aeration apparatus

11
PRAKTIKUM TEKNIK LINGKUNGAN 2015 BAB XXIII AERATION APPARATUS A. LATAR BELAKANG Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari maupun untuk kepentingan lainnya seperti pertanian dan indutri. Oleh karena itu keberadaan air dalam masyarakat perlu dipelihara dan dilestarikan bagi kelangsungan kehidupan. Air tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan, tanpa air tidaklah mungkin ada kehidupan. Semua orang tahu betul akan pentingnya air sebagai sumber kehidupan. Namun, tidak semua orang berpikir dan bertindak secara bijak dalam menggunakan air dengan segala permasalahan yang mengitarinya. Malah ironisnya, suatu kelompok masyarakat begitu sulit mendapatkan air bersih, sedangkan segelintir kelompok masyarakat lainnya dengan mudahnya menghambur-hamburkan air. Kebutuhan akan pentingnya air tidak diimbangi dengan kesadaran untuk melestarikan air, sehingga banyak sumber air yang tercemar oleh perbuatan manusia itu sendiri. Ketidak bertanggung jawaban mereka membuat air menjadi kotor, seperti membuang sampah ke tepian sungai sehingga aliran sungai menjadi mampet dan akhirnya timbul banjir jika hujan turun, membuang limbah pabrik ke sungai yang mengkibatkan air itu menjadi tercemar oleh bahan-bahan berbahaya, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan pengolahan air Kelompok 7 B-2013

Upload: abdullah-fajr-t

Post on 30-Jan-2016

46 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Praktikum Teknik Lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: Aeration Apparatus

PRAKTIKUM TEKNIK LINGKUNGAN 2015

BAB XXIII

AERATION APPARATUS

A. LATAR BELAKANG

Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang sangat penting bagi kehidupan

manusia, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari maupun untuk kepentingan

lainnya seperti pertanian dan indutri. Oleh karena itu keberadaan air dalam masyarakat

perlu dipelihara dan dilestarikan bagi kelangsungan kehidupan. Air tidak dapat

dipisahkan dengan kehidupan, tanpa air tidaklah mungkin ada kehidupan. Semua orang

tahu betul akan pentingnya air sebagai sumber kehidupan. Namun, tidak semua orang

berpikir dan bertindak secara bijak dalam menggunakan air dengan segala permasalahan

yang mengitarinya. Malah ironisnya, suatu kelompok masyarakat begitu sulit

mendapatkan air bersih, sedangkan segelintir kelompok masyarakat lainnya dengan

mudahnya menghambur-hamburkan air.

Kebutuhan akan pentingnya air tidak diimbangi dengan kesadaran untuk

melestarikan air, sehingga banyak sumber air yang tercemar oleh perbuatan manusia itu

sendiri. Ketidak bertanggung jawaban mereka membuat air menjadi kotor, seperti

membuang sampah ke tepian sungai sehingga aliran sungai menjadi mampet dan

akhirnya timbul banjir jika hujan turun, membuang limbah pabrik ke sungai yang

mengkibatkan air itu menjadi tercemar oleh bahan-bahan berbahaya, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, diperlukan pengolahan air yang telah tercemar hingga layak digunakan

untuk aktivitas sehari-hari.

(Sumber : www.file.upi.edu/Direktori/FPMIPA ; Dikutip : 25 November 2015)

B. MAKSUD dan TUJUAN

Mengetahui perbedaan kandungan oksigen pada air sumur disekitar kali Winongo

sebelum memakai percobaan aeration apparatus dengan setelah memakai percobaan

aeration apparatus.

C. LANDASAN TEORI

Aerasi merupakan proses yang bertujuan untuk meningkatkan kontak antara udara

dengan air. Pada prakteknya, proses aerasi terutama bertujuan untuk meningkatkan

Kelompok 7 B-2013

Page 2: Aeration Apparatus

PRAKTIKUM TEKNIK LINGKUNGAN 2015

konsentrasi oksigen di dalam air limbah. Kadar minimum DO yang baik untuk diminum

dan rumah tangga menurut KEP.02/MENKHL/1/1988 sebesar 3 mg/l. Peningkatan

konsentrasi oksigen di dalam air ini akan memberikan berbagai manfaat dalam

pengolahan limbah.

Proses aerasi sangat penting terutama pada pengolahan limbah yang proses

pengolahan biologinya memanfaatkan bakteri aerob. Bakteri aerob adalah kelompok

bakteri yang mutlak memerlukan oksigen bebas untuk proses metabolismenya. Dengan

tersedianya oksigen yang mencukupi selama proses biologi, maka bakteri-bakteri tersebut

dapat bekerja dengan optimal. Hal ini akan bermanfaat dalam penurunan konsentrasi zat

organik di dalam air limbah. Selain diperlukan untuk proses metabolisme bakteri aerob,

kehadiran oksigen juga bermanfaat untuk proses oksidasi senyawa-senyawa kimia di

dalam air limbah serta untuk menghilangkan bau. Aerasi dapat dilakukan secara alami,

difusi, maupun mekanik.

Aerasi alami merupakan kontak antara air dan udara yang terjadi karena pergerakan

air secara alami.  Beberapa metode yang cukup populer digunakan untuk meningkatkan

aerasi alami antara lain menggunakan cascade aerator, waterfalls, maupun cone tray

aerator.

Aerasi secara mekanik atau dikenal juga dengan istilah mechanical agitation

menggunakan proses pengadukan dengan suatu alat sehingga memungkinkan terjadinya

kontak antara air dengan udara.

(Sumber: http://www.airlimbah.com/ ; dikutip : 25 November 2015)

D. BAHAN

1. Sample air

2. Pereaksi O2 (PCrO2)

3. MnSO4

4. Amylum 10%

5. H2SO4

6. ¼ Na2S2O3

Kelompok 7 B-2013

Page 3: Aeration Apparatus

PRAKTIKUM TEKNIK LINGKUNGAN 2015

E. ALAT

1. Botol reagent

2. Pipet 10 ml

3. Tabung ukur 100 ml

4. Labu Erlenmeyer

5. Mesin Aeration Apparatus

6. Gelas ukur

7. Conductivity meter/ DHL meter

F. PELAKSANAAN

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Memasukkan air sumur di sekitar kali Winongo ke dalam tabung aeration

apparatus.

3. Mengambil sampel kedalam gelas ukur sebanyak 500 ml

4. Memasukkan DHL meter ke dalam air sumur, sebelumnya sudah dibersihkan ujung

DHL meter.

5. Mencatat berapa nilai yang ditunjukkan pada alat DHL meter.

6. Menyalakan mesin aeration apparatus.

7. Menunggu selama 30 menit lalu mengambil sampel kedalam gelas ukur sebanyak

500ml.

8. Memasukan sampel air sebelum mesin dinyalakan ke dalam botol reagent hingga

penuh.

9. Menetesi PCrO2 dan MnSO4 masing-masing sebanyak 20 tetes.

10. Kocok-kocok hingga tercampur.

11. Mendiamkan selama 5 menit.

12. Menetesi H2SO4 sebanyak 20 tetes.

13. Lalu memindah kedalam labu elenmeyer 100ml.

14. Menetesi amilum sebanyak 10 tetes hingga biru.

15. Menetrasi dengan Na2S2O3 hingga berwarna bening

16. Mencatat hasil pengujian.

Kelompok 7 B-2013

Page 4: Aeration Apparatus

PRAKTIKUM TEKNIK LINGKUNGAN 2015

G. DATA PENGUJIAN dan HASIL PENGAMATAN

Nilai DHL pada DHL

Air sumur sebelum pengujian = 488 µ mhos/ cm

Air sumur setelah 30 menit = 541 µ mhos/ cm

Kadar DO

Air sumur sebelum pengujian = 740 tetes = 37 ml

Air sumur setelah 30 menit = 1500 tetes = 75 ml

H. PERHITUNGAN

Nilai TDS Air Sumur (Sebelum) = 0,55 X Nilai DHL

= 0,55 X 488 µ mhos/ cm

= 268,4 mg/l

Nilai TDS Air Sumur (30 menit) = 0,55 X Nilai DHL

= 0,55 X 541 µ mhos/ cm

= 297,55 mg/l

Kandungan O2 =

1000volume x banyaknya titrasi x factor thio x 0,2

Air Sumur Kandungan O2 (sebelum) =

1000100 x 37 x 1,026 x 0,2 = 75,924 mg/l

Air Sumur Kandungan O2 (sesudah) =

1000100 x 75 x 1,026 x 0,2 = 153,9 mg/l

I. PEMBAHASAN

Berdasarkan KEP.02/MENKHL/1/1988 kadar maksimum DHL adalah 1750-2250

mg/l. Prinsip dasar pengukuran DHL dengan cara mencelupkan elektrode yang dialiri

arus listrik kedalam air, hasil pengukurannya sangat dipengaruhi oleh temperatur. Untuk

pengukuran daya hantar listrik, prinsip dasarnya adalah semakin tinggi kemampuan daya

hantar listrik berarti semakin banyak pula ion yang ada dalam air.

Senyawa-senyawa yang terdapat di dalam air akan mempengaruhi kelarutan gas

(oksigen), kelarutan oksigen berbanding terbalik dengan konsentrasi mineral dalam air.

Demikian juga temperatur air mempengaruhi kelarutan gas dalam air. Semakin tinggi

temperatur semakin rendah kelarutan oksigen. Kadar minimum DO yang baik untuk

diminum dan rumah tangga menurut KEP.02/MENKHL/1/1988 sebesar 3 mg/l.

Kelompok 7 B-2013

Page 5: Aeration Apparatus

PRAKTIKUM TEKNIK LINGKUNGAN 2015

J. KESIMPULAN

Nilai TDSnya untuk air sumur yang sebelum pengujian Aeration Apparatus

adalah 268,4 mg/l dan untuk air sumur yang telah diuji Aeration Apparatus (selama 30

menit) adalah 297,55 mg/l. Maka bila dibandingkan memakai dan tidak memakai uji

Aeration Apparatus daya hantar listrik kuat yang tidak memakai pengujian Aeration

Apparatus. TDS maksimumnya 2250 mg/l. Sehingga kadar TDS masih normal.

Kesimpulannya adalah kandungan oksigen air sumur sebelum diuji Aeration

Apparatus 75,924 mg/l dan kandungan oksigen air sumur yang telah diuji (selama 30

menit) 153,9 mg/l. Kadar oksigen yang baik digunakan untuk kebutuhan rumah tangga

3mg/l, Sehingga kadar oksigen tidak memenuhi syarat.

K. LAMPIRAN

a. Laporan Sementara

b. Flow chart

c. Gambar Alat Praktikum

d. Gambar Langkah Kerja

e. KEP.02/MENKHL/1/1988

Kelompok 7 B-2013

Page 6: Aeration Apparatus

PRAKTIKUM TEKNIK LINGKUNGAN 2015

FLOW CHART

AERATION APPARATUS

Kelompok 7 B-2013

Memasukkan air sumur di sekitar kali winongo ke dalam tabung aeration apparatus

Menyalakan mesin aeration apparatus

Mengambil sampel kedalam gelas ukur sebanyak 500ml

Memasukkan DHL meter ke dalam air sumur, sebelumnya sudah dibersihkan ujung DHL

Memasukan sampel ke dalam botol reagent hingga penuh

Menguji sampel air yang sudah diambil, Menetesi PCrO2 dan MnSO4 masing-masing sebanyak 20 tetes

Kocok-kocok hingga tercampur

Mendiamkan selama 5 menit.

Menetesi H2SO4 sebanyak 20 tetes

Lalu memindah kedalam labu elenmeyer 100ml

Menetesi amilum sebanyak 10 tetes hingga biru

Menetrasi dengan Na2S2O3 hingga berwarna bening

Mencatat hasil pengujian

Mengulangi percobaan diatas setelah 30 menit

Mulai

Page 7: Aeration Apparatus

PRAKTIKUM TEKNIK LINGKUNGAN 2015

GAMBAR ALAT PRAKTIKUM

AERATION APPARATUS

Kelompok 7 B-2013

Botol reagent

Mengulangi percobaan diatas setelah 30 menit

Pipet 10 ml

Labu ErlenmeyerGelas Ukur

Selesai

Page 8: Aeration Apparatus

PRAKTIKUM TEKNIK LINGKUNGAN 2015

GAMBAR LANGKAH KERJA

AERATION APPARATUS

Kelompok 7 B-2013

Mesin Aeration ApparatusConductivity meter/ DHL

Memasukkan air sumur di sekitar kali belik ke dalam tabung aeration

apparatus

Menyalakan mesin aeration apparatus

Menunggu selama 30 menit lalu

mengambil sampel kedalam gelas ukur

sebanyak 500ml

Memasukkan Conductivity meter ke dalam air sumur,

sebelumnya sudah dibersihkan

ujung Conductivity meter. Lalu mencatat hasilnya

Memasukan sampel ke dalam botol reagent

hingga penuh

Menetesi PcrO2 dan MnSO4 masing-masing sebanyak 20 tetes

Page 9: Aeration Apparatus

PRAKTIKUM TEKNIK LINGKUNGAN 2015

Kelompok 7 B-2013

Lalu memindah kedalam labu elemeyer 100ml

Menetesi amilum sebanyak 10 tetes hingga biru

Menetrasi dengan Na2S2O3 hingga

berwarna bening, mencatat hasilnya

Mengocok –kocok botol sehingga berubah warna