agar janin tak meninggal dalam kandungan

3
Agar Janin Tak Meninggal dalam Kandungan KEMATIAN janin dalam kandungan disebut Intra Uterin Fetal Death (IUFD), yakni kematian yang terjadi saat usia kehamilan lebih dari ! minggu atau "ada trimest kedua# $ika terjadi "ada trimester "ertama disebut keguguran atau ab%rtus# &enyebab Menurut dr '%te ilia "*+, "esialis Kebidanan dan Kandungan umah akit &ersahabatan, $akarta, ada bebera"a akt%r yang menyebabkan kematian janin dalam kandungan, antara lain- .# /i"ertensi atau tekanan darah tinggi # &reeklam"sia dan eklam"sia 0# &erdarahan 1as"ada jika M%ms mengalami "erdarahan hebat akibat "lasenta "re2ia ("lasenta ya menutu"i jalan lahir) atau s%lusi% "lasenta (terle"asnya "lasenta dari tem"at im"lantasinya di dalam uterus sebelum bayi dilahirkan)# *t%matis /b janin turun bisa "i3u kematian janin# 4# Kelainan k%ngenital (ba5aan) bayi 6ang bisa mengakibatkan kematian janin adalah hidr%"s etalis, yakni akumulasi 3 dalam tubuh janin# $ika akumulasi 3airan terjadi dalam r%ngga dada bisa menyebab hambatan na as bayi# Kerja jantung menjadi sangat berat akibat dari banyaknya 3a dalam jantung sehingga tubuh bayi mengalami "embengkakan atau terjadi kelainan " "aru7"arunya# 8# Ketidak3%3%kan g%l%ngan darah ibu dan janin Terutama "ada g%l%ngan darah A, ', *# Kera" terjadi g%l%ngan darah anak A atau ' sedangkan M%ms berg%l%ngan * atau sebaliknya# &asalnya, saat masih dalam kandung darah M%ms dan janin akan saling mengalir le5at "lasenta# 'ila darah janin tidak dengan darah ibunya, maka M%ms akan membentuk 9at antib%di# :# $anin yang hi"erakti +erakan janin yang berlebihan 7a"alagi hanya "ada satu arah saja7 bisa mengakiba tali "usat yang menghubungkan M%ms dengan janin ter"elintir# Akibatnya, "embuluh darah yang mengalirkan su"lai %ksigen mau"un nutrisi melalui "lasenta ke janin a tersumbat# Tak hanya itu, tidak menutu" kemungkinan tali "usat tersebut bisa mem tali sim"ul yang mengakibatkan janin menjadi sulit bergerak# /ingga saat ini k%n "usat ter"elintir atau tersim"ul tidak bisa terdeteksi# ehingga, "erlu di5as"a ada gejala yang tidak biasa saat hamil# ;# +a5at janin

Upload: adhitya-pratama-sutisna

Post on 07-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

obgyb

TRANSCRIPT

Agar Janin Tak Meninggal dalam Kandungan

Agar Janin Tak Meninggal dalam Kandungan

KEMATIAN janin dalam kandungan disebut Intra Uterin Fetal Death (IUFD), yakni kematian yang terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau pada trimester kedua. Jika terjadi pada trimester pertama disebut keguguran atau abortus.

Penyebab

Menurut dr Botefilia SpOG, Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, ada beberapa faktor yang menyebabkan kematian janin dalam kandungan, antara lain:

1. Hipertensi atau tekanan darah tinggi

2. Preeklampsia dan eklampsia

3. Perdarahan

Waspada jika Moms mengalami perdarahan hebat akibat plasenta previa (plasenta yang menutupi jalan lahir) atau solusio plasenta (terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya di dalam uterus sebelum bayi dilahirkan). Otomatis Hb janin turun dan bisa picu kematian janin.

4. Kelainan kongenital (bawaan) bayi

Yang bisa mengakibatkan kematian janin adalah hidrops fetalis, yakni akumulasi cairan dalam tubuh janin. Jika akumulasi cairan terjadi dalam rongga dada bisa menyebabkan hambatan nafas bayi. Kerja jantung menjadi sangat berat akibat dari banyaknya cairan dalam jantung sehingga tubuh bayi mengalami pembengkakan atau terjadi kelainan pada paru-parunya.

5. Ketidakcocokan golongan darah ibu dan janin

Terutama pada golongan darah A, B, O. Kerap terjadi golongan darah anak A atau B, sedangkan Moms bergolongan O atau sebaliknya. Pasalnya, saat masih dalam kandungan darah Moms dan janin akan saling mengalir lewat plasenta. Bila darah janin tidak cocok dengan darah ibunya, maka Moms akan membentuk zat antibodi.

6. Janin yang hiperaktif

Gerakan janin yang berlebihan -apalagi hanya pada satu arah saja- bisa mengakibatkan tali pusat yang menghubungkan Moms dengan janin terpelintir. Akibatnya, pembuluh darah yang mengalirkan suplai oksigen maupun nutrisi melalui plasenta ke janin akan tersumbat. Tak hanya itu, tidak menutup kemungkinan tali pusat tersebut bisa membentuk tali simpul yang mengakibatkan janin menjadi sulit bergerak. Hingga saat ini kondisi tali pusat terpelintir atau tersimpul tidak bisa terdeteksi. Sehingga, perlu diwaspadai bilamana ada gejala yang tidak biasa saat hamil.

7. Gawat janin

Bila air ketuban habis otomatis tali pusat terkompresi antara badan janin dengan ibunya. Kondisi ini bisa mengakibatkan janin 'tercekik' karena suplai oksigen dari Moms ke janin terhenti. Gejalanya dapat diketahui melalui cardiotopografi (CTG). Mula-mula detak jantung janin kencang, lama-kelamaan malah menurun hingga di bawah rata-rata.

8. Kehamilan lewat waktu (postterm)

Kehamilan lebih dari 42 minggu.Jika kehamilan telah lewat waktu, plasenta akan mengalami penuaan sehingga fungsinya akan berkurang. Janin akan kekurangan asupan nutrisi dan oksigen. Cairan ketuban bisa berubah menjadi sangat kental dan hijau, akibatnya cairan dapat terhisap masuk ke dalam paru-paru janin. Hal ini bisa dievaluasi melalui USG dengan color doppler sehingga bisa dilihat arus arteri umbilikalis jantung ke janin. Jika demikian, maka kehamilan harus segera dihentikan dengan cara diinduksi. Itulah perlunya taksiran kehamilan pada awal kehamilan dan akhir kehamilan melalui USG.

9. Infeksi saat hamil

Moms, saat hamil sebaiknya menjaga kondisi tubuh dengan baik guna menghindari berbagai infeksi bakteri atau virus. Bahkan, demam tinggi pada Moms bisa mengakibatkan janin tidak tahan akan panas tubuh ibunya.

10. Kelainan kromosom

Kelainan kromosom termasuk penyakit bawaan. Kematian janin akibat kelainan genetik biasanya baru terdeteksi saat kematian sudah terjadi, melalui otopsi bayi. Jarang dilakukan pemeriksaan kromosom saat janin masih dalam kandungan. Selain biayanya mahal, juga sangat berisiko. Karena harus mengambil air ketuban dari plasenta janin sehingga berisiko besar janin terinfeksi, bahkan lahir prematur.

11. Harus segera dilahirkan

Bila terjadi hal-hal di atas, segera periksakan diri ke dokter. Tentu dokter akan mengatasi penyebabnya sembari tetap memantau perkembangan janin hingga lahir. Misalnya bila terdapat infeksi, maka akan diobati infeksinya.

Tetapi, apabila keadaan sudah sangat genting, seringkali dokter memutuskan agar janin segera dilahirkan atau lahir prematur guna menghindari terjadinya kematian janin. Jika bayi sudah terlanjur meninggal saat masih dalam kandungan, maka si bayi harus segera dikeluarkan. Persalinan sebaiknya dilakukan secara normal agar tidak terlalu berisiko bagi Moms. Tetapi bila ada penghalang, misal posisi bayi sungsang, ibu mengalami preeklampsia, plasenta previa dan sebagainya, maka operasi cesar terpaksa dilakukan.

Janin yang meninggal sebaiknya jangan dibiarkan di dalam rahim lebih dari 2 minggu, sebab jika terlalu lama akan memengaruhi faktor-faktor pembekuan darah Moms. Zat pembekuan darah atau fibrinogen bisa turun dan menyebabkan darah agak sulit membeku. Bila ini terjadi, akan berakibat fatal kala ibu melahirkan. Jika fibrinogen rendah, maka perdarahan yang terjadi pada proses persalinan akan sulit berhenti. Bisa-bisa nyawa si ibu tidak tertolong akibat perdarahan tersebut.

12. Bisa hamil lagi

Meski pada kehamilan sebelumnya Moms pernah mengalami kematian janin atau keguguran, bukan berarti Moms tidak bisa hamil lagi loh! Moms bisa memulai program hamil kapan saja. Tapi, sebaiknya ketahui dulu penyebab kematian janin terdahulu sebelum Moms hamil lagi, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi pada kehamilan berikutnya.