web viewkami juga sudah banyak mengerjakan proyek-proyek yang berhubungan dengan perkembangan sistem...
TRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Seiring dengan semakin majunya peradaban manusia, maka kebutuhan akan
sebuah sistem terpadu yang mampu memberi kemudahan dalam melaksanakan
aktivitas-aktivitas perkantoran, aktivitas akademik bahkan aktivitas militer
untuk kepentingan pertahanan dan keamanan suatu negara semakin meningkat
dengan pesat pula. Hal ini semakin memicu majunya pengembangan teknologi
komputer baik teknologi yang berbasis pada perangkat keras (hardware)
maupun pada teknologi rekayasa perangkat lunak (software).
Kemampuan komputer yang demikian besar tidak hanya berangkat dari
kecanggihan perangkat keras komputer tersebut, tetapi juga berangkat dari
perangkat lunak atau software selaku pendukung aplikasi komputer. Pembuatan
perangkat lunak yang baik, efektif, efisien, tepat, serta berkemampuan tinggi
akan membuat komputer lebih berdaya guna dan dapat membantu manusia
dalam melakukan pekerjaannya.
Saat ini masalah keamanan negara Republik Indonesia masih dibawah
Kementerian pertahanan dan keamanan. Untuk meningkatkan efektifitas suatu
kegiatan yang bersifat militer, tentu saja membutuhkan sebuah alutsista yang
canggih dan baik. Namun untuk itu juga, untuk mendukung alutsista yang baik,
diperlukan pula sebuah perangkat canggih yang digunakan untuk mengontrol
alutsista tersebut. Karena alutsista yang dimiliki negara Republik Indonesia
sebagai negara kepulauan dan maritim juga beraneka macam, dari darat, laut
maupun udara, maka dibutuhkan sebuah perangkat canggih yang efektif guna
mengontrol persenjataan yang dimiliki oleh kemenhankam RI. Sesuai dengan
undang-undang RI menenai sistem persenjataan RI, maka Kami berencana
untuk membangun dan mengembangkan sebuah piranti lunak untuk mengontrol
sistem persenjataan yang ada di RI. Sistem yang nantinya akan dibangun akan
menggunakan Java dan Postgresql sebagai tool pengembangan piranti tersebut.
RANGKUMAN EKSEKUTIF
A. Rangkuman Eksekutif
CV. Stakes Cyber Inc adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
teknologi informasi. Berdiri 17 Agustus tahun 2008, Kami adalah sebuah team
yang biasanya mendapatkan order untuk mengerjakan proyek-proyek kecil
maupun menengah pembuatan Sistem Informasi baik dari kalangan sipil,
pemerintahan maupun milter.
Perusahaan Kami berpengalaman dalam proyek-proyek aplikasi untuk desktop
maupun berbasis web. Disamping itu, Kami juga sering menjadi konsultan bagi
para klien Kami yang membutuhkan informasi tentang perkembangan teknologi.
Perusahaan Kami telah banyak menerima proyek baik yang berasal dari instansi,
institusi maupun perusahaan yang berskala kecil sampai berskala besar dengan
rata-rata proyek sampai 500 juta rupiah. Proyek terbesar yang sudah pernah kami
kerjakan adalah proyek pembuatan sistem deteksi dini tsunami berbasis jaringan
internet di Jakarta dengan nilai proyek sebesar 6 milyar rupiah.
B. Visi Usaha
• Membangun Sistem Pengelolaan Alutsista Kementerian Pertahanan dan
Keamanan Republik Indonesia”, guna meningkatkan profesionalisme dan
peremajaan persenjataan tentara RI.
C. Misi Usaha
• Membangun infrastruktur sistem
• Membangun aplikasi di lingkungan yang bersangkutan
• Merawat dan mengembangkan sistem yang sudah ada
DESKRIPSI USAHA
A. RENCANA LOKASI USAHA
Rencana lokasi operasional :
Lokasi berada pada area Kementerian Pertahanan dan Kemanan Republik Indonesia.
B. KEUNGGULAN KAMI
Kami memiliki keunggulan antara lain :
1. Semua instalasi software, jaringan LAN, router dan proxy server dapat kami
lakukan sendiri, dengan demikian tidak perlu menganggarkan dana untuk jasa dari
pihak ketiga.
2. Kami terdiri dari orang-orang yang berpengalaman memberikan bantuan jasa
konsultasi dan pekerjaan teknis untuk pemasangan internet dibeberapa instansi.
3. Kami juga sudah banyak mengerjakan proyek-proyek yang berhubungan dengan
perkembangan Sistem Informasi.
4. Pengalaman dalam memberikan pelatihan-pelatihan IT baik yang dilakukan oleh
kalangan kami sendiri atau gabungan dengan instansi lain.
5. Kami bekerja sama dengan profesional-profesional dibidangnya sebagai pakar
analisis khusus dalam setiap pembuatan sistem piranti perangkat lunak yang akan
dibuat.
TANGGAPAN ATAS TERM OF REFERENCE (TOR)
A. Pengertian pekerjaan
1. Tujuan Pekerjaan
Setelah membaca Term Of Reference (TOR) dari Kemhankam RI dapat
disimpulkan bahwa tujuan dari Term Of Reference (TOR) ini adalah
membangun dan mengembangkan aplikasi sistem pengelolaan alutsista
Kementrian Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia yang selama ini
masih belum terorganisir dengan baik. Dalam kenyataanya, persenjataan di
militer RI akan mengalami revitalisasi untuk meremajakan alat-alat tempur
yang dipunyainya. Namun, hal ini belum didukung sepenuhnya dalam segi
sistem maintenance dan pengontrolan alutsista
2. Lingkup Pekerjaan
Adapun lingkup pekerjaan ini adalah membangun dan mengembangkan
sistem pengelolaan alutsista Kementrian Pertahanan dan Keamanan Republik
Indonesia. Untuk kegiatan pembangunan ini terdiri dari :
1. Pengumpulan Data dan dokumen
2. Analisis Kebutuhan Sistem
3. Desain Permodelan Proses
4. DesainPermodelan Data
5. Desain User Interface
6. Membuat basis data
7. Membuat coding
8. Evaluasi
9. Dokumentasi
3. Hasil Pekerjaan
Hasil dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebuah perangkat lunak
(software) yang berbasis web aplication dan desktop jaringan yang
berfungsi sebagai sistem pengelolaan alutsista yang terkomputerisasi dan
user-friendly serta dapat diakses oleh admin kapanpun selama jam kerja.
B. Saran dan Komentar
Agar aplikasi ini dapat bekerja secara maksimal serta user-friendly, maka
tambahan aplikasi yang di perlukan oleh Kemhankam RI sesuai ToR adalah
sebagai berikut:
Menambah modul pencatatan alutsista lama dan baru.
Pengelompokan data atau dokumen, misalnya pengelompokan berdasarkan
kepentingan khusus, misalnya kajian dokumen yang berhubungan dengan
urusan system persenjataan rahasia sehingga data terback up dengan benar.
Perbaharuan isi dari aplikasi sistem yang sudah ada sebelumnya
dengan menggunakan ulang kode program sebelumnya.
IDENTIFIKASI FASE PENGERJAAN PROYEK
A. Fase Pendefinisian Lingkup Proyek
Fase ini bertujuan untuk menentukan kelayakan proyek, menetapkan
ukuran dan batasan proyek, visi proyek, constraints dan limitations, anggota tim
proyek serta anggaran dan jadwal pengembangan. Fase ini melibatkan system
owner, project manager dan system analyst.
Deliverable dari fase ini adalah :
Problem Statement:
1. Sistem yang lama masih banyak bug atau eror
2. Back-up data yang sangat rentan, karena masih belum ada firewall unutk
system tersebut.
3. Belum ada sistem yang memudahkan untuk mengontrol alutsista yang terbaru.
Constraint, yaitu batasan-batasan :
1. Batas anggaran. Sesuai dengan TOR yang sudah kami terima, proyek ini akan
membutuhkan anggaran sampai 1,5 milyar rupiah dengan asumsi pengerjaan
proyek sampai 12 bulan.
2. Deadline. Sesuai dengan TOR, deadline proyek adalah 4 bulan setelah proyek
dimulai, yaitu dimulai dari bulan Januari sampai bulan April 2012.
3. Resources/tenaga yang tersedia. Kami akan mengerahkan 10 personel yamg
terdiri dari
Tim yang terlibat : Sistem Pengelolaan Alutsista Kementerian Pertahanan dan
Keamanan Republik Indonesia
1. Project Manager(PM): Agus Darmawan
2. System Analyst: Yayat Sutrisno
Business Process System Analyst: Arum Naelatul Khikmah
3. Progammer 1 :Afriansyah Prayugo
Progammer 2 : Ilham Kurnawan
4. Debugger dan Tester : Fery Fistiawan
5. Dokumentator: Ulfa Rahmawati
6. Database Administrator: Condro Kartiko
7. Designer: Sylvia Mashrokhah
8. System User: Aulia Desy N U
Dan tambahan dari beberapa pakar seperti :
1. Pakar Persenjataan RI
2. Pakar Kemiliteran
4. Standar teknologi. Standar teknologi yang dipakai adalah berstandar SNI,
karena perusahaan kami telah diakui degan SK dari pemerintah, maka
perusahaan kami akan menerapkan standar teknologi yang umum dipakai oleh
masyarakat Indonesia pada umumnya.
Initial Scope Statement, yaitu :
1. Sistem yang akan dibuat akan terintegrasi dan berpadu dengan system yang
lain dibawah langsung Kementerian Pertahanan dan Keamanan RI.
2. Sistem ini akan terinstalasi di kantor pusat yang ada di ibukota Indonesia dan
berpusat di Mabes Kemenhankam RI di Jakarta”.
3. Sistem akan dibagi menjadi 2 fungsi utama, yaitu fungsi maintenance dan
pendataan alutsista lama dan baru.
Statement of Work : Pihak yang akan menyetujui kontrak ini tentunya adalah
dari 2 pihak saja, karena nantinya tidak akan memakai pihak ke-3. Kedua pihak
tersebut adalah pihak pengembang dari CV. Stakes Cyber Inc dan pihak dari
Kemenhankam RI.
B. Fase Analisa Permasalahan
Sistem yang sudah ada sebelumnya masih sangatlah kurang mendukung
alutsista saat ini, sehingga mempunyai beberapa kelemahan, seperti :
-> Waktu lama dalam maintenance
-> Managemen dokumen masih kurang teratur
-> Backup data kurang dalam hal keamanan
Sehingga nantinya setelah memakai sistem yang baru (Terkomputerisasi), akan memiliki keunggulan seperti :
• Mempercepat pemasukan data alutsista lama maupun baru
• Memudahkan dan mempercepat dalam pencarian data persenjataan.
• Mengurangi pekerjaan yang bersifat manual.
• Mengurangi penggunaan kertas karena semua data tersimpan dalam media penyimpanan elektronik.
• Memudahkan dalam pembuatan laporan secara berkala.
C. Fase Analisa Kebutuhan
Sistem ini dibuat sedemikian rupa sehingga mengikuti pola alur dalam proses
perawatan dan prosedur pemakaian persenjataan sesungguhnya di unit kerja yang
mempunyai wewenang dalam pengelolaan alutsista. Pusat pengelolaan alutsista
baik itu persenjataan lama maupun persenjataan baru dipusatkan pada satu
tempat yaitu di Biro Perawatan dan Pemeliharaan khususnya pada unit kerja
maintenance alutsista yang merupakan salah satu unit kerja pusat di
Kemenhankam, dalam hal ini bertindak sebagai administrator. Di dalam
mekanisme badan perawatan tersebut, divisi tersebut akan melakukan beberapa
tugas utama. Ada tiga tugas utama dalam divisi yang menangani sistem
persenjataan, yaitu administrator melakukan pencatatan alutsista lama dan baru,
perawatan alutsista serta pencatatan/dokumentasi hal-hal mengenai sistem
persenjataan/alutsista.
D. Fase Desain
Dari hasil analisa kebutuhan, maka akan dapat diketahui desain dari system ini
adalah pada DFD sebagai berikut.
Gambar 1. DFD Level 0 Sistem Pengelolaan Persenjataan
E. Fase Analisa Keputusan
Pada fase ini digunakan untuk mengatahui bagian dari proses bisnis yang
berjalan serta peningkatan performa dan kinerja. Pada fase ini dilakukan
Technical feasibility : adapun nantinya technical feasibility dalam proyek kali ini
adalah menggunakan metode pengembangan prototyping.
Operational feasibility : Proyek kali ini Tim Kami akan mengerahkan total 10
personel dan 2 pakar khusus yang masing-masing sudah punya tugasnya sendiri
sesuai dengan kemampuannya.
Economic feasibility : Dari segi ekonomi, proyek yang dikerjakan kali ini
sangatlah terjangkau, karena :
1. Sistem yang akan dibuat nantinya akan diintegrasikan ke dalam sistem
pertahanan dan keamanan milik Kemenhankam RI.
2. Metode pengembangan system menggunakan prototyping, sehingga dapat
menekan biaya proyek sekecil mungkin, Karena tidak membutuhkan
sumber daya dan tenaga yang terlalu besar.
3. Semua instalasi software, jaringan LAN, router dan proxy server dapat
kami lakukan sendiri, dengan demikian tidak perlu menganggarkan dana
untuk jasa dari pihak ketiga.
Schedule feasibility : (Akan dijelaskan pada ESTIMASI WAKTU
PENGERJAAN PROYEK) dan
Risk feasibility : Kami meminimalkan resiko yang dapat terjadi di proyek kali
ini, kalaupun ada mungkin adalah waktu perkiraan pengerjaan proyek tidak dapat
sesuai jadwal yang sudah dibuat, sehingga dapat menambah biaya dalam
pengerjaan proyek.
F. Fase Desain Fisik dan Pengintegrasian Sistem
Konstruksi sistem dengan solusi teknologi dan implementasi teknisnya dapat
terlihat pada ERD berikut :
Gambar 2. ERD Sistem Pengelolaan Persenjataan
Tabel Hubungan Entitas dan Atribut pada ERD
Entitas Atribut Hubungan
Admin No_Id, Nama Maintenance Sistem (1:N)
Sistem No_Senjata, Jumlah_senjata,layanan -
Senjata No_senjata, Nama, Jenis, Tipe Menginput data ke Sistem
(M:N)
AdminNo_id nama
SistemNo_SenjataJumlah_senjata
layananmemaintenance1 N
Senjata
no_senjatatipe
nama jenisM
N
Memasukan data
G. Fase Konstruksi dan Pengujian
Fase ini akan dibagi menjadi 3 proses pengelolaan, yaitu pengelolaan masuk
senjata baru dan lama, proses perawatan senjata dan mekanisme kelayakan
persenjataan.
1. Pengelolaan senjata : Terbagi menjadi 2 jenis yaitu senjata lama, yang
tentunya sudah tersimpan datanya di sistem lama dan satu lagi adalah
senjata baru sebagai salah satu cara revitalisasi Kemenhankam. Karena
senjata baru, maka belum ada datanya, sehingga terjadi proses
penginputan data senjata. Data senjata yang diinputkan terdiri dari
No.Registrasi, Jenis dan tipe senjata dll.
2. Perawatan senjata : Sistem yang akan dibangun nantinya akan
mempunyai beberapa layanan, yang tujuan utamanya tentu merawat
persenjataan yang ada. Jenis-jenis layanannya antara lain maintenance
harian/bulanan/tahunan, ujicoba senjata, rekam aktifitas senjata dll.
3. Mekanisme kelayakan senjata
H. Instalasi dan Pengiriman
Setelah sistem selesai dibuat, maka tahap akhir dalam proyek ini adalah
penginstalan software. Pihak dari Kemenhankam akan diberikan training dan
otorisasi untuk sistem pengelolaan alutsista yang telah selesai dibuat. Lama waktu
training, instalasi dan implementasinya kurang dari 2 minggu.
ESTIMASI WAKTU PENGERJAAN PROYEK
Aktivitas Kode Estimasi Penyelesaian
Tanggal Awal Tanggal Akhir Lama
Pengumpulan Data dan
dokumen
A 3 Januari 2012 8 Januari 2012 3 Hari
Analisis Kebutuhan
Sistem
B 10 Januari 2012 25 Januari 2012 10 hari
Desain Permodelan
Proses
C 27 Januari 2012 10 Februari 2012 10 hari
Desain Permodelan Data D 12 Februari 2012 25 Februari 2012 10 hari
Desain User Interface E 28 Februari 2012 5 Maret 2012 4 hari
Membuat basis data F 7 Maret 2012 12 Maret 2012 4 hari
Membuat coding G 12 Maret 2012 17 April 2012 35 hari
Evaluasi H 18 April 2012 25 April 2012 7 hari
Dokumentasi I 26 April 2012 5 Mei 2012 7 hari
Berikut adalah tabel dari estimasi waktu pengerjaan proyek tersebut :
Kode Waktu yang diperlukan
(hari)Perkiraan Kenyataan
A 3 5
B 10 15
C 10 14
D 10 13
E 4 5
F 4 5
G 35 36
H 7 7
I 7 9
DEFINISI KETERKAITAN INTERFACE
Scope Definition Phase : Interface di sistem ini akan dibuat user
friendly. Secara garis besar berdasar fungsi-fungsi utamanya, sistem
akan dibuat sampai 8 fungsi yang merupakan turunan dari 2 fungsi
utama, yaitu pencatatan dan perawatan senjata. Dari ke-8 fungsi tersebut
akan terdapat pula 8 interface yang berbeda. Ke-8 interface tersebut
adalah :
1. Halaman login administrator
2. Halaman login user
3. Halaman utama sistem
4. Halaman login user
5. Halaman logout administrator
6. Tampilan print-out senjata masuk
7. Tampilan print-out senjata keluar
8. Tampilan print-out pencarian
PENGALOKASIAN SUMBER DAYA
No Jabatan Tugas Utama
1. Project
Manager(PM)
Bertanggung jawab atas jalannya proyek yang
sedang dikerjakan.
Mengkoordinasikan segala kegiatan.
Memeriksa & menyetujui draft user interface.
Menetapkan target mingguan.
Melakukan quality assurance management.
Melakukan pemeriksaan atas database
requirement.
Membuat laporan berkala kepada pimpinan.
2. System Analyst
(SA1)
Memantau database requirement.
Menggali dari Business Process System Analyst
terhadap technical system requirements (workflow,
security, dll) Membuat system requirements, yang
tidak termasuk pekerjaan Business Process System
Analyst.
Dengan bantuan informasi Business Process System
Analyst, membuat mock- up interface.
Mempelajari domain permasalahan yang terkait
dengan proyek ini.
3. Programmer Melakukan implementasi dari desain yang telah
dilakukan dari System Analyst, Lead Programmer.
4. Business
Process
System
Analyst (SA2)
Memberikan informasi mengenai proses bisnis yang
berlaku kepada System Analyst, Lead Programmer
dan Progammer. Melakukan analisa permasalahan.
Melakukan analisa terhadap pelaksanaan proyek.
Melakukan analisa kebutuhan sistem.
5. Documentator
(Doc)
Membuat dokumentasi aplikasi (UML, modul
descriptions).
Membuat dokumentasi penggunaan aplikasi
(manual).
Mengumpulkan semua dokumen yang diperlukan
dalam pelaksanaan proyek.
6. Debugger dan
Tester
Melakukan system testing. Hal ini dilakukan oleh
tester. Pada proses ini diharapkan tester dapat
menemukan kekurangan dari program.
Bug fix.
Debugger bertugas memperbaiki kekurangan yang
ditemukan oleh tester.7. Database
Administrator
(DB)
Mendesain database yang diperlukan.
Melakukan implementasi desain database.
Membuat koneksi antara database dan sistem.
8. Designer Merancang alur aplikasi
Merancang interface
9. System User Melakukan tatap muka langsung dengan pengguna
10. Pakar
Persenjataan RI
Mengamati alutsista baru dan lama
Mengamati kecocokan antara sistem yang dibuat
dengan alutsista yang ada11. Pakar
Kemiliteran
Mengamati sistem yang dibuat apakah user friendly atau
tidak.
WORK BREAKDOWN STRUCTURE
Fase Nomor
Aktivitas
Nama Aktivitas Waktu
perkiraan
(jam)
Tenaga Ahli
P
endefinisian
Lingkup 1 List permasalahan
peluang dan arahan
24 PM
2 Negosiasi 24 PM3 Perencanaan proyek 24 PM and SA14 Presentasi proyek
perencanaan
24 PM, SA1 dan
DocAnalisa
permasalahan
1 Analisa system yang
sedang berjalan
12 SA1 and PM
2 Tetapkan sasaran
perbaikan sistem
16 SA1 and PM
3 Perbaharui rencana
proyek
16 SA1 and Doc
4 Presentasi solusi
dan rekomendasi
24 PM and SA1
Analisa
Kebutuhan1 Identifikasi
kebutuhan bisnis
12 SA2 and PM
2 Analisa kebutuhan sistem 12 PM and SA2
3 Prioritas kebutuhan bisnis 16 PM4 Perbaharui rencana 16 SA2 and Doc
Desain1 Disain arsitektur aplikasi 40 SA1 and PR12 Disain sistem database 40 SA1, PR2 and3 Desain sistem antar muka 40 SA1 and PR14 Desain aplikasi lojik 40 SA1, PR2 and5 Perbaharui rencana 16 SA1 and Doc
Konstruksi1 Pembangunan antar muka 24 PR12 Pembangunan 24 Pr2 and DB3 Pembangunan sistem 24 Pr2 and DB4 Rekayasa konstruksi 32 PR15 Penggabungan sistem 32 PR1, PR2 and
Implementasi1 Pengujian jaringan 16 PM, SA1 and
2 Pengujian Database 16 PM, SA1 and3 Pengujian Program 16 PM, SA1 and4 PengujianSsistem 16 PM, SA1 and5 Persiapan dan 16 Doc6 Instalasi Software 8 PR2 and DB7 Uji penerimaan pengguna 8 PR1 and PM
ESTIMASI BIAYA
A. Anggaran dan Pengalokasian Sumber Daya.
1. Anggaran dana untuk personalia
Tipe Personalia Jam KerjaDeskripsi
Anggaran DanaJumlah Dana
Project
Manager
10 jam, 120 hari
kerjaRp 100.000/jam
Rp120.000.000,-
Sistem Analis 8 jam, 50 hari kerja Rp 75.000/jam Rp 30.000.000,-
Business
Process System
Analyst
7 jam, 35 hari kerja Rp 70.000/jam
Rp 17.150.000,-
Programer12 jam, 35 hari
kerja @2 orangRp 70.000/jam
Rp 58.800.000,-
Debugger dan
Tester5 jam, 7 hari kerja Rp 30.000/jam
Rp 1.050.000,-
Dokumentator 3 jam, 87 hari kerja Rp 30.000/jam Rp 7.830.000,-
.Database
Administrator
10 jam, 17 hari
kerjaRp 50.000/jam
Rp 8.500.000,-
Designer 12 jam, 4 hari kerja Rp 50.000/jam Rp 2.400.000,-
System User 5 jam, 7 hari kerja Rp. 20.000/jam Rp 700.000,-
Total Rp 246.430.000,-
Tabel Anggaran dana untuk personalia
2. Anggaran dana untuk sarana pendukung
Kebutuhan Jam KerjaDeskripsi Anggaran
Dana
Jumlah
Dana
Komputer12 jam/90 hari
kerjaRp 30.000/hari
Rp
32.400.000,-
Internet 4 bulan Rp 750.000/bulanRp
3.000.000,-
Sistem operasi Linux
Ubuntu 11) -
Software DBMS
(Postgresql) -
Pengolah Kata
(Open Office Writer
3.3) -
Program Eksekusi
source code (Aptana
Studio) -
Total
Rp
35.400.000,-
DAFTAR PUSTAKA
Ariesto Hadi Sutopo, (2002), Analisis dan Desain Berorientasi Objek, J & J
Learning, Yogyakarta.
Gardner, P.C., (2003), A System for the Automated Office Environtment, IBM,
available from : http://www.research.ibm.com/journal/sj/203/ib msj2003F.pdf
Ian Sommerville, (2001), Software Engineering, 6th edition, Addison – Wesley,
Pearson Education, England.
Roger S. Pressman, (1992), Software Engineering : A Practitioner’s Approach, 3rd
edition, McGRAW-HILL INTERNATIONAL EDITION, Computer Science series,
Singapore.
www.dephankam.ac.id
LAMPIRAN
1. Jadwal Proyek & Gantt Chart Sistem Pengelolaan Alutsista Kementerian Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia
2. Network Diagram Sistem Pengelolaan Alutsista Kementerian Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia
3. Pengorganisasian Proyek Sistem Pengelolaan Alutsista Kementerian Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia
4. Resource Graph Sistem Pengelolaan Alutsista Kementerian Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia (Project Manager).