acara vii.docx

7
ACARA VII PENGARUH BAHAN STEK DAN ZPT TERHADAP PERTUMBUHAN TEBU A. Tujuan Praktikum Mengetahui pengaruh stek dan bahan ZPT terhadap pertumbuhan tebu. B. Teori Umumnya orang menduga, bahwa tanaman tebu itu semula berasal dari india yaitu sungai gangga dan indra. Adapun dugaan itu berdasarkan tulisan- tulisandalam buku-buku kuno bangsa hindu yang telah menyebutkan adanya tanaman tebu di daerah- daerah iu. Dalam permulaan tahun masehi tanaman tebu itu mulai diusahakan orang di arabia. Banyak orang tidak mau mengakui bahwa india adalah asal dari tanaman tebu, sebab diseluruh india tidak terdapat tanaman tebu baik di hutan- hutan maupun di kebun-kebun yang tidak pernah diusahakan oleh orang india. Di pulau Jawa pada tahun 400, tebu sudah diusahakan oleh penduduk. Tebu ini terus diusahakan sehingga masyarakat Indonesia sudah pandai membuat gula yang berasal dari tebu. Ini

Upload: neng-lolly-vanessa

Post on 24-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ACARA VII.docx

ACARA VII

PENGARUH BAHAN STEK DAN ZPT TERHADAP PERTUMBUHAN

TEBU

A. Tujuan Praktikum

Mengetahui pengaruh stek dan bahan ZPT terhadap pertumbuhan tebu.

B. Teori

Umumnya orang menduga, bahwa tanaman tebu itu semula berasal

dari india yaitu sungai gangga dan indra. Adapun dugaan itu berdasarkan

tulisan-tulisandalam buku-buku kuno bangsa hindu yang telah

menyebutkan adanya tanaman tebu di daerah-daerah iu. Dalam permulaan

tahun masehi tanaman tebu itu mulai diusahakan orang di arabia.

Banyak orang tidak mau mengakui bahwa india adalah asal dari

tanaman tebu, sebab diseluruh india tidak terdapat tanaman tebu baik di

hutan-hutan maupun di kebun-kebun yang tidak pernah diusahakan oleh

orang india.

Di pulau Jawa pada tahun 400, tebu sudah diusahakan oleh

penduduk. Tebu ini terus diusahakan sehingga masyarakat Indonesia sudah

pandai membuat gula yang berasal dari tebu. Ini sebab pada waktu

Belanda tahun 1595 pertama kali mendarat di pantai Banten, kemudian

kembali ke Eropa sudah mengangkut gula dalam jumlah yang banyak yang

dibeli dipasar-pasar. Sehingga tanaman tebu ini perlu dipelajari lebih

banyak lagi karena tanaman tebu memiliki manfaat yang besar. Tebu

memiliki klasifikasi seperti kingdom plantae, divisi magnoliophyta, kelas

liliopsida, famili poaceae dan genusnya saccharum L serta berspecies

saccharum officinarum. (Adisewojo, 1971)

Page 2: ACARA VII.docx

Pengaruh zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman

dalam memperbaiki sistem perakaran, meningkatkannya penyerapan unsur

hara dari tanah, menambah aktivitas enzim, menambah jumlah klorofil dan

meningkatkan fotosintesa, memperbanyak percabangan, menambah

jumlah kuncup dan bunga serta mencegah gugurnya bunga dan buah

kemudian meningkatan hasil panen.

Zat pengatur tumbuh berperan terhadap proses fisiologi dan

biokimia tanaman. Zat pengatur tumbuh merupakan senyawa yang terdiri-

dari senyawa aromatik yang bersifat asam. Dalam pemberiannya harus

diperhatikan kosentrasi yang digunakan., jika kosentrasinya terlalu tinggi

dapat mengakibatkan kematian bagi tanaman (Dwidjoseputro, 1983).

Zat pengatur tumbuh Atonik merupakan salah satu zat pengatur

tumbuh yang beredar di pasaran. Zat pengetur tumbuh ini dapat

meningkatkan proses fotosintesis, meningkatkan sintesis protein dan juga

meningkatkan daya serap unsur hara dari dalam tanah. Zat pengatur

tumbuh Atonik mengandung bahan aktif triakontanol, yang umumnya

berfungsi mendorong pertumbuhan, dimana dengan pemberian zat

pengatur tumbuh terhadap tanaman dapat merangsang penyerapan hara

oleh tanaman (Kusumo, 1984).

Atonik dapat juga untuk meningkatkan hasil atau produksi, mutu,

warna, kandungan vitamin dan menciptakan buah matang seragam serta

menciptakan daya tahan terhadap serangan hama.(Lingga,1986)

Page 3: ACARA VII.docx

C. Hasil Praktikum/Pengamatan

Nama

kelompok

Atonik Tanpa atonik

Tinggi

tanaman

Jumlah

daun

Persentase

hidup

Tinggi

tanaman

Jumlah

daun

Persenta

se hidup

B1 63 cm 6 helai 100% 38 cm 3 helai 80%

B2 57,5 cm 5 helai 60% 62,5 cm 5 helai 80%

B3 36 cm 4 helai 67% 58,75 cm 5 helai 67%

B4 57,5 cm 5 helai 100% 49,8 cm 4 helai 80%

B5 42 cm 5 helai 80% 48 cm 3,5 helai 80%

Rata-rata 51,25 cm 5 helai 81,4% 51,41 cm 4,1 helai 77,4%

D. Pembahasan

Dari data diatas,dapat dilihat bahwa pada tanaman tebu yang

ditanam dengan menggunakan bahan stek dengan menggunakan bahan

stek menggunakan perlakuan dan tanpa perlakuan, tumbuh tunas pada

minggu ke-4. Dapat dilihat bahwa pada tumbuhan tebu yang menggunakan

perlakuan atonik, didapatkan tanaman tertinggi 63 cm pada kelompok B1

dan yang terendah 36 cm pada kelompok B3. Sedangkan tanaman tanpa

atonik mempunyai tanaman yang tertinggi 62,5 cm pada kelompok B2 dan

yang terendah 38 cm pada kelompok B1.

Pada pengamatan parameter jumlah daun tanaman menggunakan

atonik,mempunyai helai daun yang paling banyak 6 helai daun pada

kelompok B1 dan paling sedikit 4 helai daun pada kelompok B3,

sedangkan jumlah daun tanpa atonik mempunyai helai daun yang paling

banyak 5 helai daun pada kelompok B2,B3 dan paling sedikit 3 helai daun

pada kelompok B1.

Pada pengamatan persentase hidup yang menggunakan atonik,

kelompok B1 mendapatan persentase hidup tertinggi 100% dan yang

Page 4: ACARA VII.docx

terendah 60% pada kelompok B2, sedangkan persentase hidup tanpa

atonik, didapatkan 80% tertinggi pada kelompok B2 dan yang terendah

67% pada kelompok B3.

Pada perlakuan budidaya tanaman tebu yang menggunakan zat

atonik mempunyai rata-rata tinggi tanaman 51,25 cm, rata-rata jumlah

daun 5 helai daun, dan rata-rata persentase hidup tanaman 81,4%.

Sedangkan yang tidak menggunakan zat atonik, mempunyai rata-rata

tinggi tanaman 51,41 cm, rata-rata jumlah daun 4 helai daun, dan rata-rata

persentase 77,4%.

Pada parameter tinggi tanaman, penggunaan atonik lebih pendek

daripada tanpa atonik mungkin disebabkan karena perlakuan pemberian

zat atonok yang terlalu lama bahkan sebentar saja dan bisa karena saat

penanaman penutupan stek tebu terlalu padat sehingga menghambat

pertumbuhan tinggi tanaman, sedangkan pada parameter jumlah daun dan

persentase hidup tanaman atonik lebih baik daripada tanpa atonik karena

memang atonik merupakan zat perangsang pertumbuhan tanaman yang

mengandung auksin yang berfungsi merangsang pertumbuhan akar.

E. Kesimpulan

Penggunaan zat atonik dalam budidaya tanaman tebu

pertumbuhannya lebih baik dari pada yang tidak menggunakan zat atonik,

karena zat atonik mempunyai fungsi untuk merangsang pertumbuhan

tanaman.

Dari data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Tanaman yang mempunyai parameter tinggi tanaman tertinggi

adalah tanaman yang tidak menggunakan atonik dengan rata-rata

tinggi 51,41 cm

Page 5: ACARA VII.docx

2. Tanaman yang mempunyai parameter jumlah daun terbanyak

adalah tanaman yang menggunakan atonik dengan rata-rata jumlah

daun sebanyak 5 helai daun

3. Tanaman yang mempunyai persentase hidup tanaman paling baik

adalah tanaman yang menggunakan atonik dengan jumlah rata-rata

81,4%