air kehidupan buku 1

40
Air Kehidupan Buku Pertama Jika ada seorang yang haus, biarlah dia datang kepadaKu dan minum. Dari Bapa yang diatas Aku membawa kepada dunia ini air kehidupan.Yesus dari Nazareth [UB 1795:5]

Upload: daniel-kaunang

Post on 05-Jul-2015

123 views

Category:

Spiritual


1 download

DESCRIPTION

Jurnal Air Kehidupan bertujuan untuk mengajak pembaca bersama menggali dan membangun nilai-nilai kehidupan yang baik, indah dan benar serta membuka pemahaman positif yang lebih mendalam akan kehidupan manusia, dan arti hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sebagian besar disajikan secara sederhana dengan harapan mudah dicerna. Buku 1 adalah koleksi artikel dan bahan diskusi yang sebelumnya pernah dipublikasi secara periodik di internet sepanjang tahun 2001.

TRANSCRIPT

Page 1: Air Kehidupan buku 1

Air KehidupanBuku Pertama

“Jika ada seorang yang haus, biarlah dia datang kepadaKu dan minum. Dari Bapayang diatas Aku membawa kepada dunia ini air kehidupan.”

Yesus dari Nazareth [UB 1795:5]

Page 2: Air Kehidupan buku 1

2

Air Kehidupan – Buku Pertama

© 2001, 2002 Daniel V. Kaunang, HCI dilindungi undang-undang.

Rilis Pertama, format cetak, 8 Januari 2002Rilis Kedua, format eBook, 12 Agustus 2002

This work uses quotations from The Urantia Book, © 1955 Urantia Foundation,533 Diversey Parkway, Chicago, Illinois 60614; +1-773-525-3319; all rights reserved.The views expressed in this work are those of the author and do notnecessarily represent the views of Urantia Foundation or its affiliates.

Info mengenai Buku Urantia, silakan kunjungi www.urantia.or.id

Untuk mendaftar ke Jurnal Air Kehidupan online, kirimkan e-mail kosong [email protected]

Pertanyaan, koreksi, saran, kritik, sumbangan tulisan?Silakan hubungi [email protected].

Page 3: Air Kehidupan buku 1

3

Daftar Isi

����������� ________________________________________________________1

Daftar Isi ___________________________________________________________3

Pengantar ___________________________________________________________5

Edisi 1 – Amarah _____________________________________________________7

Edisi 2 – Pentingnya kasih; Memahami kesalahan, jahat dan dosa_____________9

Edisi 3 – Belajar mengasihi____________________________________________11

Edisi 4 – Tuhan hadir disini; Pembentuk moralitas manusia _________________13

Edisi 5 – Mencari Tuhan; Tantangan abad modern ________________________16

Edisi 6 – Kebenaran dan kedamaian ____________________________________20

Edisi 7 – Kebenaran yang hidup; Perubahan; Ajaran Yesus tentang agama yanghidup______________________________________________________________22

Edisi 8 – Relaksasi, Menjauh sementara dari problema; Ajaran Yesus tentangagama yang hidup bag. 2; Sistem tata surya kita ___________________________26

Edisi 9 – Kebencian dan balas dendam___________________________________31

Edisi 10 – Hubungan Tuhan sebagai Bapa dan manusia sebagai anakNya _____33

Edisi 11 – Asal Usul Puasa dalam Agama ________________________________35

Edisi 12 – Yesus Kristus, kelahirannya___________________________________38

Catatan ____________________________________________________________40

Page 4: Air Kehidupan buku 1

4

dipersembahkan

kepada jiwa-jiwa

yang haus

akan air kehidupan

Page 5: Air Kehidupan buku 1

5

Pengantar

Saudara-saudari terkasih,Sejak pertama kali Tuhan menyatakan diriNya dalam hati saya, "Aku disini

bersamamu...", ada suatu kerinduan yang sangat mendalam untuk 'memberitakan kabar baik'kepada saudara-saudara saya. Kabar baik ini, injil kerajaan surga, adalah kabar baik yangtelah dibawakan oleh Yesus bin Yusuf / Yesus dari Nazareth / Yesus Kristus / Isa Almasih2000 tahun yang lalu, injil yang sama sekali bukan merupakan eksklusivitas suatu agamatertentu saja, tetapi kabar baik bagi seluruh bangsa.

Namun memberitakan kabar baik tanpa label agama apapun bukanlah tanpahambatan. Umat manusia sudah terlalu lama hidup terkotak-kotak, sehingga ketika sayaberbicara tentang Tuhan dan hubungannya dengan manusia, sering orang akan menanyakandahulu latar belakang saya seperti, "agamamu apa?", atau "gerejanya dimana?". Tidak jarangorang dengan mudahnya melontarkan penilaian terhadap saya sebagai "orang sesat", atau"orang aneh". Saya sempat merasa sedih, membayangkan sejak 2000 tahun yang lalumanusia menyalibkan Yesus karena dicap "orang sesat" dan "anak iblis", pandanganmanusia masih belum berubah. Maka, saya mencoba mengawalinya dengan menulis jurnalair kehidupan dan menempatkan di internet bagi jiwa-jiwa yang mencari.

Jurnal Air Kehidupan ini bertujuan untuk mengajak kita bersama2 menggali danmembangun nilai-nilai kehidupan yang baik, indah dan benar serta membuka pemahamanpositif yang lebih mendalam akan kehidupan manusia, dan arti hubungan antara manusiadengan Tuhan. Sebagian besar disajikan scr sederhana dan diharapkan mudah dicerna.Mungkin kalau diklasifikasikan lebih banyak mengupas filosofi dan religi, namun religi disinisifatnya universal bukan terpaut pada institusi agama manapun, krn pada fokus religi sayalebih kpd bagaimana kita mendekatkan hubungan dengan Tuhan, tidak untuk mengenalkansuatu agama baru maupun yg sudah ada. Sedangkan pada fokus filosofi diharapkan dapatbermanfaat untuk peningkatan kualitas moral mental pikiran dan spiritual kita. Tulisan2 sayajuga banyak sharing atas pengalaman2 dan hal2 yang saya dapat dari berbagai sumbermaupun kejadian. Selain itu, saya juga sajikan ulasan-ulasan dari tradisi dan sejarah yangada kaitannya dengan nilai-nilai kehidupan sosial masa kini.

Buku ini merupakan koleksi artikel dan bahan diskusi yang telah sebelumnyadipublikasi secara periodik di internet selama tahun 2001, saya edit dan susun kembalimenjadi Buku Pertama. Seiring dengan perkembangan spiritual manusia yang semakin maju,saya akan presentasikan pemahaman2 yang lebih mendalam pada buku-buku yangmendatang.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan saudara-saudari.Semoga apa yang dituangkan kedalam buku ini dapat sedikitnya memberi manfaat ataumenaruh setitik pencerahan dalam hati kita masing-masing.

Selamat membaca dan salam hangat, Tuhan memberkati.

Daniel V. KaunangPenulis & Moderator Jurnal Air Kehidupanhttp://groups.yahoo.com/group/water_of_life

31 Mei 2001

Page 6: Air Kehidupan buku 1

6

Ketika engkau memulai untuk mencari Tuhan, itu adalah bukti nyata bahwaTuhan telah menemukanmu.[UB 2078:2]

Page 7: Air Kehidupan buku 1

7

Edisi 1 – Amarah3 Juni 2001

=PELITA JIWA=

"Anger is a material manifestation which represents, in a general way, the measure of thefailure of the spiritual nature to gain control of the combined intellectual and physical natures.Anger indicates your lack of tolerant brotherly love plus your lack of self-respect and self-control. Anger depletes the health, debases the mind, and handicaps the spirit teacher ofman's soul. Have you not read in the Scriptures that `wrath kills the foolish man,' and thatman `tears himself in his anger'? That `he who is slow of wrath is of great understanding,'while `he who is hasty of temper exalts folly'? You all know that `a soft answer turns awaywrath,' and how `grievous words stir up anger.' `Discretion defers anger,' while `he who hasno control over his own self is like a defenseless city without walls.' `Wrath is cruel and angeris outrageous.' `Angry men stir up strife, while the furious multiply their transgressions.' `Benot hasty in spirit, for anger rests in the bosom of fools.'" Before Jesus ceased speaking, hesaid further: "Let your hearts be so dominated by love that your spirit guide will have littletrouble in delivering you from the tendency to give vent to those outbursts of animal angerwhich are inconsistent with the status of divine sonship."(UB 1673:3)[149:4:2]

=PEMBAHASAN=

Bangsa Indonesia kini sedang dihadapkan pada suatu fase yg sangat krusial, dimana saat inimenurut saya ada 3 pintu keluar yang masing2 mengarah kepada; kehancuran peradabanbangsa Indonesia (either pecahnya propinsi2 menjadi negara independen atau negara dijualkpd pemerintahan asing yg capable); Posisi stagnant, tidak berubah, krn ada konsolidasi,rekonsiliasi, dsb, namun kondisi tetap tidak berubah. Sementara bangsa Indonesia tetapmasih ribut antar agama, antar etnis, antar politikus hingga puluhan tahun ke depan, negara2lain sudah mulai memikirkan kemungkinan utk terraforming planet Mars utk dijadikaninhabitable planet bagi umat manusia; dan kesadaran untuk mau berubah.

Kita melihat disini pilihan terbaik adalah KESADARAN UNTUK MAU BERUBAH. Sebelumkita sampai kepada memiliki kesadaran tersebut, mari saya fokuskan ke tingkat individu dansaya tanya, apa yang biasanya sering dihasilkan dari permasalahan yang tidak dapat diambiljalan keluarnya?Kita mungkin kurang mengenal pribadi seseorang, ditambah kurangnya kita memilikipemahaman terhadap pribadi orang tsb. Dan ketika terjadi benturan antara kepentingan kitadan orang lain, kita atau orang lain tidak dapat mengendalikan diri, hasilnya timbullahkemarahan.

Marah adalah sifat dasar yang dapat membawa kepada dendam, pembalasan, dan hal-hallain yang dapat dipikirkan oleh seseorang yg diliputi amarah. Marah tidak menyelesaikanmasalah, melainkan merupakan hasil dari masalah yang tidak dapat diselesaikan. Marahlebih akan membuka peluang2 untuk "menyelesaikan masalah dengan masalah baru". Iniyang sering dilakukan oleh manusia2 Indonesia, dari pemimpin politik, pemimpin 'agama',hingga individu2. Mereka secara tidak sadar akibat kurangnya pemahaman dan pengendaliandiri yang baik, berusaha "menyelesaikan masalah dengan masalah baru".Contohnya, menghakimi pencuri dengan dibunuh oleh massa, upaya menghentikan'kristenisasi' dengan membakar gereja-gereja, upaya2 presiden untuk mempertahankanjabatannya dg menggalang kerusuhan, dan banyak hal lain sebagainya.

Dalam hal ini Yesus telah memberikan solusinya, seperti dikutip diatas, "Let your hearts be sodominated by love that your spirit guide will have little trouble in delivering you from thetendency to give vent to those outbursts of animal anger which are inconsistent with thestatus of divine sonship.".

Page 8: Air Kehidupan buku 1

8

Spirit guide adalah Roh Tuhan yang tinggal di dalam setiap jiwa manusia yang selalumengarahkan kepada jalan yang baik dan benar. Roh Tuhan inilah air kehidupan yangmengalir dalam diri kita. Apabila kita haus dan mencari air kehidupan, Roh Tuhan akanbekerja secara nyata dalam hidup kita, mengarahkan kita, memperkenalkan kita kepada hal-hal baik, dan menyadarkan kita untuk berubah, menjauhi hal-hal yang buruk seperti marah.

Jadi sekarang marilah kita mulai mencoba memenuhi hidup keseharian kita dengan kasihsesama dan kerinduan akan Tuhan, sehingga Roh Tuhan dapat menuntun dan mengarahkankita menjauhi berbagai hal yang dapat menjerumuskan kita kepada sikap marah, danmemberikan kesadaran untuk memiliki kemauan untuk berubah. Dari situ, ketika padabangsa Indonesia terdapat semakin banyak manusia-manusia dengan kualitas moral yangtinggi, kita akan dapat menentukan arah bagi masa depan bangsa ini. Amin. []

Page 9: Air Kehidupan buku 1

9

Edisi 2 – Pentingnya kasih; Memahami kesalahan, jahat dandosa10 Juni 2001

=PELITA JIWA=

It is not so important to love all men today as it is that each dayyou learn to love one more human being.(UB 1098:3)

=EDITORIAL=

Saudara saudari terkasih,Setiap agama yang merangkul kepada Tuhan pada intinya selalumengajarkan umatnya untuk mengasihi sesama. Namun pada prakteknyamanusia seringkali dihadapkan pada kesulitan untuk mengasihi sesama.Bagaimana kita harus mengasihi orang yang berbuat jahat? Mengapaorang yang kita kasihi malah berbuat jahat terhadap kita? Mengapakita harus mengasihi orang yang memusuhi kita? Dan hal-hal lainseperti itu kadang membuat kita bingung menerapkan kasih. Beberapaaturan yang didogmakan juga terkadang membatasi kita untuk mengasihiorang-orang tertentu saja.Buku Urantia dalam satu kutipan diatas menjelaskan, bukan ygterpenting untuk mengasihi seluruh umat manusia sekarang juga,melainkan kita belajar mengasihi seorang dan yang lain setiap hari.Dengan mengenali kebaikan, keindahan dan kebenaran yang selaludiarahkan Roh Tuhan dalam diri kita, kita akan semakin dapatmewujudkan kasih kepada seseorang lebih banyak, setiap harinya. Dansuatu waktu, kita akan dapat menjadi terang kasih bagi orangdisekitar kita sehingga ikut tergerak untuk saling mengasihi.Dalam kaitannya dengan kasih, pada minggu2 (seperti minggu lalu) inisaya masih akan mengeksplorasi sifat sikap manusia yang berlawanandengan Tuhan (yang adalah kasih), yang akan membuka pemahaman yanglebih jelas bagi kita semua untuk belajar saling mengasihi denganlebih baik.Salam damai,

Daniel V. KaunangPenulis, Water of Life

=PEMBAHASAN=

Understanding Evil, Sin and Iniquity

Manusia seringkali kurang dapat memahami perbedaan antara jahat dandosa. Pada umumnya, jahat disamakan dengan dosa. Demikian pula dosaseringkali disamakan dengan hal-hal yang ditabukan oleh manusia.Dengan mengenali sifat dan karakteristiknya, diharapkan kita dapatmembedakan dengan lebih bijaksana antara jahat, dosa dan lalimtersebut.

"Evil is the unconscious or unintended transgression of the divine

Page 10: Air Kehidupan buku 1

10

law, the Father's will. Evil is likewise the measure of theimperfectness of obedience to the Father's will.

"Sin is the conscious, knowing, and deliberate transgression of thedivine law, the Father's will. Sin is the measure of unwillingness tobe divinely led and spiritually directed.

"Iniquity is the willful, determined, and persistent transgression ofthe divine law, the Father's will. Iniquity is the measure of thecontinued rejection of the Father's loving plan of personalitysurvival and the Sons' merciful ministry of salvation.(UB 1660:2)[148:4:3]

Dari kutipan diatas dijelaskan bahwa jahat adalah perbuatan yangtidak disadari melanggar/melawan kehendak Tuhan. Beberapa faktorseperti angkuh dan ketidakpedulian pada diri manusiamembantu 'melestarikan' perbuatan2 jahat, yang apabila terusdikembangkan, akan menjadi dosa (jahat yang disadari), dan akhirnyalalim (dosa yang dilakukan terus menerus dengan keyakinan). Jahatdiawali dari kesalahan yang tidak disadari, namun mengakibatkandampak negatif pada orang ketiga.

Dosa tidak dapat secara langsung disamakan hubungannya denganmelanggar tabu. Tabu adalah aturan/larangan yang diciptakan olehmanusia sebagai manifestasi yang banyak didasarkan pada tahyul,mitos, tradisi, ketakutan akan sesuatu yang tak terlihat, dan dogmayang dilestarikan dari generasi ke generasi. Pada hal tertentu tabumemang dibuat untuk mencegah manusia berbuat dosa. Namun tabu lebihbanyak adalah hasil kemalasan manusia dalam mempergunakan danmengembangkan akal logikanya. Manusia lebih suka mengambil jalanpintas untuk menghindari malapetaka. Indonesia secara praktis masihhidup dalam ikatan tabu, tahyul, mitos dan tradisi yang mengekangkeinginan manusia untuk keluar dari kemalasan berpikirnya.Perlahan tapi pasti, tabu akan menghilang seiring denganberkembangnya peradaban manusia yang ditandai dengan tingkat kemajuanspiritualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kembali kepada dosa, dosa merupakan kejahatan yang disadari olehpelakunya, namun tetap dilakukan. Dosa timbul akibat pelaku tidak maumendengarkan atau menolak arahan dari Roh Tuhan yang selalumenunjukkan jalan yang baik.

Kelaliman menjadikan dosa sebagai kebiasaan, sesuatu yang senangdilakukan, sehingga peran bimbingan Roh Tuhan semakin hilang dariorang lalim. Kelaliman pada akhirnya hanya akan menghancurkan dirinyasendiri, dan tidak jarang membawa serta orang-orang yang dilibatkan.

=TAMBAHAN=

Error suggests lack of intellectual keenness; evil, deficiency ofwisdom; sin, abject spiritual poverty; but iniquity is indicative ofvanishing personality control. (UB 755)[67:1:4]

Page 11: Air Kehidupan buku 1

11

Edisi 3 – Belajar mengasihi17 Juni 2001

=PELITA JIWA=

1. You cannot truly love your fellows by a mere act of the will. Love is onlyborn of thoroughgoing understanding of your neighbor's motives and sentiments.[UB 1098:3]

2. If once you understand your neighbor, you will become tolerant, and thistolerance will grow into friendship. and ripen into love. [UB 1098:1]

3. Love thus grows; it cannot be created, manufactured, or purchased; it mustgrow. [UB 1097:4]

4. The chief inhibitors of growth are prejudice and ignorance. [UB 1094:4]

=EDITORIAL=

Saudara saudariku yang terkasih,Dalam minggu ini saya tidak berkesempatan untuk meneruskan topik Pembahasankhusus, yaitu tentang sifat sikap negatif yang berlawanan dengan keinginanTuhan (yang adalah baik, indah dan benar). Namun saya tetap akan melanjutkandari Pelita Jiwa minggu lalu, dengan tema "belajar mengasihi seorang yanglain". Kali ini saya menemukan beberapa petikan yang sedikit banyak akanmengajak kita mengetahui sedikit lebih dalam, bagaimana kita belajar mengasihiseorang yang lain.Pada point pertama diungkapkan dengan jelas, "You cannot truly love yourfellows by a mere act of the will. Love is only born of thoroughgoingunderstanding of your neighbor's motives and sentiments." [1098:3]Anda tidak bisa benar-benar mengasihi sesama dengan perlakuan saja. Anda tidakbenar-benar mengasihi sesama dengan keinginan membantu saja. No, saudaraku.Kita mungkin memancarkan kasih dengan berbagi sesuatu dengan teman-teman. Kitamungkin memancarkan kasih dengan menolong sesama yang tertimpa musibah. Tetapiapakah kita benar-benar mengasihi orang-orang, atau apakah kita sebenarnyamemiliki motif tertentu seperti: "Yang penting aku sudah berbuat baik, supayakebaikan datang juga padaku!", "Aku berbuat baik, agar bla.. bla.. bla..", dsb.:)Saudaraku, tentu pepatah ini tidak asing di telinga kita, "Tak kenal maka taksayang". Pepatah yang terdengar usang, tapi memiliki nilai kebenaran yangseringkali kita abaikan. Kasih timbul karena kita mengenal. Kasih, tumbuh danberkembang melalui pengertian terhadap sifat, motivasi dan sentimen sesama Anda(tetangga, teman, dsb.). Kasih datang karena kita mengenal orang itu lebih jauh(saya tulis 'orang itu' maksudnya menunjuk kepada tetangga, teman dsb), apayang menjadi tujuannya, kesulitannya, keceriaannya, dan lain-lain. Memahami,dapat dilakukan dengan mencoba menempatkan pribadi kita di tempat teman kita.Kita juga dapat menelusuri, apa yang menjadikan pandangannya, cara berpikirnyadan latar belakangnya sehingga teman kita mempunyai respons tertentu terhadapberbagai situasi. Ini salah satu saja. Intinya yang saya ingin kemukakan adalahpoint 3, Kasih itu tumbuh, tidak dapat diciptakan, dibuat, atau dibeli. Kasihharus berkembang.Masalahnya, banyak sekali hal-hal yang menghambat perkembangan kita dalammengasihi sesama. Salah duanya yang tertinggi adalah, prasangka, dan ignorance.Ini dikutipkan seperti pada point 4 diatas. Bagaimana Anda mau mulai mengasihiapabila Anda secara sepihak sudah menilai orang "dia itu gila", "orang itu

Page 12: Air Kehidupan buku 1

12

jahat", "dia ini..", "dia begitu..", dsb. Saya pernah menulis dalam wacanatersendiri tentang prasangka, yang akan saya review kembali sedikit. *Prasangka adalah suatu penilaian negatif terhadap suatu hal tanpa didasaripengetahuan yang jelas akan hal tersebut. Prasangka membutakan jiwa kitaterhadap pengenalan akan kebenaran. Dengan memiliki prasangka, kita secaralangsung/tidak langsung telah menghakimi seseorang atau sesuatu. Memberi nilaitertentu terhadap orang atau sesuatu berdasarkan ukuran yang kita tetapkansendiri (yg tidak selalu sesuai dengan nilai2 kebenaran sesungguhnya).Prasangka berhubungan erat dengan sifat egois seseorang. Orang yang egosentris,egois, memiliki lebih banyak prasangka terhadap hal2 maupun orang2disekitarnya. *Dilain pihak, ignorance, adalah sikap tidak ambil peduli. Bukan berarti kitatidak memperhatikan lingkungan sosial kita, sekeliling kita. No, Anda mungkinpeduli dengan keluarga Anda. Anda mungkin peduli dengan orang-orang yang Andakasihi. Tetapi, pada orang-orang tertentu, diluar keluarga Anda sendiri,mungkin ada suatu sikap yang "tidak mau pusing" dengan pikiran perasaan oranglain. Saya sudah sebutkan contohnya di paragraf atas, "yang penting aku sudahberbuat baik...". That's all. Saya tidak perlu peduli lebih jauh dari kebaikanyang sudah saya berikan. "Yang penting aku baik". Tidak perlu pusing mikirinmasalah orang, (lagi-lagi) yang penting aku baik. Well saudaraku, terkadangkelihatannya "ignorance is bliss". Tetapi ignorance dapat dan akan menjadikebiasaan yang mendangkalkan empati, pikiran, jiwa dan iman kita. Akibatnyajauh lebih buruk dari apa yang kita harapkan ingin memancarkan kasih. Samahalnya dengan prasangka, tidak peduli akan mematikan kemampuan kita memahamisesama.

Jadi, apa yang telah kita bahas sampai disini? Kita telah mengetahui bahwakasih itu harus tumbuh, dengan mengenal dan memahami sesama. Penghambatpertumbuhan kita dalam belajar mengasihi, adalah prasangka dan tidak peduli.Kembali ke pertanyaan kita "Bagaimana kita belajar mengasihi?". Jawabannyasudah ada sepanjang tulisan ini. Be positive. Jangan merangkul terus padasikap-sikap negatif seperti prasangka, marah, iri dsb. Anda tentunya sadar danmengasihi keluarga Anda, saudara2 Anda. Coba terapkan kasih Anda terhadapkeluarga saudara2 Anda, kepada sesama yang lain. Kita semua dimata Tuhan adalahsama. Kita adalah saudara. Satu keluarga besar umat manusia. --Pada lainkesempatan akan saya ungkapkan lebih jauh maksud sama disitu. Bukan berartisama seragam (uniform), melainkan sama yaitu satu (unity).-- Nah, dengan sikappositif yang demikian, marilah kita mencoba belajar mengasihi sesama kita, satuper satu, setiap harinya sehingga kita akhirnya akan menyadari dan dapatmelihat bahwa sesungguhnya, dalam diri kita semua telah dianugerahkan fragmenTuhan yaitu kebaikan, keindahan dan kebenaran. Amin.Salam sejahtera selalu,

Daniel V. KaunangPenulis, Water of Life

=CATATAN=

Buku Urantia membahas jauh lebih dalam dan luas mengenai nilai-nilai kehidupanmanusia yang sedikitnya telah dibahas diatas. Adalah menjadi suatu kebahagiaanbagi saya untuk dapat terus melayani sekaligus memperkenalkan buku ini kepadasiapa saja dimana saja dan dengan latar belakang religius/non-religius manapun,yang rindu untuk selalu mencari serta mengenal Tuhan.

Page 13: Air Kehidupan buku 1

13

Edisi 4 – Tuhan hadir disini; Pembentuk moralitas manusia9 Juli 2001

=PELITA JIWA=

"I Stand"

I standwith my face turned tothe winter moon

darkness around memy arms raised towardthe heavens

feeling the coldfeeling life

I ask myself

whywhy am I so alone

I listen to the beatingof my heartthenquietlyfrom deep withinthat presenceof Godthat lives withmelaughsand says

I am here

(A Poem by Carol Herren Foerster)

=EDITORIAL=

Selama beberapa minggu terakhir ini merupakan minggu-mingguyang penuh dengan tantangan spiritual bagi saya. Hal ini berawalketika saya memperkenalkan Buku Urantia kepada keluarga, rekan kerja,teman-teman, dan orang lain yang sempat saya jumpai.Singkatnya, saya menemukan pengalaman baru mengenali beragamsifat manusia dalam menyikapi imannya. Ketika saya memperkenalkanBuku Urantia, sebagian menolak karena menilainya sebagai ajaransesat, ajaran setan, dsb. Sebagian hanya mau melihat hasilnya.Sebagian lagi malas membaca. Sedangkan sebagian besar lainnya tidakpeduli. Ini merupakan goncangan spiritual bagi saya, karena sebagianbesar orang prematur dalam menilai seperti menyimpang, keluar jalur,sesat. Sedangkan orang-orang lainnya hanya peduli pada kehidupanmaterialistik yang dijalaninya masing-masing.

Page 14: Air Kehidupan buku 1

14

Saya seketika berhenti. Diam. Terpaku dalam introspeksipribadi yang berulang-ulang. Saya begitu merasa berdiri seorang diri.Mengapa begini? Mengapa saya sendiri yang menghadapi semua ini? Namunsuatu hari dalam minggu lalu saya secara kebetulan membaca puisidiatas dan dalam seketika saya diingatkan kembali akan kehadiranNyasetiap waktu dalam kehidupan saya. Sebagaimana ketika saya pertamakali mendengar Roh Tuhan menyatakan, "Aku disini bersamamu", sayadikuatkan kembali untuk tetap teguh melayani di tengah kesesakan,penolakan, prasangka dan ketidakpedulian orang-orang. Karena sayayakin, diyakinkan, dan dikuatkan bahwa saya tidak berdiri seorangdiri. Kitapun bisa merasakan kehadiranNya, melalui cara masing-masingyang tidak terbatas, asalkan kita yakin dan memiliki kemauan untukterus mencari, mendekat, dan mengenal kehendak Tuhan, Bapa semestaalam. Amin.

Daniel V. KaunangPenulis, Water of Life

=PEMBAHASAN=

Reason, wisdom, and faith are man's highest human attainments. [UB1141:4]

Topik yang ingin saya singgung pada kesempatan kali ini mengenai 3hal yang saling berhubungan membentuk moralitas manusia, yaitupikiran/akal budi, kebijakan, dan kepercayaan. Sebenarnya kutipansebelumnya diatas memiliki makna yang lebih luas, namun saya hanyaakan menyinggung sedikit saja, supaya paling tidak kita mengetahuiakan pentingnya ketiga hal tersebut.

Akal budi sama sekali tidak dapat dikesampingkan dalam perkembangankehidupan kita, karena manfaatnya yang dapat kita rasakan dalamhidup. Akal budi merupakan dasar yang menggerakkan perkembanganpengetahuan manusia akan berbagai hal. Pengetahuan dapat menghapustahayul dan superstisi, sebagaimana sains akan menggusur sihir, danastronomi akan menggantikan astrologi. Tetapi pengetahuan yangsemakin maju belum tentu dibarengi dengan pengenalan akan pengetahuanyang baik dan tidak baik. Pengetahuan yang dicapai dapat berpotensimengembangkan nilai2 negatif seperti sombong dan egotisme. Tetapiapabila pengetahuannya dapat menjadikannya mengenali antara benar dantidak benar, baik dan tidak baik, maka akan mencerminkankebijaksanaan dalam diri seseorang.

[UB p. 1142, par. 1] When reason once recognizes right and wrong, itexhibits wisdom; when wisdom chooses between right and wrong, truthand error, it demonstrates spirit leading.

Bijaksana merupakan kemampuan seseorang menilai secara benarberdasarkan tingkat pengetahuan yang dimiliki. Semakin dalamkebijaksanaan seseorang, akan menunjukkan semakin nyatanya bimbinganroh Tuhan dalam kehidupan yang dijalani. Apa maksud dari bimbinganroh Tuhan ini akan saya bahas lebih jelas pada edisi mendatang.Intinya maka jelas bahwa ketiga hal akal budi (reason), kebijaksanaan(wisdom) dan kepercayaan (faith) saling berhubungan dan merupakanhasil tertinggi yang dapat dicapai manusia.

Page 15: Air Kehidupan buku 1

15

=TAMBAHAN=

Reason deals with factual knowledge; wisdom, with philosophy andrevelation; faith, with living spiritual experience. [UB p. 1142,par. 1]

Setelah memulai perjalanan hidup yang abadi, setelah menerima tugas danperintah untuk maju, janganlah takut akan bahaya dari kelalaian manusia,janganlah disusahkan dengan keraguan akan kegagalan atau oleh kebingunganyang menyulitkan, janganlah bimbang dan mempertanyakan status danpendirianmu, karena di dalam setiap saat kegelapan, pada setiap persimpangandidalam perjuangan untuk maju, Roh Kebenaran akan selalu berbicara,mengatakan, “Inilah jalannya”.[UB 383:2]

Page 16: Air Kehidupan buku 1

16

Edisi 5 – Mencari Tuhan; Tantangan abad modern27 Juli 2001

=PELITA JIWA=

When men search for God, they are searching for everything. When they findGod, they have found everything. [p. 1289, par. 2]

=EDITORIAL=

Disadari atau tidak, jauh di dalam hati setiap manusia terdapat suatukeinginan untuk mau datang, mencari, dan mendekat kepada Tuhan. Cara, jalandan pengalaman spiritual yang ditempuh dapat beragam dan berbeda padamasing-masing pribadi.

Ketika kita ingin mencari Tuhan, ada 2 kata kunci yang perlu diperhatikan;jujur & terbuka. Hadapilah bahwa kita tidak dapat menguasai suatu pelajarandengan menyeluruh apabila kita hanya mencarinya dari satu sumber bacaan.Pelukis hanya akan melukis "yang itu-itu saja" apabila tidak terbukapandangannya dalam mencari berbagai inspirasi. Ilmuwan tanpa memilikiwawasan yang terbuka hanya akan berputar-putar pada sebuah teori saja.

Tanpa adanya kejujuran dan keterbukaan hati untuk mencari Tuhan, iman akanterkristalisasi. Dari pengalaman spiritual orang tertentu yang diotoritaskandan "dipaksakan" kepada orang lain, agama menjadi institusi sosial yangmengatur segala bentuk perilaku manusia dengan ajaran-ajaran "Janganbegini", "Jangan begitu", "Thou shalt not". "Dipaksakan" maksudnya adalahorang yg ingin mengikuti suatu institusi agama, harus mengikuti aturan dantradisi yang berlaku. Agama tidak lagi fokus untuk menjadi sarana yangmembantu spiritualitas kita menuju Tuhan, tetapi telah menjelma menjadihukum, aturan tradisi dan tata krama sosial yang sadar tidak sadar justrumembelenggu dan mengekang perkembangan spiritualitas jiwa manusia yangselalu progresif kearah kebenaran, keindahan dan kebaikan Tuhan yanguniversal. Kemudian banyak orang yang menjadikan suatu buku suci sebagai'kacamata-iman'. "Semuanya harus dipandang dari kacamata agama kita!","Inilah yang paling benar, yang lain salah". Masing2 merasa paling benarsendiri, terjadi arogansi agama/teologi. Ini adalah salah satu kesalahanagama, yang mana semakin berkembangnya jaman hingga saat ini, semakindisadari oleh banyak jiwa yang benar-benar tulus dan haus akan Air yangHidup.

Namun, sikap keterbukaan yang ditunjukkan oleh jiwa-jiwa yang haus ini jugaseringkali dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok spiritual yang pada akhirnyajustru menjerumuskan mereka kedalam ikatan tradisi, cultus, dan ritual yangmenyesakkan. Khusus mengenai masalah ini saya akan coba membahas secarakhusus pd kesempatan berikutnya.

God is everywhere present (omnipresent). Orang tidak dapat mengambil Tuhan,memasukkannya ke sebuah buku, lalu berkata, "Tuhanku yang benar, kalian yangtidak percaya dengan Tuhanku pasti masuk neraka" (KU disini menunjukkanseolah2 Tuhan itu milik pribadi atau kelompok agama tertentu saja). Apakahsikap arogansi seperti ini cermin orang yang mengenal Tuhan? Mari kitarenungkan bersama-sama, bahwa didalam setiap kebenaran, didalam setiapkeindahan, dan didalam setiap kebaikan, disitulah kita menemukan Tuhan.

Page 17: Air Kehidupan buku 1

17

May indwelling spirit ever guides us to righteousness, wisdom, andeventually to God. Amen.

Daniel V. KaunangPenulis, Water of Life

=ARTIKEL KHUSUS=

TANTANGAN ABAD MODERNOleh: Ir. Nugroho Widi, MM, MAArtikel ini juga dapat dibaca/diperoleh dari sumber dihttp://members.tripod.com/urantia-indonesia/

Tantangan abad ke duapuluh dan duapuluh satu menghadirkan berbagai tantanganbaru bagi agama-agama dunia. Makin tinggi sebuah kebudayaan, makindiperlukan hal-hal rohani, agar dapat menstabilkan masyarakat danmendapatkan jawaban atas berbagai problem materi-iptek.

Jika kebenaran terlalu banyak dipilah-pilah atau dianalisis seperti disekolah agama, sering menjadi membingungkan. Kebenaran paling baik diajarkansecara menyeluruh dan sebagai realitas spiritual yang hidup, bukan hanyasebagai ilmu atau inspirasi seni. Ilmu Teologi, jika sudah terlalu mendetilmembahas suatu tema tertentu, sering malah menjadi kacau atau keliru.

Agama adalah pengalaman spiritual dan sifatnya pribadi orang per orang.Agama adalah wahyu pada seseorang mengenai tujuan hidup yang kekal danilahi. Jadi bedakan agama dengan logika, apresiasi keindahan seni, sosialpolitik, atau moralitas. Bedakan agama dengan moral (budi pekerti, sopansantun).

Agama dirancang untuk menemukan nilai-nilai semesta yang akan menimbulkaniman, percaya, taat, dan keyakinan selamat. Agama puncaknya adalahpenyembahan (worship). Agama menemukan (untuk jiwa) hal-hal yang tertinggi,yang tidak relatif seperti yang ditemukan oleh pikiran manusia. Pemahamanmengenai hal-hal yang di atas pikiran manusia Itu hanya bisa disebabkanpengalaman relijius.

Bersabarlah, hidup di dunia ini pendek, jangan terburu-buru mengikutikeinginan jiwa atau keingin-tahuan. Masih banyak waktu dalam alam semestayang disediakan pada kita untuk belajar. Jangan mudah ikut sebuah ajaran,atau menciptakan ajaran baru. Lihat terus pada Yesus, lihat kasihnya padaumat manusia, lihat juga bahwa walaupun ada banyak kejahatan dunia, namunAllah menciptakan alam semesta itu baik. Kejahatan itu nampak nyata, namunsementara. Mengapa orang lebih suka berpegang pada kejahatan ? Padahal adajauh lebih banyak kebenaran yang indah dan baik yang bisa diajarkan.

Yesus mengajarkan dan mengikuti metode pengalaman, seperti ilmu mengajarkanmetode eksperimen. Kita menemukan Allah melalui pimpinan spiritual. Kitamendapatkan pengertian ini melalui kecintaan akan keindahan, pengejaran akankebenaran, kesetiaan pada tugas, dan penyembahan pada kebaikan ilahi. Darisemuanya, kasih adalah penuntun sesungguhnya kepada pengertian yang benar.

Masalah modern yang dihadapi agama ada 2 golongan besar :

- Materialisme

Page 18: Air Kehidupan buku 1

18

- Totalitarianisme Sekuler

Setelah itu akan dibahas pula (pada artikel terpisah, Red.) masalah yangdihadapi oleh agama Kristen, sebagai agama yang paling maju di dunia saatini.

MATERIALISMEManusia cenderung mengejar pengetahuan. Dan akibat dari keterbatasannya,sering menyimpulkan bahwa dunia dan manusia ini hanya materi semata-mata.Materialisme inilah yang sering dianut oleh para ilmuwan. Bentuk lainnyaadalah Komunisme. Orang jadi hanya mengejar pengetahuan dan materi duniawi,sedangkan hal-hal spiritual dianggap tidak masuk akal.

Walaupun masa materialisme yang paling buruk sudah lewat, namun banyakmanusia masih terpengaruh. Pendapat para pakar astronomi, misalnya, masihmengabaikan bahwa ada Allah di balik semua fenomena. Materialismemenrendahkan manusia menjadi hanya robot, yang bergerak dalam alam semestayang mekanistik dan tidak romantis. Walaupun alam semesta dipelajari denganmatematika, namun mungkinkan semesta ini dibuat tanpa Master AhliMatematika?

Bagaimana jawaban agama terhadap pandangan ahli iptek mengenai materialismeini ? Agama tidak bisa menjawabnya dengan demokrasi atau sebuah sistempolitik.

Jawabannya adalah pertanyaan balik : Jika alam semesta ini hanya prosesmekanis, lalu bagaimana timbulnya pikiran? sebuah mesin tidak bisa tahuapalagi mengetahui kebenaran, atau lapar akan kebenaran, atau mencintaikebaikan. Jadi pikiran tidak mungkin muncul dari materi. Konsep mengenaikebenaran, keindahan, dan kebaikan tidak tercakup dalam ilmu kimia ataufisika.

Ilmu bisa membahas hal-hal fisik, tetapi pikiran dari ilmuwan itu bukan halfisik, itu supermaterial. Materi tidak bisa mengenal kebenaran, apalagimencintai belas-kasihan atau senang dengan hal-hal spiritual. Pengakuan dankesadaran moral juga merupakan hal yang nyata sebagaimana halnya rumusmatematika berdasar pengamatan ilmu pengetahuan. Moral berada pada tataranyang lebih tinggi. Jika manusia hanya merupakan mesin, lalu mengapa adabegitu banyak variasi kepribadian? Logikanya mesin tentunya seragam, sepertiproduksi pabrik pembuatnya. Lalu, siapa yang membuat pabriknya? Evolusi alamsemesta dan manusia selalu meningkat. Dari tumbuhan satu sel sampai manusia,ada sifat genetik yang terus berkembang. Mengapa berkembang?

Fakta tidak pernah bertentangan dengan iman spiritual yang benar. Teori bisakeliru. Adalah fatal jika mengganti agama dengan ilmu pengetahuan. Lebihbaik ilmu pengetahuan dipakai untuk melepaskan manusia dari mistik dantahayul. Agama adalah kepercayaan manusia mengenai realitas spiritual dannilai-nilai ilahi. Iptek berguna untuk manusia secara material. Agama untukhal spiritual. Keduanya berguna untuk meningkatkan wawasan hidup danmeningkatkan kepribadian manusia. Jadi jangan lagi agama dipertentangkandengan iptek. Alat ukur dan metode penelitian ilmu tidak bisa diterapkanuntuk wilayah spiritual.

Materialisme dan ilmu pengetahuan memiliki banyak kelemahan. Alam semestaini bukan berjalan secara otomatis begitu saja. Interpretasi ilmiah tidakbernilai bila tidak diteliti oleh ilmuwan. Apresiasi seni tidak akan aslibila bukan oleh seorang artis. Evaluasi moralitas tidak akan benar bilatidak melibatkan seorang moralis. Filsafat juga tidak akan berarti kecualiditafsirkan oleh seorang filsuf. Agama tidak akan ada bila tidak dialami

Page 19: Air Kehidupan buku 1

19

seorang agamis. Penjelasan lebih lanjut dapat dibaca pada Paper 195 pasal 7.THE VULNERABILITY OF MATERIALISM.

TOTALITARIANISME SEKULERSekularisme adalah pandangan yang dianut banyak orang saat ini. Sumbernyaada dua. Bapak dari sekularisme adalah ilmu abad 18 dan 19 yang sempit, dantanpa Tuhan - ilmu ateis. Ibu dari sekularisme adalah gereja Kristen abadpertengahan yang totaliter. Sekularisme muncul sebagai protes terhadapdominasi lembaga gereja Kristen yang hampir total terhadap peradaban barat.

Peradaban barat selama 300 tahun terakhir telah berangsur-angsur makinsekuler. Cirinya adalah semakin humanistik, segala sesuatu oleh manusia,tanpa Tuhan. Agama makin lama makin nominal, umumnya hanya menjadi tatacararitual, mayoritas umat beragama menjadi sekuler. Ke gereja hanya sebagaikebiasaan, doa-doa hanya rutinitas.

Sekulerisme telah melepaskan manusia dari belenggu gereja, namun sebagaiakibatnya, melahirkan negara yang totaliter dan tirani. Keluar dari belenggugereja, masuk belenggu sistem politik dan ekonomi. Ini sudah dialami Jermandi bawah Hitler. Ini juga sudah dialami Rusia dengan sistem komunisnya.

Materialisme menolak Allah. Sekularisme mengabaikan Allah. Hasilnya adalahperang dan kehancuran. Sekulerisme tidak akan membawa kedamaian pada umatmanusia. Tidak ada yang dapat menggantikan Allah dalam masyarakat manusia.Walaupun demikian, pemberontakan kaum sekuler ini menghasilkan banyakkebebasan dan kepuasan. Itu baik. Namun sekulerisme memiliki kelemahan besar: Orang memberontak terhadap kekuasaan total para penguasa agama, namunsetelah merdeka, orang terus memberontak melawan Allah, baik diam-diammaupun secara terbuka.

Tanpa Allah, tanpa agama, sekulerisme ilmiah tidak akan pernah bisamenyatukan berbagai kekuatan, kepentingan, dan ragam suku dan bangsa.Walaupun nampaknya banyak mencapai temuan ilmiah, namun pelan-pelanmasyarakat akan berantakan. Perekat pemersatu utama adalah kebangsaan ataunasionalisme, padahal nasionalisme inilah rintangan utama ke arah perdamaiandunia.

Kelemahan sekulerisme adalah, dia membuang etika dan agama untuk tujuanpolitik dan kekuasaan. Kita tidak bisa membangun persaudaraan manusia,sementara kita melupakan atau mengingkari Allah sebagai bapak.

Sekulerisme ilmu, pendidikan, industri, dan masyarakat secara total hanyaakan membawa malapetaka. Perang Dunia adalah akibat yang tidak dapatdihindari, dan itu sudah kita alami dua kali, apakah kita akan mengulangiuntuk ketiga kalinya?

=REFERENSI=

UB p.2075 - 2082, The Modern Problem, Materialism, Total Secularism

Page 20: Air Kehidupan buku 1

20

Edisi 6 – Kebenaran dan kedamaian15 Agustus 2001

=PELITA JIWA=

.....

Truth is a simple placeHere for us all to seeReach as it comes to youAs it comes to meAs I will always need you inside my heart

Peace is a word we teachA place for us all to reachSing as it sings to youAs it sings to meAs I will always need you inside my heart

.....

"Homeworld" - Yes, taken from their album The Ladder

=EDITORIAL=

Damai adalah satu kata yang sering kita ucapkan, yang sering kita ajarkankepada anak-anak kita. Tetapi seringkali, damai lebih menjadi sekedar ucapandi mulut. Damai di mulut, dendam di hati. Damai lebih sering digunakansebagai "jalan keluar" atas kemelut/pertentangan. Misalnya seseorang hendakditilang oleh polisi karena melanggar rambu lalin, kemudian minta "damai"sambil menyodorkan sejumlah uang kepada polisi. Dua anak bersaudara yangberkelahi berebut mainan, dilerai oleh orang tuanya dan diminta untukberdamai.Lebih dari itu, damai adalah suatu keadaan/state. Bagaimana kita bisa sampaimencapai keadaan damai, itulah yang terpenting.

Dari pandangan saya damai berkaitan dengan kebenaran terutama akanketuhanan. God is love, and love brings peace. Kebenaran yang kita capai,akan membuahkan kedamaian, baik dalam pikiran maupun perilaku kita. Disinikebenaran perlu ditelaah lebih dalam. Apa sebenarnya itu kebenaran? Berbagaipakar banyak membuat formulasi tentang apa yang benar. Misalnya acara radioyang saya suka ikuti, dibawakan Pdt. Gilbert L. setiap minggu pagi,"Mendengar yang Benar". Juga acara 15 menit "Cahaya Hati" di salah satustasiun tv yang saya suka ikuti setiap Rabu tengah malam, dan banyak lagi.Semuanya membawakan kebenaran walaupun dalam bentuknya yang terpilah-pilah(menurut kitab ini, menurut kitab itu).

Banyak orang yang tersandung pada konsep kebenaran. Pilatus sewaktumengadili Yesus berkomentar, "Truth, what is truth--who knows?". Kebenaransering dikotak-kotakkan oleh manusia ke dalam dogma-dogma tertentu (hal inisudah saya singgung pada edisi lalu) sehinggamenjadi aliran-aliran, agama, atau diinstitusionalkan kedalam tatanan suatunegara.

Buku Urantia banyak mengulas dengan rinci mengenai pertanyaan ini. Untuk

Page 21: Air Kehidupan buku 1

21

secara ringkasnya, kali ini saya kutipkan dahulu sedikit yang diambil daripaper 180.

1949§4 180:5.2 Divine truth is a spirit-discerned and living reality. Truthexists only on high spiritual levels of the realization of divinity and theconsciousness of communion with God. You can know the truth, and you canlive the truth; you can experience the growth of truth in the soul and enjoythe liberty of its enlightenment in the mind, but you cannot imprison truthin formulas, codes, creeds, or intellectual patterns of human conduct. Whenyou undertake the human formulation of divine truth, it speedily dies. Thepost-mortem salvage of imprisoned truth, even at best, can eventuate only inthe realization of a peculiar form of intellectualized glorified wisdom.Static truth is dead truth, and only dead truth can be held as a theory.Living truth is dynamic and can enjoy only an experiential existence in thehuman mind.

Dari uraian diatas ada dua jenis kebenaran; kebenaran yang mati, dankebenaran yang hidup. Ketika kita memformulasikan kebenaran, menjadikannyasebuah dogma, syahadat, maka kebenaran itu akan mati, maksudnya menjadistatis, dan hanya diulang-ulang kembali. Kebenaran yang mati/statis lebihtepat dijadikan teori, patokan, tradisi. Tetapi kebenaran akan Tuhan tidakdapat dibakukan, dimatikan, dijadikan statis. Realisasi akan kebenaranselalu berkembang meskipun memiliki level yang berbeda-beda pada setiaporang. Adalah benar pernyataan "Tuhan adalah Allah yang hidup"; demikianpula kebenaran haruslah hidup dan dinamis, selalu berkembang dalameksistensi pengalaman pikiran manusia.

Jadi dimana hubungannya antara kebenaran dengan kedamaian? Dengan menemukandan mengalami kebenaran yang hidup kita menemukan Tuhan yang adalah kasih,menjalankan kasih dalam persaudaraan manusia sehingga kedamaian menjadinyata. Kebenaran yang hidup ada didalam hati kita, tinggal kemauan kitauntuk menemukannya, hidup dalam kebenaran, dan mengalami pertumbuhankebenaran.

Pembahasan ini sebenarnya masih sangat panjang, namun pada lain kesempatansaya akan coba angkat lagi dalam suatu pembahasan khusus mengenai kebenaranmati dan kebenaran yang hidup serta berbagai hal yang membuat orang butaterhadap kebenaran, supaya dapat semakin membuka wawasan kita.

"My peace I leave with you.."

Daniel V. KaunangPenulis, Water of Life

=CATATAN=

Terima kasih atas perhatian Anda terhadap newsletter Water of Life. ApabilaAnda memiliki pertanyaan, kesan, pengalaman, saran, kritik dan lain-lainsilakan layangkan melalui e-mail ke [email protected]. Saya dengansenang hati akan mencoba menjawab e-mail Anda.

Page 22: Air Kehidupan buku 1

22

Edisi 7 – Kebenaran yang hidup; Perubahan; Ajaran Yesustentang agama yang hidup17 Agustus 2001

=PELITA JIWA=

We cannot search out God by knowledge, but we can know him in our hearts bypersonal experience. [p. 1453, par. 5]

=EDITORIAL=

Edisi lalu saya membahas hubungan kedamaian dengan kebenaran, serta sedikitmengungkapkan perbedaan antara kebenaran yang mati dan yang hidup. Saya akancoba kembali menyegarkan pikiran kita akan hal ini. Kebenaran yang mati,adalah kebenaran yang ditemukan, kemudian dibakukan kedalam suatu tradisi,budaya, ajaran, syahadat, dogma dan teologia. Tapi saya sudah bilangkebenaran tidak dapat di"matikan" seperti itu. Kebenaran selalu berkembang,hidup. Selalu kita akan menemukan kebenaran yang lebih tinggi, lebih baru,sejalan dengan waktu dan perkembangan akal budi peradaban manusia. Tetapiapabila kita teguh memegang kebenaran yang mati, tanpa hidup dalam kebenaranyang hidup, kita tak akan pernah berkembang ke tingkat spiritualitasperadaban yang lebih tinggi dan maju. Tetapi lagi, mengapa kita tidak mauberpegang pada kebenaran yang hidup?

Kebenaran mati menjaga keutuhan, tetapi kebenaran yang hidup membawaperubahan. Dapat saya katakan lebih jelas, bahwa kebenaran memerdekakan kitadari kesalahan-kesalahan masa lalu.

Sayangnya, hingga jaman ini, banyak manusia masih malas, bahkan takut akanadanya perubahan akibat terungkapnya kebenaran baru. Wah nanti begini, nantibegitu, gimana kalau begini, begitu? dsb. Generasi ke generasi kita telahhidup dengan cara pandang yang sangat salah, yaitu dengan preservasi nilai2(baik dan buruk), ketakutan, prasangka, dan negativitas terhadap kebenaranyang hidup, kebenaran yang memperbaharui dan meningkatkan level peradabanmanusia.

Kita tidak dapat terus menutup mata terhadap kebenaran yang hidup, apaakibatnya kalau kita terus menerus berpegang kepada kebenaran mati? Andadapat melihat sendiri akibatnya. Mengapa bangsa Indonesia atau banyak bangsalain hingga sekarang tidak dapat keluar dari berbagai kemelut, keributan,perang, dsb? Dapat saya katakan karena bangsa ini tidak mau hidup dalamkebenaran yang hidup. Kita mengikat dan mengucilkan diri pada kebenaranmatinya sendiri-sendiri; tradisi nenek moyang, superstisi, dan dogma-dogmaagama dalam buku-buku suci.Di sisi material kita memiliki pandangan hidup yang terbalik, yang merangkulketidakpedulian, egotisme, memelihara mental korupsi, kolusi, nepotisme,serta mengagungkan kekuasaan yang menindas.

Andaikata bangsa ini mau berani, jujur, merenungkan, membuka diri, terhadapkebenaran yang hidup, daripada saling berperang mempertahankan dogma agamamasing-masing, ribut atas hal-hal materialistik, sibuk dengan berbagairitual seremonial keagamaan tetapi dalam hatinya merencanakan kejahatan,memelihara dengki dan amarah.. dan sebagai-bagainya, mungkin (entah ratusantahun mendatang) suatu saat nanti kita akan dapat menjadi bangsa yangbenar-benar bebas merdeka material dan spiritual.

Page 23: Air Kehidupan buku 1

23

Dalam kaitannya dengan kemerdekaan spiritual, pada bagian pembahasan sayamengutipkan dari Buku Urantia, pembicaraan Yesus tentang "true religion"dengan para rasul dan evangelis yang ketika sedang dalam perjalanan kePhoenicia berhenti di Luz, pada Kamis pagi, tanggal 9 Juni 29. Pembahasanyang kedua akan dilanjutkan pada edisi berikutnya. Semoga topik menarik inidapat membantu membuka wawasan kita kearah kemerdekaan spiritual yangsebenarnya.

Tuhan memberkati.

Daniel V. KaunangPenulis, Water of Life

=PEMBAHASAN=Pengantar: Berikut ini saya kutipkan bagian pertama dari percakapan Yesuskhusus tentang 3 bentuk berbeda tentang devosi keagamaan pada manusia, danpelajaran tentang agama yang sebenarnya, 'agama' yang diajarkan oleh Yesus.Sangat menarik dan saya rekomendasikan untuk dipelajari.

5. THE DISCOURSE ON TRUE RELIGION [Paper 155 bagian 5]

This memorable discourse on religion, summarized and restated in modernphraseology, gave expression to the following truths:

While the religions of the world have a double origin--natural andrevelatory--at any one time and among any one people there are to be foundthree distinct forms of religious devotion. And these three manifestationsof the religious urge are:

1. Primitive religion. The seminatural and instinctive urge to fearmysterious energies and worship superior forces, chiefly a religion of thephysical nature, the religion of fear.2. The religion of civilization. The advancing religious concepts andpractices of the civilizing races--the religion of the mind--theintellectual theology of the authority of established religious tradition.3. True religion--the religion of revelation. The revelation ofsupernatural values, a partial insight into eternal realities, a glimpse ofthe goodness and beauty of the infinite character of the Father inheaven--the religion of the spirit as demonstrated in human experience.

The religion of the physical senses and the superstitious fears of naturalman, the Master refused to belittle, though he deplored the fact that somuch of this primitive form of worship should persist in the religious formsof the more intelligent races of mankind. Jesus made it clear that the greatdifference between the religion of the mind and the religion of the spiritis that, while the former is upheld by ecclesiastical authority, the latteris wholly based on human experience.

And then the Master, in his hour of teaching, went on to make clear thesetruths:

Until the races become highly intelligent and more fully civilized, therewill persist many of those childlike and superstitious ceremonies which areso characteristic of the evolutionary religious practices of primitive and

Page 24: Air Kehidupan buku 1

24

backward peoples. Until the human race progresses to the level of a higherand more general recognition of the realities of spiritual experience, largenumbers of men and women will continue to show a personal preference forthose religions of authority which require only intellectual assent, incontrast to the religion of the spirit, which entails active participationof mind and soul in the faith adventure of grappling with the rigorousrealities of progressive human experience.The acceptance of the traditional religions of authority presents the easyway out for man's urge to seek satisfaction for the longings of hisspiritual nature. The settled, crystallized, and established religions ofauthority afford a ready refuge to which the distracted and distraught soulof man may flee when harassed by fear and tormented by uncertainty. Such areligion requires of its devotees, as the price to be paid for itssatisfactions and assurances, only a passive and purely intellectual assent.And for a long time there will live on earth those timid, fearful, andhesitant individuals who will prefer thus to secure their religiousconsolations, even though, in so casting their lot with the religions ofauthority, they compromise the sovereignty of personality, debase thedignity of self-respect, and utterly surrender the right to participate inthat most thrilling and inspiring of all possible human experiences: thepersonal quest for truth, the exhilaration of facing the perils ofintellectual discovery, the determination to explore the realities ofpersonal religious experience, the supreme satisfaction of experiencing thepersonal triumph of the actual realization of the victory of spiritual faithover intellectual doubt as it is honestly won in the supreme adventure ofall human existence--man seeking God, for himself and as himself, andfinding him.The religion of the spirit means effort, struggle, conflict, faith,determination, love, loyalty, and progress. The religion of the mind--thetheology of authority--requires little or none of these exertions from itsformal believers. Tradition is a safe refuge and an easy path for thosefearful and halfhearted souls who instinctively shun the spirit strugglesand mental uncertainties associated with those faith voyages of daringadventure out upon the high seas of unexplored truth in search for thefarther shores of spiritual realities as they may be discovered by theprogressive human mind and experienced by the evolving human soul.

And Jesus went on to say: "At Jerusalem the religious leaders haveformulated the various doctrines of their traditional teachers and theprophets of other days into an established system of intellectual beliefs, areligion of authority. The appeal of all such religions is largely to themind. And now are we about to enter upon a deadly conflict with such areligion since we will so shortly begin the bold proclamation of a newreligion--a religion which is not a religion in the present-day meaning ofthat word, a religion that makes its chief appeal to the divine spirit of myFather which resides in the mind of man; a religion which shall derive itsauthority from the fruits of its acceptance that will so certainly appear inthe personal experience of all who really and truly become believers in thetruths of this higher spiritual communion."Pointing out each of the twenty-four and calling them by name, Jesus said:"And now, which one of you would prefer to take this easy path of conformityto an established and fossilized religion, as defended by the Pharisees atJerusalem, rather than to suffer the difficulties and persecutions attendantupon the mission of proclaiming a better way of salvation to men while yourealize the satisfaction of discovering for yourselves the beauties of therealities of a living and personal experience in the eternal truths andsupreme grandeurs of the kingdom of heaven? Are you fearful, soft, andease-seeking? Are you afraid to trust your future in the hands of the God oftruth, whose sons you are? Are you distrustful of the Father, whose childrenyou are? Will you go back to the easy path of the certainty and intellectual

Page 25: Air Kehidupan buku 1

25

settledness of the religion of traditional authority, or will you girdyourselves to go forward with me into that uncertain and troublous future ofproclaiming the new truths of the religion of the spirit, the kingdom ofheaven in the hearts of men?"All twenty-four of his hearers rose to their feet, intending to signifytheir united and loyal response to this, one of the few emotional appealswhich Jesus ever made to them, but he raised his hand and stopped them,saying: "Go now apart by yourselves, each man alone with the Father, andthere find the unemotional answer to my question, and having found such atrue and sincere attitude of soul, speak that answer freely and boldly to myFather and your Father, whose infinite life of love is the very spirit ofthe religion we proclaim."The evangelists and apostles went apart by themselves for a short time.Their spirits were uplifted, their minds were inspired, and their emotionsmightily stirred by what Jesus had said. But when Andrew called themtogether, the Master said only: "Let us resume our journey. We go intoPhoenicia to tarry for a season, and all of you should pray the Father totransform your emotions of mind and body into the higher loyalties of mindand the more satisfying experiences of the spirit."As they journeyed on down the road, the twenty-four were silent, butpresently they began to talk one with another, and by three o'clock thatafternoon they could not go farther; they came to a halt, and Peter, goingup to Jesus, said: "Master, you have spoken to us the words of life andtruth. We would hear more; we beseech you to speak to us further concerningthese matters."

=CATATAN=

Terima kasih atas perhatian Anda terhadap newsletter Water of Life. Semogaapa yang saya tuangkan dalam tulisan ini dapat menjadi manfaat bagi Anda.Apabila Anda memiliki pertanyaan, kesan, pengalaman, saran, kritik danlain-lain silakan layangkan melalui e-mail ke [email protected]. Sayadengan senang hati akan menjawab e-mail Anda.

Page 26: Air Kehidupan buku 1

26

Edisi 8 – Relaksasi, Menjauh sementara dari problema; AjaranYesus tentang agama yang hidup bag. 2; Sistem tata suryakita6 September 2001

=PELITA JIWA=

[Y]ou must realize that the best method of solving some entangled problems isto forsake them for a time. Then when you go back fresh from your rest orworship, you are able to attack your troubles with a clearer head and asteadier hand, not to mention a more resolute heart. [p. 1611, par. 1]

The wise and effective solution of any problem demands that the mind shall befree from bias, passion, and all other purely personal prejudices which mightinterfere with the disinterested survey of the actual factors that go to makeup the problem presenting itself for solution. [p. 1773, par. 5]

=EDITORIAL=

Bingung. Stress. Ketika kita stress, dipusingkan dengan suatu masalah, kitamemandang masalah tersebut begitu besar dan sangat membebani. Mungkin Andaingat kapan terakhir kali marah-marah, stress, atau bahkan depresi karenadirudung permasalahan. Saat ini, kemarin atau tahun lalu? Saya rasa kita semuapernah mengalaminya.

Problema, memang seringkali membuat pikiran kita kacau, buntu dan membuatstress, depresi. Dalam contoh yang saya bawakan kali ini, adalah kepenatan yangdihadapi oleh murid-murid Yesus, sewaktu (pada akhir Juni 27 Masehi) melayaniberbagai orang di daerah-daerah Samaria dan Yunani. Ditambah juga karena belumterbiasa bekerja bersama-sama dengan murid-murid Yohanes Pembaptis. *YohanesPembaptis dipenjara oleh Herodes selama setahun sebelum akhirnya dihukum matitanggal 10 Januari 28. Murid-murid Yesus sedang dilanda stress, bingung (danini bukan yang terakhir kalinya).Kemudian ketika Andrew (Andreas) -yang dituakan dalam kelompok rasul tersebut,menuangkan uneg-uneg mereka kepada Yesus, apa yang dilakukanNya? Yesus mengajakAndrew dan 11 murid lainnya ke pegunungan Sartaba untuk beristirahat beberapahari, dan menyarankan agar tidak membicarakan masalah-masalah yang sedangdihadapi.

Singkatnya, pada hari ketiga ketika mereka kembali dari liburan singkat itu,kepenatan mereka hilang. Pikiran mereka disegarkan kembali, dan ternyatamasalah yang tadinya mereka anggap begitu memusingkan, tidak lagi memusingkankepala. Mereka belajar bahwa kebingungan yang terjadi akibat dihadapkan suatupermasalahan, secara realitas sebenarnya tidak ada. Yesus memberikan pelajaranbahwa cara terbaik untuk mengatasi berbagai permasalahan seringkali adalahdengan meninggalkannya untuk sementara waktu, istirahat untuk memulihkanenergi, sehingga ketika kembali lagi, dapat menghadapi masalah dengan pikiranyang lebih segar.

Demikian halnya apabila kita mengalami kepenatan. Tinggalkan sejenak untukberistirahat, berdoa, dan meditasi. Pulihkan pikiran, perasaan/emosi Anda darisegala bentuk negativitas yang menguras energi dan mengacaukan pikiran.Kembalikan keseimbangan antara pikiran dan spiritual. Dengan pikiran yangsegar, Anda dapat memandang dan mencari solusi yang lebih baik untukpermasalahan Anda dengan pikiran jernih dan ketegasan hati.

Page 27: Air Kehidupan buku 1

27

Selamat ber-akhir pekan, Tuhan memberkati.

Daniel V. KaunangPenulis, Water of Life

=PEMBAHASAN=Pengantar: Melanjutkan pembahasan edisi sebelumnya, berikut ini saya kutipkanbagian kedua dari percakapan Yesus tentang agama yang sebenarnya, yaituhubungan pribadi kita dengan Tuhan.

6. THE SECOND DISCOURSE ON RELIGION (Paper 155 bagian 6, halaman 1730-1733)And so, while they paused in the shade of the hillside, Jesus continued toteach them regarding the religion of the spirit, in substance saying:

You have come out from among those of your fellows who choose to remainsatisfied with a religion of mind, who crave security and prefer conformity.You have elected to exchange your feelings of authoritative certainty for theassurances of the spirit of adventurous and progressive faith. You have daredto protest against the grueling bondage of institutional religion and to rejectthe authority of the traditions of record which are now regarded as the word ofGod. Our Father did indeed speak through Moses, Elijah, Isaiah, Amos, andHosea, but he did not cease to minister words of truth to the world when theseprophets of old made an end of their utterances. My Father is no respecter ofraces or generations in that the word of truth is vouchsafed one age andwithheld from another. Commit not the folly of calling that divine which iswholly human, and fail not to discern the words of truth which come not throughthe traditional oracles of supposed inspiration.

I have called upon you to be born again, to be born of the spirit. I havecalled you out of the darkness of authority and the lethargy of tradition intothe transcendent light of the realization of the possibility of making foryourselves the greatest discovery possible for the human soul to make--thesupernal experience of finding God for yourself, in yourself, and of yourself,and of doing all this as a fact in your own personal experience. And so may youpass from death to life, from the authority of tradition to the experience ofknowing God; thus will you pass from darkness to light, from a racial faithinherited to a personal faith achieved by actual experience; and thereby willyou progress from a theology of mind handed down by your ancestors to a truereligion of spirit which shall be built up in your souls as an eternalendowment.

Your religion shall change from the mere intellectual belief in traditionalauthority to the actual experience of that living faith which is able to graspthe reality of God and all that relates to the divine spirit of the Father. Thereligion of the mind ties you hopelessly to the past; the religion of thespirit consists in progressive revelation and ever beckons you on toward higherand holier achievements in spiritual ideals and eternal realities.While the religion of authority may impart a present feeling of settledsecurity, you pay for such a transient satisfaction the price of the loss ofyour spiritual freedom and religious liberty. My Father does not require of youas the price of entering the kingdom of heaven that you should force yourselfto subscribe to a belief in things which are spiritually repugnant, unholy, anduntruthful. It is not required of you that your own sense of mercy, justice,and truth should be outraged by submission to an outworn system of religiousforms and ceremonies. The religion of the spirit leaves you forever free tofollow the truth wherever the leadings of the spirit may take you. And who can

Page 28: Air Kehidupan buku 1

28

judge--perhaps this spirit may have something to impart to this generationwhich other generations have refused to hear?Shame on those false religious teachers who would drag hungry souls back intothe dim and distant past and there leave them! And so are these unfortunatepersons doomed to become frightened by every new discovery, while they arediscomfited by every new revelation of truth. The prophet who said, "He will bekept in perfect peace whose mind is stayed on God," was not a mere intellectualbeliever in authoritative theology. This truth-knowing human had discoveredGod; he was not merely talking about God.

I admonish you to give up the practice of always quoting the prophets of oldand praising the heroes of Israel, and instead aspire to become living prophetsof the Most High and spiritual heroes of the coming kingdom. To honor theGod-knowing leaders of the past may indeed be worth while, but why, in sodoing, should you sacrifice the supreme experience of human existence: findingGod for yourselves and knowing him in your own souls?Every race of mankind has its own mental outlook upon human existence;therefore must the religion of the mind ever run true to these various racialviewpoints. Never can the religions of authority come to unification. Humanunity and mortal brotherhood can be achieved only by and through thesuperendowment of the religion of the spirit. Racial minds may differ, but allmankind is indwelt by the same divine and eternal spirit. The hope of humanbrotherhood can only be realized when, and as, the divergent mind religions ofauthority become impregnated with, and overshadowed by, the unifying andennobling religion of the spirit--the religion of personal spiritualexperience.The religions of authority can only divide men and set them in conscientiousarray against each other; the religion of the spirit will progressively drawmen together and cause them to become understandingly sympathetic with oneanother. The religions of authority require of men uniformity in belief, butthis is impossible of realization in the present state of the world. Thereligion of the spirit requires only unity of experience--uniformity ofdestiny--making full allowance for diversity of belief. The religion of thespirit requires only uniformity of insight, not uniformity of viewpoint andoutlook. The religion of the spirit does not demand uniformity of intellectualviews, only unity of spirit feeling. The religions of authority crystallizeinto lifeless creeds; the religion of the spirit grows into the increasing joyand liberty of ennobling deeds of loving service and merciful ministration.But watch, lest any of you look with disdain upon the children of Abrahambecause they have fallen on these evil days of traditional barrenness. Ourforefathers gave themselves up to the persistent and passionate search for God,and they found him as no other whole race of men have ever known him since thetimes of Adam, who knew much of this as he was himself a Son of God. My Fatherhas not failed to mark the long and untiring struggle of Israel, ever since thedays of Moses, to find God and to know God. For weary generations the Jews havenot ceased to toil, sweat, groan, travail, and endure the sufferings andexperience the sorrows of a misunderstood and despised people, all in orderthat they might come a little nearer the discovery of the truth about God. And,notwithstanding all the failures and falterings of Israel, our fathersprogressively, from Moses to the times of Amos and Hosea, did revealincreasingly to the whole world an ever clearer and more truthful picture ofthe eternal God. And so was the way prepared for the still greater revelationof the Father which you have been called to share.

Never forget there is only one adventure which is more satisfying and thrillingthan the attempt to discover the will of the living God, and that is thesupreme experience of honestly trying to do that divine will. And fail not toremember that the will of God can be done in any earthly occupation. Somecallings are not holy and others secular. All things are sacred in the lives ofthose who are spirit led; that is, subordinated to truth, ennobled by love,

Page 29: Air Kehidupan buku 1

29

dominated by mercy, and restrained by fairness- justice. The spirit which myFather and I shall send into the world is not only the Spirit of Truth but alsothe spirit of idealistic beauty.You must cease to seek for the word of God only on the pages of the oldenrecords of theologic authority. Those who are born of the spirit of God shallhenceforth discern the word of God regardless of whence it appears to takeorigin. Divine truth must not be discounted because the channel of its bestowalis apparently human. Many of your brethren have minds which accept the theoryof God while they spiritually fail to realize the presence of God. And that isjust the reason why I have so often taught you that the kingdom of heaven canbest be realized by acquiring the spiritual attitude of a sincere child. It isnot the mental immaturity of the child that I commend to you but rather thespiritual simplicity of such an easy-believing and fully--trusting little one.It is not so important that you should know about the fact of God as that youshould increasingly grow in the ability to feel the presence of God.

When you once begin to find God in your soul, presently you will begin todiscover him in other men's souls and eventually in all the creatures andcreations of a mighty universe. But what chance does the Father have to appearas a God of supreme loyalties and divine ideals in the souls of men who givelittle or no time to the thoughtful contemplation of such eternal realities?While the mind is not the seat of the spiritual nature, it is indeed thegateway thereto.But do not make the mistake of trying to prove to other men that you have foundGod; you cannot consciously produce such valid proof, albeit there are twopositive and powerful demonstrations of the fact that you are God-knowing, andthey are:

1. The fruits of the spirit of God showing forth in your daily routine life.2. The fact that your entire life plan furnishes positive proof that you haveunreservedly risked everything you are and have on the adventure of survivalafter death in the pursuit of the hope of finding the God of eternity, whosepresence you have foretasted in time.

Now, mistake not, my Father will ever respond to the faintest flicker of faith.He takes note of the physical and superstitious emotions of the primitive man.And with those honest but fearful souls whose faith is so weak that it amountsto little more than an intellectual conformity to a passive attitude of assentto religions of authority, the Father is ever alert to honor and foster evenall such feeble attempts to reach out for him. But you who have been called outof darkness into the light are expected to believe with a whole heart; yourfaith shall dominate the combined attitudes of body, mind, and spirit.You are my apostles, and to you religion shall not become a theologic shelterto which you may flee in fear of facing the rugged realities of spiritualprogress and idealistic adventure; but rather shall your religion become thefact of real experience which testifies that God has found you, idealized,ennobled, and spiritualized you, and that you have enlisted in the eternaladventure of finding the God who has thus found and sonshipped you.

And when Jesus had finished speaking, he beckoned to Andrew and, pointing tothe west toward Phoenicia, said: "Let us be on our way."

=SAINS/SEJARAH=

Sistem tata surya kita terdiri atas 12 planet, yang mulai terbentuk sekitar4,500,000,000 tahun y/l. Tata surya mulai berfungsi dan berkembang sepertisekarang 3,000,000,000 tahun y/l. "Asteroid Belt" yang ditemukan diantara

Page 30: Air Kehidupan buku 1

30

orbital Mars dan Jupiter merupakan pecahan-pecahan dari planet kelima, yanghancur terfragmentasi akibat alur orbitnya yang tidak biasa menjadi terlaludekat ke planet raksasa Jupiter. Tetapi bagaimana awal tata surya kitaterbentuk? Saya kutip sedikit dari tulisan Bpk. Nugroho Widi berjudul "RiwayatBumi dan Alam Semesta" sebagai berikut.

Nebula adalah awal dari riwayat alam semesta. Putaran Nebula itu adalah indukbintang-bintang. Tadinya energi foton cahaya setelah beberapa waktu melaju diangkasa, akan mulai bergabung menjadi ultimaton. 100 buah Ultimaton akanmembentuk elektron. Kemudian terbentuklah proton, atom, molekul dan seterusnya.Terbentuklah massa materi. Jika materi bergabung dalam jumlah yang cukup, makaakan terbentuk matahari dan planet-planet. Dengan cara itulah terbentuk sistembintang. Ada nebula yang menghasilkan jutaan bintang, ada juga yang lebihsedikit. Sebuah superuniverse dan local universe dimulai dan ditambah dengancara seperti itu.

Sistem planet di Tata Surya terbentuk akibat lewatnya sistem dark-matter (massahitam) Angona. Dark matter adalah benda angkasa raksasa yang tidak bersinar danumumnya bermuatan listrik-magnet tinggi. Sistem Angona lewat dan menyedotsebagian massa matahari. Daya tarik keduanya menyebabkan terbentuklah berbagaiplanet tata surya. Selain itu masih ada cara lain untuk terbentuknya planet.

Sejarah sistem tata surya kita secara lengkap dapat dipelajari pada bagian IIIdari Buku Urantia. Temukan juga pembahasan-pembahasan sains ilmiah, filsafat,agama dan lain-lainnya di situs Urantia Indonesia (www.urantia.or.id), padabagian Publikasi.

=CATATAN=

Terima kasih atas perhatian Anda terhadap newsletter Water of Life. Semoga apayang saya tuangkan dalam tulisan ini dapat menjadi manfaat bagi Anda. ApabilaAnda memiliki pertanyaan, kesan, pengalaman, sumbangan tulisan, saran, kritik,koreksi dan lain-lain silakan layangkan melalui e-mail [email protected]. Saya dengan senang hati akan menjawab e-mail Anda.

Page 31: Air Kehidupan buku 1

31

Edisi 9 – Kebencian dan balas dendam24 September 2001

=PELITA JIWA=

True goodness is like water in that it blesses everything and harmsnothing. [p. 1452, par. 1]

=EDITORIAL=

Beberapa waktu lalu kita, seluruh dunia, menyaksikan sebuah tragedimemilukan, sebuah serangan besar terhadap Amerika. Salah dua gedungtertinggi di dunia, World Trade Center yang menjadi kebanggaanAmerika, luluh lantak setelah diterjang dua pesawat Boeing penuhdengan penumpang sipil dari berbagai kewarganegaraan. Korban yanghilang hingga kini masih terus dicari. Setiap orang mungkin berharapini hanyalah sebuah film, seperti pada film Armageddon, gedungWTC "bolong" tapi diterjang meteor. Realitas berkata kenyataan, inibukan bagian dari film fiksi ilmiah.

Amerika beserta negara-negara pendukungnya sepakat untuk menyatakanperang terhadap terorisme. Namun kita semua berharap agar keadilanditegakkan dengan usaha yang sebaik-baiknya. Sudah begitu banyakkorban jatuh, akankah kita terus menumpahkan darah manusia hanyauntuk memuaskan nafsu balas dendam? Saya sangat prihatin dan turutmerasakan pedih yang melanda rakyat Amerika. Namun saya tidak kurangprihatinnya terhadap orang-orang yang melakukan tindakan kejitersebut. Mungkin pelaku-pelakunya merupakan para korban rasa benciyang amat sangat. Mereka mungkin dibesarkan oleh orang tua yangmenanamkan kebencian terhadap orang-orang ras tertentu. Mereka tumbuhdi lingkungan yang membenci peradaban tertentu. Mereka dididik seumurhidupnya untuk membenci orang-orang yang tidak sejalan denganpandangan hidup mereka. Singkatnya sekali lagi, mereka juga adalahkorban dari kebencian. Mungkin juga pelaku tersebut adalah budakberbagai prasangka keagamaan. Ajaran "mata ganti mata", balas dendammasuk surga, dan sebagainya, dipandang secara ekstrim sehingga yangterjadi, mereka menjadi fanatik, ekstrimis. Mereka menjadi budakajaran agama. Budak teologia. Mereka mati-matian melakukan ajaran-ajaran agamanya secara harafiah, bahkan membunuh, memotong bagiantubuh manusia dianggapnya mulia di mata Tuhan. Agama Yahudi, Kristen,Islam, ketiga-tiganya mengalami masa kegelapan, masa penuh prasangkasatu terhadap lainnya. Mereka saling membenci, saling membunuh,saling menghancurkan, saling membantai. Masing2 merasaagamanya "paling benar dihadapan Tuhan". Dan yang paling ironis,mereka melakukan berbagai kekejian tersebut "di dalam nama Tuhan".

"Hate is the shadow of fear; vengeance the mask of cowardice.."(1632:2)

Kita membenci, karena kita takut. Kita seringkali berkelahi, balasmembalas, hanya untuk membuktikan kalau kita tidak takut. Tapi padakenyataannya, sadar tidak sadar kita sebenarnya takut. Takut akan apayang tidak kita ketahui, takut akan apa yang tidak kita mengerti,akan apa yang tidak sejalan dengan pandangan kita. Kita membangunbenteng kebencian, untuk menutupi rasa takut kita. Tapi terlebih dariitu, tindakan balas dendam hanya membuktikan bahwa kita adalah

Page 32: Air Kehidupan buku 1

32

pengecut.

Balas dendam tidak akan menyelesaikan masalah secara jangka panjang.Menghancurkan terorisme hanya akan menumbuhkan bentuk terorismelainnya, apalagi jika dikaitkan dengan soal membela agamanya. Yangmungkin dapat kita lakukan salah satunya mungkin kita berusaha untukmendidik, menanamkan kasih, dan membuka tingkat pemahaman yang lebihluas kepada anak-anak mereka, sehingga pada saatnya mereka tidak akanmembenci anak cucu kita. Ajaran-ajaran agama yang usang dan menjadiakar permasalahan sebaiknya ditinggalkan. Tatap ke masa depan, bukatali-tali kuk, yaitu tradisi-tradisi agama yang mencengkeram setiapumatnya yang sudah tidak sesuai lagi dengan peradaban kehidupanmanusia yang semakin maju ke arah tingkat spiritualitas yang semakintinggi.

Saya turut berduka cita, dan berdoa untuk kita semua, agar keadilandapat ditegakkan dengan cara yang sebijak-bijaknya oleh para pemimpindunia, namun terlebih dari itu, kalahkanlah jahat dengan kasih. Tuhanmemberkati.

Daniel V. KaunangPenulis, Water of Life

=TENTANG NEWSLETTER INI=

"If any man thirst, let him come to me and drink.From the Father above I bring to this worldthe water of life." (1795:5)

Newsletter Water of Life, atau Air Kehidupan, merupakan rangkaiantulisan saya yang termotivasi dari keinginan berbagi nilai-nilaispiritual dan realisasi hidup manusia sebagai saudara terhadap yanglainnya, dan sebagai anak dari Bapa Semesta Alam, yaitu Tuhan yangmaha esa. Tulisan saya tidak mewakili salah satu aliran maupun agamamanapun, namun lebih merupakan inspirasi ajaran dari Yesus, yangtiada lain adalah Putra Pencipta Semesta kita.

Karena waktu yang sangat terbatas, saya harus membatasi frekwensipenerbitannya menjadi 1 edisi per bulan. Ini akan membantu sayamengarahkan pesan yang ingin disampaikan. Apabila Anda memilikipertanyaan, kesan, pengalaman, sumbangan tulisan, saran, kritik,koreksi dan lain-lain silakan layangkan melalui e-mail [email protected]. Saya dengan senang hati akan menjawab e-mailAnda. Terima kasih. Semoga apa yang saya tuangkan dalam tulisan inidapat menjadi manfaat bagi Anda.

Page 33: Air Kehidupan buku 1

33

Edisi 10 – Hubungan Tuhan sebagai Bapa dan manusiasebagai anakNya1 November 2001

=PELITA JIWA=

Ada seorang ayah yang memiliki dua orang putera, Josh dan Bob. Suatu hari,kedua kakak beradik ini berselisihan hingga terjadi perang mulut dan hampirberkelahi sebelum akhirnya mereka melihat kedatangan ayahnya. Keduanyaberlarian menuju ayah mereka sambil berteriak2 mengadukan masing2 kekesalannya.Sang ayah sambil tersenyum berlutut dihadapan anak-anaknya untuk dapat sejajarmelihat wajah mereka dan dengan sabar mendengarkan keluhan mereka. Setelahmereka selesai mengungkapkan permasalahannya, sang ayah berkata kepada anaknyayang tertua, "Josh, apakah engkau menyayangi ayah?". Josh menyahut denganlantang, "Tentu, ayah, aku sangat sayang padamu!". Kemudian, berpaling kepadaBob, yang lebih muda, "Bob, apakah engkau menyayangi ayah?". Bob mengangguk,sambil agak terisak, "Ya, ayah".Sang ayah kemudian memeluk keduanya, kemudian berkata, "Anak-anakku, akumengasihi kalian berdua. Dan jika kalian sama-sama mengasihi ayah, kalian jugaharus belajar untuk saling mengasihi kakakmu dan adikmu."

Renungan:"The Father in heaven loves his children, and therefore should you learn tolove one another; the Father in heaven forgives you your sins; therefore shouldyou learn to forgive one another." [UB P.1762 - §5]

=EDITORIAL=

Dari cerita singkat diatas, ada kebenaran ilahi yang ingin saya angkat bagisaudara-saudari pembaca. Kita semua umat manusia secara spiritual adalahanak-anak Tuhan yang Esa, Bapa Semesta Alam. Tuhan mengasihi kita semua, tanpamemandang jenis kelamin, warna kulit, asal usul, maupun tingkat kepercayaan danpengetahuan yang dimiliki. Dimata Tuhan, kita semua adalah anak-anakNya, danTuhan adalah Bapa yang mengasihi anak-anakNya.

Berangkat dari konsep kekeluargaan ini, kita masing-masing mengakui, bahwa kitamencintai Tuhan. Namun bagaimana kita menunjukkan bahwa kita mencintai Tuhan,apabila kita tidak mau atau tidak dapat mencintai saudara-saudari yang lain?Kita dapat begitu rajin mengikuti ritual-ritual agama, namun kita begitu engganuntuk mengasihi sesama. Kita rajin ke gereja, rajin shalat, dsb, tetapi dilainsisi kita juga begitu rajin memaki orang lain, menunjuk-nunjuk kesalahan oranglain, iri maupun dendam terhadap orang lain, dsb. Orang lain, yang sebenarnyakalau kita mau menyadari, adalah saudara2 kita sendiri, anak-anak Tuhan.

Yang saya mau nyatakan kepada saudara-saudari, adalah bahwa Tuhan mengasihikita semua, terlepas atribut apapun yang kita kenakan. Tetapi kita tidakmengasihi Tuhan dengan pergi ke tempat ibadah setiap minggu, atau memberikansumbangan atau sedekah bagi orang lain, atau menyembelih hewan dalam upacarakurban. Kita jelas tidak mengasihi Tuhan dengan saling membunuh anak-anakNya.Apa yang kita lakukan?! Kita membunuh seolah2 kita membela nama Tuhan, kitamenghakimi seolah2 mewakili Tuhan, kita menindas seolah2 diperintahkanTuhan!!!??? Dan kita menyatakan semua perbuatan keji yang kita lakukan tersebutUNTUK KEMULIAAN TUHAN ? Tidak saudaraku. Tindakan nyata yang dapat kita lakukansebagai wujud kita mengasihi Tuhan adalah dengan belajar untuk mengasihisesama. Bukan yang terpenting bagaimana kita begitu hapal berdoa, atau berapa

Page 34: Air Kehidupan buku 1

34

banyak hewan yang bisa kita kurbankan, atau berapa sering kita beribadah,melainkan bagaimana kita setiap hari belajar untuk mengasihi orang lain, yangsecara spiritual adalah saudara kita. Inilah wujud nyata sebenarnya yang dapatkita lakukan bagi Tuhan.

Hari ini, saat ini juga, kalau Anda belum memulai, marilah, coba belajarmengasihi saudara2 kita. Dari yang terdekat, hingga yang baru kenalan. Bapamenyayangi kita, mengampuni kita. Sudah saatnya kita juga belajar menyayangidan mengampuni saudara kita sebagai wujud nyata kita mengasihi Bapa.Sesederhana apapun bentuk kasih yang Anda berikan kepada orang yang paling hinasekalipun, Anda telah melakukannya untuk Tuhan.

Salam hangat,

Daniel V. KaunangPenulis, Water of Life

Page 35: Air Kehidupan buku 1

35

Edisi 11 – Asal Usul Puasa dalam Agama12 Desember 2001

=ARTIKEL=

Pengantar Bulan November-Desember 2001 ini umat Islam kembali menjalankan ibadah puasa yangmenjadi kewajiban, amal ibadah menyambut hari raya Lebaran. Puasa dalam hal ini, bukantradisi milik umat Islam saja. Para umat Buddha, Hindu, Katolik, Kristen, dan lainnyamempraktekkan puasa dengan alasan dan intensi yang beragam.

Apabila kita ingin telaah lebih dalam, sejarahnya puasa ternyata memiliki latar belakang danasal-usul yang menarik. Mudah-mudahan dengan mengenal asal usul soal puasa, kita dapatmengetahui lebih jelas apa itu sebenarnya puasa dan tujuannya pada jaman dahulu, danmemahami mengapa puasa jaman sekarang telah diadopsi sebagai tradisi, kewajibanagama, "menambah amal", dan berbagai interpretasi lainnya. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Asal Usul Puasa dalam Agama

Oleh: Nugroho WidiTanggal: 8/07/01Diringkas oleh : Daniel V. Kaunang

Manusia primitif dulu takut pada roh. Mereka menganggap roh-roh jahat adadi sekitar mereka, dan mempengaruhi nasib mereka. Oleh sebab itu merekaberusaha mengendalikan roh, dengan berbagai cara. Pertama, mereka berusahamenyenangkan, lalu menakut-nakuti roh jahat, lalu menyiksa (torture) roh.Orang berusaha menyangkal diri antara lain dengan cara PUASA, karenadianggap itu menyenangkan roh-roh.[87:2.4]

Kemudian muncul praktek sumpah suci, disertai dengan melukai diri.Penyangkalan diri (puasa dll) dianggap cara efektif untuk menekandorongan seks. Maka orang primitif cenderung keras dalam ajaran,menyiksa-diri dan penyangkalan-diri sebagai ritual agama, sebagaicara untuk memaksa roh-roh untuk senang melihat semua penderitaantersebut.[87:6:9]

Manusia modern tidak lagi tawar-menawar dengan Tuhan, memaksa Tuhanuntuk senang, walaupun sampai hari ini masih ada juga banyak agamayang mengajarkan hal demikian.[87:6.10]

Evolusi konsep puasa kemudian muncul dalam Paper 89 tentang DOSA,KORBAN, DAN PENEBUSAN. Dari konsep menyenangkan dan memaksa roh,puasa berkembang ke dalam konsep penolakan dan penghinaan-diri.Jadilah kebiasaan untuk membuang banyak bentuk kesenangan fisik,khususnya yang berbau seksual. Ritual puasa berakar kuat dalam bnayakagama kuno dan bahkan sampai hari ini. [89:3.1]

Kemudian puasa berevolusi lagi, muncul dalam konsep korban. Dulukorban itu misalnya mencabuti rambut, melukai badan, memotong jari,dll. Lalu berkembang dalam ritual penyangkalan-diri, asketisme(bertapa), puasa, mengasingkan diri dan doktrin penyucian melaluipenderitaan, dukacita, dan merendahkan daging (hal-hal jasmani).[89:4.1]

Dari sejak dahulu, puasa dan diet dianggap memiliki manfaat kesehatan atau

Page 36: Air Kehidupan buku 1

36

obat. Hal ini diungkapkan pada paper 90 [90:4.7-8].

Puasa ternyata bisa meningkatkan pengalaman mistik. Padahal sikapmeditatif spiritual yang sehat misalnya adalah penyembahan dan doapengucapan syukur. Hubungan langsung dengan Roh Bapa (ThoughtAdjuster yang tinggal dalam setiap manusia), adalah bukan pengalamanmistik. Pengalaman mistik misalnya dalam keadaan kesurupan, setengahsadar, melihat visi, adalah pengalaman manusia yang banyak bahayanya,karena umumnya berasal dari alam bawah sadar. [100:5.10]

Yesus sebenarnya tidak berpuasa 40 hari 40 malam. Dia bukan petapa.Dia melawan semua cara pendekatan pada Allah dengan bertapa.

Yesus melakukan 40 hari mengasingkan diri, bukan berpuasa ataumengalami pencobaan, tetapi Dia sedang dalam periode membuatkeputusan besar. Para murid Yesus salah tafsir, karena biasanya para nabibesar selalu berdoa puasa dulu sebelum muncul di depan umum. Yesus punyakebiasaan, jika akan membuat keputusan besar, Dia selalu menarik diri,agar bisa bersekutu dengan Roh yang ada di dalam Dia, agar Dia tahukehendak Bapa. [136:3.2-3]

Paper 140 menceritakan Khotbah di Bukit. Di situ dikatakan bahwahanya orang yang rendah yang mencari kekuatan ilahi dan kuasa rohani.Tetapi berbahaya mencari kuasa rohani melalui puasa. Puasa bukan jalanyang tepat untuk meningkatkan "kemampuan" rohaniah. Puasa fisik berbahayasetelah 4 atau 5 hari, karena puasa berkepanjangan cenderung untukmenghilangkan nafsu makan.

Paper 140 menceritakan tentang Khotbah Yesus di Bukit.

[140:5.8] 2. "Happy are they who hunger and thirst for righteousness, forthey shall be filled." Only those who feel poor in spirit will ever hungerfor righteousness. Only the humble seek for divine strength and cravespiritual power. But it is most dangerous to knowingly engage in spiritualfasting in order to improve one's appetite for spiritual endowments.Physical fasting becomes dangerous after four or five days; one is apt tolose all desire for food. Prolonged fasting, either physical or spiritual,tends to destroy hunger.

Tetapi Yesus mengajar bahwa murid-murid-Nya harus lebih tinggirohaninya daripada orang yang mencari perkenan Bapa melalui pemberiansedekah, doa, dan puasa. Jadi memang ada orang yang melakukan puasa dengantujuan agar diperkenan Allah. Orang Farisi dan pengikut Musa melakukanitu. Yesus menjanjikan murid-murid-Nya akan mendapatkan kebenaran lebihdari mereka. [140:6.3]

Namun jika murid-murid ingin berpuasa, jangan sampai nampak sedihatau ketahuan siapapun, sebab itu urusan seseorang dengan Allah. [140:6.11]

[140:6.11] When Jesus heard this, he said: "Be willing, then, to take upyour responsibilities and follow me. Do your good deeds in secret; whenyou give alms, let not the left hand know what the right hand does. Andwhen you pray, go apart by yourselves and use not vain repetitions andmeaningless phrases. Always remember that the Father knows what you needeven before you ask him. And be not given to fasting with a sadcountenance to be seen by men. As my chosen apostles, now set apart forthe service of the kingdom, lay not up for yourselves treasures on earth,but by your unselfish service lay up for yourselves treasures in heaven,for where your treasures are, there will your hearts be also.

Page 37: Air Kehidupan buku 1

37

Orang petapa dan orang yang mengajarkan doa puasa begini pernahmenolak Yesus, karena Yesus tidak mengajarkan puasa atau bentukpenyangkalan diri dengan cara sejenis.[142:8.1]

Yesus memberikan awasan pada para murid-muridNya agar tidak membuatdoa kelihatan lebih hebat dengan diulang-ulang, kalimat yang indah,puasa, korban,dll. Doa itu haruslah keluar dari hati yang jujur danterbuka di hadapan Allah, bukan rutinitas atau sesuatu yang diatur-atur. Doa yang baik bisa membawa pada penyembahan sejati.[146:2.15]

Yang jelas, memang berpuasa bukan bagian dari Injil yang diajarkanYesus. Puasa bukan ritual dalam agama Yesus. Puasa itu terjadi denganspontan, bila ada situasi yang demikian memerlukan keputusan, sehinggaorang melupakan makan. Yesus dalam UB sering diceritakan berada dalamkondisi ini. Itu adalah urusan yang sangat pribadi dengan Allah.

Apakah orang Farisi/Yahudi yang mempraktekkan doa puasa dan sedekahlebih sempurna dari Yesus? Apakah orang Farisi diterima ibadahnya ?Jawabnya tidak.

Oleh sebab itu jangan menjadikan puasa menjadi ritual agama yangmemberatkan manusia. Urantia Book telah memberikan DASAR TEOLOGISyang sangat kuat. Marilah berkembang menjadi agama modern, AgamaYesus yang menjamin keselamatan!!

Page 38: Air Kehidupan buku 1

38

Edisi 12 – Yesus Kristus, kelahirannya24 Desember 2001

=ARTIKEL=Pengantar

Mungkin ada pertanyaan trivia yang kadang muncul dibenak kita;Kapankah kelahiran Yesus sebenarnya? Pertanyaan yang sangat simple,tidak berarti banyak, sama sekali tidak penting. Tetapi setiapmenyaksikan perayaan natal di akhir tahun kita seringkali dibuatbertanya. Kapan Yesus lahir?

Pertanyaan tersebut, menjadi salah satu dari sekian banyak pertanyaanyang telah menggerakkan saya untuk memulai pencarian pribadi. Untukmengenal karakter dan ajaran Yesus. Dan lebih luas lagi, mencariTuhan.Salah satu wisdom Melchizedek yg terpelihara dalam ajaran Judaismdisebutkan, "If you seek me, you shall find me if you search for mewith all your heart." [UB, 1445:3] Dan sungguh apa yang disebutkanmenjadi kenyataan bagi saya, oleh karena itu merupakan kebahagiaanbuat saya untuk berbagi pengalaman kepada Anda yang juga (ingin)mencari dengan ketulusan hati.

Kembali ke pertanyaan semula, banyak ahli kitab dan teologia mencari,meneliti dan menelaah dari berbagai sumber untuk mencari tahujawabannya. Ada yang menyebutkan kemungkinan kelahiran Yesus antaratahun 4 dan 5 sebelum Masehi. Tapi belum ada yang menyebutkan secarapasti. Sementara tanggal 25 Desember telah banyak diketahui bukantanggal kelahiran Yesus.

Artikel singkat dibawah ini merupakan bagian dari janji sayasebelumnya untuk memperkenalkan Yesus/Yeshua ben Yusuf, karakter,kehidupannya, dan ajaran2nya. Perlu diingat bahwa kelahiran Yesusbukanlah suatu hal yang penting diketahui, karena yang jauh lebihpenting adalah agar kita sekarang mempelajari lebih jelas karakterdan teladan kehidupan Yesus, manusia inkarnasi Tuhan semesta alamkita. Semoga apa yang saya sampaikan dan artikel dibawah ini dapatsedikit melepaskan dahaga rohani serta mungkin dapat menambah maknapencarian pribadi Anda dalam mencari Tuhan.

Sebelum masuk ke artikel, saya kutipkan kata-kata Yesus untukdirenungkan bersama (akan menjadi topik bahasan kedepan):"If you truly want to find God, that desire is in itself evidencethat you have already found him. Your trouble is not that you cannotfind God, for the Father has already found you; your trouble issimply that you do not know God.." [UB, 1440:2]

Salam hangat,Daniel V. KaunangModerator Air Kehidupan

Yesus Kristus, KelahirannyaOleh: Nugroho Widi

YESUS lahir di Bethlehem (paper 122), pada siang hari tanggal 21Agustus tahun 7 sebelum Masehi dalam sebuah kandang atau gua tempat

Page 39: Air Kehidupan buku 1

39

penyimpanan biji-bijian (lumbung) yang diubah menjadi penginapan,dengan dibantu sesama pengunjung kota Bethlehem yang hendakmendaftarkan diri dalam sensus yang diadakah oleh Kaisar Augustus.Sensus itu tertunda pelaksanaannya setahun di wilayah Palestinaakibat tantangan dari orang Yahudi.

Yesus adalah anak yang lahir normal dari perkawinan Yusuf dan Maria.Pemberitahuan Gabriel pada Maria, mimpi Yusuf, dan latar belakangYusuf dan Maria diceritakan lengkap dalam paper 122 pasal 1,3,4,5 dan6. Perjalanan ke Bethlehem diceritakan dalam paper 122 pasal 7.

Orang Majus yang datang adalah para astrolog dari kota Ur,Mesopotamia. Mereka melihat tanda yang aneh di langit, yaitukonjungsi atau pertemuan dua planet Yupiter dan Saturnus yang terjadi3 kali dalam satu tahun. Konjungsi ini terjadi pada konstelasi Piscespada tanggal 29 Mei, 29 September, dan 5 Desember tahun 7 SebelumMasehi. (Saya sudah mencek ini dalam Cd-software Astronomi- Redshift-DK Multimedia, luar biasa - nugi). Ada seorang guru diantara merekamendapat mimpi bahwa "terang hidup" akan muncul sebagai seorang bayidi antara orang Yahudi. Mereka mengirim 3 utusan yang mencari-caritanpa hasil, sampai akhirnya bertemu dengan Zakaria dan diberitahumengenai bayi Yesus. Para Magi ini datang dan menyembah bayi Yesus.

Pada masa tradisi hanya diturunkan secara oral dari mulut ke mulut,ada banyak kemungkinan mitos dianggap kebenaran. Cerita Yesusdilahirkan dari perawan adalah mitos. Demikian pula dengan ceritamalaikat yang menyanyikan pujian dan didengarkan oleh para gembala.Para malaikat serafim memang berkumpul di atas kandang Bethlehem danmenyanyikan pujian, tetapi tidak terdengar oleh telinga manusia.Perhatikan bahwa cerita kelahiran Yesus ini wajar seperti halnya kitasemua.

Page 40: Air Kehidupan buku 1

40

Catatan