agama

22
KEPEMIMPINAN UMAT ISLAM PASCA NABI MUHAMMAD SAW DENIE RAHMAD 1102011074

Upload: ast

Post on 14-Feb-2016

241 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

agama

TRANSCRIPT

Page 1: Agama

KEPEMIMPINAN UMAT ISLAM PASCA NABI MUHAMMAD SAW

DENIE RAHMAD1102011074

Page 2: Agama

PendahuluanSetelah Nabi wafat kepemimpinan umat Islam diteruskan oleh para sahabat yang menjadi pengganti ( khalifah). Pada pereode pertama khalifah yang memerintah sebanyak 4 orang yang disebut “Al-Khulafa’ Ar-Rasyidun” yang terdiri dari :

1. Abu Bakar As-Shidiq ( memerintah 11-13 H. / 632-634 M. )

2. Umar bin Khattab ( memerintah 13 – 24 H / 634-644 M.)3. Usnman bin Affan ( 24-36 H. / 644 – 656 M.)4. Ali bin Abi Thalib ( memerintah 36 – 41 H / 656-661 M.).

Page 3: Agama

MASA KHALIFAH ABU BAKAR AS-SHIDIQ ( 11-13 H / 632-634 M.)

• Nama sebenarnya adalah Abdullah bin Abi Kuhafah at-Tamimi bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr al-Kuraisyi. Ibunya bernama Ummu Khair Salma binti Sakhr bin Amir, keturunan Taib bin Murrah bin Ka’ab .

• Ia biasa dipanggil dengan sebutan Abdul Ka’bah, setelah masuk Islam Nabi mengganti namanya menjadi Abdullah. Sebutan Abu Bakar merupakan nama panggilan , karena ia adalah ayah dari Aisyah , satu-satunya istri Nabi yang masih gadis ketika dinikahi ( Abu Bakar aslinya adalah Abu Bikr artinya ayah si gadis). Sedangkan As-Shidiq adalah gelar yang diberikan Nabi, karena ia selalu membenarkan apa yang disampaikan Nabi terutama ketika Isra’ Mi’raj.

Page 4: Agama

• Abu Bakar sebelum masuk Islam, dikenal sebagai pedagang yang kaya,masyhur dengan budi pekerti yang luhur, berperangai terpuji, dan suka menolong orang. Persahabatannya dengan Nabi sudah terjalin dengan baik jauh sebelum Muhammad diangkat sebagai Nabi. Ia merupakan orang dewasa per tama yang menyatakan ber iman. Setelah masuk Islam, ia banyak meluangkan waktunya bersama Nabi berdakwah dan menyiarkan agama Allah, ia melakukan dengan sepenuh hati, dan bahka ia mengeluarkan sebahagian hartanya untuk kepentingan dakwah.

• Dengan kejujuran, keikhlasan, dan kedermawanannya banyak sahabat yang tertarik pada ajakannya dan kemudian memeluk Islam. Diantara mereka adalah Sa’ad bin Abi Waqash, Zubair bin Awwam, Tolhah bin Ubaidillah, Abdur Rahman bin Auf, dan Usman bin Affan. Ia adalah sahabat Nabi yang paling setia, menemani dalam keadaan suka maupun duka.

Page 5: Agama

1.Pengangkatan Abu Bakar As-Shidiq

Ketika nabi Muhammad wafat, nabi tidak berwasiat apapun tentang siapa yang akan menjadi khalifah pengganti nabi. Persoalan yang besar ini beliau serahkan kepada musyawarah umat Islam. Setelah nabi wafat, golongan Anshor bermusyawarah dibalai Bani Sa’idah dipimpin oleh Sa’ad bin Ubadah berpendapat bahwa kepemimpinan umat Islam sepatutnya dipegang oleh golongan Anshor, dari golongan Muhajirin bermusyawarah di masjid Nabawi dipimpin oleh Umar bin Khattab, berpendapat bahwa yang sepantasnya memimpin umat Islam dari golongan Muhajirin.

Page 6: Agama

Perbedaan tersebut dapat didamaikan dengan ucapan dari Abu Ubaidah yang mengatakan : “Hai kaum Anshar, kamu adalah orang yang pertama menolong dan membela, maka janganlah pula kamu yang pertama merusakkannya”. Dengan sadar maka bersatulah antara golongan Anshar dan golongan Muhajirin dengan mengangkat Abu Bakar sebagai khalifah secara aklamasi, yang pertama didahului dengan jabatan tangan Umar bin Khattab yang diikuti oleh sahabat-sahabat yang lain.

Keesokan harinya barulah dilakukan baiat umum di Masjid Nabawi . Pidato Abu Bakar setelah dibaiat adalah: “Wahai manusia, saya telah diangkat sebagai Khalifah, padahal saya bukanlah orang yang terbaik di antara kamu, maka jikalau aku menjalankan tugasku dengan baik aka ikutilah aku, jika saya berbuat salah maka betulkanlah aku.

Page 7: Agama

2. Keutamaan Abu Bakar Ash-ShiddiqAbu Bakar adalah sahabat Nabi SAW yang paling utama. Pengalamannya amat luas dan jasanya amat besar terhadap agama. Dia adalah seorang bangsawan Quraisy, berkedudukan tinggi dalam kaumnya, hartawan dan dermawan. Jabatannya dikala nabi masih hidup, selain menjadi saudagar yang kaya, ia adalah ahli nasab dan ahli hukum yang jujur. Dia telah merasakan pahit getirnya hidup bersama rasulullah sampai pada hari wafatnya Rasulullah. Ialah yang diserahi untuk menjadi imam shalat, karenanya umat Islam memandang ialah yang paling berhak menjadi khalifah daripada yang lainnya.

Selain itu, Abu Bakar adalah orang yang sederhana, jabatannya sebagai khalifah tidak menyebabkannya hidup bermewah-mewah. Ia tidak mau menyalahgunakan jabatannya sebagai penguasa untuk memperkaya dirinya sendiri ataupun keluarganya. Ia meninggal dalam kesederhanaan.

Page 8: Agama

3. Jasa-Jasa dan Peninggalan Abu Bakar Ash-Siddiq

Jasa-jasa Abu Bakar adalah:1. Memberantas nabi-nabi palsu2. Memerangi orang-orang yang ingkar zakat, yang beranggapan bahwa membayar

zakat hanya kepada nabi Muhammad, setelah nabi wafat tidak ada lagi kewajiban.

3. Memberantas orang-orang murtad, yang belum memahami tentang Islam.4. Menghimpun Al Qur’an atas usulan Umar bin Khattab dengan alasan:

• Banyak penghafal Al Qur’an yang gugur syahid.• Tulisan yang ada di pelepah-pelepah kurma, batu-batu tulang, dikhawatirkan

rusak dan hilang.• Untuk menjaga kemurnian Al Qur’an, penulisan tersebut diserahkan kepada Zaid

bin Tsabit dan disimpan oleh khalifah Abu Bakar.5. Memperluas wilayah penyebaran agama Islam ke Hiroh (dijadikan pusat pertahanan dan ibu kota di luar Arab), Anbar dan Persia, Daumatul Jandal, Yarmuk, Syam (pernah dikuasai tentara Romawi), dan Syria.

Page 9: Agama

Peninggalan Abu Bakar:• Mushaf Al Qur’an.• Wilayah kekuasaan Islam.• Semangat, tekad, sikap untuk berpegang pada

kebenaran dan berkorban jiwa harta demi membela agama Islam.

Page 10: Agama

MASA KHALIFAH UMAR BIN KHOT-THOB (13 – 24 H / 634-644 M.)

Proses Pengangkatan Umar Bin Khattab• Pada tahun 634 M, ketika pasukan muslim sedang bergerak menaklukkan Syam, Abu

Bakar jatuh sakit. Saat itulah Abu Bakar berfikir untuk menunjuk satu orang sebagai penggantinya. Pilihannya jatuh pada Umar bin Khattab, pandangannya yang jauh membuat Abu Bakar yakin bahwa Umar adalah yang tepat untuk menggantikannya.

• Meskipun begitu, sebelum menentukan Umar, Abu Bakar meminta penilaian para sahabat besar mengenai Umar. Ia bertanya kepada Abdur Rahman bin Auf, Usman bin Affan dan Asid bin Hudhair Al-Anshary, Said bin Zaid, dan sahabat-sahabatnya dari kalangan Muhajirin dan Anshar. Pada umumnya mereka menyepakati pilihan Abu Bakar. Dengan meninggalnya Abu Bakar pada hari Senin tanggal 23 Agustus 624 M dalam usia 63 tahun, maka pemerintahan Islam langsung dipegang oleh Umar bin Khattab yang telah ditunjuk oleh Abu Bakar dan disetujui oleh seluruh umat Islam secara aklamasi dengan tidak meninggalkan asas demokrasi Islam. Dengan hati yang ikhlas mereka semua ikut membaiat Umar sebagai Khulafaur Rasyidin II. Maka demikianlah, kaum muslim pada tahun 634 M(13 H) membaiat Umar sebagai Khalifah.

Page 11: Agama

1. Keutamaan Umar bin KhattabUmar adalah seorang yang keras dan tegas. Karena ketegasan dan kekerasannya membedakan yang benar dari yang salah, ia dijuluki dengan “Al-Faruq”, artinya pembeda antara yang benar dan yang salah. Bahkan ia pernah menghukum cambuk anaknya sendiri karena meminum khamr. Bagi Umar, ketegasan pelaksanaan hukum harus dikenakan tehadap siapapun tanpa pandang bulu. Khalifah Umar juga gampang tersentuh hatinya melihat kesusahan umatnya. Ia juga seorang pemimpin yang rendah hati, demi memperhatikan kesejahteraan umatnya, Umar tidak segan-segan meninjau langsung kondisi kesejahteraan umat. Itulah kebijaksanaan Umar saat menjabat sebagai khalifah.

Page 12: Agama

2. Jasa-Jasa dan Peninggalan Umar bin Khattab

• Umar bin Khattab membagi daerah Islam menjadi beberapa wilayah atau propinsi yang masing-masing dipimpin oleh seorang gubernur:– Propinsi Kufah dipimpin Sa’ad bin Abi Waqosh.– Propinsi Basrah dipimpin Utbah bin Khazwan.– Propinsi Fustat (Mesir) dipimpin Amru bin Ash.

• Membentuk dewan-dewan.• Menetapkan tahun Hijriyah sebagai tahun baru Islam.• Membangun dan memperindah masjid-masjid seperti:

Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjid Amru bin Ash di Mesir

Page 13: Agama

MASA KHALIFAH USNMAN BIN AFFAN ( 24-36 H. / 644 – 656 M.)

Proses Pengangkatan Usman bin Affan Sebagai Khalifah

Ketika Umar merasakan ajalnya sudah dekat, ia menunjuk enam orang sahabatnya yang terpilih menjadi dewan di zamannya. Salah satu dari sahabat itu dipilih dan yang mendapat suara tebanyak akan menjadi Khalifah. Enam orang calon sebagai penggantinya terdiri dari:

– Usman bin Affan– Ali bin Abi Thalib– Thalhah bin Ubaidillah– Zubair bin Awwam– Sa’ad bin Abi Waqqash– Abdurrahman bin Auf.

Dewan ini bertugas memilih salah seorang di antara mereka yang akan menggantikan sebagai Khalifah ketiga. Abdur Rahman bin Auf ditunjuk sebagai ketua panitia pemilihan, sedangkan proses pemilihan adalah musyawarah untuk mufakat.

Pada hari Rabu waktu Shubuh, 4 Dzulhijjah 23 H, Khalifah Umar yang hendak mengimami shalat di masjid mengalami nasib naas. Perutnya ditikam oleh Abu Lu’luah Fairus, seorang budak dari Persia, milik Mughirah bin Syu’ban. Abu Lu’luah menikam Umar karena merasa kesal dengan kata-kata Umar kepadanya sehari sebelumnya.

Page 14: Agama

• Sesudah Umar wafat, Abdur Rahman bin Auf memulai tugasnya dengan menghimpun pendapat dari anggota dewan dan dari pemuka-pemuka Muhajirin dan Anshar, begitu pula mendengar pendapat dari rakyat kecil. Dari usahanya itu, disampaikan bahwa umumnya kaum muslimin mencalonkan dua orang unggulan yaitu Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.

• Dalam pemilihan timbul kesulitan dalam menetapkan calon Khalifah. Kesulitan tersebut timbul karena:– Berdasarkan pendapat umum, mayoritas masyarakat menginginkan Usman bin Affan menjadi

khalifah.– Di kalangan anggota dewan timbul perbedaan pendapat. Abdur Rahman bin Auf cenderung

memilih Usman bin Affan, sedangkan Sa’ad bin Abi Waqosh memilih Ali bin Abi Thalib.– Thalhah bin Ubaidillah, salah satu diantara enam calon khalifah masih berada di luar kota,

sehingga belum diketahui pendapatnya.

• Bekat ketekunan dan kebijaksanaan Abdur Rahman bin Auf, maka terpilihlah Usman bin Affan menjadi Khalifah pada usia 70 tahun pada tahun 23 H (644 M), kemudian Ali-pun mengucapkan baiat kepada Usman bin Affan.

• Pada hari Rabu waktu Shubuh, 4 Dzulhijjah 23 H, Khalifah Umar yang hendak mengimami shalat di masjid mengalami nasib naas. Perutnya ditikam oleh Abu Lu’luah Fairus, seorang budak dari Persia, milik Mughirah bin Syu’ban. Abu Lu’luah menikam Umar karena merasa kesal dengan kata-kata Umar kepadanya sehari sebelumnya.

Page 15: Agama

1. Keutamaan Usman bin Affan

Usman bin Affan termasuk salah seorang yang pertama masuk Islam . ia pernah menjadi sekretaris Rasulullah menuliskan wahyu dan di zaman Abu Bakar ia menjadi penasihat Khalifah. Usman bin Affan juga terkenal dengan kesholehan dan kejujurannya dalam agama. Dia pernah menafkahkan sebagian hartanya untuk memajukan Islam. Dia disayangi oleh Rasulullah sampai dinikahkan dengan putrinya Ruqayyah , setelah Ruqayyah wafat dinikahkan dengan putrinya yang lain Ummu Kultsum. Oleh karena itu Usman diberi gelar Dzun Nurain yang artinya mempunyai dua cahaya dan pernah hijrah dua kali ke Habasyah dan ke Madinah.

Page 16: Agama

2. Jasa-Jasa dan Peninggalan Khalifah Usman bin Affan

Jasa-jasanya adalah:

• Membangun dan memperindah Masjid Nabawi di Madinah.• Mengadakan penulisan dan penggandaan Al Qur’an yang dikenal dengan

Mushaf Usmani atau Mushaf al Imam. Panitia penggandaan terdiri dari: Zaid bin Tsabit sebagai ketua dengan anggotanya yaitu Abdullah bin Zubair, Said bin Ash, dan Abdur Rahman bin Haris bin Hisyam. Hasilnya sebanyak lima mushaf, satu disimpan oleh Khalifah Usman, sisanya masing-masing dikirim ke Makkah, Syria, Basrah dan Kufah.

• Membangun angkatan laut yang tangguh untuk menangkis serangan musuh terutama melawan pasukan Romawi yang ingin merebut kota Iskandariyah.

• Memperluas wilayah Islam sampai ke Armenia, Afrika (Tunisia), Tripoli (Libya) dan Azerbaijan serta kepulauan Cyprus kemudian dilanjutkan ke Konstantinopel, Turki dan negara-negara Balkan (Yugoslavia dan Polandia).

Page 17: Agama

Masa Khalifah Ali bin Abi Thalib ( memerintah 36 – 41 H / 656-661 M.).

Proses Pengangkatan Ali bin Abi Thalib

Saat akhir kepemimpinan Khalifah Usman, banyak sekali terjadi fitnah disana sini. Kaum pemberontak mengepung rumah Usman bin Affan. Beberapa sahabat yang utama mengirim putra masing-masing untuk melindungi jiwa Khalifah Usman bin Affan. Setelah pengepungan sampai pada hari ke delapan belas, Usman meminta bantuan kepada Muawiyah dan kepada wali-wali lain. Mengetahui hal tersebut, para pemberontak kian marah dan sebagian mereka masuk kediaman Khalifah Usman. Mereka memukul Khalifah Usman dengan pedang sehingga membawa kematiannya dan merampas hartanya, keadaan kacau dan berbaur antara anti Usman dan pro Usman. Kejadian nista yang menyedihkan itu terjadi pada tahun 35 H (656 H).

Page 18: Agama

• Selain itu Ali bin Abi Thalib juga mengirim anaknya Hasan dan Husain untuk ikut melindungi Usman. Namun itu tak mampu mencegah bencana yang menimpa Khalifah Usman. Pembunuhan secara keji ini menyisakan suasana mencekam, terutrama di Madinah. Tidak ada satu pemimpin yang bisa menunjukkan apa yang harus dilakukan. Keadaan ini berlangsung beberapa kali. Beberapa sahabat seperti Zubair bin Awwam dan Tholhah bin Ubaidillah ingin membaiat Ali sebagai khalifah. Namun Ali belum mengambil tindakan apapun.

• Setelah didesak terus-menerus, akhirnya Ali bersedia dibaiat sebagai Khalifah pada 24 Juni 656 M bertempat di Masjid Nabawi.

Page 19: Agama

1. Keutamaan Ali bin Abi Thalib

• Ali adalah seorang yang zuhud dan sederhana. Ia tidak senang dengan kemewahan hidup, bahkan menentangnya. Ali bin Abi Thalib adalah perwira yang tangkas, cerdas, tangkas, teguh pendirian, dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraanya. Berkat keperwiraannya tersebut, Ali mendapat julukan Asadullah yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan mengganti pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam.

Page 20: Agama

2. Jasa-Jasa dan Peninggalan Khalifah Ali bin Thalib

Jasa-jasanya adalah:

• Khalifah Ali mengganti gubernur yang diangkat oleh Khalifah Usman yang kebanyakan dari family-famili khalifah tanpa memperhatikan kemampuan, keadilan dan akhlak mereka (hanya mementingkan pribadinya). Tindakan ini menimbulkan akibat antara lain munculnya tiga golongan (golongan Ali, golongan Aisyah, dan golongan Zubair dan Tholhah., meletusnya perang Jamal, perselisihan antara Ali dan Muawiyah dan terjadinya perang Shiffin. Akibat dari perang Shiffin ini, muncullah Khawarij dan Syiah.

• Menarik kembali tanah milik Negara dan harta baitul Mal yang dibagi-bagikan kepada pejabat dan family-famili khalifah Usman biarpun ditentang oleh para gubernur lama. Kemudian dikembalikan fungsinya untuk kepentingan Negara dan golongan lemah.

Page 21: Agama

• Memerintahkan kepada Abul Aswad Ad Duali untuk mengarang buku tentang pokok-pokok ilmu Nahwu (Qoidah Nahwiyah) untuk mempermudah orang membaca dan memahami sumber ajaran Islam.

• Membangun kota Kufah yang kemudian dijadikan pusat pengembangan ilmu pengetahuan Nahwu, Tafsir, Hadis dan lain-lain. Pada akhirnya khalifah Ali dibunuh oleh Ibnu Muljam dari golongan Khawarij.

Page 22: Agama

Kebijakan dan Strategi Khulafaur Rasyidin

Kurang lebih 30 tahun para khulafaurrasyidin memimpin umat Islam. Mereka banyak sekali mengambil kebijakan-kebijakan guna menyelamatkan kaum muslimin. Kebijakan-kebijakan itu antara lain:• Memerangi Kaum Murtad• Pembukuan Al Qur’an• Keberhasilan-Keberhasilan Ekspedisi Militer• Penataan Pemerintah• Pembentukan Lembaga Politik (Al Nidzam Al-Siyasiyah) • Pengelolaan Keuangan• Ibrah Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin• Meneladani Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin