a.gambaran umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/lakip-… · a.gambaran...

34
BAB I PENDAHULUAN A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis dari materi data. Sebuah systematis meliputi penemuan,dokumentasi,dan interpretasi artefak. tinggalan arkeologi adalah sisa kehidupan manusia masa lampau yang meliputi situs tempat kehidupan manusia yang pernah berlangsung, sisa manusia,sisa budaya (artefak) dan konsepsi pemikiran serta yang terkandung di dalammya), sisa sumberdaya lingkungan yang diekslorasi untuk memenuhi kebutuhan hidup (fauna,vegetasi,sisa pembakaran dan lain-lain). Sejarah arkeologi dimulai pada abad ke-18, ketika beberapa orang eropa mulai menaruh perhatian pada artefak-artefak dan monument – monument kuna yang ada di Indonesia. Dan sampai sekarang ini. sejak tahun 1995, kegiatan Penelitian dilakukan oleh Balai Arkeologi Papua. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor : 015/0/1995. Balai Arkeologi Papua ini merupakan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) di daerah, yang berada di bawah Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kantor Balai Arkeologi Papua di resmikan pada tanggal 10 Februari 1995, yang memiliki wilayah kerja di provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

BAB I

PENDAHULUAN

A.Gambaran Umum

Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian

sistematis dari materi data. Sebuah systematis meliputi penemuan,dokumentasi,dan

interpretasi artefak. tinggalan arkeologi adalah sisa kehidupan manusia masa lampau

yang meliputi situs tempat kehidupan manusia yang pernah berlangsung, sisa

manusia,sisa budaya (artefak) dan konsepsi pemikiran serta yang terkandung di

dalammya), sisa sumberdaya lingkungan yang diekslorasi untuk memenuhi

kebutuhan hidup (fauna,vegetasi,sisa pembakaran dan lain-lain). Sejarah arkeologi

dimulai pada abad ke-18, ketika beberapa orang eropa mulai menaruh perhatian pada

artefak-artefak dan monument – monument kuna yang ada di Indonesia. Dan sampai

sekarang ini.

sejak tahun 1995, kegiatan Penelitian dilakukan oleh Balai Arkeologi Papua.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor :

015/0/1995. Balai Arkeologi Papua ini merupakan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) di

daerah, yang berada di bawah Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan. Kantor Balai Arkeologi Papua di resmikan pada tanggal

10 Februari 1995, yang memiliki wilayah kerja di provinsi Papua dan Provinsi Papua

Barat.

Page 2: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

Balai Arkeologi Papua dalam kurung waktu selama 22 Tahun telah banyak

melakukan kegiatan penelitian arkeologi. Puluhan situs arkeologi dan ratusan artefak

hasil temuan dalam penelitian telah dikaji. Kegiatan penelitian tersebut telah

dilakukan baik secara mandiri dan kerjasama dengan pusat penelitian arkeologi

nasional dan dinas-dinas kebudayaan di daerah.

Hasil-hasil penelitian telah dipublikasikan dalam bentuk laporan, tulisan

ilmiah, penerbitan forum arkeologi secara berkala, seminar, pembuatan document

tentang situs, pameran dan sosialisasi kepada masyarakat dimana penelitian

dilaksanakan. dan masyarakat luas.

B. Dasar Hukum

Keberadaan Balai Penelitian Arkeologi sebagai Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) dari

Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Memiliki nilai strategis bagi pengembangan

arkeologi Indonesia. Sebagai perpanjangan tangan Pusat Penelitian Arkeologi

Nasional di daerah, UPT memiliki landasan yang sangat kuat untuk pengembangan

arkeologi kedaerahan. Pendirian landasan konstitusi, seperti diamatkan dalam UUD

1945 pasal 32 yang berbunyi : Pemerintah memajukan Kebudayaan nasional

merupakan puncak-puncak kebudayaan daerah-daerah seluruh Indonesia.

Berdasarkan ketentuan Pasal 18 Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014,

setiap laporan akuntabilitas Kinerja ( wajib) menyusun dan menyajikan Laporan

Kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan penggunaan Anggaran yang telah

dialokasikan. Penyusunan LAKIP Balai Arkeologi Papua 2017 dilandaskan tiga dasar

Page 3: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

hukum yaitu: 1) Peraturan Presiden no.29 Tahun 2014 tentang petunjuk teknis

perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi

pemerintah: 3) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 9 tahun 2016

tentang sistem akuntabilitas kinerja di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

sehubungan dengan ketentuan tersebut, maka disusun laporan kinerja Balai Arkeologi

Papua.

C.Tugas pokok dan fungsi serta struktur organisasi

1. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 27 Tahun 2015,

Balai Arkeologi Papua yang membawahi wilayah kerja area Papua dan Papua Barat

memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut :

1. Tugas

1. Melaksanakan penelitian murni dan terapan untuk kepentingan akademis,

strategis dan praktis;

2. Mengolah dan menyebarluaskan hasil penelitian dalam berbagai sarana dan

media;

3. Melatih dan membimbing ketenagaan untuk menghasilkan sumberdaya

manusia yang bertaraf nasional dan internasional dibidang kearkeologian;

4. Menyediakan bank data untuk keperluan pendidikan dan penelitian dibidang

arkeologi;

5. Menjalin kerja sama internasional di bidang kearkeologian dan ketenagaan;

Page 4: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

6. Memberikan rumusan kebijakan dibidang pelestarian dan pemanfaatan

sumberdaya arkeologi untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara

2. Fungsi adalah :

1. Melakukan pengumpulan, perawatan, pengawetan dan penyajian benda yang

bernilai budaya dan ilmiah yang berhubungan dengan penelitian arkeologi;

2. Melakukan urusan perpustakaan, pendokumentasian dan pengkajian ilmiah

yang berhubungan dengan penelitian arkeologi;

3. Memperkenalkan dan menyebarluaskan hasil-hasil penelitian arkeologi;

4. Melakukan bimbingan edukatif kultural kepada masyarakat tentang benda

arkeologi yang bernilai budaya dan ilmiah;

5. Melakukan urusan tatausaha dan urusan rumah tangga Balai Arkeologi.

b. Struktur Organisasi

Balai Arkeologi Papua merupakan satuan kerja eselon III, yang berada di bawah

eselon II Pusat Arkeologi Nasional, dan esalon I Badan Penelitian dan Pengembangan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Balai arkeologi mengalami pergeseran

struktur organisasi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia nomor 11 Tahun 2015 tentang organisasi dan Tata kerja

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 22 April 2015, Berdasarkan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 27 tahun

2015, Balai Arkeologi adalah unit pelaksanaan teknis kementerian pendidikan dan

Page 5: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

Kebudayaan di bidang penelitian dan pengembangan dan secara teknis

bertanggungjawab kepada kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Permen di atas juga menyebutkan Balai Arkeologi dipimpin oleh seorang

Kepala. Susunan Balai Arkeologi terdiri dari kepala, Bagian Tata Usaha dan

Kelompok Jabatan fungsional. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan

urusan perencanaan, program,anggaran,kepegawaian, ketatalaksanaan, persuratan,

kearsipan, pengelola Data Arkeologi, hubungan masyarakat, Barang Milik Negara,

kerumahtanggaan dan perpustakaan balar.

Struktur Organisasi Balai Arkeologi Papua terdiri dari :

Kepala Balai, Kelompok Fungsional, Kasubag Tata Usaha, yang membawai; Urusan

Perpustakaan, Urusan Barang dan Rumah Tangga, Urusan Dokumentasi, Urusan

Artefak, Urusan Persuratan dan Kearsipan, Urusan Keuangan, dan Urusan

Kepegawaian

Page 6: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

D. Permasalahan Utama.

Balai Arkeologi Papua menyadari bahwa kegiatan penelitian dan

pengembangan arkeologi di wilayah kerja hingga saat ini belum optimal. Untuk itu

diperlukan kerja keras, untuk meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan

arkeologi agar mendapat apresiasi dari masyarakat luas, sehingga sumberdaya

KelompokJabatan

Fungsional

Kepala Sub TataUsaha

Staf Administrasi

KepalaBalai ArkeologiPapua

Page 7: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

arkeologi yang kita miliki dapat dilestarikan dan di maanfaatkan. Beberapa

permasalah actual yang menjadi perhatian balai Arkeologi papua saat ini

1. Kegiatan Penelitian dan pengembangan arkeologi di wilayah kerja (Provinsi

Papua dan Papua Barat ) belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya

jumlah penelitian dan Pengembangan arkeologi apabila dibandingkan dengan

luas wilayah kerjanya.

2. Rendahnya perhatian dan kurangnya kebijakan pemerintah daerah terhadap

penelitian dan hasil penelitian arkeologi yang berpotensi dikelola dan

dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

3. Belum adanya sinergi dengan pemangku kepentingan (stakeholder) di daerah,

berkaitan dengan kegiatan penelitian dan pemanfaatan arkeologi kepada

masyarakat.

4. Belum maksimalnya sosialisasi hasil penelitian arkeologi kepada masyarakat.

5. Minimnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan penelitian dan

pengembangan arkeologi di daerah.

Selain melihat permasalah aktual tersebut di atas, kini berkembang pula isu-

isu strategis yang berkaitan dengan dunia arkeologi di masyarakat sebagai dampak

dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kondisi tersebut mengharuskan Balai

Arkeologi Papua mengacu pada berbagai program dan kegiatannya. Isu-isu strategis

tersebut antara lain :

1. Berkembangnya penelitian arkelogi maritime, dan pulau-pulau terluar sebagai

realisasi dari program nasional perintah yang bertajuk Nawacita.

Page 8: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

2. Perkembangan arkeologi publik menimbulkan tuntutan agar hasil-hasil

penelitian dan pengembangan arkeologi dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat, khususnya ideology, ekonomi dan akademik.

3. Tuntutan adanya kerjasama atau sinergi dalam kegiatan penelitian dan

pengembangan arkeologi, antara pemerintah, masyarakat,lembaga sosial

masyarakat, dan pemangku kepentingan.

4. Pengembangan publikasi hasil penelitian arkeologi dengan menggunakan

berbagai media (multimedia) dan peningkatan kualitas publikasi ilmiah sesuai

standar mutu.

5. Pengembagan SDM menuju profesionalisme yang didukung oleh sarana dan

perasarana sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berdasarkan permasalah aktual dan isu-isu strategis di atas, Balai Arkeologi

Papua membuat berbagai perencanaan dan program yang dituangkan dalam rencana

strategis berupa :

1.Meningkatkan jumlah situs-situs arkeologi yang akan diteliti;

2.Meningkatkan sumberdaya manusia(peneliti Arkeologi) di Balai Arkeologi

Papua

3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang makna dan manfaat

tinggalan arkeologi;

4.Meningkatkan Pemanfaan sumberdaya arkeologi untuk kepentingan

pembangunan;

Page 9: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Perencanan kinerja mempunyai 3 (tiga) manfaat. Pertama, terdapat pedoman

kinerja apa yang harus dilakukan. Kedua, terdapat ukuran untuk mengevaluasi

pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja. Ketiga, memenuhi prinsip tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance). Rencana suatu organisasi memuat visi,

misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program, kegiatan, dan indicator kinerja yang

diperlukan sebagai pedoman pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi tersebut.

Balai Arkeologi berada dibawah Badan Penelitian dan Pengembangan kementerian

pendidikan dan kebudayaan. Balai arkeologi memiliki perjanjian kerja antara kepala

Balai Arkeologi Papua (unit eselon III) dengan Kepala Pusat Penelitian Nasional

(Puslit Arkenas) selaku eselon II. Program utama Balai Arkeologi Papua adalah

program untuk mendukung kinerja Pusat penelitian Arkeologi Nasional selaku eselon

II dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan selaku eselon I. selain itu, sebagai bagian dari program Penelitian dan

Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Balai Arkeologi Papua

berupaya memberikan dukungan program dan kegiatan yang dapat menunjang

pencapaian target indicator kinerja utama, sehingga bisa mendukung outcome utama

yang ditetapkan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. Program yang telah diterapkan oleh Balai Arkeologi Papua adalah :

Page 10: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

1. Penelitian arkeologi secara termatik, hollitik, dan terpadu antardisiplin

arkeologi dan ilmu bantu lainnya.

2. Pendokumentasian hasil-hasil penelitian arkeologi untuk dapat diakses

oleh masyarakat berbagai kalangan;

3. Peningkatan kapasitas publikasi atau pemasyarakatan hasil-hasil

penelitian arkeologi melalui berbagai media(multimedia)

4. Peningkatan kerjasama antar lembaga terkait (stakeholder) dan pelayanan

kepada masyarakat tentang penelitian arkeologi di wilayah kerja balai

arkeologi:

5. Peningkatan kualitas sumber daya manusia sesuai bidang keahlian dan

profesinya, disertai peningkatan sarana dan prasarana kerja sesuai

kepentingan secara proporsional dan operasional.

Implementasi dari program yang telah ditetapkan oleh balai Arkeologi

papua, diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tugas

dan fungsi dari balai Arkeologi Papua. Kegiatan yang dilakukan untuk

mencapai outcome/hasil dari program yang ditetapkan.kegiatan-kegiatan

yang dilaksankan Balai Arkeologi Papua secara garis besar adalah

sebagai berikut:

1. Merencanakan dan melaksanakan penelitian arkelogi;

2. Mengadakan pameran hasil-hasil penelitian arkeologi;

Page 11: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

3. Penyuluhan dan seminar arkeologi;

4. Menerbitkan/mempublikasikan hasil-hasil penelitian arkeologi

Sasaran strategis Balai Arkeologi Papua adalah hasil penelitian dan

pengembangan arkeologi. Pelaksanaan program dan kegiatan tidak terlepas dari

indicator Kinerja Utama sebagai tolak ukur pencapaian suatu kinerja. Indikantor

kinerja Utama ditetapkan guna mendukung pencapaian sasaran strategis Balai

Arkeologi Papua pada Tahun 2017. Indikator Utama Balai Arkeologi Papua antara

lain:

Sasaran strategis Balai Arkeologi Papua adalah tersedianya penelitian dan

pengembangan arkeologi. Pelaksanaan program dan kegiatan tidak terlepas dari

indikator kinerja Utama sebagai tolak ukur pencapaian suatu kinerja. Indikator

kinerja Utama ditetapkan guna mendukung pencapaian sasaran strategis Balai

Arkeologi Papua pada Tahun 2017. Indikator Kinerja Utama Balai Arkeologi Antara

Lain :

1 Jumlah dokumen hasil Penelitian arkeologi lintas disiplin

2 Jumlah dokumen rumah peradaban sebagai media pemanfaatan

hasil penelitian arkeologi

3 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

4 Jumlah Layanan Internal

5 Jumlah Layanan Perkantoran

Upaya pencapaian kinerja tertuang dalam perjanjian kinerja Balai Arkeologi

Papua. Telah disepakati oleh Kepala Balai Arkeologi Papua dengan Kepala Pusat

Page 12: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

Penelitian Arkeologi Nasional. Perjanjian kinerja Balai Arkeologi, tertuang dalam

Rencana Kinerja dan Anggaran Kementerian/Lambaga (RKAKL), Berikut

Perjanjian Kinerja Balai Arkeologi Papua Tahun 2017

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Targe

t

Anggaran

Tersedianya Hasil

Penelitian dan

Pengembangan

Arkeologi

Dokumen Hasil Penelitian

arkeologi

11

Dok

842,100,000

Dokumen Rumah

Peradaban sebagai Media

Pemanfaatan Hasil

penelitian arkeologi

2 Dok 165,250,000

Dokumen Dukungan

Layanan Manajemen

Eselon I

4 dok 251,460,000

Dokmen Dukungan

Layanan Internal

3 Dok 852,054,000

Perjanjian Kinerja tersebut di atas belum termasuk kegiatan Layanan Perkantoran

sebesar Rp. 3,467,448,000 Total Jumlah Anggaran Kegiatan Penelitian dan

Pengembangan Bidang Arkeologi di Balai Arkeologi Papua Tahun 2016 sebesar Rp.

5.578.312.000

Page 13: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

Sebagaimana dijelaskan pada tabel di atas sasaran strategis Balai Arkeologi

Papua adalah tersedianya hasil penelitian dan pengembangan arkeologi. Pencapaian

sasaran strategis dilakukan diukur melalui empat indikator kinerja yaitu 1) jumlah

dokumen hasil penelitian arkeologi lintas disiplin dan tematis: 2) jumlah dokumen

rumah peradaban sebagai media pemanfaatan hasil penelitian arkeologi: 3) jumlah

layanan dukungan manajemen eselon I; 4) jumlah dukungan layanan internal;

Indikator-indikator yang ada dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 di atas tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pada indikator peneltian terdapat tiga kegiatan utama yaitu; (1) Penyusunan

kerangka acuan penelitian 1 kegiatan, (2) Kegiatan penelitian meliputi 8

volumen kegiatan meliputi:1. Penelitian Peradaban kawasan lembah Baliem

Timur dan Utara, Kabupaten Jayawijaya: 2. Penelitian Pola Tata Ruang Situs

Gunung Srobu 3. Penelitian gambar cadas di Kabupaten Kaimana, 4;

Penelitian Pengaruh Budaya Dongson di kawasan Jayapura 5: Penelitian

arkeologi di wilayah perbatasan Kabupaten Keroom 6: Penelitian arkeologi

kawasan terdepan di Pulau Miossu Kabupaten Tambrauw, 7: penelitian

arkeologi Maritim Pantai Utara Papua, 8; Seminar Uji materi Mulok. dan (3)

Kegiatan Evaluasi hasil penelitian 1 kegiatan. Alokasi anggaran untuk

mencapai indikator kinerja jumlah dokumen hasil penelitian arkeologi lintas

disiplin dan tematis adalah sebesar Rp. 842,100,000 ( Delapan ratus empat

puluh dua juta seratus ribu rupiah)

Pada indikator Rumah Peradaban sebagai media pemanfaatan hasil penelitian

arkeologi kegiatannya terdiri dari 2 kegiatan utama yaitu (1) Kegiatan

Sosialisasi nilai tinggalan arkeologi untuk tingkat SMP di Situs megalitik

Tutari, Sentani Kabupaten Jayapura (2) Pameran arkeologi yang dilaksanakan

di Kampung Khalkote Kabupaten Jayapura. Alokasi anggaran untuk mencapai

indikator kinerja jumlah dokumen rumah peradaban sebagai media

Page 14: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

pemanfaatan hasil penelitian arkeologi adalah sebesar Rp 165,250,000

(seratus enam puluh lima juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)

Pada indikator Dokumen layanan Manajemen Eselon I kegiatan ini terdiri dari

4 kegiatan yaitu (1) Penyusunan Rencana Anggaran, (2) Pengelolaan

keuangan, (3) Pengelolaan Kepegawaian, dan 4 Kegiatan Pelayanan rumah

tangga. Alokasi anggaran untuk mencapai indikator kinerja jumlah dokumen

layanan manajemen eselon I adalah sebesar Rp.251,460,000 (dua ratus lima

puluh satu juta empat ratus enam puluh ribu rupiah).

Pada indikator Dokumen layanan internal terdiri dari tiga kegiatan yaitu 1.

Pengdaan Perangkat Pengolah data dan komunikasi 2, pengadaan Peralatan

Fasilitas Perkantoran dan gedung dan bangunan. Alokasi anggaran untuk

mencapai indikator kinerja jumlah dokumen layanan internal adalah sebesar

Rp 852,054,000 (delapan ratus lima puluh dua juta lima puluh empat ribu

rupiah

Secara keseluruhan alokasi pagu Balai Arkeologi Papua adalah sebesar Rp.

5,578,312,000 (Lima milyar lima ratus tujuh puluh delapan juta tiga ratus dua belas

ribu rupiah).

BAB III

AKUNTABILTAS KINERJA

Page 15: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

A. Capaian Kinerja Organisasi

Setiap sasaran strategis yang telah ditetapkan dan dokumen perjanjian kinerja

perlu diketahui tingkat ketercapaiannya, hal ini untuk mengetahui keberhasilan atau

kegagalan suatu unit kerja dan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tugas yang

diamanatkan. Berikut tingkat ketercapaian sasaran strategis unit kerja sebagaimana

ditetapkan penetapan kinerja.

Sasaran # 1: Tersedianya hasil Penelitian dan Pengembangan arkeologi.

Sasaran strategis ini capaian realisasinya diukur oleh empat indikator kinerja

yaitu jumlah dokumen hasil penelitian arkeologi lintas disiplin dan tematis, jumlah

rumah peradaban sebagai media pemanfaatan hasil penelitian arkeologi, jumlah

dokumen dukungan layanan manajemen eselon I dan jumlah layanan internal.

Berdasarkan data kinerja 2017, dapat dijelaskan bahwa dari keempat indikator

kinerja yang ada untuk mengukur sasaran strategis, yang dtetapkan yaitu indikator

kinerja jumlah hasil penelitian dan pengembangan arkeologi, indikator kineja jumlah

Rumah peradaban sebagai media pemanfaatan hasil penelitian, indikator kinerja

jumlah layanan dukungan manajemen eselon I dan indikator kinerja layanan intenal

(overhead) telah mencapai target yang ditetapkan.

Page 16: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

Tingkat ketercapaian masing-masing indikator kinerja tahun 2017

Sasaran

strategisIndikator Kinerja

Target 2017

% Target % Realisasi

Tersedianya

hasil

penelitian dan

pengembanga

n arkeologi

1. Jumlah dokummenhasil penelitianarkeologi lintasdisiplin dan tematis

100 11

dokumen

96,7

4

11

dokumen

2. Jumlah RumahPeradaban sebagaimedia pemanfaatanhasil penelitian

100 2 Dok 89,4

3

2 dokumen

3. Jumlah layananDukunganManajemen Eselon I

100 4 dok 98,9

3

4 dokumen

4. Jumlah Layananoverhead

100 3 dok 99,5

6

3 dokumen

Indikator kinerja # 1” jumlah dokumen hasil penelitian arkeologi lintas

disiplin dan tematis” telah sesuai target yang ditetapkan yaitu 11 dokumen

dengan presentase capaian 96,74%

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana dalam menunjang capaian

indikator kinerja antara lain : A. Desain dan Instrumen yang terdiri dari

kegiatan 1) Kerangka Acuan penelitian 2) FGD Penelitian. B Pelaksanaan

Page 17: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

penelitian yang meliputi: 1) Penelitian Peradaban Kawasan Lembah Baliem

Timur da Utara, Kabupaten Jayawijaya, 2) Penelitian Pola Tata ruang Situs

gunung Srobu Kota Jayapura, 3) Penelitian gambar Cadas di wilayah

Kaimana, 4) Penelitian Pengaruh Budaya Dongson di Kawasan Jayapura, 5)

Penelitian arkeologi di wilayah Perbatasan Kabupaten Keroom, 6) Penelitian

Arkeologi kawasan terdepan di pulau Miossu Kabupaten Tambrauw, 7)

Penelitian Arkeologi Maritim Pantai Utara Papua dan 8) Seminar Uji Materi

Mulok. Kegaiatn Evaluaasi dan Publikasi yang meliputi: 1) Pengelolaan

artefak, 2) Penerbitan Jurnal 3). Pengayaan

Gambar 1. Foto kegiatan penelitian di Pulau Miossu Kabupaten Tambrauw

Penyebab keberhasilan Indikator Kinerja # 1 Jumlah dokumen hasil penelitian

adalah tidak terlepas dari adanya semangat dari peneliti beserta tim dalam

Page 18: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

menganalisis permasalahan yang terjadi sehingga pelaksanaan kegiatan tetap

berjalan sesuai yang diharapkan.

Gambar 2. Foto kegiatan penelitian gambar cadas di kawasan Danau KamakaKabupaten Kaimana

Setiap indikator kinerja memiliki hambatan dan permasalahan dalam proses

pencapaian target. Hambatan dan permasalahan indikator kinerja #I. Jumlah dokumen

hasil penelitian arkeologi lintas disiplin dan tematis” muncul dari kegiatan penunjang

terlaksananya output kegiatan. Pelaksanaan kegiatan penelitian bidang arkeologi,

memiliki hambatan yang berbeda-beda antara satu situs dengan situs lainnya. Hal ini

Page 19: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

dikarenakan kondisi geografis, alokasi anggaran, kondisi masyarakat dan adat istiadat

setempat. Secara keseluruhan penelitian terkendala oleh kondisi geografis wilayah

penelitian. Adapun hambatan dalam setiap pelaksanaan penelitian adalah sebagai

berikut:

Penyusunan kerangka acuan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan tidak ada

hambatan yang berarti

FGD penelitian hambatan dalam pelaksanaan kegiatan tidak ada hambatan

yang berarti mengundang narasumber dari luar

Pelaksanaan penelitian Peradaban Kawasan Lembah Baliem Timur dan Utara

Kabupaten Jayawijaya, hambatan dalam pelaksaan penelitian yaitu medan

yang sulit sehingga lokasi situs sulit dijangkau dan masyarakat tertutup

sehingga melarang peneliti untuk sampai ke lokasi situs untuk melihat benda

budaya karena situs tersebut dianggap sakral

Pelaksanaan penelitian Pola Tata Ruang Situs gunung Srobu Kota Jayapura,

hambatan dalam pelaksanaan penelitian yaitu bebarapa objek telah dirusak,

waktu kegiatan penelitian yang terlalu singkat dan kurangnya SDM bagian

penggambaran.

Pelaksanaan Penelitian Gambar Cadas di wilayah Danau Kamaka, Kabupaten

Kaimana, hambatan dalam pelaksanaan penelitian jumlah hari penelitian yang

kurang, peralatan penelitian kurang memadai,anggota tim yang tidak sesuai

objek penelitian, metode pengambilan sampel untuk dating

Page 20: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

Penelitian Pengaruh Budaya Dongson di kawasan Jayapura, hambatan dalam

pelaksanaan penelitian benda-benda budaya yang mendapat pengaruh budaya

Dongson telah dijual dan sebagian dihilangkan sehingga sulit untuk

mendapatkan data-data sesuai judul penelitian

Pelaksanaan Penelitian arkeologi di wilayah Perbatasan Kabupaten Keroom,

hambatan dalam pelaksanaan penelitian lokasi situs yang sulit dijangkau

banyak ular dan lintah

Pelaksanaan Penelitian kawasan terluar Pulau Miossu Kabupaten Tambraw,

hambatan dalam pelaksanaan penelitian yaitu cuaca buruk dan ombak besar

sehingga sulit untuk menjangkau pulau terluar dan jalan darat yang

menghubungkan ke Kabupaten Tambrauw sangat sulit

Pelaksanaan penelitian arkeologi Maritim di Pantai Utara Papua, hambatan

dalam pelaksanaan penelitian tidak ada transportasi air secara reguler menuju

pulau-pulau dan sebagian besar informan kunci sudah meninggal

Seminar Uji Materi Mulok. Kegiatan seminar uji materi mulok yang pada

awalnya adalah kegiatan penelitian gerabah di kampung abar kota Jayapura.

Karena kegiatan mendesak harus dilakukan sehingga dilaksanakan seminar

tersebut. Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan tidak ada hambatan yang

berarti.

Pengelolaan Artefak tidak ada hambatan yang berarti

Page 21: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

Penerbitan Jurnal tidak ada hambatan yang berarti

Pengayaan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan adalah terbatasnya

anggaran untuk mencetak buku dalam jumlah banyak

Untuk mengatasi hambatan dan permasalahan tersebut langkah antisipasi yang

diambil adalah sebagai berikut:

Kerangka Acuan penelitian langkah antisipasi yang diambil melaksanakan

kegiatan tidak ada kendala yang berarti

FGD penelitian langkah antisipasi yang diambil melaksanakan kegiatan FGD

selama satu hari

Penelitian peradaban kawasan lembah Baliem Timur dan Utara Kabupaten

Jayawijaya langkah antisipasi yang diambil adalah survei ke situs lain yang

berada tidak jauh dari situs tersebut.

Penelitian Pola Tata Ruang Situs Gunung Srobu Kota Jayapura langkah

antisipasi yang diambil memaksimal waktu yang tersedia dan melibatkan

mahasiswa geologi untuk melakukan penggambaran situs

Penelitian gambar cadas di Kabupaten Kaimana langkah antisipasi yang

diambil yaitu memaksimalkan waktu yang tersedia, menggunakan peralatan

penelitian seadanya dan tetap menggunakan tenagan yang ada dalam tim

Page 22: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

Penelitian pengaruh budaya Dongson di Kabupaten Jayapura langkah

antisipasi yang diambil melakukan penelitian dan memaksimalkan data yang

diperoleh saat penelitian.

Penelitian arkeologi di wilayah perbatasan Kabupaten Keroom langkah

antisipasi yang diambil tetap melakukan penelitian walaupun situsnya harus

ditempuh dengan berjalan kaki berjam-jam.

Penelitian arkeologi kawasan terluar pulau Miossu Kabupaten Tambrauw

langkah antisipasi yang diambil adalah melakukan penelitian di wilayah yang

bisa dijangkau

Penelitian arkeologi maritim Pantai Utara Papua. Langkah antisipasi yang

diambil adalah melakukan penelitian dengan menyewa perahu yang tentunya

harganya jauh lebih mahal dan mencari informan lain yang mengerti dan

paham akan topik penelitian

Seminar Uji materi Mulok. Langkah antisipasi yang diambil melakukan

perencanaan lebih matang agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancar.

Pengelolaan artefak langkah antisipasi yang diambil tetap melaksanakan

kegaiatan

Penerbitan jurnal langkah antisipasi yang diambil melakukan pencetakan

jurnal

Page 23: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

Pengayaan langkah antisipasi yang diambil memaksimalkan anggaran yang

ada dan tetap melakukan pencetakan buku dengan anggaran yang ada

Untuk melihat capaian indikator kinerja Balai Arkeologi Papua secara lebih

mendalam dilakukan perbandingan antara capaian indikator kinerja tahun sebelumnya

tahun 2016 dengan capaian kinerja tahun 2017. Berikut perbandingan tingkat

ketercapaian indikator kinerja di tahun 2016 dan tahun 2017.

Perbandingan Tingkat Ketercapaian Indikator Kinerja

Sasaran strategis Indikator Kinerja Tahun 2016 Tahun 2017

Target realisasi % Target Realisasi %

Tersedianya

hasil penelitian

dan

Pengembangan

arkeologi

1. Jumlah dokumen hasil penelitian

arkeologi lintas disiplin dan

tematis

17

dokumen

17

Dokumen

100 11

dokumen

11

dokumen

100

Capaian indikator kinerja jumlah hasil penelitian arkeologi lintas disiplin dan

tematis ditahun 2017 lebih rendah dibandingkan tahun 2016. Hal ini dikarenakan

pada tahun 2017 anggaran untuk kegiatan jumlah hasil penelitian arkeologi lintas

disiplin dan tematis lebih kecil dibandingkan tahun 2016.

Tercapainya indikator kinerja “ jumlah penelitian arkeologi lintas disiplin dan

tematis” ditunjang oleh beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya:

Dilaksanakannya FGD penelitian

Page 24: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

Diskusi Penyusunan kerangka acuan penelitian

Indikator Kinerja #2 Jumlah rumah Peradaban sebagai media pemanfaatan hasil

penelitian arkeologi sudah memenuhi target yang ditetapkan. Sebanyak 2 dokumen

yang ditargetkan.

Adapun kegiatan-kegiatan yang terlaksana untuk mendukung pencapaian indikator

kinerja ini antara lain: 1) Sosialisasi Tinggalan Arkeologi, 2) Pameran Arkeologi

Kegaiatan sosialisasi tinggalan arkeologi Rumah Peradaban yang diikuti oleh siswa-siswa SMP kota dan Kabupaten Jayapura

Penyebab keberhasilan Indikator Kinerja #2 jumlah rumah peradaban sebagai

media pemanfaatan hasil penelitian arkeologi” karena adanya komunikasi dan

perencanaan yang baik antar panitia kegiatan, instansi terkait dan peserta sehingga

kendala dilapangan dapat diatasi. Selain itu antusiasme masyarakat yang tinggi sangat

mendukung suksesnya kegiatan rumah peradaban.

Tercapainya sasaran strategis tidak terlepas dari hambatan dan permasalahan dalam

proses pencapaian target indikator kinerja #2 jumlah rumah peradaban sebagai media

Page 25: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

pemanfaatan hasil penelitian arkeoogi”. Adapun hambatan dalam setiap kegiatan

sebagai berikut:

1. Sosialisasi tinggalan arkeologi hambatan dalam pelaksanaan kegiaatan ini

adalah anggaran yang terbatas

2. Pameran Arkeologi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak ada

hambatan yang berarti

Untuk mengatasi hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan

Rumah peradaban langkah antisipasi yang diambil adalah sebagai berikut

Sosialisasi tinggalan arkeologi langkah antispipasi yang diambil

adalah memaksimalkan anggaran yang tersedia

Pameran Arkeologi langkah antisipasi yang diambil adalah

melaksanakan kegiatan pameran arkeologi.

Untuk mencapai indikator kinerja kegiatan “Rumah Peradaban sebagai media

pemanfaatan hasil penelitian arkeologi dapat dilihat perbandingan pada indikator

kinerja rumah peradaban tahun 2016 dan indikator kinerja tahun 2017. Berikut

perbandingan capaian kinerja rumah peradaban sebagai media pemanfaatan hasil

penelitian tahun 2016 dan kinerja tahun 2017.

Perbandingan Tingkat Ketercapaian Indikator Kinerja

Sasaran

strategis

Indikator Kineja Tahun 2016 Tahun 2017

Target Realisasi % target Realisasi %

Page 26: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

Tersedianya

Hasil penelitan

dan

pengembangan

arkeologi

2.Jumlah Rumah peradaban

sebagai pemanfaatan

hasil penelitian arkeologi

2

dokumen

2

dokumen

100 2

dokumen

2

dokumen

100

Berdasarkan data kinerja di atas dapat dijelaskan indikator kinerja “ jumlah rumah

peradaban sebagai media pemanfaatan hasil penelitian arkeologi pencapaian kinerja

sama dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2016. Program Rumah Peradaban

merupakan program baru yang dicanangkan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional

di tahun 2016 guna mendukung program Nawacita yang dicanangkan oleh

pemerintah.

Secara umum Indikator kinerja #2 Jumlah rumah peradaban sebagai media

pemanfaatan hasil penelitian arkeologi” sudah tercapai meskipun anggaran yang

tersedia untuk kegiatan tersebut sangat terbatas.

Indikator kinerja #3 jumlah Layanan dukungan manajemen eselon I telah

sesuai target yang ditetapkan. Ketercapaian target tersebut disebabkan kegiatan yang

ada dapat terlaksana dengan baik.

Tercapainya sasaran strategis, tidak terlepas dari hambatan dan permasalahan

dalam prosese pencapaian target indikator kinerja #3 jumlah Layanan dukungan

manajemen eselon I, tidak ada hambatan yang berarti.

Page 27: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

Indikator kinerja #4 jumlah layanan internal (overhead) telah sesuai target

yang ditetapkan. Ketercapaian target tersebut disebabkan kegiatan yang ada dapat

terlaksana dengan baik.

Tercapainya sasaran strategis, tidak terlepas dari hambatan dan permasalahan

dalam proses pencapaian target indikator kinerja #4 jumlah layanan internal

(overhead) tidak ada hambatan yang berarti.

B. Realisasi Anggaran

Dalam upaya pencapaian sasaran strategis yangtelah ditetapkan dan

dokummen perjanjian kinerja memerlukan anggaran sebagai dukungannya. Pagu

anggaran Balai Arkeologi Papua tahun 2017 adalah sebesar Rp.5,578,312,000 dari

total pagu anggaran tersebut yang diperjanjikan dalam perjanjian kinerja adalah

sebesar Rp. 2,110,864,000,-. Berikut uraian tentang anggaran yang berhasil

digunakan dalam upaya pencapaian sasaran tersebut.

Sasaran #1: Tersedianya hasil penelitian dan Pengembangan arkeologi.

Alokasi anggaran pencapaian sasaran strategis ini adalah sebesar Rp

2,110,864,000 yang tersebar pada empat indikator kinerja. Realisasi anggaran

tersebut sebesar Rp dengan presentase rata-rata keempat indikator kinerja itu sebesar

%. Berikut rincian realisasi anggaran yang digunakan masing-masing indikator

kinerja

Sasaran Indikator Kinerja Utama Anggaran Realisasi %

Page 28: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

strategis

Tersedianya

hasil

penelitian dan

pengembanga

n arkeologi

1. Jumlah dokumen hasil

penelitian arkeologi

lintas disiplin dan

tematis

842,100,00

0

814,704,100 96,74

2. Jumlah Rumah

Peradaban sebagai

media pemanfaatan hasil

penelitian arkeologi

165,250,00

0

147,790,000 89,43

3. Jumlah dukungan

Layanan Manajemen

eselon I

251,460,00

0

248,771,000 98,93

4. Jumlah layanan Internal

(overhead)

852,054,00

0

848,376,500 99,56

Berdasarkan data kinerja keuangan di atas dapat dijelaskan bahwa dari

keempat indikator kinerja yang ada, belum mencapai target yang ditetapkan.

Indikator kinerja #1 jumlah dokumen hasil penelitian arkeologi lintas disiplin dan

tematis” realisasi anggaran untuk indikator kinerja ini adalah sebesar Rp 814,704,100

dengan presentase capaian sebesar 96,74 %. Tercapainya target anggaran sebesar Rp

814,704,100 dikarenakan:

a. Kegiatan penelitian tidak ada kendala yang berarti sehingga kegiatan

penelitian dapat berjalan sesuai yang diharapkan

Page 29: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

b. Terdapat anggaran yang tidak terealisasi 100% pada kegiatan FGD penelitian

disebabkan anggaran perjalanan yang tersedia tidak terserap secara

keseluruhan.

Indikator kinerja #2 “ jumlah rumah peradaban sebagai media pemanfaatan hasil

penelitian arkeologi”. Realisasi anggaran untuk kinerja ini belum mencapai target.

Dari target sebesar Rp. 165,250,000 telah terealisasi sebesar Rp 147,790,000

dengan presentase capaian 89,43% Ketidaktercapaian target anggaran sebesar

yang ditetapkan disebabkan oleh :

1. Adanya anggaran pada kegiatan identifikasi perencanaan dan perencanaan

rumah peradaban yang tidak digunakan

2. Adanya anggaran pembuatan laporan/ dokumentasi yang tidak digunakan

Rendahnya realisasi anggaran pada indikator kinerja rumah peradaban sebagai

media pemanfaatan hasil penelitian adalah karena ada beberapa anggaran yang tidak

terealisasi

Indikator kinerja #3 “ jumlah layanan dukungan manajemen eselon I. Realisasi

anggaran untuk kinerja ini belum mencapai target. Dari target sebesar Rp

251,460,000 terealisasi sebesar Rp 248,771,000. Ketidaktercapaian anngaran pada

indikator kinerja #3 jumlah layanan dukungan manajemen eselon I adalah:

1. Anggaran pada perjalanan dinas kegiatan penyusunan RKAKL tidak terserap

100%

Page 30: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

2. Anggaran perjalanan dinas pada kegiatan pengelolaan keuangan tidak terserap

100%

Rendahnya realisasi anggaran sebagai akibat tidak tersealisasi 100% anggaran

perjalanan dinas pada kegiatan indikator kinerja layanan dukungan

manajemen eselon I.

Indikator kinerja #4 jumlah layanan internal overhead. Realisasi anggaran pada

kinerja ini tidak mencapai target. Dari target sebesar Rp 852,054,000,- telah

terealisasi sebesar Rp 847,781,425,-. Dengan persentase capaian 99,56%. Secara

keseluruhan kegiatan layanan internal telah dilaksanakan 100%. Ketidaktercapaian

target anggaran sebesar yang ditetapkan karena ada beberapa kontrak pengadaan yang

anggarannya lebih rendah dari anggaran yang ditetapkan pada DIPA Balai Arkeologi

Papua.

Page 31: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

BAB IV

PENUTUP

Pada tahun 2017 Balai Arkeologi Papua mengelola DIPA senilai Rp.5,578,312,000

(Lima milyar lima ratus tujuh puluh delapan juta tiga ratus dua belas ribu rupiah).

Pengelolaan DIPA tersebut tentunya tidak terlepas dari upaya penunjang program

utama Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan yaitu program penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan. Implementasi upaya pencapaian program tersebut tertuang dalam

sasaran strategis Balai Arkeologi Papua yaitu tersedianya hasil penelitian dan

Pengembangan arkeologi. Pencapaian sasaran strategis Balai Arkeologi Papua

tertuang dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama, yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Jumlah Dokumen hasil penelitian arkeologi lintas disiplin dan tematis adalah

sebesar 100%

2. Jumlah Dokumen Rumah Peradaban sebagai media pemanfaatan hasil

penelitian arkeologi adalah sebesar 100%

Page 32: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

3. Jumlah Dokumen Dukungan Layanan Manajemen Eselon I adalah sebesar

100%

4. Jumlah Dokumen layanan overhead adalah sebesar 100%

secara keseluruhan capaian Kinerja Balai Arkeologi Papua adalah sebesar 100%.

Berdasarkan data analisis capaian kinerja dapat dilihat bahwa Balai Arkeologi

Papua telah mencapai target yang ditetapkan, sehingga tidak ada hambatan utama

dalam pelaksanaan kegiatan DIPA tahun 2017.

Analisis Pencapaian kinerja tentunya tidak terlepas dari akuntabilitas

keuangan. Akuntabilitas keuangan Balai Arkeologi Papua di tahun 2017 belum

mencapai target yang ditetapkan. Pencapaian akuntabilitas keuangan sasaran

strategis” tersedianya hasil penelitian dan pengembangan arkeologi” Balai

Arkeologi Papua adalah sebesar 94,39% dengan penjabaran sebagai berikut:

1. Indikator Kinerja jumlah dokumen hasil penelitian arkeologi lintas disiplin

dan tematis sebesar 96,74 %,

2. Indikator Kinerja jumlah rumah peradaban sebagai media pemanfaatan hasil

penelitian arkeologi sebesar 89,53%

3. Indikator Kinerja Jumlah dukungan layanan manajemen eselon I adalah

sebesar 98,93%

4. Indikator Kinerja jumlah layanan internal (0verhead) adalah sebesar 99,56%.

Belum maksimalnya pencapaian akuntabiltas kinerja disebabkan oleh adanya

anggaran pada kegiatan jumlah dokumen hasil penelitian arkeologi yang tidak

Page 33: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis

terealisasi dan adanya anggaran perjalanan dinas pada kegiatan layanan dukungan

manajemen eselon I.

Langkah-langkah strategis yang diambil untuk meningkatkan akuntabilitas

kinerja Balai Arkeologi Papua :

1. Melaksanakan kegiatan dengan memaksimalkan anggaran yang tersedia

2. Meningkatkan etos kerja dan disiplin di Balai Arkeologi Papua

3. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait

4. Mengoptimalkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang telah

direncanakan

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Arkeologi Papua untuk tahun

anggaran 2017 ini dibuat, sebagai sumber informasi dan gambaran capaian kinerja

Balai Arkeologi Papua. Laporan ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam

perumusan kebijakan dan perencanaan di tahun berikutnya. Semoga laporan ini

berguna bagi stakeholder dan dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian

kebijakan strategis Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 34: A.Gambaran Umumarkeologipapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Lakip-… · A.Gambaran Umum Arkeologi adalah ilmu budaya ( Manusia ) masa lalu melalui kajian sistematis