akdr

Upload: meryco

Post on 05-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

obs

TRANSCRIPT

Slide 1

AKDRDefenisi Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) / Intra Uterine Device (IUD) adalah inert sintetik dengan berbagai bentuk yang dipasangkan ke dalam rongga rahim untuk menghasilkan efek kontraseptif.

Mekanisme kerja

Jenis-jenis AKDRAKDR Non HormonalMenurut bentuknya AKDR di bagi menjadi 2 :Bentuk terbuka : (berbentuk linier)Lippes Loop, CUT, Cu-7, Marguiles, Spring Coil, Multiload, Nova-T.Bentuk tertutup : (berbentuk cincin)Ota-Ring, Atigon dan Graten Berg Ring.Menurut UnsurTambahan atau Metal :Medicatet IUD :Cu T 200 (daya kerja 3 tahun), Cu T 220 (daya kerja 3 tahun), Cu T 300 (daya kerja 3 tahun), Cu T 380 A (daya kerja 8 tahun), Cu-7, Nova T (daya kerja 5 tahun) ML-Cu 375 (daya kerja 3 tahun).Un Medicated IUD :Lippes Loop, Marguiles, Saf-T Coil, Antigon.

Yang dipakai di Indonesia :- Lippes Loop - CuT-380A- NOVA T(Schering)

Jenis-jenis AKDR

Indikasi Pemasangan AKDR :Usia produktif.Keadaan nullipara.Menginginkan penggunaan kontrasepsi jangka panjang.Menyusui dan ingin menggunakan kontrasepsi.Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya.Setelah menagalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi.Risiko rendah terkena infeksi menular seksual.Tidak menghendaki metode hormonal.Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari.Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 - 5 hari senggama.

Juga dapat digunakan pada keadaan :PerokokPasca keguguran atau kegagalan kehamilan apabila tidak infeksiSedang memakai antibiotika atau antikejangGemuk ataupun yang kurusSedang menyusui

Kontraindikasi Pemakaian AKDR :Sedang hamil (diketahui hamil atau kemungkinan hamil).Perdarahan vagina yang tidak diketahui (sampai dapat dievaluasi).Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis).Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septik. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat mempengaruhi kavum uteri. Penyakit trofoblas yang ganas.Diketahui menderita TBC pelvik.Kanker alat genital.Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.Keuntungan Efektivitas tinggi 0,6-0,8/100 kehamilan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan)Efektif segera setelah pemasanganMetode jangka panjang (10 th untuk CuT-380A)Tidak lagi perlu mengingat ingatTidak mempengaruhi hubungan seksualMeningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamilTidak ada efek samping pada CuT380ATidak mempengaruhi kualitas dan volume ASIDapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortusDapat digunakan sampai menopauseTidak ada interaksi dengan obat. Tidak ada interaksi dengan obat-obat.Membantu mencegah kehamilan ektopik.

Kerugian Efek samping yang umum :- Perubahan siklus haid (3 bulan pertama)- Haid lebih lama dan banyak- Perdarahan (spotting) antarmenstruasi- Saat haid lebih sakit- Gangguan pada suamiKomplikasi lain :- Sakit & kejang 3-5 hari setelah pemasangan- Perdarahan berat saat haid anemia- Perforasi dinding uterus (jarang)

Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDSTidak baik untuk wanita dengan IMS atau multipartnerPenyakit Radang Panggul dapat terjadi pada wanita dengan IMS, PRP dapat memicu infertilitasPerlu pemeriksaan ginekologi terlebih dahuluSedikit nyeri dan perdarahan Klien tidak dapat melepas AKDR sendiriPerempuan harus memeriksa posisi benang AKDREkspulsi (pengeluaran sendiri)Dapat terjadi sebagian atau seluruhnya. Biasa terjadi saat haid dan dipengaruhi oleh :Umur dan paritasLama pemakaianEkspulsi sebelumnyaJenis dan ukuranFaktor psikisSAAT INSERSIINTERVAL : Dipasang selama haid berlangsung atau sehari setelah mulai haid lebih mudah.Lebih disukai karena :Kemungkinan adanya kehamilan lebih kecilServiks lebih lunak & sdkt terbukaPerdarahan & kontraksi uterus krn insersi selama haid, kurang diperhatikanSAAT INSERSIPASCA PERSALINAN :Immediate Post Partum Insertion (Setelah 1 minggu melahirkan)Puerperal / delayed insertion (1 6 minggu PP) Hati2 : mudah ekspulsi / perforasiPost puerperal insertion ( 6 8 minggu PP)Segera setelah plasenta lahirPASCA KEGUGURANKuret / abortus spontanPD SAAT SEKSIO SESAREADasar tata cara Pemasangan ADRPDV secara bimanualStabilisasi serviks : meluruskan sumbu uterus dg menjepit bibir depan serviks dg tenakulumSonde uterus mengetahui : Dalam ArahKalau perlu dilatasiPakai teknik yg sesuai (mendorong / menarik)Penempatan ADR setinggi mungkin di fundus uteri tanpa menyebabkan perforasiGunting ekor 2 cm diluar ouePemasangan AKDRSiapkan AKDR terlebih dahulu dengan:-Buka sebagian plastik penutupnya dan lipat kebelakang-Masukkan pendorong kedalam tabung inserter-Letakkan kemasan dalam tempat yang datar-Selipkan kertas pengukur dibawah lengan IUD-Pegang kedua ujung lengan IUD dan dorong tabung inserter sampai ke pangkal lengan melipat sampai menyentuh tabung inserter, tarik tabung inserter dari bawah lipatan lengan.Angkat sedikit tabung inserter, dorong dan putar untuk memasukkan lengan IUD yang sudah terlipat tersebut kedalam tabung inserter.Setelah memasukkan spekulum dan memeriksa serviks, usapkan larutan antiseptik beberapa kali secara merata pada serviks dan vagina sebelum memulai tindakan.Jepit serviks dengan tenakulum secara hati hati

Masukkan sonde uterus dengan teknik tidak menyentuh yaitu secara hati-hati memasukkan sonde kedalam uterus dengan sekali masuk tanpa menyentuh dinding vagina ataupun bibir spekulumTentukan posisi dan kedalaman rongga uterusKeluarkan sonde dan ukur kedalaman rongga uterus pada tabung inserter yang masih berada didalam kemasan sterilnya dengan mengeser leher biru pada tabung inserter, kemudian buka seluruh plastik penutup kemasan.Keluarkan inserter dari tempat kemasannya tanpa menyentuh permukaan yang tidak steril, hati hati jangan sampai pendorongnya terdorong.

Pegang leher biru dalam posisi horizontal (sejajar dengan IUD) kemudian masukan tabung inserter serta secara hatihati kedalam uterus sampai leher biru tersebut menyentuh serviks atau sampai terasa adanya tahanan.Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan.Lepaskan IUD dengan menggunakan teknik with-drawal yaitu menarik keluar tabung inserter sampai pangkal pendorong dengan tetap menahan pendorong.

Keluarkan pendorong dan tabung inserter dorong kembali ke serviks sampai leher biru menyentuh serviks atau terasa adanya tahanan. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang IUD kurang lebih 34 cm.Keluarkan seluruh tabung inserterLepaskan tenakulum dengan hatihatiPeriksa serviks dan bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan tenakulum, tekan dengan kasa selama 3060 detikKeluarkan speculum dengan hatihati.

AKDR Post PlasentaAKDR Cu-T dimasukkan ke fundus uteri dalam 10 menit setelah plasenta lahirNasehat Bagi PasienPeriksa setelah 4-6 mingguBulan pertama periksa benang AKDR terutama setelah haidSetelah bulan pertama, periksa benang bila kram perut bawah, perdarahan, nyeri setelah sanggama atau pasangan tidak nyamanCuT 380A dilepas setelah 10 tahunKembali ke klinik bila tidak dapat meraba benang AKDR, meraba bagian keras dari AKDR, AKDR terlepas, siklus terganggu/meleset, vaginal discharge yang mencurigakan, infeksi

PROSEDUR PELEPASAN/PENCABUTAN AKDR (ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM)Lakukan pemeriksaan bimanual, pastikan gerakan serviks bebas, tentukan besar dan posisi uterus, dan pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa.Pasang spekulum vagina untuk melihat serviks.Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik 23 kali.Jepit benang yang dekat serviks dengan klem.Tarik keluar benang dengan hatihati untuk mengeluarkan IUDTunjukkan IUD tersebut pada pasien.Pasang IUD yang baru bila pasien menginginkan dan kondisinya memungkinkan.Keluarkan spekulum dengan hatihati.

KOMPLIKASIEkspulsi : komplit/inkomplitPerforasi : dicurigai : Ekor ( - )Pernah nyeri hebatPerdrh abnormalInfeksiHamilKehamilan : ektopik/intrauterinInfeksi Pelvik INDIKASI PENGELUARAN ADRPRIBADI:Ingin hamilGanti Cara

MEDIS:KehamilanPerdrh Nyeri hebatTanda radang pelvikNeoplasma uterus / dugaanMenopauseEkspulsi parsial