air kehidupan buku 3

69
Air Kehidupan Air Kehidupan Buku Ketiga Buku Ketiga

Upload: daniel-kaunang

Post on 05-Dec-2014

1.411 views

Category:

Spiritual


4 download

DESCRIPTION

Jurnal Air Kehidupan bertujuan untuk mengajak pembaca bersama menggali dan membangun nilai-nilai kehidupan yang baik, indah dan benar serta membuka pemahaman positif yang lebih mendalam akan kehidupan manusia, dan arti hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sebagian besar disajikan secara sederhana dengan harapan mudah dicerna. Buku 3 adalah koleksi artikel yang pernah dipublikasi secara periodik sepanjang tahun 2003 dan 2004. Mohon maaf hyperlink maupun alamat email yang tercantum dalam buku ini sudah tidak lagi aktif.

TRANSCRIPT

Page 1: Air Kehidupan buku 3

Air KehidupanAir KehidupanBuku KetigaBuku Ketiga

Page 2: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 2

Air Kehidupan - Buku Ketiga© 2004 Daniel V. Kaunang

Rilis perdana format elektronik, April 2004

Buku ini dapat diperbanyak atau disebarluaskan dalam keadaan dan format yangseutuhnya tanpa harus mendapat terlebih dahulu persetujuan tertulis dari penulis.

Partisipasi dan kontribusi Anda pada Air Kehidupan akan sangat berarti bagi seluruhpembaca. Kontribusi dapat berupa artikel, studi (filsafat, ilmiah, teologi), prosa, puisi,maupun buku-buku (baik hardcopy maupun versi elektronik), dan lainnya.

Anda dapat menghubungi penulis melalui e-mail: [email protected]

airkehidupan.theronworks.com

Page 3: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 3

Kata Pengantar

Jurnal Air Kehidupan sepanjang tahun 2003 dan awal 2004 masih banyak berbicaraseputar agama sebagaimana tahun sebelumnya, namun kali ini ulasan-ulasannyadisampaikan dalam scope fokus yang lebih teknis kepada sistem agama, dogma dandoktrin kepercayaan yang telah terkristalisasi dalam agama-agama seperti Islam maupunKristen.

Beberapa diantaranya cukup menyentuh dogma dasar kepercayaan sehingga pada tingkatpemahaman agama tertentu dapat menimbulkan riak-riak emosional atau persepsi yangnegatif. Namun di sisi lain, ulasan-ulasan dalam buku ini juga mengalirkan semangatemansipasi dari pengekangan dan pembatasan ide-ide terhadap kebebasan spiritualmanusia, sekaligus membawa semangat pembaruan yang dinamis terhadap kekakuandogma dan doktrin-doktrin berbagai agama.

Agama yang aturan-aturan dan doktrinnya terkristalisasi telah terbukti sulit memberikankontribusi bagi dunia dan kemanusiaan yang selalu mengalami perubahan pada setiapjamannya. Oleh karena itulah lembaga agama sejatinya adalah lembaga agama yangdinamis, yang memiliki kerendahan hati untuk mengakui dan memperbaiki kekeliruanpemahaman teologisnya di masa lalu, yang mendukung dialog antar-agama, dan terbukakepada kebenaran, kebaikan dan keindahan.

Semoga apa yang terangkum dalam Jurnal Air Kehidupan kali ini dapat sedikitnyamemberikan manfaat intelektual maupun spiritual bagi kita semua.

Salam kasih,

Daniel V. KaunangApril 2004

airkehidupan.theronworks.com

Page 4: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 4

Daftar Isi

Kata Pengantar................................................................................................................ 3Apakah Yesus Diutus untuk Menebus Dosa Umat Manusia?.........................................5Yang Dunia Butuhkan...................................................................................................12Neraka........................................................................................................................... 14A child of God...............................................................................................................16Deklarasi Etika Global.................................................................................................. 17Pemahaman Agama.......................................................................................................21Mengapa Kita Perlu Berdoa ?....................................................................................... 23Sekte & Cult..................................................................................................................24Berbeda Tanpa Konflik................................................................................................. 27Poem of Conformity .....................................................................................................33Mengapa Dialog Agama Sensitif.................................................................................. 34Memaknai Secara Positif "Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku"............35Mengkaji Lembaga Agama........................................................................................... 36Mengapa Hati Nurani Banyak Orang Tidak Berfungsi dengan Baik?.......................... 39Merenungkan Kemerdekaan..........................................................................................43Benarkah Poligami Sunah..?......................................................................................... 45Bila Diri Sempit Hati.................................................................................................... 50Injil Kerajaan Allah....................................................................................................... 54Membongkar Teks Ambigu.......................................................................................... 60Mengapa Babi Haram....................................................................................................64Agama Islam dan Kristen Berasal dari Keturunan yang Sama......................................66Tentang Jurnal Air Kehidupan...................................................................................... 68Catatan...........................................................................................................................69

airkehidupan.theronworks.com

Page 5: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 5

Apakah Yesus Diutus untuk Menebus Dosa UmatManusia?Oleh: Daniel

Karya Penebusan adalah salah satu dogma yang fundamental dalam Kekristenan. Premisini dikaitkan dengan konsep dosa asal (kutukan Tuhan terhadap Adam dan Hawa), danYesus telah datang untuk dikorbankan darahnya dan disalib untuk menebus dosa umatmanusia. Sebagai seorang yang lahir dan dibesarkan secara Katholik sayapun telah diajarkan untukmenerima doktrin tersebut for granted. Namun saya tidak pernah dapat merekonsiliasidoktrin kepercayaan tersebut dengan batin dan iman saya. Saya bertanya-tanya, apakahAllah mau setega itu menjadikan AnakNya sendiri sebagai "tumbal" untuk menebus dosaumat manusia ?... Tuhan nggak gitu deh!... Cukup lama batin/nurani saya berbenturandengan dogma tersebut, sehingga pada akhirnya saya merasa perlu mencari jawaban atausetidaknya titik temu atas pergumulan ini. Apakah Yesus diutus untuk menebus dosa umat manusia ? Untuk mencari jawaban atas pertanyaan tersebut, saya memulai dengan mempelajarialkitab dari perjanjian lama sampai wahyu, menelusuri tafsir-tafsir yang men-validasidoktrin penebusan. Namun menelusuri kesemuanya itu berujung kepada ilustrasi yangparadoksikal, betapa Tuhan yang adalah Baik dan adalah Kasih, sekaligus jugamerupakan Allah yang pemarah, pendendam, pencemburu, suka perang, dan (dengandalih mengasihi umat manusia) tega menjadikan AnakNya sendiri sebagai "tumbal". Sayaberada di dalam situasi pemikiran yang dilematis. Di sisi eksternal, dalam kondisitersebut saya diajak untuk "... tidak usah pusing, percaya dan ikuti saja apa yang sudahdigariskan Gereja..". Di sisi batin atau internal, saya juga merasa perlu "...[men]dengarkan kata hati nurani: cari, maka kau akan temukan...". Akhirnya saya ambil pilihan terakhir, mendengarkan kata nurani. Dalam pencarian sayaberpikir, bukankah jalan yang terbaik adalah mencari jawaban langsung dari sumbernya?Dalam hal ini, mendengar dan mengetahui DARI pernyataan-pernyataan Yesus sendiri,Anak-Nya? Ini merupakan suatu pemikiran yang saya temukan cukup mengejutkan,karena ternyata masih jarang dilakukan oleh orang-orang yang mengaku dirinya sebagai"pengikut Kristus".

Saya punya landasan yang jelas, mengapa kita perlu mendengar dari Yesus sendiri.Tertulis demikian,

airkehidupan.theronworks.com

Page 6: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 6

Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dandari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi,kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia." [Matius 17:5]

Dia yang dimaksud tidak lain adalah Yesus dari Nazaret. Dengarkan apa yang Yesusajarkan. Disini saya menemukan titik terang. Apakah Yesus sendiri yang mengajarkandari awal bahwa dirinya datang untuk menebus umat manusia yang jatuh dalam dosasejak Adam dan Hawa? Mari kita bahas bersama-sama. Interpretasi Ganda Saya menemukan ada ayat pernyataan Yesus yang dapat dianggap mensahkan premispenebusan, yaitu pada Matius 20:28. Kita perhatikan apa yang Yesus sampaikan waktuitu, "...untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (warnamerah pada ayat kutipan menunjukkan pernyataan Yesus) Gereja dan teologian umumnyamengkaitkan pernyataan ini dengan konsepsi dosa asal dan kisah pengurbanan Abrahamsehingga didapat eksegesi, penjelasan atas peristiwa penyaliban Yesus sebagai bagian darirencana Allah. Saya mencoba merunut kepada konteks kejadian pada saat itu. Perhatikanbhw konteksnya adl masa-masa terakhir ketika Yesus bergumul dan dihadapkan padakenyataan yang akan terjadi di masa depan, yaitu dirinya akan dihukum mati disalib.Yesus memberi petunjuk ttg apa yang akan terjadi pada dirinya. Dan hal ini divalidasikemudian pada Lukas 23:18, Tetapi mereka berteriak bersama-sama: "Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabasbagi kami!" Disini dapat diartikan konteksnya bhw Yesus pd waktu itu menyebutkan: ia harusmemberikan nyawanya yang akan dijadikan tebusan bagi banyak orang, untuk kebebasanBarabas. Yesus menerangkan dalam sebuah metafor bahwa seorang gembala sejati relamemberikan nyawanya demi domba-dombanya. Ini juga lebih menunjukkan ajaran "cintakasih tanpa pamrih", serta membuktikan bahwa kejahatan dapat dikalahkan dengankebaikan. Pernyataan Yesus lainnya yang dianggap menunjuk kepada penebusan adalah perjamuanterakhir, Matius 26:26-28 atau Markus 14:22-24. Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah,makanlah, inilah tubuh-Ku."Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada merekadan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untukpengampunan dosa.

airkehidupan.theronworks.com

Page 7: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 7

Sekilas "tubuh" maupun "darah" dipahami sebagai simbol Kristus yang dijadikan kurbantebusan bagi dosa umat manusia. Tapi interpretasi lebih dalam menunjukkan bahwa (roti)"tubuh" merupakan simbol "kebenaran" dan (anggur/air) "darah" adalah simbol"pengampunan". Keduanya merupakan pokok ajaran yang selalu ditekankan oleh Yesus,dan akan kita bahas di bawah. Pelajari juga makna metafor ini dalam Yoh 6:50, "Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, iaakan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akanKuberikan untuk hidup dunia." dan Yoh 4:14, "...barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untukselama-lamanya..." Masih ada dua ayat lainnya dalam injil kanonik yang dapat diinterpretasi mendukungpenebusan, tapi tidak saya masukkan pada kesempatan ini, karena juga memiliki"interpretasi ganda", bukan pernyataan yang secara eksplisit menunjuk ke soal penebusanmaupun dosa asal. Namun jika ada yang mau mengangkatnya kemudian saya terbukauntuk membahasnya. Ketika Yesus memberitahukan masa depan yang akan terjadi pada dirinya, murid-muridnya sangat terguncang. Dalam Matius 16:21-23, dijelaskan: Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergike Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imamkepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranyaAllah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batusandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah,melainkan apa yang dipikirkan manusia." Ini semakin jelas menunjukkan bahwa Yesus selama hidupnya tidak pernah mengajarkandirinya adalah penebus dosa umat manusia. Injil Kerajaan Allah Jadi apa sebenarnya tujuan Yesus diutus ke dunia ? Yesus telah menyebutkannya sendiridengan jelas dalam Lukas 4:43: “...‘Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untukitulah Aku diutus.’” Yesus diutus ke dunia untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah. Dan jika ditelaah akantampak bahwa Kerajaan Allah ini merupakan tema yang sangat dominan dalam ajaran-

airkehidupan.theronworks.com

Page 8: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 8

ajarannya. Lalu, apa Injil Kerajaan Allah yang diberitakan Yesus? Bukankah Injil berartiKabar baik? Kalau begitu apa yang menjadi kabar baiknya? Berikut ini beberapa pokok Injil Kerajaan Allah, Kabar Baik yang diajarkan Yesus selamahidupnya: 1. Bahwa Tuhan adalah Bapa dan kita semua adalah anak-anakNya. "Bapa kami..."[Matius 6:9] 2. Keselamatan/hidup kekal dicapai melalui hukum cinta kasih: Kasihi Tuhan Bapamudan kasihi sesamamu manusia. "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dandengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusiaseperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." [Matius 22:37-40] 3. Masuk kerajaan Allah dengan lahir kembali dari Roh, yaitu melakukan kehendak Bapadi sorga. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidakdapat melihat Kerajaan Allah." "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh,ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh,adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkankembali..."[Yohanes 3:3-7]

"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalamKerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga..."[Matius 7:21]

"...Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung danberkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itumenjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawabmereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan

airkehidupan.theronworks.com

Page 9: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 9

mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidakpercaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuansundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidakmenyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya." [Perumpamaan dua anak laki-laki: Matius 21:28-32] 4. Jadilah engkau sempurna, seperti Bapa di surga sempurna. "Karena itu haruslah kamusempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." [Matius 5:48] 5. Bapa Maha Pengampun. [Perumpamaan anak yang hilang: Lukas 15:11-32] 6. Yesus mengajarkan bagaimana dosa kita dapat diampuni Tuhan: “Karena jikalaukamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamujuga.” [Matius 6:14] 7. Berbagi kabar baik: “Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena ituberikanlah pula dengan cuma-cuma.” [Matius 10:8] Pengampunan dan belas kasih Dari yang sudah saya pelajari sebelumnya, konsep penebusan merupakan tema dominanyang dapat ditemukan dalam Alkitab (Perjanjian Lama dan Surat-surat Paulus), namunkonsep penebusan yang dikaitkan dengan dosa asal Adam dan Hawa itu tidak pernahdiajarkan oleh Yesus dan tidak ditemukan dalam keempat injil. Setelah mempelajari apayang Yesus ajarkan selama HIDUPNYA, saya TIDAK MENEMUKAN SATUAJARANPUN dari Yesus yang menyatakan bhw dirinya datang untuk menebus dosaumat manusia. Doktrin Penebusan dalam sejarahnya saya temukan lebih merupakankonsepsi Rasul Paulus yang diadopsi dari ajaran kurban Yahudi dan dijadikan dogmaoleh Gereja. Berikut ini beberapa pernyataannya:

“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telahkuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai denganKitab Suci,...” [1 Korintus 15:3]

“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalamKristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalamdarah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telahmembiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.” [Roma3:23-25]

airkehidupan.theronworks.com

Page 10: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 10

“kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dariTuhan Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untukmelepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapakita.” [Galatia 1:3-4]

“Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karenakita...” [Galatia 3:13]

“...dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamudan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yangharum bagi Allah.” [Efesus 5:2]

“Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamumemang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaituKristus. “ [1 Korintus 5:7]

“Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah danmanusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksianpada waktu yang ditentukan.” [1 Timotius 2:5-6]

“...yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkankorban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itutelah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.” [Ibrani 7:27]

“Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpapenumpahan darah tidak ada pengampunan.” [Ibrani 9:22]

Masih ada cukup banyak ayat -ayat lainnya yang menunjukkan pemahaman teologisPaulus akan darah, kurban, dan tebusan ini. Lihat juga Roma 5:6-21, Ibrani 9:12-15, 9:24-28, 10:1-20, dll. Sehingga ini menjelaskan kembali bahwa konsep penebusan lebihmerupakan dogma yang diajarkan secara konsisten oleh Rasul Paulus, yang cukup kontrasdengan apa yang telah diajarkan secara konsisten oleh Yesus selama hidupnya.

Sedangkan soal korban yang identik dengan konsep penebusan, Yesus sendiri telahmengatakan, "Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan..."[Matius 9:13] Perhatikan bahwa maksud persembahan disini adalah sacrifice/kurban, yang mana paraleldengan Hosea 6:6, "Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan,dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran."

airkehidupan.theronworks.com

Page 11: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 11

Umat manusia tidak pernah harus ditebus melalui korban persembahan siapapun, karenapengampunan dosa sudah tersedia dari Tuhan, notabene disebut sebagai Pertobatan danPengampunan. Seperti yang selalu diajarkan Yesus dalam doa: "...dan ampunilah kamiakan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepadakami..." "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akanmengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampunikesalahanmu." [Matius 6:14-15] Kesimpulan Setelah saya mengetahui secara lebih jelas ajaran-ajaran dari Yesus, saya dapat menarikbeberapa benang merah: 1. Yesus mengajarkan bahwa umat manusia lemah, bukan terkutuk dosa asal(berdosa sejak lahir). "...roh memang penurut, tetapi daging lemah." [Matius 26:41] 2. Yesus menyatakan sendiri bahwa Dirinya diutus untuk mewartakan kebenaran,Injil Kerajaan Allah, bukan untuk disalib dan dikurbankan untuk menebus dosaumat manusia. 3. Yesus mengajarkan pengampunan bukan penebusan, dan belas kasih bukanpersembahan/kurban. Saya mengerti jika apa yang saya temukan dan telah saya kemukakan diatas mungkinbelum dapat diterima oleh sebagian orang. Berbagai bentuk penolakan telah saya alami,dari 'nasihat' halus sampai debat kusir di internet yang hanya berusaha menyudutkanpribadi saya dengan cerca dan cacian bahkan fitnah daripada berusaha meneliti substansitelaah yang telah saya buat. Tapi semua itu saya maklumi sebagai bagian dari proses,seperti berbagai bentuk penolakan yang dialami Copernicus karena mengemukakan teoriheliosentris, yang bertentangan dengan teori geosentris yang saat itu menjadi kepercayaanGereja dan umat pada umumnya. Saya tidak tertutup pada apapun, dan saya berterima kasih jika ada yang sudi memberikantanggapan, koreksi dan masukan yang membangun untuk kajian ini. Sumber:– Alkitab LAI– Holy Bible New King James Version

***

airkehidupan.theronworks.com

Page 12: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 12

Yang Dunia ButuhkanOleh: Daniel

Coba perhatikan sekitar kita.. wabah penyakit, bencana alam (gempa, longsor), dampakperubahan cuaca, kemiskinan, kelaparan, dll.

Mau sampai kapan kita terus mengurung kerangka berpikir kita pada hal-hal insignifikanseperti meributkan simbol-simbol keagamaan, mempertentangkan doktrin-doktrin usang,mengagung-agungkan kitab suci kuno sebagai yang paling benar, meributkan presidenharus muslim atau kristen, meributkan berbagai ritual jaman purba yang telah banyakmengakibatkan korban nyawa manusia dan segala macam hal lainnya yang seringdiributkan oleh orang-orang yang ngakunya ingin "menegakkan akidah agamanya"masing-masing... tapi tak memperdulikan sekitarnya!???

Apalah artinya beragama? Sekedar untuk gagah-gagahan? "Hey, saya ini(muslim/kristen/buddha,dll) lho!" atau merasa bangga bisa menjalankan ritual-ritualnya?Rajin ke rumah ibadah? Atau bisa menjelek-jelekkan agama lain dalam setiap kotbah ataumimbar untuk kepuasan pribadi atau dalih mengkoreksi ajaran agama lain yang salah?Memang mudah sekali mencari-cari kesalahan dalam agama lain, tapi sudahkah kitamencari kesalahan-kesalahan dalam agama kita sendiri??? Beranikah kita menerima danterbuka terhadap kebenaran jika ditemukan bahwa ternyata agama kita juga adasalahnya???

Mana yang lebih penting? "Presiden yang muslim atau kristen", atau "Presiden yangPEDULI terhadap bangsa secara keseluruhan" ??Mana yang lebih indah? "orang-orang yang menonjolkan agamanya sendiri, menganggapkelompoknya paling benar", atau "orang-orang yang menonjolkan toleransi, menganggapumat manusia adalah keluarga" ??Mana yang lebih baik? "orang-orang 'beragama' yang berjuang untukmenjatuhkan/memerangi agama-agama lain yang dianggap kafir", atau "orang-orang yangberjuang untuk mempersatukan kesamaan-kesamaan dan mengharmoniskan perbedaan-perbedaan dalam agama-agama" ??

Point saya, stop. Hentikan. Tak usah kita bicara soal agama, apalagi soal Tuhan kalau kitahanya melulu melihat dunia dengan sebelah mata, masih merasa diri/agama/Tuhannyapaling benar, membenci manusia/kelompok lain yang dianggap sebagai musuh, dll.

Dunia tidak butuh orang-orang religius fanatik yang tujuan utamanya membela institusidan menjunjung tinggi kelompok agamanya sendiri.

airkehidupan.theronworks.com

Page 13: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 13

Dunia tidak butuh "katak-katak dalam tempurung" yang memelihara ketakutan terhadapperubahan. Dunia tidak butuh orang-orang picik yang selalu mengobarkan semangat memerangiorang lain yang tidak seagamanya.

Tapi yang dunia butuhkan untuk saat ini dan masa depan adalah manusia-manusia yangmampu membuahkan solusi-solusi global bagi alam dan kemanusiaan secara keseluruhanuntuk mewujudkan perdamaian dan cinta kasih yang sesungguhnya.

***

airkehidupan.theronworks.com

Page 14: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 14

NerakaOleh: DanielTanggal: 2/04/04

Doktrin agama yang mengajarkan bahwa Tuhan menciptakan neraka untuk menghukumatau menyiksa jiwa-jiwa manusia ataupun malaikat yang berdosa menurut saya pribadimerupakan doktrin yang absurd. Analogi saya begini, seorang ayah tidak akan tegamelihat anaknya menderita, tersiksa, apalagi melakukan penyiksaan, betapapun dia telahmelakukan kesalahan. Jika seorang ayah di dunia saja tidak mau menyiksa anaknyasendiri, apalagi Bapa yang ada di surga yang MAHA pengasih lagi penyayang??

Jaman dulu banyak orang (dan orang tua) beralasan bahwa kalau anak bersalah harusdipukul, dimarahi, dsb, karena itu menunjukkan tanda kasih sayang. Pembenaranterhadap Neraka memiliki landasan pola pikir yang serupa, jika manusia berdosa, makaharus dihukum. Tapi saya tidak dapat menerima alasan/pembenaran seperti itu. Menurutsaya adalah sangat keliru jika cinta kasih dicampuradukkan dengan berbagai perbuatanjahat/kejam berupa kekerasan fisik, ledakan emosi amarah, dan lain-lain.

"...sebab Allah adalah kasih." [1Yoh. 4:8]

dan

"Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia..." [Roma 13:10]

"Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?"[Yakobus 3:11]

Jadi, apakah TUHAN, yang "adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar danberlimpah kasih setia" [Mazmur 103:8] juga sekaligus tega berbuat jahat denganmenyiksa anak-anakNya yang tidak menurut kehendakNya dengan mencemplungkan keneraka selama-lamanya?

Bahkan absurditas tersebut tampaknya juga sudah dirasakan oleh Paus Yohanes Paulus II,sehingga beliau di tahun 90an merasa perlu "mengkoreksi pemahaman" jemaat soalneraka. Sri Paus menjelaskan bahwa berbagai penggambaran tentang neraka dalam KitabSuci perlu diinterpretasi secara lebih tepat. Neraka bukan sekedar sebuah tempat, tapineraka menunjukkan KEADAAN manusia yang dengan kesadaran penuh memisahkandiri dari Tuhan. Neraka bukan bentuk hukuman abadi oleh Tuhan, melainkan kondisiyang dihasilkan dari sikap-sikap dan tindakan yang diperbuat orang dalam hidupnya.

airkehidupan.theronworks.com

Page 15: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 15

Neraka bukan ciptaan Tuhan, melainkan ciptaan manusia sendiri... (L'OsservatoreRomano 4 Agustus 1999)

Kepercayaan neraka memang telah memiliki peran penting dalam "menjinakkan"peradaban manusia barbar di masa lalu.. Tujuan doktrin tersebut mengutamakan manusiaagar TAKUT akan Tuhan. Tapi di masa sekarang sudah tampak tidak relevan dengan sifatKasih Ilahi yang semakin terungkap dalam segala sendi kehidupan manusia yangmendambakan cinta kasih dan perdamaian.

Orang yang mengasihi Tuhan, tidak perlu takut akan Tuhan. Seorang anak mengasihiayah kandungnya bukan karena takut kepadanya, tapi karena semata-mata sang anakmengasihi ayahnya, sebagaimana sang ayah telah begitu mengasihi anak-anaknya.

Begitu pula Tuhan, yang telah mengasihi anak-anakNya. Sudah waktunya kita menyadarikasih karunia dari Tuhan dan mengalirkannya kepada sesama manusia, saudara-saudarikita, tanpa pamrih.

***

airkehidupan.theronworks.com

Page 16: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 16

A child of God

i am a child of GodHe is my Father

His fragment dwells within menurturing me as i grow

showing me the way of everlasting truth, beauty, and goodness

i am a child of Godyou are my brother and sister

as i see Him within mei see Him within you

so to love Him is to love youas our Father loves each one of us

i am a child of Godi have come to realise

that each of us is unique and independentyet we are not separate

in the fatherhood of Godand the brotherhood of man

(Daniel V. Kaunang)

airkehidupan.theronworks.com

Page 17: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 17

Deklarasi Etika GlobalOleh: DanielTanggal: 12/23/03

"Akan ada damai di bumi ketika ada damai di antara agama-agama dunia.""Tidak ada perdamaian dunia tanpa adanya perdamaian di antara agama-agama;tidak ada damai diantara agama-agama tanpa adanya dialog antar agama."Dari buku "Global Responsibility" oleh Hans Kung, teologian

Deklarasi berikut ini dipersiapkan melalui perundingan selama dua tahun oleh sekitar 200sarjana yang mewakili banyak agama di dunia. Kemudian pada tgl 4 September 1993ditunjukkan pada Parlemen Agama-Agama Dunia yang diselenggarakan di Chicago, IL.Deklarasi tersebut, ditambah dengan Prinsip Etika Global, ditandatangani oleh 143pemuka dan tokoh agama seluruh dunia, termasuk Baha'i World Faith, Brahmanisme,Brahma Kumaris, Buddhisme, Kristen, Hindu, Indigenous, Interfaith, Islam, Jainisme,Judaisme, Native American, Neo-Pagan, Sikhisme, Taoisme, Theosophist, UnitarianUniversalist dan Zoroastrian. Lalu Konsili untuk Parlemen Agama-agama Duniamengajukan kepada dunia sebagai pernyataan awal mengenai aturan hidup yang dapatdisetujui oleh seluruh agama-agama dunia.

Menuju Etika Global (Deklarasi Pertama)

Dunia sedang berada dalam penderitaan. Penderitaan yang begitu dalam dan gentingsehingga kami terdorong untuk menyebutkan berbagai manifestasinya agar kedalamanrasa sakit ini dapat diperjelas.

Damai mengelak dari kita... planet ini sedang dihancurkan... sesama hidup dalamketakutan... perempuan dan laki-laki saling terasingkan... anak-anak mati!

Ini sungguh menyedihkan!

Kami mengutuk perusakan terhadap ekosistem-ekosistem bumi.

Kami mengutuk kemiskinan yang mencekik potensi kehidupan; kelaparan yangmelemahkan tubuh manusia, jenjang perbedaan ekonomi yang mengancam kejatuhanbanyak keluarga.

Kami mengutuk kekacauan sosial bangsa-bangsa; ketidakpedulian terhadap keadilan yangmendorong warga ke pinggiran; anarkisme yang marak di masyarakat; dan kematian

airkehidupan.theronworks.com

Page 18: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 18

anak-anak dari kekerasan. Secara khusus kami mengutuk agresi dan kebencian dalamnama agama.

Namun penderitaan ini tidak perlu terjadi.

Hal ini tidak perlu terjadi karena landasan untuk suatu etika sudah ada. Etika inimenawarkan kemungkinan akan terciptanya individu dan tatanan global yang lebih baik,dan membawa jauh individu-individu dari keputus-asaan, dan menjauhkan masyarakatdari kekacauan.

Kami adalah perempuan dan laki-laki yang telah memeluk ajaran dan praktik-praktikagama-agama dunia.

Kami menegaskan bahwa ada norma yang mutlak dan tidak dapat disanggah bagi seluruharea kehidupan, untuk para keluarga dan masyarakat, untuk ras-ras, bangsa-bangsa, danagama-agama. Sejak lama telah ada garis pedoman bagi perilaku manusia yangditemukan dalam ajaran-ajaran agama di dunia dan yang merupakan syarat untuk tatanandunia yang baik.

Kami menyatakan:Kami saling bergantung. Masing-masing bergantung pada kesejahteraan keseluruhan, dandengan demikian kami memiliki rasa hormat terhadap masyarakat, terhadap penduduk,binatang, dan tumbuhan, dan untuk pemeliharaan Bumi, udara, air dan tanah.

Kami memegang tanggung-jawab individual untuk semua yang kami lakukan. Seluruhkeputusan kami, tindakan, dan kegagalan bertindak memiliki akibat-akibatnya.

Kita harus memperlakukan orang lain sebagaimana kita menghendaki orang lainmemperlakukan kita. Kami membuat komitmen untuk menghargai hidup dan martabat,individualitas dan perbedaan, agar supaya setiap orang diperlakukan secara manusiawitanpa pengecualian. Kita harus memiliki kesabaran dan sikap menerima. Kita harusmampu memaafkan, belajar dari masa lalu tapi tak pernah membolehkan diri kitadiperbudak oleh ingatan-ingatan kebencian. Membuka hati kita kepada sesama, kita harusmembenamkan perbedaan-perbedaan sempit diantara kita untuk ke arah masyarakatdunia, mempraktekkan budaya solidaritas dan kebersamaan.

Kami menganggap umat manusia sebuah keluarga. Kita harus berusaha menjadi baik danmurah hati. Kita tidak boleh hidup hanya untuk diri kita sendiri saja, tapi juga perlumelayani sesama, jangan pernah lupakan anak-anak, para lanjut usia, para fakir miskin,para penderita, para cacat, para pengungsi dan yang kesepian. Tidak seorangpun yangharus dianggap atau diperlakukan sebagai warga kelas-dua, atau dieksploitasi dalam caraapapun. Harus ada kesetaraan dalam persekutuan antara laki-laki dan perempuan. Kita

airkehidupan.theronworks.com

Page 19: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 19

jangan melakukan pelanggaran seksual. Kita harus menaruh kebelakang kita segalabentuk penguasaan atau penyalah-gunaan.

Kami berkomitmen pada kebudayaan non-kekerasan, kehormatan, keadilan, dankedamaian. Kita tidak akan menindas, melukai, menyiksa, atau membunuh sesamamanusia lain, meninggalkan kekerasan sebagai alat untuk menyelesaikan perselisihan.

Kita harus berupaya bagi tatanan ekonomi dan sosial yang adil, yang mana setiap orangmemiliki kesempatan sama untuk mencapai potensi penuh sebagai mahluk hidup. Kitaharus berbicara dan bertindak yang sesungguhnya dan dengan kasih sayang, berurusansecara adil dengan semua orang, dan menghindari prasangka dan kebencian. Kita tidakboleh mencuri. Kita harus melangkah melewati dominasi ketamakan akan kekuasaan,gengsi, uang, konsumsi untuk menciptakan dunia yang damai dan adil.

Dunia tidak dapat diubah menjadi lebih baik kecuali kesadaran para individu diubahterlebih dahulu. Kami berjanji untuk meningkatkan kesadaran kami denganmendisiplinkan pikiran, dengan meditasi, dengan doa, atau dengan pikiran positif. Tanparesiko dan kesiapan untuk berkorban tidak akan ada perubahan yang fundamental dalamsituasi kita. Oleh karena itu kami berkomitmen untuk etika global ini, untuk salingmemahami, dan untuk jalan hidup yang secara sosial bermanfaat, cinta damai, dan ramahterhadap alam.

Kami mengundang semua orang, siapapun, beragama maupun tidak untuk melakukan halyang sama.

ReferensiJoel Beversluis, Ed, "A SourceBook for Earth's Community of Religions", CoNexusPress, Grand Rapids, MI & Global Eductional Associates, New York, NY, (1995), P. 131- 138.

Petikan-petikan dari“Prinsip-prinsip Etika Global”

Beberapa petikan yang merujuk perihal toleransi beragama.

• Mukadimah/Preamble“... Dari waktu ke waktu kita melihat para pemimpin dan jemaat agama-agamamendorong agresi, fanatisme, kebencian dan xenophobia (ketidaksukaan pada yangserba asing) – bahkan mengilhamkan dan melegitimasi kekerasan dan konflik-konflikberdarah. Agama seringkali disalahgunakan demi mencapai tujuan-tujuan kekuasaan-politik, termasuk perang.”

airkehidupan.theronworks.com

Page 20: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 20

• Tuntutan mendasar: setiap manusia harus diperlakukan secara manusiawi“...Tentu saja, agama-agama dapat dipercaya hanya ketika mereka melenyapkanberbagai konflik yang muncul dari agama-agama itu sendiri, membongkarkecongkakan kelompok, kecurigaan, prasangka, dan bahkan sikap dan kesanbermusuhan. Dengan demikian menunjukkan hormat pada tradisi, tempat-tempat suci,perayaan dan ritual orang-orang yang berbeda keyakinan...”

• Direktif mutlak: Komitmen pada budaya non-kekerasan dan menghargai hidup“... Setiap masyarakat, setiap bangsa, setiap agama harus menunjukkan toleransi danrasa hormat –apresiasi tinggi yang sungguh-sungguh– terhadap setiap yang lain.Minoritas perlu dilindungi dan didukung, apakah itu ras, etnis atau keagamaan...”

• Direktif mutlak: Komitmen terhadap budaya toleransi dan kejujuran“...di seluruh dunia, kami tak habis-habisnya menemukan kebohongan danketidakjujuran, penipuan, kemunafikan, faham sempit dan penghasutan... Para wakilagama-agama yang menolak dan tidak menghargai agama-agama lain dan yangmengajarkan/mengkotbahkan fanatisme dan intoleransi daripada hormat danpengertian... Tidak satupun perempuan atau laki-laki, institusi, negara atau lembagaagama atau komunitas religius yang berhak berbicara kebohongan kepada orang lain....Terutama wakil agama ketika mereka menggerakkan prasangka, kebencian danpermusuhan terhadap orang-orang yang berlainan kepercayaan, atau bahkan menghasutatau melegitimasi perang agama, mereka pantas mendapatkan penghukuman dankehilangan para pengikutnya.”

• Direktif mutlak: Komitmen terhadap budaya kesetaraan hak dan kemitraan antara laki-laki dan perempuan.“... Kami memiliki tugas untuk melawan dominasi jenis kelamin satu terhadap lainnyayang diajarkan –bahkan dalam nama agama...”

ReferensiJoel Beversluis, Ed, "A SourceBook for Earth's Community of Religions", CoNexusPress, Grand Rapids, MI & Global Educational Associates, New York, NY, (1995), P.131 - 138. Hans Küng, "Explanatory remarks concerning a 'Declaration of the Religions for a GlobalEthic.' " Termasuk di dalam esei adalah deklarasi. Lihat :http://astro.ocis.temple.edu/~dialogue/Antho/kung.htm

***

airkehidupan.theronworks.com

Page 21: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 21

Pemahaman AgamaOleh: NugrohoTanggal: 12/11/03

Saya amati sebetulnya pemahaman agama itu ada beberapa tingkatan.

Ada yang masih level dasar, di level agama LOKAL, yang menganggap right or wrong ismy religion. Semua orang lain kafir dan masuk neraka. Mereka tidak memperhitungkanbangsa lain, atau penduduk planet lain, kalau ada.Berputar-putar dalam perdebatan ritual-ritual dan tradisi-akidah yang sudah berabad-abadmembeku dalam tulisan para ulama, ribuan tahun yang lalu.Mengucapkan salam selalu harus pakai kata-kata "syaloom". Saking konyolnya, sehinggaperdebatan tatacara puasa jika dimuat di harian Pos Kota pun akan sangat menggelikan.Pertanyaannya di Pos Kota bunyinya akan seperti ini "Kalau puasa, boleh sikat gigi atau tidak?"

Ada yang di level agama GLOBAL, yang menganggap humanity dan mother Earth adalahyang terpenting. bagi yang di level ini, menyanyikan "imagine there is no religion" and"we are the children (of the world)" Mereka sibuk membuat dialog antar agama, mungkiningin menyusun sebuah agama baru, lintas-agama.Atau ingin mereformasi agamanya meniru agama orang lain. Debat salah benar ajaranmenjadi amat kritis, ketika proses tukar-menukar paham dilakukan.

Ada yang sampai di level UNIVERSAL, yang memandang ke alam semesta danmenganggap bahwa dirinya adalah bagian integral dari kosmos yang utuh.Mereka memandang ke langit, dan menganggap diri mereka sebagai bagian dari keluargadan peradaban jutaan bintang-bintang yang bertaburan di sana.Agama mereka melampaui batas ruang dan waktu. Mereka memandang keilahian danTuhan adalah tujuan hidup mereka, seperti para sufi yang paham bahwa cintakasih adalahnilai tertinggi semesta, dan dari mulut mereka bahkan mengaku "anal haq..."

Kalau Anda merasa masih berada di level lokal, maka cukup ikutilah milis-milis agamaAnda yang restricted, moderated, dan penuh slogan-slogan.Hasil yang Anda dapat adalah tambahan pengetahuan tatacara ritual plus "iman" agarAnda lebih fanatik menjalankan ritual-ritual itu semua. Tapi awas, terlalu overindoktrinasi di level satu akan membuat Anda menjadi seperti Amrozi. Kalau Anda ikutmilis Islam kristen Anda pasti akan marah-marah terus dan berniat membunuh musuhdiskusi Anda.

airkehidupan.theronworks.com

Page 22: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 22

Jika Anda berani diskusi di milis Islam kristen, proletar, apakabar, atau di milis hindu,dan pendapat Anda bisa diterima orang lain, maka Anda mungkin masuk level kedua,agama global. Anda akan belajar banyak hal yang Anda tidak tahu, penjelasan yang lebihmasuk akal tentang berbagai ritual, dsb.Anda sadar bahwa umat manusia ini agamanya bermacam-macam. Iman Anda padaTuhan yang disembah bersama akan makin diperkuat (asal tidak kalah debatmelawan penganut atheis lalu murtad jadi atheis... he he he). Memang problem utama dilevel ini adalah jika orang atheis ikutan, bisa kacau diskusinya... Problem lain jika overfanatik di level ini akan menjadi amat sekuler dan humanis, tidak percaya ajaran kitabsuci manapun, dan hanya percaya pada logika manusia, mungkin juga jadi atheis.

Namun Tuhan itu faktanya adalah pencipta alam semesta, bukan sekedar tanah Palestinaatau Bumi ini saja. Semestinya kita sampai pada level ketiga, level universal, karena disitulah Tuhan itu ada. Di diskusi level ini, tidak ada lagi yang mudah tersinggung. Semuamerasakan kesamaan dalam roh, dan persaudaraan semesta. Serangan kelompok atheisjuga dihadapi dengan santai saja, dan dibalas dengan argumen yang lebih kuat.Problemnya, terlalu over di level ini membuat kita tidak membumi, dan jadi manusia suciatau sufi yang aneh.

Seperti sekolah, semua manusia tidak bisa loncat langsung masuk kelas tiga.Semua, Anda dan saya, terlebih dahulu harus paham level satu, kemudian dua.Kalau sudah paham di level itu, dan masih ada pertanyaan yang tidak terjawab, makadengan sendirinya kita ingin naik kelas. Jawaban pertanyaan kita ada di kelas yang lebihtinggi. Kita ikuti dulu semua ritual dan akidah di level satu. Kemudian jika ulama kitatidak bisa menjelaskan asal usul suatu tradisi, maka kita coba dengar pendapat agama laindi level dua.Kalau kita sudah tukar pendapat dengan agama lain dan masih juga tidak terjawab, makaberarti jawabannya ada di level tiga. Kalau itu juga masih tidak terjawab juga, berarti kitamesti tunggu karir berikutnya di alam yang lebih tinggi, setelah meninggal. Setelahperjalanan panjang, kita akhirnya akan bertemu Tuhan. Terjawabkah semua pertanyaan?Mungkin ya, mungkin juga tidak, karena buktinya sekarang ini evolusi alam semesta jugabelum selesai.Lagipula, kalau kita bisa menjawab semua pertanyaan, berarti kita sama dengan Tuhan,dong? Itu tidak mungkin. Tuhan lebih dari pemahaman seluruh makhluk dan alamsemesta digabung jadi satu. Disainer punya alternatif tidak terbatas. Dia yangmenciptakan sistem semesta ini pasti jauh lebih dari ciptaannya sendiri.

***

airkehidupan.theronworks.com

Page 23: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 23

Mengapa Kita Perlu Berdoa ?Oleh: DanielTanggal: 11/21/03

Doa adalah jalan terbaik dalam berhubungan dengan Tuhan. Namun doa yang baikbukanlah untuk memohon agar jalan bagi kita dibukakan, melainkan untuk mencari jalanyang Tuhan kehendaki. Doa merupakan aktifitas yang sangat baik dalam membangunkepercayaan berkomunikasi dengan Pencipta dan membantu dalam segala aspek hidupkeseharian kita.

Berdoa menggali saluran yang lebih dalam agar kehadiran Tuhan berdiam di dalam dirikita. Setiap doa-doa kita telah dijawab. Akan tetapi jika jawaban pada doa-doa kitaditunda, itu dapat dikarenakan alam semesta punya jawaban lebih baik di sepanjang jalankehidupan Anda. Tuhan menjawab seluruh doa-doa kita dengan membuka tingkap-tingkap rahasia kebenaran secara bertahap. Dengan demikian doa merupakan pendorongpertumbuhan spiritual Anda yang paling manjur.

Ada beberapa kondisi/prasyarat yang perlu diperhatikan agar doa menjadi efektif:

1. Anda harus tegar menghadapi berbagai realitas problema hidup secara tulus dan teguhhati. Anda harus memiliki stamina / kegigihan.

2. Anda sudah benar-benar menguras tenaga dalam batasan kapasitas manusiawi. Andaharus telah bekerja sekuat tenaga.

3. Anda harus melepaskan segala keinginan dari pikiran dan segala idaman dari jiwa bagitransformasi pertumbuhan spiritual. Anda telah mengalami perluasan arti danpeningkatan nilai-nilai hidup.

4. Anda harus memilih kehendak Ilahi dengan sepenuh hati. 5. Anda tidak hanya mengenal kehendak Bapa dan memilih untuk melaksanakannya, tapi

Anda juga telah menjalankan konsekrasi total serta dedikasi yang dinamis dalammelakukan kehendak Bapa secara sungguh-sungguh.

6. Doa Anda ditujukan secara khusus untuk mencapai kebijakan ilahi (divine wisdom)yang dapat digunakan untuk memecahkan berbagai problematika hidup manusia,mencapai kesempurnaan ilahi.

Bahan bacaan :The Urantia Book, Paper 91 – The Evolution of Prayer, 9. Conditions of Effective Prayer,p.1002

***

airkehidupan.theronworks.com

Page 24: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 24

Sekte & CultOleh: DanielTanggal: 11/09/03

Sekte maupun cult merupakan hasil dari dorongan sifat manusia yang alami untukberkelompok dan bersosialisasi berdasarkan suatu pemahaman yang diakui secarakolektif. Namun dalam perkembangannya, terbentuk sekte-sekte yang menerapkan hirarkiotoriter, bahkan mengandung ajaran-ajaran yang dinilai cukup destruktif terhadap polapikir dan mentalitas anggotanya.

Tulisan ini mencoba menjabarkan secara ringkas apa yang dimaksud dengan sekte dancult, ciri-ciri kelompok yang bersifat merusak fisik, mental maupun psikologis, sertabeberapa tips yang dapat digunakan untuk mempertimbangkan atau menilai suatukelompok.

Sekte adalah suatu golongan yang memiliki paham, cara hidup dan doktrin yang dapatdibedakan dari yang lain. Pada dasarnya hampir semua agama intelektual merupakansekte (atau cult), atau setidaknya berangkat dari sekte baru atau denominasi pecahan dariyang sudah ada.

Cult, atau kultus, adalah kelompok yang memiliki suatu bentuk pemujaan, penghormatan(seringkali yang berlebihan) terhadap tokoh (tunggal maupun jamak), badan organisasiatau hirarki tertentu, atau hal lainnya. Cult dapat dikategorikan kedalam berbagai aspekantara lain kelompok religius agama, kelompok terapi, partai politik, kelompok bisniskomersil, gerakan zaman baru, dan kelompok penyalahguna ritual. Walaupun kelompokotomotif mania atau kelompok pemuja film tertentu bisa disebut cult, sisi negatifpemahaman istilah cult digunakan terhadap sekte keagamaan/bisnis/politik yang dinilaieksklusif, sektarian, berahasia (occult), dan destruktif.

Ciri-ciri utama cult yang destruktif antara lain:

1. Pengendalian Pikiran (Mind Control). Memanipulasi dengan menggunakan teknikbujukan/rayuan, atau teknik-teknik pengubah perilaku lainnya yang dilakukan tanpasepengetahuan dan persetujuan korban. Faktor "Rasa Takut" sering digunakan untukmengendalikan dan mempertahankan kesetiaan pengikut, dengan ragam ancamanhalus seperti, kalau murtad tidak akan selamat, kalau keluar dari kelompok, akibatnyaakan jauh lebih parah daripada sebelum masuk, dan sejenis lainnya.

2. Kepemimpinan Karismatik dan atau Otoritarian. Mengklaim diri pemimpin kelompoksebagai tuhan/dewa, atau klaim memiliki pengetahuan khusus dan memiliki kekuasaan

airkehidupan.theronworks.com

Page 25: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 25

dan hak-hak istimewa serta menuntut kesetiaan dan kepatuhan yang tidak bolehdipertanyakan.

3. Tipu Muslihat. Merekrut dan menggalang dana dengan tujuan rahasia dan tanpamengungkapkan penggunaan teknik pengendalian pikiran.

4. Eksklusifitas. Suka merahasiakan, mengelakkan atau mengaburkan hal-hal tertentuyang berkaitan dengan aktifitas dan kepercayaan yang dianut.

5. Pengasingan. Memberi jarak atau memisahkan diri dari keluarga, rekan ataumasyarakat, terjadi perubahan nilai-nilai dan karakter, serta menjadikan cult yangdiikuti sebagai "keluarga" baru.

6. Eksploitasi. Dapat berbentuk finansial, fisikal, atau psikologis. Tekanan untukmemberi uang (donasi, iuran, dll), menghabiskan waktu atau uang untuk berbagaipelatihan, atau memberi secara berlebihan untuk proyek tertentu, atau melakukanaktifitas seksual yang tidak pantas, bahkan penyiksaan anak.

7. Pandangan Totalitarian terhadap dunia (pengkotak-kotakan, sindrom Kita-mereka).Mengakibatkan pola pikir "diluar kelompok kami adalah kafir", ketergantungan padakelompok, mengutamakan tujuan-tujuan kelompok diatas individu, dan menyetujuisikap-perilaku tidak etis sambil mengklaim benar.

Jika seseorang ingin memutuskan untuk bergabung ke dalam suatu kelompok keagamaantertentu, setidaknya terlebih dahulu harus meninjau dengan seksama apa saja yangdiajarkan. Berikut ini beberapa hal relevan yang dapat dipertimbangkan/dipertanyakanketika menilai/mengevaluasi suatu denominasi atau sekte (sumber dari Sects - KnowledgeProtects! An informational brochure from the- Austrian Ministry for Environment, Youthand Family).

1. Apakah dunia sedang menuju kepada suatu jenis malapetaka (mis. kiamat, akhirjaman), dan hanya kelompok tersebut yang tahu bagaimana mencapai selamat?

2. Apakah kelompok tersebut memiliki resep manjur untuk menanggulangi segalamasalah? Apakah ajaran-ajaran kelompok tersebut dijabarkan sebagai suatu bentuksains?

3. Apakah pandangan yang diberikan terhadap dunia terasa simpel dan sederhana, danapakah hal tsb menjelaskan tiap problema?

4. Apakah ada ketergantungan yang kuat pada figur/sosok karismatik pemimpin (master /guru / bapa / ibu) atau pada hirarki otoritas?

5. Apakah pemikiran dibatasi dalam koridor "hitam putih"?6. Apakah ada kajian sains atau pemikiran rasional yang ditolak?7. Apakah kurang/tidak diperbolehkan bersikap kritis dalam komunitasnya?8. Apakah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tampak dihindari, dielakkan dengan

beragam alasan atau apakah jawabannya tampak diulur, ditunda?9. Apakah ada buku-buku dan laporan berita surat kabar yang ditolak atau diabaikan oleh

kelompok yang bersangkutan? Apakah kritik dan penolakan dari pihak luar dianggapbukti bahwa kelompok itu benar?

airkehidupan.theronworks.com

Page 26: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 26

10.Apakah ada ke-kurang-terbukaan atau kurangnya transparansi sehubungan denganpermintaan finansial yang dikenakan pada anggotanya?

11.Apakah jadwal pertemuan dibatasi/terisolasi, atau terbatas hanya boleh menggunakanbuku atau film tertentu saja, atau melarang berhubungan dengan teman atau kerabat?

12.Apakah anggota dituntut/dipaksa untuk mengungkapkan detil kehidupan pribadimereka?

13.Apakah calon anggota menerima isyarat akan adanya suatu "ajaran rahasia" ? Denganpengertian, "ajaran rahasia" tersebut tidak boleh diungkapkan pada dunia diluarkelompok.

14.Apakah sering terjadi konflik didalam lingkungan kelompok, seperti konflik antaraeks-anggota dengan anggota yang sekarang? Apakah ada konflik legal denganpemerintah?

15.Apakah salah satu tujuan tertingginya adalah melakukan pekerjaan-pekerjaan yanglebih banyak bagi kelompok itu sendiri?

16.Apakah ada keharusan/tekanan untuk merekrut calon anggota baru yang lain?

Umumnya pada suatu kelompok tidak akan memiliki seluruh kriteria diatas. Namun perludipertimbangkan agar berhati-hati apabila sebagian dari pertanyaan-pertanyaan diatasdijawab dengan "Ya".

***

airkehidupan.theronworks.com

Page 27: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 27

Berbeda Tanpa KonflikOleh : Khamami ZadaTanggal: 11/06/03

Konflik global antarumat manusia yang terjadi dalam satu abad ini telah menyadarkankita, betapa umat manusia telah hidup dalam permusuhan dan pertikaian. Selalu saja, adakonflik antarumat manusia di seluruh penjuru dunia. Agama adalah salah satu instrumenkonflik global yang terjadi di muka bumi. Perang Irak-Iran, Perang Arab-Israel, PerangTeluk, Perang Afghanistan, dan terakhir Peristiwa 11 September dan Tragedi Bali adalahbukti keterkaitan agama dengan konflik politik dunia global.

Kondisi demikian ini, semakin memperkuat solidaritas agama lintas teritorial (kawasan)negara. Umat manusia benar-benar diikat oleh keyakinan agama untuk membela saudara-saudara di negara lain, bukan lagi solidaritas kemanusiaan kaum tertindas. Sehinggaisunya bukan lagi isu politik (teritorial, ekonomi, atau budaya), melainkan sudah menjadiisu agama. Inilah yang selama ini terjadi di negara-negara Muslim ketika terjadi benturandengan sesama Muslim, dan bahkan dengan dunia non-Muslim sejak berabad-abad yanglalu. Konflik politik berubah menjadi konflik agama oleh karena agama digunakansebagai basis dukungan politik.

Fenomena ini menunjukkan betapa tata dunia yang damai belum menjadi kesadaran hidupglobal antarumat beragama. Impian dunia yang damai seakan sirna oleh ego politik,ekonomi, dan agama umat manusia. Di sinilah, agama kehilangan makna otentiknyasebagai petunjuk jalan menuju kedamaian. Sebab, agama sekedar memperkuat maknateologis yang ekslusif dan intoleran. Parahnya lagi, yang terjadi adalah radikalisasi umatberagama, bukan kulturalisasi yang inklusif dan toleran.

Radikalisme Agama

Agama dalam sejarahnya selalu menjadi pijakan teologis umat manusia. Meskipun Karxdan Nietzche berpandangan sinis terhadap agama, akan tetapi agama tidak pernahkehabisan pengikut. Agama tidak pernah hilang ditelan modernisasi. Ini berbeda dengantradisi (adat) yang bisa musnah dimakan oleh arus deras laju modernisasi. Namundemikian, agama sekarang ini mulai terdesak peranannya oleh rasionalitas manusiamodern, yang serba canggih.

Karena itulah, tantangan agama di masa modern adalah semakin berkurangnya peranagama di dalam komunitas masyarakat modern. Pada gilirannya, fenomena inimenjadikan pengikut agama mendefinisikan eksistensi agamanya untuk mensikapimodernitas yang serba-rasional dan sekuler. Itu sebabnya, di dalam komunitas agama ada

airkehidupan.theronworks.com

Page 28: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 28

yang frustasi dengan penyingkiran agama oleh proses modernisasi yang rasional dansekuler. Munculnya fundamentalisme dan radikalisasi agama adalah bagian daridialektika yang negatif antara agama dengan modernisasi. Hal ini tampak sekali daripengalaman umat Islam di beberapa kawasan dunia yang banyak melahirkan radikalisasiakibat serangan bertubi-tubi Barat lewat demokrasi, HAM, dan isu gender ke negara-negara Muslim. Tak pelak lagi, banyak bermunculan sikap penolakan terhadap konsepmodern Barat secara radikal akibat tidak tersedianya doktrin agama (Islam) yang eksplisittentang itu. Alih-alih konsep modern Barat justru mengkritik dan menyerang doktrinagama yang berasal dari Tuhan. Inilah yang menjadikan umat beragama mengalamiproses radikalisasi terhadap agamanya dengan karakternya yang keras, agresif, danmilitan.

Secara psikologis, sikap radikal umat beragama seringkali merupakan ungkapan yangtidak disadari dari chaos dan ketegangan dalam tubuh agama itu sendiri. Kecemasanakibat tuntutan sekular yang sering tak terhindarkan, ketidakpastian dogmatik akibatkeragaman interpretasi, serta krisis identitas akibat persaingan sosio-kultural global yangtajam, dan sebagainya mudah memantul secara terselubung dalam bentuk-bentukfanatisme dan kekerasan religius terhadap pemeluk agama lain. Yang dianggap musuh itubisa jadi sebenarnya hanyalah simbol-simbol dari kekacauan tanpa bentuk dalam dirimereka sendiri.

Dengan demikian, radikalisasi adalah sikap ketidakberdayaan melawan pengaruh luaryang begitu dahsyat tanpa bisa melakukan apresiasi konstruktif. Maka dari itu,radikalisasi umat seringkali diekspresikan melalui sikap penolakan, pengkafiran, dankekerasan. Hal ini tentu saja menunjukkan betapa problem internal umat untukberinteraksi dengan kenyataan sosial tidak mampu diselesaikan dengan baik.

Pengalaman Umat Islam Indonesia

Indonesia adalah negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia dan dalampercaturan politik di kawasan Asia Tenggara (Meski Islam di Asia Tenggara seringdisebut sebagai Islam periferal (Islam pinggiran), dalam kenyataannya perhatian Baratterhadap dunia Islam tidak saja terfokus kepada wilayah Timur Tengah. Islam di AsiaTenggara kini menjadi perhatian Barat setelah perkembangan Islam yang luar biasa diMalaysia, Indonesia, dan Filiphina. Karena itu, Islam di Indonesia tidak bisa diabaikanbegitu saja dalam percaturan politik global dewasa ini.) memiliki peran yang sangatstrategis. Karena itu, Islam di Indonesia dewasa ini memiliki daya tarik yang luar biasabagi beberapa pengamat sejak lengsernya Orde Baru, dan bahkan sejak Tragedi 11September Kelabu, yang telah menajamkan konflik Islam-Barat.

Kecenderungan ini sebenarnya lebih disebabkan oleh gejala bangkitnya gerakan Islam diIndonesia yang semakin bercorak radikal. Secara internal, sikap gerakan Islam yangmemperjuangkan syariat Islam menjadi hukum negara dan secara eksternal, bersikap anti-

airkehidupan.theronworks.com

Page 29: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 29

Barat (Amerika Serikat) melalui aksi protes, unjuk rasa, atau demontrasi, telahmenjadikan asumsi kelompok di luarnya menyebut sebagai gerakan radikal.

Semenjak kejatuhan Orde Baru, kelompok Islam radikal menemukan momentumnyauntuk melakukan akselerasi politik secara kultural (ormas Islam) dan struktural (partaiIslam). Peminggiran yang dilakukan rezim penguasa Orde Baru tampaknya menjadi spirituntuk melakukan gerakan di saat yang tepat. Munculnya, FPI, Laskar Jihad AhluusunahWaljama'ah, Majelis Mujahidin, Hizbut Tahrir, Ikhwanul Muslimin, HAMMAS, dan lainsebagainya, yang dirancang sebagai gerakan kultural dan maraknya pendirian partai-partaiIslam, seperti PUI (Partai Umat Islam), PKU (Partai Kebangkitan Umat), Partai MasyumiBaru, PPP, PSII (Partai Syarikat Islam), PSII 1905 (Partai Syarikat Islam 1905), Masyumi(Partai Politik Islam Masyumi), PBB, PK, PNU (Partai Nahdlatul Ummat) dan PP (PartaiPersatuan) sebagai gerakan struktural telah menjadi imaginasi bangkitnya Islam secaralebih tegas.

Dua strategi gerakan ini menjadi penting ketika rezim yang berkuasa memberikan anginkebebasan setelah lama gerakan Islam dipinggirkan secara politik oleh rezim Orde Baru.Hasilnya, adalah partai-partai Islam (PPP dan PBB) memperjuangkan Piagam Jakartamelalui jalur konstitusional demokrasi (parlemen), sedangkan ormas-ormas Islam radikalmemperjuangkan syariat Islam melalui jalur kultural; dakwah Islam dan aksi unjuk rasa,baik ke parlemen maupun ke istana negara. Kolaborasi ini tampaknya menjadi kekuatanuntuk melakukan perubahan secara bertahap di dalam sistem sosial dan kenegaraanbangsa Indonesia. Pada gilirannya, atribut, slogan, dan nama-nama Islam begitu ramaiditeriakan sebagai bagian dari pentas kekuatan dan pentas perjuangan.

Pergerakan Islam radikal memang sedang merambah ke wilayah-wilayah yangberpenduduk mayoritas Muslim di seluruh dunia. Indonesia dan Malaysia, yang secarastatistik berpenduduk mayoritas Muslim telah mengalami gejala globalisasi Islam radikal.(Secara lebih tegas Bassam Tibi menggunakan istilah fundamentalisme Islam, yang telahmenjadi fenomena global dalam politik dunia. Lihat Bassam Tibi, AncamanFundamentalisme Rajutan Islam Politik dan Kekacauan Dunia Baru, (Yogyakarta: TiaraWacana,2000), hlm. 3.) Realitas ini dapat dilihat dari perkembangan kelompok AbuSayyaf pimpinan Abu Bakar Janjalani di Filiphina, Laskar Jihad dan Front Pembela Islam(FPI), Hizbut Tahrir, Majelis Mujahidin, Ikhwanul Muslimin, dan lain sebagainya diIndonesia, dan Kelompok Mujahidin Malaysia (KMM) sebuah organisasi di bawahpayung PAS di Malaysia. Mereka dianggap telah mengembangkan operasi selamabeberapa tahun terakhir, menghimpun dana, melatih milisi, materi dan pengalaman untukmelawan Barat (Amerika Serikat), di samping memperjuangkan Islam secara radikal.Karena itu, oleh media Barat, mereka sering disebut kelompok Islam fundamentalis.

Agama Tanpa Konflik

airkehidupan.theronworks.com

Page 30: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 30

Berpijak pada realitas radikalisasi umat yang begitu kuat, maka sudah saatnya kitaberkewajiban mengembalikan pesan otentik agama sebagai wahyu yang kultural. Hal inidilakukan agar agama dapat diimplementasikan di dalam dunia yang selalu berubah.Sebab, seringkali agama dimanipulasi untuk mengukuhkan eksistensinya dengan masalalu tanpa merespons secara kreatif dengan dunia modern. Padahal, agama yang tidakmengikuti makna konstekstualnya akan kehilangan eksistensi dirinya yang akomodatifterhadap perubahan. Bukanlah, agenda agama-agama sejak awal diwahyukan adalahberdialog dengan problem sosial umat manusia? Karena itulah, mendialogkan agamadengan problem-problem sosial adalah suatu keniscayaan, karena agama tidak lahir dariruang hampa. Ketika agama tidak disampaikan melalui budaya, ia akan memicumunculnya ideologisasi "semu" terhadap agama, yakni sikap keberagamaan yangberlebihan dan radikal. Hal ini terjadi karena masyarakat tidak diajari untuk memahami,tetapi meyakini agama. Agama hanya menjadi lambang eksistensi. Ia lahir bukan darisebuah refleksi kesadaran yang sesungguhnya, malainkan lebih merupakan upayapenguatan status quo agama itu sendiri.

Dengan demikian, penghayatan umat terhadap agamanya adalah kunci pokok terjadinyaproses radikalisasi. Di sinilah urgensinya meng"kultural"kan agama dalam kehidupansosial umat manusia agar dapat memahami dan menyadari agamanya sebagai jalankultural menuju perdamaian. Jika agama hanya dijadikan instrumen politik, maka agamaakan dimanipulasi untuk kepentingan politik yang sifatnya sesaat. Akankah, agama yangditurunkan oleh Tuhan sebagai jalan hidup manusia menjadi jalan kematian manusia?Tentu saja tidak. Manusia ingin hidup bahagia, sejahtera dan damai. Maka, jalan yangditempuh dalam beragama bukan lagi jalan kekerasan yang merusak, tetapi jalankedamaian yang membahagiakan. Inilah sesungguhnya pesan otentik kepada umatmanusia. Karena itu, setiap perbedaan agama bukan menjadi masalah bagi kita sebagaiumat beragama, melainkan justru memperkaya pluralitas umat manusia.

Di tengah-tengah semakin kerasnya kehidupan umat manusia dengan tontonan konflikdan perang yang melibatkan faktor agama, maka para pemuka agama memiliki perananpenting untuk mengambil bagian dalam usaha perdamaian dunia. Mereka bisa tampilsebagai suatu kekuatan untuk memformulasikan etika global yang diharapkan dapatmenunjang kelangsungan perdamaian dunia. Meminjam komentar Hans Kung,cendekiawan asal Jerman, tidak akan ada suatu tatanan dunia (global system) yang suksesjika tidak dilengkapi dengan etika dunia (global ethic). Komitmen inilah yang pernahdilakukan para pemuka agama, ketika pada tahun 1993 untuk pertama kalinya dalamsejarah agama-agama, 6500 anggota Majelis Parlemen Agama-agama Dunia bertemu diChicago, Amerika Serikat, untuk menciptakan Declaration Toward a Global Ethic,deklarasi menuju tercapainya suatu etika global. (Alwi Shihab, Islam Inklusif, (Bandung:Mizan, 1999)).

Deklarasi ini sama halnya dengan Deklarasi Hak-hak Asasi Manusia yang dicanangkanpada tahun 1776 di Amerika Serikat yang merupakan langkah awal menuju kehidupan

airkehidupan.theronworks.com

Page 31: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 31

moral bangsa. Deklarasi etika global ini pun menandai awal dari usaha panjang untukmengorientasikan penduduk dunia menuju sikap saling pengertian, saling menghargai,dan kerjasama. Deklarasi ini berupaya untuk memadukan serta memberi tekanan kepadapersamaan-persamaan yang terdapat dalam ajaran moral agama-agama dunia masa kini.

Oleh karena itu, diperlukan komitmen perdamaian untuk masa depan peradaban umatmanusia. Kampanye rekonsiliasi dan penghentian kekerasan menjadi bagian penting bagiperdamaian dunia. Maka menjadi penting, jika etika global yang mencerminkan sikapkerjasama, persahabatan dan perdamaian dapat diwujudkan di kawasan yang sedangmenghadapi konflik dan perang. Dengan spirit ini, baik dari pemuka agama maupun elitepolitik internasional, konflik dapat segera diakhiri. Demi perdamaian sejati, seluruhkomponen masyarakat global ikut terlibat di dalamnya secara aktif.

Maka untuk sekarang ini sudah saatnya membangun perdamaian dunia dengan spiritagama. Komitmen ini diharapkan dapat memberikan kontribusinya bagi proses sosialisasidan penyadaran hidup damai sekaligus untuk mempersempit ruang konflik agama didunia global. Kini, sudah saatnya hidup damai abadi; tidak ada lagi konflik dan perangyang terjadi di muka bumi ini. Sejarah hidup umat manusia harus menjadi sejarah yangdamai tanpa konflik.

Dalam konteks ini, upaya yang paling memungkinkan bagi kita adalah mendefinisikankembali hidup toleran dan damai. Paradigma hidup toleran dimulai dari sikapkeberagamaan yang hanief, seperti yang menjadi ajaran Islam, bahwa hidup adalah untukkedamaian, bukan untuk kekerasan. Di dalam Islam, hubungan antara warga dalam suatukomunitas diatur dengan prinsip kerjasama, toleransi, dan ajakan damai. MasyarakatMadinah adalah bukti konkret betapa komunitas Islam hidup damai antar etnik (suku,kabilah) dan agama.

Seperti pernah dikisahkan dalam suatu hadits, "Ketika datang rombongan NasraniNajran berjumlah lima belas orang yang dipimpin oleh Abu al-Harits, Rasulullahberdialog dengan mereka dan mempersilahkan mereka untuk melakukan ibadah diMasjid Nabawi, sedangkan Rasulullah beserta sahabat shalat di bagian lain". Bahkan,Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "dan sesungguhnya sebaik-baik agama di sisiAllah adalah semangat pencarian kebenaran yang lapang (al-hanifiyah al-samhah)".Pernyataan Nabi SAW ini memberikan dasar bagi terwujudnya masyarakat, bangsa danagama yang toleran. Sehingga, Islam dalam sejarahnya adalah agama toleran, inklusif,dan damai.

Islam sesungguhnya tidak mengajarkan kekerasan dan kerusakan di muka bumi. KarenaIslam adalah agama rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi semua alam). Islam tidak sekedarmenjadi rahmat bagi pengikutnya, tetapi lebih dari itu menjadi rahmat bagi pengikutagama lain, umat lain, dan bahkan semua mahluk yang diciptakan Tuhan. Inilah yang

airkehidupan.theronworks.com

Page 32: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 32

ditunjukkan oleh Muhammad SAW kepada semua umat sejak di Mekah sampai diMadinah.

Karena itulah, seorang orientalis asal Perancis, Louis Gardet sampai menyebut modelmasyarakat Islam klasik sebagai "masyarakat inklusif" (mujtama' munfatih). Yakni,masyarakat yang tidak bersikap keras dan radikal terhadap komunitas lain (outsidercommunity). Dengan demikian, cita-cita ideal komunitas Islam benar-benar terwujud danmenjadi referensi historis untuk melanjutkannya di masa sekarang.

Nabi-nabi sebelum Muhammad pun, seperti Musa (Yahudi) dan Isa (Kristen) selalumengajak cinta kasih kepada umatnya. Sehingga secara teologis, semua agamamengajarkan kedamaian dan persaudaraan. Kesatuan transendental agama di dunia iniadalah persaudaraan, perdamaian dan cinta kasih. Sebab, agama tidak mengajarkankekerasan dan kekacauan yang bertentangan dengan cita-cita kemanusiaan universal.

Dalam konteks inilah, kita sekarang ini sangat mendambakan bangsa yang toleran diIndonesia demi masa depan kemanusiaan universal. Maka, dengan semangat agama yangtoleran, bangsa kita akan menjadi bangsa yang toleran. Cita-cita ini adalah gambaran aslidari keberagamaan yang otentik di dalam komunitas masyarakat dan bangsa yang plural.Ini dilakukan demi terciptanya komunitas plural yang toleran dan inklusif. Sekat-sekatprimordial-keagamaan tidak boleh lagi menghalangi pergaulan antar agama, karena inilahtantangannya di dalam masyarakat plural.

Dengan pijakan agama yang jelas tentang hidup toleran, Indonesia sebagai bangsa yangberpenduduk Muslim terbesar di dunia diharapkan dapat mewujudkan hidup secara damaidan toleran. Keyakinan keagamaan yang tidak radikal akan mengantarkan pada kenyataanpositif untuk hidup bersanding dengan agama lain secara wajar. Hidup bersama tanpapenghalang keyakinan, agama, dan identitas kelompok (etnis) akan menjadikan bangsakita sebagai bangsa yang terbuka.

Kesemuanya ini adalah cita-cita kita semuanya sebagai umat manusia, tanpa melihatidentitas etnik dan agamanya. Paradigma hidup toleran adalah tujuan kita sebagai bangsayang menjunjung harkat keberbedaan dan sedang menghadapi tantangan pluralitas yangterkoyak.

Jakarta, 29 Agustus 2003Khamami Zada.(Koordinator Kajian dan Penelitian Lembaga Kajian dan Pengembangan SumberdayaManusia (PP Lakpesdam NU) dan penulis buku "Islam Radikal: Pergulatan Ormas-OrmasIslam Garis Keras di Indonesia" (TERAJU:2002)

Sumber: Gpdi Maranatha ***

airkehidupan.theronworks.com

Page 33: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 33

Poem of Conformity

Too many people hiding behind a brick wall In the shadows of darkness

Afraid of the light… Afraid of themselves

Forever conforming to the standards set By other people living Behind the same wall

Why are people too afraid to act out What is deep inside them?

There are few of us that are Strong enough to break through that wall

Never afraid to be the people that we really are

(author unknown)

airkehidupan.theronworks.com

Page 34: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 34

Mengapa Dialog Agama SensitifOleh: DanielTanggal: 10/22/03

Saya pikir perlu kita pahami bersama bahwa dalam berbagai dialog antar agama,pembahasan plus-minus masing-masing agama dibutuhkan untuk dapat membangunsikap-sikap, paradigma keterbukaan dan pembaharuan. Pembahasan mengenai agamaselalu menjadi sensitif karena selama ini belum banyak berkembang sikap-sikap tersebutdalam kehidupan keberagamaan kita, sebaliknya sikap-sikap yang ditumbuhkan adalahpreservasi, kristalisasi kredo, dogma, kepercayaan, tradisi kolektif yang sayangnya justrumenekan berkembangnya kemampuan melihat kebenaran dengan mata hati (secara tulus)serta kemampuan koreksi-diri, malah mengembangkan "sistem keamanan terpadu"dengan beragam sikap-sikap defensif, apologetik, bahkan fanatik sehingga sedikitnyamenjelaskan mengapa persoalan agama menjadi begitu sensitif.

Agama selama ini banyak dipandang sebagai komoditas yang dibakukan menjadi "pakethemat-paket hemat" yang seringkali dijejali kepada umat awam, no questions asked. IniIslam/Kristen, take it or leave it. Masuk Islam/Kristen, or go to hell. Terjadi kompetisidan persaingan merebut pangsa pasar. Klaim-klaim bahwa agamanya paling benar punmenjadi marak. Terjadi perang/perseteruan antar agama. Agama juga telah begitu terdogmatisasi, terinstitusi, dan menjadi tradisi, sehingga seringmengalami kegagalan dalam menyesuaikan terhadap berbagai perubahan sosial yangterjadi dalam masyarakat dunia. Contoh-contohnya sering dapat disaksikan dalam realitashidup.

Kita perlu terus membuka wacana yang mengkaji hakikat agama, yaitu hubungan pribadimanusia dengan Tuhan dan dengan sesama manusia. Ajaran utama agama semestinyaditujukan untuk mempererat/merealisir hubungan antara manusia dengan Tuhan DANmanusia dengan sesama, BUKAN untuk meng-kristen/islamkan dunia, mengembalikankejayaan Islam, atau motif-motif primordial kolektif keagamaan lainnya.

***

airkehidupan.theronworks.com

Page 35: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 35

Memaknai Secara Positif "Untukmulah agamamu, danuntukkulah agamaku"Oleh: DanielTanggal: 10/22/03

Saya merasa kita perlu mengkaji lebih dalam paham "untukmulah agamamu, danuntukkulah agamaku." Saya pernah sedikit menyinggung kalau basis keluarnya ayattersebut adalah dari akhir konflik Muhammad dengan Quraisy. Sayangnya memangkalimat ini paling sering digunakan untuk pemisah-misahan/pengkotak-kotakan manusiakedalam kelompok-kelompok agama.

Kita akan coba mencari makna spiritual yang positif dari pemahaman umum yang saat inicenderung negatif.

Awalnya ketika dibaca melalui kacamata iman keagamaan institusi, ayat tersebut tidakberbeda artinya dengan pemahaman umum, ya untukmu agamamu, untukku agamaku.Tapi jika kita lebih dalam mengupas makna agama yang sesungguhnya, kita menemukanbahwa hakikat agama adalah sebagai reaksi dan pengalaman individu terhadap karyaTuhan dalam dirinya, dan sifatnya adalah sangat pribadi, unik, yang belum tentu sama.

Dari pandangan diatas saya menempatkan agama sebagai hubungan PRIBADI manusiayang nyata dengan Tuhan dan dengan sesama. Dengan menempatkan agama sebagaihubungan Tuhan-manusia-sesama, maka "untukmulah agamamu, untukkulah agamaku"dapat dimaknai secara positif yang menandaskan bahwa agama adalah hak asasi tiapindividu yang pilihannya tidak boleh dipaksakan oleh siapapun atau lembaga manapun.

Kebersamaan yang ideal harus dilandaskan bukan dari keseragaman ritual, syahadat, icon-icon & label-label agama, melainkan dari persamaan dan persatuan tujuan, cita-cita,harapan ideal tertinggi. Tidakkah semua agama institusi mengharapkan perdamaian ??

Someday religionists will get together and actually effect co-operation on the basis ofunity of ideals and purposes rather than attempting to do so on the basis of psychologicalopinions and theological beliefs. Goals rather than creeds should unify religionists.Since true religion is a matter of personal spiritual experience, it is inevitable that eachindividual religionist must have his own and personal interpretation of the realization ofthat spiritual experience. Let the term "faith" stand for the individual's relation to Godrather than for the creedal formulation of what some group of mortals have been able toagree upon as a common religious attitude. "Have you faith? Then have it to yourself."[P.1091 - §6]

***

airkehidupan.theronworks.com

Page 36: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 36

Mengkaji Lembaga AgamaMencoba menelaah agama yang dilembagakan, serta usulan untuk menghindarkanlembaga agama menjadi sistem perbudakan mental

Oleh: DanielTanggal: 10/22/03

"Jika saya cukup bodoh untuk memberimu suatu sistem dan jika kamu cukup bodohuntuk mengikutinya, kamu hanya akan melulu mengcopy, menirukan, menyesuaikan diri,menerima, dan ketika kamu lakukan itu kamu sudah menyediakan di dalam dirimu suatubentuk otoritas dari yang lain dan karena itu terjadi konflik antara kamu dan otoritasitu. Kamu merasakan harus melakukan hal ini dan hal itu sebab kamu telah diberitahuuntuk melakukannya namun juga kamu tidak mampu untuk melakukan itu. Kamumempunyai kehendak hatimu sendiri, kecenderungan dan tekanan yang bertentangandengan sistem yang kamu pikir harus diikuti dan oleh sebab itu terjadi suatupertentangan. Maka kamu akan mengarungi kehidupan ganda antara ideologi sistem dankeberadaan sebenarnya dari keseharianmu. Dalam usaha mencocokkan dengan ideologi,kamu menindas diri sendiri-- sedangkan apa yang sebenarnya benar bukanlah ideologitetapi jati dirimu. Jika kamu mencoba untuk mempelajari dirimu menurut kepada yanglain kamu tetap akan selalu menjadi manusia bekas." - J. Krishnamurti

Ini hanya sekedar wacana yang pernah melintas dalam fragmen pikiran saya.. mungkinbisa menjadi awal untuk diskusi bersama.

Saya melihatnya, "agama" yang dilembagakan, merupakan suatu sistem. Sistem yangawalnya didesain dan dikonstruksi atas rasa takut manusia akan kematian, atau fenomena-fenomena kehidupan lainnya yang masih sangat sulit dipahami. Sistem ini, diciptakanuntuk memberikan perasaan damai dan ketenangan hati, semacam jaminan akankelangsungan hidup di akhirat. Sistem ini dirancang untuk memberikan kerangkaberperilaku kepada manusia melalui ikatan-ikatan dogma, kredo/syahadat, berbagaimacam tata cara hidup, beragam jenis doa dan sujud, mantra, tradisi, tahayul, dll. Sistemini juga dibuat supaya manusia tidak perlu berpikir susah-susah diluar yang telahdigariskan oleh sistem.

Sistem ini butuh manusia-manusia sebagai pendukung keberadaannya. Makadianjurkanlah, diwajibkanlah kepada manusia yang terikat dalam sistem untukmenyebarkan informasi tentang sistem dan membawa masuk manusia lain kedalamsistem. Sedangkan untuk menjaga loyalitas, dibuatlah indoktrinasi ketakutan-ketakutan

airkehidupan.theronworks.com

Page 37: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 37

dalam pikiran manusia semacam "Takutlah akan Tuhan!" dan klaim-klaim (baca:ancaman) yang intinya "diluar sistem tidak ada keselamatan".

Tapi, walaupun bagi kebanyakan manusia ignorance is bliss, manusia merupakan mahlukintelektual kreatif yang memiliki pilihan bebas dan potensi spiritual. Karena itu darijaman ke jaman selalu saja ada manusia-manusia yang mencoba merombak sistem agama,mendobrak absurditas dogma-dogma agama, dan tidak sedikit yang keluar dari sistemuntuk menciptakan sistem alternatif. Ketika eksistensi sebuah sistem agama dianggapterancam, dibentuklah berbagai "biro pertahanan" untuk mengeradikasi sistem-sistemtandingan yang ada dan manusia-manusia yang dicap "berbahaya" yang berada di dalammaupun di luar sistem.

Sampai disini, peran dan tujuan sistem mulai berkembang, tidak lagi bagi kepentinganmanusia, namun utamanya adalah bagi kepentingan sistem itu sendiri. Sistem mulaimengontrol pola pikir manusia dengan kepercayaan-kepercayaan yang difaktualisasikan,ditanamkan ke dalam pikiran manusia. Sistem mulai menanamkan instruksi-instruksi,antara lain adalah bahwa sistem tidak mungkin salah, manusialah yang salah. Buku yangdisucikan oleh sistem adalah pegangan kebenaran mutlak. Kemudian sistem jugamenentukan kategorisasi benar-salah, baik-jahat, suci-sesat, surga-neraka, dsb. Sistem,disadari atau tidak mulai mengambil peran sebagai tuhan atas manusia dan lainnya.Sampai disini, definisi agama telah berubah, agama lebih menjadi suatu sistem yangdibangun untuk menjaga manusia dibawah kendali agama dengan premis semu supayamanusia dapat menuju akhirat secara mulus.

"Agama", ironisnya, telah menjadi suatu sistem perbudakan mental..

Agama, sistem perbudakan mental.. memang agak provokatif. Saya menemukan paraleldari metafor dalam film The Matrix yang ditilik dari perspektif memetik tentang sistemlembaga agama, namun tidak ada kaitannya dengan agama (true religion) sebagaipengalaman, hubungan individu manusia dengan Tuhan itu sendiri.

Hal-hal berikut bisa dijadikan pertimbangan:

• Mengapa orang-orang "religius fundamentalis" begitu represif terhadap orang lainyang "tidak seiman" dan cenderung emosional ketika dihadapkan pada "paradigmabaru, pandangan alternatif", dan "perubahan"?

• Mengapa dialog yang diupayakan antar-sistem selama puluhan tahun selalu berujungpada jalan buntu?

• Mengapa di satu sisi agama mendukung perdamaian, namun di sisi lain agamamelakukan kekerasan ? Pelajari perang dalam sejarah Islam hingga jihad yangdikaitkan dengan terorisme, kekejaman Gereja Roma Katholik di abad pertengahanketika menjadi state-religion, konflik Islam-Hindu di India, Islam-Kristen di

airkehidupan.theronworks.com

Page 38: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 38

Indonesia, dll. Agama adalah konsep yang dalam sejarahnya paling banyakmengakibatkan tingginya angka kematian manusia.

• Mengapa agama yang ada sifatnya cenderung lebih preservatif tradisi, mitologi dandogma, namun sulit memberikan solusi-solusi kemanusiaan yang efektif untuk dapatdiaplikasikan di jaman modern ?

Banyak yang berpendapat berbagai masalah yang timbul dalam agama merupakanmasalah "individunya", bukan agamanya. Saya berpendapat lain. Meskipun manusiaadalah aktuator masalah, Masalah yang sebenarnya justru ada pada sistem yang pertamakali diciptakan manusia sendiri. Sistem ini yang telah menyebarkan (istilah meme-nya)mind virus kepada para aktuator (imam, pendeta, dll), ideologi yang dianggap palingbenar, kitab suci yang diberhalakan, nabi-nabi yang ditinggikan derajatnya, dsb. Sistemagama telah membentuk frame of thinking manusia yang mana ego menjadi begitumengakar scr kolektif membentuk egotisme agama. Ketika manusia dipaksa untukmenjadi seragam dengan agama, manusia masuk kedalam perbudakan agama, danmanusia kehilangan keunikan identitas jati-dirinya (potensi spiritual), dari situlah sayapikir masalahnya bermunculan.

Jika kita sepakat bahwa masalahnya ada pada sistem, maka mau tak mau perlu dicari flawdalam sistem, dan perlu ada perubahan untuk memperbaiki sistem agama. Saya samasekali tidak menyarankan meruntuhkan sistem agama yang ada, karena akibatnya sangatcatastrophic. Tapi disini kita juga dihadapkan kepada masalah lagi. Machiavellimengungkapkan betapa sulitnya melakukan perubahan pada suatu sistem. Sistem, ketikasemakin mengakar dan menjadi way of life bagi manusianya, termaterialisasi kedalamrealitas pandangan hidup manusia yang dimutlakkan. Manusia menjadi dependanterhadap sistem. Bahkan tidak sedikit yang mencari nafkah dengan memanfaatkan sistemtsb (i.e. komersialisasi/bisnis agama). Maka tidak heran jika banyak timbul kelompok-kelompok bela agama, kelompok-kelompok konservatif yang tujuannya untuk konservasiagama. Ketika manusia diperbudak agama, manusia akan mati-matian mempertahankanagama.

Tapi, "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat..."[Yesus, Markus 2:27]

Sehingga prioritasnya adalah mengembalikan dahulu hakikat sistem pada tempatnyasemula. Agama diadakan untuk manusia, bukan manusia untuk agama. Jika manusia telahberani mengambil kontrol atas hak asasi intelektualnya, kemudian berkuasa atasagamanya, maka dinamika perubahan dalam sistem agama menuju pencerahanspiritualitas dan perdamaian umat manusia dapat terwujud.

***

airkehidupan.theronworks.com

Page 39: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 39

Mengapa Hati Nurani Banyak Orang Tidak Berfungsidengan Baik?Oleh: Irmansyah EffendiTanggal: 10/07/03

Bagaimana anda dapat mendengarkan hati nurani anda? Bagaimana anda dapat mengikutihati nurani anda? Bagaimana anda dapat membiarkan hati nurani anda sebagai nahkodadari diri dan hidup anda?

Sebelum mempelajari bagaimana kita dapat mendengar, mengikuti, dan membiarkan hatinurani kita menjadi nahkoda dari diri dan hidup kita, kita harus mundur selangkahterlebih dahulu. Marilah kita lihat terlebih dahulu penyebab mengapa hati nurani banyakorang tidak berfungsi dengan baik, walaupun sebenarnya hati nurani adalah sesuatu yangsangat penting dalam hidup kita. Penyebab-penyebabnya adalah:

Tidak ada Pelajaran Teknis Mengenai Hati Nurani

Secara umum dapat kita katakan bahwa dengan belajar seseorang biasanya menjadipandai. Pada umumnya manusia membutuhkan pelajaran dan pelatihan untuk dapatmenjadi pandai dalam sebuah hal. Hanya orang-orang tertentu yang mempunyai bakatkhusus yang dapat menjadi cukup pandai dalam hal-hal tertentu tanpa sebelumnya belajarataupun memperoleh pelatihan dalam bidang tersebut.

Kita memang telah banyak mempelajari berbagai hal sehubungan dengan hati nurani.Tetapi, apabila kita teliti, hal-hal yang kita pelajari mengenai hati nurani hanyaberhubungan dengan cerita-cerita mengenai hati nurani tersebut. Kita telah mendengardan mempelajari mengenai betapa pentingnya hati nurani, betapa pentingnya mendengardan mengikuti hati nurani kita, tetapi sebelum kita dapat mendengar dan mengikuti hatinurani kita, hati nurani kita harus sudah aktif dan kuat terlebih dahulu. Sayangnya, tidakada yang mengajarkan bagaimana cara mengaktifkan dan menguatkan hati nurani ini.

Dengan dibukanya rahasia terbesar ini, mudah-mudahan pengetahuan ini dapatdimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan anda dan sesama. Dengan latihan yangsungguh-sungguh sudah pasti hati nurani anda akan menjadi aktif dan kuat. Sepanjanganda selalu mempergunakan hati nurani anda setiap saat, semua yang anda lakukan akansesuai dengan yang dikehendaki Tuhan dan anda akan semakin dekat lagi dengan-Nya.

Ingatlah bahwa melakukan satu hal yang baik di mata Tuhan adalah jauh lebih pentingdari pada melakukan sejuta hal yang baik menurut otak anda. Apabila selama ini anda

airkehidupan.theronworks.com

Page 40: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 40

tidak tahu, atau tidak pasti apakah apa yang anda lakukan adalah sesuatu yang baik dimata Tuhan atau tidak, dengan aktif dan kuatnya hati nurani anda, anda akan tahu. Andaakan selalu melakukan hal-hal yang terbaik dalam hidup anda, sepanjang andamempergunakan hati nurani anda.

Hati Belum Terbuka

Bukankah hati nurani adalah sesuatu yang sangat alami dan penting dalam diri kita?Bukankah hati nurani adalah sebuah karunia yang sangat berharga dari Tuhan Yang MahaEsa? Lalu, mengapa karunia yang sangat berharga ini tidak berfungsi dengan baik padadiri kita sebagaimana seharusnya?

Ingatlah bahwa hati nurani adalah inti dari hati kita, seharusnya, hati nurani memangberfungsi secara alami dalam dari setiap manusia. Tetapi, karena merupakan inti terdalamdari hati, hati nurani sangat terpengaruh oleh keadaan hati. Hati pada banyak manusiaditutup oleh otak manusia oleh kotoran-kotoran yang ditimbulkan oleh emosi negatif.

Oleh lingkungannya, manusia sedari kecil cenderung diarahkan untuk menahan hatinyadan membiarkan otaknya untuk menguasai dirinya. Setiap kali hal ini dilakukan, otakakan menjadi semakin kuat dan menekan, menutup hati.

Manusia juga cenderung dihinggapi oleh emosi-emosi negatif. Setiap kali emosi negatifmenghinggapi manusia, sebenarnya muncul kotoran-kotoran yang mengotori hatinya.Kotoran yang muncul karena emosi negatif ini tidak langsung hilang setelah emosinegatifnya lenyap. Manusia sendiri jarang membersihkan hatinya.

Jadi, semakin lama semakin banyak kotoran yang menumpuk. Lama kelamaan, kotoranini menutupi hati hingga hanya terbuka kecil sekali. Dengan demikian tentu saja hatinurani juga tidak dapat menjadi aktif karena terkurung di dalam hati yang tertutup ini.Sebelum hati nurani dapat diaktifkan, terlebih dahulu hati harus dibuka.

Ingatlah, apabila kita berbicara mengenai emosi negatif disini, kita tidak berbicaramengenai penilaian di mata manusia. Jadi, walaupun seseorang sudah dapatmengendalikan emosi dan sifat negatifnya sedemikian baiknya hingga dia tidakmenunjukan sedikitpun emosi atau pun sifat negatifnya di wajah maupun gerak tubuhlainnya, dia masih dikatakan mempunyai emosi atau sifat negatif. Dia hanya telah dapatmengendalikannya, sehingga tidak terlihat oleh manusia.

Seseorang dapat dikatakan bebas dari emosi dan sifat negatifnya hanya setelah cahaya dankasih Tuhan selalu memancar serta berkelimpahan di hatinya sehingga hatinya memangtidak sedikit pun terpengaruh oleh emosi maupun sifat negatif tersebut. Ingatlah, bukanapa yang terlihat yang penting, tetapi apa yang ada di hatilah yang paling terutama.

airkehidupan.theronworks.com

Page 41: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 41

Hati Nurani Belum Aktif

Hati Nurani yang telah terkurung sekian lama di dalam hati yang tertutup, perlahan-lahanmenjadi pasif. Jadi, sekiranya hati sudah di buka pun, anda belum dapat mempergunakanhati nurani anda secara langsung. Anda harus mengaktifkan hati nurani anda terlebihdahulu. Setelah hati nurani menjadi aktif, anda masih harus melatih hati nurani anda agardapat melawan tekanan dan batasan yang selama ini telah dibuat otak.

Otak Terlalu Dominan

Ingatlah bahwa otak kita adalah bagian dari tubuh fisik kita. Otak kita terhubung langsungdengan tubuh fisik kita dan kita, selama ini sudah sangat terbiasa untuk hanya mengenaldan berinteraksi dengan diri kita dari tubuh fisik. Kita juga terbiasa untukmempergunakan otak kita sampai mengalahkan hati kita. Dengan demikian otak telahmenjadi sangat dominan. Oleh sebab itu dibutuhkan pengertian dan kesungguhan untukdapat mengurangi dominasi otak dan memberikan kesempatan kepada hati nurani untukdapat menjadi nahkoda bagi diri dan hidup kita.

Mementingkan Diri Sendiri

Hati nurani pada kebanyakan manusia memang pasif dan terkurung di dalam hati yangmempunyai banyak kotoran. Tetapi, sebenarnya hati nurani masih tetap berusaha untukbekerja. Hati nurani pada setiap manusia pasti pernah bekerja, setidak-tidaknya untukbeberapa kali dalam hidupnya, khususnya apabila seseorang sedang berhadapan dengansesuatu yang sangat penting di mana godaan yang menjauhkan dirinya dari Tuhan yangsangat kuat. Saat seseorang menghadapi sesuatu yang sangat jelek yang dapatmenjauhkannya dari Tuhan hati nurani akan memberontak sekuatnya dari semuahambatan dan memberi peringatan kepada kita. Hati nurani tidak mau membiarkan kitaterjerumus dan menjauh dari Tuhan.

Tetapi, bagi manusia yang mementingkan diri sendiri, otak akan menutup hati nuranidengan mudah. Lihatlah betapa mudahnya otak membenarkan diri sendiri denganmemanipulasi info yang ada. Lihatlah betapa dengan mudahnya otak memilah-milahinformasi dengan hanya mengambil informasi-informasi yang diinginkan untuk membelakepentingan dirinya sendiri.

Karena terlalu mementingkan diri sendiri, banyak manusia tidak menghiraukan hatinuraninya. Oleh otaknya, hati nuraninya ditekan hingga semakin sulit untuk berperan.Setiap kali otak berhasil mengalahkan hati nurani, hati nurani menjadi semakin lemah.Lama kelamaan, hati nurani menjadi sangat tidak aktif gara-gara seseorang hanyamementingkan dirinya sendiri. (Padmajaya®)

airkehidupan.theronworks.com

Page 42: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 42

Irmansyah Effendi adalah pendiri Yayasan Padmajaya yang bergerak di bidangpenyembuhan spiritual. Beliau juga aktif menulis berbagai buku seperti Reiki, Kundalini,Reiki Tummo, Kundalini 2, Rei Ki 2, Shing Chi, Kesadaran Jiwa, 5 Gerakan Awet MudaTibet, dan Hati Nurani.

Sumber: Kolom Padmajaya ***

airkehidupan.theronworks.com

Page 43: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 43

Merenungkan KemerdekaanOleh: Daniel

Memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang lalu, masing-masing punyapandangan dan harapan akan maknanya. Terutama belakangan ini dimana integritas dannasionalitas bangsa sangat dibutuhkan, banyak yang mengkaitkan kemerdekaan denganajakan positif untuk bersatu, menjalin persatuan bangsa.

Terlepas dari itu, secara pribadi, setiap kali menjelang perayaan kemerdekaan selaluterbesit dalam benak saya, apakah kita sungguh sudah merdeka ? Maksud saya,

Apakah kita sudah merdeka dari lingkaran kemiskinan? Merdeka dari jurang kebodohan?Merdeka dari tirani opini mayoritas? Merdeka dari penjajahan terselubung?

Apakah kita sudah merdeka secara fisik? Merdeka dari segala bentuk kejahatan? Merdekadari wabah sakit penyakit? Merdeka dari segala bentuk perbudakan anak? Merdeka daripenyalahgunaan narkotika?

Apakah kita sudah merdeka secara mental? Merdeka dari perbudakan nafsu? Merdekadari keinginan-keinginan yang egois? Merdeka dari kuk dan ikatan tradisi? Merdeka daripenurunan derajat wanita? Merdeka dari tabu, tahayul dan kepercayaan yang didasarkanatas ketakutan-ketakutan warisan masa lalu?

Apakah kita sudah merdeka secara spiritual, rohani? Merdeka dari dogmatisme lembagaagama? Merdeka dari pengkotak-kotakan agama? Merdeka dari kontradiksi-kontradiksiteologis? Merdeka dari paradigma benar-salah dan “agama saya paling benar, lainnyacalon penghuni neraka”?

Singkatnya, dari semua itu, apakah kita yang hidup disini, secara jasmani, mental danrohani, sungguh-sungguh sudah merdeka ?

Jawabannya akan sangat sulit diterima, bahkan bagi saya pribadi. Tanpa bermaksudpesimis, namun.. bisa dikatakan, “kita ada disini karena kita tidak merdeka”. Malah, kitacenderung memilih untuk tidak merdeka. Kita condong terikat oleh, atau mengikatkandiri kepada berbagai hal (nafsu, kekuasaan, ketidakpedulian, kepentingan-kepentinganegois, keinginan-keinginan materialistik, dll), bahkan ketika kita sebenarnya tidak mauterikat dalam ketidakmerdekaan tersebut, tampaknya kita tidak kuasa bahkan menikmatikeadaan terjerat di dalam segala bentuk kungkungan itu.

airkehidupan.theronworks.com

Page 44: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 44

Menghadapi, menyadari kenyataan tersebut merupakan langkah awal menuju artimerdeka yang sejati.

Semoga dapat menjadi renungan bersama.***

airkehidupan.theronworks.com

Page 45: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 45

Benarkah Poligami Sunah..?Oleh: Faqihuddin Abdul KodirTanggal: 6/19/03

UNGKAPAN "poligami itu sunah" sering digunakan sebagai pembenaran poligami.

Namun, berlindung pada pernyataan itu, sebenarnya bentuk lain dari pengalihan tanggungjawab atas tuntutan untuk berlaku adil karena pada kenyataannya, sebagaimanaditegaskan Al Quran, berlaku adil sangat sulit dilakukan (An-Nisa: 129).

DALIL "poligami adalah sunah" biasanya diajukan karena sandaran kepada teks ayat AlQuran (QS An-Nisa, 4: 2-3) lebih mudah dipatahkan. Satu-satunya ayat yang berbicaratentang poligami sebenarnya tidak mengungkapkan hal itu pada konteks memotivasi,apalagi mengapresiasi poligami. Ayat ini meletakkan poligami pada konteks perlindunganterhadap yatim piatu dan janda korban perang.

Dari kedua ayat itu, beberapa ulama kontemporer, seperti Syekh Muhammad Abduh,Syekh Rashid Ridha, dan Syekh Muhammad al-Madan-ketiganya ulama terkemuka AzharMesir-lebih memilih memperketat.

Lebih jauh Abduh menyatakan, poligami adalah penyimpangan dari relasi perkawinanyang wajar dan hanya dibenarkan secara syar'i dalam keadaan darurat sosial, sepertiperang, dengan syarat tidak menimbulkan kerusakan dan kezaliman (Tafsir al-Manar,4/287).

Anehnya, ayat tersebut bagi kalangan yang propoligami dipelintir menjadi "hak penuh"laki-laki untuk berpoligami. Dalih mereka, perbuatan itu untuk mengikuti sunah NabiMuhammad SAW. Menjadi menggelikan ketika praktik poligami bahkan dipakai sebagaitolok ukur keislaman seseorang: semakin aktif berpoligami dianggap semakin baik poisisikeagamaannya. Atau, semakin bersabar seorang istri menerima permaduan, semakin baikkualitas imannya. Slogan-slogan yang sering dimunculkan misalnya, "poligami membawaberkah", atau "poligami itu indah", dan yang lebih populer adalah "poligami itu sunah".

Dalam definisi fikih, sunah berarti tindakan yang baik untuk dilakukan. Umumnyamengacu kepada perilaku Nabi. Namun, amalan poligami, yang dinisbatkan kepada Nabi,ini jelas sangat distorsif. Alasannya, jika memang dianggap sunah, mengapa Nabi tidakmelakukannya sejak pertama kali berumah tangga?

Nyatanya, sepanjang hayatnya, Nabi lebih lama bermonogami daripada berpoligami.Bayangkan, monogami dilakukan Nabi di tengah masyarakat yang menganggap poligami

airkehidupan.theronworks.com

Page 46: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 46

adalah lumrah. Rumah tangga Nabi SAW bersama istri tunggalnya, Khadijah bintiKhuwalid RA, berlangsung selama 28 tahun. Baru kemudian, dua tahun sepeninggalKhadijah, Nabi berpoligami. Itu pun dijalani hanya sekitar delapan tahun dari sisa hidupbeliau. Dari kalkulasi ini, sebenarnya tidak beralasan pernyataan "poligami itu sunah".

Sunah, seperti yang didefinisikan Imam Syafi'i (w. 204 H), adalah penerapan Nabi SAWterhadap wahyu yang diturunkan. Pada kasus poligami Nabi sedang mengejawantahkanAyat An-Nisa 2-3 mengenai perlindungan terhadap janda mati dan anak-anak yatim.Dengan menelusuri kitab Jami' al-Ushul (kompilasi dari enam kitab hadis ternama) karyaImam Ibn al-Atsir (544-606H), kita dapat menemukan bukti bahwa poligami Nabi adalahmedia untuk menyelesaikan persoalan sosial saat itu, ketika lembaga sosial yang adabelum cukup kukuh untuk solusi.

Bukti bahwa perkawinan Nabi untuk penyelesaian problem sosial bisa dilihat pada teks-teks hadis yang membicarakan perkawinan-perkawinan Nabi. Kebanyakan dari merekaadalah janda mati, kecuali Aisyah binti Abu Bakr RA.

Selain itu, sebagai rekaman sejarah jurisprudensi Islam, ungkapan "poligami itu sunah"juga merupakan reduksi yang sangat besar. Nikah saja, menurut fikih, memiliki berbagaipredikat hukum, tergantung kondisi calon suami, calon istri, atau kondisi masyarakatnya.Nikah bisa wajib, sunah, mubah (boleh), atau sekadar diizinkan. Bahkan, Imam al-Alusidalam tafsirnya, Rûh al-Ma'âni, menyatakan, nikah bisa diharamkan ketika calon suamitahu dirinya tidak akan bisa memenuhi hak-hak istri, apalagi sampai menyakiti danmencelakakannya. Demikian halnya dengan poligami. Karena itu, Muhammad Abduhdengan melihat kondisi Mesir saat itu, lebih memilih mengharamkan poligami.

Nabi dan larangan poligami

Dalam kitab Ibn al-Atsir, poligami yang dilakukan Nabi adalah upaya transformasi sosial(lihat pada Jâmi' al-Ushûl, juz XII, 108-179). Mekanisme poligami yang diterapkan Nabimerupakan strategi untuk meningkatkan kedudukan perempuan dalam tradisi feodal Arabpada abad ke-7 Masehi. Saat itu, nilai sosial seorang perempuan dan janda sedemikianrendah sehingga seorang laki-laki dapat beristri sebanyak mereka suka.

Sebaliknya, yang dilakukan Nabi adalah membatasi praktik poligami, mengkritik perilakusewenang-wenang, dan menegaskan keharusan berlaku adil dalam berpoligami.

Ketika Nabi melihat sebagian sahabat telah mengawini delapan sampai sepuluhperempuan, mereka diminta menceraikan dan menyisakan hanya empat. Itulah yangdilakukan Nabi kepada Ghilan bin Salamah ats-Tsaqafi RA, Wahb al-Asadi, dan Qais binal-Harits. Dan, inilah pernyataan eksplisit dalam pembatasan terhadap kebiasan poligamiyang awalnya tanpa batas sama sekali.

airkehidupan.theronworks.com

Page 47: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 47

Pada banyak kesempatan, Nabi justru lebih banyak menekankan prinsip keadilanberpoligami. Dalam sebuah ungkapan dinyatakan: "Barang siapa yang mengawini duaperempuan, sedangkan ia tidak bisa berbuat adil kepada keduanya, pada hari akhiratnanti separuh tubuhnya akan lepas dan terputus" (Jâmi' al-Ushûl, juz XII, 168, nomorhadis: 9049). Bahkan, dalam berbagai kesempatan, Nabi SAW menekankan pentingnyabersikap sabar dan menjaga perasaan istri.

Teks-teks hadis poligami sebenarnya mengarah kepada kritik, pelurusan, danpengembalian pada prinsip keadilan. Dari sudut ini, pernyataan "poligami itu sunah"sangat bertentangan dengan apa yang disampaikan Nabi. Apalagi dengan melihatpernyataan dan sikap Nabi yang sangat tegas menolak poligami Ali bin Abi Thalib RA.Anehnya, teks hadis ini jarang dimunculkan kalangan propoligami. Padahal, teks inidiriwayatkan para ulama hadis terkemuka: Bukhari, Muslim, Turmudzi, dan Ibn Majah.

Nabi SAW marah besar ketika mendengar putri beliau, Fathimah binti Muhammad SAW,akan dipoligami Ali bin Abi Thalib RA. Ketika mendengar rencana itu, Nabi punlangsung masuk ke masjid dan naik mimbar, lalu berseru: "Beberapa keluarga BaniHasyim bin al-Mughirah meminta izin kepadaku untuk mengawinkan putri merekadengan Ali bin Abi Thalib. Ketahuilah, aku tidak akan mengizinkan, sekali lagi tidakakan mengizinkan. Sungguh tidak aku izinkan, kecuali Ali bin Abi Thalib menceraikanputriku, kupersilakan mengawini putri mereka. Ketahuilah, putriku itu bagian dariku;apa yang mengganggu perasaannya adalah menggangguku juga, apa yang menyakitihatinya adalah menyakiti hatiku juga." (Jâmi' al-Ushûl, juz XII, 162, nomor hadis: 9026).

Sama dengan Nabi yang berbicara tentang Fathimah, hampir setiap orangtua tidak akanrela jika putrinya dimadu. Seperti dikatakan Nabi, poligami akan menyakiti hatiperempuan, dan juga menyakiti hati orangtuanya.

Jika pernyataan Nabi ini dijadikan dasar, maka bisa dipastikan yang sunah justru adalahtidak mempraktikkan poligami karena itu yang tidak dikehendaki Nabi. Dan, Ali bin AbiThalib RA sendiri tetap bermonogami sampai Fathimah RA wafat.

Poligami tak butuh dukungan teks

Sebenarnya, praktik poligami bukanlah persoalan teks, berkah, apalagi sunah, melainkanpersoalan budaya. Dalam pemahaman budaya, praktik poligami dapat dilihat daritingkatan sosial yang berbeda.Bagi kalangan miskin atau petani dalam tradisi agraris, poligami dianggap sebagaistrategi pertahanan hidup untuk penghematan pengelolaan sumber daya. Tanpa susahpayah, lewat poligami akan diperoleh tenaga kerja ganda tanpa upah. Kultur ini dibawamigrasi ke kota meskipun stuktur masyarakat telah berubah. Sementara untuk kalanganpriayi, poligami tak lain dari bentuk pembendamatian perempuan. Ia disepadankan

airkehidupan.theronworks.com

Page 48: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 48

dengan harta dan takhta yang berguna untuk mendukung penyempurnaan derajat sosiallelaki.

Dari cara pandang budaya memang menjadi jelas bahwa poligami merupakan prosesdehumanisasi perempuan. Mengambil pandangan ahli pendidikan Freire, dehumanisasidalam konteks poligami terlihat mana kala perempuan yang dipoligami mengalami self-depreciation. Mereka membenarkan, bahkan bersetuju dengan tindakan poligamimeskipun mengalami penderitaan lahir batin luar biasa. Tak sedikit di antara mereka yangmenganggap penderitaan itu adalah pengorbanan yang sudah sepatutnya dijalani, ataupoligami itu terjadi karena kesalahannya sendiri.

Dalam kerangka demografi, para pelaku poligami kerap mengemukakan argumenstatistik. Bahwa apa yang mereka lakukan hanyalah kerja bakti untuk menutupikesenjangan jumlah penduduk yang tidak seimbang antara lelaki dan perempuan. Tentusaja argumen ini malah menjadi bahan tertawaan. Sebab, secara statistik, meskipunjumlah perempuan sedikit lebih tinggi, namun itu hanya terjadi pada usia di atas 65 tahunatau di bawah 20 tahun. Bahkan, di dalam kelompok umur 25-29 tahun, 30-34 tahun, dan45-49 tahun jumlah lelaki lebih tinggi. (Sensus DKI dan Nasional tahun 2000; terimakasih kepada lembaga penelitian IHS yang telah memasok data ini).

Namun, jika argumen agama akan digunakan, maka sebagaimana prinsip yang dikandungdari teks-teks keagamaan itu, dasar poligami seharusnya dilihat sebagai jalan darurat.Dalam kaidah fikih, kedaruratan memang diperkenankan. Ini sama halnya denganmemakan bangkai; suatu tindakan yang dibenarkan manakala tidak ada yang lain yangbisa dimakan kecuali bangkai.

Dalam karakter fikih Islam, sebenarnya pilihan monogami atau poligami dianggappersoalan parsial. Predikat hukumnya akan mengikuti kondisi ruang dan waktu. PerilakuNabi sendiri menunjukkan betapa persoalan ini bisa berbeda dan berubah dari satukondisi ke kondisi lain. Karena itu, pilihan monogami-poligami bukanlah sesuatu yangprinsip. Yang prinsip adalah keharusan untuk selalu merujuk pada prinsip-prinsip dasarsyariah, yaitu keadilan, membawa kemaslahatan dan tidak mendatangkan mudarat ataukerusakan (mafsadah).

Dan, manakala diterapkan, maka untuk mengidentifikasi nilai-nilai prinsipal dalamkaitannya dengan praktik poligami ini, semestinya perempuan diletakkan sebagai subyekpenentu keadilan. Ini prinsip karena merekalah yang secara langsung menerima akibatpoligami. Dan, untuk pengujian nilai-nilai ini haruslah dilakukan secara empiris,interdisipliner, dan obyektif dengan melihat efek poligami dalam realitas sosialmasyarakat.

airkehidupan.theronworks.com

Page 49: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 49

Dan, ketika ukuran itu diterapkan, sebagaimaan disaksikan Muhammad Abduh, ternyatayang terjadi lebih banyak menghasilkan keburukan daripada kebaikan. Karena itulahAbduh kemudian meminta pelarangan poligami.

Dalam konteks ini, Abduh menyitir teks hadis Nabi SAW: "Tidak dibenarkan segalabentuk kerusakan (dharar) terhadap diri atau orang lain." (Jâmi'a al-Ushûl, VII, 412,nomor hadis: 4926). Ungkapan ini tentu lebih prinsip dari pernyataan "poligami itusunah". []

***

airkehidupan.theronworks.com

Page 50: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 50

Bila Diri Sempit HatiOleh: KH. Abdullah GymnastiarTanggal: 5/26/03

Semoga ALLAH SWT senantiasa memberikan kepada kita hati yang lapang, yangjernih, karena ternyata berat sekali menghadapi hidup dengan hati yangsempit.

Hati yang lapang dapat diibaratkan sebuah lapangan yang luas membentang,walaupun ada anjing, ada ular, ada kalajengking, dan ada aneka binatang buaslainnya, pastilah lapangan akan tetap luas. Aneka binatang buas yang adamalah makin nampak kecil dibandingkan dengan luasnya lapangan. Sebaliknya,hati yang sempit dapat diibaratkan ketika kita berada di sebuah kamar mandiyang sempit, baru berdua dengan tikus saja, pasti jadi masalah. Belum lagijika dimasukkan anjing, singa, atau harimau yang sedang lapar, pastilah akanlebih bermasalah lagi.

Entah mengapa kita sering terjebak dalam pikiran yang membuat hari-hari kitamenjadi hari-hari yang tidak nyaman, yang membuat pikiran kita menjadikeruh, penuh rencana-rencana buruk. Waktu demi waktu yang dilalui seringkali diwarnai kondisi hati yang mendidih, bergolak, penuh ketidaksukaan,terkadang kebencian, bahkan lagi dendam kesumat. Capek rasanya. Menjelangtidur, otak berpikir keras menyusun rencana bagaimana memuntahkan kebenciandan kedendaman yang ada di lubuk hatinya agar habis tandas terpuaskan kepadayang dibencinya. Hari-harinya adalah hari uring-uringan makan tak enak,tidur tak nyenyak dikarenakan seluruh konsentrasi dan energinya difokuskanuntuk memuaskan rasa bencinya ini.

Ah, sahabat. Sungguh alangkah menderitanya orang-orang yang disiksa olehkesempitan hati. Dia akan mudah sekali tersinggung, dan kalau sudahtersinggung seakan-akan tidak termaafkan, kecuali sudah terpuaskan denganmelihat orang yang menyinggungnya menderita, sengsara, atau tidak berdaya.

Seringkali kita dengar orang-orang yang dililit derita akibat rasa bencinya.Padahal ternyata yang dicontohkan para rasul, para nabi, para ulama yangikhlas, orang-orang yang berjiwa besar, bukanlah mencontohkan mendendam,membenci atau busuk hati. Yang dicontohkan mereka justru pribadi-pribadiyang berdiri kokoh bagai tembok, tegar, sama sekali tidak terpancing olehcaci maki, cemooh, benci, dendam, dan perilaku-perilaku rendah lainnya.Sungguh, pribadinya bagai pohon yang akarnya menghunjam ke dalam tanah,

airkehidupan.theronworks.com

Page 51: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 51

begitu kokoh dan kuat, hingga diterpa badai dan diterjang topan sekalipun,tetap mantap tak bergeming.

Tapi orang-orang yang lemah, hanya dengan perkara-perkara remeh sekalipun,sudah panik, amarah membara, dan dendam kesumat. Walaupun non muslim, kitabisa mengambil pelajaran dari Abraham Lincoln (mantan Presiden Amerika). Diabila memilih pejabat tidak pernah memusingkan kalau pejabat yang dipilihnyaitu suka atau tidak pada dirinya, yang dia pikirkan adalah apakah pejabatitu bisa melaksanakan tugas dengan baik atau tidak. Beberapa orang kawan danlawan politiknya tentu saja memanfaatkan moment ini untuk menghina, mencela,dan bahkan menjatuhkannya, tapi ia terus tidak bergeming bahkan berkatadengan arifnya,

"Kita ini adalah anak-anak dari keadaan, walau kita berbuat kebaikanbagaimanapun juga, tetap saja akan ada orang yang mencela dan menghina.Karena pencelaan, penghinaan bukan selamanya karena kita ini tercela atauterhina. Pastilah dalam kehidupan ini ada saja manusia yang suka menghinadan mencela".Jadi, ia tidak pusing dengan hinaan dan celaan orang lain. Nabi Muhammad,SAW, manusia yang sempurna, tetap saja pernah dihina, dicela, dandilecehkan. Bagaimana mungkin model kita ini, tidak ada yang menghina ?Padahal kita ini hina betulan.

Ingatlah bahwa hidup kita di dunia ini hanya satu kali, sebentar dan belumtentu panjang umur, amat rugi jikalau kita tidak bisa menjaga suasana hatiini. Camkanlah bahwa kekayaan yang paling mahal dalam mengarungi kehidupanini adalah suasana hati kita ini. Walaupun rumah kita sempit, tapi kalauhati kita 'plooong' lapang akan terasa luas. Walaupun tubuh kita sakit, tapikalau hati kita ceria, sehat, akan terasa enak. Walaupun badan kita lemes,tapi kalau hati kita tegar, akan terasa mantap. Walaupun mobil kita merekmurahan, motor kita modelnya sederhana, tapi kalau hati kita indah, akantetap terhormat. Walaupun kulit kita kehitam-hitaman, tapi kalau batinnyajelita, akan tetap mulia. Sebaliknya, apa artinya rumah yang lapang kalauhatinya sempit?! Apa artinya Fried Chicken, Burger, Hoka-hoka Bento, dansegala makanan enak lainnya, kalau hati sedang membara ?! Apa artinyaraungan ber-AC kalau hati mendidih ?! Apa artinya mobil BMW, kalau hatinyabangsat ?!

Lalu, bagaimana cara kita mengatasi perasaan-perasaan seperti ini ? Yangpertama harus kita kondisikan dalam hati ini adalah kita harus sangat siapuntuk terkecewakan, karena hidup ini tidak akan selamanya sesuai dengankeinginan kita. Artinya, kita harus siap oleh situasi dan kondisi apapun,tidak boleh kita hanya siap dengan situasi yang enak saja. Kita harus sangat

airkehidupan.theronworks.com

Page 52: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 52

siap dengan situasi dan kondisi sesulit, sepahit dan setidak enak apapun.Seperti pepatah mengatakan, 'sedia payung sebelum hujan'. Artinya, hujanatau tidak hujan kita siap.

Hal kedua yang harus kita lakukan kalau toh ada orang yang mengecewakankita, adalah dengan jangan terlalu ambil pusing, sebab kita akan jadi rugioleh pikiran kita sendiri. Sudah lupakan saja. Yang membagikan rizki adalahALLAH, yang mengangkat derajat adalah ALLAH, yang menghinakan juga ALLAH.Apa perlunya kita pusing dengan omongan orang, sampai 'doer' itu bibirmenghina kita, sungguh tidak akan kurang permberian ALLAH kepada kita.Mati-matian ia menghina, yakinlah kita tidak akan hina dengan penghinaanorang. Kita itu hina karena kelakuan hina kita sendiri.

Nabi SAW, dihina, tapi toh tetap cemerlang bagai intan mutiara. Sedangkanyang menghinanya, Abu Jahal sengsara. Salman Rushdie ngumpet tidak bisakemana-mana, Permadi, Arswendo Atmowiloto masuk penjara. Siapa yang menaburangin akan menuai badai. Dikisahkan ketika Nabi Isa as dihina, ia tetapsenyum, tenang, dan mantap, tidak sedikitpun ia menjawab atau membalasdengan kata-kata kotor mengiris tajam seperti yang diucapkan si penghinanya.Ketika ditanya oleh sahabat-sahabatnya, "Ya Rabi (Guru), kenapa engkau tidakmenjawab dengan kata-kata yang sama ketika engkau dihina, malah Bagindamenjawab dengan kebaikan ?" Nabi Isa as, menjawab : "Karena setiap orangakan menafkahkan apa yang dimilikinya. Kalau kita memiliki keburukan, makayang kita nafkahkan adalah keburukan, kalau yang kita miliki kemuliaan, makayang kita nafkahkan juga kata-kata yang mulia."

Sungguh, seseorang itu akan menafkahkan apa-apa yang dimilikinya. KetikaAhnaf bin Qais dimaki-maki seseorang menjelang masuk ke kampungnya, "Haikamu bodoh, gila, kurang ajar!", Ahnaf bin Qais malah menjawab, "Sudah ?Masih ada yang lain yang akan disampaikan ? Sebentar lagi saya masuk kekampung Saya, kalau nanti di dengar oleh orang-orang sekampung, mungkinnanti mereka akan dan mengeroyokmu. Ayo, kalau masih ada yang disampaikan,sampaikanlah sekarang !".

Dikisahkan pula di zaman sahabat, ada seseorang yang marah-marah kepadaseorang sahabat nabi, "Silahkan kalau kamu ngomong lima patah kata, sayaakan jawab dengan 10 patah kata. Kamu ngomong satu kalimat, saya akanngomong sepuluh kalimat". Lalu dijawab dengan mantap oleh sahabat ini,"Kalau engkau ngomong sepuluh kata, saya tidak akan ngomong satu patah katapun".

Oleh karena itu, jangan ambil pusing, janga dipikirin. Dale Carnegie, dalamsebuah bukunya mengisahkan tentang seekor beruang kutup yang ganas sekali,

airkehidupan.theronworks.com

Page 53: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 53

selalu main pukul, ada pohon kecil dicerabut, tumbang dan dihancurkan. Ditengah amukannya, tiba-tiba ada ada seekor binatang kecil yang lewat didepannya. Anehnya, tidak ia hantam, sehingga mungkin terlintas dalam benaksi beruang ini, "Ah, apa perlunya menghantam yang kecil-kecil, yang tidaksebanding, yang tidak merugikan kepentingan kita".

Percayalah, makin mudah kita tersinggung, apalagi hanya dengan hal-hal yangsepele, akan makin sengsara hidup ini. Padahal, mau apa hidup pakaisengsara, karena justru kita harus menjadikan orang-orang yang menyakitikita sebagai ladang amal, karena kalau tidak ada yang menghina, menganiaya,atau menyakiti, kapan kita bisa memaafkan ?

Nah sahabat. Justru karena ada lawan, ada yang menghina, ada yang menyakitikita bisa memaafkan. Kalau dia masih muda, anggap saja mungkin dia belumtahu bagaimana bersikap kepada yang tua, daripada sebel kepadanya. Kalau diamasih kanak-kanak, pahami bahwa tata nilai kita dengan dia berbeda, manamungkin kita tersinggung oleh anak kecil. Kalau ada orang tua yang memarahikita, jangan tersinggung, mungkin dia khilaf, karena terlalu tuanyua. Yangpasti makin kita pemaaf, makin kita berhati lapang, makin bisa memahamiorang lain, maka akan makin aman dan tenteramlah hidup kita ini,subhanallah.

***

airkehidupan.theronworks.com

Page 54: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 54

Injil Kerajaan AllahArtikel ini mengungkapkan tentang Injil Kerajaan Allah yang sesungguhnya,darimana asalnya dan apa isinya.

Oleh: DanielTanggal: 4/26/03

Apa itu injil ? Cobalah menanyakannya kepada beberapa orang, Anda mungkin akanmendapatkan beberapa jawaban yang berbeda. Ada yang akan mengatakan bahwa artikata injil adalah “kabar baik”, dan memang demikian, tapi itu baru sebuah definisi. Andaingin mengetahui, “Darimana injil tersebut berasal dan apa isinya?”

Sebagian akan mengatakan bahwa injil adalah kisah tentang Yesus sebagaimana ditulisoleh para penulis Perjanjian Baru, Matius, Markus, Lukas dan Yohanes yang sering puladisebut sebagai “Keempat Injil”. Sebagian lainnya akan mengatakan kabar baiknya adalahbahwa Tuhan mengirimkan anak-Nya ke bumi untuk dikurbankan, untuk mati, danbangkit dari kematian untuk menebus dosa-dosa umat manusia. Sebagian jugamengatakan kematian Yesus di kayu salib merupakan tebusan yang dibayar oleh Allahuntuk menyelamatkan manusia dari Iblis. Dan sebagainya.

Perjanjian Baru mengatakan bahwa Yesus dan murid-muridnya bepergian dari kota kekota, mengajarkan injil kerajaan Allah kepada orang banyak.

“Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segalapenyakit dan kelemahan.” [Matius 9:35]

“Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa kedesa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama denganDia…” [Lukas 8:1] (Lihat juga Matius 4:23, Markus 1:14, Lukas 4:43.)

Dari ayat-ayat tersebut kita dapat mengetahui dengan jelas bahwa injil merupakan sesuatuyang Yesus sampaikan dan ajarkan. Jadi, pertanyaan “darimanakah injil berasal” telahterjawab. Asalnya dari Yesus.

Lalu kata injil berarti “kabar baik” dan “berita suka cita”, tetapi apakah yang sebenarnyadisampaikan oleh Yesus kepada orang-orang banyak? Apa yang menjadi pesannya?Apakah pula sebagian dari pokok ajaran, injil yang asli, ajaran Yesus saat ini telah hilangdari pandangan kita, digantikan oleh pesan lain, ajaran tentang Yesus?

airkehidupan.theronworks.com

Page 55: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 55

Pada berbagai perjalanan kotbahnya, Yesus memberitahu orang-orang informasi yangamat penting (kabar baik!), dan kabar itu adalah pesan yang positif, terfokus padabeberapa maksud yang spesifik. Injil yang Yesus ajarkan adalah informasi yang mampumemuaskan harapan, kebutuhan dan hasrat spiritual kita yang terdalam: untuk lebihmengenal Bapa kita di surga dan hubungan kita dengan umat manusia, untuk menjadi dariRoh dan menunjukkan buah-buah dari Roh, serta untuk mendapatkan hidup kekal denganTuhan.

Kita dapat menemukan dari ajaran-ajarannya bahwa injil Yesus, atau apa yang juga bisakita sebut sebagai “agamanya Yesus”, adalah demikian: Tuhan adalah Bapa spiritualyang pengasih dan kita semua adalah anak-anakNya dalam keluarga Allah. Jikakita mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama, kita akan mendapatkan kehidupankekal di surga.

Dan ajaran-ajaran Yesus yang asli tersebut itu berasal dari sumber yang aktual, dariTuhan sendiri, sebagaimana diwujudkan oleh anakNya. Itulah ajaran spiritual yangdibawakan Yesus, informasi yang diberikan kepada orang banyak, injil yangsesungguhnya. Injil inilah yang perlu Anda ketahui.

Yesus mengajarkan kita tentang melakukan kehendak Bapa dan memasukikerajaan surga.

“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalamKerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.”[Matius 7:21]

Melakukan kehendak Bapa adalah kunci memasuki kerajaan surga. Dan apa yang menjadikehendak Bapa? Sederhana sekali, yaitu mengasihi Tuhan, serta mengasihi dan melayanisaudara-saudari kita di dunia, saudara-saudari kita dalam keluarga Allah.

Yesus mengajarkan bagaimana kita dapat memiliki hidup kekal.

“Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: ‘Guru,apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?’ Jawab Yesuskepadanya: ‘Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kau baca di sana?’Jawab orang itu: ‘Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengansegenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dankasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’Kata Yesus kepadanya: ‘Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akanhidup.’ [Lukas 10:25-28]

airkehidupan.theronworks.com

Page 56: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 56

Lakukan ini dan Anda akan mendapatkan hidup kekal! Kasihi Tuhan, dan kasihisesamamu manusia. Sangat jelas dan sederhana, bukan?! Yesus tahu mengasihi seluruhorang mungkin tidak mudah bagi kita, namun ia mengharapkan usaha kita.

Yesus memberitahu kita mengapa dia datang ke dunia.

“Tetapi Ia berkata kepada mereka: ‘Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan InjilKerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.’” [Lukas 4:43]

Banyak yang memiliki pandangan berbeda akan tujuan inkarnasi Yesus di dunia. Disini,Yesus sendiri memberitahukan bahwa dia datang ke bumi untuk memberitakan injil,kabar baik akan kerajaan Allah.

Yesus mengajarkan pandangan pribadi yang baru tentang kerajaan Allah.

“Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesusmenjawab, kata-Nya: ‘Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orangtidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnyaKerajaan Allah ada di dalam dirimu*.’” [Lukas 17:20-21]

*) dalam versi King James, tertulis “the kingdom of God is within you”.

Bayangkan! Kerajaan Allah ada di dalam dirimu. Ini adalah ajaran Yesus yang sangatmenarik namun banyak disalahpahami. Ada beberapa aspek kerajaan Allah. Yangpertama kerajaan Allah diartikan sebagai spiritual, - kerajaan ini tidak berada di alammateri. Yang lain diartikan secara harafiah sebagai kerajaan, -Bapa dan malaikat-malaikatNya ada di surga pada suatu tempat. Dan kemudian kerajaan di dalam. KetikaYesus mengatakan bahwa kerajaan Allah ada di dalam dirimu, Yesus sedangmembicarakan tentang kerajaan yang di dalam, yang sesungguhnya merupakanbagian/fragmen dari Bapa sendiri, berbagi dalam kehidupan Anda, ikut bersama masa-masa suka dan duka, dan jika Anda menginginkan, fragmen ini akan menuntun danmengarahkan Anda seperti kompas kembali kepada-Nya. Ini bukan pengejawantahanspiritualitas yang berhembus melalui diri Anda, sebagaimana mungkin dibayangkanseperti mahluk roh, dan yang mungkin terjadi dalam situasi tertentu, namun lebihmerupakan fokalisasi atau limitasi Bapa, dalam diri Anda.

Jika kita terpisah dari Tuhan, Yesus mengatakan apa yang Bapa butuhkan agar kita dapatkembali kepadaNya, untuk bergabung kembali di keluargaNya, keluarga spiritual kita.

“Perumpamaan tentang anak yang hilang.” [Lukas 15:11-32]

Banyak orang tidak memikirkan perumpamaan yang Yesus ajarkan. Perumpamaan-perumpamaan tersebut sering dikutip namun jarang sekali dijelaskan. Perumpamaan

airkehidupan.theronworks.com

Page 57: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 57

adalah cerita sederhana dengan sebuah pesan yang jelas. Anda tidak perlu menjadi teologataupun ilmuwan untuk memahaminya. Dalam perumpamaan ini, Yesus mengatakanbahwa Bapa spiritual kita akan menerima kita kembali segera setelah kita secara tulusingin kembali kepadaNya. Walaupun sang anak yang penuh penyesalan berada masihjauh, ketika bapanya melihat dirinya di jalan menuju rumahnya, dia lari danmenyambutnya dengan penuh kasih dan suka cita. Inilah bagaimana Bapa kita di surgamenanggapi kita, anak-anakNya, selalu dengan sikap belas kasih dan pengampunan.Tidak peduli seberapa jauh Anda merasa telah terpisah dari Bapa, jika Anda inginkembali ke rumah, pintunya tetap terbuka.

Yesus memberitahu kita bagaimana dosa-dosa kita dapat diampuni.

“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akanmengampuni kamu juga.” [Matius 6:14]

Mengampuni orang lain seringkali merupakan hal yang sulit kita lakukan. Namun dalamrealita, pengampunan dari Bapa selalu tersedia untuk kita. Dengan mengampuni oranglain, kita membuka jalan / membuka pintu kedalam pengampunan itu.

Dalam sebuah percakapan dengan seorang bernama Nikodemus, Yesus mengajarkan kitatentang “lahir kembali”.

“Jawab Yesus: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkandari air* dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” [Yohanes 3:5]

*) air; kelahiran fisik/daging. Lihat penjelasannya di ayat 6.

Tuhan adalah roh/spirit. Ketika kita mengasihi Tuhan dan ingin melakukan kehendakNya,kita dilahirkan kembali, dilahirkan dari Roh. Sangat sederhana.

Yesus memberitahu kita untuk menjadi sempurna.

“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalahsempurna.” [Matius 6:14]

Tidak ada gading yang tidak retak, demikian kata pepatah. Kesempurnaan bukan menjadikondisi kita, tapi tujuan kita. Allah Bapa mengetahui bahwa kita telah diciptakan dengan“sifat dasar manusia”. Adalah bagian dari usaha kita untuk menjadi lebih sempurna, lebihmenyerupai Tuhan. Tidak ada waktu yang paling tepat untuk memulainya selain saat inijuga. Seperti Lao Tse mengatakan, “Perjalanan seribu mil diawali dengan sebuahlangkah.”

Yesus memberitahu kita tentang keluarga Tuhan.

airkehidupan.theronworks.com

Page 58: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 58

Yesus berkata, “Bapa kami…” (Matius 6:9, Lukas 11:2)

Ketika Yesus menggunakan istilah Bapa, dia berbicara tentang Bapanya dan Bapa kita.Diatas segalanya Tuhan adalah Bapa yang pengasih dan kita adalah anak-anakNya. Jikakita menyadari bahwa kita adalah anak-anak Tuhan, sepantasnya kita ingin bersikapseperti Dia.

Yesus memberitahu kita bahwa Tuhan tahu apa yang kita butuhkan.

“…karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.” [Matius 6:8]

Tuhan mengetahui apa yang benar-benar menjadi kebutuhan kita. KerajaanNya adalahrohani dan kebutuhan riil kita pada dasarnya bersifat rohani. Ketika kita berdoa, kitasebaiknya tidak berlebih-lebihan mendoakan hal-hal materiil, tetapi kita perlu berdoauntuk pengetahuan/wawasan spiritual, mendoakan orang lain, dan berdoa mintapertolongan untuk mengenal dan melakukan kehendak Bapa.Ketika Yesus berkata, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamuakan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu...” [Matius 7:7, Lukas11:9], dia berbicara tentang pemberian rohani, kebenaran rohani, dan pintu-pintu rohani.

Yesus mengajarkan kita tentang toleransi, salah satu buah dari Roh, dan lebih darisekedar toleran, kasih untuk orang dan kelompok-kelompok lain yang mungkin berbedadari kita.

“Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankahpemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salamkepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain?Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?” [Matius 5:46-47,Lukas 6:32-33]

Yesus berbicara tentang berbagi kabar baik, ajaran-ajarannya.

“Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengancuma-cuma.” [Matius 10:8]

Kabar baik bukanlah sesuatu yang disembunyikan dibawah batu. Kabar baik akanmenjadi lebih baik jika dibagi dengan setiap orang dalam keluarga Tuhan.

* * *

airkehidupan.theronworks.com

Page 59: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 59

Banyak ajaran agama-agama yang kompleks, akan tetapi ajaran Yesus yang sesungguhnyaamat sederhana: Kasihi Tuhan Bapamu, dan kasihi sesamamu manusia. Jika Andamelakukan ini maka berarti Anda akan melakukan kehendak Bapa, dan Anda akanmemiliki hidup kekal penuh cinta kasih dan pelayanan bersama Tuhan. Injil Yesus yangasli juga akan dapat diterima oleh seluruh anak-anak Tuhan di bumi yang mengasihi Dia,baik Kristen, Muslim, Yahudi, Buddhis, Hindu, dan yang lain-lain.

Pada akhirnya perkenankan saya untuk menutup tulisan ini dengan kata-kata penghiburandari Yesus bagi kita semua.

“Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikamu Kerajaan itu.” [Lukas 12:32]

Disusun oleh Norm Du Val © 1994 rev.11-1996 Seluruh ayat dikutip dari Alkitab versi King James.Alih bahasa dan revisi oleh Daniel V. Kaunang.Ayat-ayat dikutip dari Alkitab versi LAI, 1993.

***

airkehidupan.theronworks.com

Page 60: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 60

Membongkar Teks AmbiguOleh: Sumanto Al QurtubyTanggal: 3/05/03

Tantangan teologis terbesar dalam kehidupan beragama saat ini ialah bagaimana seorangberagama bisa mendefinisikan dirinya di tengah agama-agama lain. Atau istilah teologikontemporernya, bagaimana bisa berteologi dalam konteks agama-agama. Ada satupertanyaan mendasar: kenapa pertemuan antaragama (tepatnya pihak elitenya) telahsering dilakukan, lembaga-lembaga interfaith juga menjamur di berbagai kota, tetapimasih sering terjadi benturan antarumat beragama? Adakah yang salah dalam“manajemen” dialog antaragama? Para “idealis” akan menjawab benturan itu bukandisebabkan ajaran atau teks keagamaan tapi umat beragama, manusianya bukanajarannya. Karena “semua agama mengajarkan perdamaian bukan peperangan, rahmatbukan kekerasan, cinta kasih bukan kebencian, kesejukan bukan terorisme” dan rumusanserba ideal yang sejenis. Ini jawaban khas para apolog agama.

Teks keagamaan memang tak ada yang mengajarkan secara langsung kekerasan danterorisme. Akan tetapi, teks keagamaan itu bisa memberi inspirasi bagi munculnyatindakan kekerasan. Kenapa? Sebab watak dasar teks itu adalah “ambigu”. Satu sisi, teksmengajarkan nilai-nilai kemanusiaan universal yang serba ideal dan humanistik, tapi saatyang sama juga menuturkan dan melegalkan tindakan-tindakan yang eksklusif-primordialistik demi mempertahankan apa yang disebut “keyakinan”. Susahnya mengikisgerakan fundamentalisme agama di antaranya juga disebabkan kelompok ini memilikijustifikasi teologis melalui “Kitab Suci”. Sebelum teks-teks itu (yang selama ini dianggap“Kitab Suci”) didekonstruksi, transformasi teologis yang lebih egaliter dan manusiawitakkan pernah terwujud dalam kehidupan umat beragama.

Teks-Teks Yang Ambigu

Salah satu contoh teks agama yang bisa menjadi inspirator bagi “petualang agama”melakukan tindakan kekerasan ialah: “Siapa yang mengutuk kamu (Israel), makaterkutuklah dia dan siapa yang memberkatimu maka berkatilah dia” (Kejadian27:29).Ayat inilah yang dipakai, antara lain, oleh Jarry Falwell, tokoh Gereja KonservatifAmerika, berkampanye pada Jemaat Kristen guna menggalang solidaritas Yahudi danmengecam Palestina. Padahal, menurut pakar Bibel dari Graduate Theological Union,Norman Gottwald, dalam The Hebrew of Bible, konsep tentang “kekudusan” (maksudnya,Israel sebagai bangsa yang kudus/suci) dan “bangsa yang diberkati” seperti tertuangdalam Alkitab yang mengacu kepada komunitas Yahudi kuno adalah ibarat nyanyianorang yang sedang ketakutan saat melewati kuburan tua. Artinya, dulu para elite Yahudimenggunakan konsep itu karena tak berdaya menghadapi tekanan-tekanan politik yang

airkehidupan.theronworks.com

Page 61: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 61

dilakukan Mesir sebagai negara adikuasa saat itu. Konsep itu dipakai dalam rangkamenggalang simpati publik guna melawan hegemoni bangsa Mesir. Semacam eskapisme,“pelarian teologis” dengan menggunakan legitimasi ketuhanan. Gottwald menyebut teks-teks Bibel adalah “akal-akalan” elit Yahudi sejak Daud guna meningkatkan supremasirezim. Karena itu, ia menyebut Bibel sebagai “a trap of Jews”—perangkap Yahudi.

Selain ayat yang mengandung semangat jihad di atas, juga terdapat beberapa teks laindalam Alkitab yang juga bernuansa eksklusif-primordial seperti tertuang dalam InjilYohanes 14/6, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yangdatang pada Bapa kalau tak melalui Aku.” Juga ayat, “Dan keselamatan tak ada didalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tak adamanusia yang kita dapat diselamatkan” (Kisah Para Rasul 4/12). Inilah yangmemunculkan ungkapan yang sangat populer di kalangan Kristen, “No Other Name!”yang menjadi simbol tentang tak adanya keselamatan di luar Yesus Kristus. Ayat ini jugayang memberi inspirasi teolog Hendrick Kraemer untuk menulis buku The ChristianMessage in a Non-Christian World —buku yang disebut-sebut menjadi basis penginjilanselama bertahun-tahun. Atas dasar mempertahankan kesucian ayat-ayat inilah, umatKristiani marak membentuk Laskar Jesus untuk melawan orang Islam atau siapa sajayang dipandang mengganggu keagungan doktrin Kristiani.

Dalam Islam juga terdapat seabrek ayat yang dalam perspektif “fundamentalis” seringdibaca secara literal dan dipakai untuk melakukan sejumlah tindakan konfrontasi danterorisme terhadap non-Muslim, bahkan umat Islam sendiri yang kebetulan berbedapandangan (ideologi) dengan dalil (yang sebetulnya dalih) “menegakkan Islam yangotentik.” Puritanisme dan otentisitas sebagai sebuah ideologi yang begitu marak disejumlah negara Islam (termasuk Indonesia) terinspirasi dari teks-teks yangprimordialistik ini. Beberapa ayat patut disebut di sini, antara lain, “Barang siapa yangmemeluk selain agama Islam, maka tidak akan diterima agama itu, dan dia di akherattermasuk orang-orang yang merugi” (Q.s. 3/85). Kemudian ayat, “Sesungguhnya orang-orang kafir dari Ahlul Kitab dan orang-orang musyrik akan berada di neraka Jahanamdan kekal didalamnya, mereka adalah seburuk-buruk makhluk” (Q.s. 98/7). Juga ayatAlquran yang begitu populer, “Orang-orang Yahudi dan Kristen takkan pernah relasebelum kalian mengikuti agama mereka”. Ayat inilah yang memberi inspirasi kepadasebagian umat Islam untuk menjaga jarak dan antipati terhadap --istilah mereka-- kaum“salibis” dan “zionis”.

Ayat-ayat ini juga yang dipakai sebagai dasar teologis rezim fundamentalis Islam dinegara-negara berbasis Muslim untuk melakukan tindakan kekerasan seperti ethniccleansing dan konfrontasi terhadap orang-orang Kristen dan Yahudi dan non-Muslim lain.Ini belum termasuk sejumlah teks skriptural lain yang mengajarkan (meski belum tentumenganjurkan) tindakan diskriminatif, dominasi kelompok dan perilaku subordinatifterhadap golongan “lain”. Maraknya praktik diskriminasi terhadap kaum perempuan dansekte-sekte minoritas, antara lain, juga diilhami ayat-ayat ini.

airkehidupan.theronworks.com

Page 62: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 62

Di sinilah saya ingin menyebut teks-teks Islam klasik merupakan “perangkap bangsaArab”, dan Alquran sendiri dalam beberapa hal sebetulnya juga bisa menjadi “perangkap”bangsa Quraisy sebagai suku mayoritas. Artinya, bangunan keislaman sebetulnya tidaklepas dari jaring-jaring kekuasaan Quraisy yang dulu berjuang keras untuk menunjukkaneksistensinya di tengah suku-suku Arab lain. Khalil Abdul Karim dalam buku Quraisymin al-Qabilah ila ad-Daulah al-Markaziyyahtelah menunjukkan dengan baik bagaimanabangsa Quraisy telah menegakkan hegemoni sejak Quraisy bin Kilab, sebagai pendiriklan, sampai puncaknya ketika Nabi Muhammad mendirikan negara Madinah. Hegemonisuku Quraisy atas Islam ini mirip seperti hegemoni Israel dalam tradisi Judaisme. Karenaitu, tak salah jika Ulil Abshar sering “menganjurkan” agar umat mampu memilah-milahteks-teks Alquran: mana yang merupakan nilai universal Islam dan mana yang hanyamerupakan pengaruh kebudayaan Arab.

Dekonstruksi untuk Transformasi

Teks-teks agama dalam tradisi Islam, Kristen dan Yahudi di atas harus didekonstruksidengan menggunakan pendekatan sosio-historis. Pendekatan “sosio-historis” ini menuntutsetiap umat untuk menanggalkan sejumlah asumsi yang selama ini mempengaruhi kognisikolektif umat. Premis dasar yang dimaksud adalah keyakinan bahwa “Kitab Suci”-nya(Alkitab atau Alquran) sebagai “firman Tuhan” yang bersifat supra-historis, firman yang“mengatasi” sejarah. Jika keyakinan ini belum bisa dilepaskan, maka upaya membongkardimensi historisitas Alkitab dan Alquran menjadi sia-sia. Dengan pendekatan kesejarahanini pula kita akan tahu bahwa teks yang kini disucikan oleh umat itu sebetulnya bersifatprofan tidak sakral, temporal bukan permanen. Ada proses historis yang begitu panjangdan rumit sehingga teks ini pada akhirnya menjadi semacam “scientia sacra” yangdisucikan dan dimitoskan.

Dekonstruksi ini juga dilakukan dalam rangka membangun sebuah komunitaskeberagamaan yang transformatif. Sebab gagasan mengenai “transformasi agama-agama”baru mungkin bisa dilakukan jika masing-masing umat bersedia untuk “melepaskan diri”dari kungkungan Teks (T besar) yang selama ini menghegemoni nalar kritis umat. Tanpadisadari Teks selama ini menyelinap dalam “alam bawah sadar” kita, mempengaruhi danmengendalikan setiap langkah gerak umat beragama: harus begini, jangan begitu. Tanpadisadari hidup kita selama ini bagaikan robot yang gerak-geriknya dikendalikan olehsebuah remote control. Dan remote control itu kini bernama Teks yang menjadi dasar/ruhsebuah agama. Selama langkah gerak kita positif dan “manusiawi” saya rasa tidakmenjadi persoalan. Masalahnya adalah jika langkah dan gerak kita negatif dan “takmanusiawi”. Teks yang kita anggap suci selama ini selain mengandung “prinsip-gerak”positif (misalnya, teks tentang kebebasan/liberasi, persamaan hak, ajaran kasih, solidaritassosial, emansipasi, persaudaraan universal, dll) juga berisi “prinsip gerak” negatif(misalnya, teks tentang perbudakan, keunggulan doktrin, dominasi gender, jihad, dll).“Prinsip-gerak” negatif dari Teks ini yang kemudian membentuk manusia-manusia kerdilyang mengeksploitasi pihak lain atas nama agama dan Tuhan.

airkehidupan.theronworks.com

Page 63: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 63

Dekonstruksi untuk melucuti watak hegemonik sebuah Teks bahwa Teks tertentu lebihunggul ketimbang teks lain (yang melahirkan pandangan bahwa agama tertentu lebihunggul ketimbang lainnya. Tidak ada satupun umat beragama yang bisa mengklaimbahwa halaman “Kitab Suci”-nya telah mampu menangkap pesan-pesan Tuhan. Tuhanjelas lebih agung ketimbang sebuah teks. Dia melampaui teks apa pun. Klaim atas supra-historisitas firman Tuhan justru akan mereduksi kebesaran Tuhan itu sendiri. Maka,dengan dekonstruksi, segala klaim otoritas baik agama maupun teks menjadi sirna, lumer,lalu melebur menjadi satu, sederajat (“sikap paralelisme”), tak ada dominasi teks atauagama tertentu atas teks dan agama lain. Inilah usaha-usaha mutakhir yang sedangdijalankan para pendukung dialog antaragama seperti yang dipaparkan Leonard Swidlerdalam After the Absolute: The Dialogical Future of Religious Reflection. Merekaberusaha melepaskan diri dari berbagai kompleksitas hubungan antarumat beragamaseperti penerapan “standar ganda”, klaim kebenaran atau janji penyelamatan yangdianggap sebagai tanda ketidakkritisan dari cara berpikir agama atau (religion’s way ofknowing).

Arthur J D’Adamo menyebut religion’s way of knowing ini sebagai akar dari konflikantarumat beragama yang berawal dari sebuah standar tentang agamanya sendiri dan“Kitab Suci”-nya yang merupakan sumber kebenaran yang diyakini sebagai (1) bersifatkonsisten dan berisi kebenaran-keberanan yang tanpa kesalahan sama sekali; (2) bersifatlengkap dan final, dan karena itu tak diperlukan kebenaran agama lain; (3) kebenaranagamanya sendiri dianggap merupakan satu-satunya jalan keselamatan, pencerahanmaupun pembebasan; dan (4) seluruh kebenaran itu orisinal dari Tuhan, tak adakonstruksi manusia. Jalan pikiran demikian jelas picik, menyesatkan dan tak kondusifuntuk membangun persaudaraan kemanusiaan universal. Para aktivis dialog agama harusmulai mendiskusikan wilayah “muharramat” ini dengan tanpa sungkan dan canggung.

Kita perlu pandangan-pandangan yang bersifat terbuka terhadap sistem keyakinan agamalain dan menutup rapat-rapat segala bentuk egoisme kita. Dengan melepas klaim-klaimkebenaran dan janji penyelamatan yang berlebihan, dengan menanggalkan “identitasprimordial” yang juga berlebihan, mengoreksi diri tentang standar ganda yang sering kitapakai terhadap orang lain, dan selanjutnya memperluas pandangan inklusif teologi kita,agama-agama akan mempunyai peranan penting di masa depan dalam memberikanlandasan spiritual bagi peradaban masyarakat kita. Seperti yang dengan indah dilukiskanBhagavan Das, “Kita semua para penganut agama akan bertemu dalam the road of lifeyang sama. Yang datang dari jauh, yang datang dari dekat, semua kelaparan dankehausan, semua membutuhkan roti dan air kehidupan yang hanya bisa didapat melaluikesatuan dengan The Supreme Spirit”.[]

Sumanto Al Qurtuby, alumnus Pascasarjana Sosiologi Agama UKSW Salatiga***

airkehidupan.theronworks.com

Page 64: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 64

Mengapa Babi HaramOleh: Daniel

Tabu yang satu ini cukup menarik dan memiliki tempat yang khusus dalam tradisi religiusterutama Islam dan Yahudi. Akan tetapi berbeda dengan tabu Sapi yang dianut umatHindu karena dianggap binatang suci, tidak ada alasan yang cukup menjelaskan mengapababi ditabukan. Ulasan yang sangat singkat ini ingin mencoba menelusuri sedikit lebihjauh, mengapa babi diharamkan. Seperti diketahui, Islam mengharamkan memakan babi maupun lemaknya, bahkan lebihjauh lagi dalam sebuah hadis disebutkan, memegang atau menyebut namanya puntermasuk haram. Mengapa begitu? Tidak ada dalil Islam yang menjawab MENGAPA. Inisoalan yang sangat sering dipertanyakan pelajar muslim maupun awam. Jawaban yangpaling dapat diterima adalah bahwa pada dasarnya babi itu binatang yang menjijikkan,mengandung bahaya penyakit (cacing pita). Namun apologia seperti itu mudah sekaliditampik, karena binatang lain juga berpotensi sama menjadi sarang kuman dan penyakit,seperti sapi, ayam, burung, dsb. Kemudian dengan kemajuan teknologi daging yangmengandung kuman dapat "dibersihkan", sehingga menjadi aman untuk dikonsumsi. Disatu sisi babi dianggap binatang yang jorok, potensi mengidap kuman dan penyakit, disisi lain babi (seperti halnya sapi) adalah ternak pangan yang dikonsumsi hampir diseluruh dunia. Apakah pengharaman tersebut semata-mata disebabkan karena babimengandung cacing pita? Sedangkan orang-orang jaman dahulu hampir tidak mungkinmengetahui keberadaan cacing pita di dalam babi. Jika ditelusuri lebih jauh ke belakang, akan kita dapatkan ayat yang mendukungpengharaman babi dari kitab Ulangan (Torah/Yahudi, Perjanjian Lama/Bible). Tertulisdemikian, "juga babi hutan karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak;haram itu bagimu." Sejenak kita dapat indikasikan bahwa budaya mengharamkan babi (maupun binatanglain) dalam Islam diadopsi dari tradisi agama Yahudi. Kembali pada pokok bahasan kita,pengharaman dalam Yahudi itu belum memberi penjelasan yang memuaskan, mengapakarena babi berkuku belah tapi tidak memamah biak; diharamkan? Untuk itu kita harus memahami sejarah berkembangnya Yahudi itu sendiri. Setidaknyadapat diketahui bahwa sejak jaman baheula dulu terbentuk pemahaman akan pentingnyamenjaga kesucian, kekudusan, kebersihan dimata Tuhan Yang Maha Kudus. Tempat-tempat yang dikaitkan dengan penyembahan Tuhan-pun adalah suci. Juga menyebut namaTuhan (YHWH) sangat ditabukan. Demikian pula tabut perjanjian hanya boleh didekatidalam jarak tertentu. Kemudian banyak larangan/pengharaman lainnya yang terkait

airkehidupan.theronworks.com

Page 65: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 65

dengan ketidaksucian seperti:, bekerja pada hari Sabat, menyentuh orang mati,menstruasi, memakan makanan yang tidak sesuai, dsb. Pelarangan menyentuh, memakanbinatang terkait pada pemahaman bahwa binatang yang boleh dimakan hanyalah binatangyang dianggap wajar, misalnya bahwa binatang yang berkuku belah dan memamah biakadalah binatang ciptaan dikuduskan Tuhan, sehingga boleh dimakan. Deviasi dari itu(misalnya berkuku belah saja, atau memamah biak saja) sudah dianggap tidak kudus, jaditidak boleh disentuh apalagi dimakan.

Sampai disini mungkin sebagian kita bisa tarik kesimpulan penjelasan yang cukupmemuaskan. Tetapi lagi kita masih dapat telusuri lebih jauh kepada kedekatan antarabudaya bangsa Ibrani dengan budaya bangsa Mesir.

Diketahui bahwa pada suatu masa dalam kebudayaan Mesir banyak jenis binatang yangdipercaya sebagai titisan Tuhan, reinkarnasi tuhan, demi-god, atau memiliki hubungankhusus dalam mitologi dewa-dewa. Kucing, anjing, ular, singa, kalajengking, kumbang,dan termasuk babi hanyalah beberapa diantara jenis binatang yang dianggap suci.

Dalam hal ini babi terkait dengan dewa Set. Dikisahkan bahwa pada suatu waktu Setmengambil wujud seekor babi dan membutakan Horus, dewa matahari. Pada saatnyakemudian Horus kembali pulih penglihatannya. Mitologi ini menjelaskan terjadinyagerhana matahari dan bulan (Matahari dan bulan merupakan perlambangan dari "mataHorus"). Diketahui pula bahwa setiap tahun babi dikurbankan kepada bulan. Ini dapatmenjelaskan mengapa babi pada waktu itu tidak dilarang diternakkan, tapi dilarang untukdimakan. Kemungkinan pada waktu itu babi juga dianggap sebagai makanan bagi paradewa, sehingga manusia dilarang untuk memakannya. Didapat penjelasan lain dari sebuahpapyrus yang isinya diidentifikasi merupakan semacam preskripsi bahwa organ babi jugadipergunakan untuk pengobatan beberapa penyakit.

Disini kita justru melihat paham yang saling terkait, namun bertolak belakang antaraIbrani dengan Mesir, dimana dalam kepercayaan Ibrani babi tidak boleh dimakan karenadianggap sebagai tidak kudus, sebaliknya dalam kepercayaan Mesir, babi tidak bolehdimakan karena dianggap "makanan dewa" atau kudus.

Sampai disini saya rasa perlu ada penelitian lebih jauh yang dapat menjelaskanketerkaitan yang bertolak belakang satu sama lain tersebut. Juga mungkin perlu dilakukanpenelitian lebih komprehensif terhadap kemungkinan organ babi sebagai obat penyakittertentu.Apapun, setidaknya kita kini dapat memahami latar belakang tradisi tabu tersebut sedikitlebih banyak. Silakan jika ada tambahan maupun koreksi yang dapat memperbaiki ataumelengkapi tulisan ini.

(dari berbagai sumber)***

airkehidupan.theronworks.com

Page 66: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 66

Agama Islam dan Kristen Berasal dari Keturunan yangSamaOleh: DanielTanggal: 2/27/03

Banjarmasin, BAHANASalam Assalamu’alaikum dalam bahasa Arab yang sering diucapkan umat Muslim,ternyata paralel dengan Syalom Aleikhem (bahasa Ibrani) yang sering diucapkan umatKristen. Hal ini dapat dimengerti karena kedua agama tersebut sebenarnya berasal daritrah (keturunan) yang sama, yaitu Nabi Ibrahim. Drs. Chumaidi Syarif Romas, MAmenyampaikan hal ini dalam “Dialog Antaragama” yang diselenggarakan oleh BEMIAIN Antasari dan GMKI di Auditorium IAIN Antasari. Dalam acara yang bertajuk“Dialog Islam Kristen: Dari Soal Teologi hingga Isu-isu Politik Kontemporer” ini,tampil pula Bambang Noorsena, ketua Institute for Syriac Christian Studies (ISCS).Menurut Chumaidi, sesungguhnya tidak ada masalah teologis antara Islam-Kristen yangtidak dapat didialogkan. Karena itu, Pembantu Dekan III Fak. Ushuludin (Ilmu Agama)IAIN “Sunan Kalijaga” Jogja ini menyarankan perlunya dialog antar teks asli Kitab Suci.

Bambang pun mengamini hal itu. Dengan mengutip ayat-ayat Injil dalam bahasa asliYesus (Aram) dan melantunkannya dengan cara tilawat yang lazim dilakukan gerejaArab, Bambang mendapat sambutan meriah dari peserta diskusi. Di hadapan sekitar 400orang, Bambang menekankan bahwa Islam itu tidak identik dengan Arab dan Kristen puntidak sama dengan Barat. “Pemetaan ini terlalu menyederhanakan,” tegas Bambang,“akibatnya kita terjebak dalam pengkutuban.” Ia mencontohkan ketika pemerintah Inggrismelindungi Salman Rushdi dari fatwa mati Imam Khomeini karena menghina nabiMuhammad, di Indonesia langsung berkembang sentimen anti Kristen. Ada kesan seolah-olah pembelaan Inggris atas penulis buku The Satanic Verses itu karena alasan agama.Padahal alasan sesungguhnya adalah paham individualis dan liberalis. “Semua serbaboleh. Jangankan masjid yang berdiri megah di London, menyembah setan gundul punnggak dilarang di sana,” ungkap Bambang dengan nada bercanda, “sebaliknya film TheLast Temptation yang dilarang di negara Arab, tetapi beredar bebas di ‘negara Kristen.’”Dengan kata lain, Salman dilindungi karena hak individunya sedang terancam, tegaspenulis buku Menuju Dialog Teologis Kristen-Islam ini.

Di awal acara, sempat muncul kekhawatiran bahwa dialog ini akan berubah menjadiajang saling menyerang teologi. Paling tidak hal ini tersirat dari sambutan PembantuRektor I. Ia memaparkan bahwa dialog teologis berpotensi menjadi pencampuradukanakidah. Akhirnya meskipun berlangsung cukup seru, tetapi toh diskusi berlangsung dalamsuasana bersahabat. Misalnya ketika pertanyaan menyentuh wilayah yang peka, seperti

airkehidupan.theronworks.com

Page 67: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 67

makna gelar putera Allah bagi Yesus, Bambang dapat menguraikan dengan cara santaitetapi tetap bermakna.

Antusiasme peserta tampak dari banyaknya peserta yang ingin bertanya. Sayangnyakarena acara itu dilaksanakan pada hari yang pendek, yaitu Jumat, maka banyak pesertayang tidak mendapat kesempatan. “Saya berharap dialog ini tidak berhenti setelah kitakeluar dari kampus ini,” harap peserta. Sementara itu menurut Chumaidi, dialog semacamini justru lebih efektif daripada dialog formal yang diadakan oleh pemerintah. “Denganmemahami akar bersama ini, kita dapat mencegah segala bentuk politisi agama,” kataChumaidi.

Sumber: Majalah Bahana no. 09/TH.XIII/VOL.143 – Maret 2003 ***

airkehidupan.theronworks.com

Page 68: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 68

Tentang Jurnal Air Kehidupan

Air Kehidupan adalah jurnal berisikan kumpulan tulisan, karya seni, artikel, dialog danstudi pribadi serta dari para penulis lainnya yang menggagas, mendukung, danmenyuarakan nilai-nilai hidup dan kemanusiaan yang selaras, harmonis dan termotivasioleh kebenaran, keindahan dan kebaikan; cinta kasih.

Pertama kali dipublikasikan dalam format newsletter dan didistribusikan secara terbatasmelalui mailing list, kini jurnal Air Kehidupan ditempatkan pada situs internethttp://airkehidupan.theronworks.com sehingga dapat lebih terjangkau secara luas.

airkehidupan.theronworks.com

Page 69: Air Kehidupan buku 3

Air Kehidupan Buku Ketiga - 69

Catatan

airkehidupan.theronworks.com