ahmadinejad semangati hezbollah libanon - ftp.unpad.ac.id filegembiranya orang-orang di sini....

1
W arga Cile kini memiliki pahlawan baru. Namanya Jeff Hart. Dialah operator mesin bor yang berhasil menyelamatkan 33 penambang Cile yang terjebak 625 meter di bawah tanah. Selama berminggu-minggu, Hart memimpin timnya dalam operasi pengeboran ke lokasi penambang. Tim penolong berhasil mengebor sampai ke lokasi penambang pada Sabtu (9/10). Mereka melompat- lompat gembira setelah mesin bor menembus lapisan tanah terakhir. Keluarga maupun sahabat para penambang, yang saling berpelukan dan berciuman ketika mendengar suksesnya operasi pengeboran, langsung berebut minta difoto bersama Hart. “Saya tidak bisa menggambarkan betapa gembiranya orang-orang di sini. Mengagumkan,” kata Hart, 40, yang sudah 24 tahun bekerja sebagai operator mesin bor untuk perusahaan Geotec Boyles Bros yang berlokasi di Cile. Geotec disewa untuk mengebor satu dari tiga lobang penyelamatan. Geotec jugalah yang pertama sampai ke lokasi penambang. “Setelah bekerja susah- payah, akhirnya kami bisa sampai ke lokasi penambang. Mereka sekarang bisa diangkut keluar melalui lobang yang kami buat,” tambah Hart. Ia sedang membantu pasu- kan Amerika Serikat menge- bor lobang air di Afghanistan ketika dipanggil membantu operasi penyelamatan penam- bang Cile. “Saya tidak tahu kenapa saya yang dipanggil. Yang penting saya melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Kami cuma beruntung. Kalau soal kemampuan teknis, masih banyak perusahaan pengeboran lainnya yang hebat,’’ kata bapak dua anak dari Denver, Colorado, Amerika Serikat, itu. Diungkapkannya, para penambang mungkin sudah mendengar suara mesin bor yang mendekat ke lokasi mereka. Soalnya tim penolong juga mendengar suara- suara balasan melalui kabel telepon yang menjadi sarana penghubung. Segera setelah tim penolong tahu bahwa mesin bor mereka telah menembus hingga ke target lokasi, kegembiraan pun meluap. Seorang anggota tim lalu datang membawa sebotol sampanye. Hart diberi kehormatan menyemprotkan sampanye itu ke orang-orang di sekelilingnya. Seperti dikatakan Hart, “Saya sudah memimpin pengeboran di sini selama 33 hari, dan hari ini betul-betul hari keberuntungan.” (War/ Reuters/I-2) N o b p 6 S H d l m p ( l b t p 6 S H d l m p ( l b t s y d m p m m g d k 2 o p B C m l s y y d m p m s y SIDANG pertama tersangka teroris, yang ditahan di penjara militer Teluk Guantanamo, dimulai di New York, Selasa (12/10) waktu setempat atau kemarin WIB. Otak pelaku uta- ma penyerangan 11 September, Khalid Sheikh Mohammed, juga termasuk dari 174 tahanan yang akan diadili. Sidang perdana yang berlang- sung di pengadilan federal Manhattan itu menyidangkan terdakwa Ahmed Khalfan Ghailani, 36. Ghailani adalah warga Tanza- nia yang dituntut bersekongkol dengan kelompok militan un- tuk mengebom Kedubes AS di Tanzania dan Kenya pada 7 Agustus 1998. Pada kejadian itu 224 orang tewas. Dia terancam hukuman seumur hidup. Pada sidang pembukaan, pengacara Ghailani, Steve Zis- sou mengatakan di depan juri bahwa Ghailani masih 22 tahun saat pengeboman. “Dia masih kurang dewasa, naif, tidak mungkin berpikir melakukan serangan demikian. Ghailani bahkan masih menonton kar- tun,” ujar Zissou. Sebaliknya, jaksa Nicholas Lewin mengatakan Ghailani, selain menjadi anggota sel Al- Qaeda, juga bertindak sebagai otak serangan dua kedubes AS. “Orang ini, Ahmed Ghailani, telah membunuh 224 orang pagi itu,” tuduh jaksa. Pada sidang itu, semua per- nyataan tahanan yang diambil secara paksa tidak akan digu- nakan jaksa. Menurut hakim, ini akan menjadi tugas berat karena untuk kasus Ghailani, terdakwa tidak mungkin di- tangkap tanpa pernyataan-per- nyataan itu. Persidangan itu merupakan upaya Presiden Barack Obama dalam menangani tahanan penjara Guantanamo. Peme- rintahan Obama mengadopsi pendekatan eksibel terhadap tersangka teror. (Yan/Reu- ters/I-1) DIPELUK: Operator mesin bor asal Denver, Jeff Hart (kiri), dipeluk Elizabeth Segovia, kakak seorang penambang yang terjebak di pertambangan San Jose dekat Copiapo, Cile, kemarin. R IBUAN warga Liba- non menyambut me- riah kedatangan Pre- siden Iran Mahmoud Ahmadinejad, kemarin. Warga berbaris di sepanjang jalan yang dilalui Ahmadinejad serta melemparkan karangan bunga dan beras sebagai sambutan. Dari mobil yang membawa- nya menuju istana Presiden Michel Suleiman, Ahmadinejad yang mengenakan rompi anti- peluru tersenyum dan memba- las lambaian hangat warga Libanon. “Ahmadinejad telah berbuat banyak bagi Libanon. Kami ingin menyampaikan terima kasih kepadanya,” ujar Fatima Mazeh, seorang maha- siswi teknik yang sengaja bolos dari kuliahnya untuk ikut me- nyambut pemimpin Iran itu. Selama di Libanon, Ahmadi- nejad akan mengunjungi kota- kota Libanon selatan yang berbatasan dengan Israel dan menjadi sasaran bom besar- besaran negara zionis itu pada perang 2006. Para pejabat Hezbollah me- ngatakan mereka telah menggu- nakan bantuan dari Iran sebe- sar US$1 miliar sejak perang itu untuk menata kembali kota- kota tersebut dan membangun kehidupan warganya. Iran juga telah menawarkan bantuan pembangunan jaring- an listrik, mendukung proyek- proyek air, dan menyuplai peralatan tempur militer sete- lah bantuan militer Amerika Serikat dihentikan Agustus lalu karena ditolak Kongres. Ahmadinejad juga akan ber- bicara dengan Perdana Menteri Saad al-Hariri dari kelompok muslim Sunni dan Ketua Par- lemen Libanon Nabih Berry dari kelompok Syiah. Ia pun dijadwalkan berpidato di Bei- rut selatan bersama pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah. Picu kecemasan Kunjungan resmi pertama Ahmadinejad ke Libanon itu dilakukan di tengah memanas- nya hubungan Hezbollah yang beraliran Syiah dan didukung penuh Iran dengan pemerin- tahan Libanon yang pro Barat. Tidak mengherankan jika kunjungan Ahmadinejad telah menimbulkan kekhawatiran para politikus pro-Barat. Peme- rintahan Libanon, yang juga diperkuat menteri Hezbollah, tengah memendam bara perpe- cahan. Itu dipicu perbedaan sikap dalam menanggapi hasil penyelidikan pembunuhan mantan perdana menteri Rak Hariri. Blok parlemen terbesar di Libanon yang dipimpin putra Hariri mengecam Ahmadinejad dan menudingnya telah mem- perlakukan Libanon sebagai pangkalan Iran di Mediterania. Sekitar 250 politikus, pengaca- ra, dan aktivis mengirimkan surat terbuka sehari sebelum kunjungan Ahmadinejad. Mereka mengecam dukung- an Ahmadinejad kepada Hez- bollah dan mencemaskan Iran bakal menyeret Libanon ke dalam perang dengan Israel. Di lain pihak, Hezbollah dan sekutu-sekutunya mengatakan para pesaing politik mereka telah menyetir Libanon makin merapat ke AS. Kunjungan itu juga mence- maskan Washington. Pekan lalu, juru bicara Deplu AS, PJ Crowley, mengatakan Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton telah menyampaikan keresahan negerinya kepada Suleiman. (AP/Reuters/I-5) [email protected] Ahmadinejad Semangati Hezbollah Libanon Para politikus pro-Barat mencemaskan Iran bakal menyeret Libanon ke dalam perang dengan Israel. Heryadi Sarodji MANTAN Menteri Luar Negeri Amerika Serikat era George Bush, Condoleezza Rice, meng- akui kesalahan pemerintah ‘Ne- geri Paman Sam’ pascaserang- an 11 September 2001. “Tidak diragukan lagi kami membuat kesalahan,” cetus Rice yang me- rilis buku autobiograberjudul Condoleezza Rice: A Memoir of My Extraordinary, Ordinary Family and Me, kemarin. Meski demikian, Rice meng- aku bangga akan pencapaian pemerintahan Bush. “Bagi se- buah pemerintahan, kami men- jalani setiap hari layaknya sehari setelah 11 September dan Anda berpikir (insiden 11 September) bakal terjadi lagi,” ujar alum- nus Universitas Stanford itu. Mengenai perang berkepan- jangan di Afghanistan dan Irak, Rice menyatakan dia tidak ter- kejut akan hal tersebut. “Saya tidak kaget perang itu akan memakan waktu lama. Afghanistan akan selalu su- lit. Tapi setidaknya sekarang perempuan tidak dieksekusi di stadion sepak bola...perem- puan bisa bersekolah dan Al- Qaeda tidak memiliki basis kuat,” kilahnya. Ketika ditanya soal kondi- si Afghanistan saat ini, Rice mengaku tidak cukup dekat dengan gur-gur terkemuka untuk mengetahui perunding- an damai antara Presiden Af- ghanistan Hamid Karzai de- ngan Taliban secara rinci. Ha- nya saja, Rice mengingatkan Karzai untuk berhati-hati. Terakhir, Rice memaparkan kesehariannya setelah mele- paskan jabatan menlu AS. Pe- rempuan lajang berusia 55 tahun itu kembali mengabdi pada almamaternya dan ikut berkampanye bagi kandidat Partai Republik Meg Whitman dalam memperebutkan kursi gubernur Negara Bagian Ca- lifornia. Dia mengaku tidak merindu- kan menjadi figur penting dunia. “Senang rasanya bisa keluar dari panci tekanan,” selorohnya. Kepada stasiun televisi NBC, Rice mengatakan bisa menarik napas lega bila mendengar berita terkini. “Oh, sungguh menarik. Saya tidak perlu melakukan apa pun.” (Jer/AP/Reuters/I-4) Jeff Hart, Pahlawan Operasi Tambang Cile 10 | Internasional KAMIS, 14 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA JENAZAH TALIBAN: Tentara Amerika Serikat memandangi jenazah seorang anggota Taliban di sebuah gerobak, di Provinsi Kandahar, Afghanistan, Minggu (10/10). Mantan Menlu AS Condoleezza Rice dalam memoarnya mengakui pemerintahan Presiden George W Bush melakukan kesalahan setelah serangan 11 September. LAMBAIKAN TANGAN: Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad melambaikan tangan ke arah warga saat kunjungannya di Beirut, kemarin. Rice Akui Kesalahan Pemerintahan Bush Tersangka Teroris Mulai Disidang Dia masih kurang dewasa, naif, tidak mungkin berpikir melakukan serangan demikian. Ghailani bahkan masih menonton kartun.’’ Steve Zissou Pengacara Ghailani AP/RODRIGO ABD AP/MAHMOUD TAWIL AP/ROBERTO CANDIA

Upload: trinhhanh

Post on 08-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ahmadinejad Semangati Hezbollah Libanon - ftp.unpad.ac.id filegembiranya orang-orang di sini. Mengagumkan,” kata Hart, 40, yang sudah 24 tahun bekerja sebagai operator mesin bor

Warga Cile kini memiliki pahlawan baru.

Namanya Jeff Hart. Dialah operator mesin bor yang berhasil menyelamatkan 33 penambang Cile yang terjebak 625 meter di bawah tanah. Selama berminggu-minggu, Hart memimpin timnya dalam operasi pengeboran ke lokasi penambang.

Tim penolong berhasil mengebor sampai ke lokasi penambang pada Sabtu (9/10). Mereka melompat-lompat gembira setelah mesin bor menembus lapisan tanah terakhir. Keluarga maupun sahabat para penambang, yang saling berpelukan dan berciuman ketika mendengar suksesnya operasi pengeboran, langsung berebut minta difoto bersama Hart.

“Saya tidak bisa menggambarkan betapa gembiranya orang-orang di sini. Mengagumkan,” kata Hart, 40, yang sudah 24 tahun bekerja sebagai operator mesin bor untuk perusahaan Geotec Boyles Bros yang berlokasi di Cile. Geotec disewa untuk mengebor satu dari tiga lobang penyelamatan. Geotec jugalah yang pertama sampai ke lokasi penambang.

“Setelah bekerja susah-payah, akhirnya kami bisa sampai ke lokasi penambang. Mereka sekarang bisa diangkut keluar melalui

lobang yang kami buat,” tambah Hart.

Ia sedang membantu pasu-kan Amerika Serikat menge-bor lobang air di Afghanistan ketika dipanggil membantu operasi penyelamatan penam-bang Cile.

“Saya tidak tahu kenapa saya yang dipanggil. Yang penting saya melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Kami cuma beruntung. Kalau soal kemampuan teknis, masih banyak perusahaan pengeboran lainnya yang hebat,’’ kata bapak dua anak dari Denver, Colorado, Amerika Serikat, itu.

Diungkapkannya, para penambang mungkin sudah mendengar suara mesin bor

yang mendekat ke lokasi mereka. Soalnya tim penolong juga mendengar suara-suara balasan melalui kabel telepon yang menjadi sarana penghubung.

Segera setelah tim penolong tahu bahwa mesin bor mereka telah menembus hingga ke target lokasi, kegembiraan pun meluap. Seorang anggota tim lalu datang membawa sebotol sampanye. Hart diberi kehormatan menyemprotkan sampanye itu ke orang-orang di sekelilingnya.

Seperti dikatakan Hart, “Saya sudah memimpin pengeboran di sini selama 33 hari, dan hari ini betul-betul hari keberuntungan.” (War/Reuters/I-2)

Nobp6SHdl

mp(lbt

p6SHdl

mp(lbtsydmpm

mgdk2opBCml

syydmpm

sy

SIDANG pertama tersangka teroris, yang ditahan di penjara militer Teluk Guantanamo, di mulai di New York, Selasa (12/10) waktu setempat atau ke marin WIB. Otak pelaku uta-ma penyerangan 11 September, Khalid Sheikh Mohammed, juga termasuk dari 174 tahanan yang akan diadili.

Sidang perdana yang berlang-sung di pengadilan federal Man hattan itu menyidangkan ter dakwa Ahmed Khalfan Ghai lani, 36.

Ghailani adalah warga Tanza-nia yang dituntut bersekongkol dengan kelompok militan un-tuk mengebom Kedubes AS di Tanzania dan Kenya pada 7 Agustus 1998. Pada kejadian itu 224 orang tewas. Dia terancam hukuman seumur hidup.

Pada sidang pembukaan, pe ngacara Ghailani, Steve Zis-sou mengatakan di depan juri bahwa Ghailani masih 22 tahun saat pengeboman. “Dia masih kurang dewasa, naif, tidak mungkin berpikir melakukan serangan demikian. Ghailani bahkan masih menonton kar-tun,” ujar Zissou.

Sebaliknya, jaksa Nicholas Lewin mengatakan Ghailani, selain menjadi anggota sel Al-Qaeda, juga bertindak sebagai otak serangan dua kedubes AS. “Orang ini, Ahmed Ghailani, telah membunuh 224 orang pagi itu,” tuduh jaksa.

Pada sidang itu, semua per-nya taan tahanan yang diambil secara paksa tidak akan digu-na kan jaksa. Menurut hakim, ini akan menjadi tugas berat ka rena untuk kasus Ghailani, ter dakwa tidak mungkin di-tang kap tanpa pernyataan-per-nyataan itu.

Persidangan itu merupakan upaya Presiden Barack Obama dalam menangani tahanan pen jara Guantanamo. Peme-rin tahan Obama mengadopsi pendekatan fl eksibel terha dap tersangka teror. (Yan/Reu-ters/I-1)

DIPELUK: Operator mesin bor asal Denver, Jeff Hart (kiri), dipeluk Elizabeth Segovia, kakak seorang penambang yang terjebak di pertambangan San Jose dekat Copiapo, Cile, kemarin.

RIBUAN warga Liba-non menyambut me-riah kedatangan Pre-si den Iran Mahmoud

Ahmadinejad, kemarin. Warga berbaris di sepanjang jalan yang dilalui Ahmadinejad serta melemparkan karangan bunga dan beras sebagai sambutan.

Dari mobil yang membawa-nya menuju istana Presiden Mi chel Suleiman, Ahmadinejad yang mengenakan rompi anti-pe luru tersenyum dan memba-las lambaian hangat warga Li banon. “Ahmadinejad telah berbuat banyak bagi Libanon.

Kami ingin menyampaikan terima kasih kepadanya,” ujar Fatima Mazeh, seorang maha-siswi teknik yang sengaja bolos dari kuliahnya untuk ikut me-nyambut pemimpin Iran itu.

Selama di Libanon, Ahmadi-nejad akan mengunjungi kota-kota Libanon selatan yang ber batasan dengan Israel dan menjadi sasaran bom besar-be saran negara zionis itu pada perang 2006.

Para pejabat Hezbollah me-ngatakan mereka telah menggu-nakan bantuan dari Iran sebe-sar US$1 miliar sejak perang itu untuk menata kembali kota-kota tersebut dan membangun kehidupan warganya.

Iran juga telah menawarkan bantuan pembangunan jaring-an listrik, mendukung proyek-proyek air, dan menyuplai per alatan tempur militer sete-lah bantuan militer Amerika Serikat dihentikan Agustus lalu karena ditolak Kongres.

Ahmadinejad juga akan ber-bi cara dengan Perdana Menteri Saad al-Hariri dari kelompok muslim Sunni dan Ketua Par-lemen Libanon Nabih Berry dari kelompok Syiah. Ia pun dijad walkan berpidato di Bei-rut selatan bersama pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah.

Picu kecemasanKunjungan resmi pertama

Ah madinejad ke Libanon itu dila kukan di tengah memanas-nya hubungan Hezbollah yang beraliran Syiah dan didukung penuh Iran dengan pemerin-tahan Libanon yang pro Barat.

Tidak mengherankan jika kunjungan Ahmadinejad telah menimbulkan kekhawatiran pa ra politikus pro-Barat. Peme-rin tahan Libanon, yang juga diperkuat menteri Hezbollah, tengah memendam bara perpe-cahan. Itu dipicu perbedaan si kap dalam menanggapi hasil penyelidikan pembunuhan man tan perdana menteri Rafi k Hariri.

Blok parlemen terbesar di Li banon yang dipimpin putra

Ha riri mengecam Ahmadinejad dan menudingnya telah mem-perlakukan Libanon sebagai pangkalan Iran di Mediterania. Sekitar 250 politikus, pengaca-ra, dan aktivis mengirimkan surat terbuka sehari sebelum kunjungan Ahmadinejad.

Me re ka mengecam dukung-an Ahmadinejad kepada Hez-bollah dan mencemaskan Iran bakal menyeret Libanon ke dalam perang dengan Israel.

Di lain pihak, Hezbollah dan

sekutu-sekutunya mengatakan para pesaing politik mereka telah menyetir Libanon makin merapat ke AS.

Kunjungan itu juga mence-maskan Washington. Pekan la lu, juru bicara Deplu AS, PJ Crowley, mengatakan Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton telah menyampaikan keresahan negerinya kepada Suleiman. (AP/Reuters/I-5)

[email protected]

Ahmadinejad SemangatiHezbollah LibanonPara politikus pro-Barat mencemaskan Iran bakal menyeret Libanon ke dalam perang dengan Israel.

Heryadi Sarodji

MANTAN Menteri Luar Negeri Amerika Serikat era George Bush, Condoleezza Rice, meng-akui kesalahan pemerintah ‘Ne-geri Paman Sam’ pascaserang-an 11 September 2001. “Tidak diragukan lagi kami membuat kesalahan,” cetus Rice yang me-rilis buku autobiografi berjudul Condoleezza Rice: A Me moir of My Extraordinary, Ordinary Family and Me, kemarin.

Meski demikian, Rice meng-aku bangga akan pencapaian pe merintahan Bush. “Bagi se-buah pemerintahan, kami men-jalani setiap hari layaknya sehari setelah 11 September dan Anda berpikir (insiden 11 September) bakal terjadi lagi,” ujar alum-nus Universitas Stanford itu.

Mengenai perang berkepan-jangan di Afghanistan dan Irak, Rice menyatakan dia tidak ter-kejut akan hal tersebut.

“Saya tidak kaget perang itu akan memakan waktu lama. Afghanistan akan selalu su-lit. Tapi setidaknya sekarang perempuan tidak dieksekusi di stadion sepak bola...perem-puan bisa bersekolah dan Al-Qaeda tidak memiliki basis

kuat,” kilahnya. Ketika ditanya soal kondi-

si Afghanistan saat ini, Rice meng aku tidak cukup dekat de ngan fi gur-fi gur terkemuka untuk mengetahui perunding-an damai antara Presiden Af-ghanis tan Hamid Karzai de-ngan Ta liban secara rinci. Ha-nya sa ja, Rice mengingatkan Karzai untuk berhati-hati.

Terakhir, Rice memaparkan kesehariannya setelah mele-paskan jabatan menlu AS. Pe-rempuan lajang berusia 55 ta hun itu kembali mengabdi pa da almamaternya dan ikut berkampanye bagi kandidat Partai Republik Meg Whitman dalam memperebutkan kursi gubernur Negara Bagian Ca-lifornia.

Dia mengaku tidak merindu-kan menjadi figur penting du nia. “Senang rasanya bisa ke luar dari panci tekanan,” se lorohnya. Kepada stasiun te levisi NBC, Rice mengatakan bisa menarik napas lega bila mendengar berita terkini. “Oh, sungguh menarik. Saya tidak perlu melakukan apa pun.” (Jer/AP/Reuters/I-4)

Jeff Hart, Pahlawan Operasi Tambang Cile

10 | Internasional KAMIS, 14 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA

JENAZAH TALIBAN: Tentara Amerika Serikat memandangi jenazah seorang anggota Taliban di sebuah gerobak, di Provinsi Kandahar, Afghanistan, Minggu (10/10). Mantan Menlu AS Condoleezza Rice dalam memoarnya mengakui pemerintahan Presiden George W Bush melakukan kesalahan setelah serangan 11 September.

LAMBAIKAN TANGAN: Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad melambaikan tangan ke arah warga saat kunjungannya di Beirut, kemarin.

Rice Akui Kesalahan Pemerintahan Bush

TersangkaTerorisMulaiDisidang

Dia masih kurang dewasa, naif, tidak mungkin berpikir melakukan serangan demikian. Ghailani bahkan masih menonton kartun.’’ Steve ZissouPengacara Ghailani

AP/RODRIGO ABD

AP/MAHMOUD TAWIL

AP/ROBERTO CANDIA