abstrapenerapan peramalan keuangan pada koperasi “sumber rejeki” kecamatan ngantang-malang.k dan...

15
i Judul : Penerapan Peramalan Keuangan Pada Koperasi “Sumber Rejeki” Kecamatan Ngantang-Malang. Agustin Wulansari Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini merupakan studi kasus perencanaan keuangan pada koperasi Sumber Rejeki. Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, berhasil atau gagalnya pencapaian yang telah ditetapkan bergantung pada perencanaan. Peramalan keuangan dibuat untuk meramalkan kebutuhan dana tambahan yang diperlukan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil peramalan keuangan pada koperasi”Sumber Rejeki” untuk tahun 2014 dan untuk mengetahui besarnya AFN (Additional Fund Needed) atau tambahan dana yang dibutuhkan pada koperasi “Sumber Rejeki” untuk tahun 2014. Kegunaan dari hasil penelitian khususnya bagi manajemen perusahaan yaitu dapat digunakan manajemen sebagai pertimbangan dalam menyusun ramalan perencanaan keuangan di masa mendatang. Berdasarkan hasil analisis dan mengenai penyusunan rencana keuangan pada koperasi “Sumber Rejeki” tahun 2014 dapat disipulkan bahwa nilai estimasi penjualan sebesar Rp. 8.443.135.730,62 atau mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 39%. Berdasarkan hasil perhitungan mengenai pertumbuhan penjualan tersebut maka, besarnya laba yang diestimasikan tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 28.527.024,56. Dari hasil proyeksi neraca dapat diketahui perusahaan memerlukan dana tambahan yang dibutuhkan (AFN) yaitu sebesar Rp. 64.214.547,83. Kata Kunci: Peramalan Keuangan, Additional Fund Needed (AFN).

Upload: agustinwulansari

Post on 26-Dec-2015

107 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Penelitian ini merupakan studi kasus perencanaan keuangan pada koperasi Sumber Rejeki. Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, berhasil atau gagalnya pencapaian yang telah ditetapkan bergantung pada perencanaan. Peramalan keuangan dibuat untuk meramalkan kebutuhan dana tambahan yang diperlukan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil peramalan keuangan pada koperasi”Sumber Rejeki” untuk tahun 2014 dan untuk mengetahui besarnya AFN (Additional Fund Needed) atau tambahan dana yang dibutuhkan pada koperasi “Sumber Rejeki” untuk tahun 2014. Kegunaan dari hasil penelitian khususnya bagi manajemen perusahaan yaitu dapat digunakan manajemen sebagai pertimbangan dalam menyusun ramalan perencanaan keuangan di masa mendatang. Berdasarkan hasil analisis dan mengenai penyusunan rencana keuangan pada koperasi “Sumber Rejeki” tahun 2014 dapat disipulkan bahwa nilai estimasi penjualan sebesar Rp. 8.443.135.730,62 atau mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 39%. Berdasarkan hasil perhitungan mengenai pertumbuhan penjualan tersebut maka, besarnya laba yang diestimasikan tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 28.527.024,56. Dari hasil proyeksi neraca dapat diketahui perusahaan memerlukan dana tambahan yang dibutuhkan (AFN) yaitu sebesar Rp. 64.214.547,83.Kata Kunci: Peramalan Keuangan, Additional Fund Needed (AFN).

TRANSCRIPT

Page 1: AbstraPenerapan Peramalan Keuangan Pada Koperasi “Sumber Rejeki” Kecamatan Ngantang-Malang.k Dan Naspub

i

Judul : Penerapan Peramalan Keuangan Pada Koperasi “Sumber Rejeki”

Kecamatan Ngantang-Malang.

Agustin Wulansari

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang

Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan studi kasus perencanaan keuangan pada koperasi

Sumber Rejeki. Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, berhasil atau

gagalnya pencapaian yang telah ditetapkan bergantung pada perencanaan. Peramalan

keuangan dibuat untuk meramalkan kebutuhan dana tambahan yang diperlukan

perusahaan.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil peramalan keuangan pada

koperasi”Sumber Rejeki” untuk tahun 2014 dan untuk mengetahui besarnya AFN

(Additional Fund Needed) atau tambahan dana yang dibutuhkan pada koperasi

“Sumber Rejeki” untuk tahun 2014. Kegunaan dari hasil penelitian khususnya bagi

manajemen perusahaan yaitu dapat digunakan manajemen sebagai pertimbangan

dalam menyusun ramalan perencanaan keuangan di masa mendatang.

Berdasarkan hasil analisis dan mengenai penyusunan rencana keuangan pada

koperasi “Sumber Rejeki” tahun 2014 dapat disipulkan bahwa nilai estimasi

penjualan sebesar Rp. 8.443.135.730,62 atau mengalami pertumbuhan penjualan

sebesar 39%. Berdasarkan hasil perhitungan mengenai pertumbuhan penjualan

tersebut maka, besarnya laba yang diestimasikan tahun 2014 yaitu sebesar Rp.

28.527.024,56. Dari hasil proyeksi neraca dapat diketahui perusahaan memerlukan

dana tambahan yang dibutuhkan (AFN) yaitu sebesar Rp. 64.214.547,83.

Kata Kunci: Peramalan Keuangan, Additional Fund Needed (AFN).

Page 2: AbstraPenerapan Peramalan Keuangan Pada Koperasi “Sumber Rejeki” Kecamatan Ngantang-Malang.k Dan Naspub

ii

Title : The Application Of Forecasting On Financial “Sumber Rejeki” Cooperation

Ngantang-Malang.

Agustin Wulansari

Economics and business fakulty University of Malang

Email : [email protected]

ABSTRACT

. This research is a case study financial forecasting on the “Sumber Rejeki”

Planning is one of the functions of management, successful or failed set achievement

depends on planning. The financial planning is very important for the company,

planning is well crafted and aligned with the strategy that has been set will include

financial forecasting activities.

The purpose of this research is to know the result of financial forecasting on

“Sumber Rejeki” cooperation for 2014 and to know the magnitude of 2014 AFN

(additional fund needed) or additional funds needed in “Sumber Rejeki” cooperation

to 2014. The usefulness of research results especialdly for the management of the

company which can be used as consideration in drawing up the management

forecasts future financial planning.

Based on the results of the anlysis and the preparation of financial plan at a

“Sumber Rejeki” cooperation 2014 can be concluded that the value of estimated

sales of Rp. 8.443.135.730,62 or esperiencing sales groth of 39 %. Based on the

results of calculation of the sales growth, the magnitude of profit approximate

estimation 2014 is amounting to Rp. 28.527.024,56. From the results of the

projection of the balance sheet can be known to the company requires additioanal

funds needed (AFN) which amounted to Rp. 64.214.547,83.

Keyword:Financial Forecasting, Additional Fund Needed (AFN).

Page 3: AbstraPenerapan Peramalan Keuangan Pada Koperasi “Sumber Rejeki” Kecamatan Ngantang-Malang.k Dan Naspub

iii

A. Latar Belakang

Koperasi sebagai bentuk

badan usaha yang bergerak di

bidang perekonomian mempunyai

tatanan manajemen yang agak

berbeda dengan badan usaha

lainnya seperti BUMN maupun

BUMS. Perbedaan tersebut

bersumber dari hakikat

manajemen koperasi yang dasar

filsafahnya adalah “dari, oleh dan

untuk anggota” yang

mencerminkan pelaksanaan

filsafah demokrasi dalam dunia

usaha yang menjadi ciri khas

koperasi.

Koperasi hendaknya

menerapkan manajemen koperasi

dalam mengelola usahanya. semua

unsur-unsur manajemen koperasi

harus bekerja menurut fungsinnya

masing-masing dalam serentetan

kegiatan-kegiatan yang perlu

dilaksanakan untuk mencapai

tujuan bersama. Fungsi-fungsi

yang dimaksud meliputi: Planing,

Organizing, Actuating, dan

Controlling. Tujuan bersama

pada Koperasi “Sumber Rejeki”

yaitu maksimalisasi keuntungan.

Usaha peningkatan penjualan dan

berusaha dapat tumbuh dan

berkembang sesuai dengan tujuan

yang telah ditetapkan.

Proses perencanaan ini

merupakan bagian terpadu dari

tugas manajer keuangan, terutama

dalam kelancaran penjualan yang

membutuhkan biaya besar. Para

manajer dan investor sangat

berkepentingan dengan arus kas di

masa mendatang, maka manajer

keuangan harus

mempertimbangkan bagaimana

kemungkinan pertumbuhan dan

sumber pembiayaan akan

mempengaruhi arus kas

perusahaan. Untuk

memproyeksikan arus kas

diperlukan proyeksi laporan

keuangan (Westen dan Brigham,

1993: 334).

Agar bisa menjual produk

atau jasanya, perusahaan

membutuhkan aktiva, dan agar

penjualan meningkat, aktivanya

juga harus ditambah. Karena

penyediaan modal memerlukan

waktu, maka penting bahwa

perusahaan membuat estimasi

yang cukup tepat atas taksiran

modal yang akan diperlukan

sehingga jauh sebelumnya dapat

disusun rencana yang matang

untuk memperoleh dana tersebut

(Westen dan Brigham, 1993: 334).

Tabel 1.1 Pendapatan pada Koperasi

Sumber Rejeki

No Tahun Pendapatan (Rp)

1 2004 281.159.547,28

2 2005 634.097.000,20

3 2006 1.001.928.375,23

Page 4: AbstraPenerapan Peramalan Keuangan Pada Koperasi “Sumber Rejeki” Kecamatan Ngantang-Malang.k Dan Naspub

2

4 2007 1.950.230.058,41

5 2008 3.704.932.424

6 2009 5.573.055.144

7 2010 6.298.590.759,33

8 2011 6.506.125.144

9 2012 6.685.829.483

10 2013 6.093.362.332,64 Sumber: Laporan RAT Koperasi Sumber

Rejeki

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat

dilihat bahwa jumlah pendapatan

pada Koperasi Sumber Rejeki

menunjukkan peningkatan. Hasil

tersebut membuktikan bahwa

adanya peningkatan kinerja

keuangan yang telah dicapai

perusahaan, adanya peningkatan

tersebut juga membuktikan bahwa

koperasi dapat memanfaatkan atas

faktor-faktor produksi secara

maksimal. Koperasi tentunya

sangat membutuhkan adanya

perencanaan keuangan agar

pendapatan koperasi mengalami

peningkatan. koperasi

memerlukan adanya peramalan

keuangan guna

mempertimbangkan kemungkinan

pertumbuhan pendapatan,

seberapa kebutuhan sumber

pembiayaan dan mengantisipasi

adanya resiko kerugian di masa

yang akan datang.

Perencanaan keuangan

sangat dibutuhkan oleh Koperasi

Sumber Rejeki guna

mengantisipasi penurunan Sisa

Hasil Usaha dan ketepatan dalam

menentukan kebutuhan dana di

masa yang akan datang.

Berdasarkan penjelasan di atas,

penelitian akan difokuskan untuk

mengetahui peramalan keuangan

pada tahun 2014 dan untuk

mengetahui besarnya dana

tambahan di dalam koperasi

sumber rejeki. Data yang

digunakan adalah laporan

keuangan secara tahunan yaitu

pada tahun 2004-2013. Oleh

karena itu, judul yang diambil

oleh peneliti adalah “Penerapan

Peramalan Keuangan Pada

Koperasi “Sumber

Rejeki”Kecamatan Ngantang-

Malang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar

belakang masalah yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka

rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah :

1. Berapa hasil peramalan

penjualan pada Koperasi

“Sumber Rejeki” Kecamatan

Ngantang, pada tahun 2014?

2. Berapa dana tambahan (AFN)

yang dibutuhkan pada tahun

2014?

C. Batasan Penelitian

Batasan masalah dibuat untuk

lebih mengarahkan pembahasan

agar tidak terjadi perluasan dan

lebih terfokus sesuai dengan ruang

lingkup pembahasan. Penulis

membatasi pada data yang

digunakan yaitu laporan keuangan

tahun 2004-2013.

Page 5: AbstraPenerapan Peramalan Keuangan Pada Koperasi “Sumber Rejeki” Kecamatan Ngantang-Malang.k Dan Naspub

3

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan Penelitian

1). Untuk mengetahui peramalan

keuangan pada Koperasi ”Sumber

Rejeki” Kecamatan Ngantang

untuk tahun 2014.

2). Untuk mengetahui dana

tambahan yang dibutuhkan pada

Koperasi ”Sumber Rejeki”

Kecamatan Ngantang untuk tahun

2014.

Kegunaan Penelitian

1). Bagi Pihak Manajemen

Koperasi “Sumber Rejeki”

Kecamatan Ngantang.

Hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam menyusun

rencana keuangan di masa

mendatang.

2) Bagi Kreditur Koperasi

Sumber Rejeki

Hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam

menyusun ramalan

keuangan di masa

mendatang.

3) Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil dari penelitian ini

diharapkan dapat

memberikan tambahan

referensi, baik untuk

penelitian serupa atau

untuk menambah

pengetahuan mengenai

penyusunan rencana

keuangan koperasi.

E. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang dilakukan

oleh Bambang Edy Slamet

(2011), dengan objek penelitian

yaitu Koperasi Sae Pujon.

Kesimpulan yang diperoleh dari

penelitian tersebut bahwa

peramalan Permintaan dengan

menggunakan metode Linier

Reggretion/least Square. Dapat

diketahui bahwa tahun 2011

jumlah permintaan susu

pasteurisasi merk sae pada

koperasi pujon untuk tahun

2011 adalah sebesar 460.812,4

unit atau mengalami

peningkatan sebesar 1,954%

apabila di bandingkan dengan

tahun 2010.

F. Landasan Teori

1. Perencanaan Keuangan

Salah satu dari fungsi

manajemen adalah

perencanaan. Perencanaan

merupakan upaya antisipasi

sebelum melakukan sesuatu

agar apa yang dilakukan

dapat berhasil dengan baik.

Tujuan utama perencanaan

adalah untuk memberikan

proses umpan maju (Feed

Forward) agar dapat

memberikan arahan kepada

setiap manajer dalam

Page 6: AbstraPenerapan Peramalan Keuangan Pada Koperasi “Sumber Rejeki” Kecamatan Ngantang-Malang.k Dan Naspub

4

pengambilan keputusan

operasional sehari-hari

(M.Nafarin,2007:4).

Perencanaan

berhubungan dengan masa

depan yang penuh

ketidakpastian

(Uncertainty). Kepala

bagian financial harus selalu

mengadakan forecasting

(peramalan dan estimasi

perkiraan) terhadap masa

yang akan datang tersebut

dengan tepat. Dalam hal ini

perencanaan meliputi

perencanaan jangka panjang

(Long Range Financial

Planning) dan perencanaan-

perencanaan jangka pendek

(Short Range Financial

Planning) (Gitosudarmo dan

Basri, 2002:289).

Rencana-rencana

aktivitas tentu saja haruslah

untuk tujuan-tujuan

financial. Untuk mencapai

tujuan-tujuan tersebut

bagian finansial harus

melaksanakan 4 fungsi yaitu

(Gitosudarmo dan Basri,

2002:290):

Fungsi Investasi

Fungsi mencari dana

Fungsi pembelanjaan

Fungsi mencari dana

Perencanaan keuangan

merupakan aspek penting dari

operasi dan sumber

penghasilan perusahaan

karena membarikan petunjuk

yang mengarah,

mengkoordinasikan dan

mengontrol kegiatan

perusahaan untuk mencapai

tujuan. Proses perencanaan

keuangan dimulai dari rencana

keuangan jangka panjang

(strategi). Perencanaan

keuangan jangka panjang pada

akhirnya menjadi pedoman

bagi penyusunan rencana

jangka pendek (operasional)

dan anggaran (Sundjaja dan

Berlian, 2003: 162).

Menurut Brigham dan

Huston (2001: 120), proses

perencanaan keuangan

dimulai dengan:

a. Ramalan penjualan

Ramalan penjualan

(sales forecast) umumnya

dimulai dengan tinjauan atas

penjualan 5 atau 10 tahun

yang lalu, yang biasanya

dinyatakan dalam bentuk

grafik pertumbuhan penjualan

untuk 5 tahun terakhir.

b. Peramalan laporan keuangan,

langkah-langkahnya:

1). Meramalkan laporan laba-rugi

Laporan laba rugi untuk

tahun mendatang diramalkan

untuk mendapatkan suatu estimasi

atas laba yang dilaporkan dan

jumlah laba ditahan yang akan

akan dihasilkan perusahaan

selama lima tahun tersebut. Hal

ini memerlukan asumsi-asumsi

tentang resiko biaya operasi, tarif

pajak, beban bunga dan rasio

pembayaran deviden.

2). Meramalkan neraca

Jika penjualan dinaikkan,

maka aktivitasnya harus tumbuh,

karena perusahaan beroperasi

Page 7: AbstraPenerapan Peramalan Keuangan Pada Koperasi “Sumber Rejeki” Kecamatan Ngantang-Malang.k Dan Naspub

5

pada kapasitas yang penuh, maka

setiap pos aktivitas harus

ditambahkan jika ingin penjualan

yang lebih tinggi untuk dicapai.

3). Mendapatkan dana tambahan

yang diperlukan

Dana tambahan yang

diperlukan atau AFN

(Addinitional Fund Needed)

adalah dana yang diperoleh

perusahaan secara eksternal

melalui pinjaman atau dengan

menjual saham biasa atau preferen

baru .

2. Peramalan penjualan

Peramalan penjualan sangat

penting dalam perencanaan dan

pengambilan keputusan khususnya

di bidang produksi. Menurut

sifatnya, cara (metode untuk

melakukan ramalan tersebut dapat

dibedakan menjadi dua

pendekatan, yaitu:

a. Pendekatan kualitatif (non-

statistical method atau opinion

method)

Pendekatan ini menitikberatkan

pada pendapat seseorang. Adapun

beberapa penaksiran yang bersifat

kualitatif ini, antara lain:

1) Pendapat pimpinan bagian

pemasaran (excekutive

opinion).

2) Pendapat para petugas

penjualan (salesman).

3) Pendapat lembaga-lembaga

penyalur (channel of

distribution)/

4) Pendapat konsumen (melalui

penelitian pasar).

5) Pendapat para ahli yang

dipandang memahami

(konsultan)

b. Pendekatan kuantitatif (statistical

method and mathematical

method)

Pendekatan ini menitik beratkan

pada perhitungan-perhitungan

angka dengan menggunakan

berbagai metode statistika. Cara

penaksiran yang bersifat

kuantitatif bisa dilakukan dengan

mendasarkan diri pada data

historis dari satu variabel saja,

yaitu variabel yang ditaksir

sendiri. Adapun operasionalnya

antara lain dengan metode trend

bebas (free hand method),

metode trend setengah rata-rata

(semi average method), metode

trend moment (moment method),

metode trend least-square (least

square method), metode

kuadratik (parabolic method),

dan metode eksponensial

(exponential method).

Ramalan penjualan

merupakan faktor penting

dalam perencanaan

perusahaan karena ramalan

penjualan menentukan

anggaran jualan dan angaran

jualan menentukan anggaran

produk, anggaran biaya

pabrik, anggaran beban usaha,

anggaran kas, anggaran laba

rugi, dan anggaran neraca.

Teknik ramalan jualan dapat

dilakukan secara kualitatif

dan kuantitatif atau gabungan

keduanya (M. Nafarin, 2007:

96).

Page 8: AbstraPenerapan Peramalan Keuangan Pada Koperasi “Sumber Rejeki” Kecamatan Ngantang-Malang.k Dan Naspub

6

Ramalan penjualan

(sales forecast) umumnya

dimulai dengan tinjauan atas

penjualan selama 5 tahun atau

10 tahun yang lalu, yang

biasanya dinyatakan dalam

bentuk grafik pertumbuhan

penjualan untuk 5 tahun

terakhir (Brigham dan

Houston, 2001: 117).

3. Analisis deret berkala dan

peramalan Analisis deret berkala

(time series) adalah

sekumpulan data yang dicatat

dalam suatu periode tertentu

atau yang berurutan menurut

waktu (misal: hari, minggu,

bulan, tahun). Ahli ekonomi

Nerlove ( Gujarati,1995)

mengungkapkan bahwa

perilaku manusia banyak

dipengaruhi kondisi atau

waktu sebelumnya.

Deret berkala mempunyai

empat komponen yaitu :

a) Trend ( kecenderungan ):

Positif & Negatif.

Trend adalah keadaan data

yang menaik atau menurun

dari waktu ke waktu.

b) Variasi musim

Variasi musiman adalah

fluktuasi yang muncul secara

reguler setiap tahun yang

biasanya disebabkan oleh

iklim. kebiasaan (mempunyai

pola tetap dari waktu ke

waktu).

c) Variasi siklus

Variasi siklis muncul ketika

data dipengaruhi oleh

fluktuasi ekonomi jangka

panjang, variasi siklis ini bisa

terulang setelah jangka waktu

tertentu.

d) Variasi yang tidak tetap (

irregular variation )

Variasi random adalah

suatu variasi atau gerakan

yang tidak teratur

(irregular). Variasi ini pada

kenyataannya sulit

diprediksi.

Sumber:

http://digensia.wordpress.com/2012/08/24

/analisa-time-series/

Melakukan analisis deret

berkala baik berupa tren,

variasi musiman, dan siklus

berguna untuk mengetahui

kondisi masa mendatang.

Peramalan baik penjualan,

produksi, pertumbuhan

ekonomi, dan sebagainya baik

jangka pendek (kurang dari 1

tahun), maupun jangka

panjang (lebih dari 3 tahun)

berguna bagi penyusunan

rencana perusahaan dan

Negara. Mengetahui kondisi

masa depan baik dari sisi

produksi maupun penjualan,

mendorong perusahaan

mempersiapkan segala sesuatu

sedini mungkin, sehingga hasil

yang dicapai dapat optimal

(Suharyadi, 2008: 177).

Deret berkala mempunyai

4 komponen yaitu tren

(kecenderungan), variasi

musim, variasi siklus, dan

variasi tidak tetap (irregular

Page 9: AbstraPenerapan Peramalan Keuangan Pada Koperasi “Sumber Rejeki” Kecamatan Ngantang-Malang.k Dan Naspub

7

variation). Analisis yang

digunakan peneliti

menggunakan analisis tren.

4. Analisis Tren

Tren adalah suatu

gerakan kecenderungan naik

atau turun dalam jangka waktu

panjang yang diperoleh dari

rata-rata perubahan dari waktu

ke waktu dan nilainya cukup

rata atau mulus (smooth). Tren

data berkala bisa berbentuk

tren yang meningkat dan

menurun secara mulus. Tren

yang meningkat disebut tren

positif dan tren yang menurun

disebut tren negative. Tren

positif mempunyai

kecenderungan nilai ramalan

(Y’) meningkat dengan

meningkatnya nilai waktu (X)

dan sebaliknya dengan tren

negatif.

5. Metode Analisis Tren

Terdapat 4 metode yaitu :

a. Metode semi rata-rata

(Semi Average Method)

b. Metode kuadrat terkecil

(least square method)

c. Metode tren kuadratis

(Quadratic Trend Method)

d. Metode tren eksponensial

(Exponential Trend

Method)

Setelah menghitung dengan

4 metode tadi, sebaiknya

dilanjutkan dengan mengukur

ketepatan dilakukan dengan cara

menghitung nilai selisih antara data

dengan peramalan yang paling

kecil. Metode yang lebih baik

apabila mempunyai nilai ∑ ( Y-

Y’)2 lebih kecil. Atau mempunya

tingkat kesalahan yang lebih kecil.

G. KERANGKA PIKIR

PENELITIAN

Koperasi beroperasi dengan

melakukan kegiatan

operasionalnya berupa

pengelolaan unit-unit usaha yang

dikelolanya. Untuk mengetahui

tingkat penjualannya pada tahun

berikutnya, langkah pertama

meramalkan penjualan untuk

mengetahui penjualan tahun 2014

selanjutnya menghitung

pertumbuhan penjualan sebagai

bahan patokan peramalan dalam

menghitung laporan laba rugi dan

laporan neraca tahun 2014 yang

diproyeksikan. Langkah

berikutnya menetapkan berapa

besarnya dana tambahan (AFN)

menggunakan proporsi dan rumus

dalam koperasi.

Kerangka pikir ini dibuat

untuk memberikan gambaran

penelitian yang akan dilakukan

yaitu mengenai perencanaan

keuangan pada Koperasi “Sumber

Rejeki” Kecamatan Ngantang.

Adapun gambar dari kerangka

piker ini sebagaimana ditunjukkan

pada gambar 2.1:

Page 10: AbstraPenerapan Peramalan Keuangan Pada Koperasi “Sumber Rejeki” Kecamatan Ngantang-Malang.k Dan Naspub

8

H. METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan pada

Koperasi “Sumber Rejeki”

Kecamatan Ngantang, Jl.

Trunojoyo, No:01, Waturejo,

Ngantang, Malang. Jenis penelitian

yang penulis lakukan adalah

penelitian yang bersifat studi kasus,

Teknik yang digunakan dalam

mengumpulkan data dilakukan

memalui dokumentasi.

Dalam teknis analisis data

yang akan dilakukan adalah

memproyeksi laporan keuangan

yaitu meliputi:

1. Peramalan penjualan

Untuk menyusun peramalan

keuangan dalam penelitian ini

penulis menggunakan metode

tren dan model-model yang

terkomputerisasi. Metode

pengawasan ramalan ini,

digunakan untuk mencari nilai

terkecil dari beberapa metode

(semi rata-rata, kuadrat

terkecil, tren kuadratis, maupun

eksponensial yang dipakai oleh

data historis yang sama.

Menghitung metode setengah

rata-rata (Semi Average

Method)

menghitung metode kuadrat

terkecil (Least Square Method)

Menghitung metode tren

kuadratis (Quadratic Trend

Method)

Menghitung Metode tren

eksponensial (Exponential

Trend Method)

Memilih tren yang lebih baik.

2. Memproyeksi Neraca tahun

2014

Tahap awal menghitung tingkat

pertumbuhan total aset untuk

memproyeksi total aset.

Selanjutnya memproyeksi

neraca common size untuk

mengalokasikan total aset ke

komponen-komponennya.

3. Penentuan besarnya Tambahan

Dana yang Dibutuhkan AFN

(Additional Fund Needed)

Langkah terakhir dalam

metode peramalan laporan

Peramalan Keuangan

Peramalan Penjualan

Memilih Tren yang Lebih Baik

Melaporkan Laporan Laba/Rugi

Meramalkan Neraca

AFN

Page 11: AbstraPenerapan Peramalan Keuangan Pada Koperasi “Sumber Rejeki” Kecamatan Ngantang-Malang.k Dan Naspub

9

keuangan adalah mendapatkan

dana tambahan yang

dibutuhkan.

4. Sumber dana dan jumlahnya

Sumber dana Koperasi

Sumber Rejeki terdiri dari

modal sendiri dan modal luar.

I.PEMBAHASAN

1. Peramalan Penjualan

Ramalan penjualan

dihitung mengunakan analisis tren

dengan 4 metode yang terdiri dari

semi average method, least square

method, quadratic trend method

dan exponential trend method.

Data yang digunakan yaitu data

penjualan (pendapatan) tahun

2004-20113 dapat dilihat pada

tabel 4.1.

Berdasarkan laporan

keuangan pada Koperasi “Sumber

Rejeki” kecamatan Ngantang-

Malang, maka akan dihitung

mengunakan 4 metode peramalan

penjualan. Dari beberapa metode

tersebut, dipilih mana yang paling

tepat menduga kejadian yang

sebenarnya. Semakin tepat,

semakin baik dengan alat yang

lebih tepat akan mempunyai

derajat kesalahan yang lebih kecil,

sehingga dapat diketahui besarnya

peramalan penjualan pada tahun

2014.

Tabel 4.2 Perhitungan mengunakan

Least Square Method

Tahun

Pendapatan/ Penjualan (Y)

X Y*X X^2

2004 281,159,547.28 -9 (2,530,435,925.52) 81

2005 634,097,000.20 -7 (4,438,679,001.40) 49

2006 1,001,928,375.23 -5 (5,009,641,876.15) 25

2007 1,950,230,058.41 -3 (5,850,690,175.23) 9

2008 3,704,932,424.00 -1 (3,704,932,424.00) 1

2009 5,573,055,144.00 1 5,573,055,144.00 1

2010 6,298,590,759.33 3 18,895,772,277.99 9

2011 6,506,125,144.00 5 32,530,625,720.00 25

2012 6,685,829,483.00 7 46,800,806,381.00 49

2013 6,093,362,332.64 9 54,840,260,993.76 81

Jumlah

38,729,310,268.09

137,106,141,114.45 330

Penyelesaian:

a. mencari persamaan Y'= a + bX

nilai 𝑎 = ∑ 𝑌

𝑛=

38,729,310,268.09

10=

3,872,931,026.81

nilai 𝑏 = ∑ 𝑌𝑋

∑ 𝑋2 =137,106,141,114.45

330=

415,473,154.89 Jadi persamaan tren = Y'=

3,872,931,026.81 +

415,473,154.89 X

b. Nilai peramalan untuk tahun

2014,X=11

Y' = a + bX

= 3,872,931,026.81 +415,473,154.89 (11)

= Rp 8,443,135,730.62

Page 12: AbstraPenerapan Peramalan Keuangan Pada Koperasi “Sumber Rejeki” Kecamatan Ngantang-Malang.k Dan Naspub

10

Memilih Tren Yang Lebih Baik:

Tabel pemilihan tren yang lebih

baik terdapat pada lampiran 4.

Perhitungan dengan mengunakan

selisih terkecil yaitu:

Rumus = ∑(𝑌 − 𝑌′)2

1. Metode semi average dengan

symbol = A

2. Metode least square dengan

symbol = L

3. Metode kuadratis dengan

symbol = Q

4. Metode eksponensial dengan

symbol = E

Dari hasil peramalan pada

lampiran dapat disimpulkan bahwa

keputusan metode peramalan yang

paling tepat digunakan untuk

meramalkan penjualan tahun 2014

adalah least square method. Least

square method mempunyai

penyimpangan peramalan paling kecil

dibandingkan dengan metode tren

yang lain yaitu metode semi average

method, quadratic tren method dan

exponential trend method.

Rumus dari least square

method adalah Y’= a + bX dengan Y’

= Nilai tren, a = nilai konstanta yaitu

nilai Y pada nilai X = 0, b = Nilai

kemiringan yaitu nilai tambahan nilai

Y, apabila X bertambah satu satuan,

dan X = Nilai periode tahun.

Berdasarkan pada lampiran dapat

diketahui bahwa besarnya nilai

penjualan adalah a =

Rp.3,872,931,026.81 dan b =

Rp.415,473,154.89. Dengan hasil ini

maka persamaan least square method

adalah

Y’2014 = a+bX

Y'=3,872,931,026.81 +415,473,154.89 (11)

= Rp 8,443,135,730.62

Berdasarkan persamaan di

atas maka diperoleh peramalan

penjualan denagan menggunakan

least square method pada koperasi

Sumber Rejeki kecamatan

Ngantang Malang tahun 2014

adalah sebesar Rp.

8,443,135,730.62. Hal ini

menunjukkan adanya peningkatan

penjualan untuk tahun 2014

dibandingkan dengan tahun 2013.

Sehingga perusahaan dituntut

bekerja lebih maksimal untuk

mencapai target penjualan tahun

2014 yang telah diramalkan.

2. Hasil Perhitungan

Tingkat Pertumbuhan

Langkah selanjutnya

setelah meramalkan penjualan

tahun 2014 diketahui, maka data

dari tahun 2003 samapai dengan

ramalan penjualan tahun 2013

dihitung besarnya tingkat

pertumbuhan penjualan yang

dapat dihitung dengan

mengurangkan nilai peramalan

penjualan tahun 2014 dengan

tahun realisasi kemudian

membaginya dengan penjualan

tahun realisasi atau dengan

menggunakan rumus sebagai

berikut:

𝐺𝑡 =𝑆𝑅𝑡 − 𝑆𝑅𝑡−1

𝑆𝑅𝑡−1

Page 13: AbstraPenerapan Peramalan Keuangan Pada Koperasi “Sumber Rejeki” Kecamatan Ngantang-Malang.k Dan Naspub

11

G2013 = 8,443,135,730.62 −6,093,362,332.64

6,093,362,332.64

G2013 = 0,39 = 39%.

Bedasarkan dari perhitungan,

tingkat penjuan tersebut dapat

diketahui tingkat pertumbuhan

penjualan tahun 2014 yaitu

sebesar 39%.

3. Proyeksi Laporan Laba

Rugi

Langkah selanjutnya

metode peramalan adalah

meramalkan laporan laba rugi.

Laporan ini dibutuhkan untuk

mengestimasikan laba dan rugi

suatu perusahaan di masa yang

akan datang. Telah diketahui hasil

perhitungan peramalan penjualan

tahun 2014 yaitu sebesar

Rp. 8,443,135,730.62 dengan

tingkat pertumbuhan sebesar 39%.

4. Proyeksi Neraca

Penyusunan laporan

keuangan dapat diproyeksikan

sebagai berikut:

a. Semua aktiva lancar meningkat

secara proporsional dengan

penjualan.

b. Aktiva tetap akan meningkat

secara proporsional dengan

penjualan.

c. Rekening-rekening kewajiban

lancar (tidak termasuk hutang

bank) meningkat secara

proporsional dengan peningkatan

penjualan.

5. Tambahan Dana Yang

Dibutuhkan (AFN)

Setelah meramalkan

neraca, maka dapat diketahui

berapa dana yang dibutuhkan.

Langkah selanjutnya

perusahaan mencari sumber

pembelanjaan atau darimana

sumber dana tersebut akan

didapatkan.

Besarnya dana yang dibutuhkan =

total aktiva – total pasiva

AFN = 8,443,135,730.62 –

8,378,921,182.79

= 64,214,547.83

J. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis

perencanaan keuangan pada

koperasi “Sumber Rejeki”

kecamatan Ngantang tahun 2014,

peramalan penjualan mengunakan

Least Square Method, dengan hasil

estimasi dari pertumbuhan

penjualan pada tahun 2014 yaitu

sebesar Rp. 8,443,135,730.62 dan

memiliki tingkat pertumbuhan

sebesar 39% apabila dibandingkan

dengan tahun 2013. Peramalan

laporan laba rugi menunjukkan

adanya peningkatan laba

perusahaan yang semula pada tahun

2013 Rp. 20,587,789.00 menjadi

Rp. 28,527,024.56. Dana tambahan

yang dibutuhkan pada peramalan

Page 14: AbstraPenerapan Peramalan Keuangan Pada Koperasi “Sumber Rejeki” Kecamatan Ngantang-Malang.k Dan Naspub

12

tahun 2014 sebesar Rp.

64.214,547.83

Saran

Bedasarkan penelitian yang di

lakukan, maka ada beberapa hal

yang dapat disarankan

daripenelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi Pengurus koperasi

“Sumber Rejeki”

Koperasi “Sumber Rejeki”

diharapkan dalam

merencanakan keuangan

menggunakan peramalan

keuangan sebagai alat

perencanaan untuk kegiatan

operasional perusahaan.

Sebaiknya perusahaan

melakukan perencanaan

keuangan mulai sekarang

karena perusahaan dapat

mengetahui laba yang akan di

peroleh dan untuk mengontrol

kegiatan perusahaan untuk

mencapai tujuan dimasa yang

akan datang. Perencanaan

keuangan merupakan aspek

yang penting dari operasi dan

sumber penghasilan perusahaan

karena dapat memberikan

petunjuk yang mengarahkan,

mengkoordinasikan dan

mengontrol kegiatan

perusahaan yang telah di

tetapkan.

2. Bagi Kreditur Koperasi

“Sumber Rejeki”

Hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai

pertimbangan dalam

menyusun keuangan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya

hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai

tambahan referensi, baik

untuk penelitian serupa

dengan mengunakan

metode yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, A. 1988. Anggaran

Perusahaan. Fakultas Ekonomi

Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta.

Brigham, F dan J.F. Houston. 2001.

Manajemen Keuangan.

Erlangga Edisi 8, Jakarta.

Gitosudarmo, I dan H. Basri. 2002.

Manajemen Keuangan.

Fakultas Ekonomi

Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta.

Hendar. 2010. Manajemen

Perusahaan Koperasi.

Erlangga, Jakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran

Perusahaan. Salemba Empat

Edisi ke 3, Jakarta.

Safitri, I.M. 2012. Analisis Peramalan

Keuangan Perusahaan Jasa

Tiket Pada Terminal Tiket

Malang. Fakultas Ekonomi

Page 15: AbstraPenerapan Peramalan Keuangan Pada Koperasi “Sumber Rejeki” Kecamatan Ngantang-Malang.k Dan Naspub

13

Universitas Muhammadiyah,

Malang.

Slamet, B.E. 2011. Analisis

Peramalan Penjualan Pada

Koperasi Sae Pujon. Fakultas

Ekonomi Universitas

Muhammadiyah, Malang.

Sudjaja dan Berlian. 2003. Manajemen

Keuangan. Buku 1 Edisi ke 5

Eralangga, Jakarta.

Suharyadi dan S.K. Purwanto. 2008.

Statistika Untuk Ekonomi dan

keuangan Modern. Edisi ke 2

Salemba Empat, Jakarta

Selatan.

Westen dan F. Brigham. 1993.

Statistika untuk Ekonomi dan

Keuangan Modern. Edisi 9

Jilid 1 Erlangga, Jakarta.

Widayanti, N. 2002. Manajemen

Koperasi. PT Rineka Cipta,

Jakarta.