akad ju’alah dan aplikasinya pada...

93
STRATEGI UNIT LAYANAN MODAL MIKRO (ULAMM) SYARIAH PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) DALAM PEMBERDAYAAN UMKM (Studi Pada ULaMM Syariah Cakung) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh : MAULANA SYARIF HIDAYATULLAH NIM : 106046101656 K O N S E N T R A S I P E R B A N K A N S Y A R I A H PROGRAM STUDI MUAMALAT ( EKONOMI ISLAM ) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1432 H. / 2011 M.

Upload: duongdieu

Post on 22-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

STRATEGI UNIT LAYANAN MODAL MIKRO (ULAMM) SYARIAH

PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

DALAM PEMBERDAYAAN UMKM

(Studi Pada ULaMM Syariah Cakung)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :

MAULANA SYARIF HIDAYATULLAH

NIM : 106046101656

K O N S E N T R A S I P E R B A N K A N S Y A R I A H

PROGRAM STUDI MUAMALAT ( EKONOMI ISLAM )

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1432 H. / 2011 M.

Page 2: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

ii

STRATEGI UNIT LAYANAN MODAL MIKRO (ULAMM) SYARIAH

PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

DALAM PEMBERDAYAAN UMKM

(STUDI PADA ULAMM SYARIAH CAKUNG)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :

MAULANA SYARIF HIDAYATULLAH

NIM: 106046101656

Di Bawah Bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag.

NIP. 196908252000031001 NIP. 197509032007011016

K O N S E N T R A S I P E R B A N K A N S Y A R I A H

PROGRAM STUDI MUAMALAT ( EKONOMI ISLAM )

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1432 H / 2011 M

Page 3: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “Strategi Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) Syariah

PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) dalam Pemberdayaan UMKM

(Studi Pada ULaMM Syariah Cakung)” telah diujikan dalam sidang munaqasyah

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 Maret

2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 10 Maret 2011

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum,

Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH., MA., MM.

NIP: 195505051982031012

Panitia Ujian Munaqasyah

1. Ketua : Dr. Euis Amalia, M. Ag (………………….)

NIP: 197107011998032002

2. Sekretaris : Mu’min Roup, S. Ag., M.Ag. (………………….)

NIP: 150281979

3. Pembimbing I : Dr. Alimin Mesra, M.Ag (………………….)

NIP. 196908252000031001

4. Pembimbing II : Yuke Rahmawati, M.Ag. (………………….)

NIP. 197509032007011016

5. Penguji I : Dr. Euis Amalia, M. Ag (………………….)

NIP: 197107011998032002

6. Penguji II : Dr. Syahrul A'dham, M.Ag.

NIP: 197305042000031002

(………………….)

Page 4: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 5 Rabiul Tsani 1432 H.

10 Maret 2011 M.

MAULANA SYARIF HIDAYATULLAH

Page 5: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan cahaya ilmu-Nya,

shalawat dan salam semoga selalu tercurah ke hadirat Rasul pembawa cahaya,

Muhammad SAW. Di balik terselesaikannya skripsi dengan judul “Strategi Unit

Layanan Modal Mikro (ULaMM) Syariah PT. Permodalan Nasional Madani

(Persero) dalam Pemberdayaan UMKM (Studi Pada ULaMM Syariah Cakung),

maka penulis ingin mengucapkan terima kasih terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H.M. Amin Suma, SH, MA, MM., Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, dan Bapak Mu’min Roup, S. Ag., M.Ag. Ketua dan

Sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Alimin Mesra, M.Ag. dan Ibu Yuke Rahmawati, M.Ag, Dosen

Pembimbing I dan II atas segenap waktu, arahan, motivasi, dan kesabarannya

dalam membimbing penulis hingga akhir penulisan skripsi ini.

4. Segenap dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah atas ilmu yang diberikan kepada penulis, semoga ilmu ini dapat

dimanfaatkan sebaik-baiknya.

5. Segenap pimpinan dan staf Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah atas pelayanannya dalam melengkapi literatur penelitian.

Page 6: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

vi

6. Segenap pimpinan dan staf perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum atas

kemudahan yang penulis rasakan selama pengumpulan literatur, dan staf dari

berbagai perpustakaan di beberapa universitas di Jakarta yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu.

7. Bapak Arief Mulyadi selaku Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT. PNM

(Persero), yang telah merekomendasikan penulis untuk dapat mengadakan

penelitian di ULaMM Syariah.

8. Bapak Bambang Triyono selaku Kepala Koordinator ULaMM Cluster Timur

(Bekasi) dan Bapak Wijantono selaku Unit Manager ULaMM Syariah Cakung,

yang telah bersedia memberikan data dan keterangan lain yang dibutuhkan

penulis.

9. Ayahanda M. Sahal H. Midih dan Ibunda Siti Kholidah H. Agus Salim, yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat merasakan pendidikan

di Perguruan Tinggi. Kakakku Ismaya, terimakasih atas semangat dan

dorongannya. Adik-adikku tercinta: Nur Syarifah Aini, Ibnul Mubarok, dan

Halimatus Sa’diyyah terimakasih atas tawa dan canda kalian yang mampu

menghilangkan penat di kepala.

10. Sahabat-sahabatku Faiz, Ezi, Basir, Bedul, Dede, Ani, Ria dan teman-teman

kelompok KKN terima kasih untuk perhatian, motivasi dan kebersamaannya.

11. Teman-teman di Program Studi Muamalat Perbankan Syariah angkatan 2006,

terutama PSC 2006, yang telah menemani penulis selama menimba ilmu di

perkuliahan.

Page 7: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

vii

12. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi ini

baik moril maupun material yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Jazakumullahu Khairul Jaza.

Ciputat, 5 Rabiul Tsani 1432 H

10 Maret 2011 M

MAULANA SYARIF HIDAYATULLAH

Page 8: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PANITIA UJIAN.................................................. iii

LEMBAR PENYATAAN...................................................................................... iv

KATA PENGANTAR........................................................................................... v

DAFTAR ISI.......................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah............................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………………... 6

D. Tinjauan (Review) Studi Terdahulu ……………………………... 7

E. Kerangka Teori ...............................................................................

F. Kerangka Pemikiran .......................................................................

G. Metode Penelitian ..........................................................................

H. Sistematika Penulisan…………………………………………….

11

14

15

18

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Pemberdayaan.................................................................. 20

B. Pengertian Strategi ........................................................................

C. Pengertian dan Jenis-jenis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.....

D. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Pembiayaan .................................

E. Jenis-jenis Pembiayaan ..................................................................

F. Pengertian Analisis SWOT ...........................................................

21

22

29

33

36

Page 9: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

x

BAB III GAMBARAN UMUM UNIT LAYANAN MODAL MIKRO

(ULAMM) SYARIAH CAKUNG

A. Sejarah Berdirinya..........................................................................

B. Visi dan Misi ULaMM Syariah .....................................................

C. Struktur Organisasi ULaMM Syariah ...........................................

D. Produk-produk ULaMM Syariah ..................................................

E. Jumlah UMKM yang diberdayakan ..............................................

42

45

45

47

55

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN

A. Mekanisme Pembiayaan ULaMM Syariah ................................... 56

B. Strategi Pembiayaan yang dilakukan ULaMM Syariah ................ 65

C. Peluang dan Kendala yang dihadapi ULaMM Syariah ................. 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................... 79

B. Saran............................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 82

LAMPIRAN.......................................................................................................... 85

Page 10: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Struktur dunia usaha yang tangguh memiliki peran yang signifikan bagi

penguatan struktur perekonomian nasional. Struktur dunia usaha yang tangguh, tidak

saja akan memberikan kontribusi bagi penciptaan lapangan kerja tetapi juga terhadap

devisa dan pengentasan kemiskinan melalui penciptaan pertumbuhan ekonomi yang

tinggi.

Sayangnya selama ini struktur dunia usaha kita masih timpang dan

menghadapi sejumlah kelemahan. Pembangunan nasional yang selalu bertumpu pada

kelompok usaha skala besar yang diharapkan menjadi generator pertumbuhan juga

menghadapi sejumlah kelemahan mendasar, sementara kelompok usaha kecil juga

menghadapi persoalan kronis. Kelompok usaha skala besar yang diharapkan mampu

menopang struktur perekonomian nasional justru collaps dalam menghadapi terpaan

krisis. Padahal selama ini kelompok usaha inilah yang telah banyak menikmati

fasilitas sehingga meninggalkan bagian terbesar dari pelaku ekonomi yang ada yaitu

ekonomi rakyat atau pelaku ekonomi usaha skala kecil sehingga menimbulkan

ketidakadilan dan keresahan.1

1 Faisal Baasir, SH., Pembangunan dan Krisis –kritik dan solusi menuju kebangkitan

Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), cet. 1, h. 4

Page 11: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

2

Ketimpangan ini bisa dilihat dari beberapa indikator yang ada, seperti: dari

sekitar 52.769.280 unit usaha di Indonesia, yang benar-benar masuk dalam unit usaha

menengah dan besar hanya 45.810 buah atau hanya 0,09 persen. Kelompok yang 0,09

persen ini menguasai produk domestik bruto (PDB) sebesar 56,94 persen. Sementara

itu unit usaha kecil dan rumah tangga yang jumlahnya mencapai sekitar 52.723.470

unit hanya menguasai 43,06 persen PDP (BPS, 2009)

Usaha kecil dan menengah (UKM) mudah dijumpai di sekitar kita, baik di

pedesaan maupun perkotaan. Umumnya mereka masih bersifat informal meskipun

tidak sedikit yang sudah menjalankan usahanya secara formal atau bankable.

Meskipun jumlah mereka sangat banyak, mencapai puluhan juta, tetapi posisi UKM

dalam struktur perekonomian masih sangat kecil. Kontribusinya dalam proses

pembentukan produk domestik bruto dan penguatan struktur perekonomian masih

perlu ditingkatkan.2

Kondisi ini tidak terlepas dari beberapa kendala yang masih dihadapi oleh

UKM. Masalah yang dihadapi oleh usaha skala kecil bisa dilihat dari segi internal

maupun eksternal.

Dari sisi internal misalnya, kelemahan tersebut bisa dilihat kekurang

mampuan UKM dalam membaca peluang pasar, kelemahan permodalan, kelemahan

manajerial, termasuk kelemahan dalam memperoleh informasi akses pasar.

2 Ibid, h. 12

Page 12: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

3

Dari sisi eksternal misalnya bisa dilihat sistem politik ekonomi nasional yang

masih belum kondusif bagi pertumbuhannya usaha-usaha menengah dan kecil.

Kemauan politik pemerintah untuk menciptakan iklim dimaksud sudah ada, namun

masih belum ditindaklanjuti dengan tindakan ekonomi yang kongkret.

Selama ini masalah pembiayaan usaha atau permodalan memang masih

menjadi masalah yang sering dihadapi oleh UKM. Dukungan permodalan atau

pembiayaan usaha bagi UKM sangat penting. Di Indonesia lembaga keuangan yang

dapat menyediakan dana untuk membantu permodalan secara formal adalah bank.

Hanya saja bank belum mampu menyentuh semua lapisan masyarakat, hal ini

disebabkan karena untuk mendapatkan pinjaman dari bank memerlukan persyaratan

agunan/jaminan, proses yang cukup lama dan suku bunga pinjaman yang relatif

tinggi. Selain lembaga keuangan bank, terdapat pula Lembaga Keuangan Non Bank

(LKNB). Istilah LKNB di sini dipakai untuk merujuk kepada reksa dana (investment

trust), uni kredit (credit unions), masyarakat koperasi, kapitalis ventura, dan sejumlah

lembaga pengelola investasi lainnya. Mereka akan memobilisasi tabungan melalui

penyertaan modal dan deposito mudharabah dan menyediakannya bagi para investor

yang memiliki prospek. Dengan demikian, lembaga-lembaga ini melakukan peran

perantara dalam membantu para pengusaha menemukan dana untuk melakukan

ekspansi bisnis mereka.3

3 Chapra, M. Umer, Sistem Moneter Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 2000), h. 124

Page 13: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

4

Dengan adanya sebuah lembaga yang dapat menjadi mediator antar pemilik

kelebihan dana dan pihak yang memerlukan dana merupakan salah satu solusi dalam

memecahkan masalah perekonomian rakyat tersebut. Dana ini yang akan digunakan

untuk mengaktifkan sektor rill atau ekonomi rakyat. Lembaga ekonomi yang dapat

menjadi mediator kebutuhan dana bagi rakyat yang ingin mengembangkan sektor rill

adalah lembaga keuangan mikro, salah satunya Lembaga Keuangan Mikro Syariah

(LKMS) berbentuk Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) Syariah.

Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) Syariah adalah layanan dari PT.

Permodalan Nasional Madani (PNM) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang dibentuk oleh pemerintah dengan maksud dan tujuan dalam rangka

memberdayakan usaha mikro dan kecil. Kegiatan ULaMM Syariah ini hanya bersifat

lending atau menyalurkan pembiayaan dan tidak menghimpun dana dari masyarakat

karena unit usaha ini bukan lembaga perbankan.4

Seperti diketahui, persoalan utama kredit mikro adalah masalah akses, yaitu

belum terbiasanya pelaku usaha mikro dan usaha kecil memanfaatkan jasa lembaga

keuangan. Sebagai contoh, seorang pemilik warung yang berjualan dari pagi sampai

sore, kemudian malam hari menyiapkan bahan-bahan untuk berjualan esok paginya.

Dengan kesibukan seperti itu, maka dia tidak sempat datang ke lembaga keuangan.

Oleh karena itu, harus dari pihak lembaga keuangan yang proaktif mendatangi

pengusaha mikro kecil seperti ini.

4 Edy Sasmito, Rahasia Sukses Pengusaha Tahan Banting Pengalaman Pelaku Usaha Mikro

Kecil, (Jakarta: PT. Permodalan Nasional Madani, 2010), h. 20

Page 14: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

5

Sesungguhnya hal seperti itulah yang dilakukan para rentenir sejak ratusan

tahun yang lalu. Jadi ini bukan hal yang baru. Hanya saja kehadiran ULaMM Syariah

justru dengan maksud untuk membebaskan mereka dari lilitan ketergantungan pada

para lintah darat. Selain memberikan akses pembiayaan yang lebih murah, ULaMM

Syariah juga melakukan pembinaan dan pendampingan berupa pelatihan-pelatihan

dan konsultasi terhadap nasabah UMK, agar usahanya bisa berkembang.5

Dengan kenyataan di atas, maka penulis berkeinginan untuk meneliti dan

mengkaji lebih dalam tentang bagaimana strategi penyaluran dana yang dilakukan

oleh Lembaga Keuangan ULaMM Syariah. Dan penulis memilih Lembaga Keuangan

ULaMM Syariah sebagai objek penelitian, melihat perkembangan yang dialami oleh

lembaga tersebut di tengah ketatnya persaingan tetapi tetap berkembang dan maju.

Untuk itu penulis memberi judul skripsi ini dengan “Strategi Unit Layanan Modal

Mikro (ULaMM) Syariah PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) dalam

Pemberdayaan UMKM (Studi Pada ULaMM Syariah Cakung)”.

5 Ibid, h. 21.

Page 15: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

6

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada masalah di atas, maka dalam hal ini penulis

membatasi permasalahan yang diuraikan pada penyaluran dana masyarakat yang

dilakukan oleh lembaga keuangan ULaMM Syariah terhadap UMKM.

Dalam rangka menfokuskan pembahasan, penulis merumuskan beberapa hal

yang perlu dikemukakan dalam skripsi ini, diantaranya:

1. Bagaimana mekanisme pembiayaan (financing) ULaMM Syariah?

2. Bagaimana strategi ULaMM Syariah dalam menyalurkan pembiayaan

kepada UMKM?

3. Apa saja peluang dan kendala yang dihadapi oleh ULaMM Syariah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui mekanisme pembiayaan yang dilakukan ULaMM Syariah.

2. Mengetahui strategi penyaluran dana yang dilakukan oleh ULaMM

Syariah.

3. Mengetahui peluang dan kendala yang dihadapi ULaMM Syariah.

Page 16: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

7

Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan menambah wawasan keilmuan

tentang strategi penyaluran dana bagi UMKM.

2. Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan menambah pengetahuan di

bidang ekonomi Islam yang berkaitan dengan ULaMM Syariah.

3. Bagi pihak ULaMM Syariah untuk dapat lebih meningkatkan manajemen

kinerja usahanya.

D. Review Studi Terdahulu

Untuk mendukung materi dalam penelitian ini, berikut akan dikemukakan

beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh:

1) Skripsi Rahmat Sunandar Sholeh, S1 Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah, 2008, dengan judul “Strategi Pembiayaan Bank BNI

Syariah dalam Membantu Peningkatan Usaha Kecil dan Menengah” (Studi

Pada Bank BNI Syariah Cabang Jakarta Selatan). Dalam skripsi tersebut

dibahas mengenai masalah strategi yang dilakukan oleh BNI Syariah dalam

membantu peningkatan UKM, pola penyaluran pembiayaan, prosedur dan

persyaratan untuk mengajukan pembiayaan dan perkembangan pembiayaan yang

dilakukan. Kesimpulan dari skripsi tersebut adalah sebagai berikut:

Strategi yang dilakukan oleh BNI Syariah dalam membantu peningkatan UKM

adalah melalui pemberdayaan UKM dan ritel yang dilandasi sikap proaktif Bank

BNI Syariah kepada wirausahawan yang juga adalah nasabah pembiayaan,

Page 17: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

8

disamping itu strategi meningkatkan efektivitas dan efisiensi jaringan distribusi,

dengan penambahan jaringan ATM dan sentra-sentra pembiayaan. Adapun pola

pembiayaan yang dilakukan BNI Syariah yaitu dengan pola bagi hasil dan pola

jual beli. Untuk prosedur pembiayaan yang dilakukan masih bersifat manual,

berupa calon nasabah datang ke bank BNI Syariah untuk dilakukan pengecekan

dokumen dan verifikasi serta kalkulasi; setelah semuanya lengkap dan disetujui

maka dibuatkan rekening pembiayaan. Dalam peningkatan pembiayaan UKM,

BNI Syariah melakukan kerjasama dengan Pemerintah, Bank Indonesia, Bank

BUMN, PT. Askrindo dan Perum SPU dalam memberikan suntikan dana sebagai

modal dalam pengembangan usaha UKM.

2) Skripsi Ika Yuliasari, S1 Perbankan Syariah Universitas Syarif Hidayatullah,

2009, dengan judul “Konsep dan Implementasi Pemberdayaan UKM di

Kelurahan Karang Timur Tangerang Perspektif Keadilan Distributif dalam

Ekonomi Islam”. Dalam skripsi tersebut dibahas masalah mengenai konsep dan

implementasi pemberdayaan UKM di Kelurahan Karang Timur dan berdasarkan

perspektif keadilan distributif dalam ekonomi Islam. Kesimpulan dari skripsi

tersebut adalah sebagai berikut:

Program pemberdayaan UKM di Kelurahan Karang Timur dilaksanakan oleh

Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan mempunyai 11 KSM dengan

mengimplementasikan JPS, P2KP dan PNPM. Dalam program pemberdayaan

UKM, Kelurahan Karang Timur mendapatkan dana bergulir untuk meminjamkan

modal kepada para UKM di Kelurahan Karang Timur.

Page 18: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

9

Keadilan distributif dalam Islam merupakan: 1) jaminan standar hidup yang layak

bagi setiap warga Negara melalui pelatihan yang tepat, pekerjaan yang cocok dan

upah yang layak, keamanan masyarakat dan bantuan keuangan bagi yang

membutuhkan melalui pelembagaan zakat atau pemberdayaan UKM di tingkat

desa atau kota; 2) penggalakkan pembagian kekayaan melalui sistem penyebaran

pada tingkat orang-orang yang lemah, membolehkan perbedaan pendapatan

sesuai dengan perbedaan kontribusinya terhadap masyarakat.

3) Skripsi Cecep Suyudi M, S1 Perbankan Syariah Universitas Syarif Hidayatullah,

2008, dengan judul “Strategi Lembaga Nirlaba dalam Upaya Pemberdayaan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah” (Studi Pada Lembaga Nirlaba Syariah

Masyarakat Mandiri Parung, Bogor). Dalam skripsi tersebut dibahas masalah

mengenai latar belakang didirikannya Masyarakat Mandiri, strategi yang

diterapkan Masyarakat Mandiri dalam upaya pemberdayaan UMKM dan

dampaknya terhadap nasabah binaan (mitra) Lembaga Nirlaba Masyarakat

Mandiri.

Kesimpulan dari skripsi tersebut adalah sebagai berikut:

Dompet Dhuafa sebagai sebuah lembaga yang menjaring dana-dana Zakat, Infak

dan Shadaqah dari masyarakat turut berperan aktif dalam mengatasi kondisi sosial

masyarakat dalam bidang kesejahteraan ekonomi yang tidak merata salah satunya

dengan mendirikan Lembaga Nirlaba Syariah Masyarakat Mandiri pada tahun

2000.

Page 19: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

10

Strategi yang dilakukan berupa strategi utama yang terdiri dari: 1) pembentukan

kelompok secara partisipatif; 2) penguatan kapasitas SDM secara komunitas; 3)

menciptakan dan mengembangkan usaha produkti; 4) pengembangan

kelembagaan secara komunitas. Adapun strategi pendukung berupa: 1) pembinaan

keislaman atau keagamaan; 2) pendampingan dan perluasan wawasan kelompok

sasaran.

Dampak dari pemberdayaan yang dilakukan adalah pendapatan mitra yang

berpendapatan Rp. 20.000 – Rp. 30.000 yang berjumlah 64,3% menurun menjadi

7,1 % sedangkan mitra yang berpendapatan Rp. 30.000 – Rp. 40.000 yang

berjumlah 7,1% meningkat menjadi 57%.

Sementara itu, penelitian yang ingin penulis bahas yaitu tentang “Strategi

Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) Syariah PT. Permodalan Nasional

Madani (Persero) dalam Pemberdayaan UMKM (Studi Pada ULaMM Syariah

Cakung)”. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui tentang mekanisme

pembiayaan yang dilakukan, strategi ULaMM Syariah dalam pemberdayaan usaha

mikro, kecil dan menengah, dan kendala serta peluang yang dihadapi ULaMM

Syariah Cakung.

Page 20: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

11

E. Kerangka Teori

Kata pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah bahasa inggris yaitu

empowerment. Pemberdayaan (empowerment) berasal dari kata dasar power yang

berarti kemampuan berbuat, mencapai, melakukan atau memungkinkan.6 Awal em

berasal dari bahasa latin dan Yunani, yang berarti didalamnya, jadi pemberdayaan

dapat diartikan kekuatan dalam diri manusia, suatu sumber kreativitas. Istilah

pemberdayaan diartikan sebagai upaya memperluas horizon pilihan bagi masyarakat,

dengan upaya pendayagunaan potensi. Pemanfaatan yang sebaik-baiknya dengan

hasil yang memuaskan. Ini berarti masyarakat diberdayakan untuk melihat dan

memilih suatu yang bermanfaat bagi dirinya, dapat dikatakan bahwa masyarakat yang

berdaya adalah yang dapat memilih dan mempunyai kesempatan untuk mendapat

pilihan-pilihan.

Selain itu pemberdayaan atau pengembangan juga berarti menciptakan

kondisi hingga semua orang (yang lemah) dapat menyumbang kemampuannya secara

maksimal untuk mencapai tujuannya.

Kartasasmita menyatakan bahwa keberdayaan dalam konteks masyarakat

adalah kemampuan individu bersenyawa dalam masyarakat dan membangun

keberdayaan masyarakat yang bersangkutan.7

6 Jhon M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta:PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2000) cet. Ke-24, h. 441 7 Lili Bariadi dkk, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: CED, 2005), h. 54

Page 21: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

12

Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2008, Pemberdayaan adalah upaya

yang dilakukan Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat secara

sinergis dalam bentuk penumbuhan iklim dan pengembangan usaha terhadap Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi

usaha yang tangguh dan mandiri.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah diatur secara hukum

melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008. Adapun Kriteria kelompok Usaha

Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha

perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-

Undang ini.

Begitu pula dengan Kriteria Usaha Kecil Adalah usaha ekonomi produktif

yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang

bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha

menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang ini.

Sedangkan Kriteria Usaha Menengah Adalah usaha ekonomi produktif yang

berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau

Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

Page 22: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

13

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.8

Dana bergulir adalah Dana yang berasal dari pemerintah melalui Kementerian

Negara Koperasi dan UMKM yang merupakan dana simpan-pinjam/pembiayaan

yang disalurkan kepada Koperasi Simpan Pinjam/Koperasi Jasa Keuangan

Syariah/lembaga keuangan lainnya untuk disalurkan lebih lanjut kepada anggotanya

yaitu pengusaha mikro dan kecil.9

Pengusaha Mikro adalah Pengusaha yang melakukan kegiatan usaha yang

memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 100.000.000 (seratus juta

rupiah). Sedangkan pengusaha Kecil adalah Pengusaha yang melakukan kegiatan

usaha yang memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000.- (satu

milyar rupiah) atau memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000.- (dua

ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan.10

8 Http://www.financeindonesia.org, Pengertian Dasar Tentang Microfinance atau Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) 9 LPDB-KUMKM, Rencana Strategis Bisnis, (Jakarta: LPDB-KUMKM, 2006), h.3.

10 Ibid., h.5.

Page 23: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

14

F. Kerangka Pemikiran

PT. Permodalan Nasional Madani (Persero)

Pembiayaan UMKMK (Sektor Riil)

Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) Syariah

Usaha Produktif

Mekanisme

Operasional

Peluang dan

Kendala

Strategi yang

dilakukan

Pelayanan Prima pada Masyarakat

Page 24: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

15

G. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam bentuk desain

deskriptif dan metode pegumpulan data dengan cara observasi. Deskriptif

menurut pengertiannya adalah: Penelitian yang bermaksud untuk membuat

pencandraan (penulisan : gambaran) mengenai situasi-situasi atau kejadian-

kejadian. Dalam pengertian ini penelitian deskriptif menggunakan data dasar

deskriptif semata, tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan,

menguji hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi.11

Pendapat lainnya mengatakan bahwa metode ini ”metode deskriptif bertujuan

untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset

dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari gejala tertentu.”12

Pengertian kualitatif berkaitan dengan jenis data yang digunakan yaitu data

kualitatif berupa kata-kata atau gambar dan tidak menekankan pada angka. Selain

itu, penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari pada produk atau

outcome.13

Walaupun ditemukan angka-angka dalam nilai nominal uang, akan

tetapi itu bukan merupakan hasil analisis kuantitatif tetapi bagian dari representasi

data yang akan diolah.

11

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 2002), h. 18-19. 12

Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali Press,

2004), h. 22. 13

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2007),

Cet. Ke-2, h. 13.

Page 25: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

16

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini memadukan dua jenis penelitian, yaitu:

a. Metode Library Research (pengumpulan data melalui studi kepustakaan),

yaitu penelitian kepustakaan dan literature yang ada relevansinya dengan

judul. Pengumpulan data ini akan memakai sumber berupa data primer

yaitu data yang diperoleh langsung dan data skunder.

b. Metode Field Research (melakukan penelitian lapangan), yaitu

menggunakan penelitian dengan cara datang kelembaga yang ada

hubungannya dengan tulisan ini untuk melakukan wawancara

dengan unit manager ULaMM Syariah.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah kegiatan pengambilan/pengumpulan data

penelitian yang dilakukan melalui sumber data dari sejumlah buku,

laporan-laporan penelitian, laporan-laporan pelaksanaan program dan

dokumen-dokumen lainnya yang mempunyai relevansi dengan tema

penelitian. Kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk menggali

informasi dan memahami konsep-konsep yang selanjutnya dijadikan

landasan dalam menganalisa temuan lapangan.

b. Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam digunakan untuk menggali lebih dalam informasi

yang terpendam dari para informan. Ini adalah salah satu teknik yang

Page 26: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

17

digunakan dalam penelitian kualitatif untuk memperoleh fakta di dalam

masyarakat. Sugiono (2005)14

mengatakan bahwa wawancara ini untuk

menemukan permasalahan secara lebih terbuka. Dalam penelitian ini,

wawancara mendalam dilakukan untuk memperoleh data mengenai strategi

apa yang dilakukan oleh ULaMM Syariah dalam pemberdayaan UMKM.

c. Observasi/Pengamatan terhadap Objek

Pengamatan adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat

informasi sebagaimana yang disaksikan selama penelitian.15

Kegiatan ini

dilakukan dengan mengamati secara langsung subjek penelitian yang telah

ditentukan. Hal ini bisa dilakukan dengan melihat, mendengarkan dan

merasakan. Dalam penelitian ini gejala yang diamati adalah setiap gejala

yang bisa memberikan informasi mengenai proses pendampingan dan

hambatan-hambatannya dalam perkembangan ULaMM Syariah.

4. Teknik Pengolahan Data

a. Seleksi Data: setelah memperoleh data dan bahan-bahan baik melalui

library research maupun field research, lalu data diperiksa kembali satu

persatu agar tidak terjadi kekeliruan.

b. Klasifikasi Data: setelah data diperiksa kemudian diklasifikasikan dalam

bentuk dan jenis tertentu.

14

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 73 15

W. Gulo, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: PT. Grasindi, 2005), h. 116

Page 27: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

18

c. Analisis Data: data dari informasi yang diperoleh diperbandingkan,

dianalisis dan ditarik kesimpulan.

5. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan

“Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2007”

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan ini, maka disusun sistematika penulisan yang

terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini memuat Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian

Kepustakaan, Kerangka Teori, Metode Penelitian, dan Sistematika

Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas tentang Konsep Pemberdayaan, Pengertian

Strategi, Pengertian dan Jenis-jenis Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah, Pengertian, Tujuan dan Fungsi Pembiayaan, Jenis-jenis

Pembiayaan, Pengertian Analisis SWOT.

Page 28: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

19

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA KEUANGAN UNIT

LAYANAN MODAL MIKRO (ULaMM) SYARIAH

Pada bab ini memuat tentang Sejarah Berdirinya ULaMM Syariah,

Visi dan Misi ULaMM Syariah, Struktur Organisasi ULaMM Syariah,

Produk-produk ULaMM Syariah, Jumlah UMKM yang diberdayakan.

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN

Merupakan bab pembahasan mengenai hasil penelitian dan analisis

data.

BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan, saran dan lampiran-lampiran.

Page 29: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

20

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Pemberdayaan

Kata pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah bahasa inggris yaitu

empowerment. Pemberdayaan (empowerment) berasal dari kata dasar power yang

berarti kemampuan berbuat, mencapai, melakukan atau memungkinkan.16

Awal em

berasal dari bahasa latin dan Yunani, yang berarti didalamnya, jadi pemberdayaan

dapat diartikan kekuatan dalam diri manusia, suatu sumber kreativitas. Istilah

pemberdayaan diartikan sebagai upaya memperluas horizon pilihan bagi masyarakat,

dengan upaya pendayagunaan potensi. Pemanfaatan yang sebaik-baiknya dengan

hasil yang memuaskan. Ini berarti masyarakat diberdayakan untuk melihat dan

memilih suatu yang bermanfaat bagi dirinya, dapat dikatakan bahwa masyarakat yang

berdaya adalah yang dapat memilih dan mempunyai kesempatan untuk mendapat

pilihan-pilihan.

Selain itu pemberdayaan atau pengembangan juga berarti menciptakan

kondisi hingga semua orang (yang lemah) dapat menyumbang kemampuannya secara

maksimal untuk mencapai tujuannya. Kartasasmita menyatakan bahwa keberdayaan

dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu bersenyawa dalam

masyarakat dan membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan.17

16

Jhon M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta:PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2000) cet. Ke-24, h. 441 17

Lili Bariadi dkk, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: CED, 2005), h. 54

Page 30: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

21

Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2008, Pemberdayaan adalah upaya

yang dilakukan Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat secara

sinergis dalam bentuk penumbuhan iklim dan pengembangan usaha terhadap Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi

usaha yang tangguh dan mandiri.

B. Pengertian Strategi

Istilah strategi diawali atau bersumber dari dan populer didunia militer. Kata

strategi berasal dari kata Yunani yaitu strategos, yang berarti jenderal, militer dan

gabungan kata stratos (tentara) ogo (mempimpin).18

Menurut Webster’s new dictionary, strategi adalah ilmu untuk merencanakan

dan mengarahkan operasi-operasi militer berskala besar, mengarahkan pasukan ke

posisi yang paling menguntungkan sebelum pertempuran yang sebenarnya dengan

musuh.19

Sehingga penggunaan istilah strategi lebih dominan dalam situasi

peperangan, sebagai tugas seorang komandan dalam menghadapi musuh, yang

bertanggung jawab mengatur cara atau teknik untuk memenangkan peperangan.20

Memang sangat jelas pengertian strategi di atas, namun perlu didefinisikan

dan dirumuskan tentang pengertian strategi yang mengarah kebidang bisnis/non

bisnis, berikut di bawah ini beberapa pengertian tentang strategi bisnis/non bisnis:

18

Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep-Konsep, edisi Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Indeks, 2004), cet. 9 h. 34 19

Ibid 20

Hadari Nawawi, Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan,

(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2003), cet. 2 h. 147

Page 31: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

22

a. Strategi merupakan suatu upaya bagaimana tujuan-tujuan perencanaan

dapat dicapai dengan mempergunakan sumber-sumber yang dimiliki oleh

suatu lembaga/perusahaan disamping diusahakan pula untuk mengatasi

kesulitan serta tantangan-tantangan yang ada.

b. Strategi sebagai seperangkat tujuan dan rencana tindakan yang spesifik,

yang apabila dicapai akan memberikan suatu keunggulan kompetitif yang

diharapkan.21

c. Strategi merupakan alat untuk mencapai perubahan dalam kaitannya

dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi

sumber daya.

Strategi apa saja tidak cukup, dibutuhkan pengetahuan/manajemen yang

memungkinkan perusahaan/lembaga mencapai tujuannya. Manajemen

strategilah yang lebih tepat supaya strategi-strategi perusahaan/lembaga

dapat terlaksana dengan baik.

C. Pengertian dan Jenis-jenis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

1. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Pengertian tentang usaha mikro, kecil dan menengah tidak selalu sama,

tergantung konsep yang digunakan Negara tersebut. Definisi legal formal masing-

masing berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berbeda. Sesuai

dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, usaha mikro adalah usaha

21

Blocher. dkk., Manajemen Biaya, terjemahan Dra. A. Suty Ambarriani, M. Si., (Jakarta:

Salemba Empat, 2000), h. 3

Page 32: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

23

produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki

total asset maksimal Rp. 50.000.000,- dan memiliki hasil penjualan maksimal Rp.

300.000.000,-. Adapun usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha

menengah atau usaha besar yang memiliki total asset > Rp. 50.000.000,- sampai

dengan Rp. 500.000.000,- dan memiliki hasil penjualan maksimal > Rp.

300.000.000,- sampai dengan Rp. 2,5 Milyar. Sedangkan usaha menengah adalah

usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang

perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah

kekayaan bersih > Rp. 500.000.000,- sampai dengan Rp. 10 Milyar atau hasil

penjualan tahunan > Rp. 2,5 Milyar sampai dengan Rp. 50 Milyar.

Usaha kecil berdasarkan Undang-Undang No. 9 tahun 1995 adalah segala

kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan

bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam

undang-undang ini. Adapun kriteria usaha kecil menurut undang-undang ini adalah

sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta (tidak termasuk tanah

dan bangunan tempat usaha)

Page 33: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

24

2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1 Milyar

3) Milik Warga Negara Indonesia

4) Berdiri sendiri, bukan bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun

tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar

5) Berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum

atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi (pasal 5 ayat

1).22

Berdasarkan surat edaran BI No. 26/1/UKK tanggal 29 Mei 1993 perihal kredit

usaha kecil, usaha kecil didefinisikan: yang dimaksud dengan usaha kecil adalah

usaha yang memiliki total asset maksimum Rp. 600.000.000,- tidak termasuk

tanah dan rumah yang di tempati.23

Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan usaha kecil sebagai usaha skala

kecil yang difokuskan pada industri manufaktur dengan menggunakan kriteria

serapan tenaga kerja. Berdasarkan kriteria BPS itu, industri skala kecil dicatat

sebagai suatu perusahaan manufaktur yang mempekerjakan tenaga kerja antara 5 –

19 orang.

22

Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam Penguatan Peran LKM dan UKM

di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), hal. 42 23

Indra Ismawan, Sukses di Era Ekonomi Liberal, Bagi Koperasi Perusahaan Kecil dan

Menengah, (Jakarta: Gasindo, 2001), h. 3

Page 34: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

25

Dari hasil penelitian yang dilakukan Lembaga Manajemen FE UI tahun 1987

dapat dirumuskan profil usaha kecil di Indonesia sebagai berikut:24

1) Hampir setengah dari perusahaan kecil hanya mempergunakan kapasitas

produksi 60% atau kurang;

2) Lebih dari setengah perusahaan kecil didirikan sebagai pengembangan dari

usaha-usaha kecilan atau dari industri rumah tangga;

3) Usaha menurun karena kurang modal, kurang mampu memasarkan, kurang

ketrampilan teknis dan administrasi;

4) Mengharapkan bantuan pemerintah berupa modal, pemasaran, dan

pengadaan barang;

5) Enam puluh persen menggunakan teknologi tradisional;

6) Tujuh puluh persen melakukan pemasaran langsung ke konsumen;

7) Untuk memperoleh bantuan perbankan, dokumen-dokumen yang harus

disiapkan dipandang terlalu rumit dan biasanya nonbankable.

Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi yang mempunyai kriteria kekayaan bersih

atau penjualan tahunan yang berbeda dengan usaha menengah, dimana kekayaan

bersih atau penjualan tahunan usaha kecil lebih kecil daripada kekayaan bersih dan

hasil penjualan tahunan usaha menengah. Tetapi, menurut Kamar Dagang dan

Industri (KADIN) ada beberapa kesamaan kriteria usaha kecil dan menengah

24

Titik Sartika Partomo dan Abd. Rachman Soejoedona, Ekonomi Skala Kecil, Menengah

dan Koperasi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), h. 14

Page 35: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

26

yaitu:25

1) Memiliki asset kurang dari Rp. 250 juta;

2) Mempekerjakan kurang dari 30 orang;

3) Memiliki nilai penjualan kurang dari Rp. 100 juta.

Sedangkan usaha menengah adalah kegiatan ekonomi yang mempunyai kriteria

kekayaan bersih atau penjualan tahunan lebih besar daripada kekayaan bersih dan

penjualan tahunan usaha kecil. Dalam Inpres No. 10 tahun 1999 usaha menengah

didefinisikan sebagai unit kegiatan yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari

Rp. 20.000.000,- sampai maksimal Rp. 10 Milyar (tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha).26

Adapun kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200.000.000,- sampai dengan

paling banyak Rp. 10 Milyar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha;

2) Disamping itu sesuai ketentuan butir empat Inpres No. 10 tahun 1999

tentang usaha menengah, para menteri sesuai dengan ruang lingkup tugas

kewenangan, dan tanggung jawab masing-masing dapat menetapkan kriteria

usaha menengah sesuai dengan karakteristik sektornya dengan ketentuan

kekayaan bersih paling banyak Rp. 10 Milyar;

3) Milik Warga Negara Indonesia (WNI);

25

Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam Penguatan Peran LKM dan UKM

di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), hal. 45 26

Ibid,. h. 46

Page 36: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

27

4) Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung

dengan usaha besar;

5) Bentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum

dan atau badan usaha yang berbadan hukum.

Menurut Titik S. Partomo dan Abd. Rachman Soejoedona (2004), kriteria

umum UKM dilihat dari ciri-cirinya pada dasarnya bisa dianggap sama, yaitu

sebagai berikut:27

1) Struktur organisasi yang sangat sederhana;

2) Tanpa staf yang berlebihan;

3) Pembagian kerja yang “kendur”

4) Memiliki hirarki manajerial yang pendek;

5) Aktivitas sedikit yang formal, dan sedikit menggunakan proses perencanaan;

6) Kurang membedakan asset pribadi dari asset perusahaan.

2. Jenis-jenis UKM

Menurut Hidayat (2000), yang dirujuk Titik S. Partomo dan Abd. Rachman

Soejoedono (2004). Dengan menggunakan kriteria entrepreneurship, membagi

UKM dalam empat bagian, yakni sebagai berikut:

a. Livelihood Activities: UKM yang masuk kategori ini pada umumnya

bertujuan mencari kesempatan kerja untuk mencari nafkah. Para pelaku

27

Titik Sartika Partomo dan Abd. Rachman Soejoedona, Ekonomi Skala Kecil, Menengah

dan Koperasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), h. 15

Page 37: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

28

dikelompok ini tidak memiliki jiwa kewirausahaan. Kelompok ini disebut

sebagai sektor informal. Di Indonesia jumlah UKM kategori ini sangat besar.

b. Micro Entreprise: UKM ini lebih bersifat pengrajin dan tidak bersifat

kewirausahaan. Jumlah UKM ini di Indonesia juga cukup besar.

c. Small Dynamic Entreprise: UKM ini cukup memiliki jiwa kewirausahaan.

Banyak pengusaha skala menengah dan besar yang berasal dari kategori ini.

Jumlah UKM kelompok ini jauh lebih kecil dari jumlah UKM yang masuk

kategori satu dan dua.

d. Fast Moving Entreprise: ini adalah UKM asli yang mempunyai jiwa

kewirausahaan. Kelompok ini akan menghasilkan pengusaha kecil,

menengah dan besar.28

Sementara itu, berdasar laporan kelompok pakar usaha menengah kecil (UMK)

APEC – dimana Indonesia menjadi motornya telah teridentifikasi empat kelompok

UMK di lingkungan APEC, yaitu:29

1) Kelompok A

UMK yang telah memasuki pasar global. Kelompok usaha ini telah menjadi

subkontraktor dari perusahaan multinasional terutama disektor otomotif dan

elektrik. Jumlahnya sekitar 3-4% dari seluruh UMK.

28

Ibid,. h. 26 29

Dawam Raharjo, Pembangunan Ekonomi Nasional: Suatu Pendekatan Pemerataan,

Keadilan dan Ekonomi Kerakyatan, (Jakarta: Intermasa, 1997), h. 3

Page 38: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

29

2) Kelompok B

UMK yang telah memiliki pasar internasional. Kelompok UMK ini sudah

mengekspor, tetapi atas dasar pesanan luar negeri dan bukan atas upaya

pemasaran yang agresif. Berbeda dengan kelompok A, kelompok B tidak

kontinyu. Jumlahnya sekitar 5-7%. Di Indonesia kelompok ini banyak

terdapat di Bali, dimana para importir (yang datang sebagai turis) telah

melaksanakan order bisnis yang cukup lumayan. Bahkan produk yang

diekspornya tidak hanya dari Jawa Tengah dan Jawa Barat saja.

3) Kelompok C

UMK yang belum pernah melakukan transaksi ke luar negeri, tetapi

memiliki potensi yang besar. Jumlahnya sekitar 30%.

4) Kelompok D

Kelompok UMK yang memang tidak berorientasi ke pasar luar negeri.

Mayoritas UMK di Indonesia berada di kelompok ini dan jumlahnya sekitar

60%.

D. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Pembiayaan

Kedudukan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dalam hubungannya

dengan para nasabah adalah hubungan kemitraan, maka ULaMM Syariah dalam

menjalankan pekerjaannya menggunakan berbagai teknik dan metode investasi.

Mekanisme ULaMM Syariah yang berdasarkan prinsip mitra usaha adalah bebas

bunga.

Page 39: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

30

Pengertian pembiayaan menurut Undang-undang Perbankan Nomor 21 tahun

2008 pasal 1 ayat 25 adalah “penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan

dengan itu berupa: transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;

transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah

muntahiya bittamlik; transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

istishna’; transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan transaksi

sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan

dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan,

atau bagi hasil.30

Pada bank konvensional kegiatan pembiayaan dikenal dengan istilah kredit

yaitu penyediaan atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah waktu tertentu dengan

pemberian bunga.31

30

Undang-undang Perbankan No. 21 thn. 2008. 31

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2000), cet. Ke 4, h. 92

Page 40: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

31

Pembiayaan (financing) adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak

kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik

dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan

yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncakan.32

a. Tujuan Pembiayaan

Secara umum tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua kelompok yaitu: tujuan

pembiayaan untuk tingkat makro dan tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro.33

Secara makro pembiayaan bertujuan untuk:

1) Peningkatan ekonomi umat, artinya masyarakat yang tidak dapat akses secara

ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat mengaksesnya. Dengan

demikian diharapkan dapat meningkatkan taraf kehidupan ekonominya.

2) Tersedianya dana bagi peningkatan usaha membutuhkan dana tambahan. Dana

tambahan ini dapat diperoleh melalui aktifitas pembiayaan. Pihak yang surplus

dana menyalurkan kepada pihak yang minus dana, sehingga dapat tergulirkan.

3) Meningkatkan produktifitas, artinya adanya pembiayaan memberikan peluang

bagi masyarakat usaha mampu meningkatkan daya produksinya dan

mengembangkan usahanya, sebab upaya meningkatkan produksi tidak akan

dapat terlaksana tanpa adanya dana.

4) Terjadinya distribusi pendapatan, artinya masyarakat usaha produtif mampu

melakukan aktifitas kerja, berarti mereka akan memperoleh pendapatan dari

32

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,

2005), h. 17 33

Ibid., h. 17-19

Page 41: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

32

hasil usahanya. Penghasilan merupakan bagian dari pendapatan masyarakat.

Jika ini berhasil, maka akan terjadi distribusi pendapatan.

Adapun secara mikro, pembiayaan diberikan dalam rangka untuk:

1) Upaya memaksimalkan laba, artinya setiap usaha yang dibuka memiliki tujuan

tertinggi, yaitu memaksimalkan laba usaha. Untuk menghasilkan laba

maksimal, maka perlu pendukung dana yang cukup.

2) Upaya meminimalkan resiko, artinya usaha yang dilakukan mampu

menghasilkan laba maksimal, maka para pengusaha harus mampu

meminimalkan resiko. Resiko kekurangan modal dapat diatasi dengan tindakan

pembiayaan.

3) Pendayagunaan ekonomi, artinya sumber daya ekonomi dapat dikembangkan

dengan melakukan mixing antara sumber daya alam dengan sumber daya

manusia serta sumber daya modal (pembiayaan).

b. Fungsi Pembiayaan

1) Meningkatkan daya guna uang.

Para penabung menyimpan uangnya di bank dalam bentuk giro, tabungan dan

deposito. Uang tersebut dalam persentase tertentu ditingkatkan kegunaannya

oleh bank guna suatu usaha peningkatan produktifitas.

2) Meningkatkan daya guna barang.

Seluruh barang-barang yang dipindahkan atau dikirim dari suatu daerah ke

daerah lain yang kemanfaatan barang itu lebih terarah, pada dasarnya

meningkatkan utility barang tersebut. Pemindahan barang-barang tersebut

Page 42: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

33

apabila tidak dapat diatasi oleh keuangan distributor, oleh karenanya

memerlukan bantuan permodalan dari lembaga keuangan mikro berupa

pembiayaan.

E. Jenis-jenis Pembiayaan

Jenis-jenis pembiayaan pada dasarnya dapat dikelompokkan menurut

beberapa aspek, diantaranya:

a. Pembiayaan menurut tujuan, dibedakan menjadi:

1) Pembiayaan Modal Kerja, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk

mendapatkan modal dalam rangka pengembangan usaha.

2) Pembiayaan Investasi, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk melakukan

investasi atau pengadaan barang konsumtif.

b. Pembiayaan menurut jangka waktu, dibedakan menjadi:

1) Pembiayaan jangka waktu pendek, yaitu pembiayaan yang dilakukan dengan

waktu 1 bulan sampai dengan 1 tahun.

2) Pembiayaan jangka waktu menengah, yaitu pembiayaan yang dilakukan dengan

waktu 1 tahun sampai dengan 5 tahun.

3) Pembiayaan jangka waktu panjang, yaitu pembiayaan yang dilakukan dengan

waktu lebih dari 5 tahun.34

Jenis pembiayaan pada bank syariah, akan diwujudkan dalam bentuk aktiva

produktif dan aktiva tidak produktif, yaitu:

34

Ibid., h. 22

Page 43: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

34

a. Jenis aktiva produktif pada bank syariah, dialokasikan dalam bentuk pembiayaan

sebagai berikut:

1) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil. Untuk jenis pembiayaan dengan prinsip

ini meliputi:

a) Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan Mudharabah adalah perjanjian antara peranan penanam dana

dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan

pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang

telah disepakati sebelumnya. Aplikasi: pembiayaan modal kerja, pembiayaan

proyek, pembiayaan ekspor.

b) Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan Musyarakah adalah perjanjian antara para pemilik dana/modal

untuk mencampurkan dana/modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan

pembagian keuntungan diantara pemilik dana/modal berdasarkan nisbah

yang telah disepakati sebelumnya. Aplikasi: pembiayaan modal kerja dan

pembiayaan ekspor.35

2) Pembiayaan dengan prinsip jual beli (piutang). Untuk jenis pembiayaan dengan

prinsip ini meliputi:

a) Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan Murabahah adalah perjanjian jual beli antara bank dan nasabah

dimana bank syariah membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan

35

Ibid., h. 23

Page 44: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

35

kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga

perolehan ditambah dengan margin/keuntungan yang telah disepakati antara

bank syariah dan nasabah.

b) Pembiayaan Salam

Pembiayaan Salam adalah perjanjian jual beli barang dengan cara

pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dan pembayaran harga terlebih

dahulu.

c) Pembiayaan Istishna

Pembiayaan Istishna adalah perjanjian jual beli dalam bentuk pemesanan

pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang telah

disepakati antara pemesan dan penjual.

3) Pembiayaan dengan prinsip sewa. Untuk jenis pembiayaan dengan prinsip ini

diklasifikasikan menjadi:

a) Pembiayaan Ijarah

Pembiayaan Ijarah adalah perjanjian sewa menyewa suatu barang dalam

waktu tertentu melalui pembayaran sewa.

b) Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittamlik atau Wa Iqtina

Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittamlik atau Wa Iqtina adalahperjanjian

sewa menyewa suatu barang yang diakhiri dengan perpindahan kepemilikan

barang dari pihak yang memberikan sewa kepada pihak yang menyewa.36

36

Ibid., h. 24

Page 45: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

36

b. Jenis aktiva tidak produktif yang berkaitan dengan aktivitas pembiayaan adalah

bentuk pinjaman, yang disebut dengan:

Pinjaman Qardh

Pinjaman Qardh atau talangan adalah penyediaan dana atau tagihan antara bank

syariah dengan pihak peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau secara

cicilan dalam jangka waktu tertentu.37

F. Pengertian Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threathment).

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,

tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis

(strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut

dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah

analisis SWOT.38

Secara umum analisis SWOT sudah dikenal oleh sebagian besar tim teknis

penyusun corporate plan. Sebagian dari pekerjaan perencanaan strategi terfokus

37

Ibid., h. 25 38

Feddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2006), cet. XIV, h. 18-19.

Page 46: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

37

kepada apakah perusahaan mempunyai sumber daya dan kapabilitas yang memadai

untuk menjalankan misinya dan mewujudkan visinya.

Pengenalan akan kekuatan yang dimiliki akan membantu perusahaan untuk

tetap memperhatikan dan melihat peluang-peluang baru, sedangkan penilaian yang

jujur terhadap kelemahan-kelemahan yang ada akan memberikan bobot realisme pada

rencana yang akan dibuat perusahaan, jadi analisis SWOT berfungsi untuk

menganalisis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan serta peluang dan

ancaman yang dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi

external perusahaan.

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh

kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan

dalam analisis SWOT. SWOT sendiri adalah singkatan dari lingkungan internal

Strengths dan Weakness serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang

dihadapi dunia bisnis.

Di bawah ini disampaikan upaya-upaya sistematis untuk dapat dipergunakan

sebagai bahan untuk mendeskripsikan kondisi yang dihadapi.

a. Strength (Kekuatan)

Sesuatu yang selama ini menjadi kekuatan utama (internal-sesuatu yang dapat

dipengaruhi secara langsung) dari dahulu sampai sekarang.

b. Weakness (Kelemahan)

Segala sesuatu yang menjadi kelemahan utama (internal) dari dahulu sampai

sekarang.

Page 47: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

38

c. Opportunities (Peluang)

Berbagai potensial yang dapat dieksplorasi untuk mempengaruhi pencapaian

sasaran yang diharapkan.

d. Threats (Ancaman)

Segala sesuatu yang dapat membatasi atau menggagalkan pencapaian (eksternal)

sasaran yang ditetapkan tetap belum pernah terjadi dan tidak dapat dipengaruhi

secara langsung.

Di bawah ini akan digambarkan kuadran analisis SWOT untuk

memperlihatkan dimana saja posisi dari lingkungan internal dan eksternal yang telah

disebutkan di atas.

Diagram 1

Kuadran Analisis SWOT

Berbagai Peluang

Berbagai Ancaman

Kekuatan Internal Kelemahan Intenal

2. Mendukung Strategi

Agresif

4. Mendukung Strategi

Diversifikasi

1. Mendukung Strategi

Turn-around

3. Mendukung Strategi

Defensif

Page 48: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

39

Keterangan:

Kuadran I: strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung

kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

Kuadran II: strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi

(produk/pasar).

Kuadran III: fokus strategi yang diterapkan adalah dengan meminimalkan

masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang

lebih baik.

Kuadran IV: ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, dimana

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.39

Sebelum menyusun dan menggunakan matriks SWOT secara tepat, terlebih

dahulu kita mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan faktor-faktor

yang berada dalam lingkungan internal dan eksternal yang dapat memperngaruhi

pasang surut perusahaan.

Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan

ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan

kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan 4 set kemungkinan

alternatif strategi.

39

Ibid., h. 19-20

Page 49: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

40

Tabel 1

Matriks SWOT Faktor-faktor IFAS* dan EFAS**

IFAS

EFAS

Strengths (S)

Menentukan faktor-faktor

kekuatan internal

Weaknesses (W)

Menentukan faktor-faktor

kelemahan internal

Opportunities (O)

Menentukan faktor-faktor

peluang eksternal

Strategi SO

Menciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

Strategi WO

Menciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan

peluang

Threaths (T)

Menentukan faktor-faktor

ancaman eksternal

Strategi ST

Menciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

Strategi WT

Menciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

dan menghindari ancaman

*IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary): rumusan faktor-faktor

strategis internal perusahaan

** EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary): rumusan faktor-faktor

strategis eksternal perusahaan

Keterangan:

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang ada.

b. Strategi ST

Strategi ini digunakan dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman.

Page 50: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

41

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.40

40

Ibid., h. 31-32

Page 51: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

42

BAB III

GAMBARAN UMUM UNIT LAYANAN MODAL MIKRO

(ULAMM) SYARIAH CAKUNG

A. Sejarah Berdirinya ULaMM Syariah

PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) atau biasa dikenal dengan PNM,

berdiri pada tanggal 1 Juni 1999 berdasar Peraturan Pemerintah (PP) No. 38/1999

yang merupakan salah satu perwujudan dari TAP MPR No. XVI Tahun 1998 tentang

Demokratisasi Ekonomi. Saham perusahaan dimiliki Pemerintah Republik Indonesia,

dimana sebagai BUMN yang lahir dengan semangat demokratisasi ekonomi, PNM

memiliki tugas khusus memberdayakan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi

(UMKMK) yang dilakukan melalui penyelenggaraan jasa pembiayaan dan jasa

manajemen. Misi BUMN ini adalah menciptakan pengusaha-pengusaha baru yang

mempunyai prospek usaha serta mampu menciptakan lapangan kerja baru.

PNM memberanikan diri untuk menjadi pionir dalam pembiayaan usaha

mikro kecil yang disalurkan melalui Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Bank

Perkreditan Rakyat (BPR)/Syariah atau Baitul Maal wat-Tamwil (BMT) karena

beberapa tahun terakhir ini usaha mikro kecil sudah menjadi rebutan bank-bank besar

termasuk bank-bank milik asing. Mereka sudah masuk dan tahu bahwa return

pembiayaan sektor mikro kecil ini sangat bagus.

Page 52: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

43

Untuk itulah, mulai pertengahan tahun 2008 PNM melakukan turn around

berupa reposisi bisnis untuk meningkatkan jangkauan layanan kepada UMKMK dan

lembaga keuangan mikro/syariah. Turn around bisnis tersebut dilakukan PNM untuk

memperluas jangkauan layanan kepada UMK dan mengantisipasi akan segera

berakhirnya kredit program. Langkah yang ditempuh adalah membentuk jaringan

Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) di berbagai daerah. Selain itu, merevitalisasi

anak perusahaan yaitu PT. PNM Investment Management, PT. PNM Venture Capital

dan PT. PNM Techno Venture Syariah.41

Pembentukan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) berupa pilot project pada

pertengahan tahun 2008 merupakan upaya PNM dalam menghadirkan sebuah unit

usaha yang melayani secara langsung kalangan usaha mikro kecil di berbagai daerah.

Bagi PNM, unit usaha ini dibuat juga sebagai antisipasi dari akan berakhirnya kredit

program di tahun 2012.

Unit usaha ini beroperasi di lokasi-lokasi padat usaha atau sentra-sentra usaha

UMK dengan maksud agar mereka dengan mudah bisa memberikan pembiayaan

kepada para pengusaha mikro dan kecil. ULaMM memberikan pembiayaan sampai

dengan Rp. 200 juta per nasabah untuk jangka waktu pinjaman maksimal 4 tahun.

Dalam melaksanakan aktivitasnya, ULaMM tidak hanya terbatas pada

penyaluran modal tetapi juga melakukan pembinaan dan pendampingan berupa

pelatihan-pelatihan dan konsultasi terhadap nasabah UMK, agar usahanya bisa

41

Edy Sasmito, Rahasia Sukses Pengusaha Tahan Banting Pengalaman Pelaku Usaha Mikro

Kecil, (Jakarta: PT. Permodalan Nasional Madani, 2010), h. 17

Page 53: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

44

berkembang sehingga mampu mengakses permodalan yang lebih besar, termasuk

modal dari lembaga keuangan lain. Kehadiran ULaMM diharapkan mampu menjadi

alternatif bagi pelaku UMK yang selama ini belum terjangkau oleh lembaga

keuangan lain. Pangsa pasar yang dijangkau ULaMM lebih kepada pelaku usaha

mikro dengan pinjaman yang relatif kecil, rata-rata Rp 5 juta per nasabah. Karena

jangkauan ULaMM lebih terfokus pada nasabah mikro yang jumlahnya sangat

banyak, dengan sendirinya tidak terlalu berbenturan dengan lembaga keuangan lain

terutama perbankan, yang nilai pembiayaannya mencapai puluhan juta per nasabah.

ULaMM juga tidak akan berbenturan dengan LKM lain yang sudah bermitra

dengan PNM maupun yang belum. Bahkan dalam melaksanakan kegiatannya,

ULaMM diupayakan akan bermitra dengan LKM-LKM tersebut berupa pendanaan

dan perkuatan sistem manajemen.

Page 54: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

45

B. Visi dan Misi ULAMM Syariah42

Sesuai tujuan, dalam memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

ULaMM Syariah memiliki visi:

Menjadi lembaga pembiayaan terkemuka dalam meningkatkan nilai tambah

secara berkelanjutan bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK)

dengan berlandaskan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).

Adapun misi yang diemban adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kelayakan usaha dan kemampuan wirausaha UMKMK.

2. Meningkatkan akses pembiayaan UMKMK dalam rangka perluasan lapangan

kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3. Meningkatkan kreativitas dan produktivitas karyawan untuk mencapai kinerja

terbaik dalam mengembangkan UMKMK.

C. Struktur Organisasi ULAMM Syariah Kantor Unit43

Organisasi ULaMM Syariah kantor unit secara teknis terdiri dari unit manager

yang membawahi marketing officer, loan officer, collector, cashier, dan

supporting.

Unit manager berada di bawah garis perintah langsung dari kantor cabang; antara

kantor cabang dan unit manager terdapat koordinator cluster yang mempunyai

garis koordinasi antara cabang dan unit manager.

42

PT. Permodalan Nasional Madani (Persero), Annual Report 2009, (Jakarta: PT. PNM,

2009). 43

PT. Permodalan Nasional Madani (Persero), Manual Book Versi 01, (Jakarta: PT. PNM,

2009).

Page 55: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

46

Untuk mempermudah pemahaman struktur organisasi ULaMM Syariah kantor

unit dibuat skema seperti di bawah ini.

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai

berikut:

1. Unit Manager

a. Memimpin dan mengelola unit pembiayaan mikro

b. Melakukan review dan memutuskan pembiayaan

c. Mengembangkan dan mengelola portfolio pembiayaan yang sehat

2. Marketing Officer

a. Mencari nasabah baru

b. Menjaga hubungan baik dengan nasabah

c. Mengembangkan dan mengelola portfolio pembiayaan yang sehat

3. Cashier

a. Mengelola pencairan pembiayaan secara akurat dan tepat waktu

b. Melakukan transaksi penerimaan setoran

4. Loan Officer

a. Melakukan proses verifikasi ke lapangan dan mereview aplikasi

pembiayaan

b. Memberikan rekomendasi pembiayaan kepada unit manager

Cabang

Unit Manager

Koordinator Cluster

Marketing

Officer

Loan

Officer

Collector Cashier Supporting

Page 56: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

47

c. Menjaga proses pembiayaan agar kualitas pembiayaan tetap sehat

5. Collector

a. Melakukan penagihan rutin ke nasabah

b. Menjaga hubungan baik dengan nasabah

6. Supporting

a. Melakukan administrasi pembiayaan dan kegiatan rutin operasional

D. Produk-produk ULAMM Syariah44

Dalam hal pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah, unit layanan modal

mikro syariah (ULaMM) Syariah mempunyai beberapa produk yaitu:

1. Madani Mikro Murabahah

Madani Mikro Murabahah adalah pola pinjaman jual beli (murabahah) terkait

dengan jual-beli barang yang dilakukan oleh Pengusaha Mikro dan Kecil

untuk memenuhi atau menambah / meningkatkan volume usahanya.

Pola Pembiayaan yang dilakukan adalah langsung kepada usaha mikro dan

kecil dengan pola syariah berupa transaksi jual beli (murabahah) atau jual beli

dengan dukungan wakalah/menguasakan (murabahah bin wakalah).

Produk ini diperuntukkan sebagai modal kerja dan atau modal investasi untuk

keperluan produktif.

Produk ini terbagi menjadi lima macam, yaitu:

a. Madani Mikro Murabahah 10 (M3-10)

b. Madani Mikro Murabahah 25 (M3-25)

44

Ibid,.

Page 57: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

48

c. Madani Mikro Murabahah 50 (M3-50)

d. Madani Mikro Murabahah 100 (M3-100)

e. Madani Mikro Murabahah 200 (M3-200)

Kelima produk ini dibedakan oleh plafond, jangka waktu pembiayaan, margin,

biaya administrasi dan denda atau sangsi.

1) Plafond (Batas Tertinggi Pembiayaan); untuk produk M3-10 plafond yang

disediakan mulai dari Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sampai dengan

Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah); untuk produk M3-25 plafond yang

disediakan mulai dari Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sampai

dengan Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah); untuk produk M3-

50 plafond yang disediakan mulai dari Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima

juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah);

untuk produk M3-100 plafond yang disediakan mulai dari Rp.

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 100.000.000,-

(seratus juta rupiah); untuk produk M3-200 plafond yang disediakan mulai

dari Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sampai dengan Rp.

200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).

2) Jangka Waktu Pembiayaan; untuk produk M3-10 jangka waktu yang

ditentukan maksimal 90 (sembilan puluh) kali angsuran untuk pola

angsuran harian, maksimal 24 (dua puluh empat) kali angsuran untuk pola

angsuran mingguan, dan maksimal 12 (dua belas) kali angsuran untuk pola

angsuran bulanan; untuk produk M3-25 jangka waktu yang ditentukan

Page 58: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

49

maksimal 120 (seratus dua puluh) kali angsuran untuk pola angsuran

harian, maksimal 32 (tiga puluh dua) kali angsuran untuk pola angsuran

mingguan, dan maksimal 24 (dua puluh empat) kali angsuran untuk pola

angsuran bulanan; untuk produk M3-50 jangka waktu yang ditentukan

maksimal 48 (empat puluh delapan) kali angsuran untuk pola angsuran

mingguan, dan maksimal 36 (tiga puluh enam) kali angsuran untuk pola

angsuran bulanan; untuk produk M3-100 jangka waktu yang ditentukan

maksimal 36 (tiga puluh enam) kali angsuran; untuk produk M3-200

jangka waktu yang ditentukan maksimal 48 (empat puluh delapan) kali

angsuran.

3) Margin; dalam hal margin, ULaMM Syariah menentukan margin sebesar

1,6% untuk produk M3-10, produk M3-25, dan produk M3-50; sedangkan

margin sebesar 1,4% untuk produk M3-100 dan produk M3-200.

4) Biaya Administrasi; dalam segi biaya administrasi, ULaMM Syariah

memberlakukan ketentuan yang sama, baik produk M3-10, M3-25, M3-

50, M3-100 dan M3-200 adalah sebesar 1,5% dari plafond.

5) Denda atau Sangsi; dalam hal keterlambatan pembayaran angsuran,

ULaMM Syariah menerapkan denda sebesar Rp. 10.000,- untuk produk

M3-10; Rp. 20.000,- untuk produk M3-25; Rp. 30.000,- untuk produk M3-

50; Rp. 40.000,- untuk produk M3-100; dan Rp. 50.000,- untuk produk

M3-200. Hasil penagihan denda akan dipergunakan sebagai dana

kebajikan atau dana sosial.

Page 59: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

50

Adapun syarat dan ketentuan lain yang terkait dengan kelima produk ini,

dapat dilihat pada lampiran skripsi ini.

Perbedaan M3-10 M3-25 M3-50 M3-100 M3-200

Plafond

Rp.

1.000.000

sampai Rp.

10.000.000

Rp.

10.000.000

sampai Rp.

25.000.000

Rp.

25.000.000

sampai Rp.

50.000.000

Rp.

50.000.000

sampai Rp.

100.000.000

Rp.

100.000.000

sampai Rp.

200.000.000

Jangka

Waktu

Harian = 90

kali,

Mingguan =

24 kali,

Bulanan =

12 kali

Harian = 120

kali,

Mingguan =

32 kali,

Bulanan =

24 kali

Mingguan =

48 kali,

Bulanan = 36

kali

Maksimal 36

kali

Maksimal 48

kali

Margin 1,6% 1,6% 1,6% 1,4% 1,4%

Biaya

Administrasi

1,5% 1,5% 1,5% 1,5% 1,5%

Denda Rp. 10.000,- Rp. 20.000,- Rp. 30.000,- Rp. 40.000,- Rp. 50.000,-

2. Madani Mikro Murabahah Prima 50

Produk ini hampir sama dengan produk madani mikro murabahah lainnya,

hanya saja terdapat sedikit perbedaan dengan produk madani mikro

murabahah lainnya, yakni pada:

a. Plafond (Batas Tertinggi Pembiayaan); untuk produk M3-Prima 50 plafond

yang disediakan mulai dari Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sampai

dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

b. Jangka Waktu; untuk produk M3-Prima 50 jangka waktu yang ditentukan

maksimal 36 (tiga puluh enam) kali angsuran dalam pola angsuran bulanan.

Page 60: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

51

c. Margin; ULaMM Syariah menentukan margin sebesar 1,6% untuk produk

ini atau sama dengan margin untuk produk M3-10, M3-25 dan M3-50.

d. Biaya Administrasi; untuk produk ini ada tiga ketentuan dalam hal biaya

administrasi. Untuk jangka waktu 1 tahun sebesar 3% dari plafond; untuk

jangka waktu 2 tahun sebesar 4% dari plafond; dan untuk jangka waktu 3

tahun sebesar 5% dari plafond. Biaya administrasi sudah termasuk asuransi

jiwa atau asuransi kredit (Jamkrindo).

e. Denda atau Sangsi; untuk produk ini denda keterlambatan pembayaran

angsuran untuk plafond Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sampai dengan

Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta) sebesar Rp. 50.000; sedangkan

denda keterlambatan pembayaran angsuran untuk plafond Rp. 26.000.000,-

(dua puluh enam juta) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta)

sebesar Rp. 100.000. Hasil penagihan denda akan dipergunakan sebagai

dana kebajikan atau dana sosial.

Adapun syarat dan ketentuan lain yang terkait dengan produk ini, dapat

dilihat pada lampiran skripsi ini.

Page 61: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

52

Perbedaan M3 Prima 50

Plafond Mulai dari Rp. 1.000.000,- sampai dengan Rp. 50.000,-

Jangka Waktu Maksimal 36 kali untuk angsuran bulanan

Margin 1,6%

Biaya Administrasi Untuk jangka waktu 1 tahun sebesar 3% dari plafond

Untuk jangka waktu 2 tahun sebesar 4% dari plafond

Untuk jangka waktu 3 tahun sebesar 5% dari plafond

Biaya administrasi sudah termasuk asuransi jiwa atau asuransi kredit

(Jamkrindo)

Denda atau Sangsi Rp. 50.000 untuk plafond Rp. 1.000.000 – Rp. 25.000.000

Rp. 100.000 untuk plafond Rp. 26.000.000 – Rp. 50.000.000

3. Madani Mikro Murabahah Sarana Usaha Produktif

Madani Mikro Murabahah Sarana Usaha Produktif (SUP) merupakan produk

pembiayaan syariah kepada pelaku usaha mikro dan kecil dengan pola

pinjaman Jual Beli (Murabahah) terkait dengan jual beli barang yang

dilakukan Pengusaha Mikro/Kecil untuk memenuhi atau

menambah/meningkatkan volume usahanya. Kata “Madani” dimaksudkan

untuk memposisikan PT. PNM (Persero) sebagai lembaga pembiayaan kepada

UKM/LKM – sesuai visi dan misi perusahaan. Madani Mikro Murabahah

SUP ini akan disalurkan kepada pelaku usaha mikro dan kecil dengan

menggunakan sumber dana KUMK dari pemerintah Republik Indonesia.

Produk ini terbagi menjadi dua macam, yaitu Madani Mikro Murabahah

Sarana Usaha Produktif 50 (M3-SUP 50) dan Madani Mikro Murabahah

Sarana Usaha Produktif 500 (M3-SUP 500).

Page 62: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

53

Madani Mikro Murabahah Sarana Usaha Produktif 50 (M3-SUP 50)

menargetkan pembiayaan pada Usaha Mikro dan Kecil di seluruh wilayah

Indonesia, dengan ketentuan:

a. Usaha produktif milik keluarga/perorangan Warga Negara Indonesia,

secara individu atau tergabung dalam koperasi;

b. Memiliki hasil penjualan secara individu paling banyak Rp. 100.000.000,-

(seratus juta rupiah) per tahun.

Madani Mikro Murabahah Sarana Usaha Produktif 500 (M3-SUP 500)

menargetkan pembiayaan pada Usaha Mikro dan Kecil di seluruh wilayah

Indonesia, dengan ketentuan :

a. Usaha produktif milik Warga Negara Indonesia yang berbentuk badan

usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau

badan usaha berbadan hukum termasuk koperasi;

b. Bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung, dengan

Usaha Menengah atau Usaha Besar;

c. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki

hasil penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) per

tahun.

Selain target pasar, kedua produk ini dibedakan oleh plafond, jangka waktu

pembiayaan, margin, biaya administrasi dan denda atau sangsi.

Page 63: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

54

1) Plafond (Batas Tertinggi Pembiayaan); untuk produk M3-SUP 50 plafond

yang disediakan mulai dari Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sampai

dengan maksimal Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah); sedangkan

untuk produk M3-SUP 500 plafond yang disediakan mulai dari Rp.

51.000.000,- (lima puluh satu juta rupiah) sampai dengan maksimal Rp.

200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).

2) Jangka Waktu; untuk produk M3-SUP 50 dan M3-SUP 500 jangka waktu

yang ditentukan maksimal 3 tahun.

3) Margin; ULaMM Syariah menentukan margin sebesar 0,9% untuk kedua

produk ini (M3-SUP 50 dan M3-SUP 500).

4) Biaya Administrasi; untuk kedua produk ini (M3-SUP 50 dan M3-SUP

500) ada tiga ketentuan dalam hal biaya administrasi. Untuk jangka waktu

1 tahun sebesar 3% dari plafond; untuk jangka waktu 2 tahun sebesar 4%

dari plafond; dan untuk jangka waktu 3 tahun sebesar 5% dari plafond.

5) Denda atau Sangsi; dalam hal keterlambatan pembayaran angsuran,

ULaMM Syariah menerapkan denda sebesar Rp. 30.000,- untuk produk

M3-SUP 50 dan Rp. 50.000,- untuk produk M3-SUP 500. Hasil penagihan

denda akan dipergunakan sebagai dana kebajikan atau dana sosial.

Page 64: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

55

Adapun syarat dan ketentuan lain yang terkait dengan produk ini, dapat

dilihat pada lampiran skripsi ini.

Perbedaan M3-SUP 50 M3-SUP 500

Plafond Rp. 1.000.000 - Rp. 50.000.000 Rp. 51.000.000 - Rp. 200.000.000

Jangka Waktu 3 Tahun 3 Tahun

Margin 0,9% 0,9%

Biaya Administrasi 1 tahun = 3 % dari plafond

2 tahun = 4 % dari plafond

3 tahun = 5 % dari plafond

1 tahun = 3 % dari plafond

2 tahun = 4 % dari plafond

3 tahun = 5 % dari plafond

Denda atau Sangsi Rp. 30.000,- Rp. 50.000,-

E. Jumlah UMKM yang diberdayakan45

Jumlah nasabah ULaMM Syariah terhitung dari sejak berdiri pada bulan Juni 2009

sampai dengan bulan Maret 2011 berjumlah 109 nasabah. Adapun yang sudah

melunasi pembiayaan berjumlah 32 nasabah, sedangkan yang masih aktif berjumlah

77 nasabah.

Jumlah dana pembiayaan yang diberikan kepada nasabah terhitung dari bulan Juni

sampai dengan bulan Desember 2009 senilai Rp. 2.428.000.000,- sedangkan dari

bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2010 senilai Rp. 4.527.000.000,-

adapun jumlah pencairan terhitung dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret

2011 senilai Rp. 1.132.000.000,-

45

Informasi dari Supporting ULaMM Syariah Cakung

Page 65: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Mekanisme Pembiayaan ULaMM Syariah

Mekanisme pembiayaan yang dilakukan oleh ULaMM Syariah terdiri dari

beberapa tahap yaitu, pertama, inisiasi, verifikasi, appraisal dan analisis; kedua,

pengikatan, pencairan dan administrasi; ketiga, pembayaran angsuran; keempat,

monitoring dan pelaporan; kelima, pelunasan dan pelepasan jaminan.46

Tahapan

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Inisiasi, Verifikasi, Appraisal dan Analisis

Inisiasi dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti ujian yang harus dijalani

orang yang akan menjadi anggota suatu perkumpulan, suku, kelompok umur,

dsb.47

Dalam melaksanakan inisiasi ULaMM Syariah memberikan formulir

permohonan pembiayaan mikro untuk diisi oleh calon nasabah pembiayaan

tentang gambaran usahanya.

Verifikasi dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti pemeriksaan tentang

kebenaran laporan, pernyataan, perhitungan uang, dsb.48

Dalam hal ini

ULaMM Syariah melakukan cross check dan peninjauan langsung ke tempat

calon nasabah untuk melihat realitas usaha yang dikembangkan. Verifikasi

46

PT. Permodalan Nasional Madani (Persero), Manual Book Versi 01, (Jakarta: PT. PNM,

2009) 47

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), cet. 2. h. 332 48

Ibid., h. 1002

Page 66: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

57

dilakukan guna mencocokkan antara keterangan yang terdapat dalam formulir

dengan kenyataan riil di lapangan.

Appraisal (analisis keputusan) - Analisis Keputusan adalah sebuah metode

yang memberikan dukungan kuantitatif untuk para pembuat keputusan di

semua bidang termasuk insinyur, analis dalam perencanaan kantor dan

lembaga-lembaga publik, konsultan manajemen proyek, proses manufaktur

perencana, analis keuangan dan ekonomi, ahli penunjang medis / diagnosis

teknologi, dll. Seorang pengambil keputusan haruslah memperhatikan hal-hal

seperti : logika, realita, rasional, dan pragmatis49

. Dengan demikian, appraisal

dalam ULaMM Syariah adalah pengambilan keputusan untuk menerima atau

menolak permohonan calon nasabah berdasarkan hasil verifikasi yang telah

dilakukan.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka tahap inisiasi, verifikasi, appraisal dan

analisis secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Menerima permohonan Pembiayaan Mikro Syariah dari calon debitur dan

memeriksa kelengkapan dokumen. Apabila belum lengkap informasikan ke

calon debitur.

b. Melakukan pengecekan data calon debitur apakah termasuk debitur lama

atau tidak dan grup debitur.

c. Input data debitur dalam aplikasi sistem pencatatan debitur.

49

https://nurrahmanarif.wordpress.com/2010/06/16/analisis-keputusan

Page 67: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

58

d. Mengajukan pengecekan debitur di Sistem Informasi Debitur (SID) sesuai

PM Sistem Informasi Debitur yang berlaku.

e. Melakukan kunjungan dan analisa jaminan ke tempat usaha calon debitur

untuk memverifikasi data yang diberikan oleh calon debitur.

f. Memastikan bahwa debitur sesuai dengan Batas Minimum Pemberian

Pembiayaan (BMPP) dan ketentuan-ketentuan lain.

g. Membuat laporan verifikasi terhadap debitur dan mempersiapkan untuk

dilakukan penginputan scoring.

h. Melakukan penginputan data kunjungan dan analisa jaminan dalam aplikasi

sistem (scoring) sesuai dengan data hasil survei.

i. Memeriksa data hasil persetujuan dalam aplikasi sistem (hasil scoring),

apabila layak maka akan dibuatkan proposal pembiayaan mikro.

Dalam tahap ini terdapat kegiatan Mikro Credit Scoring (MCS)50

atau Skoring

Pembiayaan Mikro yaitu sebuah metode perhitungan yang digunakan untuk

memprediksi kejadian resiko suatu pembiayaan berskala mikro dan kecil. Tujuannya

adalah menjadi dasar pertimbangan dalam menilai debitur (perorangan/badan

usaha/kelompok) ke dalam pengklasifikasian Layak atau Tidak Layak; dan menjadi

alat pendukung yang standar dalam mengevaluasi proposal pembiayaan terhadap

usaha produktif berskala mikro dan kecil.

50

PT. Permodalan Nasional Madani (Persero), Pedoman Skoring Pembiayaan Mikro,

(Jakarta: PT. PNM, 2009).

Page 68: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

59

Pelaksanaan kalkulasi Mikro Credit Scoring (MCS) didasarkan pada 6 aspek,

yaitu:

1. Persyaratan Dasar, terdiri atas 6 aspek penilaian untuk penilaian terhadap

calon debitur individu/perusahaan yaitu: Warga Negara Indonesia (WNI); usia

≥ 21 tahun atau menikah dan usia ≤ 65 tahun pada saat pelunasan; berdomisili

> 1 tahun; berbisnis > 1 tahun; ada surat izin atau keterangan usaha; dan tidak

ada kredit atau track record bermasalah; dan tambahan 2 aspek untuk

penilaian terhadap calon debitur kelompok yaitu: anggota 3 sampai dengan 10

orang; lokasi dan sektor usaha yang sama. Metode pengukuran berdasarkan

pilihan jawaban “Ya” atau “Tidak” terhadap beberapa aspek penilaian.

2. Kualitas Calon Debitur, terdiri atas 12 aspek penilaian untuk mengukur

karakter dan kemampuan berusaha debitur secara pribadi. Adapun aspek-

aspek penilaian tersebut yaitu: usia; tingkat pendidikan; status perkawinan;

jumlah tanggungan; pekerjaan; lama bekerja; status tempat tinggal; harta yang

dimiliki; pendapatan tambahan; reputasi; track record simpanan; dan track

record pinjaman. Metode pengukuran secara kuantitatif berdasarkan nilai

jawaban yang dipilih dari setiap aspek penilaian.

3. Prospek Usaha, terdiri atas 11 aspek penilaian untuk mengukur kapasitas

bisnis/usaha, prospek usaha dan pengaruh aspek-aspek eksternal yang

berkaitan dengan usaha. Adapun aspek-aspek penilaian tersebut yaitu: bidang

usaha; jenis produk; jumlah karyawan; lokasi usaha; kondisi tempat usaha;

pengelolaan keuangan; ketersediaan bahan baku; jumlah pemasok; persaingan

Page 69: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

60

usaha; trend omzet; dan trend profit. Metode pengukuran secara kuantitatif

berdasarkan nilai jawaban yang dipilih dari setiap aspek penilaian.

4. Kemampuan Pengembalian Pinjaman, terdiri atas 2 aspek penilaian untuk

mengukur kemampuan keuangan untuk dapat membayar pinjaman dan

kondisi margin keuntungan setelah dibebankan tambahan biaya angsuran.

Adapun kedua aspek tersebut adalah repayment capacity ratio dan profit

margin. Metode pengukuran secara kuantitatif berdasarkan nilai jawaban yang

dipilih dari setiap aspek penilaian.

5. Jaminan, terdiri atas 2 aspek penilaian untuk mengukur marketable dari

jaminan dan security coverage ratio dari nilai jaminan. Adapun kedua aspek

tersebut adalah jenis jaminan dan security coverage ratio. Metode pengukuran

secara kuantitatif berdasarkan nilai jawaban yang dipilih dari setiap aspek

penilaian.

6. Faktor Koreksi, terdiri atas 2 aspek penilaian untuk mengukur potensi risiko

dari lama jangka waktu pinjaman yang terkait dengan lama kerja loan officer

yang mengajukan di PNM. Adapun kedua aspek tersebut adalah jangka waktu

dan lama kerja loan officer. Metode pengukuran secara kuantitatif berdasarkan

nilai jawaban yang dipilih dari setiap aspek penilaian.

Pengelompokkaan hasil akhir total aspek penilaian dikategorikan atas 2

kelompok, yaitu layak dan tidak layak.

Page 70: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

61

Calon debitur dinyatakan layak apabila seluruh aspek penilaian pada Persyaratan

Dasar terpenuhi, dan jumlah total nilai aspek penilaian pada Kualitas Calon Debitur,

Prospek Usaha, Kemampuan Pengembalian Pinjaman, Jaminan dan Faktor Koreksi ≥

70.

Calon debitur dinyatakan tidak layak apabila seluruh aspek penilaian pada

Persyaratan Dasar terpenuhi, namun jumlah total nilai aspek penilaian pada Kualitas

Calon Debitur, Prospek Usaha, Kemampuan Pengembalian Pinjaman, Jaminan dan

Faktor Koreksi < 70: dan atau salah satu atau lebih aspek penilaian pada Persyaratan

Dasar tidak terpenuhi walaupun jumlah total nilai aspek penilaian pada Kualitas

Calon Debitur, Prospek Usaha, Kemampuan Pengembalian Pinjaman, Jaminan dan

Faktor Koreksi ≥ 70: dan atau salah satu atau lebih aspek penilaian pada Persyaratan

Dasar tidak terpenuhi dan jumlah total nilai aspek penilaian pada Kualitas Calon

Debitur, Prospek Usaha, Kemampuan Pengembalian Pinjaman, Jaminan dan Faktor

Koreksi < 70.

Adapun sumber data untuk pengisian penilaian MCS didapat dari formulir

aplikasi permohonan pembiayaan mikro & kecil yang diisi oleh calon debitur;

berdasarkan pengolahan data dari dokumen persyaratan pembiayaan mikro & kecil

(KTP, Kartu Keluarga, Surat Nikah, Rekening Tabungan, Surat Ijin, dll); berdasarkan

laporan pengecekan Bank Checking (melalui Sistem Informasi Debitur (SID) dan

informasi lain yang didapat dari kolega lembaga keuangan lain yang dapat dipercaya

kebenarannya) dan Trade Checking (pengecekan track record utang-piutang dagang

calon debitur kepada sesama pedagang/pengusaha yang melakukan transaksi dengan

Page 71: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

62

calon debitur); informasi dari hasil kunjungan (on the spot) di lokasi usaha debitur

yang tertuang dalam Lembar Kerja & Survey dan Laporan Penilaian Jaminan.

Informasi hasil kunjungan sekaligus untuk memverifikasi data pada formulir aplikasi

permohonan. Apabila terdapat data yang berbeda antara hasil kunjungan dengan

formulir aplikasi permohonan pada suatu aspek penilaian, maka yang digunakan

adalah data hasil kunjungan.

Micro Credit Scoring dioperasikan dengan menggunakan program aplikasi

Windows Berbasis Web atau lainnya, yang disiapkan oleh urusan Manajemen

Tekhnologi Informasi.

2. Pengikatan, Pencairan dan Administrasi

Tahap kedua dari mekanisme pembiayaan yang dilakukan ULaMM Syariah

adalah pengikatan, pencairan dan administrasi. Adapun prosedur-prosedur

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Melakukan penandatanganan akad murabahah bil wakalah (jual beli

dengan dukungan/titipan) dengan debitur sesuai kebijakan yang berlaku

dan menerima jaminan yang diajukan sesuai dengan Surat Persetujuan

Prinsip Pembiayaan Mikro Syariah (SP3MS) yang disetujui untuk

dilakukan pengikatan.

b. Mengajukan Nota Pencairan Pembiayaan Syariah (NPPS) berdasarkan

akad pembiayaan yang disetujui dan dokumen jaminan yang diserahkan ke

supporting termasuk biaya-biaya dan dana cadangan angsuran sebesar 1x

(satu kali) angsuran.

Page 72: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

63

c. Membuat tanda terima pencairan pembiayaan yang akan ditandatangani

oleh debitur, melakukan pencairan dana melalui transfer atau dana cash

sesuai dengan ketentuan pencairan yang berlaku, menginformasikan ke

supporting bahwa pencairan telah dilakukan.

3. Pembayaran Angsuran

Tahap ketiga dari mekanisme pembiayaan yang dilakukan ULaMM Syariah

adalah pembayaran angsuran. Adapun prosedur-prosedur yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

a. Mengisi slip setoran, menyerahkan kartu jadwal angsuran, dan

menyerahkan uang tunai ke collector. (apabila pembayaran angsuran

pembiayaan melalui collector).

b. Debitur datang ke kantor ULaMM Syariah untuk membayar angsuran

dengan mengisi slip setoran (rangkap 2), kemudian debitur menyerahkan

slip setoran angsuran, uang tunai sesuai nominal dan kartu jadwal angsuran

ke cashier. (apabila pembayaran angsuran pembiayaan melalui cashier).

c. Debitur melakukan pembayaran angsuran melalui bank pada rekening yang

ditunjuk, kemudian menginformasikan ke collector/cashier setelah

melakukan penyetoran transfer. (apabila pembayaran angsuran pembiayaan

melalui transfer).

Page 73: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

64

4. Monitoring dan Pelaporan

Tahap keempat dari mekanisme pembiayaan yang dilakukan ULaMM Syariah

adalah monitoring dan pelaporan. Adapun prosedur-prosedur yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

a. Unit manager melakukan monitoring terkait dengan seluruh aktifitas

operasional, pembiayaan dan keuangan yang dilakukan setiap hari dengan

memonitor tindak lanjut dari bawahannya.

b. Melaporkan ke kepala cabang dan kepala grup pembiayaan usaha mikro

hasil dari monitoring dan tindak lanjut setiap permasalahan atau

ketidaksesuaian yang terjadi di ULaMM Syariah satu minggu sebelumnya.

5. Pelunasan dan Pelepasan Jaminan

Tahap terakhir dari mekanisme pembiayaan yang dilakukan ULaMM Syariah

adalah pelunasan dan pelepasan jaminan. Adapun prosedur-prosedur yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Membawa slip setoran angsuran dan uang tunai sesuai nominal pada slip ke

cashier.

b. Cashier menerima slip angsuran dan uang tunai. Transaksi penyetoran

angsuran diproses, lalu slip setoran diarsipkan, copy slip setoran diberikan

ke debitur dengan di stempel “LUNAS”.

c. Debitur menerima slip setoran pelunasan dari cashier.

Page 74: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

65

d. Marketing officer/Unit manager menyerahkan jaminan dan surat tanda

lunas asli kepada debitur, dengan meminta tanda tangan pada surat tanda

terima pelepasan jaminan dan copy surat tanda lunas.

B. Strategi Pembiayaan yang dilakukan ULaMM Syariah

ULaMM Syariah merupakan salah satu unit bisnis PT. PNM (Persero) yang

beroperasi berdasarkan prinsip Islam yang tidak terlepas dari persaingan-persaingan

berbagai lembaga pembiayaan yang ada dan juga bank umum konvensional maupun

syariah. Produk pembiayaan merupakan produk pendapatan utama bagi ULaMM

Syariah.

Pembiayaan yang direalisasikan ULaMM Syariah adalah pembiayaan

murabahah, karena pembiayaan ini memiliki resiko yang kecil dibandingkan

pembiayaan mudharabah. Dalam pembiayaan mudharabah sangat dipengaruhi oleh

karakter nasabah dan keuntungan yang belum pasti diperoleh oleh ULaMM Syariah.51

Kelebihan dari pembiayaan murabahah yang ada di ULaMM Syariah ini adalah

mempercepat proses pembiayaan sehingga menutup kesempatan para rentenir untuk

masuk kedalamnya disertakan dengan prosedur yang mudah, proses yang cepat, dan

pencairan yang gampang.52

Marginnya pun bersaing dengan lembaga pembiayaan

lain. Oleh karena itu, ULaMM Syariah mempunyai beberapa strategi dalam

menangani pembiayaan murabahah kepada nasabah. Strategi pembiayaan merupakan

alat untuk mencapai perubahan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang,

51

Wawancara dengan Unit Manager “Bapak Wijantono, SE.” Tanggal 13 Januari 2011 52

Ibid.

Page 75: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

66

jangka pendek atau program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya, guna

membantu para nasabah mengembangkan usahanya. Adapun langkah-langkah yang

dilakukan oleh ULaMM Syariah adalah sebagai berikut:

1. Strategi Produk

Produk pembiayaan yang paling menonjol dan yang ada saat ini adalah

pembiayaan murabahah yang dikenal dengan sebutan Madani Mikro Murabahah.

Produk ini direlisasikan dalam bentuk pembelian barang-barang yang diperlukan

untuk usaha yang sedang dijalankan oleh nasabah dan usaha yang diberikan

pembiayaan adalah usaha produktif yang telah berjalan minimal 1 (satu) tahun,

bukan usaha yang baru atau yang akan berjalan. Hal ini dikarenakan pihak

ULaMM Syariah akan melihat seberapa besar tingkat kemampuan membayar

nasabah dengan laba usaha yang didapatkan.

Dalam penyaluran dana pembiayaan, nasabah diwajibkan untuk membuka

rekening pada sebuah bank, dalam hal ini bank yang menjadi rekanan adalah

bank BCA. Adapun mengenai pembayaran angsuran, nasabah diberikan beberapa

pilihan; membayar dengan datang langsung ke ULaMM Syariah, membayar

dengan cara transfer ke rekening ULaMM Syariah, atau membayar dengan cara

jemputan yang dilakukan oleh collector ULaMM Syariah (pick up cash

collection). Pembayaran angsuran pun dapat diangsur baik secara harian,

mingguan ataupun bulanan (Fixed Installment).

Madani Mikro Murabahah ini terbagi menjadi berbagai jenis tergantung

plafond yang diajukan oleh nasabah. Adapun jenis-jenisnya sebagai berikut:

Page 76: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

67

a. Madani Mikro Murabahah 10 (M3-10) untuk plafond mulai dari Rp.

1.000.000,- (satu juta rupiah) sampai dengan Rp. 10.000.000,- (sepuluh

juta rupiah).

b. Madani Mikro Murabahah 25 (M3-25) untuk plafond diatas Rp.

10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sampai dengan maksimal Rp.

25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).

c. Madani Mikro Murabahah 50 (M3-50) untuk plafond diatas Rp.

25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) sampai dengan maksimal Rp.

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

d. Madani Mikro Murabahah 100 (M3-100) untuk plafond diatas Rp.

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan maksimal Rp.

100.000.000,- (seratus juta rupiah)

e. Madani Mikro Murabahah 200 (M3-200) untuk plafond diatas Rp.

100.000.000,- (seratus juta rupiah) sampai dengan maksimal Rp.

200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).

f. Madani Mikro Murabahah Sarana Usaha Produktif 50 (M3-SUP 50)

untuk plafond mulai Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) sampai dengan

maksimal Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)

g. Madani Mikro Murabahah Sarana Usaha Produktif 500 (M3-SUP 500)

untuk plafond diatas Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai

dengan maksimal Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).

h. Madani Mikro Murabahah Prima 50 untuk plafond dimulai dari Rp.

1.000.000,- (satu juta rupiah) sampai dengan maksimal Rp. 50.000.000,-

(lima puluh juta rupiah)

Page 77: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

68

2. Strategi Harga

Untuk strategi harga, pada produk pembiayaan madani mikro murabahah

ULaMM Syariah menawarkan margin yang menarik yaitu untuk M3-10, M3-25,

M3-50 dan M3 Prima 50 tingkat margin sebesar 1.6% (satu koma enam

perseratus); untuk M3-100 dan M3-200 tingkat margin sebesar 1,4% (satu koma

empat perseratus); untuk M3-SUP 50 dan M-SUP 500 tingkat margin sebesar

0,9% (nol koma sembilan perseratus).

3. Strategi Distribusi

Untuk strategi distribusi, sebagian besar nasabah ULaMM Syariah adalah

pedagang yang mempunyai lapak di pasar. Informasi tentang pembiayaan ini

disampaikan lewat teman-teman mereka atau saudara mereka yang telah

mengajukan pembiayaan dan telah direalisasikan oleh ULaMM Syariah. Karena

pembiayaan yang direalisasikan adalah pembiayaan murabahah, maka nasabah

dapat mengajukan pinjaman untuk pembelian barang dagangan yang diperlukan

sehingga dapat menambahkan modal usahanya dan dapat mengembangkan

usahanya.

Dalam strategi distribusi, ULaMM Syariah tidak mempunyai agen yang dapat

menyalurkan produk pembiayaan, tetapi dalam strategi distribusi dapat dikaitkan

dengan lokasi ULaMM Syariah yang strategis karena berada di lingkungan

masyarakat yang dapat dijangkau dari beberapa arah, dan juga berada di wilayah

yang padat penduduk dan berdekatan dengan pasar.

Page 78: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

69

4. Strategi Promosi

Dalam strategi promosi, ULaMM Syariah Cakung hanya menggunakan

strategi penyebaran brosur di pasar-pasar.

C. Peluang dan Kendala yang dihadapi ULaMM Syariah

Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) Syariah Cakung dalam mencapai tujuan

organisasinya, memerlukan upaya peningkatan strategi dan evaluasi kinerja secara

terus menerus terhadap program-program yang telah dilaksanakan, untuk itu salah

satu pendekatan yang digunakan ULaMM Syariah Cakung adalah menyusun analisis

SWOT, analisis SWOT ini akan menilai faktor-faktor kekuatan dan kelemahan secara

internal, dan eksternal untuk mengukur peluang dan tantangan yang dihadapi

ULaMM Syariah Cakung.

Aspek analisis lingkungan internal ULaMM Syariah Cakung bersumber pada

sumber-sumber daya organisasi dan sumber-sumber daya fisik. Faktor pertama

berkenaan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan SDM ULaMM Syariah

Cakung seperti: pengalaman, reputasi, kapabilitas, pengetahuan dan wawasan,

keahlian dan kebijakan. Faktor kedua berkaitan dengan sistem dan proses yang

digunakan ULaMM Syariah Cakung termasuk di dalamnya strategi, struktur

organisasi, budaya, manajemen operasi, keuangan, penelitian dan pengembangan,

pemasaran, sistem informasi dan sistem pengendalian ULaMM Syariah Cakung.

Faktor ketiga meliputi perlengkapan, lokasi geografis, dan teknologi. Aspek eksternal

Page 79: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

70

mencakup sejumlah pertimbangan aspek politik, ekonomi, sosial, dan perkembangan

teknologi ULaMM Syariah Cakung.53

Perencanaan strategi yang baik dapat menggunakan metode Matrik SWOT yang

telah dikembangkan oleh Kearns (1992) sebagai berikut:54

1. Strategi SO

Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan ULaMM Syariah Cakung

memiliki kekuatan dan peluang, dengan memiliki modal dari PT. PNM (Persero)

dan usaha di bidang pembiayaan, sehingga dapat memanfaatkan peluang yang

ada, strategi yang harus diterapkan dalam kondidi ini mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif.

2. Strategi ST

Meskipun ini menghadapi berbagai tantangan, namun masih memiliki

kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan ULaMM Syariah

Cakung adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka

panjang dengan cara diversifikasi program yang bagus, apabila ditinjau pada

usaha yang dijalankan yaitu usaha pembiayaan, maka dapat meminimalisir faktor

yang menjadi tantangan, karena masih banyak UMKM yang membutuhkan

tambahan modal.

53

M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Manajemen Strategi Perspektif

Syariah, (Jakarta: Khairul Bayan, Juni 2003), cet-1, h. 25 54

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2006), cet. XIV, h. 19

Page 80: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

71

3. Strategi WO

ULaMM Syariah Cakung dalam menghadapi peluang pasar yang sangat besar,

tetapi di lain pihak ia harus menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal,

maka strategi yang harus digunakan adalah meminimalkan masalah-masalah

internal, sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik salah satunya

menambahkan sumber daya manusia syariah, menambahkan marketing dan

menawarkan produk-produk pembiayaan yang baru, dan lain-lain.

4. Strategi WT

Situasi ini yang sangat tidak menguntungkan bagi ULaMM Syariah Cakung,

strategi yang harus dilakukan adalah dengan mengendalikan kerugian yang

dialami, sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

Tabel 1

Matrik SWOT

IFAS

EFAS

Strengths (S)

(Kekuatan)

Weaknesses (W)

(Kelemahan)

Opportunities (O)

(Peluang)

Strategi S-O

Strategi W-O

Threaths (T)

(Ancaman)

Strategi S-T Strategi W-T

* IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary): rumusan faktor-faktor

strategis internal perusahaan

** EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary): rumusan faktor-faktor

strategis eksternal perusahaan

Page 81: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

72

Analisis strategi pengembangan bisnis ULaMM Syariah secara umum dapat

ditinjau berdasarkan kekuatan dan peluang yang dimiliki perusahaan yang kemudian

dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengurangi kelemahan dan ancaman yang

dihadapi oleh ULaMM Syariah. Diantara Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan

Ancaman yang dimiliki ULaMM Syariah adalah sebagai berikut:

1. Kekuatan (Strength) ULaMM Syariah

a. Memiliki Asset Finansial yang cukup kuat

ULaMM Syariah Cakung memiliki kekuatan untuk mengembangkan usaha

dengan adanya asset finansial yang cukup kuat karena ULaMM Syariah Cakung

di dukung oleh PT. PNM (Persero) yang termasuk ke dalam Badan Usaha Milik

Negara (BUMN). ULaMM Syariah Cakung dapat memanfaatkan asset finansial

yang dimiliki dengan sebaik-baiknya.

b. Sistem Informasi Manajemen yang cukup canggih dan modern

Dengan adanya teknologi, maka memudahkan ULaMM Syariah Cakung dalam

meningkatkan profesionalisme perusahaan dan mendorong terwujudnya

ketertiban administrasi, data nasabah pembiayaan, dan sistem pencatatan yang

prosedural, dan ketertiban masuknya informasi dan validitas data untuk

kelancaran kinerja ketatausahaan.

c. SOP (Standar Operating Procedur) yang matang dan lengkap

SOP yang matang dan lengkap mempermudah ULaMM Syariah Cakung dalam

mengoperasikan aktifitas pembiayaan. SOP ini dibuat oleh PT. PNM untuk

Page 82: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

73

menjadi acuan dalam menjalankan prosedur-prosedur pembiayaan ULaMM

Syariah Cakung.

d. Dukungan dari Pemerintah dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah

ULaMM Syariah Cakung memiliki hubungan yang erat dengan pemerintah,

karena ULaMM Syariah Cakung adalah layanan dari PT. Permodalan Nasional

Madani (Persero) yang didirikan dengan maksud dan tujuan dalam rangka

memerdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah melalui layanan Jasa

Pembiayaan dan Jasa Manajemen dengan pola syariah.

2. Kelemahan (Weakness) ULaMM Syariah

a. Kurangnya Sumber Daya Manusia Syariah

ULaMM Syariah Cakung yang didirikan pada pertengahan 2009, masih cukup

muda dalam melakukan kegiatan pembiayaan yang ada. Sehingga masih banyak

membutuhkan sumber daya manusia syariah yang kompeten dan profesional.

Hal ini yang membuat ULaMM Syariah Cakung masih lemah dalam hal sumber

daya manusia syariah.

b. Masih terbatasnya akad

ULaMM Syariah Cakung untuk saat ini hanya melayani pembiayaan dalam

bentuk murabahah, belum melakukan inovasi produk yang lain ataupun dalam

akad yang digunakan.

Page 83: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

74

c. Sebagian modal dari bank swasta

ULaMM Syariah Cakung yang merupakan unit pelayanan modal mikro milik

PT. PNM (Persero) tidak hanya memiliki sumber dana dari pemerintah,

melainkan ada pula sumber dana dari bank swasta. Hal ini yang menyebabkan

ULaMM Syariah Cakung mempunyai kewajiban untuk membagi keuntungan

dengan bank swasta lain yang memberikan kucuran dana kepadanya.

d. Kurangnya marketing

Salah satu kelemahan yang dimiliki ULaMM Syariah Cakung adalah dalam hal

pemasaran. Karena ULaMM Syariah Cakung hanya mempunyai 1 (satu) orang

tenaga kerja yang bergerak dalam hal pemasaran.

3. Peluang (Opportunity) ULaMM Syariah

a. Pangsa pasar yang cukup besar

Seiring dengan perkembangan UMKM yang terjadi saat ini, dimana semakin

banyak UMKM baru bermunculan dan mulai merintis usaha, menyebabkan

permintaan akan kebutuhan modal yang mereka butuhkan semakin besar,

sehingga memungkinkan ULaMM Syariah Cakung dapat menjangkau mereka.

b. Penambahan unit

Untuk cabang Jakarta, PT. PNM (Persero) baru hanya memiliki satu unit

ULaMM Syariah yaitu ULaMM Syariah Cakung. Pada tahun 2011 diperkirakan

akan ada penambahan unit kurang lebih sebanyak 11 unit. Hal ini merupakan

peluang bagi unit baru untuk dapat lebih menjangkau kebutuhan UMKM akan

tambahan modal yang mereka butuhkan.

Page 84: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

75

c. Jaringan teknologi informasi yang semakin maju

Akhir-akhir ini, dimana teknologi berkembang semakin pesat dan maju, dengan

memanfaatkan teknologi yang ada, memungkinkan ULaMM Syariah Cakung

untuk dapat lebih memudahkan kegiatan operasionalnya baik dalam bidang

pemasaran, bidang keuangan, maupun operasional bidang lainnya.

4. Ancaman (Threatment) ULaMM Syariah

a. Semakin menjamurnya lembaga-lembaga pembiayaan yang ada

Banyaknya jumlah lembaga-lembaga pembiayaan yang terus berkembang saat

ini menjadi tantangan tersendiri bagi ULaMM Syariah Cakung untuk terus

mengkreasikan produk-produk dan pelayanan yang berkualitas dan memuaskan

bagi nasabah.

b. Tidak menentunya stabilitas ekonomi, politik, sosial dan prospek investasi

Stabilitas ekonomi, politik, sosial dan prospek investasi yang normal tidak akan

menjadi halang lintang bagi majunya suatu usaha, apabila keempat hal itu sudah

tidak stabil lagi, maka akan menjadi hambatan majunya roda usaha.

Setelah mengetahui faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal

(peluang dan tantangan), kemudian penulis mencoba untuk menentukan strategi yang

dapat digunakan oleh ULaMM Syariah Cakung dalam pemberdayaan UMKM, dan

yang paling baik dilakukan ULaMM Syariah Cakung adalah menggunakan matriks

SWOT. Dalam matrik tersebut dapat dilihat faktor-faktor kekuatan, kelemahan,

peluang dan tantangan. Berdasarkan data tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan

Page 85: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

76

tantangan di atas, maka ULaMM Syariah Cakung dapat mengambil strategi-strategi

sebagai berikut:

1) Strategi SO

Setelah mengetahui kekuatan yang dimiliki ULaMM Syariah Cakung dan

peluang yang ada, maka ULaMM Syariah Cakung perlu memanfaatkan asset

yang ada dengan profesional, dengan menambah jumlah unit ULaMM

Syariah, mencari nasabah dengan lebih intens lagi, memanfaatkan teknologi

yang ada untuk memudahkan operasional dan kelancaran kinerja unit,

memanfaatkan dukungan dari pemerintah dengan sebaik-baiknya.

2) Strategi ST

Setelah melihat kekuatan yang dimiliki ULaMM Syariah Cakung, meskipun

menghadapi tantangan, ULaMM Syariah Cakung masih dapat menggunakan

kekuatan internal yang dimiliki yaitu dengan melakukan manajemen

keuangan yang baik dan profesional, dan mempersiapkan segala sesuatunya

sejak dini apapun kemungkinan yang akan terjadi dapat diminimalisir.

3) Strategi WO

Pada strategi ini ULaMM Syariah Cakung dapat memanfaatkan peluang yang

ada dengan meminimalkan kelemahan internal, ULaMM Syariah Cakung

dapat menambah SDM Syariah yang kompeten seiring dengan akan

diadakannya penambahan unit baru, mengkreasikan akad-akad baru, tidak

hanya terbatas pada akad murabahah saja, menambahkan marketing yang

Page 86: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

77

dapat mempromosikan produk-produk ULaMM Syariah melalui berbagai

media atau teknologi yang ada saat ini.

4) Strategi WT

Untuk mengatasi masalah yang dihadapi ULaMM Syariah Cakung pada

situasi kurang menguntungkan ini, yang dapat dilakukan ULaMM Syariah

Cakung adalah dengan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada dengan

melakukan recruitment untuk SDM Syariah dengan sebaik-baiknya, dan

meminimalkan suntikan dana dari bank swasta.

Page 87: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

78

Tabel 2

Diagram Matriks SWOT ULaMM Syariah Cakung

IFAS

EFAS

Strengths (S) Weaknesses (W)

1. Memiliki Asset Finansial yang

cukup kuat

2. Sistem Informasi Manajemen

yang cukup canggih dan

modern.

3. SOP (Standar Operating

Procedur) yang matang dan

lengkap

4. Dukungan dari Pemerintah dan

Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun

2008 Tentang Usaha Mikro,

Kecil Dan Menengah

1. Kurangnya Sumber Daya

Manusia Syariah

2. Masih terbatasnya akad

3. Sebagian modal dari bank

swasta

4. Kurangnya marketing

Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO

1. Pangsa pasar yang

cukup besar

2. Penambahan unit

3. Jaringan teknologi

informasi yang

semakin maju

1. Melakukan penambahan unit

ULaMM Syariah.

2. Lebih gencar lagi mencari

nasabah pembiayaan, seiring

dengan perkembangan UMKM

yang ada.

3. Menggunakan teknologi yang

ada untuk memudahkan

operasional pembiayaan.

4. Memanfaatkan dukungan dari

pemerintah dengan sebaik-

baiknya.

1. Menambah SDM Syariah yang

kompeten seiring dengan akan

diadakannya penambahan unit

baru.

2. Mengkreasikan akad-akad baru,

tidak hanya terbatas pada akad

murabahah saja.

3. Menambahkan marketing yang

dapat mempromosikan produk-

produk ULaMM Syariah

melalui berbagai media atau

teknologi yang ada saat ini.

Threaths (T) Strategi ST Strategi WT

1. Semakin

menjamurnya

lembaga-lembaga

pembiayaan yang

ada

2. Tidak menentunya

stabilitas ekonomi,

politik, sosial dan

prospek investasi

1. Melakukan manajemen

keuangan yang baik dan

profesional.

2. Mempersiapkan segala

sesuatunya sejak dini apapun

kemungkinan yang akan terjadi

dapat diminimalisir.

1. Melakukan recruitment untuk

SDM Syariah dengan sebaik-

baiknya.

2. Meminimumkan suntikan

modal dari bank swasta.

Page 88: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian analisis pada bab IV, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa:

1. Mekanisme pembiayaan yang dilakukan oleh ULaMM Syariah Cakung terdiri

dari beberapa tahap, antara lain: a. Inisiasi, Verifikasi, Appraisal dan Analisis;

b. Pengikatan, Pencairan dan Administrasi; c. Pembayaran Angsuran; d.

Monitoring dan Pelaporan; e. Pelunasan dan Pelepasan Jaminan

2. Strategi pembiayaan yang dilakukan oleh ULaMM Syariah Cakung antara

lain:

a. Strategi produk

Produk pembiayaan yang paling menonjol dan yang ada saat ini adalah

pembiayaan murabahah yang dikenal dengan sebutan Madani Mikro

Murabahah. Produk-produk ini terbagi menjadi beberapa produk, yaitu: 1)

Madani Mikro Murabahah 10 (M3-10); 2) Madani Mikro Murabahah 25

(M3-25); 3) Madani Mikro Murabahah 50 (M3-50); 4) Madani Mikro

Murabahah 100 (M3-100); 5) Madani Mikro Murabahah 200 (M3-200); 6)

Madani Mikro Murabahah Prima 50; 7) Madani Mikro Murabahah Sarana

Usaha Produktif 50 (M3-SUP 50); 8) Madani Mikro Murabahah Sarana

Usaha Produktif 500 (M3-SUP 500).

Page 89: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

80

b. Strategi harga

Produk pembiayaan madani mikro murabahah ULaMM Syariah

menawarkan margin yang menarik yaitu: 1) 0,9 untuk M3-SUP 50 dan M-

SUP 500; 2) 1,4 untuk M3-100 dan M3-200; 3) 1,6 untuk M3-10, M3-25,

M3-50 dan M3 Prima 50

c. Strategi distribusi

Dalam strategi distribusi dapat dikaitkan dengan lokasi ULaMM Syariah

Cakung yang strategis karena berada di lingkungan masyarakat yang dapat

dijangkau dari beberapa arah, dan juga berada di wilayah yang padat

penduduk dan berdekatan dengan pasar.

d. Strategi promosi

Dalam strategi promosi, ULaMM Syariah Cakung hanya menggunakan

strategi penyebaran brosur di pasar-pasar.

3. Setelah mengetahui peluang dan kendala yang dihadapi ULaMM Syariah

Cakung, maka ULaMM Syariah Cakung dapat mengambil beberapa alternatif

strategi, antara lain: melihat pangsa pasar yang cukup besar ULaMM Syariah

Cakung dapat melakukan penambahan jumlah unit, mencari nasabah dengan

lebih intens lagi karena ULaMM Syariah Cakung mempunyai asset finansial

yang cukup kuat. Begitu pula dengan memanfaatkan teknologi yang ada untuk

memudahkan operasional dan kelancaran kinerja unit.

Page 90: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

81

Untuk mengantisipasi kendala yang dihadapi, ULaMM Syariah Cakung harus

dapat melakukan manajemen keuangan yang baik dan profesional, dan

mempersiapkan segala sesuatunya sejak dini apapun kemungkinan yang akan

terjadi dapat diminimalisir.

B. Saran

Pada bagian akhir dari penulisan skripsi ini, penulis mencoba untuk memberikan

saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi perkembangan Unit Layanan Modal

Mikro (ULaMM) Syariah Cakung di masa yang akan datang , diantaranya:

1. Melihat dari nama unit pembiayaan yang diteliti berlabel “Syariah”, alangkah

baiknya bagi ULaMM Syariah Cakung untuk dapat menambahkan Sumber

Daya Manusia Syariah.

2. Melihat dari pangsa pasar yang cukup besar, alangkah baiknya bagi ULaMM

Syariah Cakung untuk menambahkan tenaga marketing guna memasarkan dan

mengenalkan produk-produk ULaMM Syariah ke banyak nasabah.

3. Melihat dari semakin menjamurnya lembaga-lembaga pembiayan lain,

ULaMM Syariah Cakung diharapkan untuk dapat lebih kreatif lagi dalam

mengkreasikan produk-produk dan akad-akad baru.

Page 91: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

82

DAFTAR PUSTAKA

Agustinus, Sri, Wahyudi, Manajemen Strategic Pengantar Proses Berfikir Strategic,

Jakarta: Binarupa Aksara, 1996.

Amalia, Euis. Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam Penguatan Peran LKM dan

UKM di Indonesia, Jakarta: Rajawali Press, 2009.

Baasir, Faisal, Pembangunan dan Krisis –kritik dan solusi menuju kebangkitan

indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003, cet. 1.

Bariadi, Lili dkk, Zakat dan Wirausaha, Jakarta: CED, 2005.

Blocher. dkk., Manajemen Biaya, terjemahan Dra. A. Suty Ambarriani, M. Si.,

Jakarta: Salemba Empat, 2000.

Chapra, M. Umer, Sistem Moneter Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 2000.

Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Ummat (Sebuah

Pengenalan), Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.

Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep-Konsep, edisi Bahasa Indonesia, Jakarta:

Indeks, 2004, cet. ke-9.

Gumbira–Sa’id, Manajemen Strategi Perspektif Syariah, Jakarta: PT. Khairul Bayan,

2003.

https://nurrahmanarif.wordpress.com/2010/06/16/analisis-keputusan

Ismail Yustanno, Muhammad. Manajemen Strategis Perspektif Syariah. Khairul

Bayan, 2003.

Ismawan, Indra. Sukses di Era Ekonomi Liberal, Bagi Koperasi Perusahaan Kecil

dan Menengah, Jakarta: Gasindo, 2001.

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2000, cet. ke-4.

LPDB-KUMKM, Rencana Strategis Bisnis, Jakarta: LPDB-KUMKM, 2006.

M. Echols, Jhon dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2000, cet. ke-24.

Page 92: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

83

Mannan, Abdul. Teori dan Praktek Ekonomi Islam. Yogyakarta: PT. Dana Bhakti

Wakaf, 1995.

Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 1997.

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN,

2005.

Musfaq, Ahmad. Etika Bisnis dalam Islam. Jakarta: 2005.

Nawawi, Hadari H. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang

Pemerintahan, Yogyakarta: UGM Press, 2003, cet ke-2.

Partomo, Titik Sartika dan Abd. Rachman Soejoedona, Ekonomi Skala Kecil,

Menengah dan Koperasi, Cet. II, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004.

Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung:

Alfabeta, 2007, cet. ke-2.

PT. Permodalan Nasional Madani (Persero), Manual Book Versi 01, Jakarta: PT.

PNM, 2009.

-----------------------------------. Annual Report 2009, Jakarta: PT. PNM, 2009.

-----------------------------------. Pedoman Skoring Pembiayaan Mikro, Jakarta: PT.

PNM, 2009.

Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar,

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2005.

Raharjo, Dawam. Pembangunan Ekonomi Nasional: Suatu Pendekatan Pemerataan,

Keadilan dan Ekonomi Kerakyatan, Jakarta: Intermasa, 1997.

Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama. 2006, cet. ke-XIV.

Sakti, Ali. Analisis Teoritis Ekonomi Islam Jawaban Atas Kekacauan Ekonomi

Modern. Jakarta: Paradigma & Aqsa Publishing, 2007.

Sasmito, Edy. Rahasia Sukses Pengusaha Tahan Banting Pengalaman Pelaku Usaha

Mikro Kecil, Jakarta: PT. Permodalan Nasional Madani, 2010.

Page 93: AKAD JU’ALAH DAN APLIKASINYA PADA SERTIFIKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21352/1/MAULANA... · Dr. Alimin Mesra, M.Ag. Yuke Rahmawati, M. Ag. NIP. 19 6908252000031001

84

Sugiono. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2005.

Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawali Press, 2002.

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penyusun Kamus Pusat Pembinaan

dan Pengembangan Bahasa, Jakarta: Balai Pustaka, 1989.

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum Syarif

Hidayatullah, Jakarta, 2007.

Umar, Drs. Husein. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta:

Rajawali Press, 2004).

Undang-undang Perbankan No. 21 thn. 2008.

W. Gulo. Metodelogi Penelitian, Jakarta: PT. Grasindi, 2005.

www.financeindonesia.org. pengertian-dasar-tentang-microfinance-atau-usaha mikro-

kecil-dan-menengah (umkm)