adenokarsinoma ginjal

9
Adenokarsinoma ginjal Adenokarsinoma ginjal adalah tumor ganas parenkim ginjal yang berasal dari tubulus proksimal ginjal. Dikenal dengan nama lain yakni Grawitz, Hipernefroma, karsinoma sel ginjal atau internist tumor. Epidemiologi Adenokarsinoma merupakan salah tumor ganas yang sering ditemukan di bagian bedah urologi, hanya di bawah kasrsinoma buli-buli dan karsinoma prostat, atau menempatti sekitar 3% dari tumor ganas seluruh tubuh orang dewasa. Tumor ini banyak diderita pada usia lanjut diatas 40 tahun, namun pada usia muda adenokarsinoma ginjal umumnya timbul pada remaja, insiden pada pria lebih tinggi daripada wanita sekitar 2:1.Observasi terakhir menemukan, insiden cenderung merambat naik secara perlahan. Hal ini dikarenakan telah digunakannya alat bantu diagnosis seperti USG dan CT Scan. Etiologi Etiologi karsinoma sel renal masih belum jelas, tapi studi epidemologis menemukan merokok, konsumsi kopi, pemberian esterogen, obesitas dan diabetes mellitus merupakan faktor relative, pekerja yang kontak dengan cadmium atau yang berkaitan dengan timbulnya karsinoma renal. Timbulnya karsinoma sel renal berkaitan erat dengan perubahan gen dan hereditas. Pada karsinoma renal sporadic 95% kasus memiliki

Upload: belafawzia

Post on 24-Oct-2015

49 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

referat Adenokarsinoma ginjal

TRANSCRIPT

Page 1: Adenokarsinoma ginjal

Adenokarsinoma ginjal

Adenokarsinoma ginjal adalah tumor ganas parenkim ginjal yang berasal dari tubulus proksimal

ginjal. Dikenal dengan nama lain yakni Grawitz, Hipernefroma, karsinoma sel ginjal atau

internist tumor.

Epidemiologi

Adenokarsinoma merupakan salah tumor ganas yang sering ditemukan di bagian bedah urologi,

hanya di bawah kasrsinoma buli-buli dan karsinoma prostat, atau menempatti sekitar 3% dari

tumor ganas seluruh tubuh orang dewasa. Tumor ini banyak diderita pada usia lanjut diatas 40

tahun, namun pada usia muda adenokarsinoma ginjal umumnya timbul pada remaja, insiden pada

pria lebih tinggi daripada wanita sekitar 2:1.Observasi terakhir menemukan, insiden cenderung

merambat naik secara perlahan. Hal ini dikarenakan telah digunakannya alat bantu diagnosis

seperti USG dan CT Scan.

Etiologi

Etiologi karsinoma sel renal masih belum jelas, tapi studi epidemologis menemukan merokok,

konsumsi kopi, pemberian esterogen, obesitas dan diabetes mellitus merupakan faktor relative,

pekerja yang kontak dengan cadmium atau yang berkaitan dengan timbulnya karsinoma renal.

Timbulnya karsinoma sel renal berkaitan erat dengan perubahan gen dan hereditas. Pada

karsinoma renal sporadic 95% kasus memiliki perubahan lengan pendek kromosom nomor 3

(delesi, translokasi, rekombinasi atau mutasi).

Pada karsinoma renal papiliformis herediter (karsinoma renal papiliformis tipe I) terdapat

aktivasi gen Men, yang merupakan gen pencetus kanker, terletak di lokus 31.1-34 dari lengan

pendek kromosom nomor 7.

Patologi

Tumor ini berasal dari epitel tubuli renal yang mula-mula berada di dalam korteks kemudian

menembus kapsul ginjal. Adenokarsinoma umumnya unilateral, insiden berimbang di kiri dan

kanan. Adenokarsinoma tidak berkapsul, tapi parenkim ginjal sekitarnya yang terkompresi dapat

membentuk pseudokapsul. Adenokarsinoma bermetastasis secara hematogen ataupun limfogen,

Page 2: Adenokarsinoma ginjal

atau langsung menginvasi organ sekitar. Dengan penyebaran ke vena renal atau vena cava,

membentuk thrombus kanker. Lokasi metastasis yang sering adalah ke paru, otak, tulang dan

hati. Namun Adenokarsinoma ≤3cm umumnya sangat jarang bermetastasis.

Manifestasi klinis

Asimptomatik

Dewasa ini secara klinis terdapat sekitar 20-40% karsinoma renal ditemukan pada saat

pemeriksaan fisik rutin atau sebab lainnya, pasien tanpa gejala apapun, sebagian besar ternasuk

lesi stadium dini, prognosis relative baik.

Gejala local tipikal

Hematuria, nyeri dan masa merupaka triangle tipikal adenokarsinoma ginjal. Sindrom ini hanya

ditemukan pada sebgaian kecil pasien (10%), seringkali pertanda penyakit sudah termasuk lanjut;

sebagian besar pasien hanya menunjukkan satu atau dua gejala dari sindrom tersebut :

a. Hematuria: sekitar 40-50% pasien adenokarsinoma ginjal mengalami hematuria total

makroskopik yang internitten, tidak nyeri. Pada sebagian kecil kasus terjadi hematuria

mikroskopik. Hematuria massif dengan bekuan darah dapat menimbulkan kolik renal,

buang air kecil sakit atau sulit, bahkan air retensi urin.

b. Massa : ginjal terletak retroperitoneal, lokasinya dalam, palpasi abdomen sulit

merabanya, hanya bila tumor cukup besar atau terletak di kutub bawah ginjal, barulah

teraba, sekita 10-40% pasien terasa massa abdominal.

c. Nyeri : tumor bebrdarah hingga terbentuk hematom subkapsul ginjal dapat timbul nyeri

tumpul atau nyeri samar, bila terjadi bekuan darah hingga obstruksi saluran kemih dapat

timbul kolik bdan disuria. Tumor menginvasi jaringan organ sekitar seperti otot psoas

atau saraf dapat menimbulkan nyeri pinggang dan punggung menetap berat. Frekuenasi

kejadian nyeri adalah 20-40%.

Manifestasi sistemik

Page 3: Adenokarsinoma ginjal

Terdapat demam, anemia, lesu, berat badan turun, mengurus, hipertensi, hiperkalsemia dan

gangguan fungsi hati (sindrom Stauffer), varikokel, dilatasi vena dinding abdomen, dll.

1. Demam : terjadi pada 10-20% pasien. Tumor menyebar luas, hemorhagi, nekrosis dapat

menimbulkan demam, sitokin seperti interleukin-6 yang disekresi sel karsinoma renal

juga dapat menimbulkan demam.

2. Anemia : terjadi pada 15-40% pasien, labih sering pada kasus dengan prognosis buruk;

3. Lesu : terjadi pada sekitar1/3 pasien;

4. Nafsu makan menurun : berat badan turun, mengurus; terjadi pada sekitar 1/3 pasien

berkaitan dengan reaksi antigen-antibodi terhadap jaringan saraf dalam tumor sehingga

fungsi saraf tepi terganggu, tidak selalu penanda stadium lanjut;

5. Hipertensi : 15-40% pasien adenokarsinoma ginjal menderita hipertensi; paska

nefrektomi tensi dapat turun dan kembali normal;

6. Hiperkalsemia : terjadi pada 10% pasien, berkaitan dengan sekresi zat mirip hormone

paratiroid dari sel adenokarsinoma ginjal, pasca reseksi tumor primer kadar kalsium

darah akan turun. Bila kadar kalsium darah tidak turun atau setelah turun nail lagi

pertanda metastasis atau rekuerensi;

7. Gangguan fungsi hati : kelainan fungsi hati bersumber renal; disebut juga sindrom

Stauffer, tampil sebagai kelainan hasil laboratorium fungsi hati, leukopeni, demam dan

focus nekrosis dalam hati, tapi tanpa metastasis hati. Pasca nefrektomi fungsi hati

kembali normal, 88% pasien memiliki survival lebih dari 1 tahun. Sindrom Stauffer

menetap atau rekurens pertanda terjadi metastasis atau rekurensi;

8. Varikokel atau dilatasi vena dinding abdomen; terjadi pada sekitar 2-3% kasus. Tumor

menginvasi vena renal atau vena kava inferior, membentuk embolus kanker hingga

menghambat aliran balik vena, dapat timbul varikokel, dilatasi vena dinding abdomen.

Vena spermatic kiri bermuara langsung ke vena renal kiri, dapat timbul varikokel kiri

secara mendadak. Sedangkan embolus kanker vena kava inferor menyebabkan timbulnya

dilatasi vena dinding abdomen secara bertahap.

Page 4: Adenokarsinoma ginjal

1. Klasifikasi TNM [JACC edisi 6 (tahun 2002)]

T : tumor primer

Tx : tumor primer tak dapat dinilai

T0 : tak ada bukti tumor primer

T1 : diameter terbesar tumor < 7,0 cm, terlokalisasi dalam ginjal

T1a : diameter terbesar tumor < 4,0 cm, terlokalisasi dalam ginjal

T1b : diameter terbesar tumor 4,0-7,0 cm, terlokalisasi dalam ginjal

T2 : diameter terbesar tumor > 7,0 cm, terlokalisasi dalam ginjal

T3 : tumor menginvasi trunkus venosus, kelenjar adrenal atau jaringan perirenal, tapi

belum menembus fasia Gerota

T3a : tumor langsung menginvasi jaringan perirenal atau kelenjar adrenal, tapi belum

menembus fasia Gerota

T3b : secara makroskopik tumor menginvasi vena renal aau vena kaya subfrenik

T3c : secara makroskopik tumor menginvasi bena kava inferior, berekstensi ke

supradiafragma atau menginvasi dinding vena kava inferior

T4 : tumor menginvasi jaringan parirenal, menembus fasia Gerota

N : kelenjar limfe regional

Nx : kelenjar limfe regional tak dapat dinilai

N0 : tak ada metastasis kelenjar limfe regional

N1 : metastasis ke satu kelenjar limfe regional

N2 : metastasis ke banyak kelenjar limfe regional

Page 5: Adenokarsinoma ginjal

M: metastasis jauh

M0 : tak ada metastasis jauh

M1 : ada metastasis jauh

Penggolongan stadium

I : T1 N0 M0

II : T2 N0 M0

III: T1 N1 M0

T2 N1 M0

T3 N1 M0

T3a N1 M0

T3b N0 M0

T3b N1 M0

T3c N0 M0

T3c N1 M0

IV: T4 N0 M0

T4 N1 M0

T apapun N2 M0

T apapun N apapun M1

2. Klasifikasi stadium Robson

Kini sudah jarang dipakai, tapi literatur yang melaporkan kasus di masa lalu sering memakai

sistem klasifikasi ini.

Stadium I : tumor terlokalisasi dalam ginjal

Page 6: Adenokarsinoma ginjal

Stadium II : tumor menginvasi lemak perirenal, tapi belum menembus fasia Gerota

Stadium III : tumor telah menginvasi menembus fasia Gerota

IIIa : secara makroskopik tumor mengenai vena renal, vena kava (supra dan

subdiafragma serta atrium kanan)

IIIb : metastasis kelenjar limfe regional

IIIc : sekaligus terdapat invasi vena dan metastasis kelenjar limfe

Stadium IV : menginvasi organ sekitar atau metastasis jauh

IVa : menginvasi organ sekitar (kecuali kelenjar adrenal)

IVb : metastasis jauh