abstrak kerja praktek

Upload: samsul-maarif

Post on 18-Jul-2015

327 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KERJA PRAKTEK CRITICAL REVIEW PENYUSUNAN REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA TEGAL TAHUN 2011-2032

OLEH: SAMSUL MAARIF JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Email:[email protected]

Abstrak Didalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wiayah Kota Tegal ini, sangat memberikan pengalaman baru terhadap para mahasiswa yang terjun langsung untuk menggali pengetahuan melalui kerja praktek (KP) yang dilakukan khususnya di bidang perencanaan wilayah dan kota. Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah dapat mengaplikasikan teori-teori perencanaan wilayah dan kota yang diperoleh selama perkuliahan,sehingga nantinya dalam kerja praktek yang dilakukan, dapat menganalisis dan membandingkan teori perencanaan yang ada dengan penyusunan laporan yang telah dilakukan secara langsung (praktek di lapangan).Selain itu, hal ini dilakukan karena selama ini, para mahasiswa hanya cenderung mendapatkan pemahaman mengenai ilmu perencanaan yang hanya sebatas teori, sehingga nantinya dapat digunakan menjadi landasan untuk mengkritisi kekurangan dan kelebihan yang ada berdasarkan ilmu perencanaan yang telah diajarkan. Substansi yang banyak dikritisi didalam laporan ini adalah metode penelitian dan kritisi terhadap siteplan dan peta perencanaan Kota Tegal. Namun, selama proses kerja praktek di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tegal, praktikan menemukan beberapa aspek dalam substansi materi penyusunan RTRW Kota Tegal yang kurang relevan dengan teori-teori yang didapatkan selama perkuliahan. Pada bagian akhir laporan ini, dijelaskan masukan bagi pihak Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota guna pengembangan substansi materi ilmu perencanaan serta masukan bagi pihak instansi tempat praktikan melaksanakan kerja praktek dan instansi terkait lainnya untuk pembenahan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan selanjutnya. Keywords: perencanaan, kritik, RTRW

1

1.

Latar Belakang Pendahuluan dalam bahasan ini terdiri atas latar belakang penulisan laporan kerja praktek

dan latar belakang pelaksanaan pekerjaan penyusunan Rencana Tata Ruang wilayah Kota Tegal1.1

Latar Belakang Penulisan Laporan Kerja Praktek Latar belakang penyusuanan laporan kerja prakek ini adalah sebagai Critical terhadap

penyusunan laporan yang telah dilakukan selama menjalankan kerja praktek di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tegal, sehingga nantinya dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak jurusan perencanaan wilayah dan kota serat masukan bagi instansi terkait sebgai pembenahan untuk pelaksanaan penyusunan laporan selanjutnya. Sehingga dengan demikian penyusunan laporan kerja praktek ini tidaklah ditekankan pada subtansi mengenai gambaran mengenai pekerjaan yang telah dilaksanakan selama kerja praktek (KP) melainkan lebih ditekankan kepada masukan atau kritisi terhadap penyimpangan penyusunan laporan yang telah di buat atau yang dianggap tidak sesuai dengan teori perencanaan yang telah di ajarkan. Kerja praktek yang dilakukan selama kurun waktu kurang lebih selama tiga bulan tersebut harus dimanfaatkan oleh praktikan sebagai pengamat dan pelaku selayaknya seseorang yang berprofesi dalam dunia kerja selama proses perencaan yang ditetapkan, sehingga terlibat secara langsung untuk berkontribusi dalam pekerjaan yang dilakukan. Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, praktikan melakukan tinjauan kritis praktek perencanaan menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Bab I menjelaskan secara singkat tentang gambaran pekerjaan penyusunan RencanaTata Ruang Wilayah Kota Tegal yang menjadi bahan kerja praktek mahasiswa.

2. Bab II melakukan critical review terhadap metodologi pekerjaan, dasar teori pekerjaan,pelaksanaan pekerjaan, dan sintesis kerja praktek yang dilaksanakan oleh praktikan terhadap dasar-dasar teori yang ada.

3. Bab III menjelaskan tentang kesimpulan critical review dan rekomendasi.Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kerja praktek bertujuan untuk memahami dan membandingkan antara teori dengan praktek dan dituangkan dalam bentuk critical review terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan. Critical review ini merupakan pengalaman pekerjaan yang diperoleh yang diwujudkan dalam koreksi dan manfaat praktek pekerjaan.

1.2

Latar belakang Pelaksanaan Penyususnan Revisi Rencana tata Ruang Wilayah

2

Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah di

maksudkan sebagai pengendali

pembangunan yang ada di suatu wilayah atau kota. penyusunan rencana pembangunan tersebut tentunya berbasis pada kondisi yang ada di dalam kota atau wilayah yang terkait. Sedangkan kondisi suatu wilayah atau kota tidaklah bersifat permanen, melainkan perubahan dari waktu ke waktu, Misalnya selama 10 tahun. Salah satu penyebab dilakukan revisi RTRW adalah adanya pembangunan skala local maupun nasional yang akan banyak membawa perubahan terhadap kota dan wilayah tersebut. Kota tegal termasuk dalam kawasan cepat berkembang, sehingga penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah kota Tegal ini diharapkan mampu mengakomodasi segala kepentingan yang terkait dengan pemanfaatan ruang sebagai sarana percepatan pembangunan wilayah. Perembangan ini akan terus berlangsung sering dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan dapat menyebabkan perkembangan wilayah yang tidak terarah. Oleh karean itu, perlu adanya piata ruang untuk menjaga kelestarian sumberdaya yang ada sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal dan efisien. Penyusunan RTRW Kota Tegal adalah suatu upaya penataan ruang yang lebih terpadu untuk memmanfaatkan sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sumber adaya buatan sekaligus merupakan wadah bagi rencana sektoral yang dilaksanakan di Kota Tegal. Dengan adanya penataa ruang ini nantinya di harapkan pembangunan di Kota Tegal akan lebih terencana, terarah, terpada, dan berkesinambungan. Namun seirng dangan berjalannya waktu, aktivitas masyarakat di Kota Tegal juga mengalami perubahan. Rencana pembangunan local untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyak dilakukan di Kota Tegal. Penyusunan Rencana Taata Ruang wilayah Kota Tegal disesuaikan dengan kondisi wilayah dan disertai dengan kajian dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam skla provinsi (RTRWP) maupu nasional (RTRWN). Penyusunan Penataan ruag harus mangacu pada UU No.26 tahun 2007, sehingga muatan didalamnya minmala juga harus mangacu pada undang-undang tersebut. Selanjutnya muatan RTRW juga harus memuatan kedudukan kota terhadap wilayah sekitar terhadap kota maupun wilayah sekitar dan provinsi maupun nasional harus ditetapkan. RTRW yang akan dsusunsecara substansial di harapkan memenuhi/sesuai dengan materi yang termuat dalam undang-undang No.26 tahun 2007 tentang penataan Ruang serta tetap sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan keadaan. Hal ini di maksudkan agar tata ruang yang ada : a. Mempunyai kualitas (Kelengkapan dan Kedalaman) dari setiap aspek

perencanaan sesuai dengan undang-undang No.26 Tahun 2007 tentang penataan ruang dan pedoman penyusunan yang telah disempurnakan

3

b.

Dapt lebih dioperasionalkan dengan meningkatkan keberfungsian/kemenfaatan

antara lain dalam penyusunan progara-program sektoral dan daerah dalam memecahkan issue/permasalahan pemanfaatan ruang, dalam koordinasi, keterpaduan, dan sinkronisasi program, pendanaan, ruang/lokasi dan kelembagaan. c. Selalu dapa mengakomodasi : Perkembangan sosial-ekonomi yang terjadi dengan tetap memagang prinsip

pembangunan yang berkelanjutan termasuk dalam pengertian ekologis Kibijakan dan sasaran pembangunan di samping untuk melihat apakah

perwujudan tata ruang yang ada masih sejalan dengan rencana yang diingnkan atau perlu penyempurnaan 1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARN 1.2.1. Maksud Maksud dari kegaiatan penyusunan dokumen ini akan memerikan bantuan teknis dalam penyusuanan RTRW Kota Tegal, untuk membantu percepatan penyusunan produk tata ruang sesuai dengan amanat UU No.26 Tahun 2007 tentang penataan ruang RTRW Kota Tegal ini nantinya akan berfungsi sebagai masa ruang dari pola dasar pembangunan dan arahan kegiatan pembangunan untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat. 1.2.2. Tujuan Tujuan yang di harapkan adalah tersusunya RTRW Kota Tegal yang sesuai dengan UU No.26 Tahun 2007 yang ememnuhi kebutuhan pembanguna dengansenantiasa berwawasan lingkungan, efisiensi dalam alokasi investasi bersinergi dan dapat dijadikan acuan dalam program pembangunan untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat. 1.2.3. Sasaran Sasaran yang diharapkan adalah tersusunya RTRW Kota Tegal yang sesuai dengan UU No.26 tahun 2007, adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang ada di wilayah perencanaan

sesuai dengan keadaaan yang ada, khususnya yang terkait dengan aspek tata ruang 2. Menganalisis kondisi dan kebutuhan pengembangan wilayah berdasarkan data

yang ada, diselaraskan dengan karajteristik wilayah perencanaan

4

3.

Merumuskan hasil kajian dan ananlisi pengembangan wilayah yang telah

dilakukandalam bentuk rencana tata ruang wilayah sesuai dengan pedoman perencanaan yang dipersyarakatkan. 4. Merumuskan ketrpaduan program-program pembangunan dan kebijakan

pengembangan wilayah perencanaan yang dapat digunakan sebagai pendorong minat investasi sampai dengan akhir waktu perencanaan. 5. 6. Mengkoordinasi pembangunan antar wilayah dan sector Merumuskan Draf perda RTRW Kota Tegal

1.2 RUANG LINGKUP 1.2.1 Ruang Lingkup Wilayah Letak Kota Tegal berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal dimana keduanya merupakan hinterland dari pengaruh Kota Tegal. Secara geografis Kota Tegal terletak pada posisi 1090 08 1090 10 Bujur Timur dan 060 50 060 53 Lintang Selatan dengan luas wilayah sebesar 39,68 km2, setelah tukar guling dengan Kabupaten Brebes. Batas wilayah Kota Tegal secara administratif dapat diuraikan sebagai berikut : Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat : Laut Jawa : Kabupaten Tegal : Kabupaten Tegal : Kabupaten Brebes

Secara administratif, Kota Tegal terbagi dalam 4 kecamatan dengan 27 kelurahan. Jumlah penduduk Kota Tegal dari tahun 2006 dan tahun 2007 mengalami peningkatan dari 245.728 jiwa menjadi 247.076 jiwa. Peningkatan jumlah penduduk tersebut bisa disebabkan karena beberapa faktor antara lain kelahiran maupun migrasi (perpindahan) terutama migrasi yang datang ke wilayah perencanaan. Berikut adalah tabel jumlah penduduk Kota Tegal tahun 2007. Laju pertumbuhan penduduk adalah peningkatan/ angka pertumbuhan penduduk pada tiap-tiap tahun. Pertumbuhan penduduk dapat disebabkan oleh faktor kelahiran,

5

kematian, dan migrasi (pindah dan datang). Pertumbuhan penduduk Kota Tegal sangat rendah, dari tahun 2002 sampai 2007 kurang dari satu persen. Pada tahun 2007 pertumbuhan penduduk Kota Tegal sebesar 0,55%; tahun 2006 sebesar 0,16%. Bahkan pada tahun 1999 pertumbuhan penduduk Kota Tegal sebesar -0,03%, hal ini membuktikan bahwa laju pertumbuhan penduduk Kota Tegal sangat rendah.

1.2.2 Ruang Lingkup Substansial RTRW Kota Tegal ini merupakan produk rencana tata ruang yang berisikan rumusan tentang arahan pengembangan dan pemanfaatna ruang jangka panjang 20 tahun, yaitu daru tahun 2011 s.d tahun 2031. Ruang lingkup substansi penysusunan RTRW Kota Tegal ini meliputi: a. Tujuan, kebijakan dan stategi penataan ruang wilayah kota

b. Rencana struktur ruang wilayah kota yang meliputi sistem perkotaan di wilayahnya yang terkait dengan kawasan kota dan sistem jaringan prasarana kota; c. Rencana pola ruang wilayah yang meliputi kawasan lindung dan kawasan budidya d. Penetapan kawasan strategis Kota e. Arahan pemanfaatan ruang kota yang berisi indikasi program utama jangka menengah lima tahunan, dan f. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota yang berisi peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan intensif dan disintetif, serta arahan sanksi. 1.2.3 Ruang lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan penyusunan revisi RTRW Kota Tegal terbagi beberapa tahapan, yaitu tahapan laporan pendahuluan, tahapan laporan antara, dan tahan darf laporan akhir dan tahap laporan akhir. 1. Tahapan laporan pedahuluan berisi tanggapan kerangka acuan yang

berisikan masukan dan penyempurnaan, metodolgo pendekatan, ruang lingkup wiayah kegiatan, kerangka piker dan rencana kerja, jadwal seluruh kegiatan. Selain itu pada tahap ini harus memunculkan isu strategis wilayah baik dalam

6

lingkup local maupun regional serta sudah merumuskan perfume RTRW Kota Tega 2. Tahapan laporan antara meliputi kegiatan survey daerah untuk

mengumpulkan data dan peta baik primer maupun sekunder, analisa potensi kawasan pengembagan dan permasalahan serta konsep rencana tata ruang wilayah Kota Tegal dengan skala peta 1 : 50.000 yang dibuat dengan analisa pada kedalam peta RBI (Rupa BUmi Indonesia) yang di keluarkan oleh bakosurtanal skal 1: 25.000 3. Tahan draf akhir, tahap ini merupakan penyempurnaan terhadap draf

laporan akhir berdsarkan hasil pembahasan.

1.3

7

2.

Penutup Pada bahasan ini, praktikan akan mencoba untuk memberikan kesimpulan menyangkut

kelebihan dan kekurangan/ kelemahan pekerjaan Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis KEK Kendal. Penarikan kesimpulan didapatkan dari hasil critical review proses dan substansi materi selama pelaksanaan kerja praktek di perusahaan konsultan CV.Trihita Karana. Sekaligus merumuskan manfaat yang diperoleh praktikan selama proses Kerja Praktek dan memberikan saran yang ditujukan kepada stakeholder terkait.4.1

Kesimpulan Kelebihan Pelaksanaan Pekerjaan Kelebihan dari pekerjaan Penyusunan Rencana TataRuang Kawasan Strategis KEK

a.

Kendal adalah: 1. Merupakan pekerjaan yang berhubungan erat dengan bidang perencanaan sehingga memberikan gambaran yang jelas menyangkut apa itu perencanaan tata ruang. 2. Pengaplikasian standar-standar dalam analisisnya, dimana selama ini belum diajarkan dalam perkuliahan, sehingga dapat menjadi acuan dalam pengembangan materi perkuliahan bidang PWK. 3. Mengetahui praktek perencanaan dan ikut terlibat secara langsung b. Kekurangan Pelaksanaan Pekerjaan Kekurangan/ kelemahan dari pekerjaan Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis KEK Kendal adalah: 1. Pada tahap persiapan, pemilihan lokasi perencanaan tidak memiliki data pendukung yang lengkap sehingga kesulitan menentukan batasan atau deliniasi wilayah perencaan

2. Kurang memperhatikan analisis mengenai ketersediaan ruang terbuka hijau dikawasanperencanaan tersebut atau tidak sesuai dengan standart UU penataan ruang no.26, juga pembuatan barier yang kurang untuk mereduksi kebisigan dan polusi terhadap wilayah sekitar

3. Dalam penataan kawasan KEK Kendal, kurang memperhatikan struktur dan penataansecara spasial dan lebih memfokuskan kepada bentuk atau massa bangunan.

4. Terlalu mengandalkan data-data sekunder padahal validitasnya masih perlu dikaji lebihlanjut dan pada sebagian data, tahun pembuatannya pun tergolong tahun lama dan seharusnya sudah tidak referensial..

5. Landasan teoritis kurang diaplikasikan dalam laporan, beberapa substansi penyusunan laporan tidak sinergi dengan teori-teori yang dibuat sehingga hal tersebut akan sangat mempengaruhi rendahnya kualitas produk perencanaan yang dihasilkan.4.2

Manfaat Kerja Praktek

Manfaat yang diperoleh praktikan selama mengikuti pekerjaan Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis KEK Kendal adalah sebagai berikut: 1. Dapat membandingkan teori perencanaan yang didapatkan selama perkuliahan dengan kondisi riil profesi perencana di dunia pekerjaan. 2. Memperoleh pengalaman bagaimana tahapan-tahapan pra-rencana sampai tersusunannya produk akhir perencanaan. 3. Melatih diri untuk lebih dapat bekerja dalam kelompok/ tim dan berdiskusi untuk penyelesaian pekerjaan. 4. Lebih responsif terhadap proses penyusunan produk-produk tata ruang.4.3 a.

Saran Bagi Pihak Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

1. Perlunya pengembangan substansi materi perkuliahan terutama materi tentang standarstandar dalam perencanaan infrastruktur karena selama ini mahasiswa kesulitan memperoleh panduan standar-standar tersebut. 2. Kurangnya penjelasan secara rinci bagaimana prosedural selama mengikuti kerja praktek dan posisi mahasiswa didalamnya sehingga mahasiswa kurang memahami esensi inti pelaksanaan kerja praktek.b.

Bagi pihak Konsultan 1. Perlu adanya komitmen dan profesionalisme dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan yang dilaksanakandan bukan hanya sekedar berorientasi untuk memperoleh keuntungan. 2. Perbaikan pada sistem koordinasi tim dan penjadwalan progres kerja agar penyusunan pekerjaan dapat berjalan secara sinergi dan tepat waktu sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati bersama. 3. Perekrutan tenaga ahli dalam setiap pekerjaan haruslah memenuhi standar kompetensi pekerjaan yang dilakukan dan memadai. 4. Perlunya memperhatikan sinergitas dan keterhubungan penyusunan laporan dari awal sampai akhir, serta output produk perencanaan yang dihasilkan sekurang-kurangnya mengikuti prosedur yang tercantum dalam KAK.

c.

Bagi Instansi pemerintah Terkait Perencanaan Tata Ruang Adanya dukunagan yang tinggi dari pemerintah terkait, seperti BAPPEDA dan dinas terkait

lainnya sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan lancar Penyediaan data-data dasar termasuk data statistik dan pemetaan yang memadai, up to date, dan terpercaya sehingga produk perencanaan yang dihasilkan dari proses input data-data tersebut memiliki kualitas yang baik dan dapat diimplementasikan secara tepat dan relevan dengan kaidah-kaidah perencanaan tata ruang. Daftar Pustaka Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 21 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Perubahannya; Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 22 tahun 2003 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung; Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2004 tentang Garis Sempadan; Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 33 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang Kabupaten Kendal; Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 25 Tahun 2007 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kaliwungu Kendal.