 PD4 XCK (USART External Clock Input/Output)
T0 (Timer/Counter 0 External Counter Input)
PCINT20 (Pin Change Interupt 20)
9 PD3 INT1 (External Interupt 1 input)
OC2B (Timer/counter 2 Output Compare Match B Output)
PCINT19 (Pin Change Interupt 19)
8 PD2 INT0 (External Interupt 1 input)
PCINT18 (Pin Change Interupt 18)
7 PD1 TXD (USART Output Pin)
PCINT17 (Pin Change Interupt 17)
6 PD0 RXD (USART Input Pin)
PCINT16 (Pin Change Interupt 16)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2.2.2. Timer / Counter pada Mikrokontroler Arduino Uno
Ada 3 (tiga) buah timer yang tersedia pada mikrokontroler ATmega 328 dan dapat
dikonfigurasi untuk memenuhi kebutuhan penggunanya [5]. Fungsi dari ketiga timer tersebut
dapat dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 2.3. Timer pada Mikrokontroler Arduino Uno
Timer Fungsi Pin Output
Timer 0 Waktu delay dengan satuan millisecond
Pengendali output PWM
Pin 5 dan 6
Timer 1 Pengendali output PWM Pin 9 dan 10
Timer 2 Pengendali output PWM Pin 3 dan 11
Dari ketiga timer tersebut hanya timer 0 yang dilengkapi dengan ISR ( Interupt Service
Routine) sehingga untuk keperluan PWM (Pulse With Modulation ) menggunakan Timer 1
yang akan mengatur pin 9 dan 10 sedangkan untuk timer 2 akan mengatur pin 3 dan 11.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan timer adalah :
1. Inisialisasi
Inisialisasi digunakan pertama kali untuk menentukan periode timer karena secara default
bernilai satu detik.
2. Pengaturan Periode
Mikrokontroler arduino memiliki periode minimal satu mikro detik atau 1 MHz dan
periode maksimal 8388480 mikrodetik atau 8,3 detik. Pengaturan periode ini akan
merubah interrupt dan frekuensi kedua output PWM.
3. PWM
Pin output untuk timer.1 adalah pin 9 dan 10 sedangkan timer2 memiliki output pin 2 dan
11. Duty cycle yang dimiliki adalah 10 bit sehingga dapat diatur mulai dari nol sampai
1023.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4. Fungsi Interrupt
Pemanggilan fungsi interrupt dalam mikro detik. Perlu diperhatikan dalam penggunaan
fungsi interrupt karena akan berjalan pada frekuensi tinggi, atau CPU tidak akan pernah
masuk ke program utama dan program akan terkunci pada fungsi interupt.
5. Mematikan Pin PWM
Dengan mematikan PWM makan pin tersebut dapat digunakan untuk fungsi yang lain.
2.3. Tombol
Tombol adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus
listrik. Dalam rangkaian elektronika dan rangkaian litstrik, tombol atau saklar berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang mengalir dari sumber tegangan menuju
beban (output ) atau dari sebuah system ke system lainnya [6].
Dalam perancangan alat elektronika tombol bisa dipasang secara langsung atau diberi
rangkaian tambahan apabila dalam perancangan menggunakan IC digital. Hal tersebut
dimaksudkan untuk menghindari bounce atau posisi mengambang apabila IC diberi masukan
melalui sebuah tombol ( ketika tombol ditekan ). Terdapat dua jenis rangkaian pada masukan
yaitu rangkaian pull-updanpull-down.
Rangkaian Pull-up adalah suatu rangkaian tambahan yang menghubungkan masukan
IC supaya default mendapat logic 1 (satu). Ketika mendapat trigger maka, masukkan akan
berubah menjadi logic 0 (nol) atau sering disebut juga dengan active low. Rangkaian pull-up
dapat dilihat pada gambar 2.4.
Gambar 2.4.Rangkaian Tombol dengan Pull-up
Gnd
R4
C4
Pin Mikrokontroler
SW4
Vcc
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Besarnya resistansi resistor dalam rangkaian pull-up harus diperhatikan karena akan
menentukan besarnya arus yang mengalir ke mikrokontroler. Sesuai dengan hukum Ohm,
maka besarnya resistansi resistor dapat dihitung dengan persamaan:
R =
……………………………………… (2.1.)
Dengan : R = resistansi resistor (Ohm)
V = tegangancatudaya (Volt)
I = arus yang dijinkanmasukke pin mikrokontroler (Ampere)
Pada rangkaian tombol dengan pull-up (gambar 2.4.) dipasang sebuah kapasitor yang
berfungsi untuk meredam noise dan mengantisipasi terjadinya bouncing. Untuk gambar
tombol (push button) dapat dilihat pada gambar 2.5.
Gambar 2.5. Tombol (push button)
2.4.Modul Sensor Infra merah (Adjustable Infrared Sensor)
Sensor infra merah atau infrared sensor adalah sebuah sensor yang menggunakan
prinsip pantulan sinar infra merah yang di pancarkan oleh transmiter dan dan kemudian
diterima oleh reciver yang ada didalamnya. Untuk blok diagram sisi penerima dan pengirim
pada sensor ini bisa dilihat pada gambar 2.6. Sensor ini memiliki kemampuan untuk
mendeteksi obyek pada jarak 3 cm sampai dengan 80 cm dan dapat diatur area deteksinya
sesuai dengan kebutuhan. Konfigurasi pemasangan pada sensor ini adalah kabel warna merah :
+5VDC, hijau : GND (ground)dan kabel warna kuning adalah Signal keluaran atau output
sensor ini. Untuk bentuk fisik dari sensor ini dapat dilihat pada gambar 2.7 dan tabel 2.4 untuk
spesifikasi dari sensor ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Gambar 2.6. Blog diagram transmitter and reciver[7]
Karena sifat dari sensor ini adalah aktif low maka dibutuhkan sebuah resistor sebagai pull-up.
Nilai resistansi resistor dapat dihitung menggunakan persamaan 2.1.
Gambar 2.7.Adjustable Infrared Sensor[7]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Tabel 2.4. Spesifikasi Adjustable Infrared Sensor [7]
Specifications
Sensor Type E18-D80NK-N
Sensing Range 3 – 80 Cm Adjustable
Sensing Object Translucency, opaque
Supply Voltage DC 5V
Load Current 100 mA
Output operation Normally open(O)
Output DC three-wire system(NPN)
Diameter 18mm, Length: 45mm
Aperance Threaded cylindrical
Material Plastic
Guard Mode Reverse polarity protection
Ambient Temperature -25-70
2.5. Shield Driver Motor DC 2A
Modul ini memungkinkan Arduino untuk mendrive 2 (dua) buah chanel motor DC.
Modul ini menggunakan IC L298N yang merupakan jenis IC driver dan mampu untuk
menghantarkan arus pada masing masing chanelpada modul sebesar 2 A [8].IC L298N sama
sepertihalnya IC L298 yang dimana di dalamnya terdiri dari transistor transistor logic (TTL)
dengan gerbang NAND yang memudahkan dan dapat menentukan arah putaran suatu motor
DC. Untuk pengaturan kecepatan putaran motor pada modul ini diperoleh dari PWM pada
Arduino yang terdapat pada pin 5 dan 6 dan untuk fungsi enable dan disable motor dapat
diatur dengan Arduino pin digital 4 dan 7.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.5.
Modul ini bisa disuplai dari power suply yang terdapat pada arduino yaitu 4,8 V
ataupun power suply tambahan diluar Arduino dengan maksimal tegangan 35V.Gambar
2.7.menunjukkan gambar dari driver motor shield beserta diagramnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar2.8
Speed Control Mode : Berisikan barisan jumper yang
digunakan PWM atau PLL. Untuk PWM mode digunakan pin E1
dan E2 untuk menghasilkan sinyal PWM. Sedangkan untuk PLL
mode digunakan pin M1 dan M2 untuk menghasilkan sinyal PLL.
Power Selectionmode: Berisikan pin untuk memilih power
Motor
dengan cara menggeser pin VIN(Arduino power suplay) menjadi
PWRIN(Eksternal power suplay). Dapat dilihat pada gambar 2.8.
Gambar2.9
Gambar2.8. Driver motor shield beserta diagramnya [8]
: Berisikan barisan jumper yang menunjukkan mode yang akan
digunakan PWM atau PLL. Untuk PWM mode digunakan pin E1
dan E2 untuk menghasilkan sinyal PWM. Sedangkan untuk PLL
mode digunakan pin M1 dan M2 untuk menghasilkan sinyal PLL.
: Berisikan pin untuk memilih power suplay yang digunakan
Motor.Berasal dari Arduino atau suplay dari eksternal power suplay
dengan cara menggeser pin VIN(Arduino power suplay) menjadi
PWRIN(Eksternal power suplay). Dapat dilihat pada gambar 2.8.
Gambar2.9. Power Selection mode [8]
14
[8]
menunjukkan mode yang akan
digunakan PWM atau PLL. Untuk PWM mode digunakan pin E1
dan E2 untuk menghasilkan sinyal PWM. Sedangkan untuk PLL
mode digunakan pin M1 dan M2 untuk menghasilkan sinyal PLL.
suplay yang digunakan
lay dari eksternal power suplay
dengan cara menggeser pin VIN(Arduino power suplay) menjadi
PWRIN(Eksternal power suplay). Dapat dilihat pada gambar 2.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Tabel 2.5. Alokasi Pin Driver motor DC [8]
"PWM Mode" "PLL Mode"
Pin Function Pin Function
Digital 4 Motor 2 Direction control Digital 4 Motor 2 Enable control
Digital 5 Motor 2 PWM control Digital 5 Motor 2 Direction control
Digital 6 Motor 1 PWM control Digital 6 Motor 1 Direction control
Digital 7 Motor 1 Direction control Digital 7 Motor 1 Enable control
2.6. Electric Solenoid Valve
Elektrik solenoid valve adalah katup yang digerakan oleh energi listrik, mempunyai
kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan piston yang dapat
digerakan oleh arus DC, solenoid valve atau katup (valve) solenoida mempunyai lubang
keluaran, lubang masukan dan lubang exhaust, lubang masukan, berfungsi sebagai terminal /
tempat cairan masuk atau supply, lalu lubang keluaran, berfungsi sebagai terminal atau tempat
cairan keluar yang dihubungkan ke beban, sedangkan lubang exhaust, berfungsi sebagai
saluran untuk mengeluarkan cairan yang terjebak saat piston bergerak atau pindah posisi
ketika solenoid valve bekerja.
Cara kerja dari elektrik solenoid valve sendiri adalah ketika koil mendapat supply
tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan
piston pada bagian dalamnya ketika piston berpindah posisi maka valve pada elektrik solenoid
akan terbuka. Untuk gambar dan spesifikasi dari elektrik solenoid valve ditunjukkan pada
gambar 2.9 dan tabel 2.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Gambar 2.10. Electric solenoid valve[9]
Tabel 2.6. Spesifikasi Electric Solenoid Valve [9]
Working Voltage DC 12V
Maximum current 450 mA
Operating Mode Normally Closed
(valve opens when energized)
Inlet/Outlet Ports Esternal diameter ¾”(19mm)
Weight 103 g
Materials Nylon/ Stainless steel/ Polyoxymethylene
Value Type Diaphgram Valve (servo operated)
Filter Screen Stainless Steel Inlet Filter
Suitable Media Water
Temperature Limitations Maximum Fluid Temperature 120oC
Valve Response Time Fast Acting
Pressure 0.02 ~ 0.8 Mpa
Estimated Valve Life More Than 200.000 Cycles
2.7. Liquid Crystal Display (LCD)
Liquid Crystal Display (LCD) merupakan material yang mengalir seperti cairan, tetapi
memiliki struktur molekul dengan sifat-sifat yang bersesuaian dengan padatan (solid).Ada 2
tipe utama LCD yang dikembangkan, yaitu field effect dan dynamic scattering. Keunggulan
LCD dibandingkan dengan LED adalah daya yang diperlukan lebih rendah, tampilan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
lebih lengkap (angka, huruf garis dan warna) dan kemudahan dalam memprogram. Untuk
kerugian dari LCD sendiri adalah lifetime yang lebih singkat, waktu tanggap yang lebih
lambatdan membutuhkan sumber cahaya baik internal maupun eksternal [10].
Pada tugas akhir ini LCD yang digunakan adalah LCD Topway LMB162AFC 2x16
karakter. Untuk pemasangannya LCD ini membutuh kan 3(tiga) jalur kontrol dan 8 (delapan)
jalur data (untuk mode 8 bit) atau 4(empat) jalur data (untuk mode 4 bit). Ketiga jalur kontrol
yang dimaksud adalah pin E, RS, dan R/W. Bentuk fisik LCD dapat dilihat pada gambar 2.10.
dan konfigurasi pin 1~19 pada LCD jenis Topway dapat dilihat pada tabel 2.7.
Gambar 2.11. Bentuk Fisik LCD Topway [11]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Tabel 2.7. Konfigrasi pin LCD Topway [11]
No Pin Nama Pin Fungsi Pin Keterangan
1 VSS Sumber Tegangan Ground
2 VDD Sumber Tegangan Sumber tegangan positif
3 V0 Sumber Tegangan Sumber tegangan referensi untuk
mengatur kontras LCD
4 RS Sumber Tegangan Register select
5 R/W Input Read / Write control bus
6
7 E Input Data Enable, sering disebut “EN”
8 DB0
I /O Bi-directional tri-state data bus
9 DB0
10 DB0
11 DB0
12 DB0
13 DB0
14 DB0
15 BLA Sumber Tegangan Sumber tegangan positif backlight
16 BLK Sumber Tegangan Sumber tegangan negatif backlight
Pin Enable (E) digunakan untuk mengaktifkan LCD. Sebelum mengirim data ke LCD
pinE harus berlogika satu (high). Data yang dikirim terletak pada jalur data.Transisi dari
logika satu (high).Data yang dikirim terletak pada jalur data. Transisi dari logika satu (high) ke
logika nol (low) menginformasikan LCD untuk mengambil data pada jalur kontrol dan jalur
data. Pin RS adalah pin register select. Saat pi RS berlogika nol (low), data yang dikirim
adalah perintah-perintah seperti membersihkan layar, posisi kursor, dll. Jika pin RS berlogika
1 (high), maka data yang dikirim adalah teks data dimana teks ini yang harus ditampilkan di
layar. Pin R/W adalah pin Read/Write. Pada saat pin R/W berlogika 0 (low), informasi pada
jalur data berupa pengiriman data ke LCD(write). Sedangkan saat pin R/W berlogika high,
informasi pada jalur data berupa pengambilan data dari LCD (read).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2.8. Motor DC 12 V
Motor adalah mesin yang merubah energi listrik menjadi energi mekanis. Pada motor
arus searah (motor DC) energi listrik yang diubah adalah energi arus searah yang berasal dari
sumber tegangan listrik arus searah. Dimana sumber tegangan ini dihubungkan kepada
rangkaian medan dan rangkaian jangkar dari motor tersebut [12].
Motor DC memiliki suatu nilai efisiensi karena tidak mungkin seluruh energi listrik
yang diterima oleh motor diubah menjadi energi mekanis, karena motor DC memiliki tahanan
kumparan jangkar, tahanan kumparan medan, tahanan sikat dan kontak sikat, koefisien gesek
antara sikat dengan komutator, poros rotor dengan bantalan roda, permukaan rotor dengan
celah udara, sifat ferromagnetik bahan penyusun inti jangkar dan lain sebagainya, yang
menyebabkan sejumlah energi terbuang ataupun diserap oleh motor selama proses
pengkonversian energi tersebut.Secara garis besar, jenis motor DC dapat dibagi menjadi dua
yaitu motor DC bersikat dan motor DC tanpa sikat.
Persamaan dari kedua jenis motor DC tersebut adalah memiliki dua bagian utama:
Rotor yaitu bagian yang berputar, dan stator yang diam. Sedangkan perbedaan-nya adalah,
pada jenis motor DC bersikat rotor-nya bersifat elektro-magnetik dan bagian stator-nya
bersifat magnet-alami, sedangkan pada motor DC tanpa sikat hal tersebut berkebalikan, begitu
juga dengan karakteristik dan aplikasi dari masing masing jenis motor tersebut.
Jenis motor DC yang digunakan pada rancang bangun alat pengekstrak kunyit otomatis
ini adalah motor Power Window . Motor dc yang digunakan pada alat Pengekstrak Kunyit
Otomatis adalah motor Power Window.Motor power window banyak digunakan karena
memiliki torsi tinggi dengan rating tegangan input yang rendah yaitu 12VDC, dan dimensi
motor yang relatif simple (ramping) dan dilengkapi dengan internal gearbox sehingga
memudahkan untuk instalasi mekanik. Motor dc yang digunakan pada alat Pengekstrak Kunyit
Otomatis adalah motor Power Window.Motor power window banyak digunakan karena
memiliki torsi tinggi dengan rating tegangan input yang rendah yaitu 12VDC.Dimensi motor
relatif simple (ramping) dan dilengkapi dengan internal gearbox sehingga memudahkan untuk
instalasi mekanik.
Berikut adalah salah satu spesifikasi dari motor power windowdengan merk Denso:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Tabel 2.8. Spesifikasi motor power window Denso
Rate Voltage DC 12 Volt
Operating Voltage Range DC 10 – 16 Volt
Operating Temperature Range -30o C – ( + ) 80oC
Speed 40 ± 5 rpm
Load 4 N.m
Untuk Gambar dari salah satu jenis motor DC (Power Window) dapat dilihat pada gambar
2.11.
Gambar 2.12.Motor DC 12VPower Window.
2.9. LED (Light Emiting Diode)
LED adalah singkatan dari "Light Emitting Diode".Yang berarti sebuah perangkat semi-
konduktor yang menghasilkan cahaya ketika arus listrik melewati celah antara katoda dan
anoda didalam sistem perangkat tsb. LED juga disebut "Solid State Lighting" karena chip LED
disolder ke Printed Circuit Board (PCB) dan oleh karena itu tidak memiliki partikel-partikel
yang longgar / filamen seperti bola lampu pijar, atau zat beracun seperti gas merkuri pada
Lampu Hemat Energy (LHE)[13]. Untuk gambar Led dapat dilihat pada gambar 2.12.Dalam
perancangan menggunakan LED supply arus yang diperbolehkan menurut datasheet adalah
10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V-3,5V menurut karakter warna yang dihasilkan.
Sehingga, dibutuhkan suatu beban atau resistor untuk menjaga agar supply yang masuk pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
LED tidak melebihi batas kemampuan dari LED itu sendiri untuk mencari nilai resistansi yang
dibutuhkan maka digunakan persamaan untuk mencari nilai tegangan menggunakan hukum
ohm adalah =
.Sehingga persamaan untuk mencari nilai resistor yang digunakan sebagai
indikator adalah :
=
………………………………………………(2.2.)
Gambar 2.13. LED
Pada perancangannya, sensor ini memiliki beban arus maksimal sebesar 100 mAdan arus
maksimal sebesar 5V DC (menurut datasheet).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
Alat Pengekstrak Kunyit Otomatis Berbasis Arduino Uno terdiri dari tiga bagian
yaitu : unit input, unit pengolah dan unit output. Unit input terdiri atas tombol push button,
dan sensor Infrared. Unit pengolah terdiri dari mikrokontroler Arduino Uno.Unit output
terdiri atas LED, LCD, Motor DC 12V (volt) dan Electric Solenoid Valve DC 12 Volt.
Pada unit input tombol push button berfungsi sebagai tombol, up, down dan Ok
yang digunakan sebagai pemberi masukan untuk memulai proses pengekstraksian yang
dihubungkan pada pin A.1. sampai dengan pin A.3 mikrokontroler Arduino Uno. Sensor
Infrared yang berfungsi sebagai pendeteksi sampel yang akan diekstraksi, dihubungkan
pada pin mikrokontroler Arduino Uno nomer A.0. Untuk unit output pada alat Pengekstrak
Kunyit Otomatis, LCD yang berfungsi sebagai penampil dan dihubungkan pada pin D.3
sampai pin D.8 mikrokontroler Arduino Uno. Dua (2) buah motor DC yang masing –
masing berfungsi sebagai penggiling dan pengaduk dihubungkan dengan mikrokontroler
Arduino Uno pada pin D.11 dan pin D.12. Electric Solenoid Valve yang berfungsi sebagai
katup pembuka dari tabung ekstraksi dihubungkan pada pin D.10 mikrokontroler Arduino
Uno dan LED yang berfungsi sebagai Indikator pada alat Pengekstrak Kunyit Otomatis
dihubungkan pada pin D.9 mikrokontroler Arduino Uno. Pada gambar 3.1 ditunjukkan
diagram blok sistem perancangan alat Pengekstrak Kunyit Otomatis Berbasis Arduino
Uno.
Gambar3.1. Diagram blok sistem
Start Sensor Infra
Red
Motor DC 1 (penggilingan)
Pemasukan
SenyawaKimia
Ok Motor DC 2
(Pengadukan)
Valve
Output
Penyaringan
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3.1. Perancangan Perangkat Keras
Perancangan perangkat keras merupakan bagian terpenting dalam pembuatan alat
pengekstrak otomatis ini. Pada bagian ini berisi mengenai perancangan elektrik dan
perancangan mekanik yang akan sangat mempengaruhi kinerja dan hasil akhir proses
ekstraksi dari alat pengekstrak otomatis ini.
3.1.1. PerancanganMekanik
Perancangan mekanik pada alat pengekstrak otomatis berupa sebuah desain
konstruksi dan susunan dari komponen - komponen mekanik untuk membentuk sebuah alat
pengekstrak otomatis. Komponen komponen mekanik yang digunakan untuk membangun
alat ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.2. Gambar desain alat Pengekstrak Otomatis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Gambar 3.3. Gambar komponen mekanik alat Pengekstrak Otomatis
Gambar 3.4. Gambar komponen mekanik penggiling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Transmisi Pengaduk
Motor DC 2
Konektor dengan bearing
Valve Output
Penyaring
Gambar 3.5. Gambar pemasangan valve output dan penyaring
Pemilihan material yang untuk membangun alat ini mengunakan material dengan
jenis alumunium dan baja tahan karat atau biasa disebut dengan stainless steel. Baja tahan
karat atau stainless steel dipilih karena selain kuat dan tahan karat, material ini juga tidak
menimbulkan perubahan reaksi kimia yang disebabkan oleh pelarut yang digunakan dalam
proses ekstraksi. Penggunaan material stainless steel digunakan pada komponen komponen
yang berhubungan langsung dengan pelarut, yaitu pada bagian tangki, roler penggiling dan
pipa. Sedangkan pada bagian rangka alat digunakan material dengan jenis alumunium agar
lebih ringan ketika dipindahkan.
3.1.2. PerancanganElektrik
Perancangan Hardware elektronika pada alat ini dibuat dengan mengunakan
beberapa shield untuk memperkecil tempat atau space dalam peletakannya dan
memperkecil ukuran dari alat ini. Komponen penyusun hardware elektronika yang
digunakan pada alat ini meliputi : Arduino sebagai main sistem, rangkaian tombol push
button, sensor, driver motor, electric solenoidvalve, LCD dan LED indikator. Hardware
elektronika yang menyusun sistem alat ini meliputi rangkaian-rangkaian elektronika adalah
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3.1.2.1. Tombol Push button
Perancangan tombol menggunakan rangkaian active low. Tombol push button akan
mengirimkan sinyal ke mikrokontroler Arduino Uno untuk menjalankan proses. Ketika
tombol tersebut ditekan, tombol tersebut akan memberikan logika low ke mikrokontroler
Arduino Uno. Rangkaian tombol dapat dilihat pada gambar 3.4.
Resistor yang digunakan merupakan nilai resistor yang mengijinkan arus yang
masuk ke mikrokontroler Arduino Uno dengan arus DC maksimal 40mA dan arus minimal
masing-masing pinnya adalah 3mA (datasheet). Untuk menentukan nilai resistor yang
digunakan dapat dihitung dengan persamaan :
R =
R =,
= 3,8 KΩ
Dengan tegangan sumber sebesar 12VDC (VCC), tegangan minimal sebesar 0,4VDC
dan arus minimal pada masing-masing pin sebesar 3mAmaka, berdasarkan perhitungan
diperoleh nilai resistor (R) sebesar 3,8KΩ. Pada perancangan rangkaian tombol push
button digunakan resistor sebesar 10KΩ, sehingga nilai arus yang mengalir pada tombol
push button sebesar 1,16mA.
Gambar 3.6. Rangkaian Tombol push button
VCC
R7
R8
R9
PIN A.1
PIN A.2
PIN A.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tabel 3.1 Tombol Push Button
3.1.2.2. Sensor Infra Red (IR)
Pada perancangan Alat Pengekstrak Kunyit Otomatis, digunakan sensor infra red
sebagai pendeteksi sampel yang akan diekstraksi. Pemilihan penggunaan sensor ini selain
mudah dalam penggunaannya dalam perancangan, sensor ini dapat diatur jarak
pendeteksiannya (adjustable range) dan memiliki respon yang baik terhadap benda yang
terdeteksi pada range pembacaan sensor ini. Sensor Infra red yang digunakan memiliki
output dengan tipe digital sehingga cara kerjanya adalah On/Off. Dalam pembacaannya
sensor ini mampu mendeteksi benda dengan jarak antara 3 - 80cm dan mampu mendeteksi
kunyit yang memiliki berat 0.1 gram yang memiliki dimensi kurang lebih 10 x 10 mm.
Gambar instalasi sensor infrared dapat dilihat pada gambar 3.5.
Pada perancangannya, menurut datasheet sensor ini memiliki beban arus maksimal
sebesar 100mA dan tegangan maksimal sebesar 5V DC (menurut datasheet). Sehingga
dibutuhkan sebuah resistor sebagai pull-up. Nilai resistansi yang dibutuhakan pada
perancangan sensor ini dapat dihitung persamaan 2.1. atau hukum ohm yaitu :
I = 50mA
V = 5V
R =
R =5
50= 100Ω
Pada perancangan dilakukan perancangan agar arus yang mengalir sebesar 50mA
atau tidak melebihi arus maksimal pada sensor yaitu 100mA. Maka digunakan resistor (R)
sebesar 100Ω.
Nomor Tombol Fungsi Tombol PengalamatanTombol
SW 1 Sebagai tombol Ok Pin A.1
SW 2 Sebagai tombol Up Pin A.2
SW 3 Sebagai tombol Down Pin A.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Gambar 3.7.Instalasi Sensor infra red
3.1.2.3. Modul Mikrokontroler Arduino Uno
Mikrokontroler Arduino Uno digunakan sebagai pengontrol atau main system dari
alat Pengekstrak Kunyit Otomatis ini. Gambar rangkaian penggunaan pin mikrokontroler
dapat dilihat pada gambar 3.8. dan pengalamatan input output mikorokontroler Arduino
Uno dapat dilihat pada tabel 3.2.
Gambar 3.8.Rangkaian Penggunaan Pin Mikrokontroler Arduino Uno
LCD123456
LED1
MOTOR DC 21
MOTOR DC 11
ELECTRIC SOLENOID1
SENSOR
1
Power
Digital Input/output
Analog Input
AR
DU
INO
3V
3
5V
Vin
RSTAREF
A0A1A2A3A4A5
GN
D D0D1
D13D12D11D10D9D8D7D6D5D4D3D2
123
TOMBOL
DC 5 VDC 5 V
Arduino PinA.0
GND
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel 3.2.Pengalamatan Input Output Mikrokontroler Arduino Uno
3.1.2.4. Driver Motor DC
Driver motor DC yang digunakan pada perancangan ini adalah sebuah shield atau
modul yang compatible dengan Arduino Uno. Pada modul ini menggunakan IC L298P
yang berfungsi sebagai driver motor dan terdapat 8 (delapan) buah diode dengan tipe SS14
yang memiliki arus maksimal sebesar 2 Ampere dan berfungsi sebagai pengaman apabila
terjadi lonjakan arus yang disebabkan oleh induksi dari lilitan motor atau yang biasa
disebut dengan freeweeling.
Gambar 3.9. Pemasangan Driver Motor DC
Nama I /O Tipe Pengalamatan diArduino Uno
Sensor Input Pin A.0
Tombol Ok Input Pin A.1
Tombol Up Input Pin A.2
Tombol Down Input Pin A.3
Motor DC 1 Output Pin D.11
Motor DC 2 Output Pin D.10
Electric Solenoid Valve Output Pin D.9
Indikator LED Output Pin D.12
LCD Output Pin D.3 – D8
12
MOTOR DC 12V
12
Analog Input
DR
IVE
R M
OT
OR
DC3V3
5V
Vin
RST AREF
A0A1A2A3A4A5
GND 2
D0D1
D13D12D11D10
D9D8D7D6D5D4D3D2
GND 1
M1
+M
1-
M2
-M
2+
PW
R I
N+
PW
R I
N-
Power
Digital Input/output
Analog Input
AR
DU
INO
3V35V
Vin
RSTAREF
A0A1A2A3A4A5
GND 1
D0D1
D13D12D11D10
D9D8D7D6D5D4D3D2
GND 0
GND 2
DC 12VDC 12V
M1 M2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Untuk pemasangan / instalasi dengan menggunakan driver motor dc ini bisa dilihat pada
gambar 3.9 dan untuk pengalamatan atau penggunaan pin yang akan digunakan bisa
dilakukan langsung menggunakan program pada arduino yaitu pin D.11 untuk motor 1 dan
pin D.10 untuk motor 2.
3.1.2.5. Liquid Crystal Display (LCD)
Pada alat Pengekstrak Kunyit Otomatis, LCD berfugsi untuk memberikan informasi
kepada pengguna mengenai berapa lamanya proses ekstraksi akan dilakukan dan status
(runing, stop dan proses yang dilakukan) dari Alat pengekstrak Kunyit Otomatis. LCD
yang digunakan pada perancangan alat Pengekstrak Kunyit Otomatis adalah LCD 2 x 16
(dua baris enam belas kolom). Rangkaian LCD dapat dilihat pada gambar 3.10. Sedangkan
untuk pengalamatan LCD pada Arduino Uno dapat dilihat pada tabel 3.3.
Gambar 3.10. Rangkaian LCD
Power
Digital Input/output
Analog Input
J2
AR
DU
INO
3V
3
5V
Vin
RSTAREF
A0A1A2A3A4A5
GN
D D0D1
D13D12D11D10D9D8D7D6D5D4D3D2
LC
D
1 (VSS)
3 (Vo)
5 (R/W)
7 (DB0)
9 (DB2)
11 (DB4)
13 (DB6)
15 (LED+)
2 (VCC)
4 (RS)
6 (E)
8 (DB1)
10 (DB3)
12 (DB5)
14 (DB7)
16 (LED-)
10k
13
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tabel 3.3.Pengalamatan LCD
Pin LCD Pengalamatan LCD
RS Pin D.8
R/W GND
E Pin D.7
DB4 Pin D.6
DB5 Pin D.5
DB6 Pin D.4
DB7 Pin D.3
3.1.2.6. Motor DC
Motor DC 1 (Power Window) berfungsi sebagai penggiling simplisia yang akan
diekstraksi. Pada motor DC 1 pada bagian rotor akan disambung dengan roda penggiling
yang berfungsi untuk menggiling sampel menjadi bentuk yang lebih halus agar lebih
mudah dan lebih cepat dalam pengekstraksiannya. (Gambar 3.3). Motor DC 2 berfungsi
sebagai pengaduk tabung ekstraksi yang didalamnya sudah terdapat sampel yang telah
dicampur dengan pelarut (Etanol 96%). Rotor pada motor DC 2 dipasang roda gigi yang
akan menggerakkan roda gigi yang telah terpasang pada bagian tabung ekstraksi(Gambar
3.3). Untuk Pemasangan Motor DC pada driver dapat dilihat pada gambar 3.8. Dan untuk
pengalamatan pada mikrokontroler motor DC 1 terpasang pada pin D.12 dan motor DC 2
terpasang pada pin D.11.
3.1.2.7. LED (Light Emiting Diode)
Digunakan sebuah LED sebagai indikator sebagai penanda proses yang dilakukan
pada alat pengekstrak kunyit otomatis. LED yang digunakan memiliki tegangan sebesar 3
V(volt). Maksimal arus LED pada LCD adalah 50mA ( datasheet), sehingga untuk
menentukan nilai resistor dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
=
=5 − 1,6
10 10= 340Ω
Dengan nilai tegangan output regulator sebesar 5VDC (VOUT), tegangan minimal
LED sebesar 1,6VDC (VMIN LED) dan arus minimal LED sebesar 10m () menurut
datasheetmaka berdasarkan perhitungan diperoleh nilai resistor (R1) sebesar 340Ω. Pada
perancangan indikator LED digunakan resistor (R1) sebesar 330Ω, sehingga diperoleh nilai
arus yang mengalir pada LED sebesar 10,3mA. LED akan menyala karena arus minimal
yang dibutuhkan LED adalah 10mA.
3.1.3 Perancangan Perangkat Lunak
3.1.3.1. Perancangan Tampilan LCD
Perancangan perangkat lunak pada alat ini bertujuan untuk memudahkan
penggunaan alat oleh pembuat. Perancangan perangkat lunak pada alat ini terdiri dari
perancangan tampilan LCD dan diagram alir program.
Gambar 3.11. Tampilan LCD
Pada gambar 3.11 merupakan tampilan yang ada pada LCD. Pada baris pertama
menampilkan proses yang sedang dilakukan saat itu. Sedangkan pada baris kedua
menampilkan keterangan atau waktu proses yang sedang dilakukan.
PROSES DURASI PROSES/KETERANGAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3.1.3.2. Diagram Alir Program
Diagram alir program dapat dilihat pada gambar 3.10.Program diawali dengan
inisialisasi port-port yang digunakan dan sudah tertera pada tabel 3.2. Tulisan nama proses
dan keterangan akan tertera pada layar LCD yang memerintahkan pengguna untuk
memasukkan sampel yang akan diekstrak. Kemudianapabila sampel telah dimasukkan dan
sensor mendeteksi maka, motor 1 yang berfungsi sebagai pengiling akan mengiling sampel
disertai dengan aktifnya Led dan tampilan LCD yang menampilkan proses yang sedang
terjadi beserta lamanya proses pengilingan dilakukan. Untuk lamanya proses pengilingan
akan ditentukan dalam program. Berakhirnya proses pengilingan ditandai oleh perubahan
tulisan pada LCD yang menginformasikan pada pengguna untuk melakukan proses
selanjutnya yaitu proses pencampuran.
Proses pencampuran diawali dengan memasukkan pelarut yang akan digunakan
untuk ekstraksi secara manual dan penginputan durasi waktu proses pencampuran. Apabila
pemasukan cairan pelarut telah dilakukan pengguna diharuskan untuk menekan tombol
“Ok” untuk memberi informasi pada mikrokontroler bahwa proses pemasukan pelarut telah
selesai dilakukan.
Pada penginputan durasi waktu terdapat dua mode yaitu mode jam dan mode hari
yang dapat dipilih langsung oleh pengguna dengan menekan tombol “Up” untuk
mengaktifkan mode hari dan tombol “Down” untuk mode Jam. Pada LCD akan tertampil
mode yang dipilih dan perintah untuk memasukkan durasi waktu proses yang akan
dilakukan dengan menekan tombol “Up” untuk counter +1 dan tombol “Down” untuk
counter -1 kemudian tekan tombol “Ok” untuk memulai proses pencampuran. Motor 2
yang berfungsi sebagai motor pencampur akan berputar selama durasi waktu yang telah
ditentukan berdasarkan mode dan jumlah counter yang telah dimasukkan. Untuk diagram
alir dari tombol navigasi (mode)dapat dilihat pada gambar 3.11. Apabila proses
pencampuran telah selesai maka electric solenoid valve yang berfungsi sebagai katup
outputakan terbuka secara otomatis untuk mengeluarkan hasil dari proses ekstraksi.Setelah
katup output terbuka dilakukan proses penyaringan dengan menggunakan kertas saring
yang telah terpasang pada katup buang electric solenoid valve. Kertas saring yang
terpasang pada katup output dapat diganti setelah proses ekstraksi selesai atau pada saat
akan memulai proses ekstraksi secara manual. Electric solenoid valve akan menutup secara
otomatis selama waktu yang telah ditentukan dalam program atau dengan cara menekan
tombol “Ok” setelah terdapat perintah yang telah tertampil pada layar LCD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Gambar 3.12. Diagram Alir Program Utama
C
Apa sensor mendeteksi ?
Motor DC 1 danIndikator Aktif
Ambil data dari Timer 1
Ya
Apa tombol “Ok” ditekan?
Apa tombol “Ok” ditekan?
A
Ya
Ya
Motor DC 1 danIndikator Mati
START
Ambil data Tombol navigasi
Inisialisasi
Tampilan LCDPenghalusan
Masukkan Sampel
Tampilan LCDPenghalusan
Durasi proses (dlm ms)
Tampilan LCDPelarutan
Masukkan Pelarut
Tampilan LCDPelarutan dan
Masukkan durasi
Tampilan LCDDurasi dan
Up: Hari, Dwn: Jam
Tidak
Tidak
B
Apa timer 1 sudah habis ?
Tidak
Ya
Tidak
Motor DC 2 danIndikator Aktif
A
Ambil data dari Timer 2
Motor DC 2 danIndikator Mati
Apa tombol “Ok” ditekan?
Ya
Buka Valve
Ambil data dari Timer 3
Tutup Valve
C
Tampilan LCDPelarutan
durasi proses(dlm menit)
Tampilan LCDOutput
Hasil ekstraksi
Tampilan LCDTekan OK untuk
ulang ekstrak
TidakB
Apa timer 2 sudah habis ?
Ya
Tidak
Apa timer 3 sudah habis ?
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Start
Baca data input tombol
navigasi
Apa tombol Up ditekan ?
Tambahkan nilai counter hari +1
Jeda = (counter_hari*(24*3600*1000))
Apa tombol Down ditekan ?
Tampilan LCD“Mode Hari”
(masukkan Input) Hari
Apa tombol Up ditekan ?
Apa tombol Down ditekan ?
Tampilan LCDMode Jam
(masukkan Input) Jam
Apa tombol Up ditekan ?
Apa tombol Down ditekan ?
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tampilan LCD“Counter Hari”
Berhenti
Tambahkan nilai counter hari -1
Jeda = (counter_hari*(24*3600*1000))
Tampilan LCD“Counter Hari”
Tambahkan nilai counter Jam +1
Jeda = (counter_Jam*(1*3600*1000))
Tampilan LCD“Counter Jam”
Tambahkan nilai counter Jam -1
Jeda = (counter_Jam*(1*3600*1000))
Tampilan LCD“Counter Jam”
Gambar 3.13.Diagram subrutin Alir Tombol Navigasi.
Untuk perhitungan jeda hari yang digunakan dalam subrutin ini adalah banyaknya
counteryang diinputkan dan dikalikan dengan konversi satuan waktu per miliseconds
nya.pada baris pertama adalah untuk satuan jam (satu hari = 24 jam). Baris kedua adalah
konversi dari jam menjadi detik yaitu 1 jam = 60 menit dan 1 menit = 60 detik sehingga 1
jam = 3600 detik. Dan baris ketiga adalah konversi dari detik ke miliseconds yaitu 1 detik
= 1000ms. Sehingga jeda yang dibutuhkan untuk 1 hari adalah :
24 *3600 *1000ms = 86.400.000ms.
Sedangkan untuk jeda jam yang digunakan per 1 jamnya adalah :
1*3600 *1000ms= 3.600.000ms
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil implementasi alat beserta dengan pembahasan pada bab ini dibagi menjadi dua
bagian yaitu hasil perancangan pada perangkat keras dan hasil perangkat lunak. Hasil
implementasi alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis Arduino uno beberapa sudah dijelaskan
pada BAB III dan perubahan yang telah dilakukan akan dijelaskan pada bab ini.
4.1. Hasil Perancangan Perangkat Keras
Perangkat keras pada alat pengekstrak otomatis berbasis mikrokontroler Arduino Uno
terdiri atas beberapa bagian yaitu : rangkaian elektronika (blok kontrol) dan konstruksi alat. Blok
kontrol terdiri dari beberapa rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai pengatur lamanya
proses ekstraksi dan penampil informasi prosess kepada pengguna. Blok kontrol dapat dilihat
pada gambar 4.1. sedangkan fungsi dari setiap rangkaian dapat dilihat pada tabel 4.1.
Gambar 4.1. Blok kontrol pada alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis Arduino uno
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 4.1. Blok kontrol dan fungsi rangkaian
No Nama Rangkaian Fungsi
1 Rangkaian sensor pendeteksi Untuk mendeteksi keberadaan kunyit.
2 Pembagi tegangan untuk tombol Push
button.
Untuk mengatur tegangan masing –
masing tombol Push button.
3 Rangkaian LCD Untuk mengatur informasi yang akan
ditampilkan ke pengguna.
4 Rangkaian Driver Motor
Untuk mengaktifkan Motor pada
penggiling, motor pengaduk dan valve
output.
5 Mikrokontroler Arduino Uno Sebagai pengontrol input dan output.
Konstruksi dari alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis mikrokontroler Arduino Uno
tidak sama dengan perancangan yang telah dituliskan pada bab III. Perubahan konstruksi pada
alat ini dilakukan untuk mengganti beberapa bagian yang tidak memungkinkan dibangun atau
digunakan. Hal tersebut dikarenakan ketidakmampuan konstruksi dan komponen tersebut untuk
menjalankan proses yang akan dilakukan.
Gambar 4.2. Gambar konstruksi alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis Arduino Uno
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 4 .2. Bagian dan fungsi alat
No Nama Bagian Fungsi
1 Sensor Untuk mendeteksi sampel yang dimasukkan.
2 Motor Dc Power Window Untuk penggerak transmisi penggiling sampel,
3 Penggiling Untuk menggiling atau menghaluskan sampel yang
akan diekstraksi.
4 LCD Untuk memberikan informasi ke pengguna
5 Tombol Push button Untuk mengatur menjalankan dan mengatur durasi
prosess pencampuran.
6 Valve Output Untuk mengeluarkan hasil estraksi.
7 Motor DC 12 volt Untuk mencampur bahan ekstraksi dengan pelarut.
Konstruksi dari alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis mikrokontroler Arduino Uno
sedikit berbeda dengan perancangan yang sebelumnya pada bab III. Dalam rancang bangun
pembuatan alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis mikrokontroler arduino Uno dilakukan
perubahan konstruksi pada bagian tabung penampung dan pemasangan valve output. Perubahan
tersebut dilakukan karena tidak memungkinkan dan akan sangat sulit dalam proses
pembuatannya dalam skala kecil. Pada perancangan bab III proses pengadukan dilakukan dengan
cara memutar tabung penampung pada satu poros yang digerakkan oleh motor Dc. Sedangkan
pada pembuatan alat ini tabung penampung dirancang hanya diam namun, memiliki pengaduk
berupa baling - baling yang dipasang pada poros tabung untuk membantu proses pencampuran.
Berikut adalah hasil konstruksi dari tabung pencampur dan pengaduk pada alat
pengekstrak kunyit otomatis berbasis arduino Uno yang perancangannya tertampil pada gambar
4.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Gambar 4.3. Gambar bagian dalam tabung dan pengaduk.
Perubahan konstruksi pada tabung mengakibatkan perubahan posisi peletakan valve
output yang sebelumnya pada perancangan terpasang pada sebuah pipa yang terhubung
langsung dengan poros tabung diubah menjadi terpasang pada sisi tabung. Hasil dari perubahan
tersebut tertampil pada gambar 4.4.
Gambar 4.4. Gambar posisi valve.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Pada gambar desain perancangan bab III, motor Dc yang digunakan untuk menggerakkan
penggiling pada alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis arduino Uno adalah motor Dc 12 volt
standar. Dalam perancangannya motor ini dipasang pada poros dari salah satu penggiling yang
tidak terpasang roda gigi. Namun pada pembuatan alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis
mikrokontroler arduino Uno dilakukan penggantian motor dengan menggunakan motor power
window. Penggantian motor dilakukan karena torsi dari motor dc standar tidak mampu untuk
menggerakkan penggiling yang berbahan kuningan dan dipasangi roda gigi sebagai
penggeraknya. Penggantian motor Dc yang dilakukan mengakibatkan perubahan pula pada
pemasangan motornya. Sehingga yang pada awalnya motor dipasang pada salah satu poros
penggiling yang tidak dipasangi roda gigi dirubah menjadi diatas roda gigi penggiling.
Perubahan pemasangan motor Dc tersebut dimaksudkan agar gilingan pertama dan gilingan ke
dua bisa berputar berlawanan dan bisa terhubung langsung denga roda gigi 1 dan roda gigi 2
penggiling. Berikut adalah hasil dari perubahan peletakan yang telah dilakukan dan tertampil
pada gambar 4.5.
Gambar 4.5. Gambar posisi motor power window.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
4.1.1. Cara Kerja dan Cara Penggunaan.
Proses awal dalam penggunaan alat pengekstrak kunyit otomatis ini adalah
mempersiapkan beberapa bahan utama. Bahan – bahan utama yang perlu dipersiapkan terlebih
dahulu adalah simplisia kunyit yang telah ditimbang dengan berat kurang lebih 0,1 g dan Etanol
90% sebanyak 200ml gambar 4.6.
Gambar 4.6. Bahan utama proses ekstraksi.
Tampilan awal pada proses pengoperasian alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis
mikrokontroler arduino uno terlampir pada gambar 4.7.
Gambar 4.7. Tampilan awal proses pengoperasian.
Proses pertama dalam pengoperasian alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis
mikrokontroler arduino Uno adalah dengan cara memasukkan sampel pada mulut penggiling.
Ketika sampel kunyit telah dimasukkan sensor yang terpasang pada sisi penggiling akan
mendeteksi. Hasil dari pendeteksian tersebut digunakan sebagai inputan untuk mengaktifkan
motor penggiling dan merubah tampilan pada LCD yang menunjukkan proses yang sedang
dilakukan. gambar 4.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Gambar 4.8. Proses Penghalusan.
Durasi lamanya proses penghalusan yang dilakukan ditentukan dalam program yaitu
selama 3000ms. Kemudian, setelah proses penghalusan telah selesai dilakukan maka tampilan
dari LCD akan menunjukkan proses yang akan dilakukan selanjutnya dan terlampir pada gambar
4.9.
Gambar 4.9. Pelarutan
Proses kedua yang akan dilakukan adalah operator diharapkan untuk memasukkan cairan
pelarut secara manual. Cairan pelarut yang digunakan dimasukkan melalui mulut penggiling dan
diikuti dengan penekanan tombool “Ok” setelah proses pemasukan cairan pelarut selesai
dilakukan. Penekanan tombol “Ok” berfungsi untuk menginformasikan kepada mikrokontroler
bahwa pelarut telah dimasukkan dan akan dilanjutkan ke proses selanjutnya. Proses selanjutnya
yang akan dilakukan adalah perintah untuk masuk ke mode awal penginputan durasi. Gambar
pada proses tersebut terlampir pada gambar 4.10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Gambar 4.10. Awal proses Penginputan durasi
Proses yang terjadi pada gambar 4.12. dimaksudkan untuk menginformasikan kepada
pengguna bahwa proses pelarutan akan segera dilakukan. Pada proses ini pengguna diharapkan
untuk melakukan penekanan tombol “Ok” agar masuk ke pengaturan durasi atau pengaturan
lamanya proses ekstraksi yang akan dilakukan. Gambar proses awal pengaturan (mode) durasi
terlampir pada gambar 4.11.
Gambar 4.11. Awal Mode durasi
Pada alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis mikrokontroler arduino Uno digunakan 2
mode pemilihan lamanya proses ekstraksi yang akan dilakukan. Mode yang pertama adalah
mode menit yang akan aktif ketika dilakukan penekanan pada tombol Up dan mode Jam yang
akan aktif ketika dilakukan penekanan pada tombol down. Gambar mode tersebut terlampir pada
gambar 4.12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 4.12. Masuk mode menit atau mode jam.
Pemilihan mode dan penginputan lamanya pewaktuan yang dimasukkan akan
mempengaruhi lamanya proses ekstraksi yang akan dilakukan. Untuk rumus perhitungan untuk
menentukan lamanya proses sama persis dengen perancangan yang telah di tuliskan pada bab III.
Pada proses ini pengguna diminta untuk memilih durasi proses ekstraksi yang akan
dilakukan. Apabila sudah menemukan mode mana yang akan digunakan pengguna diharapkan
menekan tombol “Ok” untuk masuk ke proses ekstraksi berdasarkan mode yang telah dipilih.
Gambar pemasukan durasi terlampir pada gambar 4.13.
Gambar 4.13. Penginputan durasi proses berdasar Mode.
Proses yang dilakukan setelah dilakukan pemilihan durasi yang akan digunakan adalah
proses penginputan lamanya proses ekstraksi yang akan dilakukan. Pada proses ini pengguna
diharapkan memasukkan lamanya proses yang akan dilakukan. Proses penginputan dilakukan
dengan cara menekan tombol “Up” sebagai counter-up yang yang berfungsi untuk menambah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
lamanya proses yang akan dilakukan atau menekan tombol “Down” sebagai counter-down yang
berfungsi untuk mengurangi lamanya proses. Kemudian diikuti penekanan tombol “Ok” apabila
penginputan lamanya proses ekstraksi telah dilakukan.
Proses ekstraksi akan berlangsung selama durasi waktu yang telah diinputkan
sebelumnya. Hal tersebut ditandai oleh perubahan tampilan pada LCD penampil dan dan
berputarnya motor dc pengaduk. Motor dc pengaduk akan berputar berdasarkan lamanya proses
durasi yang telah diinputkan sebelumnya. Terlampir pada gambar 4.14.
Gambar 4.14. Durasi lamanya proses ekstraksi dengan mode menit.
Apabila proses ekstraksi yang telah dilakukan selesai maka motor pengaduk yang
terpasang pada tabung akan berhenti secara otomatis dan valve output akan tebuka untuk
mengeluarkan hasil dari proses ekstraksi yang telah dilakukan. Gambar 4.15.
Gambar 4.15. Valve output terbuka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
4.1.2. Pengujian Hasil Alat.
Alat ini diuji dengan membandingkan hasil serapan (ekstraksi) kunyit berdasarkan
pewaktuan atau lamanya proses ekstraksi dilakukan oleh alat dengan hasil serapan proses manual
Untuk pengukuran dari hasil ekstraksi digunakan alat yang bernama Spektrofotometer. Prinsip
kerja spektrofotometer adalah memancarkan cahaya polikromatis dan dipantulkan pada kisi
difraksi yang memiliki fungsi untuk merubah cahaya polikromatis menjadi monokromatis pada
panjang gelombang tertentu dalam satuan nm (nano meter). Cahaya polikromatis yang telah
berubah menjadi cahaya monokromatis ditembakkan pada hasil serapan (ekstraksi) untuk
mengetahui besarnya serapan yang diperoleh dari proses ekstraksi.
Untuk pengambilan data pengukuran hasil serapan menggunakan alat Pengekstrak kunyit
otomatis berbasis mikrokontroler Arduino uno menggunakan panjang gelombang yang sesuai
dengan artikel berjudul Aplikasi Metode Spektrofotometri Visibel Untuk Mengukur Kadar
Curcuminoid pada Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica)[14]. Pada artikel tersebut ditentukan
untuk pengukuran sampel kunyit menggunakan panjang gelombang sebesar 422 nm (nano meter)
kemudian diukur kadar absorption (ABS) menggunakan alat Spektrofotometer. Hasil pengujian
dari alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis Arduino uno yang telah dilakukan dapat dilihat
pada gambar 4.16.
Gambar 4.16. Hasil ekstraksi dengan alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis Arduino uno
A. Hasil ekstraksi yang dilakukan selama 1 jam.
B. Hasil ekstraksi yang dilakukan selama 3 Jam.
C. Hasil ekstraksi yang dilakukan selama 24 Jam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Dari gambar 4.1 dapat dilihat semakin lama proses ekstraksi yang dilakukan maka
semakin pekat warna dari hasil proses ekstraksi yang dihasilkan. Perubahan warna hasil ekstraksi
sama halnya terjadi pada proses yang dilakukan secara manual dan bisa dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.17. Hasil ekstraksi yang dilakukan secara manual.
A. Hasil ekstraksi yang dilakukan selama 1 Jam.
B. Hasil ekstraksi yang dilakukan selama 3 Jam.
C. Hasil ekstraksi yang dilakukan selama 24 Jam.
Dari hasil ekstraksi yang telah dilakukan baik itu menggunakan alat pengekstrak kunyit
otomatis berbasis Arduino uno dan proses yang dilakukan secara manual maka dilakukan
pengukuran menggunakan alat spektrofotometer untuk mengetahui hasil dari penyerapan yang
terjadi dari masing - masing larutan hasil ekstraksi. Hasil pengukuran yang telah dilakukan
dapat dilihat pada tabel 4.1.
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil penyerapan sesuai dengan
tabel 4.1dan terdapat perbedaan hasil serapan yang didapatkan. Perbedaan tersebut kemungkinan
dikarenakan perbedaan perlakuan pada proses ekstraksi yang dilakukan. Metode manual
menggunakan sebuah wadah yang kedap cahaya dan ditutup rapat sehingga kedap udara.
Sedangkan pada proses otomatis dalam perancangannya, tabung penampung sampel dan pelarut
dibuat terbuka. Sehingga hasil pada proses ekstraksi menggunakan alat pengekstrak kunyit
otomatis berbasis arduino ini ada kemungkinan mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh
cahaya luar dan hasil dari proses ekstraksi menjadi kurang maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Dari tabel hasil pengukuran yang telah dilakukan maka dapat dihitung prosentasi error
dari alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis arduino Uno dengan menggunakan hasil serapan
dari proses manual yang didapatkan sebagai acuannya.
=. − .
.100%
Tabel 4.3. Hasil Pengukuran proses manual dan alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis
Arduino uno dengan menggunakan panjang gelombang sebesar 422 Nm.
Durasi Absorption (ABS)
Error (%) Manual Otomatis
1 Jam 2,852 2,661 6,69
3 Jam 2,901 2,847 1,86
24 Jam 2,979 2,978 0,1
Maka prosentase error yang didapatkan dari data percobaan maka dapat dicari rata – ratanya.
rata − rata =Jumlaherror
Jumlahpercobaan
ratarata =8,65%
3
Error rata – rata = 2,88%
Dari data yang didapatkan hasil serapan (ekstraksi) dengan proses otomatis lebih sedikit
daripada menggunaan proses yang dilakukan secara manual. Kemudian, dari data tabel tersebut
dapat dicari perhitungan rata – rata error nya. Dari hasil perhitungan rata – rata eror yang
didapatkan, alat ini mampu bekerja dengan baik karena memiliki error rata-rata dibawah 5%
yaitu sebesar 2.88%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
4.2. Hasil Pengujian
4.2.1. Pengujian Sensor.
Pengujian sensor pada alat pengekstrak otomatis berbasis mikrokontroler Arduino Uno
ini untuk mengetahui besar tegangan yang masuk ke pin mikrokontroler Arduino Uno saat
mendeteksi adanya sampel yang masuk.
Pengambilan data berikut menggunakan jarak maksimal pendeteksian antara dinding pembatas
gilingan yaitu 7,4 Cm.
Tabel 4.4. Pengambilan data Adjustable Infrared Sensor
Pengujian Jarak
(Cm)
Tegangan Masukan (Volt)
Terhalang Tidak terhalang
1 1 4,98 0
2 1,5 4,98 0
3 2 4,98 0
4 2,5 4,98 0
5 3 4,98 0
6 3,5 0,98 0
7 4 0,98 0
8 4,5 0,98 0
9 5 0,98 0
10 5,5 0,98 0
11 6 0,98 0
12 6,2 0,98 0
13 6,5 0,98 0
14 6,7 0,98 0
15 7 0,98 0
16 7,2 0,98 0
17 7,4 4,98 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Dari data percobaan pendeteksian yang telah dilakukan maka dapat di hitung tingkat
keberhasilanpendeteksiannya yaitu:
TingkatKeberhasilan =6
17percobaanx100% = 35,29%
Disamping memiliki tingkat keberhasilan dalam pendeteksian yang cukup kecil yaitu
29.41% penggunaan sensor ini kurang efektif karena bentuk sensor yang cukup besar terhadap
penggiling. Sehingga posisi pemasangannya akan memakan tempat. Oleh karena itu pada
pembuatan alat pengekstrak kunyit otomatis ini perangkat deteksi diganti dengan menggunakan
Fototransistor dan Infrared yang dipasang menggunakan metode through beam atau antara
pemancar dan pengirim dipasang sejajar atau saling berhadapan sehingga sinar yang dipancarkan
oleh pemancar akan langsung diterima oleh penerima. Ketika sinar tersebut tidak bisa diterima
oleh penerima sensor atau terhalang suatu objek maka, ketidakmampuan penerima untuk
menerima sinar yang dikirimkan oleh pengirim dijadikan sebagai masukan pada Arduino UNO
yang menandakan adanya masukan atau input.
Pada Alat Pengekstrak Kunyit Otomatis, digunakan fototransistor sebagai pendeteksi
sampel yang akan diekstraksi. Pemilihan penggunaan sensor ini selain mudah dalam
penggunaannya pada perancangan, sensor ini tidak memakan tempat dan memiliki respon yang
cukup baik terhadap benda yang terdeteksi pada pembacaannya. Sensor cara pendeteksian sensor
ini adalah On/Off atau dengan menggunakan metode switch. Dalam pembacaannya sensor ini
mampu mendeteksi benda mendeteksi kunyit yang memiliki berat 0,1 gram yang memiliki
dimensi kurang lebih 10 x 10 mm dengan ketebalan kurang lebih 1 - 2 mm .
4.2.2. Fototransistor
Fototransistor adalah sebuah salah satu komponen yang berfungsi sebagai detektor
cahaya yang dapat mengubah efek cahaya menjadi sinyal listrik. Karena itu fototransistor
termasuk dalam detektor optik transistor bipolar yang memakai kontak base-collector yang
menjadi permukaan agar dapat menerima cahaya sehingga dapat digunakan menjadi sensor
cahaya [14]. Fototransistor dapat dikatakan sebagai sensor yang baik karena memiliki kelebihan
yaitu mampu mendeteksi sekaligus menguatkan satu komponen tunggal dibandingkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
fotodioda. Bahan utama dari fototransistor adalah silikon atau germanium dan memiliki dua tipe
yaitu tipe NPN dan PNP.
Fototransistor dapat digunakan dalam dua pilihan mode yaitu:
1. Mode aktif / linier : dalam mode aktif, keluaran dari photo transistor sesuai dengan
intensitas cahaya yang dibiaskan kepadanya.
2. Mode switch : dalam mode switch, fototransistor akan saturasi pada saat menerima sinar
infrared dan cut off pada saat tidak menerima sinar infrared .
Fototransistor memiliki beberapa karakteristik yang sering digunakan dalam perancangan, yaitu:
1. Dalam rangkaian jika menerima cahaya akan berfungsi sebagai resistan.
2. Dapat menerima penerimaan cahaya yang redup (kecil).
3. Semakin tinggi intensitas cahaya yang diterima, maka semakin besar pula resistan yang
dihasilkan.
4. Memerlukan sumber tegangan yang kecil.
5. Menghantarkan arus saat ada cahaya yang mengenainya.
6. Penerimaan cahaya dilakukan pada bagian basis.
7. Apabila tidak menerima cahaya maka tidak akan menghantarkan arus.
Berdasarkan tanggapan spektral, sifat – sifat dan cara kerja dari fototransistor tersebut,
maka perubahan cahaya yang kecil dapat dideteksi. Oleh karena itu fototransistor digunakan
sebagai detektor cahaya yang peka, terutama terhadap cahaya inframerah [15].
Pada penelitian ini output dari fototransistor dihubungkan pada mikrokontroler arduino
sehingga perlu resistor yang sesuai dengan arus maksimal yang bisa diterima arduino, sehingga
bisa di hitung menggunakan rumus :
R= I
Dimana : R = Hambatan yang dibutuhkan
V = Tegangan yang mengalir
I = Arus maksimal yang diterima mikrokontroler
Sedangkan untuk output dari suatu fototransistor dapat didapatkan dari emitter ataupun
kolektor, seperti pada gambar 4.18.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Gambar 4.18. Output phototransistor pada beberapa terminal
(a) output fototransistor didapat dari terminal kolektor
(b) output fototransistor didapat dari terminal emitter
Dibutuhkan sebuah resistor sebagai pull-up dengan nilai resistansi yang telah di
tententukan. Nilai resistansi yang dibutuhakan pada perancangan sensor ini dapat dihitung
dengan rumus atau menggunakan hukum ohm yaitu :
R = 220Ω
V = 5 Volt
I =
I =
Ω= 27,7
Pada perancangan digunakan resistor (R) sebesar 220Ω, sehingga diperoleh nilai arus
yang mengalir sebesar 27,7mA atau tidak melebihi arus maksimal pada sensor yaitu 50mA.
Perancangan dari sensor pototransistor yang digunakan pada alat pengekstrak kunyit otomatis
berbasis mikrokontroler Arduino uno tertampil pada gambar 4.8. Untuk pengujian dari sensor
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar 4.19. Rangkaian sensor pototransistor
Tabel 4.5. Data hasil pengujian sensor pototransistor
Pengujian Jarak
(Cm)
Tegangan Masukan (Volt)
Terhalang Tidak terhalang
1 1 4,55 0
2 1,5 4,53 0
3 2 4,55 0
4 2,5 4,55 0
5 3 4,55 0
6 3,5 4,55 0
7 4 4,56 0
8 4,5 4,55 0
9 5 4,55 0
10 5,5 4,55 0
11 6 4,55 0
12 6,2 4,55 0
13 6,5 4,55 0
14 6,7 4,55 0
15 7 4,55 0
16 7,2 4,55 0
17 7,4 4,55 0
R2220
12
IR TX
CONN-SIL2
R31k
R4
1k
12
IR RX
CONN-SIL2
1
PIN ARD
CONN-SIL1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Dari data yang didapatkan bisa dilihat bahwa penggunaan sensor fototransistor lebiih
handal penggunaannya dalam perancangan alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis
mikrokontroler Arduino Uno dibandingkan dengan Adjustable Infrared Sensor.
4.2.3. Pengujian Tombol Push button
Pengujian tombol pada tombol push button alat pengekstrak otomatis berbasis
mikrokontroler Arduino Uno ini untuk mengetahui besar tegangan yang masuk ke pin
mikrokntroler Arduino Uno saat ditekan dan pada saat tombol tidak ditekan. Data hasil pengujian
tombol push button dapat dilihat pada tabel.
Tabel 4.6. Data hasil pengujian tombol push button
Nama
Tombol Pin Mikrokontroler
Tegangan Masukan (Volt)
Tombol Ditekan Tombol Tidak Ditekan
Ok Pin A.1 0 4,78
Up Pin A.2 0 4,78
Down Pin A.3 0 4,78
Pada tabel 4.5. Dapat dilihat bahwa saat tombol ditekan maka tegangan masukan pin
mirokontroler Arduino Uno adalah 0 volt atau Logika “low” dan saat tombol tidak ditekan
tegangan masukkan pada pin mikrokontroler Arduino Uno adalah 4,78 volt atau logika “high”.
Sesuai dengan hasil pengujian yang ditabelkan pada tabel 4.5., dapat disimpulkan bahwa tombol
navigasi dapat bekerja sesuai dengan perancangan.
4.2.4. Pengujian Driver Motor DC shield
Pengujian driver motor dc pada alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis mikrokontroler
Arduino Uno menggunakan driver motor shield 2 Ampere dan Power supply 12 Volt 2 Ampere
pada alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis mikrokontroler Arduino Uno bertujuan untuk
mengetahui respon motor dc terhadap outputan yang diberikan oleh mikrokontroler Arduino
Uno.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 4.7. Data pengujian driver motor shield dan power supply Dc 12 Volt 2 Ampere.
No Beban Output Arduino (Volt) Tanggapan
High Motor Penggiling Motor Pengaduk Valve
1 Tidak ada 5 Aktif Aktif Aktif
2 Penggiling 5 Tidak Aktif Aktif
3 Penggiling
dan sampel
5 Tidak Aktif Atif
Dari data percobaan yang telah dilakukan maka dapat dihitung prosentase tingkat
keberhasilannya yaitu:
Tingkatkeberhasilan =2
3percobaanx100% = 66,67%
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dan dihitung prosentase errornya maka driver
motor shield tidak layak digunakan arena memiliki prosentase error yang cukup besar yaitu
66,67%. Sehingga dalam pembuatan alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis Arduino Uno,
dilakukan penggantian pada bagian power supply dan driver motor shield menggunakan power
supply 12 Volt, 5 Ampere dan menggunakan rellay sebagai driver motor untuk mengaktifkan dan
me non aktifkan motor dc. Penggantian driver motor shield dilakukan karena pada rangkaian
driver motor shield menggunakan IC L298P yang memiliki arus maksimal sebesar 2 Ampere
sehingga akan rusak apabila digunakan power supply yang memiliki arus sebesar 5 Ampere.
Berikut ini adalah pengujian yang dilaukan menggunakan rellay sebagai driver motor dan power
supply 12 Volt, 5 Ampere.
Tabel 4.8. Data pengujian driver motor dengan relay dan power supply Dc 12 Volt 5 Ampere
No Beban Output Arduino (Volt) Tanggapan
High Motor Penggiling Motor Pengaduk Valve
1 Tidak ada 5 Aktif Aktif Aktif
2 Penggiling 5 Aktif Aktif Aktif
3 Penggiling dan
sampel
5 Aktif Aktif Atif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Dari percobaan yang telah dilakukan maka, pada pembuatan alat pengekstrak kunyit
otomatis berbasis Arduino Uno digunakan rellay sebagai driver motor dan power supply 12 Volt
5 Ampere. Berikut ini adalah rangkaian dari driver motor dc dengan menggunakan rellay.
Gambar 4.20. Rangkaian driver motor dengan menggunakaan relay.
4.3. Analisa Perangkat Lunak Arduino
4.3.1. Inisialisasi
Inisialisasi pada perangkat lunak arduino berisi tentang pendefinisian dari fungsi dan
variabel yang digunakan dalam proses pengoperasian data pin input output pada alat pengekstrak
kunyit otomatis berbasis mikrokontroler arduino Uno. Dalam implementasinya inisialisai pin
input output sudah sesuai dengan perancangan pada bab III dan bisa dilihat pada gambar 4.21.
Q2TIP31
R2
10k
D2DIODE
RL2
NTE-R46-12
12
MOTOR3
CONN-SIL2
12
DC 5V
CONN-SIL2
12
DC 12V
CONN-SIL2
Q1TIP31
R1
10k
D1DIODE
RL1
NTE-R46-12
12
MOTOR2
CONN-SIL2
Q3TIP31
R3
10k
D3DIODE
RL3
NTE-R46-12
12
MOTOR1
CONN-SIL2
12
v
12
v1
2v
12
v
123
ARDUINO PIN
CONN-SIL3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar 4 .21. Gambar inisialisasi I/O
Implementasi dari diagram utama yang dirancang pada bab III dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Implementasi diagram utama dapat dilihat pada gambar 4.22. dan hasil
dari pengujuan dapat dilihat pada gambar 4.7.
Gambar 4 .22. Gambar diagram utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
4.3.2. Implementasi Pembacaan sensor
Implementasi dari pembacaan sensor dari alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis
mikrokontroler Arduino Uno yang dirancang pada bab III dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Yaitu ketika sensor tidak mendeteksi adanya sampel yang masuk akan
menggerakkan motor penggerak penggiling dan akan menampilkan proses yang sedang
dilakukan pada LCD penampil. Berikut adalah listing programnya terlampir pada gambar 4.23.
dan hasil pengujiannya dapat dilihat pada gambar 4.8 dan 4.9.
Gambar 4.23. Implementasi program pembacaan sensor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
4.3.1. Implementasi Pemilihan Mode
Implementasi dari pemilihan mode dari alat pengekstrak kunyit otomatis berbasis
mikrokontroler Arduino Uno yang dirancang pada bab III dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Yaitu bisa dilakukan pemilihan mode yang ingin digunakan. Berikut adalah listing
programnya bisa dilihat pada gambar 4.24. Sedangkan untuk pengujuiannya dapat dilihat pada
gambar 4.11.
Gambar 4.24. Implementasi program pemilihan mode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan dan pengujian pada alat pengekstrak kunyit otomatis
berbasis mikrokontroler Arduino Uno peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Telah dapat dibuat alat pengekstrak kunyit yang dapat bekerja secara otomatis
berbasis mikrokontroler Arduino Uno dan menggunakan metode maserasi sebagai
metode pengekstrakannya.
2. Prosentase kadar ekstraksi yang didapatkan dengan menggunakan alat pengekstrak
kunyit otomatis berbasis mikrokontroler Arduino Uno lebih kecil dibandingkan
dengan menggunakan proses manual dan memiliki tingkat kesalahan sebesar 2,88%.
3. Proses ekstraksi lebih cepat karena hanya dengan menggunakan satu alat saja dan
tidak memakan waktu dalam persiapannya walaupun masih terdapat kekurangan
pada bagian valve outputnya.
4. Semakin lama proses ekstraksi yang dilakukan maka akan semakin besar juga hasil
serapan (Absorption) yang akan didapatkan.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil implementasi yang diperoleh, untuk pengembangan lebih lanjut ada
beberapa saran agar alat ini dapat bekerja lebih baik, yaitu :
1. Dilakukan perancangan ulang pada bagian penggiling tepatnya pada bagian roda gigi
agar putaran dari penggiling lebih stabil dan tidak menimbulkan suara yang berisik.
2. Penambahan tutup atau cover pada tabung penampung agar pada saat proses
pengekstrakkan tidak terpengaruh oleh cahaya luar.
3. Penggantian valve output yang lebih baik dari electric solenoid valve yang digunakan
agar proses pengeluaran bisa lebih lancar dan cepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
DAFTAR PUSTAKA
[1] anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, DepartemenKesehatan RI, Jakarta,
Indonesia
[2] anonim, ------, IlmuResepJilid 1,BaktiHusada, DepartemenKesehatan RI, Jakarta
Indonesia. hal. 61 – 62.
[3] -----,-----, Arduino Uno,
http://arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno, diakses 19 februari 2013, pukul 1.05
WIB.
[4] ----, 2009, Datasheet Atmega48PA/88PA/168PA/328P,Atmel.
[5] ----,----, Arduino, Interupt, dan Timers,
http://www.funnyrobotics.com/2011/06/arduino-interrupts-and-timers.html, diakses 20
februari 2013, pukul 2.30 WIB.
[6] ----, ----, Switches, TheElektronics Club,
http://www.kpsec.freuk.com/components/switch.html, diaksess 24 februari 2013, pukul
16.30 WIB.
[7] ----,----, Fototransistor, http://shatomedia.com/2008/12/fototransistor/
[8] ----,----, DFRobot, Arduino Motor Shield (L298N) (SKU:DRI0009)
http://www.dfrobot.com/wiki/index.php?title=Arduino_Motor_Shield_%28L298N%29
_%28SKU:DRI0009%29, diaksess 3 maret 2013, pukul 15.15 WIB
[9] ----, 2010, Datasheet Electric Solenoid Valve. Seed studio Works.
[10] Agung, I. G, A, P, R., dan Surwayan, K.A., 2007, Perancangan dan Realisasi
Penghitung Frekuensi Detak Jantung Berbasis Mikrokontroler AT89S52, Majalah
Ilmiah Teknologi Elektro Universitas Udayana, vol. 6, no. 2, hal 13-19.
[11] ----, 2007, Datasheet LCD LMB162AFC, Shenzhen Topway Technology Co.,Ltd.
[12] ----,----, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27627/4/Chapter%20I.pdf.
diaksess pada tanggal 28 Februari 2013 pukul 16.50 WIB.
[13] ----, ----, http://www.orion-led.com/index/about, di aksess tanggal 28 Februari 2013
pukul 16.20 WIB.
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
[14] -----, -----, Merangkai Elektronika, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789-
/24865/4/Chapter%20II.pdf, diakses tanggal 14 Maret 2013.
[15] Bernadeta Wuri Harini, Rini Dwiastuti dan Lucia Wiwid Wijayanti, 2012., Aplikasi
Metode Spektrofotometri Visibel Untuk Mengukur Kadar Curcuminoid pada Rimpang
Kunyit (Curcuma Domestica)., Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SNAST)
Peridoe III.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
DAFTAR LAMPIRAN
L1. Listing Program ........................................................................................................... L1
L2. Rangkaian Keseluruhan .............................................................................................. L2
L3. Data Sheet komponen ................................................................................................... L3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L1-1
LISTING PROGRAM
L1. Listing Program Keseluruhan
//===================================Inisialisasi=====================================
#include <LiquidCrystal.h>
const int M1 = 10;
const int M2 = 9;
const int M3 = 8;
const int T1 = A5;
const int T2 = A1;
const int T3 = A2;
const int T4 = A3;
const int T5 = A4;
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);
int buttonstate1 = 1;
int buttonstate2 = 1;
int buttonstate3 = 1;
int buttonstate4 = 1;
int buttonstate5 = 1;
int z = 0;
String hitung ="";
long counter = 0L;
long delayMotor = 0L;
long delayDetik = 0L;
int state = 0;
int detikMenit = 0;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L1-2
void setup ()
pinMode (M1, OUTPUT);
pinMode (M2, OUTPUT);
pinMode (M3, OUTPUT);
pinMode (T1, INPUT);
pinMode (T2, INPUT);
pinMode (T3, INPUT);
pinMode (T4, INPUT);
pinMode (T5, INPUT);
lcd.begin(16, 2);
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" PROSES");
lcd.setCursor(1,1);
lcd.print("MASUKKAN SAMPEL");
digitalWrite(M3, HIGH);
delay(100);
digitalWrite(M2, HIGH);
delay(100);
digitalWrite(M1, HIGH);
delay(100);
sensor();
mode();
//=================================Membersihkan tampilan LCD ==========================
void bersih_LCD()
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L1-3
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" ");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(" ");
//Pembacaan Sensor
void sensor()
ulang:;
buttonstate1 = digitalRead(T1);
buttonstate2 = digitalRead(T2);
delay (10);
if (buttonstate1 == HIGH)
bersih_LCD();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" PROSES");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(" PENGHALUSAN ");
digitalWrite(M1, LOW);
delay (3000);
digitalWrite(M1, HIGH);
bersih_LCD();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" MASUKKAN");
lcd.setCursor(0, 1);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L1-4
lcd.print(" PELARUT");
z = 1;
pelarutan();
//
else
digitalWrite(M1, HIGH);
goto ulang;
//=================================Masuk Prosess Pemilihan MODE ========================
void pelarutan()
ngulang:;
buttonstate2 = digitalRead(T2);
if ((z==1) && (buttonstate2 == LOW))
buttonstate2 = HIGH;
bersih_LCD();
delay (600);
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" PELARUTAN");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("MASUKKAN DURASI");
z = 2;
// break;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L1-5
if ((z==2) && (buttonstate2 == LOW))
bersih_LCD();
delay (600);
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" DURASI");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(" Up=Min, Dwn=Hr");
mode();
goto ngulang;
//==========================Pemilihan MODE menit / Jam================================
void mode()
ngulang2:;
buttonstate2 = digitalRead(T2);
buttonstate3 = digitalRead(T3);
buttonstate4 = digitalRead(T4);
if (buttonstate3 == LOW)
buttonstate3 = HIGH;
bersih_LCD();
delay (600);
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Masuk Mode Menit");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Setuju Tekan OK");
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L1-6
z=1;
if (buttonstate4 == LOW)
buttonstate4 = HIGH;
bersih_LCD();
delay (600);
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Masuk Mode Jam");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Setuju Tekan OK");
z=2;
if(buttonstate2 == LOW && z == 1)
buttonstate2 == HIGH;
bersih_LCD();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" Mode Menit");
lcd.setCursor(0, 1);
hitung = " (";
hitung.concat(counter);
hitung = hitung + ") Menit";
lcd.print(hitung);
hitung = "";
menit();
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L1-7
else if(buttonstate2 == LOW && z == 2)
buttonstate2 == HIGH;
bersih_LCD();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" Mode Jam");
lcd.setCursor(0, 1);
hitung = " (";
hitung.concat(counter);
hitung = hitung + ") Jam";
lcd.print(hitung);
hitung = "";
jam();
goto ngulang2;
//================================Counter UP Menit==================================
void menit()
ngulang3:;
buttonstate2 = digitalRead(T2);
buttonstate3 = digitalRead(T3);
buttonstate4 = digitalRead(T4);
if (buttonstate3 == LOW)
buttonstate3 = HIGH;
counter = counter + 1L;
delay(1000);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L1-8
bersih_LCD();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" Mode Menit");
lcd.setCursor(0, 1);
hitung = " (";
hitung.concat(counter);
hitung = hitung + ") Menit";
lcd.print(hitung);
hitung = "";
state = 1;
else if (buttonstate4 == LOW)
buttonstate4 = HIGH;
counter = counter - 1L;
delay(1000);
bersih_LCD();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" Mode Menit");
lcd.setCursor(0, 1);
hitung = " (";
hitung.concat(counter);
hitung = hitung + ") Menit";
lcd.print(hitung);
hitung = "";
state=1;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L1-9
else if (buttonstate2 == LOW && state == 1)
buttonstate2 = HIGH;
bersih_LCD();
motor(z);
goto ngulang3;
//=========================Counter UP JAM========================
void jam()
ngulang4:;
buttonstate2 = digitalRead(T2);
buttonstate3 = digitalRead(T3);
buttonstate4 = digitalRead(T4);
if (buttonstate3 == LOW)
buttonstate3 = HIGH;
counter = counter + 1;
delay(1000);
bersih_LCD();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" Mode Jam");
lcd.setCursor(0, 1);
hitung = " (";
hitung.concat(counter);
hitung = hitung + ") Jam";
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L1-10
lcd.print(hitung);
hitung = "";
state=1;
else if (buttonstate4 == LOW)
buttonstate4 = HIGH;
counter = counter - 1;
delay(1000);
bersih_LCD();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" Mode Jam");
lcd.setCursor(0, 1);
hitung = " (";
hitung.concat(counter);
hitung = hitung + ") Jam";
lcd.print(hitung);
hitung = "";
state=1;
else if (buttonstate2 == LOW && state==1)
buttonstate2 = HIGH;
bersih_LCD();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Prs. Pelarutan");
motor(z);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L1-11
goto ngulang4;
//============================ Perhitungan Delay ===================
void motor(int i)
if(i==1)
detikMenit = 1;
delayMotor = (counter * 60000L) ;
delayDetik = delayMotor/1000L;
countDown(delayMotor,delayDetik,detikMenit);
else if(i==2)
detikMenit = 2;
delayMotor = (counter * 3600000L) ;
delayDetik = delayMotor/1000L/60L;
countDown(delayMotor,delayDetik,detikMenit);
//========================= Counter Down ===========================
void countDown(long delayMotor,long delayDetik,int detikMenit)
ngulang6:;
if(delayDetik > 0L && detikMenit == 1)
digitalWrite(M2, LOW);
delay(1000);
bersih_LCD();
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L1-12
delayDetik = delayDetik - 1;
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" Pelarutan");
lcd.setCursor(0, 1);
hitung = " (";
hitung.concat(delayDetik);
hitung = hitung + ") Detik";
lcd.print(hitung);
hitung = "";
else if(delayDetik > 0L && detikMenit == 2)
digitalWrite(M2, LOW);
delay(60000);
bersih_LCD();
delayDetik = delayDetik - 1;
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" Pelarutan");
lcd.setCursor(0, 1);
hitung = " (";
hitung.concat(delayDetik);
hitung = hitung + ") Menit";
lcd.print(hitung);
else
digitalWrite(M2, HIGH);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L1-13
delay(1000);
bersih_LCD();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" Pelarutan");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(" Selesai");
valve();
goto ngulang6;
void valve()
bersih_LCD();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" Output");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Valve Dibuka");
delay(3000);
digitalWrite(M3, LOW);
delay (30000);
digitalWrite(M3, HIGH);
selesai();
void selesai()
ngulang7:;
buttonstate2 = digitalRead(T2);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L1-14
if (buttonstate2 == LOW)
bersih_LCD();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(" Tekan OK");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Untuk Mengulang");
else if (buttonstate2 == HIGH)
z=0;
counter=0;
delayMotor = 0L;
delayDetik = 0L;
state = 0;
detikMenit = 0;
delay(100);
setup();
goto ngulang7;
void loop ()
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L2-1
L58. Rangkaian Keseluruhan
LCD123456
LED1
MOTOR DC 21
MOTOR DC 11
ELECTRIC SOLENOID1
SENSOR
1
Power
Digital Input/output
Analog Input
ARDUINO
3V3
5V
Vin
RSTAREF
A0A1A2A3A4A5
GND D0
D1
D13D12D11D10D9D8D7D6D5D4D3D2
123
TOMBOL
Rangkaian Sensor
Rangkaian Pull Up Tombol
Rangkaian Keseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI