al-mutaradif

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa-bahasa dunia selalu bertambah pengaruhnya, bertambah kosa katanya dengan tanpa batas disebabkan pergaulan dalam berbahasa dengan saling pengaru-mempengaruhi satu bahasa terhadap bahasa lain. Begitu juga Bahasa Arab mempunyai keluasan dalam ungkapan, banyak kosa kata dan bermacam-macam dalalah. Dikatakan bahwa bahasa arab adalah bahasa yang sangat luas dan kaya kosa kata baik bahasa arab kuno apalagi bahasa arab saat sekarang. Melihat keutamaan bahasa arab itu dapat kita lihat dalam bahasa al-Quran karena al- Quran berbahasa arab. Kita temukan dalam al-quran dari cara permakaian bahasa, uslub pengambilannya, bentuk lahjahnya, tak ada bandingannya dengan bahasa-bahasa lain di dunia. Dalam pembahasan fiqih lugah, ada yang namanya istilah mustarak dan muradif, musytarak yaitu satu kata mempunyai makna yang berbeda dan dalalah menurut penuturnya, sedangkan muradif adalah kebalikannya, yaitu banyak kosa kata mempunyai pemahaman yang sama, karena banyak pemakaian akan menghasilkan kosa kata yang baru dalam kehidupan berbahasa. 1 Al-Mutaradif (kelompok 8)

Upload: fakhri-cool

Post on 05-Dec-2014

1.222 views

Category:

Education


20 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Al-Mutaradif

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa-bahasa dunia selalu bertambah pengaruhnya, bertambah kosa

katanya dengan tanpa batas disebabkan pergaulan dalam berbahasa

dengan saling pengaru-mempengaruhi satu bahasa terhadap bahasa lain.

Begitu juga Bahasa Arab mempunyai keluasan dalam ungkapan, banyak

kosa kata dan bermacam-macam dalalah. Dikatakan bahwa bahasa arab

adalah bahasa yang sangat luas dan kaya kosa kata baik bahasa arab kuno

apalagi bahasa arab saat sekarang. Melihat keutamaan bahasa arab itu

dapat kita lihat dalam bahasa al-Quran karena al-Quran berbahasa arab.

Kita temukan dalam al-quran dari cara permakaian bahasa, uslub

pengambilannya, bentuk lahjahnya, tak ada bandingannya dengan

bahasa-bahasa lain di dunia.

Dalam pembahasan fiqih lugah, ada yang namanya istilah mustarak

dan muradif, musytarak yaitu satu kata mempunyai makna yang berbeda

dan dalalah menurut penuturnya, sedangkan muradif adalah

kebalikannya, yaitu banyak kosa kata mempunyai pemahaman yang

sama, karena banyak pemakaian akan menghasilkan kosa kata yang baru

dalam kehidupan berbahasa.

Maka dalam makalah ini penulis akan membahas tentang muradif

dalam bahasa arab. Dalam pembahasan ini akan dibahas tentang definisi

muradif.

B. Rumusan Masalah

Dalam pembahasan ini ada beberapa masalah tentang taraduf yang

perlu diungkapkan secara nyata, yaitu :

1. Apa Pengertian Taraduf?

2.  Bagaimana Pendapat Ulama tentang taraduf?

3. Apa Sebab – sebab terjadi taraduf?

4. Apa faktor-faktor Taroduf dalam Bahasa Arab ?

1 Al-Mutaradif (kelompok 8)

Page 2: Al-Mutaradif

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Taraduf

2.  Untuk mengetahui Pendapat Para Ulama tentang taraduf

3. Untuk mengetahui sebab – sebab terjadi taraduf

4.  Untuk mengetahui faktor-faktor Taroduf dalam Bahasa Arab

2 Al-Mutaradif (kelompok 8)

Page 3: Al-Mutaradif

BAB II

AL-MUTARADIF

A. Pengertian Al –Mutaradif )Synonyme الترادف )

Secara etimologi istilah sinonim (Bahasa Indonesia) diambil dari

bahasa inggris yaitu ‘synonymy’. Kata ‘synonymy’ sendiri berasal dari

bahasa yunani kuno, yaitu ‘onoma’ yang berarti nama dan ‘syn’ yang

berarti dengan. Dengan kata lain, sinonim ialah satu kata beragam makna

atau beragam kata satu makna. Contoh, kata tanggal untuk menunjukkan

hari atau lepas dan kata stop, singgah dan mampir untuk menunjukkan

makna berhenti. Sedangan menurut Al-Jurjani ada beberapa definisi

taraduf, yaitu ; Taraduf ialah Sesuatu yang berarti satu tetapi maknanya

banyak. Dan Taraduf ialah Suatu ungkapan yang memiliki satu

pemahaman. Kemudian menurut Imam Fakhruddin, taraduf ialah lafaz

yang tunggal yang memiliki satu pengertian. Pendapat lain mengatakan

bahwa taraduf ialah satu makna dan berbeda lafaznya. Menurut al-

Jurjani, sebab dinamakan taraduf karena taraduf memiki satu makna dan

namanya banyak, taraduf lawannya musytarak.

Sedangkan secara terminology, Kridalaksana menyebutkan, sinonim

adalah “Bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk

lain kesamaan itu berlaku bagi kata, kelompok kata, atau kalimat,

walaupun umumnya yang dianggap sinonim hanyalah kata-kata saja”.

Dalam bahasa Indonesia kita mengenal istilah mati, mampus, wafat dan

meninggal, kesemuanya adalah kata-kata yang bersinonim antara satu

sama lain.

Sinonim digunakan untuk menyatakan sameness of meaning 

‘kesamaan arti’. Hal tersebut dilihat dari kenyataan bahwa para penyusun

kamus menunjukkan sejumlah perangkat kata yang memiliki makna

sama, semua bersifat sinonim, atau satu sama lain sama makna, atau

hubungan diantara kata-kata yang mirip (dianggap mirip) maknanya.

Dengan demikian kita dapat mencari makna, Misal; kata pandai

bersinonim dengan cerdas dan pintar; ringan bersinonim dengan enteng;

3 Al-Mutaradif (kelompok 8)

Page 4: Al-Mutaradif

lafal bersinonim dengan ucapan; kotor bersinonim dengan noda, dan

sebagainya.

          Menurut soedjito, Sinonim ialah: dua kata atau lebih yang

maknanya sama atau hampir sama (mirip). Sinonim itu terdapat pada

tataran kalimat, frase, kata, dan morfem (Verhar, 1977:132)

Dalam bahasa arab, sinonim disebut dengan الترادف , Defenisinya

adalah :     الترادف : هو عبارة عن وجود كلمتين فاكثر

لها داللة واحدة

Sinonim (Al-Taraduf) adalah dua kata atau lebih yang maknanya

kurang lebih sama. Dikatakan “kurang lebih” karena memang, tidak akan

ada dua kata berlainan yang maknanya persis sama.

           Sedangkan menurut Ya’qub, الترادف Ialah:

ماختلف لفظه واتفق معناه, او هو اطالق عدة كلمات

علي مدلول واحد

Artinya: “Berbeda arti pada satu lafas, Atau Beragam lafas tapi satu

makna”.

          Menurut Umar:

الترادف و هو ان يدل اكثر من لفظ علي معني واحد

Artinya: “sinonim adalah banyak lafaz tapi satu arti”.

    Meski dengan ungkapan yang berbeda, namun hakikat dan tujuan

ketiga defenisi diatas adalah sama, Misalnya: kata      dan االسد

 .”yang menunjukkan satu arti yaitu: “Binatang Buasاالسامة

Jadi dapat disimpulkan bahwasannya taroduf adalah beberapa

lafazh yang mempunyai satu makna. Contohnya dalam bahasa arab قعد

dengan , Hالحّب سبيل , dengan جلس Hالود dengan صراط . Relasi sinonim

ini bersifat dua arah . maksudnya, kalau satu ujaran A bersinonim

dengan satu ujran B, maka satuan ujaran B itu bersinonim dengan satuan

ujaran A. secara konkret kalau kata جلس bersinonim dengan kata قعد ,

maka kata قعد itupun bersinonim dengan kata جلس . perhatikan bagan

berikut!

4 Al-Mutaradif (kelompok 8)

Page 5: Al-Mutaradif

قعد جلس

B. Pendapat Ulama Tentang taroduf

Renan dalam bukunya dirasatihi li ligah samiyah menulis, bahwa De

Hammer mengumpulkan lebih kurang 5644 kosa kata tentang untuk kata

aljaml. Dia tidak memfokuskan pembahsan tentang nama-nama aljml

dan muradifnya, tetapi mengumpulkan setiap apa yang berhubungan

dengan segala yang berkaitan dengan aljml itu. Dia mendapatkan bahwa

dalam kehidupan orang arab banyak kosa kata yang sesuai dengan kata

aljaml dalam kondisi yang berbeda

Sebagaimana disebutkan diatas bahwa Imam Fakhruddin

memberikan definisi tentang taraduf dengan lafaz-lafaz yang mufrad

menunjukkan sesuatu dengan makna yang satu. Seperti kata السيف

dan , الصارم kata ini menunjukkan arti yang sama tetapi memiliki

perbedaan dari segi zat dan sipatnya. Dipihak lain ada fungsi muradif,

yaitu sebagai taukit dan tabi’. Dua kata yang muradif memberikan

pengertian yang lain seperti kata االنسان dengan , البشر dan sebagai

taukit (penguat) berfungsi untuk menguatkan kata yang pertama. Dan

juga , taraduf sebagai tabi’, yaitu tidak memfaedahkan sesuatu seperti

kata عطشان dan نطشان .

Menurut Imam Fakhruddin sebagian orang mengingkari adanya

taraduf, mereka katakan bahwa suatu kata yang dianggap taraduf

sebenarnya berjauhan maknanya dari segi nama zat, nama sipat, atau

sipat dari sipat.

Imam Taj al-Subki dalam kitab syarhulminhaj berkata sebagian

ulama bahasa mengengkari adanya taraduf dalam bahasa Arab. Sesuatu

yang dianggap taraduf, sebenarnya berjauhan dari segi sipat, seperti kata

dengan االنسان dipandang dari sipat pelupa atauاالنسان kata ,البشر

sipat lemah lembut sedangkan البشر dipandang dari segi kulitnya.1[4]

1

5 Al-Mutaradif (kelompok 8)

Page 6: Al-Mutaradif

Menurut Taj, yang berpendapat seperti ini adalah Abu Husen

Ahmad bin Farits dalam kitabnya Fiqhullugah al ‘arabiyah wa Sunan

arab wa kalamuha yang dia nuqil kari gurunya yaitu Abi Abas tsa’labi.

Dan juga ibnu shilah dalam kitabnya yang bernama nakat. Dalam kitab

Dirasah fi Fiqhu lugah mengatakan Dr Subhi Shaleh mengatakan bahwa

sebagian ulama terdahulu mengengkari adanya taraduf dalam bahasa

arab. Abu Ali alfarisi berkata “ aku duduk dengan Saifuddaulah yang

dihadiri oleh sekelompok ahli bahasa, diantaranya dihadiri oleh Ibnu

Khalaweh, saya telah menghafal 50 kosa kata tentang assaif, lalu abu ali

tersenyum, dia berkata apa yang dihafal itu nanya berarti satu nama yaitu

saif, lalu Ibnu Khalaweh menjawab, bagaimana dengan kata almuhand,

sharim, dan selainnya ?. Abu ali menjawab selain kata saif itu adalah

sipat-sipatnya.

Maka Ibnu farits berpendapat dinamakan sesuatu dengan nama yang

berbeda, seperti kata saif, muhanid, dan hisam. Namanya satu yaitu saif,

sedangkan muhanid dan hisam adalah gelar sipatnya. Lalu timbul

bantahan dari orang-orang yang berpendapat adanya taraduf dalam

bahasa arab, yaitu andaikan tidak dua makna berbeda tidak boleh

mengungkapkan sesuatu kata dengan kata lain, seperti memaknai raib

dengan syak adalah salah , begitu juga memaknai bu’d dengan nakyi

salah juga. Sebagaimana dalam syair,

والبعد النأى دونها من أتى . وهند Abu Farits menjawab, ungkapan

tersebut hanya merupakan peminjaman kata, kita bukan mengatakan dua

lafaz yang berbeda tetapi masing-masingnya mempunyai makna. Ibnu

farist tidak melihat perbedaan yang halus antara nama dengan sipat atau

nama lain, tetapi dia melihat bersama gurunya (Tsa’lab ), bahwa makna

yang timbul yang terdapat pada kata kerja yang mempunyai perbedaan

yang halus yang tidak masuk kedalam kata taraduf, seperti kata, مضى

, , , هجع , , , نام ورقد جلس قعد و انطلق .begitu juga kata-kata lain , .ذهّب

Untuk menguatkan pendapatnya diatas, Ibnu Farits menjelaskan

perbedaan kata kerja diatas. , قعد ثم maka قام kata qaada

6 Al-Mutaradif (kelompok 8)

Page 7: Al-Mutaradif

dipergunakan setelah berdiri, مضطجعا sedangkan kata jalasa فجلس

dipergunakan setelah berbaring, dan ini berlaku pada kata-kata lain.

Para ulama ingin melihat perbedaan yang halus diantara lafaz-lafaz

yang dipergunakan , lalu mereka mengelompokkan terhadap sesuatu

yang berbeda nama dengan berbeda keadaan, seperti kata كأس apabila

ada makanan, apabila tidak ada makanan namanya khawan, kata خوان

. كوب apabila ada urwah, apabila tidak ada urwah namanya كوز

Menurut Dr Subhi Shaleh dalam kitabnya Dirasah fi fiqh lugah,

kami tidak ingin terhadap hal ini untuk mengingkari bersama Ahmad

farits terhadap adanya taraduf tetapi kami ingin mengambil jalan tengah

terdadap pendapat kami, yaitu kami memegangi pendapat aliran yang

mengatakan adanya taraduf.

Al-Murodif (Synonyme) merupakan fenomena kebahasaan yang

alami yang terjadi pada setiap bahasa arena adanya lahjat (Dialek) yang

saling menjelasan dalam mufrodat atau pun maknanya. Tidak mungiin

setiap abilah arab menyebut sesuatu dengan satu sebutan/nama. Ita juga

melihat bahwa taraduf terjadi dalam bahasa arab fusha padahal bahasa

arab fusha itu merupaan bahasa yang digunakan bersama oleh kabilah-

kabilah arab jahiliyah, bahkan dalam al-Quran juga ditemukan taraduf ini

karena al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Fushha tersebut.

C. Sebab – Sebab Adanya Tarad’uf

Ulama ushul memperingatkan terhadap masalah ini, ketika mereka

menafsirkan tentang adanya taraduf disebabkan adanya dua pencetus

bahasa yang berbeda dari dua kabilah yang mana kabilah pertama

menggunakan satu nama sedangkan kabilah yang lain memakai nama

yang berbeda untuk satu benda tanpa ada komunikasi yang berjalan

antara satu dengan yang lainnya, lalu terkenal dua pencetus bahasa itu

atau salah satu pencetus bahasa menggunakan bahasa kabilah yang lain.

Ini terjadi terhadap segala bahasa secara umum.

Sedangakan dari banyaknya taraduf dalam Bahasa Arab kembali

kepada beberapa sebab diantaranya :

7 Al-Mutaradif (kelompok 8)

Page 8: Al-Mutaradif

1) Banyaknya perpindahan lafazh Taraduf dari lahjat arab ke lahjah Quraisy

karena lamanya proses percampuran antara keduanya. Dari mufrodat-

mufrodat ini banyak mufrodat yang tidak dibutuhkan oleh bangsa

Quraisy karena ada bandingannya, dan kondisi seperti ini mengarah pada

perkembangan Taraduf dalam nama, sifat atau bentuk.

2) Penulis mu’jam mengambil mufrodat dari lahjat yang bermacam-macam,

sehingga mu’jam tersebut mencakup mufrodat-mufrodat yang tidak

digunakan dalam bahasa Quraisy.

3) Para penulis Mu’jam tidak membedakan anatra makna hakiki dan

makana majazi, sehingga banyak mufrodat yang semestinya makna

hakiki tetapi digunakan untuk makna yang mazaji.

4) Banyaknya perpindahan dari sifat-sifat satu nama pada makna nama yang

disifatinya. pada

5) Kebanyakan dari lafazh taraduf hakikatnya bukanlah taraduf, tetapi

lafazh itu lebih menunjukan kepada keadaan khusus. Contoh lafazh :

،رمق

رنا شفن، حدج، lafazh – lafazh ini لحظ، menunjukan makna melihat

tetapi melihat dengan cara yang berbeda-beda. menunjukan makna رمق

melihat dengan semua mata (Melotot) , ,menunjukan makna melirik لحظ

menunjukan حدج makna menoleh, menunjukan رفن makna menatap

dengan tatapan yang lama.

6) Banyaknya perpindahan dari lafazh-lafazh samiyah dan muwalladah,

juga lafazh yang diragukan kearabanya ke dalam Bahasa Arab.

7) Banyaknya Tashif (Kekeliruan penulisan) dalam buku-buku Bahasa Arab

terdahulu, khususnya ketika tulisan arab luput dari syakal, titik dan

harakat.

D). Faktor–Faktor Taraduf Dalam Bahasa Arab

Sinonim dalam bahasa arab, terjadi karena beberapa factor, Wafi

menyimpulkan sebagai berikut :

a) Karena bahasa arab (Bahasa Quraish) sangat terbuka dengan respon

terhadap  beberapa dialeg-dialeg bahasa Arab disekitarnya. Dengan

8 Al-Mutaradif (kelompok 8)

Page 9: Al-Mutaradif

demikian, bahasa Arab banyak menyerap kosa-kata dialek lain yang

maknanya juga sama.

b) Karena beberapa penyusun kamus bahasa arab tidak melakukan

seleksi yang ketat dalam menulis kosa kata bahasa Arab. Oleh

karena itu, banyak kosa kata bahasa lain, khususnya bahasa-bahasa

rumpun semit masuk kedalam bahasa Arab yang artinya sama.

c) Pada hakekatnya beberapa kata yang dianggap bersinonim itu

memiliki arti khusus. Namun karena ditemukan adanya kesamaan

maka disebut bersinonim. Seperti kata keduanya , قعد dan جلس

berarti ‘duduk’. Tapi pada hakikatnya kata جلس berarti ‘duduk dari

berdiri’. Sementara قعد  berarti ‘duduk dari berbaring’.

Menurut Abdul Chaer dalam buku linguistik, dua buah ujaran yang

bersinonim maknanya tidak akan persis sama. Ketidak samaan itu terjadi

karena berbagai factor, antara lain :

Pertama, faktor waktu. Umpamanya kata hulubalang bersinonim

dengan kata komandan. Namun, kata hulubalang memiliki pengertian

klasik sedangkan kata komandan tidak memiliki pengertian klasik.

Dengan kata lain, kata hulubalang hanya cocok digunakan pada konteks

yang bersifat klasik; padahal kata komandan tidak cocok untuk konteks

klasik itu.

Kedua, factor tempat atau wilayah. Misalnya, kata saya dan beta

adalah dua buah kata yang bersinonim. Namun, kata saya dapat

digunakan dimana saja, sedangkan kata beta hanya cocok untuk wilayah

Indonesia bagian timur, atau dalam konteks masyarakat yang berasal

dari Indonesia bagian timur.

Ketiga, factor keformalan. Misalnya, kata uang dan duit adalah dua

buah kata yang bersinonim. Namun kata uang dapat digunakan dalam

ragam formal, sedangkan kata duit hanya cocok untuk ragam tak formal.

Keempat, factor sosial. Umpamanya, saya dan aku adalah dua buah

kata yang bersinonim, tetapi dapat digunakan oleh siapa saja dan kepada

siapa saja; sedangkan kata aku hanya dapat digunakan terhadap orang

9 Al-Mutaradif (kelompok 8)

Page 10: Al-Mutaradif

yang sebaya, yang dianggap akrab, atau kapada yang lebih muda atau

lebih rendah kedudukan sosialnya.

Kelima, bidang kegiatan. Umpamanya kata matahari dan surya

adalah dua buah kata yang bersinonim. Namun, kata matahari bisa

digunakan dalam kegiatan apa saja, atau dapat digunakan secara umum;

sedangkan kata surya hanya cocok digunakan pada ragam khusus.

Terutama ragam sastra.

Keenam, factor nuansa makna. Umpamanya kata-kata melihat,

melirik, menonton,meninjau, mengitip adalah sejumlah kata yang

bersinonim. Namun antara yang satu dengan yang lainnya tidak selalu

dapat dipetukarkan, karena masing-masing memiliki nuansa makna yang

tidak sama. Kata melihat memiliki makna umum; kata melirik memiliki

makna melihat dengan sudut mata; kata menonton memiliki makna

melihat untuk kesenangan; kata meninjau memiliki makna melihat dari

tempat jauh; dan kata mengintip memiliki makna melihat dari atau

melalui celah sempit. Dan dengan demikian, jelas kata menonton tidak

dapat diganti dengan kata melirik karena memiliki nuansa makna yang

berbeda, meskipun kadua kata itu dianggap bersinonim.

Dari keenam factor yang dibicarakan diatas, bisa disimpulkan,

bahwa dua buah kata yang bersinonim tidak akan selalu dapat

dipertukarkan atau disubstitusikan.

Karena bahasa arab (Bahasa Quraish) sangat terbuka dengan respon

terhadap  beberapa dialeg-dialeg bahasa Arab disekitarnya. Dengan

demikian, bahasa Arab banyak menyerap kosa-kata dialek lain yang

maknanya juga sama.

10 Al-Mutaradif (kelompok 8)

Page 11: Al-Mutaradif

قعد جلس

KESIMPULAN

Taroduf adalah beberapa lafazh yang mempunyai satu makna.

Contohnya dalam bahasa arab قعد dengan , Hالحّب الودdengan , H جلس

,Relasi sinonim ini bersifat dua arah . maksudnya . صراط dengan سبيل

kalau satu ujaran A bersinonim dengan satu ujran B, maka satuan ujaran

B itu bersinonim dengan satuan ujaran A. secara konkret kalau kata

itupun bersinonim قعد maka kata , قعد bersinonim dengan kata جلس

dengan kata جلس . perhatikan bagan berikut!

ibnu shilah dalam kitabnya yang bernama nakat. Dalam kitab

Dirasah fi Fiqhu lugah mengatakan Dr Subhi Shaleh mengatakan bahwa

sebagian ulama terdahulu mengengkari adanya taraduf dalam bahasa

arab. Abu Ali alfarisi berkata “ aku duduk dengan Saifuddaulah yang

dihadiri oleh sekelompok ahli bahasa, diantaranya dihadiri oleh Ibnu

Khalaweh, saya telah menghafal 50 kosa kata tentang assaif, lalu abu ali

tersenyum, dia berkata apa yang dihafal itu nanya berarti satu nama yaitu

saif, lalu Ibnu Khalaweh menjawab, bagaimana dengan kata almuhand,

sharim, dan selainnya ?. Abu ali menjawab selain kata saif itu adalah

sipat-sipatnya.

Faktor–Faktor Taraduf Dalam Bahasa Arab Karena bahasa arab

(Bahasa Quraish) sangat terbuka dengan respon terhadap  beberapa

dialeg-dialeg bahasa Arab disekitarnya. Dengan demikian, bahasa Arab

banyak menyerap kosa-kata dialek lain yang maknanya juga sama.

11 Al-Mutaradif (kelompok 8)