aceh berjihad

2
Aceh berjihad Aceh merupakan daerah dan kerajaan yang berdaulat. Rakyat bebad beraktivitas, beribadah, dan berdagang dengan siapa saja, di mana saja. Tetapi kedaulatan mulai terganggu karena keserakahan dan dominasi belanda. Dominasi, dan kekejaman Belanda melahirkan “Perang Belanda”, perangnya para pejuang untuk berjihad melawan kezaliman kaum penjajah pada tahun 1873-1912. a. Latar belakang perang aceh Aceh memiliki kedudukan yang strategis, oleh karena itu dalam rangka mewujudkan Pax Neerlandica, Belanda sangat berambisi untuk menguasai aceh, namun orang aceh tetap ingin mempertahankan kedaulatan Aceh. Semangat dan tindakan itu memang secara resmi didukung dan dibenarkan oleh adanya Traktat London tanggal 17 Maret 1824 yaitu hasil kesepakatan antara inggris dan Belanda yang isinya antara lain bahwa Belanda setelah mendapatkan kembali tanah jajahannya dikepulauan Nusantara, tidak dibenarkan mengganggu kedaulatan Aceh. Namun Belanda merasa diuntungkan karena kekuatan Inggris tidak lagi sebagai penghalang dan Belanda mulai dapat mendekati wilayah Aceh. Pada tanggal 1 Februari 1858, Belanda menyodorkan perjanjian Traktat Siak.Isinya antara lain Siak mengakui kedaulatan Hindia Belanda di Sumatera Timur. Kemudian terjadi perjanjian Traktat Sumatera antara Belanda dan Inggris yang isinya Inggris member kebebasan kepada Belanda untuk memperluas daerah kekuasaannya di seluruh Sumatera. Kemudian Aceh mengirim utusan yakni Habib Abdurragman pergi ke Turki untuk meminta bantuan senjata namun hal itu diketahui Belanda dan terjadilah pertempuran. b. Syahid atau menang Belanda terus melakukan serangan terhadap pasukan Aceh. Walau terjadi perang yang sengit diantara keduanya ternyata tidak mudah untuk menaklukan para pejuang Aceh. Dan akhirnya gagallah serangan tentara Belanda yang pertama.Doktrin para pejuang Aceh hanya terdiri dari dua pilihan “syahid atau menang” . Dalam hal ini nilai-nilai agama senantiasa menjadi potensi yang sangat menentukan dalam menggerakkan perlawan terhadap penjajah asing.

Upload: leo-ddewi

Post on 25-Dec-2015

551 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Sejarah

TRANSCRIPT

Page 1: Aceh Berjihad

Aceh berjihad

Aceh merupakan daerah dan kerajaan yang berdaulat. Rakyat bebad beraktivitas, beribadah, dan berdagang dengan siapa saja, di mana saja. Tetapi kedaulatan mulai terganggu karena keserakahan dan dominasi belanda. Dominasi, dan kekejaman Belanda melahirkan “Perang Belanda”, perangnya para pejuang untuk berjihad melawan kezaliman kaum penjajah pada tahun 1873-1912.

a. Latar belakang perang acehAceh memiliki kedudukan yang strategis, oleh karena itu dalam rangka mewujudkan Pax Neerlandica, Belanda sangat berambisi untuk menguasai aceh, namun orang aceh tetap ingin mempertahankan kedaulatan Aceh. Semangat dan tindakan itu memang secara resmi didukung dan dibenarkan oleh adanya Traktat London tanggal 17 Maret 1824 yaitu hasil kesepakatan antara inggris dan Belanda yang isinya antara lain bahwa Belanda setelah mendapatkan kembali tanah jajahannya dikepulauan Nusantara, tidak dibenarkan mengganggu kedaulatan Aceh.Namun Belanda merasa diuntungkan karena kekuatan Inggris tidak lagi sebagai penghalang dan Belanda mulai dapat mendekati wilayah Aceh. Pada tanggal 1 Februari 1858, Belanda menyodorkan perjanjian Traktat Siak.Isinya antara lain Siak mengakui kedaulatan Hindia Belanda di Sumatera Timur. Kemudian terjadi perjanjian Traktat Sumatera antara Belanda dan Inggris yang isinya Inggris member kebebasan kepada Belanda untuk memperluas daerah kekuasaannya di seluruh Sumatera. Kemudian Aceh mengirim utusan yakni Habib Abdurragman pergi ke Turki untuk meminta bantuan senjata namun hal itu diketahui Belanda dan terjadilah pertempuran.

b. Syahid atau menangBelanda terus melakukan serangan terhadap pasukan Aceh. Walau terjadi perang yang sengit diantara keduanya ternyata tidak mudah untuk menaklukan para pejuang Aceh. Dan akhirnya gagallah serangan tentara Belanda yang pertama.Doktrin para pejuang Aceh hanya terdiri dari dua pilihan “syahid atau menang” . Dalam hal ini nilai-nilai agama senantiasa menjadi potensi yang sangat menentukan dalam menggerakkan perlawan terhadap penjajah asing. Namun Belanda melipatgandakan kekuatannya dan akhirnya berhasil menguasai istana, para pejuang Aceh pun pergi meninggalkan Aceh. Semangat Aceh tetap berkobar dan semakin meningkat seiring pulangnya Habib Abdurrahman dari Turki pada tahun 1877 dan kemudian menggalangkekuatan bersama Tengku Cik Di Tiro. Namun Belanda berhasil mendesak pasukan Habib Abdurrahman bahkan ia pun menyerah kepada Belanda. Sementara Cik Di Tiro mundur ke arah sigli untuk melanjutkan perlawanan.

c. Perang SabilTahun 1884 Muhammad Daud Syah telah dewasa dan dinobatkan sebagai sultan dengan gelar Sultan Ala’uddin Muhammad Daud Syah bertempat di Indrapuri dan akhirnya memproklamirkan “Ikrar Prang Sabi” (Perang Sabil). Perang sabil merupakan perang melawan kaphee Beulanda (kafir Belanda), perang suci untuk membela agama, perang untuk mempertahankan tanah air, pernang jihad untuk melawan kezaliman di muka bumi. Semangat Perang Sabil pun berkobar dan Belanda mulai kewalahan dan mulai menerapkan strategi baru yang dikenal dengan “Konsentrasi Stelsel atau Stelsel Konsentrasi” Namun perang gerilya pun diluncurkan dan

Page 2: Aceh Berjihad

gerakan pasukan Teuku Umar terus mengalami kemajuan, bahkan Teuku Umar dijadikan panglima tentara Belanda dan diberi gelar Teuku Johar Pahlawan. Namun setelah kekuatannya semakin meningkat Teuku Umar berbalik menyerang Belanda sehingga dikenal dengan Het verrad van Teukoe Oemar (Pengkhianatan Teuku Umar). Teuku Umar berhasil menyerang pos-pos Belanda yang ditemui. Melihat kondisi itu Belanda akhirnya melawan Aceh dengan kekerasan dan senjata. Belanda terus melakukan serangan dan Teuku Umar gugur dan digantikan Cut Nyak Dien. Taktik licik yang digunakan Belanda akhirnya berdampak pada Kerajaan Aceh yang sudah berdi sejak 1514 harus berakhir. Banyak perlawanan yang dikobarkan oleh para ulama dan para pejuang Aceh namun semua itu dapat dikalahkan oleh senjata Belanda dan banyak sekali pahlawan gugur sebagai bunga bangsa. Hingga Perang Sabil yang digelorakan rakyat Aceh secara missal baru berakhir pada tahun 1912. Tetapi masih ada gerakan perlawanan local berskala kecil yang sering terjadi. Bahkan dikatakan perang kecil itu berlangsung sampai tahun 1942.