aktivitas antioksidan sediaan lipstik dengan …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e jurnal ardelia...

15
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIPSTIK DENGAN PEWARNA ALAMI EKSTRAK BUAH NAGA SUPER MERAH (Hylocereus costaricensis L.) Ardelia Nurhaida 1) , Haryanto Susilo 2) dan Bina Lohita Sari 3) 1), 2) dan 3) Program Studi Farmasi FMIPA Universitas pakuan Bogor Universitas Pakuan, Bogor. Abstrak Lipstik adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk mewarnai bibir dengan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan nilai estetika dalam tata rias wajah.Salah satu contoh dari buah yang dapat dijadikan pewarna alami adalah buah naga super merah (Hylocereus costaricensis L.) karena mengandung antosianin yang berfungsi sebagai pigmen warna dan memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah membuat sediaan lipstik menggunakan ekstrak cair buah naga super merah sebagai zat warna alami dengan konsentrasi 10% dan 12% dan mengetahui aktivitas antioksidan dalam ekstrak cair buah naga super merah dalam sediaan lipstik dan mengetahui stabilitas dari berbagai parameter. Buah naga super merah diekstraksi menggunakan metode penyarian dengan hasil berupa ekstrak cair.Dibuat 3 formula sediaan lipstik dengan konsentrasi ekstrak 0%, 10% dan 12% (F 0, F I, F II).Sediaan lipstik kemudian dilakukan pengujian mutu fisik, stabilitas, panelis dan aktivitas antioksidan. Hasil pengujian mutu sediaan lipstik untuk formula 0, I dan II aroma khas oleum green tea.Warna yang dihasilkan putih (F0), ungu muda (soft)(FI) dan ungu tua (FII). Nilai IC50 yang didapatkan dari ekstrak buah naga super merah sebesar 364,64μg/ml persamaan linier y = 0,1216x + 5,6595 dengan koefisien korelasi R² = 0,9973. Sedangkan Vitamin C memiliki nilai IC50 sebesar 6,12 μg/ml. Sediaan Lipstik Buah Naga Super Merah memiliki nilai IC50 yang lemah. Pada minggu ke-0 sediaan lipstik dengan konsentrasi tertinggi (FII) memperoleh nilai IC50 sebesar 1215.72μg/ml dan pada minggu ke-1 aktivitasnya semakin berkurang yakni sebesar 1289.84μg/ml. Penurunan nilai IC50 dikarenakan proses pembuatan yang memerlukan suhu yang cukup tinggi 70 O C, Hal tersebut mempengaruhi rusaknya antosianin yang terkandung dalam lipstik sehingga nilai IC50 yang diperoleh lemah. Kata kunci : Buah naga super merah (Hylocereus costaricensis L.), lipstik, pewarna alami, antioksidan. ABSTRACT Lipstick is a cosmetic used to color the lips with an artistic touch to increase the aesthetic value in make up. One of the fruits that can be used as a natural dye is dragon fruit red super (Hylocereus costaricensis L.) because they contain anthocyanin that function as pigment and has antioxidant activity. The purpose of this study was to make lipstick with dragon fruit red super liquid extract as a natural dye with concentrations of 10% and 12% then determine the activity of antioxidant in the dragon fruit red super liquid extract in the lipstick and the stability of different parameters. Dragon fruit red super was extracted use juicer with liquid extract result. There is three red lipstick formula preparations with extract concentrations of 0%, 10% and 12% (F 0, FI, FII). Lipstick preparations and testing the physical quality, stability, panelists and antioxidant activity. Test results on the quality of the preparation of formula red lipstick 0, I and II, the distinctive aroma of green tea oleum. The result were white (F0), sweet lilac (FI) and purple (FII). Formula which IC50 values were obtained from extracts of dragon fruit red super is 364,64μg / ml linear equation y = 5.6595 + 0,1216x with a correlation coefficient R ² = 0.9973. Although vitamin C has an IC50 value of 6.12 ug / ml. Lipstick Dragon fruit Red super has IC50 values were low. At the zero week lipstick with the highest concentration (FII) obtain IC50 value 1215.72μg / ml. The first week activity declined amount 1289.84μg / ml. Declining of IC50 value is because of the formulation process that requires high temperature 70 °C, it affects the destruction of anthocyanins contained in the lipstick so that IC50 values are obtained weak. Keywords: Dragon fruit red super (Hylocereus costaricensis L.), lipstick, natural dyes, antioxidants.

Upload: lymien

Post on 02-Feb-2018

315 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIPSTIK DENGAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e jurnal Ardelia Nurhaida... · Super Merah ditambahkan dengan 5 ml etanol dan dipanaskan selama

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIPSTIK DENGAN PEWARNAALAMI EKSTRAK BUAH NAGA SUPER MERAH (Hylocereus

costaricensis L.)Ardelia Nurhaida1), Haryanto Susilo2)dan Bina Lohita Sari 3)

1), 2) dan 3) Program Studi Farmasi FMIPA Universitas pakuan BogorUniversitas Pakuan, Bogor.

AbstrakLipstik adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk mewarnai bibir dengan sentuhan

artistik sehingga dapat meningkatkan nilai estetika dalam tata rias wajah.Salah satu contoh dari buahyang dapat dijadikan pewarna alami adalah buah naga super merah (Hylocereus costaricensis L.) karenamengandung antosianin yang berfungsi sebagai pigmen warna dan memiliki aktivitas antioksidan.Tujuan penelitian ini adalah membuat sediaan lipstik menggunakan ekstrak cair buah naga super merahsebagai zat warna alami dengan konsentrasi 10% dan 12% dan mengetahui aktivitas antioksidan dalamekstrak cair buah naga super merah dalam sediaan lipstik dan mengetahui stabilitas dari berbagaiparameter. Buah naga super merah diekstraksi menggunakan metode penyarian dengan hasil berupaekstrak cair.Dibuat 3 formula sediaan lipstik dengan konsentrasi ekstrak 0%, 10% dan 12% (F 0, F I, FII).Sediaan lipstik kemudian dilakukan pengujian mutu fisik, stabilitas, panelis dan aktivitasantioksidan.

Hasil pengujian mutu sediaan lipstik untuk formula 0, I dan II aroma khas oleum greentea.Warna yang dihasilkan putih (F0), ungu muda (soft)(FI) dan ungu tua (FII). Nilai IC50 yangdidapatkan dari ekstrak buah naga super merah sebesar 364,64μg/ml persamaan linier y = 0,1216x +5,6595 dengan koefisien korelasi R² = 0,9973. Sedangkan Vitamin C memiliki nilai IC50 sebesar 6,12μg/ml.

Sediaan Lipstik Buah Naga Super Merah memiliki nilai IC50 yang lemah. Pada minggu ke-0sediaan lipstik dengan konsentrasi tertinggi (FII) memperoleh nilai IC50 sebesar 1215.72μg/ml dan padaminggu ke-1 aktivitasnya semakin berkurang yakni sebesar 1289.84μg/ml. Penurunan nilai IC50

dikarenakan proses pembuatan yang memerlukan suhu yang cukup tinggi 70OC, Hal tersebutmempengaruhi rusaknya antosianin yang terkandung dalam lipstik sehingga nilai IC50 yang diperolehlemah.Kata kunci : Buah naga super merah (Hylocereus costaricensis L.), lipstik, pewarna alami,antioksidan.

ABSTRACTLipstick is a cosmetic used to color the lips with an artistic touch to increase the aesthetic

value in make up. One of the fruits that can be used as a natural dye is dragon fruit red super(Hylocereus costaricensis L.) because they contain anthocyanin that function as pigment and hasantioxidant activity. The purpose of this study was to make lipstick with dragon fruit red super liquidextract as a natural dye with concentrations of 10% and 12% then determine the activity of antioxidantin the dragon fruit red super liquid extract in the lipstick and the stability of different parameters.Dragon fruit red super was extracted use juicer with liquid extract result. There is three red lipstickformula preparations with extract concentrations of 0%, 10% and 12% (F 0, FI, FII). Lipstickpreparations and testing the physical quality, stability, panelists and antioxidant activity.

Test results on the quality of the preparation of formula red lipstick 0, I and II, the distinctivearoma of green tea oleum. The result were white (F0), sweet lilac (FI) and purple (FII). Formula whichIC50 values were obtained from extracts of dragon fruit red super is 364,64μg / ml linear equation y =5.6595 + 0,1216x with a correlation coefficient R ² = 0.9973. Although vitamin C has an IC50 value of6.12 ug / ml.

Lipstick Dragon fruit Red super has IC50 values were low. At the zero week lipstick with thehighest concentration (FII) obtain IC50 value 1215.72μg / ml. The first week activity declined amount1289.84μg / ml. Declining of IC50 value is because of the formulation process that requires hightemperature 70 °C, it affects the destruction of anthocyanins contained in the lipstick so that IC50 valuesare obtained weak.Keywords: Dragon fruit red super (Hylocereus costaricensis L.), lipstick, natural dyes,antioxidants.

Page 2: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIPSTIK DENGAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e jurnal Ardelia Nurhaida... · Super Merah ditambahkan dengan 5 ml etanol dan dipanaskan selama

PENDAHULUANKosmetik memiliki sejarah panjang

dalam kehidupan manusia.Berdasarkan hasilpenggalian arkeologi, diketahui bahwakosmetik telah digunakan oleh manusia yanghidup pada zaman dahulu.Saat ini, kosmetikmenjadi bagian penting dalam kehidupansehari-hari, jumlah kosmetik yang digunakanterus meningkat seiring dengan pertambahanjumlah penduduk setiap tahun (Mitsui, 1997).

Pewarna bibir merupakan sediaankosmetika yang digunakan untuk mewarnaibibir dengan sentuhan artistik sehingga dapatmeningkatkan estetika dalam tata riaswajah.Pewarna bibir terdapat dalam berbagaibentuk, seperti cairan, krayon, dan krim.Pewarna bibir dalam bentuk cairan dan krimumumnya memberikan selaput yang tidaktahan lama dan mudah terhapus dari bibirsehingga tidak begitu digemari orang, terutamajika dibandingkan dengan pewarna bibir dalambentuk krayon. Pewarna bibir bentuk krayonlebih dikenal dengan nama lipstik(Wasitaatmadja, 1997). Pewarna pada lipstikberdasarkan sumbernya ada 2 yaitu, pewarnaalami merupakan zat warna yang diperoleh dariakar, daun, bunga dan buah. Diantara pewarnaalami yang mempunyai potensi untukdikembangkan antara lain yang berasal daribuah naga super merah (Hylocereuscostaricensis L.), dengan warna merah yangsangat pekat, menunjukkan buah tersebutmengandung zat warna antosianin yang dapatdigunakan sebagai bahan pewarna alamipengganti bahan pewarna sintetik.

Antosianin merupakan senyawaflavonoid yang memiliki kemampuan sebagaiantioksidan.Umumnya senyawa flavonoidberfungsi sebagai antioksidan primer, chelatordan scavenger terhadap superoksidaanion.Antosianin dalam bentuk aglikon lebihaktif daripada bentuk glikosidanya (Santoso,2006).Kemampuan antioksidatif antosianintimbul dari reaktifitasnya yang tinggi sebagaipendonor hidrogen atau elektron, dankemampuan radikal turunan polifenol untukmenstabilkan dan mendelokalisasi elektrontidak berpasangan, serta kemampuannyamengkhelat ion logam (terminasi reaksiFenton) (Rice-Evans et al., 1997).Aktivitasantioksidan antosianin dipengaruhi oleh sistemyang digunakan sebagai substrat dan kondisiyang dipergunakan untuk mengkatalisis reaksioksidasi (Pokorny et al., 2001).

Radikal bebas merupakan senyawa yangmengandung elektron tidak berpasangan yangbertindak sebagai akseptor elektron (Connor etal, 2002).Radikal bebas ini berbahaya karenasangat reaktif mencari pasanganelektronnya.Radikal bebas ini memerlukanelektron yang berasal dari pasangan elektronmolekul sekitarnya (Kalt et al, 1999). Radikalbebas yang umumnya digunakan sebagai modeldalam penelitian antioksidan atau peredamradikal bebas adalah: 2,2- diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). Kebanyakan penyusunaktivitas antioksidan dibangun dari tanamandan buah, dan bukan vitamin, tetapi zat kimiayang dinamakan fenol, polifenol, flavonoid,resveratrol.

Buah naga super merah sangatberpotensi untuk ditingkatkan komoditasnyadengan diolah menjadi sediaan lipstik dandijadikan sebagai pewarna alami danantioksidan.Penelitian yang menghubungkanekstrak cair buah naga super merah denganantioksidan dalam sediaan lipstik masih belumbanyak di teliti.Hal inilah yang mendorongpeneliti untuk melakukan penelitian mengenaiUji Aktivitas Antioksidan Sediaan LipstikDengan Pewarna Alami Ekstrak Buah NagaSuper Merah (Hylocereus costaricensis L.).

METODE PENELITIANBahan

Buah Naga Super Merah (Hylocereuscostaricensis), aquadest, paraffin cair, lanolin,setil alkohol, propilen glikol, minyak jarak,malam putih, malam carnauba, oleum cacao,metil paraben, butil hidroksi toluen, DPPH, N-heksan, metanol, dan Vitamin C.Alat

Alat yang digunakan untuk penelitianantara lain : Alat – alat gelas yang adadilaboratorium, blender, mortar danpenumbuk, kertas perkamen, kertas saringWhatman, pipet tetes, pH meter, neraca analitis(Mettler Toledo), tabung reaksi,spektrofotometer UV-VIS (Optizen POP®5U5701-135013-00), termometer, cetakanlipstik.Prosedur1. Determinasi Tanaman

Bahan yang digunakan berupa daging buahNaga Super Merah (Hylocereus costaricensisL.) yang diperoleh dari perkebunan buah NagaSuper Merah di Pondok Bitung, Ciapus-Bogor.Tujuan determinasi adalah untukmenetapkan kebenaran sampel yang digunakan

Page 3: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIPSTIK DENGAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e jurnal Ardelia Nurhaida... · Super Merah ditambahkan dengan 5 ml etanol dan dipanaskan selama

dalam penelitian. Determinasi buah NagaSuper Merah dilakukan dengan caramencocokkan ciri-ciri morfologi yang ada padabuah Naga Super Merah di Herbarium BidangBotani Kebun Raya Bogor. (HerbariumBogoriense, Ir. H. Juanda 22, Bogor 16122,Indonesia).2. Pembuatan Ekstrak Cair Buah Naga

Super Merah (Hylocereus costaricensisL.)Buah naga super merah dikumpulkan

sebanyak 4.390 gram, dikupas dan diambildaging buahnya, ditimbang, diblender sampaibenar-benar hancur ± 5 menit kemudiaandisaring menggunakan kain batis setelah ituditimbang hasil sari yang didapat. Ditentukanberat jenisnya dengan piknometer, sari buahNaga Super Merah dimasukkan kedalam botolkaca kemudian dimasukkan kedalamkulkas.Alur pembuatan ekstrak cair terdapatpada Lampiran 1.

Rendemen sari buah= Bobot ekstrak sari buah x100 %Bobot buah segar

3. Uji Fitokimia Uji FlavonoidSebanyak 2 mL ekstrak cair buah Naga

Super Merah ditambahkan dengan 5 ml etanoldan dipanaskan selama 5 menit didalamtabung reaksi. Selanjutnya ditambah beberapatetes asam klorida pekat, kemudianditambahkan bubuk magnesium. Hasil positifditunjukkan dengan timbulnya warna merahtua (magenta) dalam waktu 3 menit (Sangi,dkk., 2008).

Uji SaponinSebanyak 2 mL ekstrak cair buah Naga SuperMerah ditambahkan asam asetat anhidratsampai sampel terendam, dibiarkan selamakira - kira 15 menit, 6 tetes larutandipindahkan kedalam tabung reaksi danditambahkan 2-3 tetes asam sulfat pekat.Adanya triterpenoid ditunjukkan denganterjadinya warna merah jingga atau ungu,sedangkan adanya steroid ditunjukkan denganadanya warna biru (Sangi, dkk., 2008).

Uji TaninSebanyak 2 mL ekstrak cair buah Naga SuperMerah ditambah etanol sampai ekstrak buahNaga Super Merah terendamsemuanya.Kemudian sebanyak 1 ml larutandimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudianditambahkan 2 - 3 tetes larutan FeCl3 1%.Hasil positif ditunjukkan dengan timbulnyawarna hijau kebiruan (Sangi, dkk., 2008).

Uji AlkaloidSebanyak 2 mL ekstrak cair buah Naga

Super Merah ditambah 2,5 mL amoniak dan2,5 mL kloroform. Larutan disaring kedalamtabung reaksi, dan filtrat ditambahkan asamsulfat 2 N sebanyak 10 tetes.Filtrat dikocokdengan teratur kemudian dibiarkan beberapalama sampai terbentuk dua lapisan.Lapisan ataspindahkan kedalam tiga tabung reaksi,kemudian larutan dianalisis dengan pereaksiMayer, Dragendrof danBouchardat.Terbentuknya endapanmenunjukkan adanya kandungan alkaloid.Reaksi dengan pereaksi Mayer akan terbentukendapan putih, dengan pereaksi Dragendroffterbentuk endapan merah jingga dan denganperekasi Bouchardat terbentuk endapan coklat(Sangi, dkk., 2008).

4. Pengujian aktivitas antioksidanUji potensi antioksidan dilakukan terhadap

ekstrak cair buah naga super merah denganmenggunakan metode antioksidan yaitu metodeDPPH.(1,1 difenil-2-pikrilhidrazil)Analisis Analisis Antioksidan :

1. Pembuatan Larutan DPPH 1mMDitimbang 39,43 mg serbuk DPPH,

kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 100ml dan dilarutkan dengan metanol hingga batas(sebelumnya labu ukur sudah dilapisialumunium foil).Penentuan PanjangGelombang Maksimum Larutan Vitamin C

Dipipet 1 ml larutan vitamin C 100 ppmdan dimasukkan kedalam labu ukur 50 ml(konsentrasi 2 ppm). Lalu ditambahkanaquadest sampai tanda batas dandihomogenkan.Diukur serapan maksimumpada panjang gelombang 200 – 400 nm denganmenggunakan blanko aquadest.

2. Pembuatan Larutan BlankoDipipet sebanyak 1 mL larutan DPPH 1 mM,ditambahkan metanol sampai 10 mL, kemudiandihomogenkan. Larutan blanko diinkubasi padasuhu sekitar 25-30oC (suhu kamar) selama 30menit (labu ukur dibungkus aluminium foil).

3. Penentuan Kadar Sampel1. Pembuatan Larutan induk Vitamin C 100 ppm

Ditimbang tepat 100 mg vitamin C,dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL dandilarutkan dengan metanol sampai tanda batas(1000 ppm). Untuk mendapatkan larutan indukvitamin C dengan konsentrasi 100 ppm,dilakukan dengan cara memipet 10 mL larutanvitamin C 1000 ppm, dimasukkan ke dalam

Page 4: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIPSTIK DENGAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e jurnal Ardelia Nurhaida... · Super Merah ditambahkan dengan 5 ml etanol dan dipanaskan selama

labu ukur 100 mL dan dilarutkan denganmetanol sampai tanda batas (100 ppm).

4. Pembuatan Larutan Uji EkstrakEkstrak cair dilarutkan dalam methanol

100mL, Kemudian diencerkan menjadi 1000ppm dan larutan 1000ppm ini yang kemudiandibuat dengan konsentrasi 100, 200, 300, 400dan 500 ppm dengan cara dipipet masing-masing 1; 2; 3; 4 dan 5 mL kemudiandimasukkan kedalam labu ukur 10 mL danditepatkan dengan metanol hingga 10 mL.

Ditambahkan 1 mL larutan DPPH 1 mMlalu diencerkan menggunakan metanol dandihomogenkan. Deret larutan uji didiamkanselama waktu optimum pada suhu kamar (labuukur dibungkus aluminium foil).Diukurabsorbannya pada panjang gelombangmaksimum.

5. Perhitungan Antioksidan MetodeDPPH

Larutan uji, deret larutan standar dan blangkodiukur serapannya pada panjang gelombangmaksimum yang telah ditentukan dengan

spektrofotometer. Nilai persentase hambatanterhadap

DPPH dihitung menggunakan rumus berikut :% Inhibisi= Abs. Blanko – Abs. Sample x 100 %Abs. Blanko

Nilai IC50 (inhibitor concentration) diperolehdari potongan garis antara50% daya hambatdengan sumbu konsentrasi menggunakanpersamaan linear (y = bx + a), dimana y = 50dan x menunjukan IC50( Rohman dan Riyanto,2005).5. Formulasi Sediaan Lipstik

Formulasi lipstik padat dibuat sebanyak4gram perbatch persediaan kandungan zat aktifekstrak cair buah naga super merah denganberbagai konsentrasi seperti 0 %, 10% dan12%. Alur perhitungan terdapat pada Lampiran3.Formula lipstik yang dibuat terdapat padaTabel 2.

Cara pembuatan sediaan bedak tabur yaitudengan caraMinyak jarak sebagai Fase I

dimasukkan kedalam beaker glass. Bahan-bahan lain kecuali pewangi dilumerkan hingga

Page 5: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIPSTIK DENGAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e jurnal Ardelia Nurhaida... · Super Merah ditambahkan dengan 5 ml etanol dan dipanaskan selama

suhu 70º-75º C sebagai Fase II. Pada Fase 1dan Fase II dicampurkan secara perlahan –lahan ditambahkan dengan pewangi oleumgreen tea dan dilakukan pengadukan di dalambeaker glass menggunakan mixer sampaihomogen.

Ekstrak buah naga super merah dimasukkanketika suhu pada basis menurun hingga40ºC.Kemudian di campurkan secara merata,pada keadaan cair di tuangkan ke dalamcetakan lipstik.Alur pembuatan lipstik terdapatpada Lampiran 4.6. Uji Mutu Sediaan Lipstik

a. Uji Iritasi SediaanMinyak jarak sebagai Fase I dimasukkan

kedalam beaker glass. Bahan-bahan lainkecuali pewangi dilumerkan hingga suhu 70º-75º C sebagai Fase II. Pada Fase 1 dan Fase IIdicampurkan secara perlahan – lahanditambahkan dengan pewangi oleum green teadan dilakukan pengadukan di dalam beakerglass menggunakan mixer sampai homogen.

Ekstrak buah naga super merahdimasukkan ketika suhu pada basis menurunhingga 40ºC.Kemudian di campurkan secaramerata, pada keadaan cair di tuangkan kedalam cetakan lipstik.Alur pembuatan lipstikterdapat pada Lampiran 4.

b. Uji KesukaanUji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat

kesukaan panelis terhadap sediaan lipstik yangdibuat. Uji kesukaan ini dilakukan secara visualterhadap 20 orang panelis dengan kriteria yangdigunakan adalah wanita, berusia 20 tahunkeatas, tidak memiliki kulit yang sensitive ataualergi. Setiap panelis diminta untukmengoleskan lipstik yang dibuat denganberbagai konsentrasi buah naga super merahpada kulit punggung tangan.Kemudian parapanelis diharapkan untuk mengisi kertaskuisioner yang telah disediakan, parameteryang dinilai dapat dilihat pada Lampiran 7.

Waktu selang untuk mencoba lipstik yangselanjutnya kurang lebih 15 menit dan setelahlipstik dicoba diharapkan panelismembersihkan tangannya menggunakan tisubasah untuk mencoba lipstik yang selanjutnyadengan berbagai konsentrasi ekstrak. Parameteruji hedonik yang diuji meliputi warna, aroma,kerataan dan kelekatan yang masing – masingakan mendapat penilaian 1: tidak suka, 2:netral, 3: agak suka, 4: suka, 5: sangat suka, 6:amat sangat suka. Hasil uji hedonik dianalisismenggunakan SPSS dengan rancanganfriedment test.

7. Uji Stabilitas SediaanPada perubahan bentuk diperhatikan apakahlipstik terjadi perubahan bentuk dari bentukawal pencetakan atau tidak, pada perubahanwarna diperhatikan apakah lipstik terjadiperubahan warna dari warna awal pembuatanlipstik atau tidak, titik lebur lipstik apakah adapenurunan atau tidak, pada perubahan baudiperhatikan apakah lipstik masih berbau khasdari parfum atau dari bau khas dari ekstrakbuah naga super merah.

Namun pada stabilitas penelitian ini dilakukanselama 5 minggu, sehingga pemeriksaanstabilitas pada lipstik ini dilakukan dari mingguke 0, 1, 2, 3, 4 dan 5. Dengan pengujiaanlengkap sediaan lipstik dilakukan di setiapminggu nya.

a. Uji Aktivitas Antioksidan SediaanLipstik

Dilakukan ekstraksi cair-cair dengan caraditimbang lipstikbuah naga super merahsebanyak 1 gram sampel dilarutkan dalam10mL metanol, dalam corong pisahditambahkan 20mL n-Heksan kocok konstansampai terpisah menjadi dua lapisan, fase n-heksan dipisahkan. Dikumpulkan fase metanolyang didapatkan lalu diuapkan sampai kental.

Ekstrak metanol dibuat dengan konsentrasi200, 400, 600, 800 dan 1000 ppm dengan caradipipet masing-masing 0,25; 0,5; 0,75; 1 dan1.25 mL kemudian dimasukkan kedalam labuukur 10 mL dan ditepatkan dengan metanolhingga 10 mL.

Ditambahkan 1 mL larutan DPPH 1 mMlalu diencerkan menggunakan metanol dandihomogenkan. Deret larutan uji didiamkanselama waktu optimum pada suhu kamar (labuukur dibungkus aluminium foil).Diukurabsorbannya pada panjang gelombangmaksimum.

b. Uji OrganoleptikEvaluasi sediaan lipstik dilakukan terhadap

masing-masing formula dengan konsentrasiekstrak buah Naga Super Merah yang berbeda.Evaluasi stabilitas sediaan lipstik dilakukanselama 5 minggu dengan pemeriksaan setiapminggu dan lipstik disimpan pada suhu kamar

Page 6: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIPSTIK DENGAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e jurnal Ardelia Nurhaida... · Super Merah ditambahkan dengan 5 ml etanol dan dipanaskan selama

dan suhu 45ºC. Evaluasi stabilitas fisik lipstikmeliputi :

1. Penampilan FisikPemeriksaan dilakukan dengan mengamati

permukaan lipstik, mengenai pembentukankristal dan uap air.

2. AromaPengamatan dilakukan dengan mengamati

aroma lipstik pada penyimpanan selama 5minggu pada suhu kamar dan dipercepat 45ºC.

3. TeksturPengujian dilakukan dengan mengoleskan

lipstik pada permukaan licin seperti punggungtangan atau bibir, kemudiaan dilihat apakahbertekstur halus atau kasar.

c. Uji Kehomogenan Sediaan Lipstik1. Homogenitas Sediaan

Masing – masing sediaan lipstik diperiksahomogenitasnya dengan cara mengambilsejumlah tertentu sediaan lipstik dan diletakkanpada kaca yang transparan (objek glass).Sediaan harus menunjukkan susunan yanghomogen dan tidak terlihat adanya butir - butirkasar.

2. Homogenitas PolesanPengujian dilakukan dengan mengoleskan

lipstik pada permukaan licin seperti punggungtangan atau bibir, kemudiaan dilihat dispersiwarnanya homogen atau tidak (Barel, 2001).

3. Dispersi Warna Dalam LipstikPengujian dilakukan dengan membelah

lipstik menjadi dua bagian baik secarahorizontal ataupun vertikal, kemudiaan dilihatdispersi warnanya homogen atau tidak(Barel,2001).

d. Bobot LipstikEvaluasi ini dilakukan untuk mengetahui

peningkatan atau pengurangan bobot yangmungkin terjadi pada saat lipstik disimpan padasuhu kamar dan suhu dipercepat. Lipstik yangtidak baik akan memberikan peningkatan ataupengurangan bobot yang berarti selamapenyimpanan.

e. Titik LeburPengujian dilakukan menggunakan melting

point apparatus.Lipstik dimampatkan kedalampipa kapiler hingga kediaman 10 mm,kemudian pipa kapiler tersebut diletakkandalam alat melting point apparatus denganposisi yang sesuai.Suhu pada lipstik mulaimeleleh adalah titik lebur lipstik (Orkin Et., al.1991).Syarat lipstik melebur pada metodemelting point adalah 60ºC atau lebih (Barel,2001).

f. Penentuan pH SediaanSediaan lipstik ditimbang 1gr kemudiaan

dilelehkan dengan penangas air, kemudiaansetelah lipstik meleleh pH indikator dicelupkanpada sediaan tersebut setelah itu dilihat pH nyapada tabel indikator pH. Dicatat pHnya dandilakukan sebanyak 3 kali pengulangan (triplo).

HASIL DAN PEMBAHASAN1. DeterminasiHasil identifikasi tumbuhan menunjukkanbahwa tanaman yang digunakan adalah jenisCereus costaricensis (Briton and Rose) A.Berger, sin.Hylocereus costaricensis L., sukuCactaceaenama Indonesia Buah Naga SuperMerah.Hasil data determinasi dapat dilihat dariLampiran 8.2. Hasil Pembuatan Ekstrak Cair BuahNaga Super MerahDiperoleh daging buah naga super merahsebanyak 3.650 gram dari 4.390 gram danekstrak cair yang diperoleh sebanyak 2,5 L.Berat jenis ekstrak cair 1,052 g/mL, maka beratekstrak cair adalah 2.630 gram. Makarendemen ekstrak yang didapat 59,90 %. Hasilrendemen sari buah terdapat pada Lampiran 9.

Gambar 1. Ekstrak Cair Buah Naga SuperMerah

3. Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Cair BuahNaga Super Merah

Uji Fitokimia bertujuan untuk mengetahuikandungan senyawa yang terdapat dalamekstrak buah Naga Super Merah. Hasil ujifitokimia menunjukkan reaksi positif terhadapflavonoid, tanin, alkaloid.

Pengujian flavonoid pada ekstrak cair buahnaga super merah menunjukkan hasil positifdengan timbulnya warna merah.Diantaraflavanoid hanya flavanol yang menghasilkanwarna merah ceri kuat (Harborne, 1987). Padapenelitian ini ekstrak cair buah naga supermerah termasuk ke dalam jenis flavanol karena

Page 7: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIPSTIK DENGAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e jurnal Ardelia Nurhaida... · Super Merah ditambahkan dengan 5 ml etanol dan dipanaskan selama

terjadi perubahan warna menjadi merah ceri.

Pengujian tanin pada ekstrak buahnaga super merah menunjukkan hasil yangpositif, dengan adanya warna hijau kehitaman.Tanin dalam ekstrak buah naga super merahtermasuk ke dalam tanin terkondensasi, karenamengalami perubahan warna menjadi hijaukehitaman. Tanin dibagi menjadi dua golongandan masing-masing golongan memberikanreaksi warna yang berbeda terhadap FeCI3 1%. Golongan tanin terhidrolisis akanmenghasilkan warna biru kehitaman dan taninterkondensasi akan menghasilkan warna hijaukehitaman. Pada saat penambahannyadiperkirakan FeC13 bereaksi dengan salah satugugus hidroksil yang ada pada senyawa tanin.Hasil reaksi itulah yang akhirnya menimbulkanwarna (Sangi, dkk., 2008).

Pengujian alkaloid pada ekstrak buahnaga super merah menunjukkan hasilpositif.Pada ekstrak buah naga super merahtimbul endapan putih pada pereaksi

Dragendorf, endapan tersebut adalah kaliumalkaloid.Pada ekstrak buah naga super merahtimbul endapan putih pada peraksi mayer,diperkirakan endapan tersebut adalahkompleks kalium-alkaloid. Pada uji alkaloiddengan pereaksi Mayer, diperkirakan nitrogenpada alkaloid akan bereaksi dengan ionlogam K+ dari kalium tetraiodomerkurat (II)membentuk kompleks kalium-alkaloid yangmengendap. Pada ekstrak buah naga supermerah timbul endapan coklat pada pereaksiDragendrof, diperkirakan endapan tersebutadalah kalium-alkaloid. Pada pereaksiDragendrof, ion logam K+ akan membentukikatan kovalen koordinat dengan nitrogenpada alkaloid membentuk kompleks kalium-alkaloid yang mengendap (Marliana, et al,2005).4. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan

1. Penentuan IC50 Ekstrak Cair BuahNaga Super Merah.

Penetapan aktivitas antioksidan dilakukandengan menganalisis data penurunan tingkatabsorbansi dari DPPH setelah dilakukanpenambahan ekstrak pada konsentrasitertentu.Sebelumnya penetapan dilakukan padapanjang gelombang penyerapan DPPH yaitupada 515 nm.

Page 8: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIPSTIK DENGAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e jurnal Ardelia Nurhaida... · Super Merah ditambahkan dengan 5 ml etanol dan dipanaskan selama

DPPH yang belum ditambahkan ekstrakterlebih dahulu diukur untuk melihat seberapabesar tingkat absorbansinya.Kemudian setelahDPPH ditambahkan ekstrak, diukurabsorbansinya yang selanjutnya dibandingkanterhadap absorbansi DPPH awal. Perbandinganabsorbansi ini akan memperlihatkan pengaruhekstrak terhadap konsentrasi DPPH, dimanaproses aktivitas antioksidan terlihat denganterjadinya penurunan absorbansi DPPH.Adapun penentuan konsentrasi terbaik untukterjadinya proses antioksidan dilakukan denganmelihat konsentrasi IC50, atau konsentrasi yangdapat menghambat atau menurunkan sebesar50% absorbansi DPPH. Hasil pengukuranabsorbansi dan perhitungan %inhibisi ekstrakcair ekstrak buah naga super merah tercantumdalam Tabel 15.

Dari data tersebut diperoleh persamaanlinier y = 0,1216x + 5,6595 dengan koefisienkorelasi R² = 0,9973 (Gambar 9). Sehingga daripersamaan tersebut diketahui bahwakonsentrasi ekstrak cair buah naga super merahyang mampu memberikan 50 % inhibisi (IC50)adalah sebesar 364,64μg/ml.

2. Perbandingan Aktivitas Antioksidan(IC50) Ekstrak Cair buah naga supermerah dengan Vitamin C

Hasil pengukuran absorbansi dan perhitungan% inhibisi vitamin C tercantum dalam Tabel 4.Peningkatan konsentrasi vitamin C dalammeredam DPPH memberikan persamaanregresi linier y = 6.6432x + 9.3405 dengankoefisien korelasi R² = 0,9874 (Gambar 2).Dari persamaan linier tersebut diketahui bahwakonsentrasi vitamin C yang mampumenurunkan sebesar 50% konsentrasi DPPH(IC50) adalah 6.12 μg/ml. Dari nilai tersebutdihitung perbandingan IC50 ekstrakdibandingkan vitamin C adalah 59,58kali.

5. Hasil Formulasi Sediaan Lipstik BuahNaga Super Merah.

Beeswax, carnauba wax dan minyak jarakmerupakanbahan dasar yang digunakan padapembuatan lipstik.Kegunaan beeswax padakosmetik terutama untuk sediaan lipstiksebagai pengeras, jumlah yang lazimdigunakan adalah 3% - 10% (Wade A, 1994).Pada sediaan lipstik ekstrak buah naga supermerah menggunakan beeswax sebanyak 5%yang masih sesuai dengan kadar yangdianjurkan. Dalam lipstik carnauba waxmemberikan kilap dan merupakan agenpembentuk film yang baik yangmemungkinkan adanya penolakanair.Pemakaian carnauba wax dalam sediaanlipstik berkisar antara 4 - 10% (Wade A,1994).Pada sediaan lipstik dengan 3 formulayang dibuat menggunakan carnaubawaxdengan tingkat konsentrasi rendah yaitu4%. Pada minyak jarak yang memilikiviskositas yang tinggi memiliki keuntunganbagi sediaan lipstik sebagai menundapengendapan pigmen dari masa lipstik danmengurangi kemungkinan lipstik untuksmudge. Namun pada minyak jarak memilikikerugian yang akan membuat sediaan lipstikmenjadi tengik atau rasa tidak enak. Akantetapi sifatnya yang berminyak memberikantekstur yang lembut dan halus serta mengkilap(Rieger. et. al. 2000). Pada pembuatan lipstikekstrak buah naga super merah menggunakanminyak jarak dengan konsentrasi sebanyak20%.

Pada pembuatan lipstik yang mengandungekstrak buah Naga Super Merah dikerjakan 3formula.Formula yang dibuat dengan berbagaikonsentrasi ekstrak sebesar 0%, 10% dan 12%ekstrak cair buah naga super merah yangdisebut sebagai pewarna alami.

Lipstik yang memiliki warna yang dapatmenempel sempurna pada kulit bibir sertamelindungi kulit dari sinar matahari yang dapatmenyebabkan keringnya kulit bibir merupakanlipstik yang ingin dituju dalam penelitian kaliini. Pada sediaan lipstik buah naga super merah

dengan penambahan ekstrak 12%didapatkan lipstik dengan warna ungu yang

Page 9: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIPSTIK DENGAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e jurnal Ardelia Nurhaida... · Super Merah ditambahkan dengan 5 ml etanol dan dipanaskan selama

menarik dan memberikan tekstur lembutnamun tidak memberikan warna yang dapatmenempel pada kulit bibir dengan sempurna,hal ini diduga disebabkan oleh tidakdigunakannya basis candelila wax yang dapatmembantu lebih melekatnya sediaan lipstik iniatau dapat juga disebabkan oleh adanyabeberapa faktor dalam bahan alam yang tidakdapat digunakan sebagai bahan pewarna alamidalam sediaan lipstik walaupun bahan alamtersebut memiliki kadar antosianin yang tinggi.Kesulitan dalam pembuatan sediaan lipstik iniadalah pada saat pencampuran ekstrak buahnaga super merha dengan basis nya harusdiperhatikan agar warna yang dihasilkanmerata dan kandungan antosianin yangberfungsi sebagai zat warna alami danantioksidan tidak rusak.6. Uji Iritasi Sediaan LipstikHasil pengujian iritasi dilakukan pada 20panelis menunjukan tidak ada reaksi sepertikulit kemerahan, kulit gatal-gatal dan kulitbengkak.Hasil ini membuktikan bahwa sediaanlipstik ini aman digunakan pada bibir dan tidakmenimbulkan iritasi.Hasil analisisiritasiyang diolah menggunakanSPSS 17 dengan metode friedmann testmenunjukkan bahwatidak ada pengaruh yangnyata dari ketiga formula terhadap iritasi padakulit. Kesimpulan tersebut dapat dilihatdari nilai sig lebih besar dari 0,05. Nilai sigsebesar 0,135 dan lebih besar dari 0,05 makaH0 diterima dan H1 ditolak. H0 untuk iritasikarena dari ketiga formula memberikanpengaruh yang sama yaitu tidak menimbulkaniritasi pada saat sediaan menempel padakulit.Evaluasiuji kesukaan parameter warnadapat dilihat pada Lampiran 12 dan 13.7. Uji KesukaanUji hedonik (uji kesukaan) salah satu jenis ujipenerimaan.Panelis diminta mengungkapkantanggapan pribadinya tentang kesukaan atausebaliknya ketidaksukaan dan mengemukakantingkat kesukaan atau ketidak sukanya dalamsuatu tingkatan-tingkatan (Rahayu, 2014).Pada penelitian ini pengujian organoleptikbertujuan untuk mencari produk sediaan lipstikdengan variasi zat aktif yang digunakansehingga diperoleh sediaan yang paling disukaioleh panelis. Data yang diperoleh dianalisisdengan menggunakan SPSS dengan metodefriedman test.Hasil analisis parameter warna yang diolahmenggunakan SPSS 17 dengan metodefriedman testmenunjukkan bahwa ada

pengaruh yang nyata dari ketiga formula.Kesimpulan tersebut dapat dilihat dari nilai siglebih besar dari 0,05. Nilai sig sebesar 0,000dan lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak danH1 diterima. H1 diterima untuk parameterwarna karena dari ketiga formula memberikanpengaruh yang berbeda terhadap warna sediaanlipstik.Evaluasiuji kesukaan parameter warnadapat dilihat pada Lampiran 14 dan 15.Hasil analisis parameter aromayang diolahmenggunakan SPSS 17 dengan metodefriedman testmenunjukkan bahwa adapengaruh yang nyata dari ketiga formula.Kesimpulan tersebut dapat dilihat dari nilai siglebih kecil dari 0,05. Nilai sig sebesar 0,000dan lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak danH1 diterima. H1 diterima untuk parameterwarna karena dari ketiga formula memberikanpengaruh yang berbeda terhadap aroma sediaanlipstik.Evaluasiuji kesukaan parameter aromadapat dilihat pada Lampiran 16 dan 17.Hasil analisis parameter kerataanyang diolahmenggunakan SPSS 17 dengan metodefriedman test menunjukkan bahwatidak adapengaruh yang nyata dari ketiga formula.Kesimpulan tersebut dapat dilihat dari nilai siglebih besar dari 0,05. Nilai sig sebesar 0,750dan lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima danH1 ditolak. H0 untuk parameter warna yaituketiga formula memberikan pengaruh yangsama terhadap kerataan.Evaluasiuji kesukaanparameter kerataan dapat dilihat pada Lampiran18 dan 19.Hasil analisis parameter aromayang diolahmenggunakan SPSS 17 dengan metodefriedmann testmenunjukkan bahwa adapengaruh yang nyata dari ketiga formula.Kesimpulan tersebut dapat dilihat dari nilai siglebih kecil dari 0,05. Nilai sig sebesar 0,004dan lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak danH1 diterima. H1 diterima untuk parameterwarna karena dari ketiga formula memberikanpengaruh yang berbeda terhadap kelekatansediaan lipstik.Evaluasiuji kesukaan parameterkelekatan dapat dilihat pada Lampiran20 dan21.8. Uji Mutu Sediaan LipstikPengujian produk lipstik meliputi ujiorganoleptik (fisik, aroma, tekstur dan warna),uji kehomogenan sediaan lipstik (homogenitas,homogenitas polesan dan dispersi warna), ujibobot sediaan, uji jarak lebur, uji pH, ujiintensitas warna, uji iritasi, uji kesukaan dan ujistabilitas.

Page 10: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIPSTIK DENGAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e jurnal Ardelia Nurhaida... · Super Merah ditambahkan dengan 5 ml etanol dan dipanaskan selama

a. Penentuan IC50 Sediaan Lipstikekstrak cair Buah Naga Super Merah.

Penetapan aktivitas antioksidan sediaan lipstikbuah naga super merah dilakukan denganmenganalisis data penurunan tingkatabsorbansi dari DPPH setelah dilakukanpenambahan ekstrak pada konsentrasi tertentu.

Perbandingan absorbansi ini akanmemperlihatkan pengaruh proses pembuatanlipstik buah naga super merah. Lipstik buahnaga super merah diuji sebanyak dua kali yakniminggu ke-0 dan minggu ke-1, pada mingguselanjutnya tidak dilakukan karena pudarnyawarna sediaan lipstik baik pada suhu ruanganmaupun suhu dipercepat. Adapun penentuankonsentrasi terbaik untuk terjadinya prosesantioksidan dilakukan dengan melihatkonsentrasi persen Inhibisi.

Dari nilai % inhibisi tersebut dibuat suatukurva regresi linier antara konsentrasi denganpersen inhibisi, sehingga diperoleh suatupersamaan regresi linier (Molyneux,2004).Hasil uji aktivitas antioksidan dalamsediaan lipstik dapat dilihat pada Tabel7.Berdasarkan hasil pemeriksaan antioksidantersebut, menunjukkan bahwa baik ekstrakdaging buah naga super merah maupun sediaanlipstiknya memiliki aktivitas antioksidan yanglemah jika dibandingkan dengan pembandingvitamin C.Paparan cahaya dapat memperbesar degradasipada molekul antosianin. Penyebab utamakehilangan pigmen warna berhubungan denganhidrolisis antosianin (Ozela dkk., 2007).Antosianin juga tidak stabil ketika terkena sinartampak, ultraviolet, dan inti lain dari radiasiion. Dekomposisi sebagian besar terjadi karenafotooksidasi dan asam p-hidroksibenzoatdiidentifikasi sebagai hasil degradasi

Page 11: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIPSTIK DENGAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e jurnal Ardelia Nurhaida... · Super Merah ditambahkan dengan 5 ml etanol dan dipanaskan selama

minor.Kemampuan cahaya membuat antosianintereksitasi lewat transfer elektron dapatmempengaruhi pigmen antosianin kedekomposisi fotokimia. Oksidatifmengakibatkan oksigen molekuler padaantosianin.Oksigen dan suhu juga mempercepatkerusakan antosianin.Stabilitas warnaantosianin selama pemprosesan jus buahmenjadi rusak akibat oksigen (Arthey danAshurst, 2001).Adanya proses pembuatanekstrak cair buah naga super merah danpenggunaan panas pada proses pengolahanmengurangi kandungan antosianin padasediaan lipstick

9. Uji Stabilitas SediaanPengujian ini bertujuan untuk melihat stabilitasfisik dari sediaan lipstik pada kondisi suhuyang berbeda.Lipstik dibuat sebanyak 60batang untuk penyimpanan pada 2 suhu, setiapsuhu disimpan 30 batang lipstik. Pengujianstabilita fisik dilakukan dengan menyimpansampel pada suhu yang berbeda, yaitu suhukamar (15°-30°C), suhu dipercepat (40°-45°C)selama 5 minggu. Selama periode waktupenyimpanan tersebut dilakukan pengamatanuji organoleptik (fisik, aroma, tekstur danwarna), uji kehomogenan sediaan lipstik(homogenitas, homogenitas polesan dandispersi warna), uji bobot sediaan, uji suhulebur, uji pH dan uji intensitas warna.Pengujiandilakukan setiap seminggu sekali.

a. Uji Stabilitas ParameterOrganoleptik

Parameter organoleptik bertujuan untukmemberikan pengenalan awal sediaan lipstiksecara objektif berupa fisik, aroma, tekstur danwarna. Hasil pengamatan organoleptik padasediaan lipstik terlihat bahwa semua sediaanstabil secara fisik baik pada suhu kamarmaupun suhu dipercepat (40°-45°C)selamaminggu ke-5 sediaan tidak berkeringat maupuntidak terbentuk kristal. Pengamatan aromasemua formula stabil sampai minggu ke-2 baikyang di simpan pada suhu kamar maupun suhudipercepat (40°-45°C).Hal ini bisa terjadikarena, pewangi yang digunakan mengalamipenguapan sehingga pada saat sediaan disimpan aroma pada lipstik menghilang.Pengamatan tekstur yang dilakukan padaformula 0, formula I dan formula II yangdisimpan pada suhu kamar maupun suhudipercepat mengalami ketidakstabilan teksturdari halus menjadi tidak halus, hal ini bisaterjadi disebabkan selama proses penyimpananterjadi perubahan partikel dari sediaan yangmenjadi kasar.Pengamatan warna sediaanlipstik untuk formula 0 warna stabil dari awalpembuatan sampai minggu kelima, sedangkanformula I dan formula II mengalamiketidakstabilan warna pada minggu kesatu dariwarna merah menjadi putih. Ketidakcampuranpada proses pembuatan membuat warna padasediaan lipstik hilang. Hasil pengujian stabilitasparameter organoleptik dapat dilihat padaTabel 9.

Page 12: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIPSTIK DENGAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e jurnal Ardelia Nurhaida... · Super Merah ditambahkan dengan 5 ml etanol dan dipanaskan selama

b. Uji Stabilitas ParameterKehomogenan Sediaan Lipstik

Penggujian kehomogenan sediaan lipstikselama proses penyimpanan meliputi ujihomgenitas, uji homogenitas polesan dan ujidispersi warna. Uji homogenitas pada formula0, dan I pada minggu kedua masih homogensedangkan formula II pada minggu ke-0 terjadiketidak homogenan.Uji homogenitas polesan formula I dan II tidakmemberikan pelepasan warna di kulit padaminggu ke-0, ini diakibatkan karena padaproses pembuatan saat pencampuran pewarnadengan basis lipstik tidak homogen akibatnyapada saat uji homogenitas polesan di kulit tidakmuncul sempurna hanya sebagian.

Uji dispersi warna untuk sediaan yang diberipewarna pada formula I dan II mengalamiketidak homogenan pada minggu ke-0sedangkan pada formula 0 memberikan dispersiwarna sampai minggu ketiga.Data hasilpengujian stabilitas parameter kehomogenandapat di lihat pada Tabel 10.

c. Uji Stabilitas Parameter Bobot LipstikPengujian bobot sediaan lipstik

selama proses penyimpanan mengalamipenurunan hal ini terjadi karena sampel padasaat penyimpanan mengalami penguapan ataulipstik teroksidasi terutama pada suhudipercepat mengalami penurunan bobot yanglebih cepat dibandingkan dengan suhu kamar.Penyimpanan suhu kamar formula IImenggalami penurunan yang signifikan dengan

persentase penurunan 3.58%, sedangkan padasuhu dipercepat formula 0 menggalamipenurunan yang signifikan dengan persentasepenurunan 5.32%. Data hasil pengamatanstabilitas parameter bobot disajikan pada Tabel12.

d. Uji Stabilitas Parameter Jarak LeburHasil evaluasi ini menunjukkan adanyapeningkatan jarak lebur lipstik selamapenyimpanan, baik pada suhu kamar (25-30°C)maupun pada suhu dipercepat.(40-45°C). Halini dapat terjadi karena adanya peningkatankekerasan lipstik.

Formula I mempunyai jarak jaraklebur pada penyimpanan minggu 0 sampaiminggu ke-5 pada suhu kamar dan suhudipercepat yaitu 56,2 – 69,8oC. Formula IImempunyai jarak jarak lebur padapenyimpanan minggu 0 sampai minggu ke-5yaitu 56,4 – 69,8OC dan Formula 0 memilikijarak lebur 56,4 – 69,2oC.Ketiganya memenuhi

Page 13: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIPSTIK DENGAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e jurnal Ardelia Nurhaida... · Super Merah ditambahkan dengan 5 ml etanol dan dipanaskan selama

persyaratan tiitk lebur lipstik 55-75°C(DepkesRI, 1985), sehingga dapat disimpulkan bahwalipstik yang di simpan pada kondisi yangberbeda masih mempunyai jarak lebur yangmemenuhi syarat.Hasil pengamatan ujistabilitas Jarak lebur dapat dilihat pada Tabel12.

e. Uji pH Sediaan LipstikPada pengujian pH sediaan lipstikmenggunakan kertas ph indikator. Hasilpemeriksaan pH menunjukkan sediaan tanpaekstrak (formula 0) memiliki pH rata-rata5,67,formula dengan ekstrak 10% (Formula I)mempunyai pH rata - rata 5,67, sedangkanformula dengan ekstrak 12% memiliki pH rata- rata 5,16.

Perbedaan pH sediaan disebabkan olehperbedaan konsentrasi ekstrak buah naga supermerah yang bersifat asam lemah. Warna yangdihasilkan sudah tidak terlihat dengan baik,warna yang berada pada sediaan lipstik lebihsedikit warna yang hampir sama dengan basissehingga pH yang dihasilkan menurun. Darihasil pengukuran pH maka sediaan tersebutdapat digunakan untuk sediaan lipstik karenamasih memenuhi syarat fisiologis kulit bibir ±4 (Lauffer, 1985).Meskipun sediaan lipstikyang dibuat dengan stabilitas 5 minggu tidakmenghasilkan warnadengan baik namun basislipstik masih memenuhi syarat fisiologis kulitbibir.Hasil uji pH dapat dilihat pada Tabel 13.

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanBerdasarkan hasil penelitian yang dilakukandiperoleh kesimpulan sebagai berikut :1. Ekstraksi air dan sediaan lipstick buah

naga SM tidak memperoleh IC50 yang kuat,IC50 yang diperoleh ekstrak cair buah nagaSM 364,64 μg/ml. Sediaan lipstick mingguke-0 IC50 yang didapatkan sebesar1398,13μg/ml pada FI dan 1215,72μg/mlpada FII. Dan terjadi penurunanpadaminggu ke-1 pada FI mendapatkan

IC50 sebesar 1438,77μg/ml dan1289,84μg/ml.

2. Sediaan Lipstik Padat BuHylocereuscostaricensis L.ah Naga SM Tidak Stabilpada suhu kamar maupun suhu dipercepat,dilihat dari parameter aroma dan teksturpada formula I dan II dalam suhu kamardan suhu dipercepat mengalami perubahanpada minggu ke-3 dan warna pada mingguke-1. Bobot mengalami penurunan 3.12 -7.53% (suhu kamar), 33 - 5.88% (suhudipercepat) dan pada titik lebur mengalamikenaikan suhu 5.06 - 11.52% (suhukamar), 1.33 - 12.97% (suhu dipercepat)dan pH tetap (5-6).

Saran1. Perlu dilakukan penambahan

Candelila wax untuk menaikkan dayalekat dari sediaan lipstik dan warnayang dihasilkan tetap stabil.

2. Dibuat formula sediaan lipstik berupacream agar warna yang dihasilkanbaik.

3. Dibuat formula sediaan lipstik denganpenambahan konsentrasi ekstrak yanglebih tinggi.

4. Dilakukan Uji Toksisitas pada sediaanekstrak cair buah naga super merah.

Daftar PustakaDAFTAR PUSTAKA

Aruoma.O.I., S.L. Cuppet. 1997.AntioxidantMethodology In Vivo and InVitro Concept. AOCSPress.Champaign, Illionis-USA.

Arthey, D. danAshurst, P.R. (2001).FruitProcessing, Nutrition Product,and Quality Management, 2ndedn.: An Aspen Publication,Maryland.

Azwanida*, Normasarah, AsrulAfandi.2014.Utilization andEvaluation of Betalain Pigmentfrom Red Dragon Fruit(HylocereusPolyrhizus) as aNatural Colorant forLipstick.JurnalTekhnologi.Faculty of Agro BasedIndustry, Universiti MalaysiaKelantan.

Barel O Andre, Paye Marc, Maibach I Howard.Handbook of Cosmetic Scienceand Technology. New York:

Page 14: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIPSTIK DENGAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e jurnal Ardelia Nurhaida... · Super Merah ditambahkan dengan 5 ml etanol dan dipanaskan selama

Marcel Dekker Inc.;2001. Hal171-86, 465-7.

Chew, Ai-Lean &Maibach, H.I., 2009,Classification of IrritantContact Dermatitis,dalamBarel, Andre o Paye,Marc &Maibach, Howard I.,Handbook of Cosmetic Scienceand Technology, Third Edition,437, Informa Health Care,USA.

Connor A. M., Luby, J. J., Hancock, J. F.,Berkheimer, S., & Hanson, E.J., 2002.Changes in FruitAntioxidant Activity AmongBlueberry Cultivars DuringCold-Temperature Storage.Journal of Agricultural andFood Chemistry, 50 : 893–898.

Kristanto, D. 2009. BuahNaga :Pembudidayaandi Pot dan di Kebun.PenebarSwadaya. Jakarta.

DepartemenKesehatanRepublik Indonesia.1977. MateriMedika IndonesiaJilid I.DirektoratJendralPengawasanObatdanMakanan. Jakarta.

__________. 1985. Permenkes RI No.239/Menkes/Per/1985TentangZatWarna. TertentuyangDinyatakansebagaiBahanBerbahaya., Jakarta.

__________. 1993. KodeksKosmetikaIndonesia Edisi II Vol I.DirektoratJendralPengawasanObatdanMakanan. Jakarta.

__________1985.FormulariumKosmetikaIndonesia. Jakarta:DepartemenKesehatan RI.

Hal.19-22, 83, 97, 185 356.

__________. 2000. ParameterStandarUmumEkstrakTumbuhanObatCetakanPertama.DirektoratJenderalPengawasanObat Dan Makanan.Jakarta.Hal 10-12

Gordon MH. 1990. The mechanism ofantioxidants action in vitro. Didalam: Hudson BJF, ed. Food

antioxidants. Elsevier AppliedScience , London.

Harbone, J.B. 1987. MetodeFitokimia.Padwinata K, Soediro I,penerjemah; Niksolihin S,editor. Bandung: Penerbit ITB.Hal 7-8:49:65:70-72:88:140:156:239.

Hamama A. A., &Nawar, W., 1991.Thermaldecomposition of somephenolic antioxidants. Journalof Agricultural and FoodChemistry, 39 : 1063–1069.

Jellinex J. S., 1970, Formulation and Functionof Cosmetics, John Wiley andSons.Inc, New York, hal 510.

Kalt W., Forney, C. F., Martin, A., & Prior, R.L., 1999.Antioxidant capacity,vitamin C, phenolics, andanthocyanins after fresh storageof small fruits.Journal ofAgricultural and FoodChemistry,47 : 4638–4644.

Kristanto. 2008. Buah Naga Pembudidayaan diPot dan di Kebun.PenerbitSwadaya. Jakarta.

Lailiyana.2012. Analisis Kandungan Zat Gizidan Uji Hedonik Cookies KayaGizi pada Siswi SMPN 27Pekanbaru Tahun2012.Tesis.Fakultas KesehatanMasyarakat UniversitasIndonesia.Depok.

Lampi, A.M., L. Kataja, A. Kamal-Eldin, andP. Vieno. 1999. Antioxidantactivity of αand γtocopherols inthe oxidation of rapeseed oiltriacylglycerols. JAOCS 76(6):749-755.

Lauffer, P.G.I., 1972, Lipstik, dalam Balsam,M.S., Cosmetic Science andTechnology, Second Edition,367-377, 381-387, John Willey& Sons Inc, USA’

Marliana, S. D., Venty S.,Suyono.2005.SkriningFitokimia dan Analisis

Page 15: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIPSTIK DENGAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e jurnal Ardelia Nurhaida... · Super Merah ditambahkan dengan 5 ml etanol dan dipanaskan selama

Kromatografi Lapis TipisKomponen Kimia Buah LabuSiam (Sechium eduleJacq.Swartz.)dalam EkstrakEtanol. ISSN: 1693-2242.Biofarmasi 3 (1): 26-31.

Mitsui, T. (1997).New Cosmetic Science.Amsterdam: Elsveir Science.Hal.3, 13, 121, 386.

Molyneux P. 2004.The use of the stable freeradicals diphenylpicrylhydrazyl(DPPH) for estimatingantioxidantactivity.Songklanakarin J. Sci.Technol 2004;26(2);211-219.

Morton, J., (1987), MangosteenIn : Fruits ofWarm Climates, Miami.

Nessia, Ardiyasa. 2010. NagaKuningTurunGunung. Trubus483.Jakarta Rawlins, E. A.(2003).Bentley’s Textbook ofPharmaceutics. 18th Ed.London

Ozela, E.F., Stringheta, P.C. danChauca, M.C.(2007).Stability of anthocyaninin spinach fine (BasellaRubra)fruit.CienciaInvestigacionAgraria 34: 115-120.

Pokorny J, N. Yanishlieva, M. Gordon,, 2001.Antioxidants in Food.CRCPress.Boca Raton Boston NewYork Washington, DC.

Rahardjo,M.,&Hernani.2005.TanamanBerkhasiatAntioksidan,PenebarSwadaya,Jakarta.

Rahayu Sri, 2014.,BudidayaBuah Naga Merah;Penerbit Infra Hijau, Jakarta.

Rice-Evans, C., Miller, N. J., &Paganga, G.(1997).Antioxidant propertiesof phenolic compounds. Trendsin Plant Science, 2, 152–159.

Rieger, Martin M. Harry’s cosmeticology.8th.New York: Chemicalpublishing Co., Inc.hal. 3-19.

Sangi, M., Max R. J. R., Herny E. I., VeronicaM. A. M.2008.AnalisisFitokimiaTumbuhanObatdiKabupatenMinahasaUtara.Chem.Prog. 1 (1).:47-53.

Santoso, U. 2006.Antioksidan.SekolahPascaSarjanaUniversitasGadjahMada,Yogyakarta.

Soekarto.1985. Penilaian Organoleptik untukIndustri Pangan dan HasilPertanian. Bhratara KaryaAksara. Jakarta.

Tranggono R. I. S., danLatifah, F., 2007,BukuPeganganIlmuPengetahuanKosmetik.GramediaPustakaUtama, Jakarta, hal. 7-8, 93-96.

Vadas, E.B 2010.Stability of PharmaceuticalProduct.DalamRemington: theScience and Practice ofPharmacy.Volume 1. Editor:Alfonso Gennaro. London:Lippincott Williams &Wilkins.

Wade A, Weller P.J. 1994. Handbook ofPharmaceutical Exicipients.2ndEdition. The PharmaceuticalPress, London.

Wardani, L.A. 2012.ValidasiMetodeAnalisisdanPenentuan Kadar Vitamin CPadaMinumanBuahKemasanDenganSpektrofotometri UV-Visibel.FMIPA.Depok.

Wasitaatmadja, S.M. (1997).PenuntunIlmuKosmetikMedik .Jakarta: UI- Press. Halaman 28.

WHO. 2006. Pemastian Mutu Obat :Kompendium Pedoman DanBahan-Bahan Terkait. Vol. 1,Terjemahan : Mimi V.Syahputri. Jakarta : PenerbitBuku Kedokteran EGC.

Winarno, F. G., 2002. KimiaPangandanGizi.PT.GramediaPustakaUtama.Jakarta.