akuntansi sektor publik

19
SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Akuntansi pada dasarnya, merupakan suatu proses pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi, yang salah satu bentuknya adalah laporan keuangan. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi, yaitu aktivitas pengumpulan dan pengolahan data keuangan untuk disajikan dalam bentuk laporan keuangan atau ikhtisar-ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para pemakainya dalam mengambil keputusan. Siklus akuntansi merupakan suatu proses penyediaan laporan keuangan organisasi suatu periode akuntansi tertentu. Proses Pencatatan Siklus Akuntansi Alur proses siklus akuntansi dapat dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu: Tahap-tahap dalam Siklus Akuntansi Sumber : Bastian: 2006:214 Mulai dari kegiatan pencatatan sampai dengan penyajian, proses akuntansi yang terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut: Pencatatan dan Penggolongan Bukti-bukti pembukuan dicatat dalam buku jurnal. Transaksi-transaksi yang sama yang sering terjadi dicatat dalam buku jurnal khusus.

Upload: agustin

Post on 14-Dec-2015

96 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Siklus Akuntansi Sektor Publik

TRANSCRIPT

Page 1: Akuntansi Sektor Publik

SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Akuntansi pada dasarnya, merupakan suatu proses pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi, yang salah satu bentuknya adalah laporan keuangan. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi, yaitu aktivitas pengumpulan dan pengolahan data keuangan untuk disajikan dalam bentuk laporan keuangan atau ikhtisar-ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para pemakainya dalam mengambil keputusan. Siklus akuntansi merupakan suatu proses penyediaan laporan keuangan organisasi suatu periode akuntansi tertentu.

Proses Pencatatan Siklus AkuntansiAlur proses siklus akuntansi dapat dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu:Tahap-tahap dalam Siklus Akuntansi

Sumber : Bastian: 2006:214

Mulai dari kegiatan pencatatan sampai dengan penyajian, proses akuntansi yang terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut: Pencatatan dan Penggolongan Bukti-bukti pembukuan dicatat dalam buku jurnal. Transaksi-

transaksi yang sama yang sering terjadi dicatat dalam buku jurnal khusus. Peringkasan/pengikhtisaranTransaksi-transaksi yang sudah dicatat dan digolongkan dalam buku

jurnal, setiap bulan atau periode tertentu diringkas dan dibukukan dalam rekening-rekening buku besar.

Penyajian/PelaporanData akuntansi yang tercatat dalam rekening-rekening buku besar akan disajikan dalam bentuk laporan keuangan yaitu neraca, laporan surplus defisit, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas. Penyerderhanaan pekerjaan penyusunan laporan keuangan biasanya dilakukan melalui neraca lajur (kertas kerja).

Proses akuntansi ini dapat digambarkan sebagai berikut:

 

Page 2: Akuntansi Sektor Publik

         Bukti-bukti pembukuan dicatat dalam buku jurnal setiap terjadi transaksi secara kronologis. Tembusan bukti-bukti pembukuan dibukukan ke dalam buku pembantu setiap terjadi transaksi. Setiap bulan atau periode tertentu, buku jurnal dijumlah dan dibukukan ke akun-akun dalam buku besar. Setiap akhir periode dari buku besar disusun laporan-laporan keuangan. Sistem akuntansi yang baik dapat memastikan berjalannya proses penyusunan laporan keuangan, seperti:

1. Bukti-bukti pembukuan, yang merupakan catatan pertama dari setiap transaksi dan digunakan sebagai dasar pencatatan dalam buku jurnal.

2. Buku-buku jurnal, sering disebut dengan buku catatan pertama, merupakan buku yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi sesuai dengan tanggal terjadinya (kronologis), dan sumber pencatatannya berasal dari bukti-bukti pembukuan. Apabila suatu transaksi yang sama sering terjadi, biasanya dibuatkan buku jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat suatu jenis transaksi tertentu seperti jurnal pengeluaran kas, dan lain-lain.Akun-akun, buku besar, dan catatan yang ada dalam buku jurnal akan dipindahkan ke dalam

akun-akun yang sesuai. Akun-akun ini disusun dalam format yang akan memudahkan penyusunan laporan keuangan. Kumpulan dari akun-akun ini disebut sebagai buku besar. Akun-akun dalam buku besar ini bisa diklasifikasikan menjadi kelompok akun riil, nominal, dan campuran.

Akun riil adalah akun-akun aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang merupakan pos-pos neraca, sehingga akun-akun riil itu merupakan akun-akun neraca. Akun nominal adalah akun-akun pendapatan, biaya, dan surplus/defisit yang merupakan pos-pos dalam laporan surplus/defisit, sehingga akun-akun nominal itu merupakan akun surplus/defisit.

Akun campuran adalah akun-akun yang saldonya mengandung unsur-unsur akun riil dan nominal. Setiap akhir periode, akun-akun campuran ini perlu dianalisis dan dipisahkan menjadi akun riil dan nominal. Contoh akun-akun campuran adalah akun pembantu kantor yang didalamnya terdiri dari jumlah bahan pembantu yang digunakan dan persediaan bahan pembantu.

Proses Pencatatan Siklus Akuntansi Sektor PublikKetika melakukan pencatatan akuntansi, basis akuntansi dan fokus pengukuran merupakan dua

hal yang penting. Basis akuntansi menentukan kapan transaksi dan peristiwa yang terjadi diakuiatau dicatat, sedangkan fokus pengukuran menentukan aset atau kewajiban apa saja yang akan diakui dalam neraca. Kedua hal ini juga saling berkaitan. Ketika basis kas dipilih, maka transaksi dicatat pada saat kas diterima dan dibayarkan sehingga hanya akun kas dan ekuitas yang dilaporkan dalam Neraca. Lain halnya ketika basis akrual yang digunakan, transaksi akan dicatat jika secara ekonomi telah terjadi, tanpa harus menunggu kas diterima atau dibayarkan. Akibatnya, dengan basis akrual ini, akun-akun yang dilaporkan dalam Neraca tidak sebatas akunkas saja, namun semua sumber daya yang dimiliki, utang, dan ekuitas.Keunggulan penggunaan basis akrual ini adalah informasi yang disajikan dalam Neraca akan lebih komprehensif karena mempresentasikan seluruh sumber daya yang  dimiliki entitas.

Sayangnya, basis akrual sepenuhnya ini belum  bisa diterapkan oleh semua entitas akuntansi.Entitas pemerintah  merupakan entitas yang memiliki karakteristik unik dalam basis akuntansinya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 yang mengatur StandarAkuntansi Pemerintahan (SAP), basis akuntansi yang digunakan entitas pemerintah adalah basis kas menuju akrual (cash toward accrual ). Dengan basis ini, aset, kewajiban, dan ekuitas dana dicatat dengan berbasis akrual sedangkan komponen Laporan Realisasi Anggaran seperti pendapatan, belanja, dan pembiayaan dicatat dengan basis kas. Konsekuensi dari penggunaan basis kas menuju akrual ini adalah dibutuhkannya penggunaan jurnal korolari. Untuk memudahkan pemahaman, penulis akan memberikan bagai- mana jurnal korolari ini digunakan.        Contoh pertama, misalnya terjadi transaksi pembelian kendaraan senilai 100.000.000 secara tunai. Karena segala pengeluaran yang melibatkan kas harus disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dengan basis kas, maka transaksi ini akan dicatat dengan cara:Dr. Belanja Kendaraan          Rp100.000.000                      Cr. Kas                                               Rp 100.000.000

Page 3: Akuntansi Sektor Publik

Belanja kendaraan merupakan akun nominal yang akan disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, sedangkan kas merupakan akun riil yang akan disajikan dalam Neraca. Akibatnya,apabila hanya jurnal tersebut yang dibuat, maka hanya akun kas yang disajikan sebagai bagianaktiva Neraca. Padahal, menurut SAP, Neraca pemerintah harus disajikan dengan basis akrualatau memperesentasikan semua sumber daya yang dimiliki dan tidak terbatas kas saja. Karena itulah, dibutuhkan jurnal tambahan yaitu jurnal korolari sebagai solusi penerapan basis kasmenuju akrual ini. Masih mengacu pada transaksi di atas, maka pencatatan yang sebaiknya adalah:Dr. Belanja Kendaraan          Rp. 100.000.000                    Cr. Kas                                                Rp. 100.000.000Jurnal Korolari:Dr. Kendaraan                        Rp. 100.000.000                   Cr. Ekuitas dana yang diinvestasikan dalam aset tetap      Rp. 100.000.000Dengan adanya jurnal korolari, belanja kendaraan telah sesuai dicatat dengan basis kas dan disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran. Disisi lain, Neraca telah disajikan dengan basis akrual karena mempresentasikan semua sumber daya yang dimiliki dimana akun yang disajikandalam Neraca tidak hanya kas dan ekuitas dana, tetapi juga aset tetap seperti kendaraan.       Contoh lain, misalnya Pemerintah Daerah melakukan pinjaman kepada Pemerintah Pusat sebesar Rp 50.000.000 yang akan jatuh tempo dalam lima tahun mendatang dengan bunga pinjaman 10% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap tahun pada tanggal 15 januari. Jurnal yang akandibuat pada akhir tahun berdasarkan basis akrual adalah pengakuan utang bunga yaitu sebesar Rp5.000.000 (10%*Rp50.000.000). Jurnalnya sebagai berikut:Jurnal Korolari:Dr. Ekuitas dana yang harus disediakan untuk pembayaranbunga Rp 5.000.000                   Cr. Utang bunga                                                                               Rp 5.000.000Sedangkan jurnal yang dibuat ketika pembayaran bunga (15 Januari) adalah:Dr. Belanja bunga                                                                                 Rp 5.000.000                  Cr. Kas                                                                                                 Rp 5.000.000Dr. Utang bunga                                                                                    Rp 5.000.000                  Cr. Ekuitas dana yang harus disediakan untuk pembayaran bunga Rp 5.000.000

Pencatatan transaksi tersebut telah sesuai dengan SAP karena telah menyajikan akun Neraca dengan basis akrual dan menyajikan akun Laporan Reliasasi Anggaran dengan basis kas.Maka dapat disimpulkan, jurnal korolari ini penting supaya transaksi yang melibatkan akun riilselain kas bisa tetap disajikan dalam Neraca dan disisi lain komponen Laporan RealisasiAnggaran seperti pendapatan, belanja, dan pembiayaan tetap dapat pula disajikan.

Dalam kaitannya dengan anggaran APBN maupun APBD, perencanaan manajerial, serta proses pengawasan dalam entitas pemerintah dengan sistem akuntansi dapat digambarkan dalam bagan alir dibawah ini. Bagan alir itu merupakan perpaduan antara sistem pengendalian manajemen entitas pemerintah dengan sistem akuntansinya.

Analisis Keuangan Laporan Keuangan Sektor PublikLaporan keuangan sektor  publik  merupakan representasi posisi keuangan dari transaksi-

transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sektor publik. Tujuan umum pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan arus kas dari suatu entitas yang berguna bagi sejumlah besar pemakai (wide range users)  dalam membuat dan  mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya yang dibutuhkan oleh suatu entitas dalam aktivitasnya untuk mencapai tujuan.

Komponen – Komponen Laporan Keuangan Sektor PublikLaporan keuangan terdiri dari:(a) Laporan Realisasi Anggaran (LRA);(b) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL);(c) Neraca;

Page 4: Akuntansi Sektor Publik

(d) Laporan Operasional (LO);(e) Laporan Arus Kas (LAK);(f) Laporan Perubahan Ekuitas (LPE);(g) Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

Tujuan Dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor PublikSecara umum, tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik adalah :

1. Untuk memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan ekonomi,sosial, dan politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban  (accontability) dan pengelolaan (stewardship).

2. Untuk memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional. Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik tersebut meliputi informasi yang digunakan untuk :a. membandingkan kinerja keuangan aktual dengan yang dianggarkanb. menilai kondisi keuangan dan hasil-hasil operasic. membantu menentukan tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait

dengan masalah keuangan lainnyad. membantu dalam  mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.Laporan keuangan sebagai sumber informasi financial memiliki pengaruh yang sangat besar

terhadap kualitas keputusan yang dihasilkan. Laporan keuangan merupakan tindakan pragmatis, oleh karena itu laporan keuangan pemerintah harus dievaluasi dalam hal manfaat laporan tersebut terhadap kualitas keputusan yang dihasilkan serta mudah tidaknya laporankeuangan tersebut oleh pemakai. Dalam konteks akuntansi sector public, jenis informasi yang diberikan untuk pengambilan keputusan adalah terbatas pada  informasi yang bersifat financial saja, sedangkan informasi financial itu sendiri adalah informasi yang diukur dengan satuan moneter.  Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah adalah :1. Memberikan informasi keuangan untuk menemukan dan memprediksi aliran kas, saldoneraca, dan

kebutuhan sumber daya financial jangka pendek unit pemerintah.2. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi kondisi ekonomisuatu unit

pemerintahan dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya.3. Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja, kesesuiannya denganperaturan

perundang-undangan, kontrak yang telah di sepakati, dan ketentuan lain yangdi syaratkan.4. Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran, serta untuk memprediksipengaruh

akuisisi dan alokasi sumber daya terhadap pencapaian tujuan operasional.5. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan operasional.

Perencanaan dan PenganggaranAnggaran merupakan alat perencanaan sekaligus alat pengendalian pemerintah. Anggaran sebagai

alat perencanaan mengindikasikan target yang harus dicapai oleh pemerintah, sedangkan anggaran sebagai alat pengendalian mengindikasikan alokasi sumber dana yang di setujui legislatif untuk dibelanjakan. Proses penganggaran sector public melibatkan partisipasi banyak pihak, sehingga informasi financial sangat diperlukan agar public dapat mengevaluasi anggaran yang diajukan pemerintah. Membuat anggaran membutuhkan pertimbangan-pertimbangan teknis akuntansi yang matang. Dalam membuat anggaran, akuntansi dibutuhkan terutama untuk mengestimasi biaya program dan memprediksi kondisi ekonomi pemerintah dan perubahan-perubahan yang akan terjadi. Informasi akuntansi sangat membantu dalam pemilihan program yang efektif sesuai dengan kemampuan ekonomi pemerintah.

Kinerja Manajerial dan OrganisasionalKinerja pemerintah tidak dapat dinilai berdasarkan laba yang diperoleh, karena organisasi

pemerintah bukan entitas bisnis yang mencari laba. Mungkin saja pemerintah memiliki program atau aktivitas yang dari program tersebut dihasilkan pendapatan yang lebih besar dari biayanya, sehingga pemerintah mengalami surplus atas program tersebut. Akan tetapi, surplus yang diperoleh tidak berarrti

Page 5: Akuntansi Sektor Publik

menunjukkan kinerja unit pemerintah yang bagus sebab harus dilihat juga apakah surplus tersebut karena tarif yang terlalu tinggi yang dibebankan kepada public, termasuk tingkat kualitas pelayanan yang diberikan apakah sudah memadai. Laba bukan merupakan ukuran yang relevan bagi unit pemerintah.

Akuntansi sector public berfungsi untuk memfasilitasi terciptanya alat ukur kinerja sector public yang memadai. Ukuran kinerja sector public dapat berupa biaya program, efisiensi, dan efektivitas program. Akuntan sector public bertanggung jawab untuk menetapkan biaya program dan menghitung tingkatefisiensi dan efektivitas program. Pengukuran efisiensi memerlukan informasi biaya, sehingga biaya pelayanan dapat dijadikan sebagai salah satu ukuran kinerja. Selain informasi biaya, pengukuran efisiensi memerlukan penghitungan output atau hasil. Akan tetapi, output pada sector public lebih banyak berupa intangible output , sehingga pengukuran efisiensi sering mengalami kesulitan. Ukuran kinerja yang kemudian dikembangkan adalah pengukurane fektivitas. Karena sulitanya mengukur secara tepat kinerja di sector public, maka analisis terakhir adalah dengan mempertimbangkan seberapa jauh suatu program dan pelayanan memenuhi kebutuhan masyarakat relative terhadap biaya yang dikeluarkan.

Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik Dan KepentingannyaPada bahasan ini akan dilakukan pengklasifikasian pengguna laporan keuangan dan kebutuhan

masing-masing kelompok pengguna laporan keuangan sector public tersebut. Drebin et al. (1981) mengidentifikasikan terdapat sepuluh kelompok pemakai laporan keuangan. Lebih lanjut Drebin menjelaskan keterkaitan antar kelompok pemakai laporan keuangan tersebut dan menjelaskan kebutuhannya. Kesepuluh kelompok pamakai laporan keuangan tersebut adalah:1. Pembayar pajak (taxpayers)2. Pemberi dana bantuan (grantors)3. Investor4. Pengguna jasa (fee-paying service recipients)5. Karyawan/pegawai6. Pemasok (vendor)6. Dewan legislatif7. Manajemen8. Pemilih (voters)9. Badan pengawas (oversight bodies)

Pengklasifikasian tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa pembayar pajak, pemberi dana bantuan, investor, dan pembayar jasa pelayanan merupakan sumber penyedia keuangan organisasi; karyawan dan pemasok merupakan penyedia tenaga kerja dan sumber daya material; dewan legislative dan manajemen membuat keputusan alokasi sumber daya; dan aktivitas mereka semua diawasi oleh pemilih dan badan pengawas, termasuk level pemerintahan yanglebih tinggi.

Hak Dan Kebutuhan Pemakai Laporan KeuanganPada dasarnya masyarakat (publik) memiliki hak dasar terhadap pemerintah, yaitu :a. Hak untuk mengetahui (right to know), yaitu : suatu kebijakan dan keputusan tertentub. Hak untuk diberi informasi (right to be informed) yang meliputi hak untuk diberi penjelasansecara

terbuka atas permasalahan-permasalahan tertentu yang menjadi perdebatan publik.c. Hak untuk didengar aspirasinya (right to be heard and to be listen to).

Laporan keuangan pemerintah merupakan hak publik yang harus diberikan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah. Hak publik atas informasi keuangan muncul sebagai konsekuensi konsep pertanggungjawaban publik. Pertanggungjawaban publik mensyaratkan organisasi publik untuk memberikan laporan keuangan sebagai bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan (accountability & stewardship). Setiap pemakai laporan memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda – beda terrhadap informasi keuangan yang diberikan oleh pemerintah. Bahkan di antara kelompok pemakai laporan keuangan tersebut dapat timbul konflik kepentingan. Laporan keuangan pemerintah disediakan untuk memberi informasi kepada berbagai kelompok pemakai, meskipunsetiap kelompok pemakai memiliki kebutuhan informasi yang berbeda – beda. Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan pemerintah tersebut dapat diringkas sebagai berikut :

Page 6: Akuntansi Sektor Publik

1. Masyarakat pengguna pelayanan publik membutuhkan informasi atas biaya, harga, dankualitas pelayanan yang diberikan.

2. Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin mengetahui keberadaan danpenggunaan dana yang telah diberikan. Publik ingin mengetahui apakah pemerintah melakukan ketaatan fiskal dan ketaatan pada peraturan perundangan atas pengeluaran – pengeluaran yang dilakukan.

3. Kreditor dan investor membutuhkan informasi untuk menghiitung tingkat risiko, likuiditas, dan solvabilitas.

4. Parlemen dan kelompok politik memerlukan informasi keuangan untuk melakukan fungsipengawasan, mencegah terjadinya laporan yang bias atas kondisi keuangan pemerintah, dan penyelewengan keuangan negara.

5. Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen sistem informasi manajemen untuk membantu perencanaan dan pengendalian organisasi, pengukuran kinerja, dan membandingkan kinerja organisasi antar kurun waktu dan dengan organisasi lain yang sejenis.

6. Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen kompensasi.

A.   Pengertian Siklus KeuanganSiklus akuntansi merupakan sistematika pencatatan transaksi keuangan, peringkasannya dan pelaporan keuangan. Siklus ini dimulai dari transaksi yang harus didukung dengan bukti dan dicatat di Buku Jurnal, selanjutnya diposting ke Buku Besar dan Buku Besar Pembantu. Dengan klasifikasi di Daftar Saldo, Kertas Kerja serta Penyesuaian maka dihasilkan Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Kinerja Keuangan dan Laporan Perubahan Ekuitas. Setelah tahap Penutupan dan dibuat Daftar Saldo Setelah penutupan serta Pembalikan, maka Neraca Awal dapat disusun dengan baik.

B.    TransaksiTransaksi merupakan suatu kegiatan yang dapat mengubah posisi keuangan suatu entitas dan pencatatannya memerlukan data, bukti atau dokumen pendukung dalam kegiatan operasi suatu entitas. Pencatat transaksi akuntansi adalah sebagai berikut :1. Pemegang Kas   –  Bendahara Rutin (Belanja Administrasi Umum, Belanja Operasi dan Pemeliharaan

Sarana dan Prasarana Fisik)2. Pemegang Kas   –        Bendahara Proyek (Belanja Modal)3. Pemegang Kas   –        Bendahara Gaji4. Pemegang Kas   –        Bendahara PenerimaJenis Transaksi1. Transaksi Kas, yaitu transaksi yang mengakibatkan pertambahan atau pengurangan kas. Contoh :

Pencairan SPMU, Penerimaan Piutang, Pembayaran Belanja Gaji, dll.2. Transaksi Nonkas, yaitu transaksi yang mengakibatkan perubahan pada aset, utang, pendapatan,

belanja tetapi tidak mempengaruhi kas. Contoh : Penerimaan aktiva tetap dari donatur, pembebasan utang.

Bukti TransaksiBukti transaksi adalah semua media pendokumentasian dari transaksi atau kejadian ekonomi. Contoh :Kas Surat Tanda setoran (STS), Surat Perintah Membayar (SPM)Piutang Daftar piutangPersediaan BA Penerimaan barang, daftar persediaanAktiva Tetap BA Penerimaan inventaris, daftar aktivaUtang Surat perjanjian (Akad Kredit), dokumen penarikan pinjamanPendapatan Surat Tanda Setoran (STS), Daftar Pembukuan Administratif (DPA)Belanja Surat Perintah Membayar (SPM), Daftar Pembukuan Administratif (DPA)Bukti JurnalBukti jurnal adalah pendokumentasian bukti transaksi ke dalam alat/ media untuk melakukan pencatatan akuntansi. Bukti jurnal memuat kode serta sisi debet dan kredit perkiraan Buku Besar dari masing-masing

Page 7: Akuntansi Sektor Publik

transaksi, nama dan tanda tangan/paraf dari petugas/pejabat pembuat bukti, petugas/pejabat validasi bukti, dan petugas pembuku bukti. Bukti jurnal ini sebagai dasar melakukan pencatatan dalam Buku Jurnal.Penggolongan Bukti Jurnal :1. Bukti Jurnal Kas Masuk (BKM), yaitu dokumen yang mendukung jurnal penerimaan kas. Pemegang

kas pada satuan kerja perangkat daerah membuat BKM berdasarkan dokumen dasar berupa Surat Tanda Setoran (STS) atau bukti pemotongan/pemungutan pajak-pajak pusat/negara. Bendaharawan Umum Daerah/Pengelola Keuangan Daerah membuat BKM berdasarkan STS ke Kas daerah.

2. Bukti Jurnal Kas Keluar (BKK), yaitu dokumen yang mendukung jurnal pengeluaran kas oleh Bendaharawan atau Kas Daerah. Pemegang Kas pada satuan kerja perangkat daerah membuat BKK berdasarkan dokumen dasar berupa bukti-bukti pengeluaran anggaran. Pengelola Keuangan Daerah membuat BKM mendasarkan SPM (Surat Perintah Membayar).

3. Bukti Jurnal Nonkas/Memorial (BM), yaitu dokumen yang mendukung penambahan dan atau pengurangan terhadap pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, utang, ekuitas dari transaksi nonkas.

C.    JurnalJurnal merupakan metode yang dipakai untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data

keuangan maupun data lainnya. Data yang dicatat meliputi :1.     Tanggal transaksi2.    Kode rekening3.    Uraian4.    Jumlah debet5.    Jumlah kredit

Basis akuntansi adalah perlakuan pengakuan atas hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi keuangan. Perbedaan basis akan berpengaruh terhadap proses akuntansi. Terdapat dua basis yaitu (1) basis kas adalah basis yang mengakui timbulnya hak atau kewajiban pada saat kas diterima atau dikeluarkan. (2) basis akrual adalah basis yang mengakui adanya hak atau kewajiban pada saat perpindahan hak lepas dari saat kas diterima atau dikeluarkan. Standar Akuntansi Pemerintahan menggunakan basis modifikasian yang disebut dengan basis kas menuju akrual. Aset, kewajiabn, dan utang diakui menurut basis akrual sedangkan pendapatan, belanja, dan pembiayaan diakui berdasarkan basis kas. Agar transaksi dapat dicatat atau muncul dalam akun neraca, maka digunakan mekanisme Jurnal Korolari dan/atau jurnal penyesuaian akhir tahun. Keguanaan jurnal korolari adalah untuk mencatat agar transaksi yang mempengaruhi akun neraca (selain kas) dan Laporan Realisasi Anggaran dapat dicatat pada waktu yang sama.1. Kas dan Bank

Kas adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat digunakan. Bank adalah tempat penyimpan kas daerah (Kasda) atau kas di pemegang kas (PK).

2. PiutangPiutang merupakan hak atau klaim kepada pihak ketiga yang diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi.

3. PersediaanPersediaan adalah barang yang dijual atau dipakai habis dalam satu periode akuntansi.

4. Investasi Jangka PanjangMenggambarkan jumlah yang dibayarkan oleh pemerintah daerah dalam bentuk : (1) penyertaan modal pemerintah BUMD, lembaga keuangan daerah, badan hukum milik negara, badan internasional dan badan usaha lainnya yang bukan milik daerah (2) pinjaman jangka panjang BUMD, lembaga keuangan daerah, pemerintah pusat/daerah, dan pihak lainnya termasuk pinjaman luar negeri yang terus dipinjamkan (3) penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga (4) investasi jangka panjang lainnya yang dimiliki dengan maksud menghasilkan pendapatan.

5. Aset TetapAset tetap adalah aktiva berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas bulan dan digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Page 8: Akuntansi Sektor Publik

6. Dana CadanganDana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak dapat dibebankan dalam satu periode akuntansi.

7. Aset lain-lainAset lain-lain adalah aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan. Antara lain tagihan penjualan angsuran, kemitraan dengan pihak ketiga, bangunan dalam pengerjaan.

8. Kewajiban Jangka PendekKewajiban jangka pendek merupakan kewajiban yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo dalam satu periode akuntansi.

9. Akuntansi Utang Jangka PanjangUtang jangka panjang merupaka utang yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo lebih dari satu periode lebih dari satu periode akuntansi. Dapat digunakan untuk membiayai pembangunan prasarana yang merupakan aset daerah dan dapat menghasilkan penerimaan untuk pembayaran kembali pinjaman, serta memberikan manfaat bagi pelayanan masyarakat.

10. Ekuitas DanaEkuitas dana adalah jumlah kekayaan bersih yang merupakan selisih antara jumlah aset dengan jumlah utang, terdiri dari :a. Ekuitas Dana Lancar (EDL)

Merupakan selisih antara jumlah nilai aset lancar dengan jumlah nilai utang/kewajiban lancar. Terdiri atas : siLPA Tahun Pelaporan, Akumulasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA), cadangan untuk piutang, cadangan untuk persediaan, dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.

b. Akuntansi Ekuitas Dana yang Diinvestasikan (EDI)Merupakan selisih antara jumlah nilai investasi permanen, aset tetap, aset lainnya (tidak termasuk Dana Cadangan) dengan jumlah nilai utang jangka panjang. Meliputi dana yang : diinvestasikan dalam investasi permanen, diinvestasi dalam aset tetap, diinvestasi dalam aset lainnya, dan sebagai rekening yang mengurangi (contra account) adalah dana yang disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang.

c. Akuntansi Ekuitas Dana yang Dicadangkan (EDC)Diinvestasikan dalam dana cadangan merupakan ekuitas dana yang dicadangkan untuk tujuan tertentu. Jadi rekening ini merupakan pasangan rekening dana cadangan.

11. Akuntansi Pendapatana. Pendapatan adalah peningkatan aktiva dan atau penurunan utang yang berasal dari berbagai

kegiatan periode berjalan akuntansi tertentu.b. Pendapatan Daerah adalah semua penerimaan kas daerah dalam periode tahun anggaran tertentu

yang menjadi hak daerah.c. Pendapatan Daerah dirinci menurut kelompok pendapatan terdiri sebagai berikut : pendapatan asli

daerah, transfer dan lain-lain pendapatan yang sah.d. Saldo normal perkiraan buku besar pendapatan daerah adalah saldo kredite. Pendapatan daerah diakui dalam periode berjalan.f. Pengakuan Pendapatan daerah diakui dalam periode berjalan berdasarkan jumlah kas tang

diterima.g. Pencatatan pendapatan harus dilaksanakan berdasarkan asas bruto.h. Pengukuran pendapatan daerah menggunakan mata uang rupiah.i. Pendapatan daerah diukur dengan mata uang asing dikonversi ke mata uang rupiah.

12. Akuntansi Belanjaa. Belanja adalah penurunan aktiva dan atau kenaikan utang yang berasal dari berbagai kegiatan

dalam satu periode akuntansi.b. Belanja daerah adalah semua pengeluaran kas daerah dalam periode tahun anggaran tertentu

menjadi beban daerah.

Page 9: Akuntansi Sektor Publik

c. Belanja daerah terdiri dari bagian belanja operasi, belanja modal, belanja tak terduga.d. Saldo normal perkiraan buku besar bagian belanja daerah adalah saldo normal.

13. Akuntansi Pembiayaana. Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah, baik penerimaan maupun

pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran.

b. Saldo normal perkiraan buku besar penerimaan pembayaran adalah saldo kredit.D.   Buku Besar

Buku besar merupakan suatu buku yang berisi kumpulan rekening atau rekening yang dicatat dalam jurnal. Buku besar dibuat oleh :1.     Pemegang kas    –        bendahara rutin2.    Pemegang kas    –        bendahara proyek3.    Pemegang kas    –        bendahara gaji4.    Pemegang kas    –        bendahara penerima

E.    Format Buku Besar Bentuk TF.   Format Buku Besar Bentuk PanjangG.   Buku Besar Pembantu

Buku besar pembantu digunakan untuk mencatat rincian rekening tertentu yang ada dibuku besar, yaitu piutang, persediaan, investasi jangka panjang, aktiva tetap dan utang.

H.   Buku Besar Pembantu KasBuku besar pembantu kas berisi rincian pendapatan-pendapatan, misalnya pendapatan pajak reklame dan pendapatan retribusi parkir. Terdapat dua macam buku besar pembantu kas yaitu buku besar pembantu penerimaan kas dan buku besar pembantu pengeluaran kas.

I.    Daftar SaldoDaftar saldo merupakan daftar rekening-rekening beserta daldo yang menyertainya dalam suatu periode tertentu.

J.   Kertas KerjaMerupakan kolom-kolom yang digunakan dalam proses akuntansi keuangan manual. Kertas kerja dibedakan untuk Laporan Triwulan dan Laporan Tahunan.

K.    Jurnal PenyesuaianJurnal penyesuaian adalah jurnal jurnal yang dibuat pada akhir periode anggaran atau pada saat laporan keuangan akan disusun agar menghasilkan pengkaitan yang tepat antara pendapatan dan belanja/biaya. Jenis penyesuaian meliputi biaya dibayar dimuka, pendapatan yang ditangguhakn, pendapatan terhimpun, biaya terhimpun.

L.    Jurnla EliminasiJurnal eliminasi adalah jurnal dibuat dengan tujuan untuk mengeliminasi (menghilangkan) saldo semua rekening timbal balik antara Pemda dan dinas. Jurnal ini dibuat dengan mendebit rekening timbal balik yang bersaldo kredit dan mengkredit rekening timbal balik yang bersaldo debit.

M.  Laporan KeuanganLaporan keuangan menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.Laporan keuangan berdasarkan waktu : (1) laporan keuangan triwulan (2) laporan keuangan tahunan.Laporan keuangan berdasarkan unit kerja : (1) laporan keuangan dinas/instansi (2) laporan keuangan konsolidasi Pemkab/Pemkot.

N.   Jurnal PenutupJurnal penutup merupakan jurnal yang dilakukan setelah laporan keuangan selesai disusun. Biasanya dilakukan hanya pada akhir periode anggaran tahunan. Penutupan ini menyebabkan saldo-saldo rekening menjadi nol sehingga rekening tersebut siap kembali menerima data akuntansi berikutnya.

Page 10: Akuntansi Sektor Publik

1. TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKAkuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi

pada domain publik. Peranan akuntansi sektor publik di tujukan untuk memberikan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan publik. Saat ini sektor publik di tuntut memperhatikan kualitas dan profesionalisme serta Value for money dalam menjalankan aktivitasnya. Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan tiga elemen utama utama, yaitu Ekonomi,Efisiensi dan Efektivitas.Selain itu, tuntutan yang lain adalah perlunya akuntabilitas dan good governance

Pengertian Akuntansi Sektor Publik Akuntansi sektor publik merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purpose activity).

Tujuan akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu, dan hasil tersebut harus memiliki manfaat. Dari perspektif ilmu ekonomi , sektor publik dapat di pahami sebagai suatu entitas yaitu aktivitasnya berhubungan dengan usaha menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik. Dalam beberapa hal , akuntansi sektor publik berbeda dengan akuntansi pada sektor swasta.

Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik..domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan sektor swasta.keluasan wilayah publik tidak hanya di sebabkan luasnya jenis dan bentuk organisasi yang berada di dalamnya, akan tetapi juga karena kompleksnya lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga publik tersebut. Secara kelembagaan domain publik meliputi lembaga – lembaga pemerintahan (pemerintah pusat dan daerah serta unit kerja pemerintah), peusahaan milik negara (BUMN dan BUMD), yayasan , organisasi politik dan organisasi massa, lembaga swadaya masyarakat (LSM), Universitas dan organisasi nirlaba lainnya.

Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor swasta, misalnya tugas untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan publik, seperti layanan komunikasi , penarikan pajak , pendidikan transportasi publik, dan sebagainya. Akan tetapi untuk tugas tertentu keberadaaan sektor publik tidak dapat tergantikantikan oleh sektor swasta , misalnya fungsi birokrasi pemerintahan . sebagai konsekuensinya , akuntansi sektor publik dalam beberapa hal berbeda dengan akuntansi sektor swasta.

Saat ini akuntansi sektor publik di Indonesia memiliki perkembangann yang cukup berarti , salah satunya di tandai dengan lahirnya peraturan perudang – undangan yang mengatur tentang penerapan akuntansi sektor publik khusus di pemerintahan. Perkembangan akuntansi sektor publik meliputi bidang konsentrasi : 1. Akuntansi keuangan (financial accounting)2. Akuntansi manajemen (management accounting)3. Pemeriksaan (auditing)

Perkembangan akuntansi keuangan sektor publik khususnya di pemerintahan di tandai dengan adanya standar akuntansi pemerintahan (SAP).

2. KARAKTERISTIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKAkuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive activity). Tujuan akuntansi

di arahkan untuk mencapai hasil tertentu, dan hasil tersebut harus memiliki manfaat. Akuntansi di gunakan baik pada sektor swasta maupun sektor publik untuk tujuan – tujuan yang berbeda. Dalam beberapa hal, akuntansi sektor publik berbeda dengan akuntansi pada sektor swasta. Perbedaan karakteristik akuntansi tersebut disebabkan karena adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhi.

Organisasi sektor publik bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks dan turbulence. Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi faktor ekonomi, politik, kultur dan demografi.a. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain :

Page 11: Akuntansi Sektor Publik

Pertumbuhan ekonomi Tingkat inflasi Pertumbuhan pendapatan perkapita (GNP/GDP) Struktur produksi Tenaga kerja Arus modal dalam negeri Cadangan devisa Nilai tukar mata uang Utang dan bantuan luar negeri Infrastruktur Teknologi Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi Sektor informal

b. Faktor PolitikFaktor politik yang mempengaruhi sektor publik antara lain :

Hubungan negara dan masyarakat Legitimasi pemerintah Tipe rezim yang berkuasa Ideologi negara Elit politik dan massa Jaringan internasional Kelembagaan

c. Faktor KulturalFaktor kultural yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain :

Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya Sistem nilai di masyarakat Historis Sosiologi masyarakat Karakteristik masyarakat Tingkat pendidikan

d. Faktor DemografiFaktor demografi yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain :

Pertumbuhan penduduk Struktur usia penduduk Migrasi tingkat kesehatan

3. PERLUNYA AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKAkuntansi merupakan Aktivitas jasa untuk menyediakan informasi yang diperlukan

dalam pengambilan keputusan terkait denga kepitusan ekonomi, sosial dan politik. Pada dasarnya akuntansi baik pada sektor swasta maupun sektor publik, dapat di bagi menjadi 2 bagian yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.

Ruang lingkup akuntansi keuangan pemerintah meliputi semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data , penganalisaan , pencatatan dan pelaporan atas transaksi keuangan pemerintah sebagai suatu entitas, serta penafsiran terhadap hasil – hasilnya.Masisi (1978) dalam Glynn (1993) menjelaskan aturan dasar sistem akuntansi keuangan sebagai berikut :

Page 12: Akuntansi Sektor Publik

1. Identifikasi kegiatan operasi yang relevan. Hanya kejadian dan kegiatan ekonomi yang relevan saja yang akan di catat dalam sistem akuntansi keuangan.

2. Pengklasifikasian kegiatan operasi secara tepat;Penentuan waktu pengakuan untuk setiap jenis operasi (timing of recognition). Pada prinsipnya , suatu operasi dapat dicatat / atau diakui pada tahap tertentu dari proses transaksi . misalnya pembelian dapat diakui / di catat ketika keputusan untuk membeli suatu barang di tetapkan, pada waktu dilakukan pemesanan , ketika barang di terima , ketika faktur di terima, ketika barang tersebut di gunakan untuk proses produksi, atau ketika telah dilakukan pembayaran kas. Oleh karena itu harus di tetapkan kapan suatu transaksi dapat di akui/dicatat.

3. Adanya sistem pengendalian untuk menjamin reliabilitas. Sistem pengendalian ini memiliki dua komponen yaitu komponen formal dan substansial. Komponen formal adalah pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) : kesalahan akuntansi akan dapat diketahui dan dilacak ketika jumlah sisi kredit tidak sama dengan sisi debit. Komponen substansial merupakan mekanisme konflik kepentingan (conflict of interest) : kesalahan akuntansi muncul ketika mempengaruhi secara negatif pihak ketiga. Sebagai contoh, jika utang tidak dicatat dengan baik, jumlah yang dibayarkan kepada kreditor akan berbeda dengan jumlah yang seharusnya di terima sebagaimana tercatat dalam akun piutang yang di akui kreditor.

4. Menghitung pengaruh masing – masing operasiTerdapat beberapa kesamaan akuntansi keuangan baik pada sektor publik maupun sektor swasta. Sebagai contoh , pada kedua sektor tersebut di rekomendasikan untuk menggunakan sistem pembukuan berpasangan dalam mencatat akun – akun transaksi . kedua sektor sama – sama membutuhkan standar akuntansi keuangan sebagai pedoman pencatatan agar terdapat perlakuan yang sama terhadap suatu transaksi. Siklus akuntansi pada kedua sektor tidak jauh berbeda.

Akuntansi keuangan sektor publik terkait dengan tujuan dihasilkannya laporan eksternal dan penghitungan biaya pelayanan. Oleh karena itu , akuntansi keuangan sektor publik pada dasarnya berbicara masalah tujuan laporan keuangan sektor publik , jenis laporan keuangan sektor publik, sistem akuntansi, standar keuangan akuntansi sektor publik, dan akuntansi biaya sektor publik. Akuntansi biaya sektor publik sendiri bukan murni bagian dari akuntansi keuangan sektor publik. Akuntansi biaya sektor publik merupakan hybrid dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen sektor publik.