akuntansi zakat

9
Rini Oktavianti Akuntansi / 02201240001

Upload: rinioktavianti

Post on 29-Jan-2016

599 views

Category:

Documents


45 download

DESCRIPTION

akuntansi zakat

TRANSCRIPT

Rini OktaviantiAkuntansi / 02201240001

Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, pengihtisaran, penafsiran dan pengkomunikasian dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian ekonomi dari suatu entitas hukum atau sosial.

Zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh wajib zakat (Muzakki) untuk diserahkan kepada penerima zakat (mustahiq). Pembayaran zakat dilakukan apabila nisab dan haulnya terpenuhi dari harta yang memenuhi kriteria wajib zakat.

Akuntansi zakat adalah proses penghitungan dan pengukuran harta wajib zakat, untuk menentukan jumlah zakat yang harus dibayarkan oleh muzakki dari harta yang dimiliki. Kemudian disalurkan kepada yang berhak menerima zakat (mustahiq) seperti yang telah ditentukan oleh syariah Islam.

Kriteria utama harta kekayaan yang wajib dizakati (objek zakat) yang telah disepakati oleh para ulama, yaitu :

1. Harta itu tumbuh (an-nama')

Syarat pertama adalah bahwa harta itu adalah harta yang tumbuh atau bisa ditumbuhkan, harta itu tidak mati atau tidak diam. Dalam bahasa kita sekarang ini, harta itu dimiliki pokoknya namun bersama dengan itu, harta itu bisa memberikan pemasukan atau keuntungan bagi pemiliknya. Di antara contoh harta yang termasuk tumbuh adalah:

Harta berbentuk usaha pertanian, di mana seiring dengan berjalannya waktu, para petani akan memanen hasil dari bibit yang ditanamnya. Pertumbuhan ini akan melahirkan konsekuensi kewajiban zakat. Sedangkan bila bibit tumbuhan itu tidak ditanam, maka tidak akan ada pertumbuhan, maka tidak ada kewajiban zakat.

Uang yang diinvestasikan dalam sebuah perdagangan. Di mana perdagangan itu sendiri akan memberikan keuntungan, sementara uang yang menjadi modalnya tetap utuh.

Demikian juga dengan harta yang dimiliki oleh seorang peternak, di mana awalnya dia hanya memiliki anak sapi, kemudian dipelihara sedemikian rupa hingga anak sapi itu tumbuh menjadi sapi dewasa. Anak kambing yang dipelahara kemudian tumbuh menjadi kambing dewasa, anak ayam yang dipelihara kemudian tumbuh menjadi ayam dewasa. Di sini jelas sekali ada unsur pertumbuhan. Semua fenomena pertumbuhan inilah yang mewajibkan zakat.

Para ulama mengatakan bahwa uang tunai itu dianggap sebagai harta yang tumbuh. Meskipun pemiliknya mendiamkannya saja atau menyimpannya di dalam lemari. Sebab uang tunai itu sudah berbentuk harta yang siap langsung diinvestasikan dan diputar sebagai modal, kapan saja dan di mana saja. Berbeda dengan harta dalam bentuk tanah atau rumah yang bukan dana segar. Benda-benda itu tidak bisa secara langsung dianggap tumbuh, kecuali bila disewakan, maka wajib dibayarkan zakatnya.

2. Harta itu dimiliki secara sempurna (al-milkut-taam)Artinya bahwa meskipun suatu  harta kekayaan sudah nishab zakat, tetapi ia merupakan titipan orang lain atau sebagiannya adalah milik orang lain, maka tidaklah wajib untuk dizakati.

3. Harta itu memenuhi jumlah standar minimal (nisab)Masing –masing kekayaan wajib zakat memiliki nishab (kadar dari sebuah kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya). Semisal Zakat  simpanan emas nisabnya adalah 85 gram, nishab hewan ternak adalah 30 ekor dan seterusnya.

4. Harta itu telah dimiliki untuk jangka waktu tertentu (haul)Haul adalah tempo yang dilalui oleh suatu objek zakat untuk wajibnya dikeluarkan zakatnya. Haul zakat adalah  selama 12 bulan qamariyah (hijriyah) dan jumlahnya setelah setahun itu masih sesuai nishabnya atau lebih. Kalau ternyata nishab objek zakat tidak sampai haul, maka tidaklah wajib zakat.

5. Harta itu telah melebihi kebutuhan dasar.Artinya, zakat yang dikeluarkan dari harta seseorang adalah harta kekayaan yang merupakan kekayaan bersih. Yaitu telah dikurangi kebutuhan sehari-hari ditambah utang piutang. Sisanya, jika memenuhi nishab dan sampai haul (bilangan satu tahun), barulah dizakati.

Ada delapan pihak yang berhak menerima zakat, tertera dalam Surah at-Taubah ayat 60 yakni:

Fakir - Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup.

Miskin - Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup.

Amil - Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat. Mu'allaf - Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan

untuk menyesuaikan diri dengan keadaan barunya. Hamba sahaya - Budak yang ingin memerdekakan dirinya Gharimin - Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan

tidak sanggup untuk memenuhinya. Fisabilillah - Mereka yang berjuang di jalan Allah misal: dakwah,

perang dan sebagainya. Ibnus Sabil - Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan.

Dapat mensucikan diri  dari dosa, membersihkan diri dari perasaan congkak dan tamak pembayar zakat.

Membersihkan dan menyuburkan harta pembayar zakat. Sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah

SWT di kalangan orang yang berada, kerana asal kekayaan itu adalah daripada Allah jua.

Menambah pendapatan negara untuk projek-projek yang berguna bagi umat. Membentras penyakit iri hati, rasa benci dan dengki  orang fakir dan miskin

terhadap orang kaya, dan sebagai pengikat sialturrahim antara golongan kaya dengan yang miskin serta sebagai penghapus jurang yang menjadi pemisah antara golongan yang kuat dengan yang lemah

Memberi masyarakat satu cara mengurus ekonomi dan keuangan yang diridhoi oleh Allah SWT.

Melahirkan rasa tenang dan tenteram dalam hati dan jiwa pembayar zakat. Memberikan peluang kepada golongan kaya untuk beramal ibadat melalui

mengeluarkan zakat dengan menyisihkan sebagian kecil kekayaan mereka kepada golongan yang kurang berada.

Penerimaan zakat diakui pada saat kas atau asset lainnya diterima dan diakui sebagai penambah dana zakat. Jika diterima dalam bentuk kas, diakui sebesar jumlah yang diterima tetapi jika dalam bentuk non kas sebesar nilai wajar asset. Jurnalnya:Dr. Kas-Dana Zakat xxx Dr. Aset Non Kas (nilai wajar)-Dana Zakat xxx

Kr. Dana Zakat xxx

Zakat yang diterima diakui sebagai dana amil untuk bagian amil dan dana zakat untuk bagian non amil. Jurnalnya:Dr. Dana Zakat xxx

Kr. Dana Zakat – Amil xxx Kr. Dana Zakat –Non Amil xxx

Penurunan nilai asset zakat diakui sebagai:Pengurang dana zakat, jika terjadi tidak disebabkan oleh kelalaian amil. Jurnalnya:Dr. Dana Zakat-Non Amil xxx

Kr. Aset Non Kas xxx 

Kerugian dan pengurang dana amil, jika disebabkan oleh kelalaian amil. Jurnalnya:Dr. Dana Zakat-Amil-Kerugian xxx

Kr. Aset Non Kas xxx

Zakat yang disalurkan kepada mustahiq (penerima zakat) diakui sebagai pengurang dana zakat sebesar:Jumlah yang diserahkan, jika pemberian dilakukan dalam bentuk kas. Jurnalnya:Dr. Dana Zakat-Non Amil xxx

Kr. Kas-Dana Zakat xxx

Jumlah tercatat, jika pemberian dilakukan dalam bentuk asset non kas. Jurnal:Dr. Dana Zakat-Non Amil xxx

Kr. Aset Non Kas-Dana Zakat xxx