2 agroforestri di indonesia

27
Agroforestri di Indonesia By Abdul Samad Hiola

Upload: abdul-hiola

Post on 30-Jun-2015

1.527 views

Category:

Education


1 download

DESCRIPTION

Agoforestri di Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: 2 agroforestri di indonesia

Agroforestri di Indonesia

By Abdul Samad Hiola

Page 2: 2 agroforestri di indonesia

Perubahan lingkungan daerah tropika : pembukaan hutan alam, menimbulkan erosi, kepunahan flora dan fauna, dan perluasan lahan kritis.

Permasalahan tersebut mendorong munculnya ilmu baru yang berupaya mengenali dan mengembangkan keberadaan sistem agroforestri yang diciptakan petani daerah tropika, yaitu ilmu agroforestri.

Agroforestri menggabungkan ilmu kehutanan dan agronomi, serta memadukan usaha kehutanan dengan pembangunan pedesaan untuk menciptakan keselarasan antara intensifikasi pertanian dan pelestarian hutan.

Page 3: 2 agroforestri di indonesia

Contoh sistem agroforestri : sistem ladang berpindah, kebun campuran di lahan sekitar rumah (pekarangan) dan padang penggembalaan.

Contoh lain di Jawa adalah mosaik-mosaik padat dari hamparan persawahan dan tegalan produktif yang diselang-selingi oleh rerumpunan pohon, mempunyai struktur yang mendekati hutan alam dengan beraneka-ragam spesies tanaman.

Page 4: 2 agroforestri di indonesia

Berdasarkan motivasi yang dimiliki petani, terdapat dua sistem terbentuknya agroforestri : sistem bercocok tanam "tradisional" dan sistem "modern".

Agroforestry dikenal dengan istilah wanatani atau agroforestri yang arti sederhananya adalah menanam pepohonan di lahan pertanian.

agroforestri dapat dikelompokkan menjadi dua sistem, yaitu sistem agroforestri sederhana dan sistem agroforestri kompleks.

Page 5: 2 agroforestri di indonesia

sistem agroforestri sederhana adalah perpaduan-perpaduan konvensional yang terdiri atas sejumlah kecil unsur, menggambarkan apa yang kini dikenal sebagai skema agroforestri klasik.

perpaduan tanaman menyempit menjadi satu unsurpohon yang memiliki peran ekonomi penting (seperti kelapa, karet, cengkeh, jati, dll.)

atau yang memiliki peran ekologi (seperti dadap dan petai cina), dan sebuah unsur tanaman musiman (misalnya padi, jagung, sayur-mayur, rerumputan), atau jenis tanaman lain seperti pisang, kopi, coklat dan sebagainya yang juga memiliki nilai ekonomi.

Bentuk agroforestri sederhana yang paling banyak dibahas adalah tumpangsari

Page 6: 2 agroforestri di indonesia
Page 7: 2 agroforestri di indonesia
Page 8: 2 agroforestri di indonesia

Sistem agroforestri kompleks: hutan dan kebunSistem agroforestri kompleks atau singkatnyaagroforest, adalah sistem-sistem yang terdiri darisejumlah besar unsur pepohonan, perdu, tanamanmusiman dan atau rumput.

Penampakan fisik dan dinamika di dalamnya mirip dengan ekosistem hutan alam primer maupun sekunder.

Sistem agroforestri kompleks merupakan kebun-kebun yang ditanam melalui proses perladangan. Kebun-kebun agroforest dibangun pada lahan-lahan yang sebelumnya dibabati kemudian ditanamidan diperkaya.

Page 9: 2 agroforestri di indonesia
Page 10: 2 agroforestri di indonesia

Sistem agroforestri kompleks: hutan dan kebunSistem agroforestri kompleks atau singkatnyaagroforest, adalah sistem-sistem yang terdiri darisejumlah besar unsur pepohonan, perdu, tanamanmusiman dan atau rumput.

Penampakan fisik dan dinamika di dalamnya mirip dengan ekosistem hutan alam primer maupun sekunder.

Sistem agroforestri kompleks merupakan kebun-kebun yang ditanam melalui proses perladangan. Kebun-kebun agroforest dibangun pada lahan-lahan yang sebelumnya dibabati kemudian ditanamidan diperkaya.

Page 11: 2 agroforestri di indonesia
Page 12: 2 agroforestri di indonesia

Aneka Praktek Agroforest di IndonesiaIsistem agroforest diterapkan oleh petani-petani kecil. Agroforest bisa ditemukan di sekitar pemukiman penduduk, berupa Kebun-kebun pekarangan (homegarden).

Kekhasan vegetasi hutan bisa ditemukan, berbagaijenis tumbuhan bawah seperti berbagai macam pakis (fern), atau epiphyte (misalnya anggrekliar). Kekayaan jenisnya bervariasi, keanekaragaman yang cukup tinggi, yang dapat mencapai lebihdari 50 jenis tanaman pada lahan seluas 400 m2 (Karyono, 1979 ; Michon, 1985).

dari struktur kanopi tajuknya, kebun-kebun itu memiliki lapisan/strata tajuk bertingkat (multi-strata) mirip dengan yang dijumpai di hutan.

Page 13: 2 agroforestri di indonesia
Page 14: 2 agroforestri di indonesia

Mengapa agroforest perlu mendapat perhatian? Sudut Pandang Pertanianmerupakan salah satu model pertanian berkelanjutan yang tepat-guna, sesuai dengan keadaan petani.

Agroforest mempunyai fungsi ekonomi penting bagi masyarakat setempat.

Sebagai hutan buatan yang dikelola dengan cermat, agroforest dapat memproduksi selain kayu jugakebutuhan sehari-hari lainnya.

Dengan berkembangnya agroforest, cadangan lahan untuk perluasan pertanian juga dapat berkurang, maka upaya perlindungan bisa menjadi lebih efisien.

Page 15: 2 agroforestri di indonesia

Sudut Pandang PetaniKeunikan konsep pertanian komersial agroforest adalah karena sistem ini bertumpu padakeragaman struktur dan unsur-unsurnya, tidak terkonsentrasi pada satu spesies saja

Aneka hasil kebun hutan sebagai "bank" yang sebenarnya. Pendapatan dari agroforestumumnya dapat menutupi kebutuhan sehari-hari

Jika terjadi kemerosotan harga satu komoditas, species ini dapat dengan mudah ditelantarkan saja,hingga suatu saat pemanfaatannya kembali menguntungkan. Proses ini tidak menimbulkan gangguan ekologi terhadap sistem kebun.

Page 16: 2 agroforestri di indonesia
Page 17: 2 agroforestri di indonesia

Sudut Pandang PeladangKebutuhan tenaga kerja rendahAgroforest merupakan model peralihan dari perladangan berpindah ke pertanian menetap yang berhasil, murah, menguntungkan, dan lestari.

Tidak memerlukan teknik canggihSelain manfaat ekonomi, perlu juga dijelaskan beberapa ciri penting lain yang membantu pemahaman terhadap hubungan positif antara peladang berpindah dan agroforest.

Page 18: 2 agroforestri di indonesia

Sudut Pandang KehutananMekanisme sederhana untuk mengelola keanekaragaman : Pada sistem agroforest, petanitidak melakukan pembabatan hutan kembali, karena ladang sebagai lingkungan pendukung proses pertumbuhan pepohonan.

Pengembangan hasil hutan non kayu : misalnya damar, karet remah dan lateks, buah-buahan, biji-bijian, kayu-kayu harum, zat pewarna, pestisida alam, dan bahan kimia untuk industri obat. Model alternatif produksi kayu.

Page 19: 2 agroforestri di indonesia

Struktur agroforest dan pelestarian sumber daya hutan: konservasi in-situ dan eks-situ : arsitektur khas hutan yang mengandung habitat mikro, dan di dalam habitat mikro ini sejumlah tanaman hutan alam mampu bertahan hidup dan berkembang biak. Kekayaan flora semakin besar, jika di dekat kebun terdapat hutan alam yang berperan sebagai sumber (bibit) tanaman.

Page 20: 2 agroforestri di indonesia

Kelemahan dan Tantangan AgroforestKelemahan Kesulitan visualKeberagaman bentuk, kemiripan dengan vegetasi hutan alam, dan kesulitan membedakannya dalam penginderaan jauh (remote sensing) menjadikan bentang hamparan agroforest sulit dikenali. Kebanyakan agroforest dalam peta-peta resmi diklasifikasikansebagai hutan sekunder, hutan rusak, atau belukar, oleh karena itu biasanya disatukan kedalam kelompok lahan yang menjadi target rehabilitasi lahan dan hutan.

Page 21: 2 agroforestri di indonesia

Kesulitan mengukur produktivitasAhli ekonomi pertanian terbiasa dengan perhatian hanya kepada jenis tanaman dan polapenanaman yang teratur rapi. Biasanya mereka enggan memberi perhatian terhadap nilaipepohonan dan tanaman non-komersial. tidak memiliki latar belakang yang cukup untuk mengenali manfaat ekonomi spesies pepohonan dan herba/semak.

Page 22: 2 agroforestri di indonesia

Kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan pohon pada lahan pertanian.Adanya penyisipan pohon diantara tanaman semusim, akan menimbulkan masalah yangsering merugikan petani karena kurangnya pengetahuan petani akan adanya interaksi antartanaman (lihat bab 2 tentang “interaksi pohon-tanah-tanaman semusim” dan Bookletberjudul “Agroforestri pada tanah masam” oleh Hairiah et.al., 2000).

Page 23: 2 agroforestri di indonesia

Kesulitan merubah pandangan ahli agronomi dan kehutananBesarnya jenis dan ketidakteraturan tanaman dalam agroforest membuatnya cenderungdiabaikan. ahli pertanian dan kehutanan yang sudah sangat terbiasa dengan keteraturan sistem monokultur dan agroforestri sederhana menganggap ketidakteraturan dan keberagaman tanaman ini sebagai tanda kemalasan petani. Kebanyakan ahli agronomi dan kehutanan yang akrab dengan pola pertanian sederhana dan keaslian hutan alam masih sulit untuk mengakui bahwa agroforest adalah sistem usahatani yang produktif.

Page 24: 2 agroforestri di indonesia

Agroforest adalah sistem kuno (tidak modern)Banyak kalangan memandang agroforest sebagai sesuatu yang identik dengan pertanianprimitif yang terbelakang.

Sistem agroforest yang ada saat ini merupakan karya modern dari sejarah panjang adaptasidan inovasi, uji coba berulang-ulang, pemaduan spesies baru dan strategi agroforestri baru.

Page 25: 2 agroforestri di indonesia

Kepadatan pendudukPengembangan agroforest membutuhkan ketersediaan luasan lahan, karenanya agroforestsulit berkembang di daerah-daerah yang sangat padat penduduknya.

Kecenderungan bahwa peningkatan penduduk menyebabkan konversi lahan agroforest ke bentuk penggunaan lain yang lebih menguntungkan dalam jangka pendek.

Page 26: 2 agroforestri di indonesia

Penguasaan lahanLuas agroforest di Indonesia mencapai jutaan hektar, tetapi tidak secara resmi termasuk kedalam salah satu kategori penggunaan lahan. Hampir semua petani agroforest tidakmemiliki bukti kepemilikan yang resmi atas lahan mereka.

Banyak areal agroforest yang dinyatakan berada di dalam kawasan hutan negara. Ketidakpastian kepemilikan jangka ini berakibat keengganan petani untuk melanjutkan sistim pengelolaan yang sekarang sudah dibangun.

Page 27: 2 agroforestri di indonesia

Ketiadaan data akuratKecuali untuk agroforest karet dan sebagian kecil lainnya, belum ada upaya serius untukmendapatkan data yang akurat mengenai keberadaan/luasan agroforest yang tersebar dihampir seluruh kepulauan Indonesia. Akibatnya, belum ada upaya untuk memberikandukungan pembangunan terhadap agroforest tersebut, seperti yang diberikan terhadap sawah,kebun monokultur (cengkeh, kelapa, kopi, dan lain-lain), atau Hutan Tanaman Industri(HTI).