airasia,garuda dan lion air
TRANSCRIPT
Nama Kelompok
1. Avioko Leksiantoro
2. Yoga Argha Sandy
Isu
Persaingan di dunia industri pesawat sangat ketat oleh karena itu masing-masing maskapai
penerbangan menerapakan strategi yang berbeda untuk meraih penumpang.
Permasalahan
1. Strategi Air Asia untuk meraih penumpang di pasar domestik
2. Strategi Garuda dan Lion Air untuk mempertahankan dan meraih pangsa pasar
Pembahasan Masalah
Jika kita lihat dari position mapping dapat kita lihat bahwa garuda memposisikan dirinya
sebagai maskapai penerbangan yang memberikan kualitas bagus dan harga yang lebih mahal.
Maka pangsa pasar garuda dan air asia pun berbeda. Orang dengan strata sosial kelas
menengah atas ataupun kelas atas tidak dengan mudah untuk berganti ke air asia dikarenakan
orang-orang tersebut lebih mementingkan service yang mereka dapat dibandingkan dengan
harga. Dengan posisi garuda sebagai pemain di kelas premium, maka penumpang akan
mendapatkan gengsi yang tinggi. Biasanya orang-orang dari kalangan menengah atas dan atas
lebih memiliki gengsi yang tinggi. Diakrenakan hal-hal diatas menyebabkan brand loyalty
dari pelanggan mereka sangat kuat. Bagi kalangan menengah kebawah pun mereka sudah
memiliki attitudinal loyalty terhadap garuda sehingga pangsa pasar yang masih bisa diraih
oleh Garuda kedepannya pun masih luas. Untuk meningkatkan loyalitas pada pelanggan
maka garuda mengadakan program garuda frequent flyer. Dikarenakan kepercayaan dari
kalangan pelaku bisnis dan pemerintahan Garuda sebagai maskapai penerbangan yang paling
aman dan nyaman maka merekapun lebih memilih untuk menggunakan garuda sebagai
sarana transportasi udara. Disamping itu garuda juga mempunyai point of diffrence
dibandingkan kompetitornya yaitu ketepatan waktu berangkat. Hal ini yang sagat dibutuhkan
oleh para pelaku bisnis yang tidak bisa diperoleh dari maskapai penerbangan lainnya
Lion Air memposisikan dirinya sebagai maskapai yang memberikan kualitas sedang yang
memberikan harga sedikit mahal dibandingkan air asia. Oleh karena itu kehadiran air asia di
industri penerbangan dapat menjadi ancaman bagi lion air. Dikarenakan orang-orang yang
berada di segmen tersebut kurang mementingkan kualitas dan gengsi. Mereka cenderung
bersedia menukarkan kualitas dan gengsi demi mendapatkan harga yang lebih murah. Tetapi
hal itu terkadang tak mudah terjadi karena lion air ada lebih dulu sehingga brand awareness
dan brand loyalty customer sudah melekat kuat di pikiran pelanggan. Oleh karena itu strategi
yang diggunakan oleh air asia adalah mengambil pasar first flier yang dimana mereka masih
belum mempunyai brand loyalty yang kuat. Lion air mempunyai peluang untuk merebut
konsumen garuda karena bagi para penumpang yang ingin masih peduli akan pelayanan yang
mereka dapatkan tetapi mencari harga yang relatif murah. Untuk merebut pasar tersebut
pihak Lion Air menyediakan business class (10 seat) untuk rute lokal maupun internasional.
Lazimnya kelas bisnis, Lion juga memberikan in flight entertainment seperti video dan
makanan dengan sistem by order. Dengan strategi ini mereka berharap menembus pasar
garuda yang sebelumnya tidak bisa mereka raih.
Air Asia memposisikan dirinya sebagai masakapai penerbangan dengan biaya yang murah
tetapi tidak mengabaikan keselamatan. Hal ini sejalan dengan moto mereka yaitu “everybody
can fly”. Mereka melakukan strategi positioning tersebut karena merasa bahwa sebenarnya
orang yang mebutuhkan transportasi udara namun tidak mampu membeli tiket dengan harga
yang mahal masih sangat banyak. Untuk mencapai strategi tersebut, air asia mengurangi
biaya pelayanan kepada pelangganya seperti tidak disediakannya makanan selama
penerbangan, bagasi lebih dikit dan tidak diberikan nomer tempat duduk. Untuk memangkas
biaya pemasaran yang memakai pihak ketiga seperti biro perjalanan mereka
merekomendasikan para calon penumpangnya agar membeli tiket secara online. Dengan
strategi penetrasi pasar mengincar first flier dan harga murah air asia berhasil meraih sukses
yang cukup besar. Pihak air asia pun tidak mengabaikan faktor keselamatan oleh karena itu
mereka merawat pesawat mereka di PT GMF Aeroasia yang sudah memiliki approval dari
European Aviation Safety Agency dan Federal Aviation Administration, AS. Artinya,
kualitas perawatan pesawat di GMF sudah diakui oleh dunia internasional.
Rekomendasi
1. Untuk lebih menghemat biaya air asia menggunakan pesawat yang lebih hemat bahan
bakar, karena pesawat yang sekarang digunakan konsumsi bahan bakarnya masih
sedikit tinggi
2. Agar mempertahankan pangsa pasarnya Garuda harus bisa menjaga kualitasnya dan
memotong biaya-biaya yang tidak perlu sehingga harga tiket yang dijual oleh Garuda
bisa lebih murah. Sehingga para pesaingnya makin susah masuk ke segment pasar
Garuda.
3. Untuk lebih meningkatkan loyalitas pelanggan maka seharusnya Lion Air membuat
program-program yang berguna agar pelanggan tidak mudah pindah ke maskapai lain
karena alasan lebih murah.
Referensi
http://www.adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-s2-2008-daudandrys-
9490&PHPSESSID=04b240b8e11c4efa33cfe7d5fc244c0d
http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1&id=7472
Marketing Management.