aku tidak pernah bermimpi bisa bertemu dengan perempuan seperti kamu

1
Aku tidak pernah bermimpi bisa bertemu dengan perempuan seperti kamu, aku masih ingat jelas bagaimana wajah kamu memerah saat kita pertama kali bertemu. Aku juga tidak dapat menyembunyikan perasaan aku saat itu, aku seperti menemukan sosok perempuan yang bisa mendampingi aku untuk melangkah ke arah yang lebih baik. Tidak terasa, saat ini aku dan kamu telah saling mengenal jauh lebih dalam dari sebelumnya, aku sadar aku bukan laki laki yang mudah begitu saja tertarik pada perempuan, aku tidak mungkin bisa dengan mudah tertarik pada perempuan yang belum lama aku kenal, hal seperti itu hanya datang sesaat dalam benakku, itu pun aku anggap normal bagiku karena aku laki laki, hasrat itu pasti ada, tapi hanya sesaat, aku akan memakai rasionalitasku, itu yang aku lakukan selama ini padamu. Aku juga sadar aku masih sering terlihat goyah ketika menghadapi sebuah masalah, aku masih seperti anak kecil yang lari kesana kesini hanya untuk sekedar menjauhi masalah itu, aku menyadari aku belum mampu membagikan masalah masalah yang aku hadapi dengan siapapun termasuk kamu, aku terbiasa sendiri menghadapinya. Tapi kali ini aku akan berusaha sedikit menyampaikannya, kenyataan ini memang berat aku simpan sendiri, aku sadar selama ini aku terlalu berharap banyak dari kamu, kamu yang saat itu sepertinya bisa melangkah bersama dengan aku, namun kenyataannya belum juga bisa. Semakin hari semakin lama aku mengenal kamu, perasaan yang dahulu begitu meyakinkan aku kini perlahan mulai hilang, aku tidak tahu apa yang salah dengan semua ini, tapi aku yakin pasti ada yang salah disini, entah kesalahan itu ada di aku, di keluargaku, di keluargamu, di orang lain, atau mungkin di kamu. Aku telah berusaha mencari cara agar aku selalu dapat memperhatikan kamu lebih, aku berusaha mencari cara untuk dapat mengetahui apapun yang kamu kerjakan, aku berusaha mencari cara agar lebih mudah mendapatkan informasi aktual apapun dari kamu. Tapi sepertinya itu semua percuma, entah apa yang salah. Kalaupun memang benar perasaan itu telah hilang, aku siap menerimanya dan aku harap akan ada orang lain yang dapat mengembalikan perasaan itu kepadamu.

Upload: anggi-riadi

Post on 26-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Puisi

TRANSCRIPT

Page 1: Aku Tidak Pernah Bermimpi Bisa Bertemu Dengan Perempuan Seperti Kamu

Aku tidak pernah bermimpi bisa bertemu dengan perempuan seperti kamu, aku masih ingat jelas bagaimana wajah kamu memerah saat kita pertama kali bertemu. Aku juga tidak dapat menyembunyikan perasaan aku saat itu, aku seperti menemukan sosok perempuan yang bisa mendampingi aku untuk melangkah ke arah yang lebih baik. Tidak terasa, saat ini aku dan kamu telah saling mengenal jauh lebih dalam dari sebelumnya, aku sadar aku bukan laki laki yang mudah begitu saja tertarik pada perempuan, aku tidak mungkin bisa dengan mudah tertarik pada perempuan yang belum lama aku kenal, hal seperti itu hanya datang sesaat dalam benakku, itu pun aku anggap normal bagiku karena aku laki laki, hasrat itu pasti ada, tapi hanya sesaat, aku akan memakai rasionalitasku, itu yang aku lakukan selama ini padamu. Aku juga sadar aku masih sering terlihat goyah ketika menghadapi sebuah masalah, aku masih seperti anak kecil yang lari kesana kesini hanya untuk sekedar menjauhi masalah itu, aku menyadari aku belum mampu membagikan masalah masalah yang aku hadapi dengan siapapun termasuk kamu, aku terbiasa sendiri menghadapinya. Tapi kali ini aku akan berusaha sedikit menyampaikannya, kenyataan ini memang berat aku simpan sendiri, aku sadar selama ini aku terlalu berharap banyak dari kamu, kamu yang saat itu sepertinya bisa melangkah bersama dengan aku, namun kenyataannya belum juga bisa. Semakin hari semakin lama aku mengenal kamu, perasaan yang dahulu begitu meyakinkan aku kini perlahan mulai hilang, aku tidak tahu apa yang salah dengan semua ini, tapi aku yakin pasti ada yang salah disini, entah kesalahan itu ada di aku, di keluargaku, di keluargamu, di orang lain, atau mungkin di kamu. Aku telah berusaha mencari cara agar aku selalu dapat memperhatikan kamu lebih, aku berusaha mencari cara untuk dapat mengetahui apapun yang kamu kerjakan, aku berusaha mencari cara agar lebih mudah mendapatkan informasi aktual apapun dari kamu. Tapi sepertinya itu semua percuma, entah apa yang salah. Kalaupun memang benar perasaan itu telah hilang, aku siap menerimanya dan aku harap akan ada orang lain yang dapat mengembalikan perasaan itu kepadamu.