al muthohhar

4
SEJARAH ALMUTHOHHAR pada tahun 1912 M, seorang ulama besar bernama K.H. Muhammad Thoha bin K.H. Ahmad Rafe’i mendirikan lembaga pendidikan Islam atau Pondok Pesantren di Kp. Legok Plered purwakarta, beliau adalah Tokoh utama pendiri Pondok Pesantren Darul Ulum (awal nama pondok pesantren Al Muthohhar) ini dan termasuk salah satu pesantren tua di provinsi jawa barat atau mungkin di Indonesia, karena berdiri semenjak masa penjajahan sehingga mengalami beberapa era di negeri tercinta ini. Disamping pondok pesantren beliau juga mendirikan Madrasah Diniyah Al Huda, yang keduanya berdiri sebelum kemerdekaan dan Ahamdulillah masih berjalan sampai generasi sekarang. Tidak sedikit dari murid-murid beliau baik dari pesantren atau Madrasah Diniyah yang menjadi ulama dan tokoh nasional, setelah beliau wafat pada tahun 1945 (Almarhum Muhammad Thoha bin Haji Ahmad Rafe’i) namanya diabadikan dan disingkat menjadi “AL MUTHOHHAR” artinya yang disucikan, nama ini di abadikan agar selalu diingat, dikenang dan ditiru kepribadian serta Ilmunya oleh generasi penerusnya. Salah satu amanat beliau kepada generasi penerusnya yaitu, “Al Muthohhar kedepan harus lebih “Rame”, yang dimaksud adalah rame dalam Ilmu pendidikan, Alhamdulillah meskipun terasa berat namun amanat beliau tetap dilaksanakan oleh para putra, cucu dan generasi selanjutnya, diantara para putranya yaitu Ibu Hj. Siti Jaenab (Alm), Ibu Hj. Siti Juariyah (Alm), KH. Sirojudin Thoha (Alm), KH. Adang Rafe’i (Alm), Ibu Hj. Sya’diyah (Alm), Ibu Hj.

Upload: euisalfaries

Post on 31-Jul-2015

81 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Al muthohhar

SEJARAH ALMUTHOHHARpada tahun 1912 M, seorang ulama besar bernama K.H. Muhammad Thoha bin K.H.

Ahmad Rafe’i mendirikan lembaga pendidikan Islam atau Pondok Pesantren di Kp. Legok

Plered purwakarta, beliau adalah Tokoh utama pendiri Pondok Pesantren Darul Ulum (awal

nama pondok pesantren Al Muthohhar) ini dan termasuk salah satu pesantren tua di provinsi

jawa barat atau mungkin di Indonesia, karena berdiri semenjak masa penjajahan sehingga

mengalami beberapa era di negeri tercinta ini. Disamping pondok pesantren beliau juga

mendirikan Madrasah Diniyah Al Huda, yang keduanya berdiri sebelum kemerdekaan dan

Ahamdulillah masih berjalan sampai generasi sekarang. Tidak sedikit dari murid-murid beliau

baik dari pesantren atau Madrasah Diniyah yang menjadi ulama dan tokoh nasional, setelah

beliau wafat pada tahun 1945 (Almarhum Muhammad Thoha bin Haji Ahmad Rafe’i) namanya

diabadikan dan disingkat menjadi “AL MUTHOHHAR” artinya yang disucikan, nama ini di

abadikan agar selalu diingat, dikenang dan ditiru kepribadian serta Ilmunya oleh generasi

penerusnya.

Salah satu amanat beliau kepada generasi penerusnya yaitu, “Al Muthohhar kedepan

harus lebih “Rame”, yang dimaksud adalah rame dalam Ilmu pendidikan, Alhamdulillah

meskipun terasa berat namun amanat beliau tetap dilaksanakan oleh para putra, cucu dan

generasi selanjutnya, diantara para putranya yaitu Ibu Hj. Siti Jaenab (Alm), Ibu Hj. Siti Juariyah

(Alm), KH. Sirojudin Thoha (Alm), KH. Adang Rafe’i (Alm), Ibu Hj. Sya’diyah (Alm), Ibu Hj.

Siti Julaeha, KH. Abdurrahman Thoha (Alm), Ibu Hj. Kulsum Thoha, H. Muhtar Thoha (Alm),

KH. Ahmad Sanusi Thoha (Alm) dan cucunya yaitu Jendral H. Ahmad Tirto Sudiro, KH.

Muhammad Manaf Sholeh (Alm) dan KH. Muhyiddin Husein (Alm), dan sebagian putra Mama

Thoha serta generasi penerusnya wafat dan berdomisili di Mekkah. Alhamdulillah pada generasi

ini Al Muthohhar banyak mengalami perkembangan sehingga pada tahun 1965 sempat berdiri

Madrasah Muta’allimin yang setara dengan Madrasah Aliyah  sayangnya tidak berlangsung

lama, kemudian pada 1976 terbentuklah Yayasan Pesantren Al Muthohhar dan pada tahun 1986

didirikan Madrasah Aliyah Al Muthohhar, kemudian pada tahun 1999 didirikan Raudhotul

Athfal (RA) Al Muthohhar. Jadi lembaga pendidikan yang masih berjalan sampai sekarang yaitu:

1. Pondok Pesantren, 2. Madrasah Diniyah Takmiliyah, 3. Madrasah Aliyah dan 4. Raudhotul

Page 2: Al muthohhar

Atfal (RA/TK). Dan pada tahun 2000 – 2002 melakukan rehab total masjid Al Muthohhar hingga

meningkat statusnya menjadi masjid jami dan dipakai jum’atan sampai sekarang lengkap dengan

kepengurusan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) nya.

Disamping lembaga pendidikan juga berdiri lembaga ekonomi dengan dibentuknya

Koperasi Pondok Pesantren (KOPPONTREN) yang kondisinya tidak begitu berjalan sampai

sekarang, kemudian juga berdiri sektor kesehatan dengan dibangunnya Pos Kesehatan Pesantren

(POSKESTREN) yang merupakan bantuan dari pemerintah provinsi Jawa Barat. Selanjutnya

yang tidak kalah penting dilaksanakan di Al Muthohhar yaitu dalam kegiatan sosial, sudah

menjadi agenda rutin dilaksanakan di Al Muthohhar yaitu pemberian santunan kepada Yatim

Piatu, Fakir Miskin serta Jompo, walaupun pelaksanaannya masih dilakukan satu (1) tahun sekali

pada setiap bulan suci Ramadhan, namun jumlah anak asuhnya setiap tahun terus bertambah,

kemudian yang rutin dilaksanakan juga yaitu hitanan masal pada setiap bulan Robiul Awal atau

bulan Mulud, Alhamdulillah semuanya masih berjalan sampai sekarang.

Dari semua yang sudah dirintis oleh para sesepuh tersebut kini menjadi tugas generasi

sekarang, karena walau bagaimanapun amanat sesepuh ini harus dilaksanakan dengan rasa penuh

tanggung jawab meski terasa berat, minimalnya bisa mempertahankan apa yang sudah ada

namun di sisi lain dituntut untuk lebih kerja keras, kerja cerdas juga kerjasama dan sama-sama

kerja secara propesional untuk lebih mengembangkan apa yang sudah ada karena tantangan

kedepan akan lebih berat lagi , tentu saja hal ini tidaklah mudah dilakukan begitu saja oleh

generasi sekarang seperti mudahnya membalikan telapak tangan, akan tetapi harus disiapkan

secara matang dan berjiwa besar juga terbuka menerima masukan yang positif dan bersifat

konstruktif khususnya dari para alumni untuk perkembangan Al Muthohhar kedepan terutama

menghadapi seabad Al Muthohhar pada tahun depan, karena tidak sedikit dari para alumni Al

Muthohhar yang memiliki lembaga pendidikan yang lebih berkembang, itulah salah satu alasan

kegiatan silaturahmi dan haul ini dilaksanakan yang berbarengan dengan peringatan Maulid Nabi

Besar Muhammad Shollollohu ‘Alaihi Wasallam, mudah-mudahan besar manfa’atnya serta ada

dalam Ridho ALLOH Subhanahu wa Ta’ala. Amin