aku manusia

1
Aku Manusia Aku berdiri tegak, tanpa rasa lemas, tanpa takut, tanpa otak di kepala. Aku diam, bukan hening tapi diam, mulutku enggan berbicara, dia telah kering seperti dahan tanpa tersiram embun. Kedua bibir ini mengatup, dia telah lelah tak mau lagi seperti dulu. Dia hanya berbicara kepada kepala di atasnya, tapi kepala itu juga tanpa otak, seperti kelapa busuk. Sebusuk perkataanku dulu sebelum semuanya lelah dalam kebiasaanya. Kulit, ya kulitku bukan lagi kulit, dia mengelupas berdarah bernanah seperti dimakan anjing penuh kebusukan. Lapisannya tidak lagi halus tidak lagi putih, dulu hanyalah dulu bukan sekarang, semuanya berubah. Tiada lagi cantik yang ada hanya bekas torehan sang jaman yang menggerus kecantikan itu, dia ganti semuanya, sekarang aku busuk tak lagi berdaya. Jari jemari seolah tak mau lagi menjadi bagianku, mereka merangkak mencari sesuatu yang bisa menghancurkannya , dia sudah tidak lagi ikhlas melaksanakan keinginanku. Tulangku berbicara ia ingin keluar tak mau lagi denganku, dia mengikuti jariku pergi seperti segerombolan binatang mencari penghidupan kepada savana. Kau tanya rambutku ? aku tidak tega berkata tentangnya. Kau tau ? tentu tidak tau, karena aku bersembunyi. Rambutku tak beruban tapi mereka semua telah bercerai berai, kau bayangkan saja kepalamu itu dicukur dengan gergaji, bukan saja rambutmu kulit, tengkorakmu akan tercerai berai kesana kemari. Ya itulah rambutku, seperti itu. Kepalaku tak lagi plontos tapi telah terbagi berkeping keping. Jangan tanya aku ini siapa, karena kalian pasti tau. Aku manusia, sama seperti kalian. Aku hidup tapi tak seperti dulu, sekarang aku berbeda. Jangan kalian bayangkan, karena setelah seorang yang tinggi besar menghampiri kalian, kalian akan seperti aku. Menjadi sepertiku saat ini, busuk. Aku manusia tapi aku sudah menghadap sang DIA. DIA yang menghidupkanku DIA yang menyudahi nyawaku tapi aku tetap manusia. Aku Manusia.

Upload: septian-indra-pratama

Post on 07-Feb-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kematian itu manusiawi

TRANSCRIPT

Page 1: Aku Manusia

Aku Manusia

Aku berdiri tegak, tanpa rasa lemas, tanpa takut, tanpa otak di kepala. Aku diam, bukan hening tapi diam, mulutku enggan berbicara, dia telah kering seperti dahan tanpa tersiram embun. Kedua bibir ini mengatup, dia telah lelah tak mau lagi seperti dulu. Dia hanya berbicara kepada kepala di atasnya, tapi kepala itu juga tanpa otak, seperti kelapa busuk. Sebusuk perkataanku dulu sebelum semuanya lelah dalam kebiasaanya.

Kulit, ya kulitku bukan lagi kulit, dia mengelupas berdarah bernanah seperti dimakan anjing penuh kebusukan. Lapisannya tidak lagi halus tidak lagi putih, dulu hanyalah dulu bukan sekarang, semuanya berubah. Tiada lagi cantik yang ada hanya bekas torehan sang jaman yang menggerus kecantikan itu, dia ganti semuanya, sekarang aku busuk tak lagi berdaya.

Jari jemari seolah tak mau lagi menjadi bagianku, mereka merangkak mencari sesuatu yang bisa menghancurkannya , dia sudah tidak lagi ikhlas melaksanakan keinginanku. Tulangku berbicara ia ingin keluar tak mau lagi denganku, dia mengikuti jariku pergi seperti segerombolan binatang mencari penghidupan kepada savana.

Kau tanya rambutku ? aku tidak tega berkata tentangnya. Kau tau ? tentu tidak tau, karena aku bersembunyi. Rambutku tak beruban tapi mereka semua telah bercerai berai, kau bayangkan saja kepalamu itu dicukur dengan gergaji, bukan saja rambutmu kulit, tengkorakmu akan tercerai berai kesana kemari. Ya itulah rambutku, seperti itu. Kepalaku tak lagi plontos tapi telah terbagi berkeping keping.

Jangan tanya aku ini siapa, karena kalian pasti tau. Aku manusia, sama seperti kalian. Aku hidup tapi tak seperti dulu, sekarang aku berbeda. Jangan kalian bayangkan, karena setelah seorang yang tinggi besar menghampiri kalian, kalian akan seperti aku. Menjadi sepertiku saat ini, busuk. Aku manusia tapi aku sudah menghadap sang DIA. DIA yang menghidupkanku DIA yang menyudahi nyawaku tapi aku tetap manusia. Aku Manusia.