alam semesta dan tata surya

32
Makalah ILMU PENDIDIKAN (Pendidikan Islam di Indonesia) DI S U S N OLEH SHALICHIN MUSTAFA FAJRI

Upload: ibuel-hancoo

Post on 13-Dec-2014

175 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Alam Semesta Dan Tata Surya

Makalah

ILMU PENDIDIKAN (Pendidikan Islam di Indonesia)

DI

S

U

S

N

OLEH

SHALICHIN

MUSTAFA

FAJRI

FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH

BANDA ACEH 1434 H / 2013 M

Page 2: Alam Semesta Dan Tata Surya

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis Dapat menyusun

makalah ini tepatpada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Alam Semesta

dan Tata Surya”

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan

hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.

Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya

mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik

dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat

penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita

sekalian.

Banda Aceh, Maret 2013

Penulis

Alam Semesta dan Tata Surya | i

Page 3: Alam Semesta Dan Tata Surya

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

ABSTRAK............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2

1.3 Tujuan.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. ALAM SEMESTA...................................................................... 3

B. SUSUNAN TATA SURYA........................................................ 6

C. BAGIAN-BAGIAN TATA SURYA.......................................... 7

D. BENDA-BENDA LAIN DALAM TATA SURYA.................... 10

E. ASAL-USUL TATA SURYA..................................................... 13

F. BUMI........................................................................................... 14

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN........................................................................... 16

B. SARAN........................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 17

Alam Semesta dan Tata Surya | ii

Page 4: Alam Semesta Dan Tata Surya

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terdapat banyak sekali benda-benda di alam semesta ini. Mulai dari planet,

bintang, satelit, meteor, galaksi, dan komet, dsb. Alam semesta mempunyai peranan

penting dalam kehidupan manusia ataupun sebaliknya. Manusia hidup di planet

bumi. Bumi menyediakan segala kebutuhan hidup manusia seperti udara, air, dan

sebagainya. Oleh karena itu kita wajib menjaga dan melestarikan bumi agar anak

cucu kita bisa menikmatinya.

Berdasarkan hasil pengamatan para astronom dengan menggunakan teropong

binokular atau teleskop yang mutakhir bahwa di alam semesta ini terdapat bintang-

bintang beredar mengikuti suatu pusat berupa kabut gas pijar yang sangat besar,

dikelilingi oleh kelompok-kelompok bintang yang sangat dekat satru dengan lain

(Cluster) dan juga dikelilingi oleh gumpalan-gumpalan kabut gas pijar yang lebih

kecil dari pusatnya (nebula) dan tebaran ribuan bintang. Keseluruhan itu termasuk

matahari selanjutnya disebut Galaksi, menurut para ahli ternyata galaksi itu

jumlahnya banyak, dan galaksi dimana bumi kita berinduk diberi nama galaksi Milky

way atau Bhima Sakti, dan galaksi tetangga bhima sakti yang berhasil dapat dilihat

oleh para astronom adalah galaksi andromeda.

Galaksi merupakan kumpulan bintang-bintang yang jumlahnya tidak kurang

100 Milyar termasuk diantaranya matahari. Matahari merupakan pusat tata surya kita

ini. Kumpulan bintang-bintang di dalam galaksi bentuknya menyerupai lensa

cembung yang pipih atau cakram dengan garis tengah sepanjang 100 tahun cahaya

dan tebalnya 10 tahun cahaya. Posisi matahari sebagai pusat tata surya berada pada

jarak 30 tahun cahaya dari pusat galaksi.

Perhitungan jarak sebagaimana dijelaskan di atas, dapat digambarkan sebagai

berikut ; Dalam 1 detik cahaya dapat menempuh jarak sejauh 300.000 km sedang

jarak bumi ke matahari = 8 . 1/3 menit cahaya atau 500 detik cahaya. Berarti jarak

bumi dengan matahari = 500 x 300.000 = 150 juta km.

Alam Semesta dan Tata Surya | 1

Page 5: Alam Semesta Dan Tata Surya

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Susunan Tata Surya?

2. Apa saja yang menjadi bagian dari tata surya?

3. Benda-benda lain dalam tata surya

4. Asal-usul tata surya

5. Mengenal Planet Bumi

 C.    Tujuan

1. Untuk menjelaskan tentang Bagaimana susunan Tata Surya

2. Untuk menjabarkan Apa saja bagian-bagian dari tata surya

3. Untuk menjelaskan benda-benda yang terdapat dalam tata surya

4. Untuk menjelaskan asal-usul tata surya

5. Untuk mengetahui planet Bumi

Alam Semesta dan Tata Surya | 2

Page 6: Alam Semesta Dan Tata Surya

BAB II

PEMBAHASAN

A. ALAM SEMESTA

1. Pengertian Alam Semesta.

Yang disebut alam semesta, jagat raya atau antariksa yaitu ruangan yang

meluas ke segala arah, tidak terhingga, tetapi ada batasan-batasannya yang belum

dapat diketahui. Jagat raya diduga bentuknya melengkung dan dalam keadaan

memuai. Jagat raya terdiri atas galaxi-galaxi atau sistem bintang yang jumlahnya

ribuan. Alam Semesta juga dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dianggap

ada secara fisik, seluruh ruang dan waktu, dan segala bentuk materi serta energi.

Istilah Semesta atau Jagad Raya dapat digunakan dalam indra kontekstual yang

sedikit berbeda, yang menunjukkan konsep-konsep seperti kosmos, dunia, atau alam.

b. Asal Usul Alam Semesta.

Mengenai bagaimana asal usul alam semesta, melahirkan beberapa

pandangan. Pandangan-pandangan tersebut kemudian berkembang sesuai dengan

kemajuan serta perkembangan zaman. Berikut ini adalah pandangan-pandangan yang

dikemukakan oleh mereka yang mempelajarinya.

1)      Pandangan Orang Yunani Kuno.

Pada zaman dahulu orang Yunani mengira bahwa langit itu sangat dekat

dengan bumi dan bumi dianggap sangat kecil bila dibandingkan dengan langit tadi.

Mereka mengira bahwa bumi itu diatur oleh beberapa dewa. Dewa tersebut

diantaranya dewa Holios yang diakui sebagai dewa Matahari, sedang dewa Zeus

diakui sebagai dewa Guntur. Setelah ada pengamatan dan pemikiran yang lebih teliti

dan maju oleh orang-orang sesudah zaman itu, seperti Pythagoras, Aristoteles,

Ptolomeus, dan lain-lain, maka anggapan tersebut lama kelamaan tidak diikuti lagi

oleh masyarakat.

Alam Semesta dan Tata Surya | 3

Page 7: Alam Semesta Dan Tata Surya

2)      Pandangan menurut Pythagoras.

Pythagoras yang lahir 2500 tahun yang lalu, beranggapan bahwa bumi

bukanlah merupakan suatu padang yang luas. Dia beranggapan bahwa bumi itu

berbentuk bulat sehingga dapat dikatakan bahwa bumi itu tidak berujung pangkal.

3)      Pandangan menurut Aristoteles.

Setelah 200 tahun setelah Pythagoras, seorang ahli filsafat yaitu Aristoteles

mencoba menerangkan bahwa benda-benda langit melakukan peredaran. Ia mencoba

menerangkan tentang peredaran Bulan, Venus, Mars dan planet-planet lain.

Aristoteles berpendapat bahwa matahari, planet-planet dan bintang-bintang

semuanya beredar mengelilingi bumi. Namun ia tidak dapat menjelaskan apa yang

menggerakkan benda-benda langit tersebut serta apa yang membuat benda-benda

tersebut dapat melayang dan tidak pernah jatuh. Ia juga berpendapat bahwa di atas

bumi terdapat lapisan-lapisan langit berjumlah delapan, yang mana masing-masing

langit terdiri dari Kristal (kaca) yang tembus cahaya. Langit yang terendah dan

terdekat dengan bumi yaitu langit bulan yang beredar mengelilingi bumi dan

“terikat” pada bumi. Di atas langit tersebut terdapat langit Merkurius dan langit

venus, kemudian di atasnya lagi terdapat langit matahari, langit Mars, langit Yupiter

dan langit Saturnus. Sedangkan pada langit-langit ke delapan terdapat bintang-

bintang.

Aristoteles juga tidak percaya dengan dongeng para pendeta yang

menceritakan bahwa dewa Helios dan dewa-dewa lain bersemayam di gunung

Olympus. Akibatnya para pendeta marah dengan pandangan Aristoteles yang

dianggap merusak agama. Akhirnya ia dijuluki sebagai seorang Atheis dan kemudian

ia diusir dari negaranya sampai ia meninggal di negeri asing.

4)      Pandangan menurut Ptelomeus.

100 tahun setelah Aristoteles, muncullah seorang ahli filsafat yaitu

Ptolomeus. Ia menyusun sebuah teori tentang cakrawala yang juga disebut kosmos.

Aristoteles juga mengajarkan kepada para pengikutnya bahwa semua benda-benda

langit beredar mengelilingi bumi, oleh karena itu teori ini disebut sebagai teori

Alam Semesta dan Tata Surya | 4

Page 8: Alam Semesta Dan Tata Surya

geosentris. Namun setelah 200 tahun Ptolomeus meninggal, kebenaran teorinya baru

diakui oleh gereja Kristen.

5)      Pandangan menurut Copernicus.

Copernicus adalah anak seorang uskup agama Khatholik. Ia disekolahkan ke

Italia untuk belajar teologi, farmasi, kedokteran dan ilmu mesin. Namun ia sangat

menggemari astronomi. Bertahun-tahun ia menyelidiki tentang bintang-bintang dan

planet-planet. Dari hasil penyelidikannya ia menarik kesimpulan bahwa hanya bulan

yang benar-benar mengelilingi bumi, sedangkan planet-planet lain tidak, tetapi

semuanya beredar mengelilingi matahari. Karena penemuannya bertentangan dengan

pandangan gereja, maka ia merahasiakan penemuannya tersebut.

 6)      Pandangan menurut Galileo Galilei.

Galileo galilei hidup pada zaman setelah ditemukan teleskop, yang

merupakan alat yang sangat penting bagi pengamatan benda-benda langit. Pada

tanggal 7 januari 1610, dengan menggunakan teleskop ia menemukan bahwa Yupiter

bukan hanya sebuah titik cahaya, melainkan sebuah bola besar dengan empat buah

pengiringnya. Selain itu ia juga menemukan jalur hitam di permukaan bulan yang

diduga sebagai laut atau samudra. Ia juga membenarkan teori Copernicus, akibatnya

ia dihukum (dipenjara) oleh Pengadilan Gereja sampai ia meninggal. Pada masa itu,

gereja memiliki kekuasaan yang sangat besar, sehingga pendapat-pendapat yang

bertentangan dengan gereja, yang bersangkutan akan dihukum.

 7)      Pandangan Modern terhadap Asal-Usul Alam Semesta.

Dahulu ilmu yang mempelajari tentang asal-usul alam semesta

dinamakan Kosmogoni. Namun sekarang, oleh para ahli astronomi modern,

Kosmogoni yang mempelajari asal-usul alam semesta tadi telah diperluas

menjadi Kosmologi yang tidak hanya mempelajari asal-usul dan evolusi alam

semesta, tetapi diperluas meliputi isi alam semesta dan organisasinya.

Dasar pengamatan tentang kosmologi bersumber pada dua hal, yaitu

distribusi atau penyebaran materi-materi yang sangat luas di antariksa dengan

pergerakan yang sangat cepat di alam semesta.

Alam Semesta dan Tata Surya | 5

Page 9: Alam Semesta Dan Tata Surya

B. SUSUNAN TATA SURYA

Komponen utama sistem Tata Surya adalah matahari, sebuah bintang deret

utama kelas G2 yang mengandung 99,86 persen massa dari sistem dan mendominasi

seluruh dengan gaya gravitasinya.[5] Yupiter dan Saturnus, dua komponen terbesar

yang mengedari matahari, mencakup kira-kira 90 persen massa selebihnya.

Hampir semua objek-objek besar yang mengorbit matahari terletak pada

bidang edaran bumi, yang umumnya dinamai ekliptika. Semua planet terletak sangat

dekat pada ekliptika, sementara komet dan objek-objek sabuk Kuiper biasanya

memiliki beda sudut yang sangat besar dibandingkan ekliptika.

Planet-planet dan objek-objek Tata Surya juga mengorbit mengelilingi

matahari berlawanan dengan arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub utara

matahari, terkecuali Komet Halley.

Hukum Gerakan Planet Kepler menjabarkan bahwa orbit dari objek-objek

Tata Surya sekeliling matahari bergerak mengikuti bentuk elips dengan matahari

sebagai salah satu titik fokusnya. Objek yang berjarak lebih dekat dari matahari

(sumbu semi-mayor-nya lebih kecil) memiliki tahun waktu yang lebih pendek. Pada

orbit elips, jarak antara objek dengan matahari bervariasi sepanjang tahun. Jarak

terdekat antara objek dengan matahari dinamai perihelion, sedangkan jarak terjauh

dari matahari dinamai aphelion. Semua objek Tata Surya bergerak tercepat di titik

perihelion dan terlambat di titik aphelion. Orbit planet-planet bisa dibilang hampir

berbentuk lingkaran, sedangkan komet, asteroid dan objek sabuk Kuiper kebanyakan

orbitnya berbentuk elips.

Untuk mempermudah representasi, kebanyakan diagram Tata Surya

menunjukan jarak antara orbit yang sama antara satu dengan lainnya. Pada

kenyataannya, dengan beberapa perkecualian, semakin jauh letak sebuah planet atau

sabuk dari matahari, semakin besar jarak antara objek itu dengan jalur edaran orbit

sebelumnya. Sebagai contoh, Venus terletak sekitar sekitar 0,33 satuan astronomi

(SA) lebih dari Merkurius[d], sedangkan Saturnus adalah 4,3 SA dari Yupiter, dan

Neptunus terletak 10,5 SA dari Uranus. Beberapa upaya telah dicoba untuk

menentukan korelasi jarak antar orbit ini (hukum Titus-Bode), tetapi sejauh ini tidak

satu teori pun telah diterima.

Alam Semesta dan Tata Surya | 6

Page 10: Alam Semesta Dan Tata Surya

Hampir semua planet-planet di Tata Surya juga memiliki sistem sekunder.

Kebanyakan adalah benda pengorbit alami yang disebut satelit, atau bulan. Beberapa

benda ini memiliki ukuran lebih besar dari planet. Hampir semua satelit alami yang

paling besar terletak di orbit sinkron, dengan satu sisi satelit berpaling ke arah planet

induknya secara permanen. Empat planet terbesar juga memliki cincin yang berisi

partikel-partikel kecil yang mengorbit secara serempak.

C. BAGIAN-BAGIAN TATA SURYA

1.      Matahari

Matahari merupakan anggota tata surya yang paling besar dengan diameter

100 kali lebih besar dengan Bumi, di samping sebagai pusat peredaran juga Matahari

merupakan sumber energi di lingkungan tata surya. Jarak Matahari Bumi adalah 150

juta kilometer. Jarak tempuh cahaya Matahari yang sampai ke Bumi membutuhkan

waktu 8 menit 20 detik. Matahari terdiri dari bagian inti yang dilapisi oleh tiga

lapisan kulit yaitu kulit fotosfer, kromosfer, dan korona. Panas Matahari sebagai

sumber kalor memiliki suhu jutaan derajat celcius yang dipancarkan berupa cahaya

dengan tekanan udara ratusan juta atmosfer.

Menurut J.R. Meyer Panas Bumi berasal dari batu meteor yang jatuh dengan

kecepatan tinggi pada permukaan Matahari. Sedang menurut teori konstaksi

Helmholz panas itu karena menyusutnya bola gas Matahari, Dr. Bothe menyatakan

panas itu berasal dari reaksi nuklir yang disebut reaksi hidrogen helium sintetis.

Apabila reaksi nuklir di matahari berjalan terus menerus pastilah energi itu akan

habis dan suatu saat matahari akan kehilangan energinya dan lenyap dari jagad raya

ini. Ledakan nuklir yang ditimbulkan oleh matahari bisa mencapai 40-50 kali besar

Bumi.

2.      Planet Merkurius

Merkurius merupakan planet terdekat dengan Matahari dengan diameter 4878

km, hampir 93 % panas Matahari terserap oleh bagian merkurius yang menghadap

Matahari sehingga suhunya sangat panas, sedangkan bagian yang tidak menghadap

Matahari dingin sekali (sehingga tidak ada air dan udara), planet ini tidak memiliki

Alam Semesta dan Tata Surya | 7

Page 11: Alam Semesta Dan Tata Surya

satelit (bulan) dan diperkirakan tidak ada kehidupan. Jarak Matahari dengan planet

ini diperkirakan adalah 58 juta kali. Sekali berevolusi membutuhkan waktu 88 hari.

3.      Planet Venus

Planet berdiameter 12.103 Km ini terselubung dengan awan putih yang sangat

tebal sehingga dapat memantulkan cahaya Matahari ke Bumi, oleh karenanya dapat

dilihat dari Bumi dengan cahaya yang terang (sering disebut bintang timur karena

selalu terbit mendahului Matahari di sebelah timur dan disebut pula bintang kejora

yang suka bersinar pada sore hari), Venus menyerap cahaya Matahari sekitar 20 %

tidak memiliki satelit. Panas di Venus adalah 48200C, kala revolusinya 225 hari dan

kala rotasi 247 hari.

4.      Planet Bumi

Planet Bumi terletak pada urutan ke tiga dari Matahari, ukurannya hampir

sama dengan venus, jarak Bumi terhadap Matahari sekitar 150 juta km, kala rotasi

Bumi 24 jam dan kala revolusinya 365,25 hari, Bumi dilapisi atmosfer dengan suhu

dan penerimaan cahaya Matahari yang ideal sehingga dapat tersedia air dan gas

(subtansi kehidupan).

a.       Gerak Rotasi Bumi: Gerak berputar pada porosnya disebut dengan gerak

rotasi, arah rotasi Bumi sama dengan arah revolusinya, yakni dari barat ke

timur. Inilah sebabnya mengapa Matahari terbit dari timur dan terbenam di

barat, satu kali rotasi menempuh 360 derajat selama 24 jam ( 1 hari ). Sebagai

akibat rotasi Bumi munculah gejala berikut :

1)      Gerak semu harian dari Matahari, yang seakan-akan Matahari, bulan,

bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya terbit di timur dan

terbenam di barat.

2)      Pergantian siang dan malam, di mana separuh dari bola Bumi menerima

sinar Matahari (siang), dan separuh lainnya mengalami kegelapan

(malam).

b.      Gerak Revolusi Bumi: Sebagaimana pembuktian Kopernicus oleh ilmuan

Galilleo Gallilei, Tycho Brahe dan Keppler tentang heliosentris dimana Bumi

Alam Semesta dan Tata Surya | 8

Page 12: Alam Semesta Dan Tata Surya

berevolusi mengelilingi Matahari dalam satu revolusi = 1tahun = 365,25 hari.

Selama berevolusi posisi Bumi miring terhadap bidang ekliptika, sehingga

revolusi Bumi mengakibatkan:

1)      Pergantian empat musim di daerah sebelah utara garis balik utara (23,5

LU)

2)      Perubahan lamanya siang dan malam

3)      Terlihatnya rasi bintang dari bulan ke bulan

5.      Planet Mars

Mars adalah planet luar yang paling dekat dengan Bumi sehingga planet

sering terlihat pada setiap jam 19.00 di atas kepala kita, berwarna putih karena sering

diliputi salju tipis, ada beberapa laporan hasil pemotretan satelit bahwa planet ini

mengandung oksigen sekalipun dalam jumlah kecil, bahkan terlihat gambar yang

bergaris-garis seperti saluran kanal, diduga ada tumbuhan lumut yang sangat

sederhana tetapi penelitian sampai saat ini masih menganggap di mars tidak ada

mahluk hidup, meskipun demikian ilmuwan masih gencar melalukan penelitian.

Planet ini berwarna kemerah-merahan yang diduga tanahnya mengandung banyak

besi oksigen. Mars memiliki kala revolusi 1,9 tahun dan rotasinya 24 jam 37 menit,

jarak terhadap Matahari 226,48 juta km dengan garis tengah 6272 km. Di planet

Mars dilaporkan sering terjadi badai pasir yang berlangsung berbulan-bulan.

6.      Planet Yupiter

Yupiter merupakan planet terbesar, berdasarkan analisis spektroskopis planet

ini mengandung banyak gas metana dan amoniak, serta mengandung gas hidrogen

dan memiliki 14 satelit. Diameternya 138.560 km dengan rotasi 10 jam tampak

sebagai bintang yang terang tengah malam, karena masanya sangat besar = 300 kali

masa Bumi sehingga gravitasinya pun 2,6 kali gravitasi Bumi.

7.      Planet Saturnus

Planet ini memiliki masa jenis yang sangat lebih kecil dari air sehingga akan

terapung di atas air. Planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak,

saturnus merupakan planetterbesar kedua sehingga memiliki 10 satelit dan satelit

Alam Semesta dan Tata Surya | 9

Page 13: Alam Semesta Dan Tata Surya

terbesarnya bernama Titan dan planet lain bernama phoebe yang arah geraknya

berlawanan dengan 9 planet lainnya dan phoebe dianggap bukan anak kandung

saturnus.

8.      Planet Uranus

Berbeda dengan planet lain rotasinya dari timur ke barat, jarak ke Matahari

2860 juta km dengan revolusi 84 tahun sementara rotasinya 10 jam 47 detik. Planet

ini dipopulerkan oleh Herschel bersama keluarga secara tidak sengaja saat melihat

saturnus. Besar Uranus kurang dari setengah saturnus, bergaris tengah 50.560 km dan

memiliki 14 buah satelit.

9.      Planet Neptunus

Neptunus memiliki dua satelit, satu di antaranya bernama Triton yang beredar

berlawanan arah dengan gerak rotasi Neptunus, jarak ke Matahari 4470 juta km

dengan kala revolusi 165 tahun dan planet ini ditemukan tahun 1846 saat astronom

menyelidiki Uranus yang orbitnya menyimpang dan diduga karena ada pengaruh dari

gravitasi planet lain.

D. BENDA-BENDA LAIN DALAM TATA SURYA

Pada tata surya kita, terdapat banyak benda langit. benda langit itu di

antaranya adalah meteor, meteorit, meteorid, komet, satelit (alam dan buatan),

bintang, planet, dan asteroid. kali ini, aku akan memberikan penjelasan dan definisi

dari semua benda langit tersebut.

1. Meteor

Meteor adalah benda langit yang masuk ke

dalam wilayah atmosfer bumi yang

mengakibatkan terjadinya gesekan

permukaan meteor dengan udara dalam

kecepatan tinggi.

Gambar Meteor

Alam Semesta dan Tata Surya | 10

Page 14: Alam Semesta Dan Tata Surya

2. Meteorit

Meteorid adalah batuan-batuan kecil yang

sangat banyak dan melayang-layang di

angkasa luar. Batuan-batuan ini banyak

mengandung unsur besi dan nikel.

meteorid mempunyai unsur yang serupa

pula dengan meteor, namun bedanya,

meteor ini tidak ada hubungan langsung

dengan bumi. Gambar Meteorit

3. Komet

Komet adalah benda angkasa kecil yang mengorbit

Matahari. Mereka memiliki pusat inti dan mungkin

atau mungkin tidak memiliki ekor. Mereka

mengorbit Matahari pada interval yang sangat

panjang di orbit yang sangat elips. Mereka

melewati bumi pada jadwal siklus. Komet memiliki

inti pusat yang disebut koma. koma ini terdiri dari

batuan, debu dan es.

Ketika komet mendekat ke Matahari, es mencair dan hal ini menciptakan banyak

debu dan puing-puing. Sebagai tekanan meningkat matahari, angin surya

mendorong debu dan puing-puing menjadi ekor komet yang indah.

4. Satelit

Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan

rotasi tertentu. satelit dibedakan menjadi 2 macam, yaitu satelit alami dan buatan.

satelit alami adalah benda-benda luar angkasa yang bukan buatan manusia dan

mengorbit sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya, seperti

misalnya Bulan adalah satelit alami Bumi. sedangkan satelit buatan adalah benda

buatan manusia yang beredar mengelilingi benda lain misalnya satelit Palapa yang

mengelilingi Bumi. Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan

Alam Semesta dan Tata Surya |

Gambar Komet

11

Page 15: Alam Semesta Dan Tata Surya

oleh Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957. Sputnik 2 diluncurkan pada tanggal 3

November 1957 dan membawa awak mahluk hidup pertama ke dalam orbit, seekor

anjing bernama Laika.

Gambar Satelit

6. Bintang

Bintang adalah benda langit luar angkasa yang

memiliki ukuran besar dan memancarkan cahaya

sebagai sumber cahaya. Bintang yang terdekat

dengan bumi adalah matahari. Matahari

dikelilingi oleh planet-planet anggota tata surya

seperti pelanet bumi, merkurius, venus, mars,

jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan jupiter. Gambar Bintang

7. Planet

Kata planet berasal dari bahasa Yunani

yaitu planetai, yang berarti pengembara.

Hal ini disebabkan kedudukan planet

terhadap bintang tidaklah tetap. Planet

adalah benda angkasa yang tidak

mempunyai cahaya sendiri, berbentuk

bulatan, dan beredar mengelilingi bintang

(Matahari).

Alam Semesta dan Tata Surya | 12

Page 16: Alam Semesta Dan Tata Surya

Sebagian besar planet mempunyai pengiring atau pengikut yang disebut

Satelit yang beredar mengelilingi planet. Sebelumnya, para ahli menetapkan bahwa

di dalam tata surya terdapat sembilan planet. Sembilan planet tersebut berdasarkan

urutannya dari matahari yang terdiri atas planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars,

Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. Sejalan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia, maka berdasarkan Sidang Umum

International Astronomical Union (IAU) ke-26, pada tanggal 25 Agustus 2006 di

Praha, ditetapkan delapan planet dengan mengeluarkan Planet Pluto dari Sistem Tata

Surya kita. Sementara itu, Pluto diturunkan statusnya sebagai kategori planet kerdil

bersama-sama dengan Xena dan Asteroid Ceres. Keputusan mengeluarkan Pluto

yang sudah menjadi anggota keluarga planet tata surya selama 76 tahun merupakan

konsekuensi ditetapkannya definisi baru tentang planet. Dalam resolusi tersebut,

sebuah benda langit bisa disebut planet apabila memenuhi tiga syarat, yakni

mengorbit matahari, berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan

bentuk bulat, dan memiliki jalur orbit yang jelas dan “bersih” (tidak ada benda langit

lain pada orbit tersebut). Dari kriteria ini, planet Pluto memiliki kelemahan, antara

lain ukurannya sangat kecil dan bentuk orbitnya yang memanjang dan memotong

orbit Neptunus, sehingga dalam perjalanannya mengelilingi matahari, Pluto kadang-

kadang lebih dekat dengan matahari dibandingkan Neptunus.

E. ASAL-USUL TATA SURYA

1. Teori Kabut atau Teori Nebula

Nebula adalah kabut yang terdiri atas gas helium, gas hidrogen dan partikel-

partikel angkasa lainnya. Penyusutan terus berlanjut sampai terbentuk matahari di

pusat cakram.

Kemudian, cakram berputar lebih cepat sehingga bagian-bagian tepi cakram

terlepas membentuk gelang-gelang bahan yang memadat membentuk planet-planet

yang berevolusi mengorbit mengelilingi Matahari.

Pendukung teori ini adalah seorang filsuf Jerman bernama Immanuel Kant

dan ahli matematika Perancis bernama Simon de Laplace. Teori nebula atau teori

kabut disebut juga sebagai teori Kant-Laplace

Alam Semesta dan Tata Surya | 13

Page 17: Alam Semesta Dan Tata Surya

2. Teori Planetisimal

Teori planetisimal (planet kecil) menjelaskan bahwa pada awalnya Matahari

telah terbentuk sebagai salah satu bintang, sampai suatu saat ada sebuah binang yang

memiliki gaya tarik menarik gravitasi kuat berpapasan dengan Matahari. Sebagian

bahan dari Matahari tertarik ke arah bintang itu, dan sebagian lagi terhambur menjadi

gumpalan kecil atau planetisimal yang melayang di angkasa sebagai benda-benda

dingin yang mengorbit mengelilingi Matahari.

Proses yang terjadi selanjutnya adalah adanya tumbukan dan gaya tarik menarik

gravitasi antara planetisimal besar dan planetisimal yang lebih kecil dan menjadi

planet-planet. Teori planetisimal ini di kemukakan oleh T.C Chamberlein dan F.R

Moulton.

3. Teori Bintang Kembar

Teori bintang kembar beranggapan bahwa pada awalnya Matahari merupakan

anggota dari sistem bintang kembar. Kemudian, salah satu bintang meledak menjadi

kepingan-kepingan. Oleh karena pengaruh gaya gravitasi bintang, kepingan-kepingan

ini bergerak mengelilingi bintang pasangannya yang tidak meledak dan menjadi

planet-planet. Adapun bintang yang tidak meledak ini disebut Matahari.

4. Teori Protoplanet

Teori protoplanet menyatakan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan

gas dan debu. Salah satu gumpalan awan mengalami pemampatan sehingga partikel-

pertikel debu tertarik ke dalam, menuju pusat awan untuk membentuk gumpalan bola

dan berotasi. Pendukung teori protoplanet atau teori awan debu ini antara lain

astronom Carl Friedrich von Weizsacker dan Gerard P. Kuiper

F. BUMI

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya.

Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari

adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: Astronomical Unit). Kala rotasi bumi

adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Sedangkan kala revolusinya adalah 365,25 hari.

Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut

Alam Semesta dan Tata Surya | 14

Page 18: Alam Semesta Dan Tata Surya

(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet

dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti Bumi hingga ketinggian

sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer,

Mesosfer, Ionosfer,Termosfer, dan Eksosfer.

Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer

dan melindungi Bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan Bumi adalah

antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi

24 jam dan setahun di Bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa

seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat

jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit

perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.

Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai

10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok

sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan Bumi

diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air,

karbondioksida dan gas lain.

Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam Bumi yang terdiri dari besi nikel

beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar

yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika

setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi Bumi dan akhirnya sekali diselimuti

oleh kerak Bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.

Kerak Bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak Bumi

terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng

(teori pergeseran benua) yang menghasilkan gempa Bumi.

Titik tertinggi di permukaan Bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848

meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan

kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman

1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.

Alam Semesta dan Tata Surya | 15

Page 19: Alam Semesta Dan Tata Surya

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang

yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-

objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit

berbentuk elips, lima planet kerdil atau katai, 173 satelit alami yang telah

diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya

terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet

bagian luar, dan di bagian terluar ada Sabuk Kuiper dan Piringan Tersebar.

B. SARAN

Sebaiknya semua pihak mempelajari Tata Surya agar dapat mengetahui dari

mana sebenarnya Tata Surya itu berasal sehingga kita tidak dapat mengada-ada atau

merekayasanya. Mengetahui Tata Surya juga sangat penting agar kita dapat

mengetahui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita dapat meningkatkan

keimanan dan ketakwaan.

Alam Semesta dan Tata Surya | 16

Page 20: Alam Semesta Dan Tata Surya

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Lily. 2004. Fisika 1 Kelas X . Bandung: PT. Rosdakarya.

Barata, Bima. 2002.  Fisika Untuk SMA . Jakarta: Sagufindo Kinarya.

Saukah, Ali, dkk. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah . Malang: UM Press.

Widyartono, Didin. 2008. Kaidah-Kaidah Menulis. Malang: Indus Nesus Private.

Wikipedia.2009.Tata Surya,(Online),(http://wikipediafoundation.org/,diakses 23 November 2009)

Wikipedia.2009.Planet,(Online),(http://wikipedia.org/wiki/Planet,diakses 23 November 2009)

Alam Semesta dan Tata Surya | 17