akuntabilitas kinerja instansi · pdf filenegara sesuai yang diamanatkan oleh ... visi biro...

34
i Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan 2 2 0 0 1 1 5 5 BIRO KEUANGAN DAN BMN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENKES AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN

Upload: vananh

Post on 04-Mar-2018

225 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

i

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

222000111555

BIRO KEUANGAN DAN BMN

SEKRETARIAT JENDERAL KEMENKES

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN

i

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena hanya berkat rahmat

dan karuniaNya kami dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP). Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Keuangan dan Barang Milik

Negara sesuai yang diamanatkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor:

2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan dan Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor: 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kesehatan dengan perubahan nama baru Biro Keuangan dan Barang

Milik Negara.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Tahun

2015 ini merupakan hasil kompilasi kinerja Bagian-Bagian di Lingkungan Biro

Keuangan dan Barang Milik Negara yang dilaksanakan sejak bulan Januari sampai

dengan Desember 2015 dengan menggunakan DIPA Biro Keuangan dan BMN

Nomor: DIPA-024.01.1.465921/2015 tanggal 14 November 2014.

Dalam laporan tersebut dimuat keberhasilan maupun kendala dalam

pencapaian sasaran sepanjang tahun 2015. Dengan memanfaatkan secara optimal

peluang dan sumber daya yang ada, memperhatikan hambatan/kendala yang

dihadapi, serta meningkatkan upaya perbaikan, diharapkan dalam tahun mendatang

pencapaian kinerja guna mendukung pelaksanaan program semakin optimal.

Akhir kata, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih dan

penghargaan kepada semua pihak. Semoga LAKIP Biro Keuangan dan BMN ini

dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, baik sebagai

informasi maupun evaluasi kinerja.

Jakarta, 31 Desember 2015

Kepala Biro Keuangan dan Barang Milik Negara

Wiwik Widarti, SKM, MM

NIP 195611281978042001

ii

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Keuangan dan

BMN Tahun 2015, merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban

kinerja Kepala Biro Keuangan dan BMN beserta jajarannya kepada Sekretariat

Jenderal Kementerian Kesehatan RI, dan seluruh pemangku kepentingan baik yang

terkait langsung maupun tidak langsung sekaligus menyampaikan proses

pencapaian hasil, permasalahan utama, upaya pemecahan masalah dan strategi

keberhasilan untuk kurun waktu 2015 - 2019 yang dapat dijadikan lesson learnt pada

perencanaan strategis 5 tahun kedepan. Selain itu LAKIP Biro Keuangan dan BMN

merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi

yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis. Tujuan/sasaran strategis tersebut

mengacu pada Rencana Startegis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019.

Visi Biro Keuangan dan BMN adalah Peningkatan Pengelolaan Administrasi

Keuangan dan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Kesehatan

mendukung terwujudnya Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan. Dalam

mencapai visi tersebut, Biro Keuangan dan BMN, Biro Keuangan dan BMN sebagai

lembaga/institusi yang mempunyai tugas meneyelenggarakan urusan di bidang

pengelolaan administrasi keuangan dan dan barang milik negara dalam

pemerintahan untuk membantu Menteri Kesehatan dalam menyelenggarakan

pemerintahan negara mempunyai tiga misi yaitu (1) Meningkatkan kualitas

pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara Kementerian

Kesehatan; (2) Meningkatkan kualitas Layanan Pengadaan Secara Elektronik

(LPSE); (3) Meningkatkan koordinasi penyusunan laporan keuangan menuju

terwujudnya Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan dengan Opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP).

Dalam mencapai visi dan misi, Biro Keuangan dan BMN menetapkan sasaran

strategis yang akan dicapai dalam tahun 2015-2019, yaitu meningkatnya kualitas

pengelolaan Anggaran dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Kesehatan

secara efektif, efisien dan dilaporkan sesuai ketentuan.

Guna mencapai sasaran strategis tersebut di atas, diperlukan dukungan

sasaran program dan kegiatan sebagai berikut :

a) Peningkatan jumlah dan kualitas tenaga pengelola keuangan dan barang milik

negara satuan kerja dan Unit Akuntansi Kementerian Kesehatan

iii

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

b) Peningkatan kualitas penerapan peraturan perundang-undangan pengelolaan

administrasi keuangan dan barang milik negara oleh semua satker dan Unit

Akuntansi Kementerian Kesehatan

c) Peningkatan kualitas dan proporsi belanja pengadaan barang/jasa melalui

Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

d) Peningkatan koordinasi pelaksanaan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan

e) Peningkatan pembimbingan, konsultasi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara kepada seluruh

satker dan Unit Akuntansi bekerja sama dengan Eselon I dan Biro/Pusat Setjen

Untuk menilai pencapaian sasaran strategis, Biro Keuangan dan BMN telah

menetapkan IKU Biro Keuangan dan BMN tahun 2015 – 2019 melalui Keputusan

Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Dengan keputusan tersebut, terdapat tiga

indikator sebagai alat pengukuran kinerja, yaitu :

1. Presentase Satker yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu dan

berkualitas sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) untuk

mempertahankan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

2. Presentase nilai aset tetap yang telah mendapatkan Penetapan Status

Penggunaan (PSP) sesuai ketentuan

3. Presentase pengadaan menggunakan e-procurement

Capaian kinerja dari ketiga indikator tersebut telah mencapai target bahkan

berhasil melebihi target dari yang telah ditetapkan, yaitu indikator Presentase nilai

aset tetap yang telah mendapatkan Penetapan Status Penggunaan (PSP) sesuai

ketentuan dan Presentase pengadaan menggunakan e-procurement. Dan untuk

Indikator penyusunan laporan keuangan Kemenkes sendiri untuk tiga kali periode

yaitu tahun 2012, 2013 dan 2014 mampu memperoleh Opini Wajar Tanpa

Pengecualian dari BPK.

Pada tahun 2015, pencapaian indikator kinerja “Presentase Satker yang

menyampaikan laporan keuangan tepat waktu dan berkualitas sesuai dengan

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) untuk mempertahankan Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP)” dapat terealisasi dengan baik yaitu mencapai 100 % dari target

yang ditetapkan. Artinya bahwa penyusunan laporan keuangan Semester I (2015)

dan Tahunan (2014) yang sesuai standar akuntansi pemerintah dapat disusun dan

dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

iv

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

Pencapaian indikator “Presentase nilai aset tetap yang telah mendapatkan

penetapan status penggunaan sesuai kebutuhan” dapat terealisasi dengan baik yaitu

mencapai 54%, melebihi dari target yang ditetapkan yaitu 30%. Artinya bahwa

penetapan status penggunaan terhadap aset tetap dapat tercapai sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan.

Adapun pencapaian indikator “Presentase pengadaan menggunakan e-

procurement” dapat terealisasi dengan baik yaitu mencapai 73%, melebihi dari target

yang ditetapkan yaitu 65%. Artinya bahwa persentase pengadaan menggunakan e-

procurement dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Pencapaian target tersebut merupakan gambaran akhir dari suatu proses panjang

untuk kurun waktu 5 tahun Renstra terkait indikator tersebut. Target yang ditetapkan

adalah target pertahun sehingga jika di rata-rata setiap tahunnya dari kurun waktu

2015-2019 capaian kinerja telah dapat melebihi target atau selalu diatas 100%. Hal

ini menandakan kerja keras seluruh komponen dan pendayagunaan sumber daya

yang akurat. Ada hal positif dari yang yang dapat dijadikan best practices untuk

perencanaan strategis dan pelaksanaan kegiatan bagi indikator yakni persentase

pengadaaan menggunakan e-procurement, yaitu pengukuran untuk seluruh satker di

pusat dan daerah untuk Renstra berikutnya.

Beberapa prestasi yang dapat dicapai Biro Keuangan dan BMN selama tahun

2015, antara lain :

1. Opini dari BPK untuk laporan keuangan Kementerian Kesehatan periode tahun

anggaran 2014;

2. Penghargaan kepada Kementerian Kesehatan sebagai Juara Pertama Kategori

Kepatuhan Pelaporan BMN TA 2014 untuk kelompok Kementerian/Lembaga

dengan jumlah unit kuasa pengguna barang lebih dari 100 satuan kerja.

v

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………….………………………..... i

RINGKASAN EKSEKUTIF .………………….…………………………... ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………... v

DAFTAR TABEL …………………………….…………………………... vi

DAFTAR GAMBAR ………………………....…………………………... vii

DAFTAR GRAFIK ……………………...………………………………... viii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………..... 1

A. LATAR BELAKANG .....………………………………...... 1

B. MAKSUD DAN TUJUAN .………………………………... 2

C. TUGAS DAN FUNGSI .………………………................. 2

D. SISTEMATIKA .…………………………………………... 4

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA................... 6

A. VISI DAN MISI ……………..………………………....... 6

B. TUJUAN DAN SASARAN ….. …………………………... 6

C. CARA PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN............. 8

D. PERJANJIAN KINERJA .................................................. 11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................………………..…... 13

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI..……………...……... 13

B. INDIKATOR PENUNJANG ............................................ 20

C. REALISASI ANGGARAN ............................................... 21

D. SUMBER DAYA MANUSIA ...…..…………………......... 22

E. SUMBER DAYA ANGGARAN DAN REALISASI ............ 23

F. SUMBER DAYA SARANA DAN PRASARANA .............. 23

G. PERBANDINGAN TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR

KINERJA BIRO KEUANGAN DAN BMN TAHUN 2015 .. 24

BAB IV SIMPULAN ..…………………………………………………….. 25

1

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Keuangan dan Barang Milik

Negara (BMN) merupakan salah satu kewajiban dalam rangka tugas pokok dan

fungsi, sehingga harus dipertanggungjawabkan setiap akhir tahun anggaran.

Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah dibangun dan dikembangkan dalam rangka perwujudan

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan

sumber daya pelaksanaan kebijakan dan program/kegiatan yang dipercayakan

kepada setiap instansi pemerintah, termasuk Kementerian Kesehatan. Laporan

ini merupakan pertanggungjawaban implementasi pelaksanaan kegiatan dalam

pencapaian target kinerja/IKU yang telah ditetapkan sebelumnya, dan sekaligus

sebagai bahan evaluasi untuk mendorong adanya upaya perbaikan dalam

mencapai peningkatan kinerja pada tahun yang akan datang.

Pertanggungjawaban keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan program

dan kegiatan yang telah ditetapkan suatu unit organisasi diwujudkan dalam

Laporan Akuntabilitas Kinerja. Dengan adanya pertanggungjawaban pelaksanaan

program dan kegiatan yang menjadi kewenangan suatu unit organisasi

diharapkan transparansi dan akuntabilitas atau good governance dapat

dilaksanakan sesuai yang diharapkan.

Dasar hukum dan acuan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

(LAK), antara lain Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

64/MENKES/PER/IX/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kesehatan, serta Permen-PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014

tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan hal tersebut di atas Menteri Kesehatan

telah menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan No.

2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja

dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.

2

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja merupakan laporan evaluasi pelaksanaan

kegiatan yang telah tercantum dalam Penetapan Kinerja Biro Keuangan dan

BMN. Selain itu, juga memuat keberhasilan maupun kegagalan dalam

pencapaian kinerja selama Tahun Anggaran 2015.

Penyusunan LAKIP Biro Keuangan dan BMN bertujuan untuk:

1. Pertanggungjawaban kinerja satuan kerja Biro Keuangan dan BMN tahun

anggaran 2015;

2. Sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan dan pelaksanaan

perubahan-perubahan ke arah perbaikan, dalam rangka efisiensi, dan

efektifitas pelaksaaan tugas pokok dan fungsi, serta ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk mencapai visi dan misi

Biro Keuangan dan BMN;

3. Perbaikan dalam perencanaan, khususnya perencanaan jangka menengah

dan jangka pendek;

4. Sebagai bahan Pemantauan dan pengendalian pencapaian kinerja

organisasi;

5. Sebagai bahan pelaporan capaian realisasi kinerja untuk Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Sebagai bahan penilaian keberhasilan organisasi.

C. TUGAS DAN FUNGSI

Biro Keuangan dan BMN berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan

dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas Biro Keuangan dan BMN

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Pelaksanaan tata laksana keuangan dan perbendaharaan;

2. Pelaksanaan penyusunan laporan keuangan;

3. Pelaksanaan urusan penatausahaan pengadaan dan penyimpanan;

4. Pelaksanaan pengelolaan barang milik negara.

3

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

Susunan Organisasi Biro Keuangan dan BMN sebagaimana digambarkan

pada bagan dibawah ini:

Gambar 1. Struktur Organisasi Biro Keuangan dan BMN

Tugas dan fungsi masing-masing bagian dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Bagian Tata Laksana Keuangan dan Perbendaharaan

Bagian Tata Laksana Keuangan dan Perbendaharaan mempunyai tugas

melaksanakan penatausahaan penerimaan negara bukan pajak, urusan

perbendaharaan, dan tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi.

Dalam melaksanakan tugas Bagian Tata Laksana Keuangan dan

Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan penatausahaan penerimaan negara bukan pajak;

b. Pelaksanaan urusan perbendaharaan;

c. Pelaksanaan urusan tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi.

4

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

2. Bagian Penyusunan Laporan Keuangan

Bagian Penyusunan Laporan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan penyusunan laporan keuangan.

Dalam melaksanakan tugas Bagian Penyusunan Laporan Keuangan

menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan laporan realisasi anggaran;

b. Pelaksanaan penyusunan laporan kekayaan bersih dalam neraca;

c. Pelaksanaan penyusunan catatan atas laporan keuangan.

3. Bagian Penatausahaan, Pengadaan dan Penyimpanan

Bagian Penatausahaan, Pengadaan dan Penyimpanan mempunyai tugas

melaksanakan urusan penatausahaan pengadaan dan penyimpanan.

Dalam melaksanakan tugas Bagian Penatausahaan Pengadaan dan

Penyimpanan menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan urusan penatausahaan pengadaan;

b. Pelaksanaan urusan penatausahaan penyimpanan;

c. Pelaksanaan urusan rencana, monitoring, evaluasi dan laporan Biro; dan

d. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

4. Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara

Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara mempunyai tugas melaksanakan

penatausahaan, pemanfaatan dan penghapusan barang milik negara.

Dalam melaksanakan tugas Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara

menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan Penatausahaan Barang Milik Negara;

b. Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara;

c. Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara;

D. SISTEMATIKA

BAB I

Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud

dan tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi Biro Keuangan dan BMN,

serta sistematika penulisan laporan.

BAB II

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan tentang visi dan misi, tujuan

dan sasaran kegiatan Biro Keuangan dan BMN serta cara mencapai tujuan.

5

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

BAB III

Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan tentang pengukuran kinerja, evaluasi

pencapaian kinerja, analisis akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan

serta sumberdaya manusia yang digunakan dalam pencapaian kinerja Biro

Keuangan dan BMN selama tahun 2015.

BAB IV

Simpulan

6

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. VISI DAN MISI

1. Visi

Visi Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal

Kementerian Kesehatan adalah Peningkatan Pengelolaan Administrasi

Keuangan dan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Kesehatan

mendukung terwujudnya Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan.

2. Misi

Misi Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal

Kementerian Kesehatan adalah :

a. Meningkatkan kualitas pengelolaan administrasi keuangan dan barang

milik negara Kementerian Kesehatan

b. Meningkatkan kualitas Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

c. Meningkatkan koordinasi penyusunan laporan keuangan menuju

terwujudnya Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan dengan Opini

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

B. TUJUAN DAN SASARAN

1. Tujuan

Umum

Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan

berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya.

Khusus

Terselenggaranya peningkatan kualitas pengelolaan administrasi keuangan

dan barang milik negara Kementerian Kesehatan sesuai peraturan

perundangan dalam rangka mendukung manajemen dan pelaksanaan tugas-

tugas Kementerian Kesehatan mewujudkan Masyarakat Sehat yang Mandiri

dan Berkeadilan

2. Sasaran

7

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

Meningkatnya kualitas pengelolaan Anggaran dan Barang Milik Negara

(BMN) Kementerian Kesehatan secara efektif, efisien dan dilaporkan sesuai

ketentuan.

2.1 Indikator

2.1.1 Presentase Satker yang menyampaikan laporan keuangan tepat

waktu dan berkualitas sesuai dengan SAP untuk

mempertahankan WTP sebesar 100%

Jumlah Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan sebanyak 2

buah, yaitu :

a. Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2014

b. Laporan Keuangan Semester I Tahun Anggaran 2015

Definisi Operasional IKU adalah :

a. Laporan Keuangan Tahunan Kementerian Kesehatan adalah

Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan yang menyajikan

data hasil olah transaksi keuangan dan mutasi barang milik

negara periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun

sebelumnya, termasuk data Laporan Realisasi Anggaran dan

Neraca tahun-tahun sebelumnya.

b. Laporan Keuangan Semester adalah Laporan Keuangan

Kementerian Kesehatan yang menyajikan data hasil olah

transaksi keuangan dan mutasi barang milik negara periode 1

Januari sampai dengan 30 Juni tahun berjalan, termasuk data

Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca tahun sebelumnya.

2.1.2 Persentase nilai aset tetap yang telah mendapatkan

Penetapan Status Penggunaan (PSP) sesuai ketentuan

sebesar 50%.

Definisi Operasional IKU adalah :

Semua aset tetap yang dimanfaatkan sesuai tupoksi satker harus

mendapatkan Penetapan Status Penggunaan (PSP) yang

mencakup satker Kantor Pusat dan Kantor Daerah.

2.1.3 Persentase pengadaan menggunakan e-procurement.

Pengadaan menggunakan LPSE sebesar 65%

Definisi Operasional IKU adalah :

8

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

Persentase pengadaan menggunakan e-procurement adalah

perbandingan jumlah satuan kerja Kantor Pusat dan satuan kerja

Kantor Daerah di Provinsi Jakarta yang seharusnya menggunakan

Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dengan jumlah

satuan kerja Kantor Pusat dan satuan kerja Kantor Daerah di

Provinsi Jakarta yang memiliki belanja modal dan/atau belanja

barang yang dilelang di atas Rp 200 juta di lingkungan

Kementerian Kesehatan RI.

2015 2016 2017 2018 2019

1. Laporan Tahunan, menyajikan data hasil olah

transaksi keuangan dan mutasi BMN periode 1

Januari s.d 31 Desember tahun sebelumnya,

termasuk data laporan realisasi anggaran dan

neraca tahun-tahun sebelumnya

2. Laporan semester I, menyajikan data hasil

olah transaksi keuangan dan mutasi BMN

periode 1 Januari s.d 30 Juni tahun berjalan,

termasuk data laporan realisasi anggaran dan

neraca tahun-tahun sebelumnya

Catatan : Laporan keuangan tersebut

disampaikan secara berjenjang mulai dari

tingkat satker ke wilayah, Wilayah ke Eselon I,

Eselon I ke T ingkat Kementerian Kesehatan

(Biro Keuangan dan BMN) sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan oleh Kementerian

Keuangan

2

persentase nilai aset tetap yang telah

mendapatkan Penetapan Status Penggunaan

(PSP) sesuai ketentuan

Semua aset tetap yang dimanfaatkan sesuai

tupoksi satker harus mendapatkan Penetapan

Status Penggunaan (PSP) yang mencakup

satker Kantor Pusat dan Kantor Daerah

30% 50% 70% 90% 100%

3Persentase pengadaan menggunakan e-

procurement

Seluruh Kantor Pusat dan Kantor Daerah di

seluruh provinsi yang melaksanakan pengadaan

barang dan jasa melalui LPSE Kementerian

Kesehatan

65% 80% 90% 100% 100%

100% 100%

TARGETDEFINISI OPERASIONAL

1

Persentase satker yang menyampaikan laporan

keuangan tepat waktu dan berkualitas sesuai

dengan SAP untuk mempertahankan WTP

100% 100% 100%

NO INDIKATOR

Tabel 1. Matriks Kinerja Biro Keuangan dan BMN

C. CARA PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

1. Kebijakan

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, maka kebijakan umum Biro

Keuangan dan BMN adalah :

9

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

f) Peningkatan jumlah dan kualitas tenaga pengelola keuangan dan barang

milik negara satuan kerja dan Unit Akuntansi Kementerian Kesehatan

g) Peningkatan kualitas penerapan peraturan perundang-undangan

pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara oleh semua

satker dan Unit Akuntansi Kementerian Kesehatan

h) Peningkatan kualitas dan proporsi belanja pengadaan barang/jasa melalui

Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

i) Peningkatan koordinasi pelaksanaan tindak lanjut laporan hasil

pemeriksaaan

j) Peningkatan pembimbingan, konsultasi, pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara

kepada seluruh satker dan Unit Akuntansi bekerja sama dengan Eselon I

dan Biro/Pusat Setjen

2. Strategi

Seperti halnya pada tahun 2012 dengan roadmap WTP 2012, pada tahun

2015 strategi pelaksanaan kegiatan Biro Keuangan dan BMN mengacu

kepada 14 strategi. Inti dari strategi tersebut adalah penguatan di berbagai

bidang, yaitu: penguatan komitmen, penguatan regulasi, penguatan sistem

dan prosedur, penguatan sumber daya manusia, penguatan monitoring dan

evaluasi, serta penguatan pengawasan dan pengendalian. Empat belas

strategi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

a. Membangun Komitmen dan Integritas Pimpinan, Para Pengelola dan

Para Pelaksana Kegiatan;

b. Penguatan Perencanaan dan Penganggaran;

c. Pembenahan Pengelolaan Kas / Sistem Pembukuan / Akuntansi;

d. Perbaikan Penatausahaan PNBP;

e. Perbaikan Pengelolaan Hibah Langsung;

f. Penataan Rekening;

g. Peningkatan Kualitas Proses Pengadaan Barang/Jasa;

h. Pembenahan Penatausahaan BMN;

i. Penguatan Kapasitas SDM;

j. Penguatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP);

k. Penguatan Monitoring dan Evaluasi;

10

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

l. Perbaikan Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan;

m. Peningkatan Kualitas Reviu dan Audit;

n. Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan

(LHP).

Dari strategi tersebut di atas diuraikan kedalam kegiatan Biro

Keuangan dan BMN yaitu:

a. Melakukan koordinasi Penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PPK-BLU dan Non PPK BLU);

b. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Perbendaharaan;

c. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan TP-TGR;

d. Melakukan penyiapan data awal bahan penyusunan Laporan Keuangan

Es-1 Setjen dan Kemenkes;

e. Melakukan rekonsiliasi Data LRA dan Neraca (BMN);

f. Melakukan pembinaan/pendampingan implementasi SAI Es-1 Setjen dan

Kemenkes;

g. Melakukan pembimbingan penatausahaan pelaksanaan Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan;

h. Melakukan koordinasi penyusunan Laporan Keuangan Es-1 Setjen dan

Kemenkes;

i. Melakukan feedback Laporan Keuangan Es-1 Setjen dan Kemenkes;

j. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan hasil kegiatan;

k. Melaksanakan peningkatan kemampuan petugas SAI (SAK) Satker Setjen

dan Kemenkes;

l. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa;

m. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Penyimpanan BMN;

n. Melakukan Penatalaksanaan Ketatausahaan dan Rumah Tangga Biro;

o. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Penatausahaan BMN;

p. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Pemanfaatan BMN;

q. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Penghapusan BMN.

Disamping itu Biro Keuangan dan BMN melakukan upaya perubahan

(Budaya kerja Pasif ke Budaya Kerja Pro-Aktif). Upaya perubahan yang

dilaksanakan di lingkungan Biro Keuangan adalah :

a. Internalisasi perubahan Biro Keuangan dan BMN

11

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

b. Meningkatkan pemanfaatan email group dalam sharing informasi baik

terkait perencanaan, proses pelaksanaan kegiatan maupun output

kegiatan

c. Meningkatkan monitoring yang tidak hanya terbatas pada hasil/output

tetapi termasuk kemajuan pelaksanaan kegiatan

d. Melaksanakan bisnis proses secara konsekuen sesuai SOP yang telah

disusun

e. Mengembangkan dan mengaplikasikan software bantu dalam rangka

percepatan analisis data keuangan dan barang milik negara dari software

induk antara lain SAI (SAK dan SIMAK-BMN), aplikasi persediaan, SPSE

f. Mengembangkan software baru bidang keuangan dan BMN

g. Meningkatkan intensitas dan kualitas umpan balik kepada pihak terkait

h. Meningkatkan responsivitas (jemput bola) dalam segala hal terkait

penyelesaian pekerjaan

i. Analisa dan umpan balik data absensi sidik jari (finger print) untuk

meningkatkan disiplin pegawai

j. Meningkatkan intensitas rapat koordinasi internal setiap jenjang (Tingkat

Biro, Bagian dan Sub Bagian)

k. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian setiap jenjang

l. Evaluasi dan umpan balik proses perubahan

D. PERJANJIAN KINERJA

Penjabaran dari sasaran dan program Biro Keuangan dan BMN dituangkan

dalam rencana kinerja tahun 2015. Dalam rencana kinerja tahun 2015 ditetapkan

target kinerja untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan

kegiatan. Berikut indikator kinerja/kegiatan dan alokasi anggaran Biro Keuangan dan

BMN tahun 2015:

12

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

INDIKATOR TARGET 2015 ALOKASI ANGGARAN 2015

Persentase satker yang menyampaikan

laporan keuangan tepat waktu dan

berkualitas sesuai dengan SAP untuk

mempertahankan WTP

100% 14.164.862.000

persentase nilai aset tetap yang telah

mendapatkan Penetapan Status

Penggunaan (PSP) sesuai ketentuan

30% 4.341.703.000

Persentase pengadaan menggunakan e-

procurement65% 2.266.178.000

INDIKATOR PENUNJANG

Dukungan Layanan Manajemen 12 Bulan Layanan 5.948.915.000

Tabel 2. Alokasi Anggaran per IKU

13

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Capaian kinerja organisasi merupakan pernyataan kinerja sasaran strategis

suatu organisasi yang disesuaikan dengan hasil pengukuran kinerja organiasi

tersebut. Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya

membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan rencana, atau target melalui

indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk

mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang dilakukan oleh

Biro Keuangan dan BMN dalam kurun waktu Januari – Desember 2015.

Tahun 2015 merupakan tahun pertama pelaksanaan dari Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan Tahun 2015–2019. Adapun pengukuran kinerja yang

dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat

capaian (target) pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran tingkat

keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja

tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator, sehingga dapat

ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan di masa yang akan datang

agar setiap program/ kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan

berdaya guna.

Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator,

pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Biro

Keuangan dan BMN khususnya di tahun 2015, sehingga dapat menjadi bahan

evaluasi dan menetapkan strategi perencanaan untuk mencapai target yang

diharapkan nantinya pada tahun renstra 2015-2019

Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada

pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam

rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen

Renstra dan Penetapan Kinerja.

14

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

Presentase Satker yang Menyampaikan Laporan Keuangan Tepat Waktu dan Berkualitas Sesuai dengan SAP untuk Mempertahankan WTP 100% di Tahun

2015

MENINGKATNYA KUALITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) KEMENTERIAN KESEHATAN SECARA EFEKTIF,

EFISIEN DAN DILAPORKAN SESUAI KETENTUAN

Pencapaian kinerja Biro Keuangan dan BMN pada tahun 2015 dapat

digambarkan pada tabel dibawah ini:

Sasaran Indikator Kinerja Target

2015

Realisasi

2015

Meningkatnya kualitas

pengelolaan Keuangan dan

Barang Milik Negara

Kementerian Kesehatan

secara efektif, efisien dan

dilaporkan sesuai ketentuan

a. Presentase Satker yang

menyampaikan laporan keuangan tepat

waktu dan berkualitas sesuai dengan

SAP untuk mempertahankan WTP

100 % 100 %

b. Presentase nilai aset tetap yang telah

mendapatkan penetapan status

penggunaan sesuai kebutuhan

30 % 54%

c. Persentase Pengadaan Menggunakan

e-procurement 65 % 73%

Tabel 3. Target dan Realisasi Biro Keuangan dan BMN Tahun 2015

Uraian kinerja dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut:

1. Indikator Pertama

15

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

.

Gambar 2. Penghargaan kepada Kementerian Kesehatan atas Opini

WTP dari BPK atas Laporan Keuangan TA 2014

Dari Indikator Pertama pada tahun 2015 telah mencapai target yang

ditetapkan, yaitu dari sejumlah 1.321 Satker seluruhnya menyampaikan

laporan keuangan tepat waktu dan berkualitas. Berikut analisis pencapaian

kinerja Indikator Pertama:

Grafik 1. Target dan Realisasi Indikator Pertama

a. Hal-hal yang Mempengaruhi Pencapaian Target

1) Sosialisasi, bimbingan teknis dan penyamaan persepsi kepada seluruh

Satker di Kementerian Kesehatan;

16

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

Presentase Nilai Aset Tetap yang telah Mendapatkan Penetapan Status Penggunaan (PSP) sesuai Ketentuan Sejumlah 50% di Tahun 2015

2) Komitmen pimpinan dalam mendorong laporan keuangan yang

berkualitas;

3) Penyusunan pseudo Laporan Keuangan per 31 Desember 2015 dan 30

November 2015 lebih memudahkan dalam penyusunan laporan

keuangan berbasis akrual;

4) Melakukan telaah atas laporan keuangan sebelum dilakukan reviu

dengan Tim Inspektorat Jenderal;

5) Mengintensifkan komunikasi secara berjenjang antara seluruh pihak

yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan.

b. Permasalahan

Walaupun target kinerja Indikator Pertama tercapai namun masih ada

permasalahan yang muncul sebagai berikut:

1) Aplikasi posting rules jurnal akrual masih mengalami kendala;

2) Ketersediaan dan kompetensi SDM Petugas SAIBA dan SIMAK-BMN

pada seluruh Satuan Kerja yang belum mencukupi;

3) Mutasi pegawai dan pergantian petugas SAIBA dan SIMAK-BMN

sehingga tidak ada kesinambungan dalam penanganan tugas.

c. Upaya/Usul Pemecahan Masalah

1) Menyampaikan permasalahan aplikasi kepada Kementerian

Keuangan;

2) Diklat/pelatihan/sosialisasi untuk petugas SAIBA dan SIMAK-BMN;

3) Mutasi pegawai petugas SAIBA dan SIMAK-BMN tidak terlalu cepat

dan wajib dilakukan transfer data dan ilmu kepada petugas SAIBA dan

SIMAK-BMN yang menggantikan.

d. Rencana Tindak Lanjut

1) Menyampaikan permasalahan aplikasi kepada Kementerian

Kesehatan;

2) Mengusulkan tambahan tenaga bidang akuntansi;

3) Membuat Surat Edaran agar mutasi pegawai dan pergantian petugas

SAIBA dan SIMAK-BMN tidak terlalu sering.

2. Indikator Kedua

17

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

Gambar 3. Penghargaan kepada Kementerian Kesehatan sebagai Juara

Pertama Kategori Kepatuhan Pelaporan BMN TA 2014

Capaian kinerja Indikator Kedua tahun 2015 melampaui target yang

ditetapkan, dari total nilai aset yang harus ditetapkan status penggunaannya

yaitu Rp 39.727.025.395.104,-, presentase nilai aset tetap yang telah

mendapatkan penetapan status penggunaan sesuai ketentuan adalah Rp

21.407.511.689.339,- (54%), melampaui target Rp 11,918,107,618,531,-

(30%).

Grafik 2. Target dan Realisasi Indikator Kedua

18

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

Persentase Pengadaan Melalui e-procurement Sebesar 65% di Tahun 2015

a. Hal-hal yang mempengaruhi pencapaian target kinerja

1) Sosialisasi, bimbingan teknis dan penyamaan persepsi kepada

seluruh Satker di Kementerian Kesehatan;

2) Komitmen pimpinan dalam mendorong laporan pengelolaan BMN,

terutama dalam penetapan status penggunaan aset.

b. Permasalahan

Walaupun capaian kinerja Indikator Kedua melampaui target, masih ada

permasalahan yang terjadi, yaitu:

1) Pengambilan data BMN dari aplikasi SIMAK BMN yang belum dapat

dilakukan oleh pengelola barang;

2) Masih ada Satker kurang tertib mengumpulkan data BMN, sehingga

kesulitan memberikan data dukung penetapan status penggunaan;

3) Kesalahan entry dalam pengusulan penetapan status penggunaan.

c. Upaya/Usul Pemecahan Masalah

1) Membuat Aplikasi SIMONAS untuk usul penetapan status

penggunaan di lingkungan Kemenkes

2) Membantu satker untuk membuat data usulan penetapan status

penggunaan dari Aplikasi SIMAK BMN

d. Rencana Tindak Lanjut

1) Mengembangkan Aplikasi SIMONAS

2) Melakukan sosialisasi ke Satker terkait pengelolaan BMN

3. Indikator Ketiga

Capaian kinerja Indikator Ketiga tahun 2015 melampaui target yang

ditetapkan, dari 214 Satker Kantor Pusat dan Kantor Daerah ditargetkan 139

Satker (65%) melakukan pengadaan melalui e-procurement, hasilnya

sebanyak 156 Satker (73%) sudah melakukan pengadaan melalui e-

procurement

Dengan demikian pencapaian kinerja melebihi target. Dasar penetapan

target dan realisasi ini adalah perhitungan jumlah Satker Kantor Pusat dan

19

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

Kantor Daerah yang melaksanakan pengadaan dengan menggunakan e-

procurement.

Grafik 3. Target dan Realisasi Indikator Kedua

a. Hal-hal yang mempengaruhi pencapaian target kinerja

Tercapainya target kinerja Indikator Ketiga tidak lepas dari terobosan

yang dilakukan oleh Biro Keuangan dan BMN yaitu sebagai berikut:

1) Persetujuan surat dukungan dan komitmen atas pelaksanaan rencana

aksi dan peta jalan pengembangan organisasi dan kelembagaan

pengadaan barang dan jasa program modernisasi pengadaan;

2) Terbentuknya Unit Layanan Pengaduan (ULP) yang permanen

(struktural setingkat Eselon IV) dimasing-masing Unit Utama Kantor

Pusat;

3) Penetapan angka kredit (PAK) bagi para Jabatan Fungsional Tertentu

(JFT) Pengelola Barang/Jasa;

4) LPSE Kementerian Kesehatan melaksanakan pelatihan SPSE v4 bagi

PPK, Pokja ULP dan Pejabat Pengadaan.

Melalui kegiatan pengadaan menggunakan LPSE Kementerian

Kesehatan telah menyelesaikan 12.106 paket dengan pagu selesai

sebesar Rp.7.708.372.729.535,- dengan hasil lelang sebesar

Rp.7.501.003.581.839,- dan mampu menghemat keuangan negara

sebesar Rp.207.369.147.696,- atau sebesar 2,69% dari nilai pagu selesai

yang dilelangkan di LPSE Kementerian Kesehatan.

20

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

b. Permasalahan :

1) Belum optimalnya pengisian Sistem Rencana Umum Pengadaan

(SiRUP);

2) Belum semua Satuan Kerja Kantor Daerah menggunakan LPSE

Kementerian Kesehatan;

3) Percepatan pelaksanaan pengadaan diawal tahun belum semua

terealisasi;

4) Belum optimalnya pelaksanaan lelang cepat;

5) Belum optimalnya pelaksanaan SPSE V4;

6) Adanya temuan dari Aparat Pengawasan Interen Pemerintah (APIP).

c. Usul Pemecahan Masalah

1) Meningkatkan koordinasi dan konsultasi yang berkelanjutan dengan

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP);

2) Pembuatan aturan tentang pembentukan ULP di Kantor Daerah;

3) Perlunya pembinaan dalam rangka mengurangi temuan-temuan oleh

APIP.

d. Rencana Tindak Lanjut

1) Meningkatkan koordinasi dan konsultasi yang berkelanjutan dengan

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP);

2) Mengusulkan pembuatan Juknis ULP;

3) Melaksanakan pembinaan teknik dan konsolidasi pengadaan

barang/jasa pemerintah.

B. INDIKATOR PENUNJANG

Sebagaimana disebutkan sebelumnya maka dalam pencapaian sasaran

strategis Biro Keuangan dan BMN diperlukan Laporan Administrasi dan

Ketatausahaan Satuan Kerja dengan alokasi dana sebesar Rp.3.305.045.000,-

penyerapan dana sebesar Rp.2.151.717.151,- atau 66.56%.

Adapun Indikator Penunjang dan pencapaiannya di Biro Keuangan dan BMN

Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut:

INDIKATOR PENUNJANG TARGET OUTPUT CAPAIAN %

Laporan Perencanaan dan Anggaran 1 Dokumen 1 Dokumen 100%

Layanan Perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 100%

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 40 Unit 40 Unit 100%

21

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

Tabel 4. Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Penunjang

C. REALISASI ANGGARAN

Biro Keuangan dan BMN dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi didukung

oleh anggaran DIPA Biro Keuangan dan BMN Nomor : DIPA-024.01.1.465921/2015

tanggal 14 November 2014 sebesar Rp.33.784.000.000,-, pada tanggal 7 Juli 2015

dilakukan Revisi DIPA menjadi sebesar Rp.26.721.658.000,- dan 25 Agustus 2015

dilakukan Revisi ketiga namun anggaran tetap sebesar Rp.26.721.658.000,-.

Realisasi keuangan pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp.18.641.694.371,-

(69,76%). Realisasi pada tahun 2015 ini mengalami penurunan dibandingkan dengan

tahun 2014. Alokasi anggaran pada tahun 2014 sebesar Rp.28.011.190.000,-

dengan realisasinya sebesar Rp.25.099.582.953 (89,61%).

Grafik 4. Perbandingan Alokasi dan Realisasi Anggaran 2014 dan 2015

Adapun penyebab penurunan realisasi anggaran tersebut adalah:

1. Terdapat kegiatan yang diblokir karena bertentangan dengan Inpres Nomor 2

tahun 2015 tentang Perjalanan Dinas.

2. Terdapat beberapa revisi anggaran yang menyebabkan terganggunya dan

terhambatnya pelaksanaan kegiatan dan terganggunya jadwal kegiatan yang

sudah direncanakan, seperti :

a. Revisi DIPA sebanyak 3 kali

b. Revisi mak/akun pada RKAKL

22

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

D. SUMBER DAYA MANUSIA

Jumlah Pegawai Biro Keuangan dan BMN Sekretariat Jenderal sampai dengan

Tanggal 31 Desember 2015 sebanyak 129 (seratus dua puluh sembilan) pegawai

dengan rincian sebagai berikut:

NO TENAGA JUMLAH

I. Menurut Jabatan

A. Struktural

Eselon II 1

Eselon III 4

Eselon IV 12

B. Fungsional 2

C. Staf 110

Jumlah 129

II. Menurut Golongan

Golongan IV 8

Golongan III 116

Golongan II 5

III. Menurut Pendidikan

S2 12

S1 58

Sarjana Muda/D3 7

SLTA 50

SLTP 1

SD 1

Tabel 5. SDM Biro Keuangan dan BMN

23

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

E. SUMBER DAYA ANGGARAN DAN REALISASI

Seluruh Kegiatan Biro Keuangan dan BMN ini dibiayai dari DIPA Biro Keuangan

dan BMN Nomor : DIPA-024.01.1.465921/2015 tanggal 14 November 2014 sebesar

Rp.33.784.000.000,- pada tanggal 7 Juli 2015 dilakukan Revisi DIPA menjadi sebesar

Rp.26.721.658.000,- dan pada tanggal 25 Agustus 2015 dilakukan revisi kedua namun

anggaran tetap sebesar Rp.26.721.658.000,-. Revisi tersebut dilakukan karena adanya

Refocusing Perjalanan Dinas.

F. SUMBER DAYA SARANA DAN PRASARANA

Berdasarkan Neraca Barang Milik Negara (BMN) Tahun Anggaran 2015,

tampak bahwa sumber daya sarana dan prasarana di Biro Keuangan dan BMN

adalah sebagai berikut :

KODE AKUN NERACA SALDO PER 31

DESEMBER 2015

117111 Barang Konsumsi 6.059.000

117113 Bahan Untuk Pemeliharaan -

117121 Pita Cukai, Materai dan Lege -

117124 Peralatan dan Mesin untuk dijual atau diserahkan

kepada Masyarakat

-

117199 Persediaan Lainnya -

131111 Tanah 3.022.056.380

132111 Peralatan dan Mesin 9,041,176,751

133111 Gedung dan Bangunan 3,205,638,777

134111 Jalan dan Jembatan 239,682,000

134112 Irigasi 1,874,381,838

134113 Jaringan -

135111 Aset Tetap dalam Renovasi -

135121 Aset Tetap Lainnya 213,525,000

137111 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin ( 7,036,004,399)

137211 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan ( 495,444,000)

Jenis dan tingkat pendidikan tersebut menunjukkan kekuatan SDM di Biro Keuangan dan BMN. Dari sisi jumlah SDM yang ada, dirasakan cukup. Namun demikian dari posisi pendidikan masih di perlukan SDM dengan latar belakang bidang Ekonomi dan Akuntansi. Upaya Sementara yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan, workshop, capacity building dan lain-lain.

24

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

% Pagu Realisasi %

1Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor dan T indak

Lanjut Penyelesaiannya3 Laporan 3 Laporan 100% 971.380.000 860.682.475 89%

2

Laporan Penyelesaian Penertiban Rekening

Pemerintah dilingkungan Kementerian

Kesehatan

1 Laporan 1 Laporan 100% 236.340.000 162.970.500 69%

3Laporan Administrasi dan Ketatausahaan

Satuan Kerja4 Laporan 4 Laporan 100% 3.305.045.000 2.199.911.350 67%

4 Laporan PNBP/BLU Kementerian Kesehatan 4 Laporan 4 Laporan 100% 1.924.400.000 1.676.752.940 87%

5 Laporan Keuangan dan Kekayaan Negara 5 Laporan 5 Laporan 100% 7.727.697.000 4.719.277.696 61%

6Laporan pengadaan barang dan jasa

Kementerian Kesehatan

Pengadaan Barang dan

Jasa (E-procurement)

sesuai ketentuan

65%

73% 5 Laporan 5 Laporan 100% 2.266.178.000 1.882.055.550 83%

7Laporan Kegiatan dan Pembinaan Pengelolaan

Keuangan dan Barang Milik Negara

Penetapan Status

Penggunaan Barang Milik

Negara sesuai ketentuan

30%

54% 6 Laporan 6 Laporan 100% 4.341.703.000 4.053.465.110 93%

8 Laporan Perencanaan dan Anggaran 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 456.915.000 259.190.200 57%

9 Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100% 3.167.078.000 2.396.797.379 76%

10 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 40 Unit 40 Unit 100% 639.000.000 605.355.419 95%

11 Output Cadangan 1 Laporan 0 Laporan 0% 1.685.922.000 0 0%

26.721.658.000 18.816.458.619 70%

Anggaran 2015TARGET IKU

Laporan Keuangan yang

berkualitas dan tepat waktu

sesuai Standar Akuntansi

Pemerintah

100%

Tersedianya Dukungan

Layanan Manajemen dan

Alat Pengolah Data

Total Pagu

Target CapaianNO KEGIATAN

output 2015CAPAIAN

100%

137311 Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan ( 239,682,000)

137312 Akumulasi Penyusutan Irigasi ( 130,082,093)

137313 Akumulasi Penyusutan Jaringan -

137411 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya -

162151 Software 4,223,552,405

162191 Aset Tak Berwujud Lainnya 135,905,000

166112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi

pemerintahan

533,928,720

169122 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang tidak digunakan

dalam operasi

( 529,115,880)

Tabel 6. Barang Milik Negara yang menjadi Aset Biro Keuangan dan BMN

G. PERBANDINGAN TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA BIRO

KEUANGAN DAN BMN TAHUN 2015

Tabel 7. Perbandingan Target Dan Capaian Indikator Kinerja Biro Keuangan Dan

BMN Tahun 2015

Dari tabel diatas terlihat beberapa program cukup efektif dalam hal

pencapaian hasil dan serapan. Pencapaian kinerja yang melampaui target dapat

menggunakan anggaran hanya 69,76% dari yang dialokasikan, namun demikian

di tahun-tahun mendatang perlu dievaluasi efektifitas perencanaan anggaran

tiap-tiap program yang mendukung indikator kinerja.

25

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

BAB IV

SIMPULAN

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Keuangan dan BMN Tahun

2015 merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi, kebijakan, program dan kegiatan Biro Keuangan dan BMN kepada pimpinan

(Sekretaris Jenderal) dan seluruh stakeholders yang terlibat baik langsung maupun

tidak langsung dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan khususnya di bidang

Keuangan dan BMN.

Dari Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja Biro Keuangan dan BMN

cukup baik dan efektif. Seluruh indikator mencapai target, bahkan melampaui target

yang ditetapkan di TA 2015. Adapun hal-hal yang mendukung dan upaya Biro

Keuangan dan BMN dalam pencapaian target adalah sosialisasi, bimbingan teknis

dan penyamaan persepsi kepada seluruh Satker di Kementerian Kesehatan terkait

Laporan Keuangan dan BMN; komitmen pimpinan dalam mendorong laporan

pengelolaankeuangan dan BMN; penyusunan pseudo Laporan Keuangan per 31

Desember 2015 dan 30 November 2015 lebih memudahkan dalam penyusunan

laporan keuangan berbasis akrual; persetujuan surat dukungan dan komitmen atas

pelaksanaan rencana aksi dan peta jalan pengembangan organisasi dan

kelembagaan pengadaan barang dan jasa program modernisasi pengadaan; dan

penetapan angka kredit (PAK) bagi para Jabatan Fungsional Tertentu (JFT)

Pengelola Barang/Jasa.

Namun demikian masih ada permasalahan yang terjadi yaitu ketersediaan dan

kompetensi SDM Petugas SAIBA dan SIMAK-BMN pada seluruh Satuan Kerja yang

belum mencukupi; mutasi pegawai dan pergantian petugas SAIBA dan SIMAK-BMN;

satker kurang tertib mengumpulkan data BMN, sehingga kesulitan memberikan data

dukung penetapan status penggunaan; belum optimalnya pengisian Sistem Rencana

Umum Pengadaan (SiRUP); belum optimalnya pelaksanaan SPSE V4.

Saran atau usulan kedepan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah

mengusulkan tambahan tenaga bidang akuntansi; membuat Surat Edaran agar

mutasi pegawai dan pergantian petugas SAIBA dan SIMAK-BMN tidak terlalu sering;

mengembangkan Aplikasi SIMONAS; meningkatkan koordinasi dan konsultasi yang

berkelanjutan dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

(LKPP); dan mengusulkan pembuatan Juknis ULP.

vi

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Matriks Kinerja Biro Keuangan dan BMN

Tabel 2. Alokasi Anggaran per IKU

Tabel 3. Target dan Realisasi Biro Keuangan dan BMN Tahun 2015

Tabel 4. Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Penunjang

Tabel 5. SDM Biro Keuangan dan BMN

Tabel 6. Barang Milik Negara yang menjadi Aset Biro Keuangan dan BMN

Tabel 7. Perbandingan Target Dan Capaian Indikator Kinerja Biro Keuangan Dan

BMN Tahun 2015

vii

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Biro Keuangan dan BMN

Gambar 2. Penghargaan kepada Kementerian Kesehatan atas Opini WTP dari BPK

atas Laporan Keuangan TA 2014

Gambar 3. Penghargaan kepada Kementerian Kesehatan sebagai Juara Pertama

Kategori Kepatuhan Pelaporan BMN TA 2014

viii

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Target dan Realisasi Indikator Pertama

Grafik 2. Target dan Realisasi Indikator Kedua

Grafik 3. Target dan Realisasi Indikator Kedua

Grafik 4. Perbandingan Alokasi dan Realisasi Anggaran 2014 dan 2015