abstrak perancangan ulang tata letak fasilitas …

12
ABSTRAK PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI TAHU PADA UMKM MENTARI BULAN MALANG MENGGUNAKAN ALGORITMA BLOCPLAN UNTUK MEMINIMASI BIAYA MATERIAL HANDLING Oleh: Mahaka Rizal F.A.F. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya [email protected] Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Surachman SE., MSIE. Tata Letak merupakan salah satu aspek terpenting dalam perusahaan industri. Tata letak fasilitas produksi yang terencana dengan baik akan mempengaruhi efisiensi aliran produksi. UMKM Mentari Bulan merupakan unit usaha yang bergerak di bidang produksi pangan yaitu tahu. UMKM Mentari Bulan dalam perancangan tata letak fasilitas produksi belum mempertimbangkan kelancaran gerakan perpindahan bahan (material handling). Tujuan dari penelitian ini adalah merancang ulang tata letak fasilitas produksi yang menghasilkan usulan tata letak dengan biaya material handling yang lebih rendah. BLOCPLAN merupakan algoritma yang dapat digunakan untuk merancang suatu tata letak fasilitas produksi, dengan sifat campuran memungkinkan membentuk (kontruksi) dan dapat memperbaiki (improvement) suatu tata letak fasilitas produksi. Perancangan tata letak fasilitas produksi dilakukan dengan menggunakan software BLOCPLAN 90. Perancangan ulang dimulai dengan pengumpulan data jumlah, nama, luas dan derajat kedekatan fasilitas produksi. Berdasarkan hasil pengolahan BLOCPLAN, layout usulan yang terpilih adalah layout 11 dengan nilai Rscore sebesar 0,92. Layout tata letak usulan menghasilkan jarak material handling sebesar 25,6 meter dengan ongkos material handling sebesar Rp 4.985.434,- per bulan. Rancangan layout usulan lebih optimal dibandingkan layout awal karena ongkos material handlingnya lebih rendah Rp 2.154.419,- atau sebesar 30% dari ongkos material handling per bulan. Kata kunci : Tata letak, material handling, BLOCPLAN.

Upload: others

Post on 15-Nov-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS …

ABSTRAK

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI TAHU

PADA UMKM MENTARI BULAN MALANG MENGGUNAKAN

ALGORITMA BLOCPLAN UNTUK MEMINIMASI

BIAYA MATERIAL HANDLING

Oleh:

Mahaka Rizal F.A.F.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

[email protected]

Dosen Pembimbing:

Prof. Dr. Surachman SE., MSIE.

Tata Letak merupakan salah satu aspek terpenting dalam perusahaan

industri. Tata letak fasilitas produksi yang terencana dengan baik akan

mempengaruhi efisiensi aliran produksi. UMKM Mentari Bulan merupakan unit

usaha yang bergerak di bidang produksi pangan yaitu tahu. UMKM Mentari Bulan

dalam perancangan tata letak fasilitas produksi belum mempertimbangkan

kelancaran gerakan perpindahan bahan (material handling). Tujuan dari penelitian

ini adalah merancang ulang tata letak fasilitas produksi yang menghasilkan usulan

tata letak dengan biaya material handling yang lebih rendah. BLOCPLAN

merupakan algoritma yang dapat digunakan untuk merancang suatu tata letak

fasilitas produksi, dengan sifat campuran memungkinkan membentuk (kontruksi)

dan dapat memperbaiki (improvement) suatu tata letak fasilitas produksi.

Perancangan tata letak fasilitas produksi dilakukan dengan menggunakan

software BLOCPLAN 90. Perancangan ulang dimulai dengan pengumpulan data

jumlah, nama, luas dan derajat kedekatan fasilitas produksi. Berdasarkan hasil

pengolahan BLOCPLAN, layout usulan yang terpilih adalah layout 11 dengan nilai

Rscore sebesar 0,92. Layout tata letak usulan menghasilkan jarak material handling

sebesar 25,6 meter dengan ongkos material handling sebesar Rp 4.985.434,- per

bulan. Rancangan layout usulan lebih optimal dibandingkan layout awal karena

ongkos material handlingnya lebih rendah Rp 2.154.419,- atau sebesar 30% dari

ongkos material handling per bulan.

Kata kunci : Tata letak, material handling, BLOCPLAN.

Page 2: ABSTRAK PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS …

ABSTRACT

THE RELAYOUT OF TOFU PRODUCTION FACILITIES AT UMKM

MENTARI BULAN MALANG USING BLOCPLAN ALGORITHM TO

MINIMIZE MATERIAL HANDLING COSTS

By:

Mahaka Rizal F.A.F.

Faculty of Economics and Business Brawijaya University

[email protected]

Advisor:

Prof. Dr. Surachman SE., MSIE.

Layout is one of the most important aspects in an industrial company. The

layout of well-planned production facilities will affect the efficiency of the

production flow. UMKM Mentari Bulan is a business unit engaged in food

production, namely tofu. The Mentari Bulan UMKM in designing the layout of

production facilities has not considered the smooth movement of materials

(material handling). The purpose of this research is to redesign the layout of

production facilities that produce proposed layouts with lower material handling

costs. BLOCPLAN is an algorithm that can be used to design a layout of production

facilities, with the nature of the mixture allowing forming (construction) and can

improve (improvement) a layout of production facilities.

The design of the production facility layout is carried out using

BLOCPLAN 90 software. The redesign starts with collecting data on the number,

name, extent and degree of proximity of the production facilities. Based on the

results of BLOCPLAN processing, the selected layout layout is layout 11 with a

Rscore value of 0.92. The proposed layout layout results in a material handling

distance of 25.6 meters with material handling costs of Rp. 4,985,434, - per month.

The design of the proposal layout is more optimal than the initial layout because

the cost of material handling is lower at Rp 2,154,419, - or 30% from material

handling costs per month.

Keywords: Layout, material handling, BLOCPLAN.

Page 3: ABSTRAK PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS …

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan industri pangan

memiliki peran penting peran penting

dalam penguatan ketahanan pangan di

Indonesia. Usaha mikro, kecil dan

menengah (UMKM) adalah salah satu

contoh industri yang berkembang saat ini.

Sesuai dengan Undang-Undang No. 9

Tahun 2005, struktur industri di Indonesia

didominasi oleh usaha atau industri skala

mikro, yaitu usaha dengan nilai aset per

tahun kurang dari 50 juta rupiah dan nilai

penjualan kurang dari 300 juta rupiah (BPS,

2008). Hal ini ditandai dengan naiknya

jumlah UMKM yang terdaftar di Indonesia

pada Kementerian Koperasi dan UMKM

Indonesia dari tahun 2012 sejumlah

56.534.592 UMKM ke tahun 2013 menjadi

57.895.721 UMKM (Depkop, 2013).

UMKM Mentari Bulan Malang

merupakan salah satu UMKM yang sedang

berkembang di Kabupaten Malang. UMKM

Mentari Bulan Malang didirikan pada tahun

2015 dengan produknya tahu putih dan tahu

goreng. UMKM Mentari Bulan Malang

mampu mengolah rata-rata ±170 kg dengan

waktu produksi lebih kurang 10 jam

perharinya. UMKM Mentari Bulan saat ini

memiliki karyawan produksi berjumlah 4

orang, packing 5 orang dan distributor 5

orang. Proses produksi tahu dilakukan

secara manual tenaga manusia seperti

pencucian, perendaman, pemasakan,

pencetakan, pendinginan, perebusan dan

penggorengan, sedangkan pada proses

penggilingan dan packing menggunakan

peralatan semi manual yaitu mesin giling

dan mesin handpress plastik.

Tata letak merupakan salah satu

aspek yang terpenting dalam perusahaan

industri. Tata letak juga menjadi salah satu

faktor yang memiliki peran penting dalam

peningkatan produktivitas perusahaan. Tata

letak fasilitas produksi adalah pengaturan

dimana manusia, mesin/alat dan bahan

material bekerja secara bersamaan dalam

satu kesatuan untuk tujuan tertentu

(Heragu, 2016). Pengaturan tata letak

fasilitas produksi sebaik mungkin perlu

dilakukan untuk menunjang kelancaran

proses produksi yang pada akhirnya mampu

mencapai efektivitas dan efisiensi. Tata

letak fasilitas produksi yang kurang

terencana dengan jarak perpindahan bahan

yang kurang baik dapat menimbulkan

masalah seperti penurunan produksi dan

peningkatan pengeluaran biaya.

Pemindahan bahan atau material

handling yaitu suatu aktivitas yang penting

dalam aktivitas produksi dan berkaitan erat

dengan perencanaan tata letak fasilitas

produksi. Pemindahan bahan mempunyai

peranan penting dalam perencanaan suatu

pabrik. Wignjosoebroto (2003)

menjelaskan, pemindahan bahan mulai dari

bahan baku hingga produk jadi dapat

berlangsung sekitar 40 sampai 70 kali

Page 4: ABSTRAK PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS …

pemindahan atau hampir 50 sampai 70%

dari keseluruhan aktivitas produksi.

Pemindahan bahan menentukan besar

kecilnya jumlah material handling cost.

Kegiatan material handling termasuk ke

dalam aktivitas yang menambah biaya, oleh

karena itu aktivitas pemindahan bahan

sedapat mungkin untuk diminimalisir jarak

perpindahannya dengan cara mengatur tata

letak fasilitas produksi atau departemen

yang ada.

Tahu adalah gumpalan protein

kedelai yang diperoleh dari hasil

penyaringan kedelai yang telah digiling

dengan penambahan air. Proses pembuatan

tahu prinsip dasarnya sama yaitu meliputi

proses perendaman kedelai, penyaringan

ampas kedelai, penambahan sari

penggumpal, pencetakan, pemotongan,

penggorengan dan pengemasan. Proses

pembuatan tahu dapat dikategorikan ke

dalam proses aliran material forward

(maju), dengan proses urutan pengerjaan

material yang tetap.

UMKM Mentari Bulan Malang

memiliki desain tata letak fasilitas produksi

yang belum berdasarkan perancangan tata

letak sistematis. Jarak fasilitas penggilingan

dengan fasilitas pemasakan berjauhan. Hal

ini menyebabkan aliran material handling

semakin panjang. Pola aliran material

handling pada layout UMKM Mentari

Bulan tidak beraturan. Jarak material

handling fasilitas penggilingan pada

fasilitas pemasakan berjauhan. Fasilitas

pemasakan menuju fasilitas-fasilitas

produksi selanjutnya juga memiliki jarak

yang jauh, karena peletakan fasilitas-

fasilitas produksinya tidak berdekatan

sesuai dengan urutan proses pengerjaan

bahan/material.

Perancangan tata letak dapat

dilakukan dengan beberapa metode,

misalkan CRAFT, CORELAP,

BLOCPLAN, dan ALDEP. Metode

BLOCPLAN mampu mengolah data

kualitatif dan kuantitatif sekaligus

(Tompkins, 2003). Algoritma BLOCPLAN

merupakan model perancangan fasilitas

yang dikembangkan oleh Charles E.

Donaghey dan Vanina F. Pire tahun 1991

(Heragu, 2007). Metode BLOCPLAN

merupakan metode hybrid dengan

algoritma kontruksi maupun algoritma

perbaikan. Metode BLOCPLAN merupakan

suatu pendekatan perancangan ulang

dengan analisa komputer berupa program.

Program tersebut akan membentuk layout

jenis blok dengan menggunakan Activity

Relationship Chart (ARC), From To Chart

dan aliran proses sebagai input (Widodo,

2006). Pemilihan metode BLOCPLAN

penulis gunakan sebagai acuan perbaikan

tata letak fasilitas produksi UMKM Mentari

Bulan Malang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Page 5: ABSTRAK PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS …

Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis kondisi awal tata letak

fasilitas produksi tahu pada UMKM

Mentari Bulan Malang, melakukan

perancangan rekomendasi tata letak

fasilitas produksi yang lebih optimal pada

UMKM Mentari Bulan Malang dan

membuat rekomendasi tata letak fasilitas

produksi yang dapat memberikan jarak

material handling yang minimum pada

UMKM Mentari Bulan Malang.

KAJIAN TEORI

Tata Letak

Tata letak merupakan tata cara

pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna

menunjang kelancaran proses produksi

(Wignjosoebroto, 2009). Pengaturan

fasilitas ini berguna untuk menentukan luas

area fasilitas ditempatkan, kelancaran

gerakan material handling, penyimpanan

material permanen maupun temporer,

peletakan posisi pekerja dan sebagainya.

Tata letak pabrik dapat dilaksanakan pada

pengaturan fasilitas produksi yang sudah

tertata juga bisa sebagai perencanaan tata

letak pabrik yang baru sekalipun.

Tipe-tipe tata letak

1. Berdasaran aliran proses

2. Berdasarkan lokasi material tetap

3. Berdasarkan kelompok produksi

4. Berdasarkan fungsi atau macam proses

Tahap Perancangan tata letak

1. Analisa produk

2. Analisa proses

3. Rute produksi

4. Peta proses

5. Peta proses operasi

6. Pengembangan usulan tata letak

Pemindahan Bahan (Material Handling)

Pengertian material handling menurut

American Material handling society

(AMHS) dinyatakan sebagai seni dan ilmu

yang meliputi penanganan (handling),

pemindahan (moving), pembungkusan atau

pengepakan (packaging), penyimpanan

(storing) sekaligus pengendalian atau

pengawasan (controlling) dari bahan atau

material dengan segala bentuknya (Apple,

1990). Material handling adalah aliran

bahan yang harus direncanakan secermat

mungkin sehingga material dapat

dipindahkan pada saat dan menuju lokasi

yang benar (Wignjosoebroto, 2003).

Tujuan Pemindahan Bahan (Material

Handling)

Tujuan pokok dari perencanaan sistem

material handling menurut Wignjosoebroto

(2003) antara lain.

a. Menambah kapasitas produksi.

b. Mengurangi limbah buangan (waste).

c. Memperbaiki kondisi area kerja.

d. Memperbaiki distribusi material.

e. Mengurangi biaya.

Page 6: ABSTRAK PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS …

Biaya Pemindahan Bahan (Material

Handling)

Ongkos Material Handling (OMH)

ialah suatu biaya yang timbul akibat adanya

aktivitas material dari satu mesin ke mesin

lain atau dari suatu proses ke proses

selanjutnya yang besarnya ditentukan

sampai pada suatu tertentu (Sutalaksana,

1997). Satuan yang dipakai adalah

Rupiah/meter gerakan. Tata letak fasilitas

dapat ditentukan dengan dasar penentuan

ongkos material handling. Tata letak yang

memiliki total ongkos material handling

terkecil belum tentu menjadi tata letak yang

baik karena masih banyak faktor lain yang

harus dipertimbangkan. Faktor tersebut

ialah alat angkut, cara pengangkutan dan

jarak pengangkutan. Tujuan dibuatnya

perencanaan material handling yakni:

1. Meningkatkan kapasitas.

2. Memperbaiki kondisi kerja.

3. Memperbaiki pelayanan kepada

konsumen.

4. Meningkatkan kelengkapan dan

kegunaan ruangan.

5. Mengurangi ongkos.

Metode Pengukuran Jarak Fasilitas

Pengukuran jarak suatu lokasi

terhadap lokasi lain dapat ditentukan

dengan beberapa macam sistem, antara

lain:

1. Jarak Euclidean

2. Jarak Rectilinear

3. Jarak Aisle

4. Jarak Adjacency

Algoritma BLOCPLAN

Algoritma BLOCPLAN merupakan

suatu algoritma hybrid yang dikembangkan

Donaghey dan Pire di tahun 1991.

Algoritma ini dapat menyelesaikan

permasalahan bersifat single story maupun

multi story layout (Heragu, 2007).

Algoritma ini dipakai sebagai perancangan

tata letak fasilitas yang sifatnya

construction maupun improvement.

Algoritma BLOCPLAN merupakan

algoritma heuristik yang menggunakan data

kualitatif maupun data kuantitatif. Terdapat

tiga macam data yang dapat digunakan

untuk menyediakan flow data yang

dibutuhkan. Pertama kualitatif dengan

ARC, kedua secara kuantitatif dengan flow

matrix dan ketiga dengan informasi jenis

dan jumlah produk yang diproduksi dengan

urutan proses pembuatan untuk tiap

produknya.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan

penelitian berjenis deskriptif yang

menekankan penyajian data, menganalisis

dan menginterpretasikan data. Penelitian

deskriptif bertujuan untuk menuturkan

Page 7: ABSTRAK PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS …

pemecahan masalah berdasarkan data-data

yang ada (Narbuko, 2005). Metode

deskriptif adalah penelitian yang

dimaksudkan untuk menyelidiki kondisi,

keadaan atau hal lain yang telah disebutkan

yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk

laporan penelitian (Arikunto, 2006).

Penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif karena data yang dikumpulkan

bersifat dapat diukur, dengan tujuan

menguji hipotesis yang ditetapkan

sebelumnya.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di UMKM

Mentari Bulan yang terletak di Jalan

Wirosentanan Desa Gedog Wetan

Kabupaten Malang. Penelitian ini mulai

dilaksanakan pada 2 Mei 2019 sampai 30

Juni 2019.

Metode Pengolahan Data

1. Analisis rancangan perbaikan tata letak

Layout awal;

Identifikasi aliran material

Metode yang dipakai dalam

perhitungan jarak yaitu perhitungan

jarak rectilinear. Jarak dihitung

dengan formulasi:

dij = │xi-xj│ + │yi-yj│

Keterangan:

dij = jarak antara fasilitas i dan j

xi = koordinat x pada pusat fasilitas i

xj = koordinat x pada pusat fasilitas j

yi = koordinat y pada pusat fasilitas i

yj = koordinat y pada pusat fasilitas j

Perhitungan OMH awal

Rumus yang digunakan dalam

menghitung biaya material

handling sebagai berikut:

OMH/m =a + b + c + d + e

s

OMH total = OMH x s total

Keterangan:

a = biaya tenaga kerja (Rp)

b = biaya bahan bakar (Rp)

c = biaya listrik (Rp)

d = biaya perawatan (Rp)

e = biaya depresiasi (Rp)

s = jarak aliran bahan (m)

s total = jarak aliran bahan total

(m)

Perncangan layout usulan dengan

SLP

ARC

Worksheet

Data luas fasilitas produksi

2. Pembuatan alternatif layout usulan

3. Perbandingan layout awal dan layout

usulan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses pembuatan tahu pada

UMKM Mentari Bulan cukup sederhana

sama seperti pabrik tahu pada umumnya.

Pembuatan tahu pada UMKM Mentari

Bulan ini masih menggunakan teknologi

sederhana, sebagian besar prosesnya masih

Page 8: ABSTRAK PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS …

dilakukan oleh tenaga manusia. Mesin

giling yang digunakan untuk mengubah

kedelai rendaman menjadi bubur kedelai

masih bertenaga dinamo diesel. Proses

pemasakan bubur kedelai dilakukan dengan

menggunakan tenaga uap yang dihasilkan

oleh ketel berdimensi 140x90x100 cm

berbahan bakar kayu.

Proses pembuatan tahu UMKM Mentari

Bulan dilakukan dengan cara continue.

Adapun tahap-tahap pembuatannya adalah

sebagai berikut.

Identifikasi Tata Letak Awal

Peletakan fasilitas produksi

penggilingan menuju fasilitas produksi

pemasakan berjauhan. Begitu pula dengan

jarak fasilitas produksi pemasakan menuju

lemari pendingin. Letak fasilitas produksi

perebusan dengan penggorengan juga

bersimpangan jauh.

Peta proses produksi di atas

menunjukkan urutan-urutan proses operasi

pembuatan tahu pada UMKM Mentari

Bulan. Perbaikan yang mungkin dilakukan

adalah mengurangi waktu menunggu antar

operasi yang disebabkan adanya jarak yang

berlebihan pada peletakan fasilitas-fasilitas

produksi.

Page 9: ABSTRAK PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS …

Activity Relationship Chart atau peta

keterikan berfungsi untuk mengetahui

derajat hubungan keterikan aktifitas pada

proses satu dengan lainnya. Adapun

Activity Relation Chart pada UMKM

Mentari Bulan dapat dilihat pada gambar

berikut ini.

Berikut merupakan hasil

pengukuran jarak dan ongkos material

handling antar fasilitas proses pada tatak

letak awal.

Perancangan Tata Letak Usulan

Berdasarkan hasil pengolahan data

menggunakan BLOCPLAN, layout

alternatif yang dipilih merupakan layout

dengan nilai Rscore tertinggi, yaitu layout

11 dengan nilai Rscore sebesar 0,92.

Berikut ini merupakan gambar layout 11

pada BLOCPLAN.

Setelah layout alternative dihasilkan

BLOCPLAN, perlu dibuat visualisasi ulang.

Output BLOCPLAN hanya berbentuk

tampilan pengalokasian area, maka

visualisasi diperlukan agar lebih mudah

dipahami. Berikut merupakan gambar

rancangan layout usulan setelah

divisualisasi ulang.

Page 10: ABSTRAK PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS …

Perancangan layout usulan

dilakukan berdasarkan hasil output

BLOCPLAN yang memiliki nilai Rscore

tertinggi yaitu layout 11 dengan nilai

Rscore 0,92. Perancangan dilakukan tanpa

mengubah kebutuhan luas fasilitas

produksi, namun fasilitas produksi terpisah

digabungkan misal pada fasilitas masak,

saring dan cetak. Berikut merupakan tabel

jarak dan ongkos material handling pada

layout usulan.

Analisis Perbandingan Tata Letak Awal

dan Tata Letak Usulan

Berikut merupakan perbandingan

ongkos material handling pada layout

usulan dengan layout awal.

Ongkos material handling pada

layout usulan lebih rendah dibandingkan

dengan ongkos material handling pada

layout awal. Biaya material handling awal

yang harus dikeluarkan dalam satu bulan

sebesar Rp 7.139.853,- sedangkan pada

layout usulan dikeluarkan OMH sebesar Rp

4.985.434,-. Hal tersebut membuktikan

bahwa algoritma BLOCPLAN dapat

menghasilkan jarak optimal dalam

perancangan tata letak fasilitas produksi,

sehingga ongkos material handling lebih

rendah dibandingkan dengan layout awal

tanpa metode perancangan sistematis.

Wignjosoebroto (2003)

menjelaskan, tata letak yang baik mampu

memberikan output yang lebih besar

dengan ongkos yang sama atau lebih

sedikit. Waktu yang dibutuhkan dalam

perpindahan bahan baku dari fasilitas

produksi satu ke fasilitas produksi lain juga

dapat dipersingkat, sehingga secara total

waktu produksi dapat lebih singkat.

Page 11: ABSTRAK PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS …

Kebutuhan ruang penyimpanan yang tidak

diperlukan dan waktu menunggu bahan

baku dapat dikurangi dengan pendeknya

jarak antar departemen.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil

berdasarkan penelitian yang telah

dilaksanakan terkait usulan tata letak

UMKM Mentari Bulan adalah sebagai

berikut.

1. Pembangunan tata letak fasilitas

produksi pada UMKM Mentari Bulan

Malang tidak berdasarkan perancangan

tata letak sistematis.

2. Layout usulan yang terpilih adalah

layout dengan jarak antar fasilitas

produksi berdekatan dan derajat

hubungan keterikan antar fasilitas

produksi relevan (layout 11).

3. Perancangan tata letak dengan

menggunakan BLOCPLAN dapat

memberikan tata letak dengan ongkos

material handling yang lebih rendah.

Saran

Adapun saran yang diberikan

berdasarkan hasil penelitian ini sebagai

berikut.

1. Perbaikan tata letak fasilitas produksi

pada UMKM Mentari Bulan perlu

dilakukan agar aliran proses produksi

menjadi optimal dan produktivitas

pekerja meningkat.

2. Metode BLOCPLAN dapat digunakan

UMKM Mentari Bulan sebagai metode

dalam perancangan tata letak

sistematis untuk mendapatkan layout

yang lebih optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Apple, James, M. 1990. Tata Letak Pabrik

dan Pemindahan Bahan. Bandung:

Institut Teknologi Bandung.

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik. 2008. Usaha Kecil,

Mikro, Menengah. Dilihat 21 Agustus

2019. http://bps.go.id.

Departemen Koperasi Republik Indonesia.

2013. Perkembangan Data Usaha

Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan

Usaha Besar (UB) Tahun 2012-2013.

Dilihat 22 Agustus 2019.

http://depkominfo.go.id.

Gunawan, J. Wijaya, Tanti Octavia, dan

Felecia. 2015. Perancangan Tata

Letak Fasilitas pada PT. Lima Jaya.

Jurnal Titra, Vol. 3, No. 2, Juni 2015,

pp. 195-202.

Heragu, Sunderesh S. 2007. Facilities

Design. Boston: PWS Publishing

Company.

Page 12: ABSTRAK PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS …

Heragu, Sunderesh S. 2008. Facilities

Design Third Edition. New York: CRC

Press.

Heragu, Sunderesh S. 2016. Facilities

Design Third Edition. New York: CRC

Press.

Narbuko, Cholid & Achmadi, Abu. 2005.

Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi

Aksara.

Sutalaksana, Iftikar Z. 1997. Perancangan

Sistem Kerja. Bandung: Departemen

Teknik Industri ITB.

Tompkins, James A., et al. 2003. Facilities

Planning, Third Edition. New York:

John Wiley & Sons, Inc.

Wignjoseobroto, Sritomo. 2003. Tata Letak

Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi

ke Tiga. Surabaya: Guna Widya.

Wignjosoebroto, Sritomo. 2009. Tata Letak

Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi

ke Empat. Surabaya: Guna Widya.