ak2-b-modal shm lanjut 2
DESCRIPTION
hsgkzfhzeTRANSCRIPT
Modal
Terminology
Modal saham statuter/ modal dasar (modal yang diotorisasi-AUTHORIZED), yaitu jumlah saham maksimal yang dapat dikeluarkan sesuai dengan akte pendirian.
Modal saham yang sudah beredar dimasyarakat (outstanding/issued), adalah modal saham yang telah dijual dan dilunasi (saham telah ada ditangan masyarakat)
Modal saham belum beredar (un-issued), adalah jumlah modal saham yang telah diotorisasi tetapi belum terjual.
Premium on stock (agio saham) adalah tambahan modal disetor dari selisih harga jual saham lebih besar/tinggi dari nilai nominal (par value/par stock) saham.
Jika harga Jual saham dipasar lebih tinggi/besar dari Nilai Nominal
Saham perusahaan yang dibeli/ditarik dari peredaran untuk sementara waktu, yang suatu saat akan dikeluarkan kembali disebut saham yang ditarik kembali/treasury-stock)
Contoh kasus stock holders equity:
Data PT. ABC per 31 Desember 1990 yang menggambarkan stock holders equity:
preferred stock, 18% cumulative, Rp 20.000 par (authorized 70.000 shares,
issued 35.000 shares)
Rp 700.000.000
premium on preferred stock ..
35.200.000
common stock, Rp 10.500 par (authorized 100.000 shares,
issued 60.000 shares).. 630.000.000
premium on common stock
14.750.000
common stock subscribed (modal saham yang dipesan).
9.450.000
common stock dividend distributable (dividend saham biasa
yang belum terdistribusi) 10.500.000
Retained Earnings (laba tak dibagi):
RE-un appropriation 494.500.000
RE-appropriated for plant expansion 39.000.000
RE-appropriated for treasury stock .. 10.000.000 (+)
543.500.000 Treasury common stock (3000 shares, at cost) (35.000.000)
Catatan: perhitungan treasury stock menggunakan LIFO (last in first out), saham yang ditarik Kembali, pertama 2.000 lembar dengan harga @ Rp 12.000, dan kedua seharga Rp 11.000 per Lembar.
Transaksi selama tahun 1990::
1. diumumkan pemberian dividen tunai, Rp 200.000.000
2. seluruh sertifikat dividen saham yang diumumkan pada akhir tahun 1990 didistribusikan kepada yang berhak
3. telah diterima (cash) pelunasan atas piutang pemesanan saham (common stock subscription receivable) Rp 10.000.000
4. seluruh dividen tunai yang diumumkan pada point 1, dibayarkan
5. Dibeli 950 lembar saham biasa perusahaan sendiri , dengan harga Rp 10.400 per lembar
6. Diumumkan pembagian dividen tunai untuk saham biasa Rp 1000 per lembar, dan saham preferen Rp 3600 per lembar
7. dijual 2.150 lembar saham biasa yang ditarik kembali, dengan harga jual Rp 13.000 per lembar
8. dibayarkan seluruh dividen tunai yang diumumkan pada point 6
9. diumumkan pemberian dividen saham sebanyak 4% untuk saham preferen dan 5% untuk saham biasa, dengan harga pasar pada saat ini masing-masing Rp 21.450 dan Rp 11.750
10. dijual modal saham biasa sebanyak 1500 lembar dengan cara pemesanan (angsuran), harga pasar saham biasa saat itu Rp 10.750 per lembar, dengan pembayaran dimuka (down payment) 40%
11. PT. ABC menerima sumbangan berupa sebuah gedung dari seorang dermawan dengan nilai pasar Rp 26.000.000
12. pada akhir periode (Desember 1991) saldo kredit rekening income summary sebesar Rp 231.450.000. ditutup ke rekening laba tak dibagi
13. dicadangkan dari rekening laba tak dibagi untuk perluasan pabrik (RE-appropriated for plant expansion) Rp 7.500.000, sedangkan untuk cadangan treasury stock dikurangi sebesar Rp 3.750.000
Diminta:
a. Buatlah jurnal PT. ABC untuk transaksi di atas (tahun 1991)
b. Sajikan balance sheet yang menggambarkan stock holders equity per 31 Desember 1991 (balance sheet PT ABC)
PAGE 1