agroforestri
TRANSCRIPT
Disusun oleh :Kelompok 8
Martha Cristy D. 150110080209Rizki Hadi R. 150110080211Imam Mukti F. 150110080218Redy Aditya P. 150110080220
PERAN AGROFORESTRI DALAM MENANGGULANGI BANJIR DAN
LONGSOR DAS
Sejarah, perkembangan, dan agroforestri secara umum di Indonesia
Sistem agroforestri ini berkembang melalui beberapa tahap, yaitu :
Agroforestri merupakan ilmu baru dengan teknik lama, maksudnya bahwa sebenarnya agroforestrisudah diaplikasikan oleh masyarakat pada jaman
dahulu dan sekarang tehnik ini digunakan kembali, karena dirasa sangat
bermanfaat bagi alam dan masyarakat sekarang.
Fase Agroforestri Klasik
Pra-agroforestri Modern
Agroforestri modern
Kasus : Peran Agroforestri Dalam Menanggulangi Banjir Dan Longsor DAS
Konsep Pengelolaan DAS
Daerah aliransungai (DAS)
merupakan suatuhamparan
wilayah/kawasanyang dibatasi olehpembatas topografi
(punggung / igirbukit) yang
berfungsi sebagaisatuan tangkapan
air hujan yang berakhir pada satu
muara sungai.
baik dan tidaknyaDAS sangat
tergantung dariperencanaan danpengelolaannya.
.
Agroforestri Dalam Konservasi DAS
Konservasi tanah dan air bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas lahan
serta menurunkan atau menghilangkan dampak
negatif pengelolaan lahan seperti
erosi/longsor, sedimentasi dan banjir.
Agroforestri merupakan pola tumpang sari yang
memadukan tanaman tahunan (hutan) dengan
tanaman pertanian (tanaman pangan, hortikultura atau
perkebunan). Pola ini cukup efektif dalam pengendalian erosi dan banjir, rehabilitasi
lahan, dan melalui pola tanam secara khusus cukup
efektif dalam konservasi lereng rawan longsor.
Salah satu carakonservasi
Sistem pertanian ganda sangat cocok bagi petani di daerah tropis dengan lahan sempit sehingga dapat
memaksimalkan produksi dengan input luar yang rendah, sekaligus meminimalkan resiko gagal panen dan
melestarikan sumberdaya alam.
Keuntungan Sistem Penanaman Ganda :a) mengurangi erosi tanah atau kehilangan tanah-
olah, b) memperbaiki tata air dan meningkatkan pasokan
(infiltrasi) air ke dalam tanahc) menyuburkan dan memperbaiki struktur tanah, d) meningkatkan daya guna tanahe) menghemat tenaga kerja,f) menghindari terjadinya penganggurang) Mengurangi pengolahan tanah yang terus
menerus,h) mengurangi populasi OPTi) memperkaya kandungan unsur hara
Peran agroforestri dalam pengendalian erosi dan banjir
Secara teknis konservasi, adanya variasi antara tanaman pertanian (pangan, hortikultura) dengan rumput di antara tegakan tanaman tahunan, akan meningkatkan penutupan lahan secara sempurna. Variasi tanaman tahunan dan tanaman pertanian ini akan mengurangi
pengaruh pukulan butir hujan secara langsung ke permukaan tanah (terhindar dari rusaknya struktur tanah), melindungi daya transportasi aliran permukaan, menahan
sedimen, meningkatkan pasokan air ke dalam tanah dan mengurangi evaporasi sehingga meningkatkan ketersedian air tanah, dan meningkatkan cadangan air di musim kemarau.
Peran agroforestri terhadap konservasi
daerah rawan longsor
Bencana alam tanah longsor sering terjadi karena pola pemanfaatan lahan yang tidak mengikuti kaidah kelestarian
lingkungan, seperti gundulnya hutan akibat deforesterisasi, dan konversi hutan menjadi lahan pertanian dan pemukiman di lahan berkemiringan
lereng yang terjal
Akar pohon dapat berfungsi dalammempertahankan stabilitas tebingmelalui dua mekanisme yaitu : (1) mencengkeram tanah lapisan atas (0-
5 cm), dan(2) mengurangi daya dorong masa tanah
akibat pecahnya gumpalan tanah. Peran perakaran pohon dalammeningkatkan ketahanan geser tanahditentukan oleh umur tanaman, total panjang akar, diameter akar, dankandungan lignin perakaran.
ditentukan oleh sifat-sifat dari perakaran, antaralain: 1) bentuk sistem perakarannya (tunggang-serabut), 2) kedalaman akar (dangkal-dalam menembus
bedrock), 3) sebaran perakaran (perbandingandengan luas tajuk), 4) susunan akar (nisbah akar: tanah atau berat biomasa akar per satuanvolume akar), dan 5) kekuatan akar (nilai kuattarik akar pada berbagai diameter akar danspesies vegetasi)
Peranvegetasidalam
mengendalikan
stabilitaslereng
Peran agroforestri dalam perbaikan kuailitas lahan
menekan laju evaporasi danmengurangi intensitas sinar
mataharimeningkatkan kualitas tanah,
yang ditunjukan olehperbaikan stuktur tanah
(peningkatan berat volume tanah), lengas tanah, kesuburan kimia yang
ditunjukan oleh nisbah C/N, dan kesuburan biologi tanah
yang ditunjukan olehpeningkatan aktivitas dan
diversitas biota tanah(Solehani dan Suwarji, 2007).
Dalam sistem agroforestri melalui keragaman masukan seresah dan keragaman perakarannya, mampu
mempertahankan aktifitas dan keragaman biota tanah. Seresah yang berada di permukaan tanah akan mendorong
aktivitas biota tanah yang termasuk soil ecosystem engineers sehingga
memperbaiki pori tanah
Beberapa keuntungan yang diperoleh melalui penerapan sistem
agroforestri meliputi :
1) mampu mengoptimalkan input lokal,
2) meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi resiko kegagalan total,
3) menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat,
4) sifatnya yang tidak bertentangan dengan kondisi sosial masyarakat, dan
5) mempunyai peran penting dalam upaya rehabilitasi lahan
kritis dan peningkatan kualitas lahan.
Sistem pertanaman Agroforestri
Sistem agroforestri sederhana
• menanam pepohonan secara tumpang-sari dengan satu atau beberapa jenis tanaman semusim. Jenis-jenis pohon yang ditanam bisa bernilai ekonomi tinggi misalnya kelapa, karet, cengkeh dan jati atau bernilai ekonomi rendah seperti dadap, lamtoro dan kaliandra. (gambar 1.)
Sistem agroforestri kompleks
• suatu sistem pertanian menetap yang berisi banyak jenis tanaman (berbasis pohon) yang ditanam dan dirawat dengan pola tanam dan ekosistem menyerupai hutan. Di dalam sistem ini tercakup beraneka jenis komponen seperti pepohonan, perdu, tanaman musiman dan rerumputan dalam jumlah banyak. (gambar2.)
Gambar 1. Agroforestri sederhana karet
ditumpangsarikan dengan ubi kayu dan cabe.
Gambar2.Kebun karet milik petani sebagai salah satu contoh Agroforest
compleks (umur sekitar 5 tahun). Kebun terdiri dari berbagai jenis
pepohonan seperti jengkol, pete, dan berbagai pohon penghasil timber. Pada bagian bawahnya ditumbuhi tanaman liar lain seperti pakis dsb.
Agroforestri sangat tepat untuk dikembangkan dalam pengelolaan DAS (pengendalian banjir dan longsor) dengan petimbangan: (1) mampu menutup permukaan tanah dengan sempurna, sehingga
efektif terhadap pengendalian erosi/longsor dan peningkatan pasokan dan cadangan air tanah,
(2) variasi tanaman membentuk jaringan perakaran yang kuat baik pada lapisan tanah atas maupun bawah, akan meningkatkan stabilitas tebing, sehingga mengurangi kerentanan terhadap longsor (pengaturan pola tanam tersendiri),
(3) terkait rehabilitasi lahan, mampu meningkatkan kesuburan fisika (perbaikan struktur tanah dan kandungan air), kesuburan kimia (peningkatan kadar bahan organik dan ketersediaan hara) dan biologi tanah (meningkatkan aktivitas dan diversitas), morfologi tanah (pembentukan solum),
(4) secara ekonomi meningkatkan pendapatan petani dan menekan resiko kegagalan panen, dan
(5) mempunyai peran penting dalam upaya rehabilitasi lahan kritis.
Kesimpulan