akuntansi biaya bahan baku, tenaga kerja, dan bop
DESCRIPTION
AKUNTANSI BIAYATRANSCRIPT
Kristin Rosalina
AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU, TENAGA KERJA, OVERHEAD PABRIK, &
FUNCTIONAL COSTING SYSTEM (JOB ORDER)
ALIRAN BIAYA MANUFAKTUR
Biaya pembelian Bahan baku
Persediaan Bahan Baku
Barang Dalam Proses (BB, BTKL,
BOP)
Biaya Overhead
Pabrik
Tenaga Kerja
Langsung
Persediaan Barang Jadi
Harga Pokok Penjualan
Prinsip:Actual Costing/ Normal Costing/
Standard Costing
(c) 2009 Pearson Prentice Hall. All rights reserved.
COMPARISON OF ALTERNATIVE INVENTORY COSTING SYSTEMS
Direct Manufacturing Cost
Actual Costing Normal Costing Standard Costing
Actual Prices
X
Actual Quantity
of inputs used
Actual Prices
X
Actual Quantity
of inputs used
Standard prices
X
Standard Quantity
of inputs allowed
for actual output achieved
(c) 2009 Pearson Prentice Hall. All rights reserved.
COMPARISON OF ALTERNATIVE INVENTORY COSTING SYSTEMS
Variable Indirect Manufacturing Cost
Actual Costing Normal Costing Standard Costing
Actual variable indirect rates
X
Actual quantity of cost-allocation
bases used
Budgeted variable indirect rates
X
Actual quantity of cost-allocation
bases used
Standard variable indirect rates
X
Standard quantity of cost-allocation
bases allowed for actual output
achieved
(c) 2009 Pearson Prentice Hall. All rights reserved.
COMPARISON OF ALTERNATIVE INVENTORY COSTING SYSTEMS
Fixed Indirect Manufacturing Cost
Actual Costing Normal Costing Standard Costing
Actual fixed
indirect rates
X
Actual quantity
of cost-allocation
bases used
Budgeted fixed
indirect rates
X
Actual quantity
of cost-allocation
bases used
Standard fixed
indirect rates
X
Standard quantity
of cost-allocation bases allowed for
actual output achieved
Saat membeli bahan (15.600.000 bahan baku langsung & Rp. 4.400.000 bahan pembantu)
Pemakaian bahan baku langsung Rp. 14.900.000
Pemakaian bahan pembantu Rp. 1.600.000
PERLAKUAN AKUNTANSI: BAHAN BAKU
1 Maret
Persediaan Bahan 20,000,000 Hutang Dagang 20,000,000
4 Maret
Barang Dalam Proses 14,900,000 Persediaan Bahan 4,900,000
4 Maret
Pengendali Overhead Pabrik 1,600,000 Persediaan Bahan 1,600,000
Persediaan Bahan 1-Mar Perbelian BB 15,600,000 4-Mar Pemakaian BB 14,900,000
Pembelian B Pembantu 4,400,000 4-Mar Pemakaian B Pembantu 1,600,000
31-Mar Saldo 3,500,000
CONTOH: MATERIAL REQ. FORM
PT J ayawijaya Steel
No MRF MRF2405 Tanggal 06-Okt-09
J l. Raya Sudirman 101 Cilegon
Kode Pesanan SO-091102 Spesifikasi Tabung Gas
Material Requisition Form J enis Persediaan Bahan Baku & FOH Kode Rekening di Kredit Divisi Tujuan Peleburan
Nama Barang Kuantitas Harga Pokok
Rek. Di debit Satuan
Diminta
Satuan J umlah Tembaga Ton 100 BBM Liter 500 Pelumas Liter 100 Nitrogen Kg 120 Kuningan Ton 150 Diminta Oleh Disetujui Oleh Diserahkan Oleh
Ka. Dep. Peleburan Ka. Dep. Produksi Ka. Dep. Gudang
Total pembayaran gaji tenaga kerja di pabrik Rp. 9.200.000.
Total kewajiban pembayaran gaji tenaga produksi terdiri dari: tenaga kerja langsung (240 Jam TKL dengan tariff per jam TKL Rp. 30.000) & sisanya adalah utang gaji kepada mandor pabrik dan tenaga pemeliharaan fasilitas produksi
PERLAKUAN AKUNTANSI: TENAGA KERJA
20 Maret
Beban Gaji Produksi 9,200,000 Utang Gaji 9,200,000
20 Maret
Barang Dalam Proses 7,200,000 Beban gaji Produksi 2,000,000
20
Maret Pengendali Overhead Pabrik 2,000,000 Beban gaji Produksi 2,000,000
Utang Gaji 20-Mar Beban Gaji TKL 7,200,000
20-Mar Beban Gaji TKTL 2,000,000
31-Mar Saldo 9,200,000
CONTOH: JOB TIME TICKET
PT J ayawijaya Steel No J TT OK-06
J l. Raya Sudirman 101 Cilegon Dept. Peleburan
Bulan Oktober
KARTU J AM KERJ A
Nama Aktivitas J am Tarif Total
Noor SO-091001 150 Rp65.000 Rp9.750.000
Achmad SO-091002 160 Rp55.000 Rp8.800.000
Ihsan SO-091003 130 Rp45.000 Rp5.850.000
Rp24.400.000
Disiapkan Oleh Disetujui Oleh
Ka. Dep. Persiapan
Ka. Dep. Produksi
Biaya overhead pabrik aktual (actual costing) VS Biaya overhead pabrik dibebankan (normal costing) Terdapat beberapa BOP yang jumlah aktual pemakaiannya
langsung bisa dideteksi pada saat tepat setelah proses produksi selesai (pada saat terjadinya). Contohnya: pemakaian bahan baku tidak langsung.
Ada pula beberapa BOP yang jumlah aktual pemakaiannya tidak bisa langsung dideteksi tepat pada saat proses produksi selesai, melainkan di akhir periode. Contohnya: biaya tagihan listrik.
Oleh karena permasahan tersebut diatas, pada prinsip normal costing, untuk kepentingan penghitungan biaya & harga jual produk, BOP yang digunakan dalam perhitungan HPP awal mulanya menggunakan BOP Dibebankan (bukan aktual). Adapun selisih antara BOP dibebankan dan BOP aktual akan disesuaikan di setiap akhir periode.
KONSEP DASAR BOP DIBEBANKAN
PENGHITUNGAN BOP DIBEBANKAN
Dasar pembebanan (alokasi) yang bisa digunakan: Output unit Biaya Bahan Baku Langsung Biaya Tenaga Kerja Langsung Jam Tenaga Kerja Langsun Jam Mesin
Kapasitas Teoritis: Merupakan kapasitas terkait dengan fsailitas produksi yang mampu digunakan pada tingkat kegunaan (kecepatan) penuh (kondisi ideal) tanpa adanya gangguan.
Kapasitas Praktis: Kapasitas teoritis yang disesuaikan dengan berbagai gangguan yang terjadi seperti kegagalan, kerusakan, aktivitas perbaikan, serta aktivitas pemeliharaan.
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan: Mengacu pada jumlah output yang diperkirakan akan diproduksi selama periode-periode yang dimaksud. Cenderung berfluktuasi dari satu periode ke periode berikutnya karena peningkatan atau penurunan dalam produksi.
Kapasitas Normal: Ditentukan dengan melihat trend rata-rata aktivitas pada beberapa periode sebelumnya. Observasi tersebut dimaksudkan untuk meratakan fluktuasi yang terjadi.
DASAR ESTIMASI ANGGARAN (BOP & DASAR PEMBEBANAN)
Akt
ivit
as
Periode
Kapasitas Teoritis
Kapasitas Praktis
Kapasitas Normal
Aktual Diperkirakan
Kapasitas Produksi
Normal Aktual
Diperkirakan Praktis Teoritis
Persentase dari kapasitas Teoritis 70% 80% 90% 100%
Dasar Aktivitas: J am Mesin (Persentase dari Kapasitas Teoritis)
350 400 450 500
Anggaran BOP
Tetap Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 Rp 2,000,000
variabel Rp 3,500,000 Rp 4,000,000 Rp 4,500,000 Rp 5,000,000
Total Rp 5,500,000 Rp 6,000,000 Rp 6,500,000 Rp 7,000,000
Tarif Overhead Per jam Mesin
Tetap Rp 5,714 Rp 5,000 Rp 4,444 Rp 4,000
variabel Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000
Total Rp 15,714 Rp 15,000 Rp 14,444 Rp 14,000
BOP Aktual (Dari pembahasan sebelumnya)
BOP Aktual lainnya hanya dicatat di akhir periode akuntansi: beban penyusutan gedung pabrik untuk bulan Maret 2011 adalah sebesar Rp. 1.100.000; Beban penyusutan mesin pabrik untuk bulan Maret sebesar Rp. 1.500.000, tagihan utilitas pabrik untuk bulan Maret sebanyak Rp.1.000.000, dan beban asuransi bangunan pabrik adalah sebesar Rp. 500.000.
PERLAKUAN AKUNTANSI: BOP AKTUAL
4 Maret
Pengendali Overhead Pabrik 1,600,000 Persediaan Bahan 1,600,000
20
Maret Pengendali Overhead Pabrik 2,000,000 Beban gaji Produksi 2,000,000
31 Maret
Pengendali Overhead Pabrik 4,100,000 Akumulasi Penyusutan pabrik 1,100,000 Akumulasi Penyusutan Mesin 1,500,000 Kas 1,000,000 Asuransi Dibayar Dimuka 500,000
Diketahui: kebijakan penentuan tariff BOP menggunakan jam tenaga kerja langsung. Untuk bulan Maret 2011, diketahui anggaran BOP Rp. Rp. 8.000.000, jam TKL dianggarkan untuk bulan Maret sebesar 250 jam TKL; sedangkan jam TKL Aktual sebesar 240 Jam TKL.
PERLAKUAN AKUNTANSI: BOP DIBEBANKAN
Tarif Overhead = Rp. 32.000 Per jam tenaga Kerja Langsung BOP Dibebankan = Tarif Overhead Per jam TKL X jam TKL Aktual BOP Dibebankan = Rp. 32.000 X 240* BOP Dibebankan = Rp. 7.680.000
20 Maret
Barang Dalam Proses 7,680,000 Biaya Overhead Dibebankan 7,680,000
Pengendali Biaya Overhead Pabrik 4-Mar Pemakaian B Pembantu 1,600,000 31-Mar BOP Dibebankan 7,680,000
20-Mar Beban Gaji TKTL 2,000,000
Selisih BOP 20,000 31-Mar Ak. Peny. Pabrik 1,100,000
31-Mar Ak.Peny. Mesin 1,500,000 31-Mar Kas 1,000,000 31-Mar Asuransi Dibayar Dimuka 500,000 31-Mar Saldo 0
Di akhir periode, akun biaya overhead pabrik dibebankan selanjutnya ditutup kea ke dalam akun pengendali overhead
SELISIH BOP DIBEBANKAN DAN BOP AKTUAL
31 Maret
Biaya Overhead Dibebankan 7,680,000 Pengendali Overhead Pabrik 7,680,000
31
Maret Selisih BOP 20,000 Pengendali Overhead Pabrik 20,000
31
Maret Harga Pokok Penjualan 20,000 Selisih BOP 20,000
Persediaan Barang Dalam Proses 4-Mar Pemakaian BB 14,900,000 28-Mar Transfer ke Barang J adi 29,780,000
20-Mar Beban gaji TKL 7,200,000 20-Mar BOP Dibebankan 7,680,000 31-Mar Saldo 0
Persediaan Barang J adi
28-Mar Transfer dari BDP 29,780,000 29-Mar Penjualan 29,780,000 31-Mar Saldo 0
Harga Pokok Penjualan 29-Mar Penjualan 29,780,000
31-Mar Selisih BOP 20,000 31-Mar Saldo 0
Penjualan 29-Mar Ke Pemesan 404 38,714,000
Costing System
Depend on variety of
services or products
Process or job-order costing?
Process or job-order costing?
Characteristics of Job-Order CostingCharacteristics of Job-Order Costing Wide-variety of services
or products that are quite distinct from each other
Cost accumulated by job
Unit cost computed by dividing total job costs by units produced on that job
BEAT
SOUTH
HIGH
Characteristics of Process CostingCharacteristics of Process Costing Produce large quantities of
similar or homogeneous products
Cost accumulated by process or department for a given period of time
Unit cost computed by dividing process costs of period by the units produced in the period
J ob Order Costing System Process Costing System Digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan produk heterogen (bervariasi) namun setiap variasi diproduksi dalam jumlah yang terbatas (sedikit)
Digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan produk homogen namun dalam julah/ kapasitas yang besar/ masal.
Biaya diakumulasikan berdasarkan setiap pesanan.
Biaya diakumulasikan berdasarkan proses yang ada di masing-masing departemen dalam satu periode tertentu.
Biaya per unit diperoleh dengan cara membagi total biaya dengan jumlah unit yang dihasilkan
Biaya per unit diperoleh dengan cara membagi biaya yang terjadi dalam proses di satu periode waktu dengan total unit yang diproses dan diselesaikan pada periode tersebut.
1. Identify the Job that is the Chosen Cost Object
2. Identify the Direct Costs of the Job3. Select the Cost-Allocation base(s) to use
for allocating Indirect Costs to the Job4. Match Indirect Costs to their respective
Cost-Allocation base(s)
5. Calculate an Overhead Allocation Rate:• Budgeted OH Costs ÷ Budgeted OH Allocation Base
6. Allocate Overhead Costs to the Job:• OH Allocation Rate x Actual Base Activity For the Job
7. Compute Total Job Costs by adding all direct and indirect costs together
BEBERAPA JURNAL TERKAIT
Pembelian BB & Bahan PenolongPengakuan beban tenaga kerja pabrikPengakuan BOP (pemakaian/ terjadinya
BOP Aktual)Penggunaan BBDistribusi beban gaji tenaga kerja
(langsung, tidak langsung/ BOP, & beban komersial)
Pembebanan BOPPenyelesaian pesananPenjualan produk
DateDepartmentJob
Authorized Signature
Description Quantity Cost/Unit Total Cost
Jim Lawson
Buckles 10 $30 $300
Material Requisition Number 12January 11, 2004
Briefcase
Assembly
Authorized Signature
Start Time Stop Time Total Time Hourly Rate Amount Job Number
Jim Lawson
Job Time TicketNumber 8
Employee Number Name Date
8:00 10:00 2 $9 $18 Backpacks10:00 11:00 1 9 9 Briefcases11:00 12:00 1 9 9 Backpacks1:00 5:00 4 9 36 Backpacks
4
Ed Wilson
January 12, 2003
Department Supervisor