akuntansi sektor publik

9
NAMA : MILA SUSANTI NIM : 115020300111096 RANGKUMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK ASET TETAP 1. Definisi Aset Tetap Aset tetap dalam akuntansi adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Contoh aset tetap antara lain adalah properti , bangunan , pabrik , alat-alat produksi, mesin , kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor, komputer, dan lain- lain. Aset tetap merupakan subyek dari depresiasi atau penyusutan. 2. Karakteristik Aset Tetap a. Dimiliki perusahaan untuk digunakan (bukan barang dagangan) b. Dimiliki untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang utama (bukan investasi jangka panjang) c. Dimiliki untuk digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu siklus operasi perusahaan (bukan perlengkapan)

Upload: dewi-nur-zanirah

Post on 10-Aug-2015

91 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

akuntansi sektor publik

TRANSCRIPT

Page 1: akuntansi sektor publik

NAMA : MILA SUSANTI

NIM : 115020300111096

RANGKUMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

ASET TETAP

1. Definisi Aset Tetap

Aset tetap dalam akuntansi adalah aset berwujud yang dimiliki untuk

digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk

direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan

diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Contoh aset

tetap antara lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat

produksi, mesin, kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor,

komputer, dan lain-lain. Aset tetap merupakan subyek dari depresiasi atau

penyusutan.

2. Karakteristik Aset Tetap

a. Dimiliki perusahaan untuk digunakan (bukan barang dagangan)

b. Dimiliki untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang utama

(bukan investasi jangka panjang)

c. Dimiliki untuk digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu siklus

operasi perusahaan (bukan perlengkapan)

d. Memiliki nilai yang relatif tinggi

3. Klasifikasi Aset Tetap

Umumnya aset tetap dibagi dalam empat kelompok, yaitu:

a. Tanah, seperti tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya gedung

perusahaan.

b. Perbaikan Tanah, seperti jalan diseputar lokasi perusahaan yang

dibangun perusahaan, tempat parkir, pagar, dan saluran air bawah

tanah.

c. Gedung, seperti gedung yang digunakan untuk kantor, toko, pabrik,

dan gudang.

Page 2: akuntansi sektor publik

d. Peralatan, seperti peralatan kantor, peralatan pabrik, mesin-mesin,

kendaraan, dan meubel.

4. Penentuan Harga Perolehan Aset Tetap

Dari beragam aset tetap berwujud, untuk tujuan akuntansi dilakukan

pengelompokkan sebagai berikut:

a. Aset tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah untuk lokasi

perusahaan, pertanian, dan peternakan.

b. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa

penggunaannya bisa diganti dengan aset yang sejenis, misalnya

gedung dan peralatan.

c. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa

penggunaannya tidak dapat diganti dengan aset yang sejenis, seperti

sumber-sumber alam misalnya tambang dan hutan.

Penyusutan atas 3 kelompok aset tetap berujud tsb adalah:

1. Aset tetap yang umurnya tidak terbatas tidak dilakukan penyusutan

terhadap harga perolehannya

2. Aset tetap yang terbatas umurnya dilakukan penyusutan terhadap

harga perolehannya

Aset tetap yang dapat diganti dengan aset sejenis, penyusutannya disebut

depresiasi. Penyusutan sumber alam disebut deplesi, sedangkan penyusutan

aset tidak berwujud disebut amortisasi.

5. Harga Perolehan Aset Tetap Berwujud

Aset tetap harus dicatat sebesar harga perolehannya. Harga perolehan

adalah harga beli ditambah dengan semua pengeluaran yang diperlukan

untuk mendapatkan aset tersebut sampai aset siap untuk digunakan.

6. Pemberhentian Aset Tetap

Aset tetap bisa dihentikan penggunaannya dengan cara:

1. Dijual,

2. Ditukarkan, atau

3. Rusak

Page 3: akuntansi sektor publik

Pada saat aset tetap diberhentikan dari pemakaian semua rekening yang

berhubungan dengan aset tetap tersebut dihapuskan atau apabila aset tetap

tersebut dijual, maka selisih harga jual dengan nilai buku atau residu

dicatat sebagai laba atau rugi.

EKUITAS DANA

1. Definisi Ekuitas Dana

Ekuitas dana adalah dana yg dapat diperoleh di pasar modal, baik

melalui saham maupun dana pinjaman melalui emisi obligasi.

2. Klasifikasi Ekuitas Dana

a. Akuntansi Ekuitas Dana Lancar

Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara jumlah nilai

aset lancar dengan jumlah nilai hutang lancar. Ekuitas Dana Lancar, terdiri

atas:

SiLPA Tahun Pelaporan

Akumulasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)

Cadangan untuk Piutang

Cadangan untuk Persediaan

Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka

pendek

b. Akuntansi Ekuitas Dana Yang Diinvestasikan

Ekuitas Dana yang Diinvestasikan merupakan selisih antara jumlah nilai

investasi permanen, aset tetap, aset lainnya (tidak termasuk Dana Cadangan)

dengan jumlah nilai hutang jangka panjang. Ekuitas Dana yang Diinvestasikan

meliputi dana yang Diinvestasikan dalamInvestasi Permanen, Diinvestasikan

dalam Aset Tetap, Diinvestasikan dalamAset Lainnya, dan sebagai perkiraan

yang mengurangi (contra account ) adalah dana yang harus disediakan untuk

pembayaran hutang jangka panjang.

c. Akuntansi Ekuitas Dana Yang Dicadangkan.

Diinvestasikan dalam dana cadangan merupakan ekuitas dana yang

dicadangkan untuk tujuan tertentu. Jadi perkiraan ini merupakan pasangan

perkiraan dana

Page 4: akuntansi sektor publik

PEMBIAYAAN

1. Definisi Akuntansi Pembiayaan

Pembiayaan didefinisikan di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No

13 tahun 2006 sebagai berikut :

“Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar

kembali dan / atau pengeluaran yang akan diterima kembali , baik pada

tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran

berikutnya “.

Peraturan Pemerintah No 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintah, mendefinisikan pembiayaan sebagai berikut :

“Pembiayaan ( financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah,

baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar kembali dan /

atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran

bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya, yang

dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup

defisit atau memanfaatkan surplus anggaran”.

Dari kedua definisi tersebut, jelas terlihat bahwa pembiayaan merupakan

transaksi keuangan pemerintah yang mempunyai dampak terhadap

penerimaan

dan / atau pengeluaran pemerintah pada tahun anggaran yang bersangkutan

maupun tahun – tahun anggaran berikutnya. Sedangkan tujuan dari

transaksi ini adalah untuk menutup defisit anggaran atau memanfaatkan

surplus anggaran.

2. Transaksi dalam Akuntansi Pembiayaan

Transaksi pembiayaan terbagi atas penerimaan pembiayaan dan

pembiayaan pengeluaran. Selisih dari kedua transaksi tersebut merupakan

pembiayaan netto. Transaksi penerimaan pembiayaan berasal dari :

penggunaan SiLPA tahun anggaran sebelumnya

pencairan dana cadangan

hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan

penerimaan pinjaman daerah

penerimaan kembali pemberian pinjaman

Page 5: akuntansi sektor publik

penerimaan piutang daerah.

Transaksi pembiayaan pengeluaran berasal dari :

- pembentukan dana cadangan

- penyertaan modal pemerintah daerah

- pembayaran pokok pinjaman ( utang )

- pemberian pinjaman daerah.

Transaksi pembiayaan merupakan transaksi yang terjadi di PPKD sebagai

Pemda. Hal ini dikarenakan sifat atau tujuan dari dilakukannya transaksi

ini, yaitu untuk memanfaatkan surplus atau menutup defisit anggaran

daerah. Selain itu dalam transaksi pembiayaan, di dalamnya akan

melibatkan akun-akun ekuitas dana yang hanya terdapat di dalam neraca

Pemda. Oleh karena itu transaksi ini dicatat dan dilaporkan dalam LRA

PPKD sebagai Pemda (kantor pusat), yang kemudian akan digabungkan

dengan LRA SKPD lainnya, menjadi laporan keuangan Pemerintah

Daerah.

3. Klasifikasi Akuntansi Pembiayaan

a. Akuntansi Pembiayaan Penerimaan

- Transaksi pembiayaan penerimaan dicatat dengan menggunakan

azas bruto, yaitu pembiayaan penerimaan dicatat sebesar nilai

brutonya (tidak dikompensasikan dengan pengeluaran).

- Pembiayaan penerimaan diakui pada saat diterima pada Rekening

Kas Daerah.

Standar Jurnal Transaksi Pembiayaan Penerimaan

- Penjurnalan transaksi penerimaan pembiayaan dilakukan oleh fungsi

akuntansi PPKD, secara harian berdasarkan urutan kronologis.

- Jurnal untuk transaksi penerimaan pembiayaan merupakan jurnal

corollary, dimana satu jurnal akan berpengaruh terhadap Laporan

Realisasi Anggaran, dan jurnal lainnya akan mempengaruhi Neraca.

b. Akuntansi Pembiayaan Pengeluaran

Pembiayaan pengeluaran diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening

Kas Daerah.

Standar Jurnal Transaksi Pembiayaan Pengeluaran

Page 6: akuntansi sektor publik

- Penjurnalan transaksi pembiayaan pengeluaran dilakukan oleh fungsi

akuntansi PPKD, secara harian berdasarkan urutan kronologis.

- Jurnal untuk transaksi pembiayaan pengeluaran merupakan jurnal

corollary,

dimana satu jurnal akan berpengaruh terhadap Laporan Realisasi

Anggaran, dan jurnal lainnya akan mempengaruhi Neraca.