agama islam dakwah nabi muhammad saw kelas x (10)
TRANSCRIPT
NAMA ANGGOTA :ALIFIA INDRASWARI RAHAYU
DYAH SARI KUSUMAWATI
HARITS DAFFA HILMI S.
LIVIA MEIDY SHIFA
NOER RACHMAT O.
ROSSI SINTYA DEWI
Sesudah turun wahyu yang pertama, malaikat Jibril beberapa lama tidak turun, sehingga Rasulullah sangat menanti kedatangannya. Beliaupun selalu datang ke gua Hira’ sebagaimana kebiasaanya.
Pada suatu hari, kedengaranlah oleh beliau bunyi suara dari langit laludiangkatkannya kepalanya ke atas, kelihatanlah oleh beliau malaikatJibril. Melihat pemandangan itu, tubuh beliau berasa gemetar. Beliaupulang ke rumahnya dalam keadaan takut. Sesampainya di rumah, beliau terus sambil berkata kepada keluarganya “Selimutilah aku! Selimutilah aku!” Maka, diselimuti oleh mereka. Dalam keadaansemacam itu, datanglah Jibril menyampaikan firman Allah kepadabeliau yang artinya :
Artinya : “Hai orang yang berselimut! Bangun dan beri ingatlah! Hendaklah engkau besarkan Tuhan-mu! Dan bersihkanlah pakaianmu! Jauhilah perbuatan dosa! Janganlah engkau memberi karena hendakmendapat balasan banyak! Hendaklah engkau sabar karena Tuhanmu!”
Dakwah Rasulullah SAW pada periode
Mekah
1. Tahapan Dakwah Rasulullah Setelah turun ayat di atas, Rasulullah berdakwah
dengan cara menyeru keluarga dan sahabat-sahabat
beliau yang paling karib. Percaya adanya Tuhan dan
meninggalkan pemujaan berhala.
a) Pada fase ini ada beberapa orang yang dapat
menerima seruan Muhammad, yaitu : isteri beliau,
Ali Putera paman beliau, dan Zaid sahaya beliau.
Amat erat, Abu Bakar pun segera iman kepada Nabi.
Banyak orang yang masuk Islam dengan
perantaraan Abu Bakar. Mereka terkenal dengan
nama “Assabiqunal Awwalun” (orang-orang yang
lebih dahulu masuk Islam). Mereka ialah Usman bin
‘Affan Zuber Ibnul Awwam, Sa’ad Ibnu Abi Waqqash,
Abdur Rahman Ibnu ‘Auf, Thalhah Ibnu ‘Ubaidillah,
Abu’Ubaidah Ibnu Jarrah, dan Al Arqam Ibnu Abil
Arqam. Rumah Al Arqam Ibnu Abil Arqam dijadikan
markas seruan kepada agama baru itu.
b) Menyeru Bani Abdul
Menyeru Bani Abdul Muthalib, ini adalah fase yang
kedua. Fase ini dimulai oleh Rasulullah sesudah
Allah menurunkan firman-Nya yang artinya.
Artinya : “Beri ingatlah familimu yang dekat-dekat”. (QS. Asy-Syu’ara : 214)
Nabi menyeru Bani Abdul Mutthalib. Sesudah
mereka berkumpul berkatalah Nabi : “Menurut yang
saya ketahui belum pernah seorang pemuda
membawa sesuatu untuk kaumnya yang lebih utama
dari apa yang saya bawa untuk kamu. Saya bawa
untuk kamu segala kebaikan dunia dan akhirat.
Perkataan Nabi ini disambut dengan baik dan
dibenarkan oleh sebagian mereka, tetapi sebagian
lagi mendustakannya. Abu Lahab paman Nabi
sendiri sangat mendustakan : demikian juga istri Abu
Lahab itu.
Abu lahab berkata : “Celakalah engkau! Apa untuk
inikah kami engkau panggil?”. Berkaitan dengan
perilaku Abu Lahab ini Allah berfirman :
Artinya : Binasalah hendaknya kedua tangan Abu Lahab, dan binasalah Abu Lahab itu. Hartanya danapa yang telah diusahakannya tidaklah membeifaedah kepadanya. Dia akan dimasukkan ke dalamneraka yang bergejolak, begitu juga isterinya, pemikul kayu bakar itu. pada leher isterinya tali dariserat-serat.” (QS. Al-Lahab : 1-5)
STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW
PERIODE MEKAH1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi
Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya. Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah: Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian), Ali bin Abu Thalib (saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah dengannya), Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah SAW), Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW) dan Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil).Abu Bakar Ash-Shiddiq juga berdakwah ajaran Islam sehingga ternyata beberapa orang kawan dekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah:۞ Abdul Amar dari Bani Zuhrah۞ Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris۞ Utsman bin Affan۞ Zubair bin Awam۞ Sa’ad bin Abu Waqqas۞ Thalhah bin Ubaidillah.Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang namanya sudah disebutkan d atas disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi awal).
2. Dakwah secara terang-teranganIbnu Ishaq berkata, “Orang-orang memeluk Islam secara bergelombang, baik laki-laki maupun wanita,
sehingga berita tentang Islam tersebar luas di kota Makkah, dan Islam menjadi bahan pembicaraan. Setelah itu Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan Rasul-Nya menyampaikan Islam dan mengajak manusia secara terang-terangan, menampakkan perintah Allah kepada manusia, sekaligus mengajak mereka kepada-Nya…”Ibn Ishaq berkata lagi. “Lalu Allah Swt. berfirman kepada Rasulullah saw:
المشركينعنوأعرضتؤمربمافاصدع“Sampaikanlah olehmu secara terang-etrangan segala yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (QS al-Hijir [15]: 94).
Allah Swt. juga berfirman:
إنيلفقعصوكفإنالمؤمنينمنبعكات لمنجناحكواخفضاألقربينعشيرتكوأنذرابريء تعملونمم
“Berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. Jika mereka mendurhakaimu, katakanlah, “Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kalian kerjakan.” (QS asy-Syu’ara [26]: 214-216).
Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebaga berikut:
Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.
Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa.
Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islam dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW) dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian, sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M).
Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya
kepada para penduduk di luar kota Mekah. Sejarah
mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekah yang
masuk Islam antara lain:
۞ Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar.
۞ Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair
terpandang dari kaum Daus.
۞ Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk
Yastrib (Madinah). Gelombang pertama
tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan
Khazraj sebanyak 6 orang. Gelombang kedua tahun 621
M, sebanyak 13 orang, dan pada gelombang ketiga
tahun berikutnya lebih banyak lagi. Diantaranya Abu
Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah.
Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW
pada gelombang ketiga ini, terjadi pada tahun ke-13
dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul Aqabah.
Isi Bai’atul Aqabah tersebut merupakan pernyataan
umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi dan
membela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka memohon
kepada Rasulullah SAW dan para pengikutnya agar
berhijrah ke Yatsrib.
Masyarakat Arab, khususnya di Mekkah pada masa
Nabi Muhammad saw diutus menjadi rasul dalah
masyarakat yang memiliki kebiasaan sebagai berikut
1. Menyembah berhala. Pada saat itu mekkah merupakan kota
pusat perdagangan peribadatan orang Arab. Mereka
memuja dan menyembah patung atau berhala sebagai
tuhan. Ratusan berhala terdapat di Ka’bah, di antaranya
berhala yang terbesar dan terpopuler, yaitu Latta,Uzza, dan
Manat.
2. Penduduk Mekkah sangat memerhatikan dan memelihara
kedudukan tata nilai yang tinggi dan istimewa karena hal
semacam itu memberikan kehidupan yang makmur dan
mekkah. Mereka juga menjual belikan budak belian dan
wanita.
3. Masyarakat mekkah gemar minum – minuman keras,
nerjudi, dan berzina serta berlomba – lomba mencari
kedudukan dan harta benda. Merka lebih memintingkan
kehidupan duniawi sehingga mereka lupa dengan
kehidupan di akhirat kelak.
4. Bangsa rab pada saat itu terpecah menjadi suku – suku
(kabilah) yang saling membagaakan diri dengan suku
mereka masing – masing. Sering sekali terjadi pertikaian,
bersilisih paham, bahkan peperangan yang terjadi di antara
mereka di sebabkan perkara – perkara kecil atau
memperebutkan kekuasaan.
5. Kebiasaan oreng arab memberikan penghargaan terhadap
orang lain yang di dasarkan atas kedudukan,
keturunan,kebangsawanan, atu kekayaan. Seseorang yang
berakhlak dan berilmu mendapatkan penghargaan atu
kehormatan apabila ia bukan berasal dari keturunan
bangsawan.
Reaksi Kaum Quraisy Terhadap Dakwah
Rasulullah Di Mekah
Reaksi kaum Quraisy terhadap gerakan Islam yang dibawa
oleh Rasulullah saw. Begitu cepat berkembang dan hal
tersebut sangat menghawatirkan para pemimpin dan
pembesar Quraisy. Mereka takut bahwa kedudukan mereka
yang semula begitu dihormati dan berkuasa akan menjadi
tersaingi dengan kekuatan Islam. Menurut pendapat mereka,
tunduk kepada Rasulullah berarti sama dengan tunduk dan
menyerahkan kepemimpinan atau kekuasaan kepada
keluarga Muhammad, yaitu bani Abdul Muthalib. Diantara
reaksi kaum Quraisy terhadap dakwah Rasulullah saw.
Antara lain sebagai berikut.
1. Kemarahan Kaum Quraisy
Kaum Quraisy marah karena menganggap bahwa ajaran yang
disampaikan Nabi Muhammad saw. Menghina tuhan-tuhan
berhala mereka.
2. Intimidasi terhadap Umat Islam
Kaum Quraisy memaksa budak-budak mereka yang telah
masuk Islam untuk kembali kepada agama berhala. Apabila
menolak maka mereka disiksa hingga mereka menyerah atau
sekarat.
3. Mempengaruhi Paman Rasulullah (abu Thalib)
Beberapa tokoh Quraisy menemui Abu Thalib dan
meminta agar Muhammad menghentikan kegiatannya
dalam menyiarkan Islam. Akan tetapiMuhammad saw.
Menolak dan dengan tegas berkata kepada pamannya,”
Demi Allah, wahai paman sekiranya mereka letakkan
matahari di tangan kananku dan bulan di tangan
kiriku agar aku meninggalkan pekerjaan ini (menyeru
kepada agama Allah) sehingga ia tersiar (di muka
bumi ini) atau aku akan binasa karenanya, tetapi aku
tidak akan menghentikan pekerjaan ini.
4. Penganiayaan dan Hijrah ke Habsyah
Kaum Quraisy melancarkan gangguan dan penghinaan
kepada Rasulullah saw. Serta menyiksa hingga ke luar
batas kemanusiaan terhadap pengikut-pengikut
Beliau. Akhirnya Muhammad saw. Menganjurkan agar
mereka hijrah ke Habsyah (Abesinia) yang
masyarakatnya banyak menganut Kristen. Raja
Habsyah pada saat itu bernama Najasyi dan dikenal
sangat adil.
Menghadapi tantangan dari kaum
Quraisy
Dalam menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy, salah satunya Nabi Muhammad SAW menyuruh 16 orang sahabatnya, termasuk ke dalamnya Utsman bin Affan dan 4 orang wanita untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena Raja Negus di negeri itu memberikan jaminan keamanan. Peristiwa hijrah yang pertama ke Habasyah terjadi pada tahun 615 M.
Suatu saat keenam belas orang tersebut kembali ke Mekah, karena menduga keadaan di Mekah sudah normal dengan masuk Islamnya salah satu kaum kafir Quraisy, yaitu Umar bin Khattab. Namun, dugaan mereka meleset, karena ternyata Abu Jahal labih kejam lagi.
Akhirnya, Rasulullah SAW menyuruh sahabatnya kembali ke Habasyah yang kedua kalinya. Saat itu, dipimpin oleh Ja’far bin Abu Thalib. Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman Rasulullah SAW dan pelindungnya wafat. Empat hari setelah itu istri Nabi Muhammad SAW juga telah wafat. Dalam sejarah Islam tahun wafatnya Abu Thalib dan Khadijah disebut ‘amul huzni (tahun duka cita)
Substansi dan strategi dakwah rasulullah
saw. Periode mekah
Bagian terpenting yang menjadi fokus dakwah Rasulullah saw. PeriodeMekah dapat dilihat antara lain sebagai berikut.
1. Memperbaiki akhlak masyarakat Mekah yang mengalami dekadensimoral, seperti tumbuh suburnya kebiasaan berjudi, minum Khamer, dan berzina.
2. Memperbaiki dan meluruskan cara menyembah Tuhan. Agama berhala menyembah patung-patung. Rasulullah saw. Mengajak untukberalih pada Islam yang hanya menyembah kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa serta menjauhi sikap musyrik.
3. Menegakkan ajaran Islam tentang persamaan hak dan derajat di antara manusia.
4. Mengubah kebiasaan bertaklid kepada nenek moyang dan meluruskansegala adat- istiadat, kepercayaan dan upacara-upacara keagamaan.
5. Nabi Muhammad saw. berdakwah dengan sabar, ikhlas, dan tegas di antaranya dengan tidak memaksakan kehendak dan lemah lembut.
Dakwah Rasulullah SAW pada periode
Madinah• Pada abad ke-5 sejarah dakwah Rasulullah SAW. Di Mekah, bangsa Quraisy dengan segala
upaya berusaha melumpuhkan gerakan Muhammad SAW. Hal ini dibuktikan dengan
pemboikotan terhadap Bani Hasyiim dan Bani Muthalib (keluarga besar Muhammad SAW.).
beberapa pemboikotan tersebut antara lain :
a. Memutuskan hubungan perkawinan.
b. Memutuskan hubungan jual beli.
c. Memutuskan hubungan ziarah-menziarahi.
d. Tidak ada tolong menolong.
• Pemboikotan itu tertulis di atas selembar sahitah atau plakat yang digantungkan di Kakbah
dan tidak akan dicabut sebelum Muhammad SAW. Menghentikan gerakannya. Selama tiga
tahun lamanya Bani Hasyim dan Bani Muthalib menderita kemiskinan akibat pemboikotan
itu. Banyak pengikut Rasulullah yang menyingkir ke luar kota Mekah untuk mempertahankan
hidup untuk menyelamatkan diriUjian bagi Rasulullah SAW. Juga bertambah berat dengan
wafatnyadua orang yang sangat dicintainya, yaitu pamannya, Abu Thalib dalam usia 87 tahun
dan istrinya, yaitu Khadijah. Peristiwa tersebut yang terjadi pada tahun ke-10 dari masa
kenabian (620 M) dalam sejarah disebut Amul Huzni (tahun kesedihan atau tahun duka cita).
Faktor yang mendorong hijrahnya Nabi
SAW• Ada tanda-tanda baik pada
perkembangan Islam di Yatsrib1. pada tahun 621 M telah datang 13 orang
penduduk Yatsrib menemui Nabi Muhammad SAW di bukit Akabah.
2. pada tahun berikutnya, 622 M datang lagi sebanyak 73 orang Yatsrib ke Mekkah yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj. Saat itu mereka tampaknya datang untuk melakukan haji, tetapi sesungguhnya kedatangan mereka adalah untuk menjumpai rasulullah SAW dan mengundang mereka agar pindah ke Yatsrib. Mereka berjanji akan membela dan mempertahankan serta melindungi Rasulullah besert para pengikut dan keluarganya seperti melindungi keluarga mereka sendiri. Perjanjian ini disebut Perjanjian Aqabah II. Akhirnya, Rasululah SAW menyuruhlah sahabat-sahabat Nabi pindah bersama.
2. Rencana pembunuhan Nabi saw oleh kaum Quraisy yang hasil kesepakatannya
diputuskan oleh pemuka-pemuka Quraisy di Darun Nadwah. Mereka menyatakan bahwa :
Mereka sangat khawatir jika Muhammad dan pengikutnya telah berkuasa di Yatsrib. Pasti Muhammad akan menyerang kafilah-kafilah dagang Quraisy yang pulang pergi ke Syam. Hal itu akan mengakibatkan kerugian bagi perniagaan mereka.
Membunuh Nabi saw sebelum beliau ikut pindah ke Yatsrib. Dengan cara setiap suku Quraisy mengirimkan seorang pemuda tangguh sehingga apabila Rasulullah SAW terbunuh, keluarganya tidak akan mampu membela diri di hadapan seluruh suku Quraisy, kemudian mengepung rumah Nabi SAW dan akan membunuhnya di saat fajar, yakni ketika Rasulullah SAW akan melaksanakan sholat Subuh.
Rencana-rencana tersebut diketaui oleh Nabi saw dan para pemuda Qurasy terkacoh. Karena yang tidur adalah Ali bin Abi Thalib bukan Rsulullah SAW. Rasulullah SAW sudah berangkat lebih awal dan sudah mengetahu kejahatan itu sebelum para pemuda Quraisy datang. Mereka mengejar dan menjelajahi seluruh kota untuk mencari Nabi saw tetapi hasilnya nihil. Kemudian Nabi bersama pengikutnya melanjutkan perjalanannya menelusuri pantai laut merah
Hikmah Allah Swt. Dari peristiwa isra dan
mi’raj antar lain sebagai berikut.
1. Karunia dan keistimewaan tersendiri bagi Nabi Muhammad SAW. Yang tidak pernah diberikan Allah SWT. Kepada manusia dan nabi-nabi sebelumnya.
2. Memberikan penambahan kekuatan iman keyakinan Beliau sebagai rasul untuk terus menyerukan agama Allah SWT kepada seluruh umat manusia.
3. Menjadi ujian bagi kaum muslimin sendiri sejauh mana mereka beriman dan percaya kepada kejadian yang menakjubkan itu yang hanya ditempuh dalam waktu semalam. Peristiwa ini dijadikan olok-olok oleh kaum Quraisy dan menuduh Nabi Muhammad SAW. Sudah gila. Meski demikian, ada orang yang beriman atau percaya terhadap kejadian ini, yaitu Abu Bakar sehingga nama Beliau ditambahkan dengan gelar As Sidhiq.
Hikmah Sejarah Dakwah Rasulullah SAW.
Periode Madinah1. Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dan
kaum Anshardapat memberikan rasa aman dan tentram.
2. Persatuan dan saling menghormati antar agama
3. Menumbuh-kembangkan tolong menolong antara yang kuat dan lemah, yang kaya dan miskin
4. Memahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut aturan Allah swt
5. memahami dan menyadaribahwa kita wajib agar menjalin hubungan dengan Allah swt dan antara manusia dengan manusia
6. Kita mendapatkan warisan yang sangat menentukan keselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat.
7. Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan agama Islam
8. Terciptanya hubungan yang kondusif
Sikap dan perilaku yang mencerminkan
dakwah Rasulullah SAW 1. Mengimani dengan sebenar-benarnya bahwa muhammad saw adalah
rasul dan nabi penutup para nabi
2. Mencintai rasullulah saw
3. Mensosialisasikan sunnah nabi saw
4. Gemar dan senang membaca buku sejarah nabi-nabi
5. Memelihara silaturahmi dengan sesama manusia
6. Berkunjung ke tanah suci mekkah atau madinah untuk melihat/ menapak tilas perjuangan nabi muhammad saw
7. Mempelajari dan memahami al quran dan hadis-hadisnya
8. Senantiasa berjihad dijalan allah
9. Aktif/ikut serta dalam acara kepanitiaan untuk memperingati hari-hari besar islam
10. Merawat dan melestarikan tempat ibadah (masjid)
11. Menekuni dan mempelajari warisan nabi saw
Perjanjian Perdamaian Dengan Kaum
Yahudi
Diantara isi perjanjian yang dibuat Nabi Muhammad SAW dengan kaum Yahudi itu antara lain:
1. Bahwa kaum Yahudi hidup damai bersama-sama dengan kaum Muslimin; kedua belah pihak bebas memeluk dan menjalankan agama masing-masing.
2. Kaum Muslimin dan kaum Yahudi wajib bertolong-tolongan, untuk melawan siapa saja yang memerangi mereka, dan orang-orang Islam memikul belanja mereka sendiri pula.
3. Kaum Muslimin dan kaum Yahudi wajib nasehat-menasehati, dan tolong-menolong dan melaksanakan kebajikan dan keutamaan.
4. Bahwa kota Madinah adalah kota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat dengan perjanjian itu.
5. Kalau terjadi perselisihan di antara kaum Yahudi dengan kaum Muslimin, sekiranya dikhawatirkan akan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan, maka urusan itu hendaklah diserahkan kepada Allah dan Rasul.
6. Bahwa siapa saja yang tinggal di dalam atau di luar dari kota Madinah, wajib diperlindungi keamanan dirinya, kecuali orang yang dzalim dan bersalah, sebab Allah menjadi pelindung orang-orang yang baik dan berbakti.
Sikap dan perilaku yang mencerminkan
dakwah Rasulullah SAW 1. Mengimani dengan sebenar-benarnya bahwa muhammad saw adalah
rasul dan nabi penutup para nabi
2. Mencintai rasullulah saw
3. Mensosialisasikan sunnah nabi saw
4. Gemar dan senang membaca buku sejarah nabi-nabi
5. Memelihara silaturahmi dengan sesama manusia
6. Berkunjung ke tanah suci mekkah atau madinah untuk melihat/ menapak tilas perjuangan nabi muhammad saw
7. Mempelajari dan memahami al quran dan hadis-hadisnya
8. Senantiasa berjihad dijalan allah
9. Aktif/ikut serta dalam acara kepanitiaan untuk memperingati hari-hari besar islam
10. Merawat dan melestarikan tempat ibadah (masjid)
11. Menekuni dan mempelajari warisan nabi saw