agregat demand supply

17
Permintaan dan Penawaran Agregat Dalam teori makroekonomi klasik, jumlah output bergantung pada kemampuan perekonomian menawarkan barang dan jasa, yang sebalikya bergantung pada suplai modal dan tenaga kerja serta pada ketersediaan teknologi produksi. Ini adalah esensi dari model klasik dasar. Harga fleksibel adalah asumsi penting dari teori klasik. Teori klasik menyatakan, yang kadang-kadang secara emplisit, bahwa harga disesuaikan untuk menjamin bahwa kuantitas output yang diinginkan sama dengan kuantitas yang ditawarkan. Perekonomian bekerja cukup berbeda apabila harga bersifat kaku. Dalam hal ini, sebagaimana kita lihat, outpu juga bergantung pada permintaan terhadap barang dan jasa. Sedangkan permintaan dipengaruhi oleh pandangan konsumen tentang prospek ekonomi, pandangan perusahaan tentang keuntungan dari investasi baru serta kebijakan moneter dan fiskal. Karena kebijakan moneter dan fiskal dapat mempengaruhi output perekonomian selama horison waktu ketika harga bersifat kaku, kekuatan harga menyediakan dasar pemikiran mengapa kebijkan moneter dan fiskal berguna untuk menstabilkan perekonomian jangka pendek. Pada materi sebelumnya penawaran dan permintaan adalah pandangan yang paling sederhana dalam teori ekonomi, penawaran dan permintaan untuk setiap barang yang menentukan harga barang serta jumlah yang dijual, dan bagaimana penawaran dan permintaan ini mempengaruhi harga serta jumlahnya. Tetapi kali ini penawaran dan permintaan dilihat dari ukuran ekonomi yang

Upload: gerald-andika-l-sagala

Post on 16-Feb-2015

160 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

agregat permintaan dan penawaran

TRANSCRIPT

Page 1: Agregat demand supply

Permintaan dan Penawaran Agregat

Dalam teori makroekonomi klasik, jumlah output bergantung pada kemampuan

perekonomian menawarkan barang dan jasa, yang sebalikya bergantung pada suplai modal

dan tenaga kerja serta pada ketersediaan teknologi produksi. Ini adalah esensi dari model

klasik dasar. Harga fleksibel adalah asumsi penting dari teori klasik. Teori klasik

menyatakan, yang kadang-kadang secara emplisit, bahwa harga disesuaikan untuk menjamin

bahwa kuantitas output yang diinginkan sama dengan kuantitas yang ditawarkan.

Perekonomian bekerja cukup berbeda apabila harga bersifat kaku. Dalam hal ini,

sebagaimana kita lihat, outpu juga bergantung pada permintaan terhadap barang dan jasa.

Sedangkan permintaan dipengaruhi oleh pandangan konsumen tentang prospek ekonomi,

pandangan perusahaan tentang keuntungan dari investasi baru serta kebijakan moneter dan

fiskal. Karena kebijakan moneter dan fiskal dapat mempengaruhi output perekonomian

selama horison waktu ketika harga bersifat kaku, kekuatan harga menyediakan dasar

pemikiran mengapa kebijkan moneter dan fiskal berguna untuk menstabilkan perekonomian

jangka pendek.

Pada materi sebelumnya penawaran dan permintaan adalah pandangan yang paling

sederhana dalam teori ekonomi, penawaran dan permintaan untuk setiap barang yang

menentukan harga barang serta jumlah yang dijual, dan bagaimana penawaran dan

permintaan ini mempengaruhi harga serta jumlahnya. Tetapi kali ini penawaran dan

permintaan dilihat dari ukuran ekonomi yang yg jauh lebih besar. Model makroekonomi ini

membuat kita bisa mempelajari bagaimana tingkat harga agregat dan jumlah output agregat

ditentukan dalam jangka pendek. Model ini juga memberikan cara membedakan bagaimana

kinerja perekonomian dalam jangka panjang dalam jangka pendek.

Meskipun model permintaan agregat dan penawaran agregat menyerupai model

penawaran dan permintaan untuk barang tunggal, namun analogi ini tidaklah sama persis.

Model penawaran dan permintaan untuk barang tunggal hanya memperhatikan satu barang

dalam perokonomian yang besar. Sebaliknya, penawaran dan permintaan agregat adalah

model canggih yang yang melibatkan interaksi di antara banyak pasar.

Page 2: Agregat demand supply

Permintaan Agregat

Permintaan agregat/ aggregate demand (AD) adalah hubungan antara tingkat harga

agregat dengan jumlah ouput yang diminta. Dengan kata lain, kurva permintaan agregat

menyatakan jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli orang pada setiap tingkat harga.

Persamaan Kuantitas sebagai Permintaan Agregat

Teori kuantitas menyatakan MV=PY, di mana M adalah jumlah uang yang beredar, V

adalah perputaran uang, P adalah tingkat harga, dan y adalah jumlah output. Jika perputaran

uang adlah konstan, maka persamaan ini menyatakan bahwa jumlah uang yang beredar

menentukan nilai nominal output, yang pada akhirnya merupakan produk dari tingkat harga

dan jumlah output.

Persamaa kuantitas bisa di tulis kembali dalam bentuk penawaran dan permintaan

untuk keseimbangan uang riil M/P sama dengan permintaan (M/P)d dan bahwa permintaan

adalah proporsional terhadap output Y. Perputaran uang V adalah sisi lain dari parameter

permintaan uang K. Asumsi perutaran uang konstan sama dengan asumsi bahwa permintaan

untuk keseimbangan uang riil untuk tiap satuan output adalah konstan.

Diasumsikan untuk setiap jumlah uang yang beredar M dan perputaran V tetap,

persamaan kuantitas menghasilkan hubungan negatif antara tingkat harga P dan Output Y.

Gambar di bawah ini menunjukkan kombinasi P dan Y yang memenuhi persamaan kuantitas

yang mempertahankan M dan V konstan. Kurva menurun dari dari kiri atas ke kanan bawah

ini di sebut kurva permintaan agregat.

Page 3: Agregat demand supply

Tingkat

harga P

Permintaan agregat (AD)

Pendapatan, output, Y

Kurva permintaan agregat (AD) menunjukkan hubungan antara tingkat harga P dan

jumlah barang dan jasa yang diminta Y. Kurva itu digambarkan untuk nilai jumlah uang yang

beredar M tertentu. Kurva permintaan agregat miring kebawah, semakin tinggi tingkat harga

P, maka semakin rendah tingkat keseimbangan riil M/P, dan karena itu semakin rendah

jumlah barang dan jasa yang diminta.

Pergeseran Kurva Permintaan Agregat

Kurva permintaan agregat dibuat untuk nilai dari jumlah uang yang beredar yang

tetap. Dengan kata lain, kurva tersebut menyatakan kombinasi yang memungkinkan dari P

dan Y untuk nilai M tertentu. Jika jumlah uang yang beredar berubah, maka kombinasi yang

mungkin dari P dan Y berubah, yang berarti kurva permintaan agregat bergeser.

Sebagai contoh, jika uang yang beredar berkurang. Persamaan kuantitas, MV=PY,

menyatakan bahwa pengurangan jumlah uang yang beredar menyebabkan pengangguran

proporsional dalam nilai nominal output PY. Untuk setiap tingkat harga, jumlah output

adalah lebih rendah, dan untuk jumlah output apapun, tingkat harga adalah lebih rendah.

Kurva permintaan kan bergeser ke kiri.

Page 4: Agregat demand supply

Tingkat

harga P

AD1

AD2

Pendapatan, output, Y

Hal sebaliknya jika uang yang beredar meningkat. Persamaan kuantitas menyatakan

bahwa kenaikan dalam M menyebabkan kenaikan dalam PY. Untuk setiap tingkat harga,

jumlah output adalah lebih tinggi, dan untuk jumlah output berapapun, tingkat harga adalah

lebih tinggi. Kurva permintaan akan bergeser ke kanan.

Tingkat

harga P

AD2

AD1

Pendapatan, output, Y

Meskipun teori kuantitas memberikan dasar yang sangat sederhana untuk memahami

kurva permintaan agregat, kenyataan sesungguhnya jauh lebih rumit. Fluktuasi dalam jumlah

uang beredar bukanlah satu-satunya fluktuasi permintaan agregat. Meskipun jumlah uang

Page 5: Agregat demand supply

yang beredar tetap konstan, kurva permintaan agregat juga bisa bergeser jika beberapa hal

menyebabkan perubahan perputaran uang.

Penawaran Agregat

Penawaran agregat/ aggregate supply (AS) adalah hubungan antara tingkat harga

dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Karena perusahaan yang menawarkan

barang dan jasa memiliki harga fleksibel dalam jangka panjang tetapi harga kaku dalam

jangka pendek, hubungan penawaran agregat yang berbeda; kurva penawaran agregat jangka

panjang (long-run aggregate supply) LRAS dan kurva penawaran agregat jangka pendek

(short-run aggregate supply) SRAS. Dua faktor yang menentukan penawaran agregat, yaitu

keseimbangan di pasar tenaga kerja dan fungsi produksi. Keseimbangan di pasar tenaga kerja

akan menentukan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan memproduksi barang

dan jasa. Dan kemampuan dari tenaga kerja ini menghasilkan produksi nasional tergantung

kepada fungsi produksi yang menerangkan hubungan diantara jumlah tenaga kerja dan

faktor-faktor produksi lain untuk mewujudkan produksi nasional.

Yang Memindahkan Kurva AD

Perubahan – perubahan di pasar barang atau perubahan di pasar uang akan

memindahkan kurva AD. Perubahan – perubahan dalam perbelanjaan agregat, yang akan

berlaku sebagai akibat perubahan dalam komponen-komponennya, seperti tabungan dan

konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan pajak, dan ekspor-impor akan

memindahkan AD ke kanan atau ke kiri. Begitu pula kedudukan AD akan berubah sebagai

akibat perubahan permintaan dan penawaran uang.

Bentuk – Bentuk Kurva Penawaran Agregat

Kurva penawaran agregat yang berlainan disebabkan oleh pandangan ahli-ahli

ekonomi yang berbeda mengenai adakah ekonomi yang telah mencapai kesempatan kerja

penuh dan implikasi pertambahan pendapatan nasional dan kesempatan kerja ke atas tingkat

harga serta cirri-ciri pasran tenaga kerja.

Menurut pendapat ahli-ahli ekonomi Klasik perekonomian akan selalu mencapai

kesempatan kerja penuh. Dengan demikian pendapatan nasional akan selalu mencapai tingkat

Page 6: Agregat demand supply

yang paling maksimum yaitu pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh Y f. Jumlah

barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara pada tahun tertentu yang digambarkan

oleh Yf’ tergantung kepada faktor – faktor produksi yang tersedia. Jumlah faktor-faktor

produksi inilah yang akan menentukan kedudukan Yf. Dalam grafik (a) dari gambar 2.3

perpindahan AS0 dan Yf menjadi AS1 dan Y1f menggambarkan bahwa jumlah faktor-faktor

produksi yang sudah semakin banyak dan memungkinkannya untuk menaikkan produksi

negara dari Yf menjadi Y1f.

Kurva penawaran agregat yang dikaitkan dengan pendapat golongan Keynesian perlu

dibedakan pada dua bentuk : yang digunakan dalam analisis Keynesian sederhana dan

pandangan yang telah mempertimbangkan keadaan di pasaran tenaga kerja.Grafik (b) pada

hakikatnya menggambarkan bahwa tingkat harga tidak akan mengalami perubahan sebelum

tingkat kesempatan kerja penuh dicapai. Tingkat harga tidak akan mengalami perubahan dan

dalam grafik tingkat harga tersebut adalah P0. Pada tingkat kesempatan kerja penuh keadaan

sebaliknya akan berlaku, yaitu apabila ekspansi dalam perbelanjaan agregat masih terus

berlaku, pendapatan nasional tidak dapat ditambah tetapi harga-harga akan meningkat.

Penggunaan tenaga kerja yang semakin banyak akan menambah pendapatan nasional.

Dengan demikian peningkatan harga akan menambah pendapatan nasional riil. Sifat dari

hubungan ini digambarkan oleh kurva penawaran agregat AS di grafik (c) dan kurva ini

dikembangkan oleh golongan Keynesian baru.

Dalam analisis penawaran agregat yang dihubungkan dengan pendapat golongan

Ekspektasi Rasional atau Klasik baru perlu dibedakan diantara penawaran agregat jangka

pendek (short run aggregate supply atau SRAS) dengan penawaran agregat jangka panjang

(long run aggregate supply atau LRAS). Yang dimaksudkan dengan “jangka pendek” dalam

konsep diatas adalah jangka waktu dimana hanya harga-harga barang dan harga bahan

mentah (seperti minyak) yang akan mengalami perubahan. Sedangkan dalam “jangka

panjang” perubahan bukan saja berlaku ke atas tingkat harga barang-barang tetapi juga ke

atas harga-harga input (bahan mentah dan faktor-faktor produksi) yang digunakan dalam

proses produksi.

Page 7: Agregat demand supply

P AS AS1

Yo

Yf Yf1 Yf

P (a) Klasik (b) Keynesian sederhana

AS LRAS SRAS

Yo Yf Yo

(c) Keynesian bar (d) Monetaris dan Ekspektasi Rasional

Inflasi

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara

umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat

disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat,

berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai

termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.[1] Dengan kata lain, inflasi

juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari

suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap

tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat

perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus

dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan

peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah

CPI dan GDP Deflator.

Page 8: Agregat demand supply

Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan

hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10%

setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan

hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100%

setahun.

Pengaruh inflasi terhadap permintaan dan penawaran agregat adalah:

Inflasi akan menyebabkan suku bunga meningkat. Kenaikan suku bunga ini pertama-tama

menyebabkan investasi turun yang selanjutnya akan menurunkan permintaan agregat dan

pendapatan nasional.

Inflasi menyebabkan kemerosotan ekspor dan kenaikan impor yang juga akan

menyebabkan pengurangan ke atas permintaan agregat dan pendapatan nasional

Penentuan keseimbangan dalam perekonomian

Dalam analisis AD-AS keseimbangan dalam perekonomian dicapai pada keadaan

dimana permintaan agregat sama dengan penawaran agregat. Dalam model Klasik

pencapaian keseimbangan ini ditunjukkan dalam gambar. Grafik tersebut memperlihatkan

penentuan keseimbangan berdasarkan kepada permintaan agregat Ado dan penawaran

agregat AS0. Menurut Klasik perekonomian akan mencapai keseimbangan pada titik E0. Ini

berarti dalam perekonomian pendapatan nasional riil akan mencapai Y0 dan ini merupakan

pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh karena pada pendapatan nasional ini

permintaan tenaga kerja sama dengan penawaran tenaga kerja. Pada tingkat keseimbangan ini

tingkat harga adalah P0.

Keadaan yang digambarkan oleh titik A adalah: pendapatan nasional riil mencapai Y1 dan

tingkat harga adalah P1. Keadaan ini menggambarkan bahwa perekonomian mengalami

pengangguran dan berarti penawaran agregat melebihi permintaan agregat dan penawaran

tenaga kerja melebihi permintaan tenaga kerja. Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik

ketidakseimbangan ini akan menimbulkan penyesuaian di pasaran tenaga kerja dan dipasaran

barang. Di pasaran tenaga kerja kelebihan penawaran akan menimbulkan pengurangan ke

atas tingkat riil. Penurunan upah riil ini akan menambah permintaan tenaga kerja dan pada

waktu yang sama penawaran tenaga kerja menurun. Pada akhirnya keseimbangan diantara

Page 9: Agregat demand supply

permintaan dan penawaran tenaga kerja akan berlaku kembali dan tingkat kesempatan kerja

penuh tercapai.Titik B menunjukkan permintaan agregat sebanyak Y2 adalah melebihi

pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh (Y0). Kekurangan penawaran ini

menyebabkan tingkat harga meningkat. Proses harga ini mengurangi permintaan agregat dan

pada akhirnya ia seimbang dengan penawaran agregat.

tingkat

harga Kelebihan AS

A

Eo

B

ADo

Kelebihan AD

Y1 Yo Y2

Pendapatan nasional riil

Keseimbangan AD-AS Tanpa Perubahan Harga: Pandangan Keynes

Keyakinan Keynes bahwa perekonomian selalu menghadapi masalah pengangguran

dan pertambahan uang tidak akan menimbulkan kenaikan harga selama kesempatan kerja

penuh belum tercapai, sangat mempengaruhi pandangan Keynes yang berkeyakinan bahwa

pertambahan permintaan agregat hanya akan menimbulkan kenaikan dalam pendapatan

nasional. Berdasarkan kepada keyakinan ini, dalam analisis Keynesian yang mula-mula

berkembang, penentuan keseimbangan permintaan dan penawaran agregat adalah seperti

yang ditunjukkan dalam gambar.

Page 10: Agregat demand supply

Dari sudut analisis Keynesian yang asal, keseimbangan AD-AS dan perubahan-perubahannya

dapat ditunjukkan dengan bantuan gambar 2.5. Misalkan pada mulanya keseimbangan hanya

dapat mencapai titik E0’ yang disebabkan karena permintaan agregat yang relatif rendah, yaitu

sebanyak AD0. Pendapatan nasional adalah Y0 dan berada dibawah pendapatan nasional pada

kesempatan kerja penuh Yf. Jurang diantara Yf dengan Y0 akan menimbulkan pengangguran.

Berbeda dengan pandangan Klasik, pengangguran ini akan menimbulkan penyesuaian seperti

yang diterangkan dalam analisis ahli-ahli ekonomi Klasik. Harga tidak akan berubah dan

tidak akan mewujudkan keseimbangan diantara permintaan agregat dan penawaran agregat

pada kesempatan kerja penuh. Begitu pula, tingkat upah tidak akan merosot untuk

menyeimbangkan permintaan dan penawaran tenaga kerja. Tanpa perubahan dalam

permintaan agregat keseimbangan akan kekal pada E0.

Oleh karena Keynes berkeyakinan bahwa tanpa perubahan permintaan agregat keseimbangan

akan kekal pada tingkat dibawah kesempatan kerja penuh, Keynes menekankan tentang

pentingnya peranan pemerintah untuk meningkatkan kegiatan perekonomian kea rah tingkat

kesempatan kerja penuh. Kebijakan pemerintah tersebut perlu ditumpukan kepada usaha

menggeser kurva AD0 ke kanan yaitu AD1 dan yang lebih ideal lagi apabila dapat mencapat

AD2. Perubahan sehingga ke tingkat AD3 perlu dihindari karena akan menimbulkan inflasi.

Perubahan AD tersebut akan dapat mengurangi pengangguran dan apabila cukup efektif akan

mewujudkan pula tingkat kesempatan kerja penuh. Kebijakan pemerintah yang ditekankan

dalam pemikiran Keynesian adalah bersifat kebijakan mempengaruhi permintaan agregat atau

demand management policy.

Keseimbangan AD-AS Dalam Analisis Keynes.

Keseimbangan Makroekonomi Jangka Panjang

Page 11: Agregat demand supply

Kedudukan LRAS dapat ditentukan dengan melihat kepada: pada tingkat mana penggunaan

tenaga kerja pada kesempatan kerja penuh tercapai, dan kemampuan tenaga kerja tersebut

menciptakan produksi nasional dalam keadaan dimana teknologi dan faktor produksi lain

adalah konstan. Kurva LRAS menggambarkan hubungan pendapatan nasional riil dan tingkat

harga dalam jangka panjang berbentuk tegak lurus di atas tingkat pendapatan nasional riil

pada kesempatan kerja penuh.

Yang menentukan kedudukan LRAS adalah faktor-faktor produksi yang tersedia dan

digunakan dalam perekonomian. Ini berarti keseimbangan AD-AS dalam jangka panjang

sangat tergantung pada kurva AD. Kedudukan kurva AD merupakan faktor yang menentukan

kedudukan keseimbangan yang berlaku.

Perubahan keseimbangan Makroekonomi Jangka Pendek

Dalam jangka pendek permintaan agregat AD maupun penawaran agregat AS dapat

mengalami perubahan.Dalam bagian ini akan diperhatikan : faktor-faktor yang menimbulkan

perubahan tersebut dan implikasi dari perubahan tersebut ke atas keseimbangan

makroekonomi jangka pendek. Berdasarkan kepada faktor yang menimbulkannya,

perubahankeseimbangan jangka pendek yang berlaku dapat dibedakan kepada faktor-faktor

yang berikut :

a. Pertambahan dalam permintaan agregat

b. Kemerosotan dalam permintaan agregat

c. Kenaikan dalam biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan mentah.

Daftar Pustaka

Page 12: Agregat demand supply

1. Sadono Sukirno.2000.Makro Ekonomi Modern.Jakarta.PT Raja Grafindo Persada.

2. Sadono Sukirno.2004.Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga.Jakarta.PT Raja

Grafindo Persada.

3. Mankiw N. Gregory.2007. Makroekonomi. Jakarta.PT. Gelora aksara pratama,2007