abstrak - institutional repository uin syarif hidayatullah...

112
ABSTRAK Masjid merupakan tempat ibadah umat Islam untuk melakukan shalat berjamaah dan berbagai aktivitas keagamaan yang berpusat dimasjid. Masjid juga sebagai pengembangan umat islam dari segi intelektual, emosional dan spiritual agar membentuk pribadi-pribadi yang berakhlaq baik dan mampu menghadapi perkembangan zaman dengan ilmu pengetahuan yang islami. Masjid Astra adalah masjid perkantoran yang dikelola oleh Yayasan Amaliah Astra yang didirikan oleh PT. Astra Internasional Tbk. Masjid Astra sebagai pusat ibadah dan kajian Islam bagi para karyawan dan masyarakat Sunter. Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej aktifitas keagamaan di masjid Astra menggunakan fungsi-fungsi manajemen secara umum yakni POAC (Planning, Organizing, Actueting, Controlling ), namun dalam sistem pengawasan internal yang dilakukan Yayasan Amaliah Astra menggunakan sistem PDCA ( Planning, Do, Check, Action ), sehingga dapat mengukur progress kinerja para pengurus dan anggota. Dalam penulisan skripsi ini, Penulis meneliti untuk mengetahui bagaimana aplikasi manajemen Masjid Astra Sunter dalam meningkatkan aktifitas keagamaan karyawan Astra. Terkait aplikasi manajemen maka penulis memfokuskan pada fungsi-fungsi manajemen yakni planning, organizing, actuating dan controlling yang dilakukan oleh masjid Astra. Untuk mengetahui aplikasi manajemen masjid Astra, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu prosedur sebuah penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau pelaku yang diamati. Dari hasil yang diamati, penulis menilai bahwa aplikasi manajemen masjid Astra sudah cukup baik. Baik itu dari segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Apa lagi didukung dengan sistem PDCA dalam pengawasan internal Yayasan Amaliah Astra pada Masjid Astra Sunter, sehingga segala aktifitas dakwah berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan. i

Upload: vancong

Post on 02-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

ABSTRAK

Masjid merupakan tempat ibadah umat Islam untuk melakukan shalat

berjamaah dan berbagai aktivitas keagamaan yang berpusat dimasjid. Masjid juga

sebagai pengembangan umat islam dari segi intelektual, emosional dan spiritual

agar membentuk pribadi-pribadi yang berakhlaq baik dan mampu menghadapi

perkembangan zaman dengan ilmu pengetahuan yang islami.

Masjid Astra adalah masjid perkantoran yang dikelola oleh Yayasan

Amaliah Astra yang didirikan oleh PT. Astra Internasional Tbk. Masjid Astra

sebagai pusat ibadah dan kajian Islam bagi para karyawan dan masyarakat Sunter.

Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej aktifitas keagamaan di

masjid Astra menggunakan fungsi-fungsi manajemen secara umum yakni POAC

(Planning, Organizing, Actueting, Controlling ), namun dalam sistem pengawasan

internal yang dilakukan Yayasan Amaliah Astra menggunakan sistem PDCA

( Planning, Do, Check, Action ), sehingga dapat mengukur progress kinerja para

pengurus dan anggota.

Dalam penulisan skripsi ini, Penulis meneliti untuk mengetahui bagaimana

aplikasi manajemen Masjid Astra Sunter dalam meningkatkan aktifitas

keagamaan karyawan Astra. Terkait aplikasi manajemen maka penulis

memfokuskan pada fungsi-fungsi manajemen yakni planning, organizing,

actuating dan controlling yang dilakukan oleh masjid Astra.

Untuk mengetahui aplikasi manajemen masjid Astra, penulis

menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu prosedur sebuah penelitian yang

menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau

pelaku yang diamati. Dari hasil yang diamati, penulis menilai bahwa aplikasi

manajemen masjid Astra sudah cukup baik. Baik itu dari segi perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Apa lagi didukung dengan sistem

PDCA dalam pengawasan internal Yayasan Amaliah Astra pada Masjid Astra

Sunter, sehingga segala aktifitas dakwah berjalan dengan baik sesuai dengan

perencanaan.

i

Page 2: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim

Alhamdulillah, segala puji serta rasa syukur yang teramat dalam, penulis

panjatkan kepada Allah SWT atas nikmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis

haturkan kepada para nabi dan rasul, Muhammad saw kepada keluarganya,

sahabatnya dan orang-orang yang berdakwah serta mengikuti petunjuknya hingga

akhir zaman.

Penulis sangat berbahagia dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang

berjudul ”Manajemen Masjid Astra dalam Meningkatkan Aktifitas

Keagamaan Karyawan PT. Astra Sunter Jakarta Utara“. Dengan penuh

perjuangan dan pengorbanan penulis lalui sehingga pada akhirnya dapat

terselesaikan juga.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari

segi moril maupun materil oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ayah Emod Nursomad dan Ibu Djuarsih yang memberikan banyak

perhatiannya, pengorbanannya dan motivasinya sehingga penulis dapat tegar

dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini, I love abi dan umi.

2. Kurnia Ningsih dan Edi Kurniawan, Efi dan Ari Sesar Wijaya terima kasih

atas saran, dukungan dan doanya.

Page 3: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

iii

3. Dr. Arief Subhan MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

beserta staf-stafnya yang telah banyak membantu dari segi administrasi dan

dalam proses kegiatan belajar mengajar.

4. Drs. Hasanuddin Ibnu Hibban MA. Selaku Ketua Jurusan Manajemen

Dakwah, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan studi di Jurusan

Manajemen Dakwah.

5. Drs. Cecep Castrawijaya, MA. Selaku Sekretaris Jurusan Manajemen

Dakwah yang telah membantu penulis dalam administrasi di fakultas.

6. Dr. Idris Abdul Shomad MA. Selaku pembimbing yang telah bersedia

mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan saran dan

nasehatnya yang bermanfaat, semoga Allah selalu memberikan rahmat dan

perlindunganNya.

7. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang banyak

membantu penulis dalam memberikan reverensi buku- buku dalam

penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Syaefurrohman, Muhammad Syarif dan Ahmad Luthfy Achtar yang

sudah berkenan mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian di masjid

Astra Sunter Jakarta Utara

9. Teman-teman aku yang di Y.UPEKA tetap semangat dalam berdakwah di

jalan Allah. khususnya Ajat, Barian, Purwandi, dan Sandi serta akhwatnya

Efi Kamisah, dan Dewi Marini terima kasih atas dukungan dan perhatian

Page 4: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

iv

teman-teman sehingga penulis menjadi semangat dalam menyelesaikan

skripsi ini.

10. Teman-teman aku seperjuangan angkatan 2005-2006 Manajemen Dakwah

“B“. yang telah memberikan motivasi penulis agar segera menyelesaikan

skripsi. Khususnya buat Anggriansyah yang gagah, Indrawan yang

organisator dan Asif yang kalem serta Winarto yang tegas.

11. Terimakasih kepada para penguji yang sudah berkenan meluangkan waktu

untuk dapat memberikan saran dan masukan.

12. Semua pihak yang membatu dan memotivasi serta memberikan kritik dan

saran, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Semoga amal baiknya diterima dan dilipat gandakan

oleh Allah. Amin Ya Rabbal a’lamin.

Atas bantuan moril maupun materil semua pihak, penulis mengucapkan

banyak terimakasih, semoga Allah memberikan kemudahan dalam hidupnya,

diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya dalam ketaatan kepada Allah. Dan

semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya buat

pembaca.

Jakarta, 11 Maret 2010

Penulis

Page 5: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK …………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR............................................................................. ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………… v

Bab I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………..… ……. 1

B. Pembatasan dan Perumusan masalah…………………………. 5

C. Tujuan dan Manfaat penelitian……………………………….. 6

D. Metode Penelitian……………………………………………… 7

E. Tinjauan Pustaka……………………………………………… 9

F. Sistematika penulisan………………………………………… 9

Bab II : TINJAUAN TEORITIS………………………………………. 11

A. Manajemen…………………………………………………… 11

1. Pengertian manajemen…………………………………… 11

2. Fungsi-fungsi manajemen………………………………… 13

3. Unsur-unsur manajemen………………………………….. 16

B. Masjid…………………………………………………………. 18

1. Pengertian Masjid………………………………………….. 18

2. Fungsi Masjid………………………………………………. 20

3. Peranan Masjid……………………………………………... 22

C. Pengertian Manajemen Masjid………………………………… 26

D. Pengertian Aktifitas Keagamaan………………………………. 27

E. Pengertian dan Karakteristik Karyawan ………………………. 32

Page 6: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

vi

Bab III : GAMBARAN UMUM MASJID ASTRA……………….. 36

A. Sejarah berdirinya Masjid Astra…………………………… 36

B. Letak Geografis……………………………………………. 39

C. Visi, Misi dan Tujuan Masjid Astra……………………….. 39

D. Program Kegiatan Masjid Astra……………………………. 41

E. Struktur kepengurusan Masjid Astra………………………… 42

F. Sarana dan Prasarana Masjid Astra…………………………. 45

Bab IV: ANALISIS MANAJEMEN MASJID ASTRA DALAM

MENINGKATKAN AKTIFITAS KEAGAMAAN KARYAWAN… 48

A. Aplikasi Manjemen Masjid Astra Sunter…………………… 51

1. Planing ( Perencanaan )…………………………. 51

2. Organizing ( Pengorganisasian )………………… 71

3. Actuating ( Penggerakkan )…………………….. 73

4. Controling ( Pengawasan )……………………… 75

5. Analisis SWOT…………………………………. 77

B. Kegiatan Keagamaan di Masjid Astra Sunter………………. 81

C. Faktor penghambat dalam Manajemen Masjid Astra Sunter dan cara

Penyelesaiannya…………………………………………….. 83

Bab V : PENUTUP……………………………………………………. 84

A. Kesimpulan…………………………………………………. 84

B. Saran-saran………………………………………………….. 85

Daftar Pustaka…………………………………………………………… 86

Lampiran-lampiran……………………………………………………….. 89

Page 7: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

vii

Page 8: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ketika Rasulullah tiba di Madinah dalam perjalanan hijrah dari Mekkah,

program pertama yang dilakukan Rasulullah SAW adalah mendirikan masjid

yang dikenal dengan Masjid Quba. Tujuan Rasulullah mendirikan masjid tersebut

adalah untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT bagi orang-orang yang

beriman. Hal itu menggambarkan bahwa masjid adalah lembaga risalah yang

memiliki fungsi dan peran utama dalam membangun khoirul ummah.

Agar kebersamaan dalam perjuangan bisa termanifestasi, persamaan

persepsi perjuangan dan strateginya yang merupakan suatu yang harus dilakukan.

Masjid merupakan sarana yang paling tepat untuk melakukan itu, karena masjid

memiliki kedudukan yang penting dalam masalah ini, yakni sarana perjuangan

bagi umat muslimin.1

Masjid adalah tempat ibadah umat Islam yang pertama dibangun oleh

Rasulullah SAW pada saat hijrah ke Madinah. Sebagaimana firman Allah SWT :

1 Ahmad Yani, Perjuangan Memakmurkan Masjid : Kajian Praktis Bagi Aktifis Masjid,

( Jakarta : Dea Press, 2000 ), Cet. Ke- 3

1

Page 9: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

2

∫∇ ⊂⟩≅…≅⎥ϖ≅≈Α ∫ℜ Β≅∫≥ ∫Α ∫⊄ ⎠ϕ≅≅⎠α ⟩⇐ ⎮Α ⎠ℜ ⎮⊂≅∫∈≅⎮≈Α∫⊄

⎠⊃≅⎟>…≈Α Β≅⎠Ι ∫⊕≅∫↵ ⟩Α ⎮⊕≅∫↵ ⎠⊃≅⎟>…≅≈Α∫φ≅⎠ς≅⟩ν≅∫↵ ⌠ϕ≅⌠

ℵ≅⎮♦≅∫⊆ Β≅∫ℵ≅⎥≅℘⎠Α

⎮⊕≅⎠↵ Α⎮⊂≅⌠℘ ⎮⊂≅⌠÷⎥≅⊆ ⎮∅∫Α ∫≠⎠≅⋅≅Φ⟩≈ ⊄⌠Α ©≅⟩Φν≅

⎮♦≅∫↓ ∫⊃≅⎟>…≈Α ⎥⇐⎠Α ∫σ≅⎮β≅∫⊆ ⎮ℑ≅∫≈ ∫⊄ ∫∇ ⊂⟩≅• ⎥λ≅≈Α ©∫≅

Μ ⟩Α ∫⊄

∫⊕≅⎮⊆ ⎠φ≅∫Ν≅⎮∪≅≅⌠

ℵ≅≈⎮Α

Artinya : Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.( QS. At-Taubah : 18 ) Sebagai umat Islam, kita tidak boleh puas hanya sampai pada keberhasilan

membangun masjid yang megah, karena itu Rasulullah SAW mengingatkan agar

diperhatikan dan diupayakan juga pemakmuran masjid seoptimal mungkin

sesudah pembangunannya selesai. Karakter dan identitas seseorang yang hatinya

meyakini bahwasannya ia beriman kepada Allah dan hari akhir ialah orang-orang

yang senantiasa terpaut hatinya untuk memakmurkan masjid sebagai tempat

meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Sesungguhnya orang yang beriman

akan mendapatkan pertolongan Allah di mana tidak ada pertolongan pada hari

kiamat yakni salah satunya orang yang memakmurkan masjid. Jangan sampai

sebuah masjid yang dibangun dengan megah dan indah, tetapi hanya sedikit orang

yang memakmurkannya. Rasulullah SAW bersabda :

يا تي على ا لناس ز ما ن يتبا هو ن بالمسجد ثم ال يعمرو نها ا ال

)ر واه ابو داود (قليال

Page 10: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

3

Artinya : Sungguh akan datang pada umatku suatu masa di mana mereka saling bermegah-megahan dengan membangun masjid tapi yang memakmurkannya hanya sedikit ( HR Abu Daud ) Untuk dapat mengoptimalkan fungsi dan peran masjid pada masa ini, kita

harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana masjid difungsikan pada masa

Rasulullah SAW, sebagaimana yang dikehendaki Allah SWT.

Menurut Miftah Faridl: Masjid adalah peradaban Islam, bukan sekedar sebuah tempat kegiatan keagamaan dan kebudayaan, tetapi merupakan suatu tata kelembagaan yang menjadi sarana pembinaan masyarakat dan keluarga muslim serta insan-insan peradaban Islam. 2

Kehidupan dan perkembangan Islam berpangkal di Masjid dan berujung di

Masjid. Dikatakan demikian, karena masjid merupakan awal kebangkitan umat

Islam mulai dari pembinaan generasi yang tangguh, tempat bermusyawarah, dan

juga sebagai tempat memperkuat ukhuwah Islamiyah di antara umat Islam.

Masjid secara sederhana mengandung arti dan fungsi sebagai tempat umat

Islam melaksanakan shalat berjamaah, berzikir, mengikuti khutbah jum’at serta

masjid juga sebagai tempat umat Islam melaksanakan ibadah sunnah yakni i’tikaf

di bulan Ramadhan.

Masjid mempunyai fungsi yang lebih luas dari itu. Sebagaimana kita

ketahui, pada zaman Rasulullah SAW dan para sahabatnya, masjid merupakan

satu-satunya pusat aktivitas umat Islam. Ketika itu, Rasulullah SAW memulai

membina para sahabat yang menjadi kader tangguh dan terbaik umat Islam

generasi awal untuk memimpin, memelihara dan mewarisi ajaran-ajaran agama

dan peradaban Islam yang bermula dari masjid.

Keberadaan masjid yang disebut sebagai “Rumah Allah“, selain

melambangkan eksistensi umat Islam, juga melambangkan kesatuan pengabdian

2 Ahmad Yani dan Satori Ismail, Menuju Masjid Ideal, ( Jakarta : LP2SI Haramain, 2001), h.10

Page 11: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

4

dan ketaatan manusia kepada Sang Khaliq yakni Allah SWT. Kesatuan dalam

aqidah maupun kesatuan dalam menjalankan prinsip-prinsip muamalat.

Dalam perjalanan sejarah dunia Islam, masjid yang eksis di tengah-tengah

umat pada kurun waktu berabad-abad yang silam di Timur Tengah, Asia Tengah,

Asia Selatan sampai Asia Tenggara telah mempotensikan masjid sebagai tempat

pendidikan. Pada masa itu banyak mu’minin yang menuntut ilmu di masjid-

masjid terpenting di Saudi Arab (Mekah dan Madinah), Kairo, Baghdad (Irak),

Cordova (Spanyol), dan lain-lain. Dan setelah itu mereka kembali ke tanah air

masing-masing sebagai agen perubahan, reformis Islam dan pejuang kemerdekaan

bagi bangsanya.3.

Seiring perjalanan waktu, maka kemajuan dan kesejahteraan umat Islam

seharusnya tetap berbasis di masjid. Jama’ah masjid adalah sumber daya umat

yang secara terus-menerus harus ditingkatkan kualitasnya, baik kualitas keimanan,

keislaman, akhlak/moral, tutur kata, kecerdasan maupun tingkat kesejahteraan

sebagai khairul ummah (umat terbaik) yang seharusnya menjadi uswatun hasanah

di tengah-tengah masyarakat heterogen.

Dilihat dari segi bangunannya Masjid Astra Sunter cukup megah dan

indah, namun tidak hanya keindahannya, manajemen yang diterapkannya pun

sangat baik, ini dilihat dari segi program kegiatan-kegiatannya yang dilaksanakan

begitu banyak serta pengurus yang konsisten dalam memakmurkan masjid.

Masjid Astra ini terletak di tengah-tengah pabrik industri yang berada

dijalan Gaya Motor Raya. No 3 Sunter II Jakarta Utara tepatnya berada di depan

Astra Internasional, karena letaknya di daerah pabrik industri kemungkinan orang-

3 Ahmad Jauhari, Kumpulan Naskah Khutbah Juam’at Membentuk Genarasi Qur’ani,

(Jakarta : BMI Departemen Agama RI, 2007) h.28-30

Page 12: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

5

orang yang datang ke masjid untuk sholat berjamaah dan mengikuti kajian-kajian

keislaman ke masjid Astra adalah para karyawan. Kita mengetahui bahwa

karyawan adalah orang yang bekerja di suatu lembaga / perusahaan yang rata-rata

berorientasi kepada maisyah atau finansial yang bersifat keduniawian .

Masjid Astra Sunter merupakan tempat ibadah dan peningkatan aktifitas

keagamaan bagi para karyawan yang berorientasi kepada ukhrawi atau yang

bersifat akhirat agar seimbang kebutuhan karyawan baik dari segi dunia maupun

akhirat maka pengurus masjid Astra mengoptimalkan fungsi masjid dalam hal

memakmurkannya

Dari permasalahan di atas penulis akan meneliti sejauh mana penerapan

Manajemen Masjid Astra Sunter dalam Meningkatkan Aktifitas Keagamaan

Karyawan PT. Astra Sunter. Agar terbentuknya kesejahteraan lahir dan batin

karyawan. Sehingga menjadi manusia yang bertaqwa yang mengharapkan hanya

keridhaan Allah SWT.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar tidak terjadi perluasan permasalahan dan konsistensi persoalan yang

dibahas, maka dalam skripsi ini penulis akan membatasinya pada masalah

manajemen Masjid Astra dalam meningkatkan aktifitas keagamaan karyawan

Astra Sunter di Jakarta utara.

2. Perumusan Masalah

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan terfokus, maka penulis perlu

membuat sebuah rumusan. Penulisan skripsi ini dirumuskan dalam rangka

Page 13: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

6

menjawab permasalahan : Bagaimana Aplikasi Manajemen Masjid Astra Sunter

dalam Meningkatkan Aktifitas Keagamaan Karyawan Astra ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Akademik

Skripsi ini diharapkan dapat menambah cakrawala dan khazanah Ilmu

Pengetahuan khususnya Jurusan Manajemen Dakwah, dan umumnya pada

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Jakarta

b. Praktis

1. Untuk mengetahui aplikasi manajemen yang telah diterapkan oleh pengurus

Masjid Astra Sunter dalam menjalankan aktifitas dakwahnya.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat yang dihadapi oleh Masjid

Astra Sunter dalam manajemen dakwah yang diimplementasikan serta

mencari tahu bagaimana penyelesaiannya dalam menghadapi hambatan-

hambatan tersebut.

3. Tujuan yang diharapkan dari penulis skripsi adalah memberikan saran

pemikiran bagi proses pengelolaan manajemen masjid Astra Sunter.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaatnya dari penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan acuan dalam rangka pengembangan kegiatan dakwah

karyawan di masjid Astra Sunter khususnya dan umumnya pada masjid-

masjid yang lain.

Page 14: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

7

2. Mendapatkan masukan berupa data-data yang akan dijadikan bahan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Untuk menambah dan meningkatkan wawasan penulis tentang manajemen

Masjid Astra Sunter.

D. Metodelogi Penelitian

1. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Masjid Astra

Sunter Jakarta Utara sebagai sarana ibadah dan pengembangan, dalam hal ini

penulis mengambil data-data dari pimpinan dan pengurus Masjid Astra Sunter

Jakarta Utara .

b. Objek penelitian

Sedangkan yang menjadi objek dari penelitian ini yaitu bagaimana aplikasi

manajemen Masjid Astra dalam meningkatkan aktifitas keagamaan karyawan

Astra Sunter Jakarta utara.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode kualitatif,

menurut Taylor yang dikutip oleh Lexy Moeleong, Penelitian Kualitatif adalah

prosedur sebuah penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang atau pelaku yang diamati.4

4 Lexy Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif ( Bandung : Remaja Karya, 1989 ), h. 3

Page 15: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

8

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan

data yaitu dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi, sebagai berikut:

a. Teknik Observasi

Observasi yakni penulis mendatangi langsung ke tempat penelitian di masjid

Astra Sunter guna memperoleh data yang tajam, akurat dan faktual tentang hal-hal

yang menjadi objek penelitian. Selain itu, penulis juga melihat, mendengar dan

mengamati langsung dari dekat kegiatan kepengurusan masjid Astra .

b. Teknik Wawancara

Wawancara ini dilakukan oleh penulis agar memperoleh data yang objektif

mengenai program kepengurusan masjid dengan cara mengajukan pertanyaan-

pertanyaan secara langsung kepada nara sumber tentang segala sesuatu yang

berkaitan langsung dengan penulis. Dalam hal ini dengan pimpinan dan pengurus

masjid Astra Sunter.

c. Teknik Dokumentasi

Yaitu peneliti mencari, membaca dan mempelajari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan tertulis seperti jurnal, buletin, agenda, notulen

rapat dan brosur yang terdapat di masjid Astra Sunter dan sebagainya.

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penulis membatasi waktu penelitian pada bulan September sampai selesai,

adapun lokasi penelitian di Masjid Astra Sunter terletak di Jalan Gaya Motor

Raya. No 3 Sunter II Jakarta Utara tepatnya berada di depan Astra Internasional

Sunter. Untuk menghubungi masjid Astra via telepon, yaitu : ( 021 ) 6508525.

Page 16: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

9

4. Teknik Analisis Data

Dalam penulisan skiripsi ini, penulis menggunakan metode kualitatif,

dengan pendekatan deskriptif-analisis terhadap manajemen masjid Astra dalam

meningkatkan aktifitas keagamaan karyawan Astra. Penulis mencoba

memaparkan segala informasi yang didapat dengan menggabungkan data-data

yang telah diperolehnya.

E. Tinjauan Pustaka

Penulis belum pernah menemui pembahasan yang sama mengenai

Manajemen Masjid Astra Sunter dalam Meningkatkan Aktifitas Keagamaan

Karyawan PT Astra. Ada bahasan yang penulis dapatkan serupa dengan tema ini

dari sisi keilmuan Manajemen Masjid Yaitu:

• Arianto, Manajemen Masjid As-Sinah Dalam Meningkatkan Aktifitas

Keagamaan Pedagang Di Pusat Grosir Cililitan (PGC ) Jakarta Timur.

Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Manajemen Dakwah, Tahun 1428 H/

2007 M. Skripsi ini membahas tentang manajemen masjid secara

keseluruhan, Aplikasi bidang program, Aplikasi bidang kepengurusan,

sikap dan perhatian pengurus masjid, Analisis SWOT Masjid As-Sinah.

Namun, tema tersebut tidak mengurangi urgensi pembahasan dengan tema

yang penulis bahas kali ini, karena dari segi pembahasan objek yang ditelitinya

sungguh berbeda.

F. Sistematika Penulisan

Page 17: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

10

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mencantumkan sistematika

penulisan agar mempermudah dalam penyusunan skripsi, adapun penyusunan

skripsi ini di bagi ke dalam lima bab dengan rincian sebagi berikut :

Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian

dan sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan Teoritis

Dalam bab ini menjelaskan pengertian manajemen, unsur manajemen,

fungsi manajemen, pengertian masjid, fungsi dan peranan, pengertian

manajemen masjid. Pengertian aktifitas keagamaan, pengertian

karyawan, dan karakteristik karyawan.

Bab III : Gambaran Umum Tentang Masjid Astra Sunter.

Dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran umum Masjid Astra

Sunter yang meliputi : sejarah berdirinya masjid astra, letak geografis,

visi, misi dan tujuan Masjid Astra Sunter, program kegiatan Masjid

Astra, struktur kepengurusan Masjid Astra Sunter, sarana dan

prasarana Masjid Astra Sunter

Bab IV : Analisis Manajemen Masjid Astra Sunter dalam Meningkatkan Aktifitas

Keagamaan Karyawan PT Astra Sunter. Bab ini membahas tentang:

Aplikasi manajemen Masjid Astra Sunter; Planning (Perencanaan),

Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Penggerakkan),

Controlling (Pengawasan), Kegiatan Keagamaan di masjid Astra

Page 18: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

11

Sunter, Analisis SWOT Masjid Astra, Faktor-faktor penghambat

Manajemen Masjid Astra Sunter dan cara penyelasaiannya.

Bab V : Penutup

Bab ini terdiri dari Kesimpulan, Saran-saran, Daftar Pustaka serta

Lampiran-lampiran.

Page 19: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

11

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Dari segi etimologi, manajemen berasal dari bahasa inggris berupa kata

kerja “ to manage“ yang sinonimnya antara lain to hand (mengurus), to control

(memeriksa), to guide (memimpin), jadi apabila hanya dilihat dari asal katanya

manajemen berarti pengurusan, pengendalian, memimpin atau membimbing.1

Sedangkan manajemen di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti :

a. Proses penggunaan sumber daya yang efektif untuk mencapai sasaran.

b. Pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi.2

Adapun pengertian manajemen mempunyai tiga pandangan, yaitu

manajemen sebagai proses, manajemen sebagai kolektivitas, dan manajemen

sebagai seni dan ilmu.

1 EK. Mochtar Effendi, Manajemen ; Suatu pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam,

( Jakarta; Bharatara Karya Aksara, 1986), cet. Ke-1, h.9 2 DepDikBud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1990 ), Cet. Ke-

3. h. 623

Page 20: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

12

1. Manajemen sebagai suatu proses, pendapat yang dikemukakan oleh para ahli

berbeda-beda, diantaranya yaitu :

a. George R. Terry, dikutip oleh Manullang dalam buku Dasar-Dasar

Manajemen : ”Manajemen adalah proses yang terdiri dari perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan dengan menggunakan tenaga manusia dan sumber

lainnya.”3

b. Menurut James A.F. Stoner, seperti dikutip oleh A.M. Kadarman dan

Yusuf Udaya dalam buku Pengantar Ilmu Manajemen mengatakan bahwa

“Manajemen adalah proses merencanakan, pengorganisasian, memimpin dan

mengendalikan berbagai upaya dari organisasi guna tercapainya tujuan organisasi

yang telah ditentukan.”4

2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas, adalah kolektivitas orang-orang yang

melakukan aktivitas manajemen. Jadi, dengan kata lain segenap orang-orang yang

melakukan aktivitas manajemen dalam suatu lembaga tertentu. Dalam arti

singular (tunggal) disebut manajemen, menurut Prof Drs. Zaini Muchtarom,

“Manajemen adalah aktivitas untuk mengatur kegunaan sumber daya bagi

terciptannya tujuan organisasi secara efektif.”5

3. Manajemen sebagai suatu seni dan ilmu. Chester I Barnard dalam bukunya The

Function of the Executive, yang dikutip oleh Manullang mengakui bahwa

manajemen itu adalah suatu “seni“ dan juga sebagai “ilmu”. Demikian pula Henry

3 M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, ( Jakarta : Ghalia Indonesia, 1996 ). Cet. Ke-

15. h. 4 4 A. M. Kadarman dan yusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen ,( Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama, 1997), Cet. Ke-5 h.9 5 H. Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, ( Yogyakarta : Al-Amin dan

IKFA, 1996 ) Cet. Ket-1, h. 37.

Page 21: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

13

Fayol, Alfian Brown, Hororid Koontz, Cyryl O’Donnel, dan George R. Terry

yang dikutip juga oleh Manullung dalam bukunya Dasar-Dasar Manajemen

berpendapat bahwa “Manajemen itu adalah suatu seni sekaligus suatu ilmu”.

Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata

mendatangkan hasil dan manfaat, sedangkan manajemen sebagai suatu ilmu

berfungsi menerangkan fenomena-fenomena (gejala-gejala), kejadian-kejadian,

keadaan-keadaan, jadi sifatnya memberikan penjelasan-penjelasan.“6

Dari beberapa definisi manajemen yang dipaparkan diatas, bahwasannya

dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen adalah suatu proses pengaturan kerja

yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang telah ditentukan baik dari perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan dan tindakan pengawasan, yang dilakukan untuk

mencapai sasaran dan tujuan dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan

sumber daya lainnya secara efektif dan efisien.

2. Fungsi-Fungsi Manajemen

Fungsi-fungsi manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam

manajemen, karena kegiatan di dalam suatu manajemen itu termasuk fungsi-

fungsi manajemen yang secara umum dikemukakan oleh George R.Terry terdiri

dari Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating

(pelaksanaan), Controlling (pengawasan).

Adapun penjelasan atau pengertian dari fungsi-fungsi manajemen, yaitu :

6 M. Manullung. Op.cit, h. 15

Page 22: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

14

1. Planning (Perencanaan)

Planning atau disebut juga perencanaan adalah gambaran dari suatu

kegiatan yang akan datang dalam jarak waktu tertentu dan metode yang akan

dipakai dalam tindakan-tindakan yang akan diambil. Perencanaan itu berisikan

suatu imajinasi dan pandangan ke depan terarah berdasarkan penilaian yang

benar.7

2. Organizing (Pengorganisasian)

Menurut Drs. Malayu Hasibuan bahwa pengorganisasian adalah suatu

proses penentuan, pengelompokan dan pengaturan bermacam-macam aktifitas

yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menyempatkan orang-orang pada

aktifitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang

secara relatif didelegasikan pada setiap individu yang akan melakukan aktifitas-

aktifitas tersebut.8

3. Actuating (Penggerakan)

Fungsi actuating meliputi kegiatan- kegiatan yang diperlukan untuk

jabatan-jabatan yang ada dalam struktur organisasi. Setelah diadakan pembagian

pekerjaan atau pengorganisasian, ditunjuk orang-orang yang akan melaksanakan

dan bertanggung jawab dalam pekerjaan. Bila rencana telah tersusun, struktur

organisasi telah ditetapkan dan posisi-posisi atau jabatan sudah terisi, maka tugas

pimpinan untuk menggerakan atau mengarahkan bawahan agar tujuan perusahaan

dapat terlaksana dengan baik.

7 Mochtar Effendy, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, ( Jakarta ;

Bhatara Karya Aksara, 1986 ), h-75 8 M Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian Dan Masalah, ( Jakarta ; Bumi Aksara,

2001 )h-119

Page 23: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

15

4. Controlling (Pengawasan)

Fungsi pengawasan ini tidak kalah penting dari fungsi yang lain.

Pengawasan atau bisa disebut pengendalian, mengadakan koreksi sehingga apa

yang dilakukan bawahan dapat diarahkan kepada suatu kebenaran, pengoreksian

ini dilakukan ketika kegiatan sedang berjalan.

Fungsi manajerial pengawasan adalah mengukur dan mengoreksi prestasi

kerja bawahan guna memastikan, bahwa tujuan organisasi dan rencana yang

didesain untuk mencapainya, sedang dilaksanakan.9

Pengawasan bisa juga dikatakan proses aktif yang dilakukan dari mulai karyawan

sampai pimpinan perusahaan. Secara umum pengawasan dibagi tiga :

1. Pengawasan fungsional

Pengawasan ini dilakukan oleh pejabat-pejabat fungsional atau aparat

pengawasan, secara fungsional tugasnya memang mengawasi tugas-tugas

2. Pengawasan masyarakat

Pengawasan oleh masyarakat yang disampaikan melalui lisan kepada

aparat yang berkepentingan maupun tertulis melalui media cetak, radio dan lain

sebagainya.

3. Pengawasan melekat (WASKAT) dilakukan oleh atasan langsung terhadap

pelaksanaan pekerjaan bawahan, melekat pada jabatan yang dipegang oleh

pimpinan dan merupakan kewajiban yang bersifat mutlak yang dilakukan secara

terus-menerus. Prinsip waskat biasanya dilakukan secara berjenjang, harus

dilakukan oleh pimpinan di samping perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan

9 AM Kadarman SJ, Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen, ( Jakarta ; Gramedia

Pusaka Utama, 1994 )h.132

Page 24: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

16

diarahkan dan diupayakan supaya tidak terjadi penyimpangan harus bersifat

membina karyawan, dilaksanakan secara berkelanjutan.

Tolak ukur keberhasilan pengawasan adalah meningkatnya disiplin dan prestasi

kerja, minimnya penyalahgunaan wewenang, kebocoran dan pemborosan,

cepatnya penyelesaian perizinan dan pelayanan, semakin berkurangnya kesalahan-

kesalahan pekerjaan.

3. Unsur-unsur Manajemen

Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwasannya manajemen adalah suatu

proses pengaturan kerja yang telah ditentukan terlebih dahulu. Untuk mencapai

suatu sasaran dan tujuan tersebut maka memerlukan unsur-unsur manajemen

dalam pencapaianya.

Beberapa ahli telah menetapkan unsur-unsur manajemen yang terdiri dari :

man, money, material, machine, method, market (manusia, uang, barang, mesin,

metode, pasar) yang dirumuskan menjadi 6 M.10

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing unsur manajemen yaitu :

a. Man (Manusia)

Manusia adalah faktor pendukung yang sangat penting, berhasil atau gagalnya

suatu manajemen tergantung pada kemampuan manajer untuk mendorong dan

menggerakan orang-orang ke arah tujuan yang akan dicapai.

b. Money (Uang)

Dalam setiap kegiatan sangat diperlukan sekali uang agar kegiatan yang

dilaksanakan dapat berjalan dengan baik serta dapat tercapainya suatu tujuan.

10 Zaini muchtarom. Dasar-dasar Manajemen Dakwah. ( Yogyakarta : Al-amin dan IKFA,

1996),Cet 2 h.42

Page 25: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

17

c. Material (Bahan-bahan)

Faktor material dalam suatu manajemen dapat diartikan sebagai bahan atau

data informasi yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan serta dapat

digunakan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan oleh pemimpin.

d. Machines (Mesin)

Mesin adalah suatu jenis alat atau media yang dapat digunakan dalam proses

pelaksanaan kegiatan manajemen dengan menggunakan teknologi atau alat

bantu berupa mesin.

e. Methode (Metode)

Metode adalah suatu cara yang sistematis agar tujuan yang ingin dicapai dapat

terlaksana dengan efektif dan efisien. Metode harus disesuaikan dengan

perencanaan awal agar metode yang digunakan tepat pada sasaran

f. Market (Pasar)

Pasar merupakan tempat yang terpenting yang hendak dimasuki barang atau

jasa perusahaan agar hasil-hasil produksi dapat tersampaikan kepada para

konsumen11

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap lembaga

atau perusahaan perlu menerapkan unsur-unsur manajemen, agar tujuan yang

ingin dicapai dapat terlakasana dengan baik. Oleh karena itu, penerapan 6 M

sangat dibutuhkan bagi seorang manajer untuk keberhasilan dalam menjalankan

kegiatan.

11 M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1996 ), Cet.Ke-13,

h.16

Page 26: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

18

B. Masjid

1. Pengertian masjid

Masjid berasal dari kata : مسجدا– سجودا – يسجد –سجد

Masjid secara bahasa berarti tempat sujud, setiap tempat yang digunakan untuk

sujud dan setiap tempat yang dipakai untuk beribadah kepada Allah SWT. 12

Sebenarnya kata masjid itu tidak hanya terbatas kepada suatu bangunan

yang megah dan indah seperti dalam pengertian sekarang ini, namun mencakup

semua tempat di mana terjadi peristiwa sujud. Hal ini sebagaimana yang disinyalir

dalam sabda Rasulullah SAW :

)رواه و مسلم(ا روه طاودجس مصرألاان لتلعج

Artinya : Telah dijadikan untukku ( dan untuk umatku ) bumi sebagai masjid dan sarana penyucian diri. ( HR. Muslim )13

Sedangkan pengertian masjid secara istilah tempat sujud, yaitu tempat

umat Islam mengerjakan shalat, zikir kepada Allah SWT, dan untuk hal-hal yang

berhubungan dengan dakwah Islamiyah.14

Menurut Yusuf Qordhawi yang dimaksud dengan masjid adalah rumah

sebagaimana yang telah Allah firmankan di dalam surat An-Nur {24}: 36-37 :

Β≅⎠Ι Β≅∫∪≅⎮∈≅⎠↓ ⌠⊃≅∫≈ ⌠∴≅⎠⎟ϑ≅∫ν≅⌠⊆ ⌠⊃≅⌠ℵ≅⎮μΑ Β≅∫∪≅

⎮∈≅⎠↓ ∫ϕ≅∫• ⎮η∫≅⊆ ∫⊄ ∫♥≅∫↓ ⎮ϕ≅⌠Μ ⎮∅∫Α ⌠⊃≅⎟>…≈Α ∫∅ ⎠γ ∫Α

⎠⎠Π ⎮⊂≅⌠∈≅⌠Ι ⎮∉≅⎠↓ ⎠ϕ≅⎮• ⎠γ ⎮⊕≅∫♣ ⎞♥≅⎮∈≅∫Ι ∫⇐ ⎥⊄ ⎞∇ ∫ι

12 Karam al- Bustany, et al. al-Munjid al-Lughah wa al-A’lam. ( Beirut : Dar al-Masyiq 1986 ),Cet. Ke.28, h.321.

13 M. Quraish Shihab, Wawasan al-Quran, (Bandung : Mizan, 1998), Cet. Ke-8, h.460) 14 M. Abdul Mujid, Kamus Istilah Fiqih ( Jakarta : PT Pustaka Firdaus, 1994 ),h.201

Page 27: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

19

Β≅∫ς≅⎠Μ ⎮ℑ≅⎠∪⎮≅∈≅⎠∪≅⎮…≅⌠Μ ⎥⇐ ⎞⎯ Β∫≅Υ ⎠ι (36) ⎠⎯Β≅≅∫υ

⟩⇐⎮Α∫⊄ ⎠⎟⊄ ⌠φ≅⌠←≅⎮≈ ⌠Λ⎮⊂≅⌠…≅⌠×≅≈⎮Α ⎠⊃⎮≅∈≅⎠↓ ⌠Κ⎥

≅…≅∫×≅∫≅Ν∫Μ Β≅⌡↵ ⎮⊂≅∫⊆ ∫∅⎮⊂≅⌠↓ Β∫≅β≅∫⊆ ⎠∇ ⊂⟩≅•⎥λ≅≈Α ⎠

∏Β≅Φ∫Ν≅⎮⊆⎠Α ∫⊄ ⎠∇⊂⟩≅…≅⎥ϖ≅≈Α ⎠ℜΒ≅∫≥ ⎠Α ∫⊄ ⎠⊃≅⎟>…≈

(37) ⌠ιΒ≅∫ϖ≅≅⎮Ι ∫⇐⎮Α∫

Artinya : “Bertasbihlah kepada Allah SWT di masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-NYA di dalamnya, pada waktu pagi dan petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah SWT, dan dari mendirikan shalat, dan (dari) membayar zakat. Mereka takut suatu hari yang ( di hari itu ) hati dan penglihatan menjadi

goncang (QS, An-Nur {24} : 36-37)

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa masjid adalah rumah Allah SWT,

yang dibangun agar umat bertasbih kepada Allah, mendirikan shalat dan

menyembahnya dengan baik.15

Menurut Aidh bin Abdullah Al-Qorni, “Masjid adalah tempat untuk saling

mengenal dan mengakrabkan diri di antara kaum Muslimin. Karena saat di dalam

masjid mereka dapat mengetahui informasi tentang saudaranya yang tidak hadir,

apakah mereka dalam kesusahan atau lainya, dengan demikian maka akan timbul

rasa at-tawun (tolong-menolong) sehingga dapat mempererat tali ukhuwah

(persaudaraan) dan memperkokoh rasa kasih sayang antar jama’ah masjid dari

kaum mu’minin.16

Dari beberapa pengertian diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

masjid adalah suatu tempat di mana seseorang dapat melakukan sujud,

15 Yusuf al-Qordhawi, Tuntunan Membangun Masjid, (Jakarta : Gema Insani Press,

1999), Cet, Ke-1, h.7 16 Aidh bin Abdullah Al-Qarni, Memakmurkan Masjid;Masjid dan Masyarakat Madani

(Jakarta : PT. Media Cita, 2001 ),h.12-13

Page 28: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

20

merendahkan diri, dan menyembah Allah, serta tempat untuk memecahkan segala

permasalahan yang berkaitan dengan persoalan manusia.

2. Fungsi Masjid

Masjid memiliki kedudukan yang sangat penting bagi umat Islam, penting

dalam upaya membentuk pribadi dan masyarakat yang islami. Untuk bisa

merasakan urgensi tersebut, masjid harus difungsikan dengan sebaik-baiknya

dalam arti harus dioptimalkan dalam memfungsikannya.

Masjid Quba dan Masjid Nabawi dibangun atas dasar ketaqwaan, dan

setiap masjid seharusnya memiliki landasan dan fungsi seperti itu. Itulah

sebabnya mengapa Rasulullah SAW meruntuhkan bangunan kaum munafik yang

mereka sebut masjid, dan menjadikan lokasi itu tempat pembuangan sampah dan

bangkai binatang, karena di bangunan tersebut tidak dijalankan fungsi masjid

yang sebenarnya, yakni ketakwaan. Al-Quran melukiskan bangunan kaum

munafik itu sebagai berikut :

⎮ι⎠Α ∫⊄ ∫⊕≅⎮∈≅⎠⊗≅⎠↵ ⎮⇔≅⌠ℵ≅≈⎮Α ∫⊕≅⎮∈≅∫Ι Β≅≅⌡×≅⎮⊆ ⎠ϕ≅

⎮°≅∫Μ ⎥⊄ Α⌡ϕ≅⎮°≅⌠• ⎥⊄Α⌡ι Α∫ϕ≅⎠ψ Α⌡φ≅⎠ς≅⎮ν≅∫↵ Α⎮⊄⌠η≅≅∫

β≅⎥ΜΑ ∫⊕≅⎮⊆ ⎠η≅⎥≈Α∫⊄©≅⟩⊗≅⎮μ≅⌠Ζ≅⎮≈Α⎥⇐⎠ΑΒ≅Φ∫℘ ⎮ε∫ι∫Α

⎮∅⎠Α ⎥⊕≅≅⌠°≅⎠≅…⎮≅Ζ∫≅∈≅⎮≈∫⊄ ⌠⏐≅⎮ϑ≅≅∫≥ ⎮⊕≅⎠↵ _⊃≅∫≈ ⎮⊂

≅⌠μ ∫ι ∫⊄ ∫⊃≅⎟>…≈Α ∫Λ ∫ιΒ≅∫Ψ ⎮⊕≅∫ℵ≅⎠⎟≈Α⌡εΒ≅∫υ

∫∅ ⎮⊂≅≅⌠Ι ⎠η≅≅⟩÷≅∫≈ ⎮ℑ≅⌠∪≅⎥℘⎠Α ⌠φ≅∫∪≅⎮ρ≅∫

⊆ ⌠⊃≅⎟>…≈Α∫⊄

Artinya : Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang Mukmin) dan karena kekafiran-(nya), dan untuk memecah belah antara orang-orang Mukmin, serta menunggu/mengamat-amati kedatangan orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu (QS Al -Taubah [9]: 107).

Page 29: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

21

Menurut Ustadz Ali Ath-Thanthawi berkata, “Masjid berfungsi sebagai

tempat beribadah umat islam, parlemen atau musyawarah, sekolah, tempat

berkumpul dan juga tempat untuk memutuskan perkara”.

1. Masjid sebagai tempat ibadah

Di masjid itulah kaum muslimin menghilangkan rasa dengki,

ketamakan, keinginan untuk berbuat jahat, dan kerusakan tepat ketika di depan

pintu masjid. Lalu ia memasuki masjid dengan hati terbuka untuk keimanan,

menghadapkan wajah ke langit dengan penuh kekhusyu’an, kemudian mereka

berdiri dalam satu shaf yang tidak membedakan antara yang besar dan yang

kecil, pemimpin dan orang bawahan, kaya dan miskin, kaki dan pundak

mereka saling bersentuhan, dan kening mereka semuanya ada di atas tanah.

Mereka sama kedudukannya dalam beribadah.

2. Masjid sebagai parlemen

Apabila ada masalah yang mencemaskan kaum muslimin atau ada

sesuatu yang menghalangi terlaksannya kebaikan kepada kaum muslimin,

maka akan dikumandangkan seruan “Ash-Shalaatu Jaami’ah“ (shalat

berjamaah akan dilaksanakan). Maka semua orang akan berkumpul di masjid.

Di masjid pernah dilakukan pemilihan khalifah (presiden), dilakukan bai’at

(janji setia, atau sumpah), membahas perundang-undangan yang bersumber

dari syariat islam kemudian diumumkan kepada seluruh masyarakat.

3. Masjid sebagai tempat berkumpul

Apabila pimpinan pulang dari kunjungan kenegaraan, maka yang

pertama kali ia tuju adalah masjid. Kemudian ia mengumumkan strategi

Page 30: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

22

politiknya di atas mimbar, dan menyiarkan strategi-strateginya apabila akan

terjadi peperangan. Maka berkibarlah bendera-bendera di masjid.

4. Masjid sebagai sekolah (tempat belajar dan mengajar)

Di masjid ditetapkannya dasar-dasar pengetahuan agama islam, dan dari

sanalah ilmu pengetahuan mencapai puncak dan kemajuannya. Masjid adalah

tempat diajarkan ilmu- ilmu yang bermanfaat, mulai dari ilmu Al-Qur’an, ilmu

hadits, ilmu hukum, ilmu bahasa, dan ilmu tentang alam semesta.

5. Masjid sebagai tempat pengadilan

Di masjidlah keluarnya sebuah keputusan yang paling adil dan paling

tegas. Di masjidlah tercatat lembar-lembar indah dalam sejarah pengadilan

manusia ditegakkan. Pengadilan antara rakyat jelata dengan amirul mukminin,

antara orang miskin dan pemimpin besar. Kemudian semuanya diputuskan

secara adil tanpa membedakan antara orang yang besar dan kecil

kedudukannya. 17

3. Peranan Masjid

Adapun peranan masjid yang ditulis oleh Moh. E. Ayub, di dalam bukunya

Manajemen Masjid Petunjuk Praktis Bagi para Pengurus. Secara garis besar ada

dua yaitu:

1. Masjid sebagai Sumber Aktifitas

Dalam sejarah perkembangan dakwah Rasulullah SAW. Terutama dalam

periode Madinah, eksistensi masjid tidak hanya dimanfaatkan sebagai pusat

17 Khairuddin wanili. Ensiklopedia Masjid hokum, adab, dan bid’ahnya.( Jakarta : Darus Sunnah Press.2008)h. xv

Page 31: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

23

ibadah yang bersifat khusus, seperti sholat tapi juga mempunyai peranan sebagai

berikut :

a. Dalam keadaan darurat, setelah mencapai tujuan hijrah di Madinah, beliau

bukannya mendirikan benteng pertahanan untuk berjaga-jaga dari

kemungkinan serangan musuh tetapi terlebih dahulu membangun masjid.

b. Kalender islam yaitu pada tanggal 12 Rabiul Awal, permulaan tahun

Hijriyah selanjutnya jatuh pada tanggal Muharram.

c. Di Mekah agama Islam tumbuh dan di Madinah agama Islam berkembang.

Pada kurun pertama atau periode Makkiyah, Nabi Muhammad SAW

mengajarkan dasar-dasar agama. Memasuki kurun kedua atau periode

Madaniyah, Rasulullah SAW menandai tapal batas itu dengan mendirikan

masjid.

d. Masjid menghubungkan ikatan yang terdiri dari kelompok orang-orang

Muhajirin dan Anshar dengan satu landasan keimanan kepada Allah SWT;

dan

e. Masjid didirikan oleh orang-orang taqwa secara bergotong royong untuk

kemaslahatan bersama.

Dalam masyarakat yang selalu berpacu dengan kemajuan zaman, dinamika

masjid-masjid sekarang ini banyak yang menyesuaikan diri dengan kemajuan

ilmu dan teknologi. Artinya, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah

shalat, tetapi juga sebagai wadah beraneka kegiatan jamaah / umat Islam. Sebab,

masjid merupakan integritas dan identitas umat islam yang mencerminkan tata

nilai keislaman. Dengan demikian, peranan masjid tidak hanya menitik beratkan

Page 32: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

24

pada pola aktifitas yang bersifat akhirat, tetapi memperpadukan antara aktifitas

ukhrawi dan aktifitas duniawi.

Memasuki zaman keemasan Islam, masjid mengalami penyesuaian dan

penyempurnaan. Corak penyesuaian dengan tuntutan zaman yang terjadi itu tidak

kalah fungsionalnya dibandingkan optimalisasi nilai dan makna masjid di zaman

Rasulullah SAW. Dalam perkembangannya yang terkahir, masjid mulai

memperhatikan kiprah operasional menuju keragaman dan kesempurnaan

kegiatan. Secara garis besar operasionalisasi masjid terdiri dari :

1. Aspek Hissiyah (Bangunan)

Belakangan ini bermunculan masjid yang menampakan gaya dan bentuk

arsitektur yang beraneka ragam. Terutama di kota-kota besar, banyak masjid yang

berdiri dengan kemewahan dan keindahan. Dari segi bagunan fisik masjid, Islam

tidak menentukan dan mengaturnya. Artinya, umat islam diberikan kebebasan,

sepanjang bangunan masjid itu berperan sebagai rumah ibadah dan pusat kegiatan

umat Islam.

Menyadari sepenuhnya peran masjid sebagai tempat ibadah dan pusat

kegiatan umat , tujuan pendiriannya pun harus ditetapkan secara jelas dan benar-

benar disadari sejak awal. Jangan sampai kita termasuk golongan orang-orang

yang diperingatkan oleh Nabi Muhammad di dalam hadisnya

“ Masjid-masjid dibangun megah, tetapi sepi dari pelaksanaan petunjuk Allah .”

( HR Baihaqi )

2. Aspek Maknawiyah ( tujuan )

Pada masa Rasulullah SAW, pembangunan masjid mempunyai tujuan,

yakni :

Page 33: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

25

a. Masjid dibangun atas dasar takwa dengan melibatkan masjid sebagai pusat

ibadah dan pusat pembinaan jamaah/umat islam ( At-Taubah : 108 )

b. Masjid dibangun atas dasar permusuhan dan perpecahan di kalangan umat

dan sengaja untuk menghancurkan umat Islam ( at-Taubah ; 107-108 )

Versi yang kedua ini khas motif orang-orang munafik, yakni mendirikan

masjid untuk maksud memecah belah umat Islam. Maka, masjid tersebut dijuluki

”masjid dhirar“ yang artinya “masjid membawa mudharat/kerusakan“. Atas

tujuan sesat dan menyesatkan semacam ini, Rasulullah SAW diperintahkan Allah

untuk menghancurkan masjid tersebut. Jadi, di sini ditegaskan kaitan antara

pembangunan masjid dan tujuannya.

3. Aspek Ijtima’iyah ( segala kegiatan )

Aspek kegiatan masjid sebenarnya dapat dilihat berdasarkan ruang lingkup

kelembagaan masjid itu sendiri. Di antara lembaga masjid yang

mengejawantahkan aspek kegiatan masjid itu adalah lembaga dakwah dan bakti

sosial, lembaga manajemen dan dana serta lembaga pengelolaan dan jamaah.

2. Masjid dalam Arus Informasi Modern

Islam sebagai agama universal (kaffah atau menyeluruh) ditakdirkan

sesuai dengan tuntunan tempat dan zaman. Ia sempurna sebagai sumber dari

segala sumber nilai. Di dalam islam tersedia prinsip-prinsip dasar kesempurnaan

itu, prinsip yang tidak akan mengalami perubahan sedikitpun sepanjang sejarah

umat islam. Jadi sungguh tidak tepat sikap memahami Islam yang bersifat

Page 34: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

26

sepotong-potong. Dan masjid merupakan sarana untuk pemahaman serta

pendalaman berbagai aspek keislaman tersebut.18

C. Manajemen Masjid ( Idarah Masjid )

Ada beberapa pengertian manajemen masjid yang dapat dikutip di dalam

buku Idarah masjid terbitan KODI DKI Jakarta disebutkan : “Manajemen Masjid

ialah ilmu dan usaha yang meliputi segala tindakan dan kegiatan muslim dalam

menempatkan masjid sebagai tempat ibadah dan pusat kebudayaan Islam.”

Dari sini, kita dapat merumuskan definisi lain. Idarah masjid adalah suatu

proses atau usaha mencapai kemakmuran masjid yang ideal, dilakukan oleh

seorang pemimpin pengurus masjid bersama staf dan jamaahnya melalui berbagai

aktivitas yang positif.

Ada pula menurut Drs. Moh E.Ayub bahwa Idarah masjid adalah usaha-

usaha untuk merealisasikan fungsi-fungsi masjid sebagaimana mestinya. Idarah

masjid disebut juga manajemen masjid pada garis besarnya dapat dibagai menjadi

dua bidang :

a. Idarah Binail Maadiy (Physical Management) adalah manajemen secara fisik

yang meliputi kepengurusan masjid, pengaturan pembangunan fisik masjid,

penjagaan kehormatan, kebersihan, ketertiban, dan keindahan masjid,

pemeliharaan tata tertib dan ketentraman masjid, pengaturan keuangan dan

administrasi masjid, pemeliharaan agar masjid tetap suci, terpandang,

menarik, dan bermanfaat bagi kehidupan umat dan sebagainya.

18 Moh. E. Ayub, Manajemen Masjid petunjuk praktis bagi para pengurus..( Jakarta,

Gema Insani Press, 1996) hal 10-14

Page 35: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

27

b. Idarah Binail Ruhiy (Funcional Management) adalah pengaturan tentang

pelaksanaan fungsi masjid sebagai wadah pembinaan umat, sebagai pusat

pengembangan umat dan kebudayaan islam seperti dicontohkan oleh

Rasulullah SAW. Idarah binail ruhiy ini meliputi pendidikan akidah

Islamiyah, pembinaan akhlakul karimah, penjelasan ajaran Islam secara teratur

menyangkut :

a. Pembinaan ukhuwah Islamiyah dan persatuan umat

b. Melahirkan fikrul Islamiyah dan kebudayaan Islam dan

c. Mempertinggi mutu keislaman dalam diri pribadi dan masyarakat.19

Bilamana masjid memiliki fungsi sebagai pusat pembinaan dan

pengembangan umat, sudah tidak mungkin lagi kalau kepengurusan masjid

ditangani oleh hanya satu atau dua orang. Diperlukan tenaga kepengurusan yang

jumlahnya cukup dan kualitasnya memadai. Agar pengurus masjid dapat

bekerjasama dengan efektif dan efisien dalam menjalankan roda kepengurusan,

diperlukan mekanisme kerja yang baik. Untuk itu, manajemen masjid perlu

diterapkan.

D. Aktivitas Keagamaan

Aktivitas dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah keaktifan, kegiatan-

kegiatan, kesibukan, atau bisa juga berarti kerja atau salah satu kegiatan yang

dilaksanakan dalam tiap bagian dalam suatu organisasi atau lembaga.20

19 Moh. E. Ayub, Manajemen Masjid petunjuk praktis bagi para pengurus..( Jakarta,

Gema Insani Press, 1996) hal 33-35 20 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta; Balai pustaka, 1990), Cet. Ke-3, h.17.

Page 36: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

28

Adapula pengertian aktivitas yang termaktup di dalam kamus Besar Ilmu

Pengetahuan, yakni kata aktivitas berasal dari kata Ing: activity, Latin: activus :

aktif, bertindak yaitu bertindak pada diri setiap eksistensi atau makhluk dengan

dunia. Manusia mengalih wujudkan dan mengalahkan alam. Berkat aktivitas atau

kerjanya, manusia mengangkat dirinya dari dunia dan kemudian secara bertahap

mengembangkan proses historis-kultural yang bersifat khas sesuai ciri dan

kebutuhan.

Ada dua jenis aktivitas yaitu:

1. Aktivitas Eksternal adalah jika operasi manusia terhadap objek-objek

menggunakan lengan, tangan jari-jari dan kaki.

2. Aktivitas Internal adalah aktivitas yang menggunakan tindakan mental dalam

bentuk gambaran-gambaran dinamis. Aktivitas internal merencanakan

eksternal21

Pendapatnya Maslow dengan “Need Hierarchy Theory”yang menyebutkan

bahwa manusia dalam aktivitasnya termotivasi oleh sejumlah “basic need”.

Kebutuhan dasar menurut maslow ada lima yaitu :

1. Kebutuhan fisiologis

2. Kebutuhan keamanan

3. Kebutuhan rasa akan memiliki, dimiliki dan kasih sayang

4. Kebutuhan penghargaan dan

5. Kebutuhan mengaktualisasikan diri

21 Save M. dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta; Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara, LPKN, 1997), Cet 1, h.15

Page 37: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

29

Dapat disimpulkan bahwa aktivitas adalah sebuah tindakan untuk

menghasilkan sesuatu, baik dilakukan secara perorangan maupun kolektif,

aktivitas juga dapat terkait pula dengan lembaga atau organisasi.

Menurut Ensiklopedia Islam, kata “agama” dalam Bahasa Indonesia

berarti sama dengan kata “din” dalam bahasa Arab. Sedangkan kata “din” artinya

“menguasai, memudahkan, patuh, utang, batasan, atau kebiasaan”. “Din” juga

membawa peraturan-peraturan atau perundang-undangan yang harus dipatuhi,

dalam bentuk perintah yang wajib dilaksanakan maupun berupa larangan yang

harus ditinggalkan.22

Religi berasal dari bahasa latin. Menurut satu pendapat asalnya ialah

relegere yang mengandung arti mengumpulkan, membaca. Agama memang

merupakan kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan. Ini terkumpul dalam

kitab suci yang harus dibaca. Tetapi menurut pendapat lain kata itu berasal dari

religare yang berarti mengikat. Ajaran-ajaran agama memang mempunyai sifat

mengikat bagi manusia.

Oleh karena itu agama di beri definisi-definisi sebagai berikut :

1. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang

harus dipatuhi.

2. Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menguasai manusia.

3. Mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan

pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia dan yang

mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia.

22 Dewan redaksi, Ensiklopedia Islam, ( Jakarta : Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1993), Cet. Ke-1, h. 63

Page 38: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

30

4. Kepercayaan pada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup

tertentu.

5. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber

pada suatu kekuatan gaib.

6. Ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorang

Rasul.23

Pengamalan agama sebagai bagian dari religiositas di kemukakan antara

lain, oleh Glock and strak,menurut mereka terhadap 5 dimensi keberagamaan

yaitu : keyakinan, praktek agama, pengalaman, pengetahuan dan dimensi

konsekuensi

Dimensi keyakinan diindikasikan bepegang teguh pada pandangan teologis

tertentu, dan mengakui doktrin-doktrin teologi tersebut. Dimensi praktek

Agama diindikasikan dengan teologi tersebut. Dimensi praktek agama

diindikasikan dengan mengerjakan atau adanya perilaku pemujaan / ritual dan

ketaatan agama yang dianut . Dimensi pengalaman diindikasikan dengan perasaan

, presepsi-presepsi dan sensasi-sensasi yang dialami yang mengkomunikasikan

esensi ketuhanan dan otoritas transendental. Dimensi pengetahuan diindikasikan

dengan pengetahuan mengenai dasar-dasar keyakinan dan pengetahuan mengenai

ritur-ritur , kitab suci dan tradisi-tradisi. Dimensi konsekuensi diindentifikasi

sebagai akibat dari : keyakinan keagamaan, praktek pengalaman dan pengetahuan

seseorang dari hari ke hari.

Disebutkan bahwa ada 5 aspek yang terkait dengan keagamaan , yaitu :

ideologi , ritual , intelektual , pengalaman keagamaan dan kegiatan keagamaan

23 Harun nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspek jilid 1, (Jakarta ; Universitas

Indonesia (UI-Press), 1985),Cet. 5, hal.2.

Page 39: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

31

sehari-hari( dalam Bafadal, ed 2003: 62). Aspek-aspek yang dimaksud . menunjuk

kepada ajaran agama sebagai pedoman hidup bagi manusia, pelaksanaan ibadah,

usaha memahami kitab suci dan kajian keagamaan secara umum untuk

meningkatkan pengetahuan dan penghayatan sosial. Adapun ekspresi pengalaman

keagamaan menurut Wach meliputi : pemikiran ( thought), tindakan (action) dan

persekutuan (followship) (dalam Djamil 2001:XXX)

Aspek keberagamaan menurut Glock and Strak dan ekspresi menjadi

dimensi pengalaman keagamaan menurut Wach diformulasikan menjadi dimensi

pengalaman agama menurut hasil pengkajian lintas agama dengan pimpinan

agama-agama resmi indonesia sebagai berikut :

a. Pelaksanaan ibadah secara rutin

b. Partisipasi dalam kegiatan atau upacara sosial keagamaan

c. Etika berpakaian

d. Menggantungkan harapan kepada Tuhan dan menjalankan aktivitas sehari-

hari menghadapi suasana gembira dan susah

e. Menjaga kesusilaan

f. Kegiatan soaial

g. Bantuan dana untuk kegiatan keagamaan

h. Langkah-langkah untuk meningkatkan pengetahuan dan penghayatan

keagamaan dan

i. Komunikasi dengan tokoh agama

Dapat disimpulkan bahwa aktivitas keagamaan adalah tindakan untuk

menghasilkan sesuatu baik dilakukan secara perorangan maupun kolektif yang

berkaitan dengan keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan.

Page 40: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

32

E. Pengertian dan Karakteristik Karyawan

Karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor,

perusahaan, dan sebagainya) dengan mendapatkan gaji (upah), pegawai, pekerja.24

Karyawan adalah penjual jasa (pikiran dan tenaga) dan mendapat

kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu.25

Karyawan adalah orang yang banyak menyumbangkan tenaga dan jasanya

dalam suatu bentuk usaha, baik usaha pemerintah ataupun dalam usaha swasta dan

sebagai imbalan jasanya ia mendapatkan upah atau gaji.26

Secara umum (bukan mutlak) dalam suatu lingkungan pekerjaan, kita akan

menghadapi karakter-karakter karyawan sebagai berikut :

1. Patuh

2. Penjilat

3. Pemberontak27

Sumber Daya Manusia adalah manusia yang bekerja dilingkunagan suatu

organisasi ( disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja dan karyawan ). Unsur

manusia yang dilihat dari potensinya disebut sumber daya, berbeda dengan

sumber daya material. Manusia sebagai sumber daya bersifat potensial/ abstrak,

tidak dapat diukur dari jumlahnya. Potensi itu merupakan proses dan hasil

24Departemen Pendidikan Nasional , Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga,

(Jakarta; Balai pustaka, 2007) 25 Malayu S.P Hasibuan , Manajemen Sumber Daya Manusia,(Jakarta: Bumi Aksara,

2002) hal; 94 26 IG Wirsanto, Dasar-Dasar Manajemen Personalia ( Jakarta: Pustaka Dian, 2000) hal:

26 27 http;// Deni Kurnia,. Mengenal Karakteristik Karyawan, Weblog.htm

Page 41: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

33

interaksi substansi fisik dan psikis, berupa kemampuan mencipta, kemampuan

mengkhyal, kemampuan berfikir, yang mengasilkan gagasan, kreativitas, inisiatif,

kemampuan memecahkan masalah, memprediksi, wawasan kemasa depan,

ketrampilan dan keahlian dan lain-lain. Kemampuan itu sangat tinggi nilainya,

jika dikongkritkan menjadi kegiatan bisnis yang kompetitif, sebagai kemampuan

yang tidak dimiliki oleh semua orang. Oleh karena itu jumlah yang banyak tidak

akan berarti apabila bukan terdiri dari SDM yang potensial dan berkualitas

dimiliki oleh organisasi/ perusahaan, maka akan mampu mengantarkan

prganisasinya dalam mencapai sukses.28

Dalam kaitannya karakteristik karyawan maka adanya Study prilaku

ilmiahyang muncul karena dorongan psikologi tingkah laku ( Behavioral

Psychology ), namun dilakukan melalui pengintegrasian berbagai disiplin ilmu.

Berbagai disiplin ilmu sosial seperti psikologi industri, psikologi organisasi,

psikologi sosial, ilmu organisasi, ilmu komunikasi, teori prilaku dalam

berorganisasi, ilmu hukum, sosiologi dan lain-lain diintegrasikan dengan ilmu

biologi, mathematik, dan statistika, untuk memberikan makna prilaku manusia/

karyawan dalam bekerja secara eksak. Studi seperti itu berkembanga karena

didasari pendapat bahwa manusia memiliki unsur jasmaniah yang ikut

mempengaruhi prilakunya secara organk.Misalnya dalam mempelajari proses

kesadaran seseorang terhadap suatu perangsang (stimulus )yang menyentuh syaraf

mata atau pendengarannya, yang kemudian diteruskan oleh otak sebagai pusat

syaraf, yang dengan cepat mencernannya, kemudian memerintahkan salah satu

anggota tubuh memberikan respon.

28 Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif. (Yogyakarta.Gadjah Mada University Press.2005): hal 40-41

Page 42: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

34

4. Dengan mempergunakan berbagai disiplin ilmu itu, studi prilaku secara

ilmiah merekomendasikan bahwa industri atau prusahaan sebagai

organisasi merupakan suatu masyarakat yang memiliki budaya (kultur)

masing-masing yang unik. Dalam kondisi seperti ini suatu organisasi

bukan sekedar merupakan sistem sosial sebagai perwujudan hubungan

manusiawi yang statis dan rutin. Akan tetapi harus diterima kenyataan

bahwa kultur yang unik itu dipengaruhi pula oleh struktur dengan berbagai

jabatan, yang menempatkan seseorang pada posisi tertentu. Setiap posisi

mengemban kekuasaan atau wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-

beda, meskipun perangsangnya sama. Demikian pula dilingkungan para

pekerja yang tidak menempati salah satu posisi berdasarkan struktur

organisasi yang terdapat di perusahaan/ industri, yang dalam kultur yang

unik akan berbeda pula dalam memberikan respon terhadap suatu

perangsang. Disamping itu, karena teknologi dan jenis pekerjaan yang

berbeda-beda, maka keunikan kultur organisasi menjadi semakin

berkembang. Dalam kultur seperti itu sulit untuk dibantah bahwa

pengaruhnya berakibat pada semakin banyaknya variasi karyawan dalam

merespon suatu perangsang. Misalnya prilaku dalam menerima teknologi

baru untuk meningkatkan produktivitas, yang dpat menimbulkan berbagai

respon.

5. Oleh karena itulah pada fase ini studi prilaku menjadi penting, karena

bermaksud mengungkapkan cara merespon suatu stimulus (perangsang) yang

berlangsung dalam bentuk prilaku/ karakter atau cara bekerja sebagai individu

yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pekerja lain sebagai individu pula

Page 43: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

35

dalam melaksanakan pekerjaan. Dalam prakteknya terdapat berbagai cara

yang perlu diidentifikasi untuk mengetahui dampakna pada produktivitas

kerja. Beberapa cara itu antara lain dengan mempergunakan penekanan,

pemaksaan, berbohong, persekongkolan dan lain-lain yang dapat berakibat

buruk terhadap respon pekerja dalam melaksanakan tugasnya.29

29 Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif.

(Yogyakarta.Gadjah Mada University Press.2005) hal 54-55

Page 44: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

BAB IV

ANALISIS MANAJEMEN MASJID ASTRA DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS KEAGAMAAN KARYAWAN

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur.

Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-

fungsi manajemen itu. Jadi, manajemen itu merupakan suatu proses untuk

mewujudkan tujuan yang diinginkan. Perlu dihayati bahwa manajemen dan

organisasi bukan tujuan, tetapi hanya alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan,

karena tujuan yang ingin dicapai itu adalah pelayanan dan laba (profit).

Dalam manajemen masjid, perencanaan adalah perumusan tentang apa

yang akan dicapai dan tindakan apa yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan

pemakmuran masjid, sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki. Dalam

upaya memakmurkan masjid, perencanaan memiliki arti yang sangat penting.

Pertama, pemakmuran masjid bisa berjalan lebih terarah dan teratur. Kedua,

memungkinkan dipilihnya tindakan-tindakan yang tepat sesuai dengan situasi dan

kondisi yang dihadapi pada saat upaya pemakmuran masjid dilaksanakan. Ketiga,

dapat dipersiapkan terlebih dahulu tenaga-tenaga pelaksana dalam pemakmuran

masjid, begitu juga dengan dana dan sarananya. Dan keempat, perencanaan juga

akan memudahkan pengawasan dan penilaian terhadap jalannya aktivitas

pemakmuran masjid.

48

Page 45: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

49

Perencanaan kegiatan masjid yang matang, harus dilaksanakan dengan

baik oleh pengurus masjid. Untuk itu, perlu pengorganisasian yang solid bagi

pengurusnya. Pengorganisasian masjid adalah penyatuan, pengelompokan dan

pengaturan pengurus masjid untuk digerakkan dalam satu kesatuan kerja

sebagaimana yang telah direncanakan.

Dalam pengorganisasian masjid, langkah-langkah yang perlu ditempuh

antara lain : Pertama, membagi dan atau mengelompokkan aktivitas pemakmuran

masjid dalam satu kesatuan. Kedua, merumuskan dan menentukan tugas serta

tanggung jawab struktur kepengurusan masjid dan menempatkan personil

pengurusnya sesuai dengan kemampuan, kemauan, pengalaman, kondisi fisik dan

mentalnya. Ketiga, memberikan wewenang dan tanggung jawab yang penuh dari

pimpinan pengurus kepada staf-staf dan pelaksananya. Dan keempat, menciptakan

jalinan kerja yang baik sehingga memiliki alur kerja yang solid.

Dalam manajemen masjid, pengorganisasian memiliki arti yang sangat

penting. Pertama, penugasan kepada staf pengurus menjadi lebih mudah, karena

sudah jelas seksi apa dan atau siapa yang harus melaksanakan suatu bidang

kegiatan. Kedua, memudahkan dipilihnya tenaga pelaksana yang tepat, karena

dalam pengorganisasian bukan hanya menyusun struktur kepengurusan dan

menempatkan orangnya, tapi juga menguraikan tugas dan tanggung jawabnya

sehingga bisa dipilih, siapa yang tepat menempati posisi suatu kepengurusan.

Ketiga, pengorganisasian juga akan membuat terpadunya berbagai potensi

pengurus dalam suatu kerangka kerja sama pemakmuran masjid. Dan keempat,

Page 46: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

50

memudahkan bagi pimpinan pengurus untuk mengendalikan dan mengevaluasi

pelaksanaan suatu kegiatan.

Selain pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dalam memanajemen masjid

juga sangat penting karena pelaksanaan merupakan upaya membimbing dan

mengarahkan seluruh potensi pengurus untuk beraktivitas sesuai dengan tugas

dan tanggung jawab masing-masing. Pimpinan pengurus masjid harus

memberikan rangsangan atau motivasi kepada pengurus untuk melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya itu. Dalam organisasi seperti kepengurusan masjid,

kesadaran yang tinggi memang amat diperlukan. Dengan kesadaran yang tinggi

maka disiplin pengurus dalam mengemban amanah kepengurusan masjid akan

berjalan dengan baik. Kesadaran yang tinggi akan lahir dari keimanan yang

mantap. Karena itu pengurus harus memiliki kemantapan iman kepada Allah

SWT. Pemimpin dalam kepengurusan masjid menjadi salah satu penentu bagi

suksesnya pelaksanaan aktivitas masjid, karena itu pemimpin harus melibatkan

seluruh pengurus dalam pelaksanaan tugas, membuka jalur komunikasi yang

seluas-luasnya diantara sesama pengurus, baik melalui rapat, briefing, membuat

nota, menelpon dan sebagainya. Di samping itu pemimpin harus selalu

meningkatkan kemampuan kerja staf-strafnya dan memberikan penghargaan atas

prestasi yang dicapai.

Selain itu juga pimpinan melakukan pengawasan atau kontrol kepada

seluruh staf kepengurusan masjid karena itu suatu yang penting. Terlaksananya

fungsi pengawasan membuat pengurus menjadi tahu adanya kesalahan,

Page 47: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

51

kekurangan, kelemahan, rintangan, tantangan dan kegagalan dalam mencapai

tujuan pemakmuran masjid.

Pengawasan dapat dilakukan dengan mengamati jalannya aktivitas

kegiatan masjid, mengukur keberhasilan dan kegagalannya dengan standar

sebagaimana yang ditetapkan dalam perencanaan untuk selanjutnya memperbaiki

kesalahan dan kekurangan serta mencegah terjadinya kegagalan.

A. Aplikasi Manajemen Masjid Astra / Yayasan Amaliah Astra

Yayasan Amaliah Astra bersama Yayasan lain di jajaran Astra, merupakan

wahana untuk melaksanakan dan mengembangkan Corporate Social

Responsibility perusahaan, khususnya di bidang sosial keagamaan

Tujuan didirikannya Yayasan Amaliah Astra adalah berkontribusi di

bidang keagamaan, sosial dan kemanusiaan.

Agar harapan dan tujuan yang direncanakan dapat diraih dengan efektif

dan efisien, maka harus menggunakan manajemen yang baik. Dalam

pengaplikasiannya, manajemen memiliki fungsi-fungsi manajemen yaitu

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Oleh karena itu,

Yayasan Amaliyah Astra melakukan fungsi-fungsi manajemen yaitu :

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan fungsi terpenting dari fungsi-fungsi manajemen

yang ada. Ibarat dalam suatu perjalanan dengan kendaraan, perencanaan adalah

sebagai pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan tujuan ke mana

Page 48: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

52

kendaraan itu akan diarahkan. Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial,

fungsi perencanaan harus dilakukan terlebih dahulu dari fungsi-fungsi lainnya.

Perencanaan yang dilakukan oleh Yayasan Amaliah Astra dalam rapat

tahunan di lantai 6 Gedung A PT Astra Internasional, Tbk dan akta pernyataan

keputusan Rapat Yayasan Amaliah Astra yang dikeluarkan oleh Notaris DKI-kota

Jakarta P.S.A Tampubolon, maka telah ditetapkan susunan kepengurusan Yayasan

Amaliah Astra yakni Pembina, Pengawas, dan Pengurus melalui Divisi Strategi

dan Operasional telah menyusun program perencanaan dalam segi waktunya

yakni jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang.

Bentuk-bentuk perencanaan yang disusun oleh Yayasan Amaliah Astra

terdiri dari:

a. Adanya Tujuan atau objective. Tujuan merupakan sasaran kegiatan yang

dilakukan dan diusahakan yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu.

Tujuan dari Yayasan Amaliyah Astra ialah berkontribusi di bidang

keagamaan, sosial dan kemanusiaan. Semua anggota organisasi harus

mengetahui tujuan yang hendak dicapai, agar aktivitas yang dilakukannya

tidak saling bertentangan.

b. Kebijakan atau policy. Ia merupakan suatu pernyataan atau pengertian untuk

menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan -tindakan

untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini, kebijakan atau jenis rencana kegiatan

yang akan diselenggarakan di Masjid Astra semua itu diputuskan oleh

pengurus Yayasan Amaliyah Astra, sehingga kegiatan tersebut dilaksanakan.

Page 49: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

53

Ini semua dilakukan demi tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai.

Kebijakan yang ditetapkan oleh ketua Yayasan Amaliah Astra yakni :

1. Program yang dilaksanakan oleh tiap-tiap divisi mampu memberikan

kualitas keilmuan bagi karyawan dan masyarakat dari segi intelektual,

emosional dan spiritual.

2. Setiap bulan dari pengumpulan zakat, infak dan shodaqoh, disalurkan

untuk beasiswa bagi anak-anak dhu’afa.

3. Hasil dari keuntungan divisi usaha, disalurkan untuk biaya operasional

Yayasan Amaliah Astra sebagai penunjang kegiatan-kegiatan yang

direncanakan agar berjalan dengan baik.

4. Mengadakan evaluasi internal setiap minggu, dan bulan untuk melihat

sejauh mana progress kinerja pengurus.

c. Strategi. Ia merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat.

Penyesuaian ini dianggap penting karena timbulnya bermacam-macam reaksi.

Karena itu dalam mengaplikasikan strategi, yang dilakukan Yayasan Amaliah

Astra melalui divisi strategi dan operasional menyusun beberapa strategi

dengan memperhatikan beberapa faktor, antara lain: ketepatan waktu,

ketepatan tindakan, ketepatan mengambil tindakan, dan lain sebagainya.

d. Prosedur. Prosedur merupakan rangkaian tindakan yang dilaksanakan pada

waktu yang akan datang, karena itu ia lebih dititikberatkan pada suatu

tindakan. Dengan adanya prosedur ini, akan memudahkan pelaksanaan semua

aktivitas yang dilaksanakan organisasi. Prosedur yang dilakukan oleh Yayasan

Amaliah Astra antara lain ialah :

Page 50: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

54

1. Pengurus Yayasan Amaliah Astra dapat menyusun program-program di

setiap divisi baik divisi strategi dan operasional, divisi sosial dan religius,

serta divisi usaha.

2. Menyiapkan pemanfaatan dan memelihara sarana dan prasarana Masjid

Astra untuk setiap kegiatan yang dilakukan.

3. Mengadakan kajian keislaman rutin di Masjid Astra.

4. Membuat prosedur di berbagai bidang baik pemilihan muadzin, adzan,

iqomat dan sholat zuhur, pemilihan penceramah, pengadaan khotib Jum’at,

pelaksanaan sholat jum’at, penghitungan kotak amal, pelaksanaan sholat

Tarawih, pemberian nomor surat.

5. Bagi karyawan Grup Astra dan masyarakat dapat berzakat melalui ZIS on

line dengan website amaliah-astra.com.

e. Aturan atau rule. Aturan atau rule adalah suatu tindakan yang spesifik dan

merupakan bagian dari prosedur. Aturan yang saling berkaitan dapat

dikelompokan dalam suatu tindakan yang disebut prosedur.

f. Program. Program merupakan kombinasi antara kebijakan prosedur, aturan

dan pemberian tugas yang disertai dengan suatu anggaran atau budget. Semua

ini akan menciptakan suatu tindakan. Program atau kegiatan yang

direncanakan oleh Yayasan Amaliah Astra dalam meraih tujuan yakni

berkontribusi di bidang keagamaan, sosial dan kemanusiaan yang ingin

dicapai secara efektif dan efisien.

Dalam melakukan kegiatan-kegiatannya, Yayasan Amaliah Astra

membagi program-program tersebut pada beberapa divisi yaitu Divisi Strategi dan

Page 51: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

55

Operasional, Divisi Sosial dan Religius, serta Divisi Usaha. Program dari tiap-tiap

divisi yaitu :

1. Divisi Strategi dan Operasional Yayasan Amaliah Astra. Program yang

akan diadakan antara lain :

A. Penerbitan Amaliah News

Amaliah News sebagai media komunikasi Astra yang memberikan

informasi-informasi kegiatan dari Yayasan Amaliah Astra, sebagai transparansi

program yang telah direncanakannya, Amaliah News terbit 3 bulan sekali, edisi

pertama pada bulan Oktober 2004, kedua terbit 02 Mei 2005 dan terbit lagi edisi

Amaliah Astra pada bulan Juli - September 2009 yang konten informasinya

berisikan Pembinaan Beasiswa dengan tema “Setitik Bahagia Untuk Dhu’afa”.

Peluncuran website www.amaliah-astra.com, ZIS Online yang memfasilitasi bagi

yang pernah berzakat atau berinfak di Lazis Yayasan Amaliah Astra dilampirkan

pula form donasi bagi yang ingin berzakat atau berinfak . Anggaran pembuatan

Amaliah News setiap priode berbudget Rp. 15.000.000,-

B. Create positive network (Membangun jaringan kerja yang baik)

Create positive network dengan HRD seluruh Grup Astra untuk

pembinaan program kerohanian, edukasi maupun program bisnis yang dimulai

tahun 2004. Dengan adanya kerjasama atau hubungan kerja dengan HRD seluruh

Grup Astra dapat mempermudah Yayasan Amaliah Astra dalam

Page 52: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

56

mengimplementasikan program-program yang telah disusunnya sehingga dapat

berjalan dengan baik.

C. Audit internal kinerja

Audit internal kinerja Yayasan Amaliah Astra bertujuan menilai sejauh

mana progress dari setiap kegiatan yang akan dan telah dilaksanakan untuk

melihat kualitas kinerja dari Yayasan Amaliah Astra dan review audit ini

dilakukan setiap bulannya. Audit internal kinerja ini menggunakan sistem PDCA

yaitu Plan (Perencanaan), Do (Melakukan), Check (Pemeriksaan), Action

(Tindakan).

D. Pengelolaan Zakat, Infak dan Shodaqoh dari karyawan Astra.

Untuk mendukung rencana program pembentukan Badan Amal Zakat,

Infak dan Shodaqoh yang mandiri, maka pengurus Yayasan Amaliah Astra ikut

serta dalam pelatihan pengelolaan zakat lingkungan perkantoran yang

diselenggarakan oleh Departemen Agama. Yayasan senantiasa menggandeng

PERISAI dalam keterlibatan kepengurusan dalam setiap agenda kegiatan yang

relevan dengan kegiatan PERISAI.

Pada awal tahun 2007 telah dilaksanakan studi banding program

Pengembangan Lembaga Amil Zakat, Infak dan Shodaqoh (LAZIS) dengan

Badan Amil Zakat, Infak dan Shodaqoh BNI 1946 yang lebih dikenal dengan

BAMUIUS BNI. Selain itu Yayasan Amaliah Astra juga telah berkonsultasi

Page 53: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

57

mengenai pembentukan dan perizinan yang diperlukan dengan Departemen

Agama Jakarta utara.

Adapun latar belakang didirikannya LAZIS adalah :

1. Adanya Program ZIS Perisai

2. Potensi dana umat yang besar

3. Maksud dan tujuan didirikannya Yayasan

4. Muzaki belum “tahu “

5. Muzaki belum “Sadar”

6. Muzaki belum “ Percaya “

Adapun tujuan didirikannya LAZIS ini antara lain adalah :

1. Menjamin kepastian dan disiplin diri Muzaki

2. Mencapai efisiensi, efektifitas dan sasaran yang tepat dalam penggunaan

zakat menurut skala prioritas.

Adapun sasaran Muzaki (Pemberi Zakat) adalah seluruh karyawan Grup

Astra dan masyarakat umum. Adapun target berikutnya dari LAZIS Astra

berikutnya adalah menjaring para muzaki melalui kerjasama dengan HRD di

lingkungan Grup Astra untuk melakukan sosialisasi. Sosialisasi yang sudah road

show dilakukan yaitu : Road show ke PT MMS. Lazis YAA mengelar road show

ke PT Marga Mandala Sakti (MMS). Jajaran manajemen PT MMS yang dipimpin

oleh Sofyan menyatakan tertarik terhadap program Beasiswa. Dalam road show

itu, kedua belah pihak sepakat untuk menjajaki kerjasama terutama dalam

santunan beasiswa. Selanjutnya, PT MMS akan mensosialisasikan zakat kolektif

Page 54: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

58

di lingkungan karyawannya. Roadshow ke Auto 2000 di sunter dan roadshow ke

PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

Selain itu, bagi karyawan dan masyarakat yang ingin berzakat atau

berinfak, terdapat beragam kemudahan, antara lain informasi transfer via internet

banking Permata Bank, zakat via handphone (Flexicash), juga layanan call jemput

zakat melalui ZIS Online. Sebagai bentuk transparansi, website juga menampilkan

laporan keuangan. Setiap muzaki bisa mengetahui laporan penerimaan dan

penyaluran dana secara online. Laporan keuangan Lazis Amaliah Astra audited

juga bisa dilihat. Muzaki yang sudah terdaftar akan memperoleh ID Muzaki. ID

bisa digunakan untuk login dan mengecek dana yang sudah didonasikan. Bagi

yang pernah berzakat atau berinfak di Lazis Yayasan Amaliah Astra silakan Call

ke (021) 3369010, atau email ke [email protected] untuk memperoleh ID

Muzaki & passwordnya. Ikuti langkah berikut :

1. Buka website kami di alamat www.amaliah-astra.com

2. Pada menu “Login Donatur” masuka ID Muzaki & passwordnya.

3. Pilih menu :

- cek donasi, untuk mengetahui list dana ZIS yang telah disumbangkan,

menu ini bisa diakses perseorangan

- Laporan penerimaan & penggunaan

- Laporan keuangan tahunan

4. Ubah profil, kami sarankan mengganti password dan melengkapi biodata.

Page 55: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

59

2. Divisi Sosial dan Religius Yayasan Amaliah Astra. Program yang akan

dilaksanakan antara lain :

A. Melakukan kegiatan rutin sholat fardhu, sholat jum’at, sholat tarawih

di bulan ramadhan, sholat Idul fitri, dan Idul Adha.

Mengacu pada visi dan misi Yayasan Amaliah Astra, yaitu ingin

mewujudkan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan

spiritual, maka kegiatan kerohanian yang berjalan memprioritaskan pada upaya

untuk memakmurkan masjid melalui kegiatan amal ibadah kepada Allah SWT dan

kegiatan kejama’ahan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat.

Wujud nyata pemakmuran masjid adalah dengan menyelenggarakan sholat

wajib berjamaah, termasuk juga sholat jum’at yang dilaksanakan secara rutin.

Jama’ah sholat jum’at di Masjid Astra dari hari ke hari terlihat mengalami

kenaikan, di mana sebelumnya jamaah sholat jumat di Masjid Astra sekitar 2000

jama’ah dan saat ini rata-rata jama’ah sholat jum’at telah mencapai kurang lebih

3000 jama’ah. Keberadaan Masjid Astra telah mulai dikenal oleh masyarakat

Jakarta Utara, hal ini terlihat dari jama’ah sholat wajib atau pun sholat jum’at,

yang sebelumnya hanya berasal dari komunitas Astra, saat ini telah meluas dan

dihadiri oleh masyarakat sekitar Masjid Astra, di antaranya oleh kaum muslimin

dari kelurahan Sungai Bambu, Kebun Bawang, Papanggo, Warakas dan muslimin

Tanjung Priok, serta masyarakat umum. Anggaran Budget untuk kegiatan Sholat

Rp. 20.800.000,-

Page 56: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

60

B. Kajian masalah-masalah Islam dan Pendidikan Al-quran.

Untuk pertama kalinya Yayasan Amaliah Astra dapat menyelenggarakan

kajian cerdas bertajuk Hidup bahagia penuh barokah, sebuah kajian yang berbasis

untuk membersihkan hati atau dimensi spiritual (tasawuf positif). Tujuan dari

kegiatan ini adalah terciptanya sosok karyawan Astra yang produktif, kreatif,

inovatif serta mempunyai integritas profesional dan integritas moral. Kajian ini

berlangsung selama 6 minggu berturut-turut setiap hari kamis petang dan telah

diikuti oleh 30 peserta.

Para nara sumber dalam kajian tasawuf positif ini adalah : Dr. Haidar

Bagir, Dr. Umar Shahab MA, Husen Shahab, MA., Prof. Dr. Ahmad Tafsir, KH.

Dr. Abdel Kader Al-Habsyi, MA., Dr. Asep Usman Ismail, MA. Para narasumber

secara persuasif dan komunikatif mengajak peserta untuk tamasya spiritual dalam

pengenalan diri, mempertajam hati, serta memahami dan meneguhkan kembali

ikhwal kehambaan manusia dan keagungan Allah SWT. Peserta juga diajak untuk

memahami makna kedermawanan sosial. Di setiap hari Senin, Rabu dan Jum’at

sore hari, ba’da sholat ashar jam 16:00 WIB sampai dengan waktu maghrib tiba.

dilaksanakan pendidikan Al-Quran TPQ, yaitu program membaca Al-Qur’an

untuk anak-anak dan untuk dewasa, karyawan maupun umum diadakan program

Bimbingan Belajar Al-quran (BBQ). Jumlah peserta kedua program tersebut

mencapai 80-100 orang setiap periodenya. Anggaran budget untuk Program TPQ

dan Dauroh Al-Qur’an Rp. 56.000.000,-

Page 57: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

61

C. Pemberian Beasiswa secara rutin kepada anak didik yang tidak

mampu (Dhu’afa).

Pada hari Selasa, 30 Juni 2008. 149 siswa SD penerima beasiswa Amaliah

Astra dari sekitar Tanjung Priok datang berkunjung ke Museum Astra. Banyak

yang terkagum-kagum. Tatapan anak-anak dhu’afa itu menandakan apa yang

dilihatnya adalah sesuatu yang baru. Mereka berdecak kagum ketika Annisa dari

Public Relations PT. Astra Internasional menerangkan bahwa waktu untuk

membuat satu unit sepeda motor hanya 12 detik. Jejak kesuksesan yang terekam

di museum Astra diharapkan menginspirasi mereka untuk sukses juga. Selain

kunjungan, anak-anak diajak juga bermain melalui game-game seru yang melatih

sisi kreatifitas, kecerdasan dan kemampuan berkompetisi.

Lain di Tanjung Priok, lain di Babelan Bekasi Utara. Penerimaan beasiswa

di sana mendapat pembinaan melalui acara Parenting Club pada 31 Mei 2008.

Acara itu digagas bersama ibu-ibu pengajar Bimbel Gratis Lukmanul Hakim

Denso. Pesertanya adalah 72 anak penerima Beasiswa Amaliah Astra beserta

ibunya. Parenting Club digagas untuk meningkatkan peran ibu sebagai sahabat

anak dalam belajar. Sejak digulirkan pertama kali 4 April 2008, beasiswa Amaliah

Astra digagas menjadi program beasiswa yang berbeda. Berbeda dalam arti bahwa

penerima beasiswa tidak hanya sekedar diberi lalu ditinggal begitu saja, namun

ada program pembinaan yang menggiringnya. Motivasi dari pihak luar mutlak

diperlukan, karena kondisi orang tuanya sangat sulit untuk memberi perhatian

lebih untuk pendidikan anaknya. Dengan program pembinaan yang terencana,

Page 58: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

62

mimpi untuk mengubah nasib mereka dari mustahik (penerima) menjadi muzaki

(pemberi) semakin kelihatan nyata.

Berikut ini adalah laporan penerimaan dan penyaluran dana LAZIS YAA :

LAPORAN PENERIMAAN & PENYALURAN DANA LAZIS YAA Priode 1 Januari 2008 Sampai 30 Juni 2009 ( Dalam rupiah )

Bulan Penerimaan Dana ( Rp ) Total ZIS Penyaluran dana

Beasiswa (Rp) Zakat Infaq & Shodaqoh

Januari 08 6.546.078 1.000.000 7.546.078 - Februari 08 8.655.966 1.145.000 9.800.966 - Maret 08 2.181.720 1.260.000 3.441.720 - April 08 13.394.513 1.500.000 15.194.513 2.610.000 Mei 08 28.047.825 1.320.000 29.367.825 2.740.000 Juni 08 12.247.315 1.690.000 13.937.315 3.320.000 Juli 08 39.335.976 2.430.000 41.765976 6.860.000

Agustus 08 16.811.297 2.118.000 18.929.297 10.140.000 Sept 08 40.606.013 8.321.500 48.927.513 10.540.000 Okt 08 11.769.577 11.305.000 23.074.577 12.040.000 Nov 08 10.643.361 4.030.000 14.673.361 11.840.000 Des 08 122.670.924 7.507.500 130.178.424 15.790.000

Januari 09 16.235.958 7.990.000 24.225.958 15.220.000 Februari 09 10.931.990 6.392.500 17.324.490 35.600.000 Maret 09 10.666.566 9.811.623 20.478.189 25.280.000 April 09 67.080.523 1.907.800 68.996.323 75.520.000 Mei 09 12.718.194 6.652.500 19.370.694 1.500.000 Juni 09 15.762.500 11.676.937 27.439.437 7.611.900 Jumlah 446.614.296 88.058.360 534.672.656 236.611.900

D. Penyelenggaraan MTQ tingkat Astra Grup

E. Mengadakan khitanan massal.

Sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat sekitar Sunter, maka

yayasan bekerjasama dengan PERISAI dan IKASI, melaksanakan kegiatan

sunatan massal bagi anak-anak warga sunter, sebanyak 100 anak telah dikhitan

oleh tenaga medis dari tim Salam UI dan masing-masing anak yang dikhitan

mendapatkan baju koko, sarung, peci dan uang Rp 100.000,- Anggaran dalam

acara khitanan massal ini berbudget sebesar Rp. 40.000.000,-

Page 59: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

63

F. Melakukan kegiatan kajian-kajian rutin Masjid Astra

Kajian Selasa sore pukul 17:00 sampai ba’da maghrib bersama KH. Zulfa

Musthofa dengan kajian kitab wawasan Al-Qur’an dan kajian Tasawuf.

Kajian Rabu Siang ba’da dzuhur - 13:00, pekan pertama dan ketiga bersama

Ustad Rikza Maulana, Lc., MAg.dengan kajian Hadits Tematik.

Kajian Rabu Siang ba’da dzuhur – 13:00, pekan kedua dan keempat bersama

Ustadz Bachtiar Nashir, Lc., MM. dengan Kajian Tafsir dan Tadabbur Al-

Qur’an.

Kajian Kamis Sore jam 17:00 sampai saat sholat maghrib bersama Ustadz

Zainal Abidin, Lc dengan kajian kitab Talkhis Al-Hamawiyah.

Kajian Ahad Shubuh. Dilaksanakan rutin satu kali yakni minggu ke 3 setiap

bulan dengan menghadirkan nara sumber yang berbeda pada setiap

kajiannya. Pokok bahasan yang dikaji tafsir surat-surat pendek.

Kajian ibu-ibu. Dilaksanakan rutin setiap hari rabu minggu ke 2, jam 14:00

sampai waktu ashar, dilaksanakan pengajian ibu-ibu dari masyarakat sekitar

masjid Astra, yaitu dari kelurahan Papanggo, Sungai Bambu dan Warakas,

dipandu oleh Ustadzah Hj. Maryam Salam dan Ustadz H. Memed Juned

Assidiqie, dengan tema bahasan Aqidah dan Akhlaq.

G. Peringatan hari-hari Besar Islam.

Dalam rangka menyambut Maulid Nabi Besar Muhammad SAW telah

diadakan festival marawis maulid Masjid Astra, diikuti oleh 13 tim marawis, di

mana festival tersebut mendapatkan apresiasi dari masyarakat dengan harapan

Page 60: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

64

bisa dilaksanakan rutin sebagai wujud apresiasi Masjid Astra terhadap

berkembangnya kebudayaan lokal yang islami.

H. Kegiatan keagamaan di bulan Ramadhan dan Halal bi halal.

Mulai awal ramadhan sampai akhir, jama’ah tetap memenuhi Masjid

Astra, mulai subuh sampai sesudah tarawih. Terlebih pada 10 hari terakhir

ramadhan, masjid Astra mengadakan acara I’tikaf yang diikuti oleh 350 jama’ah

setiap malamnya. Kegiatan ramadhan lainnya adalah buka puasa bersama rata-rata

dihadiri 400-500 orang, kajian dzuhur rata-rata diikuti oleh 400 orang, kajian

ifthor rata-rata diikuti oleh 400-500 orang, kajian tarawih rata-rata diikuti 300

orang, kajian I’tikaf, bedah buku, pengumpulan zakat maal dan zakat fitrah serta

penggalangan infak dan shodaqoh. Penggalangan infak dan shodaqoh berasal dari

karyawan dan masyarakat umum lainya, termasuk peserta i’tikaf pada sepuluh

hari terakhir bulan Ramadhan. Pada akhir tahun, Masjid Astra bekerjasama

dengan Perisai dan Yayasan Amaliah Astra mengadakan Halal bi Halal Astra

Grub dengan pembicara Drs. Wijayanto MA.

I. Silaturrahim dengan lembaga-lembaga keagamaan.

a) Mengikuti penataran instruktur TPA Paket B di LPPTKA BKPRMI

Jakarta Utara.

b) Silaturrahmi pengurus dan anggota Yayasan Al-kahfi di Masjid Astra.

c) Mengikuti Kajian forum Silaturrahmi masjid Perkantoran di PT Telkom,

d) Rapat kerja Mahasiswa Bina Sarana Informatika di Masjid Astra.

Page 61: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

65

e) Pengurus Masjid Astra bersilaturrahmi ke masjid Jami Al-Jihad kelurahan

Tanjung priok, membicarakan kemungkinan kerjasama pada kegiatan-

kegiatan keagamaan di antaranya pelaksanaan pengurusan jenazah.

Keuntungan atau manfaat dari suatu perencanaan dalam pengelolaan

Yayasan Amaliah Astra di Masjid Astra Sunter yaitu :

1. Aktifitas dakwah bisa berjalan lebih terarah dan teratur

2. Memungkinkan dipilihnya tindakan-tindakan yang tepat sesuai dengan

situasi dan kondisi yang dihadapi pada saat aktifitas dakwah dilaksanakan

3. Dapat dipersiapkan terlebih dahulu tenaga-tenaga pelaksanan dakwah yang

diperlukan begitu juga dengan dana dan sarananya.

4. Memudahkan pimpinan dakwah untuk melaksanakan pengawasan dan

penilaian terhadap jalannya aktifitas dakwah.

3. Divisi Usaha Yayasan Amaliah Astra. Program yang akan dilaksanakan

anatara lain :

1. Pameran, Bazar dan Bedah Buku

Divisi Usaha Yayasan Amaliah Astra bersama masjid Astra dan

Persaudaraan Islam Astra (PERISAI) mengadakan Tabliq Akbar berupa bazar,

dan pameran buku islami yang dirangkaikan dengan ceramah Agama. Kegiatan

ini diadakan tiap tahun sekali, kegiatan pameran diikuti oleh 7 stand buku, 4 stand

baju, 1 stand makanan, 1 stand tas, 1 stand Permata Syariah, 1 stand FIF, dan

Page 62: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

66

AAB Syariah. Kegiatan ini didukung oleh Auto 2000-AHM-FIF Syariah-Permata

bank Syariah-AAL-AAB syariah-TRAC.

Pada perkembangannya Pameran dan bedah buku dapat menjadi alternatif

other income bagi yayasan, mengingat daya tarik pameran sangat menggugah

perusahaan-perusahaan di lingkungan Grup Astra untuk turut serta dalam

sponsorship, di mana setiap perusahaan tersebut bisa berkontribusi sebesar 10 juta

per spanduk dan dalam sekali event bisa mencapai 20 perusahaan yang tertarik

menjadi rekanan sebagai sponsor kegiatan.

2. Penyewaan Masjid Astra untuk pernikahan

Masjid Astra telah menjadi salah satu tempat pilihan bagi pasangan yang

akan melaksanakan pernikahan. Sampai saat ini Masjid Astra telah menjadi saksi

sejumlah pasangan pengantin yang melaksanakan akad dan resepsi pernikahan.

3. Pembukaan restoran padang “Sederhana Bintaro“

Dalam upaya mendapatkan sumber dana lain untuk menunjang aktifitas

Yayasan Amaliah Astra yang membutuhkan dana relatif besar setiap tahunnya,

maka pada bulan Juni 2004 Resto Sederhana Bintaro dibuka secara resmi oleh

penasehat kehormatan Yayasan Bapak Abdul Rachman Ramly. Resto Sederhana

Bintaro ini dibuka atas kerjasama antara Yayasan Amaliah Astra sebagai investor

dengan Bapak Djamilus Djamil sebagai pemegang hak paten waralaba Resto

Sederhana Bintaro, dengan komposisi pembagian keuntungan masing-masing

Page 63: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

67

45% untuk Yayasan Amaliah Astra, 40% untuk karyawan resto dan 15% untuk

pemilik hak waralaba.

Untuk usaha tersebut, yayasan telah menginvestasikan dana sebesar Rp.

749.891.902, yang digunakan untuk menyewa tempat usaha, biaya renovasi

tempat usaha, pembelian peralatan dan sarana resto serta untuk menyediakan alat

transportasi. Konsumen yang dituju dalam usaha resto ini adalah para pembeli

retail dari masyarakat Sunter dan pembelian pesanan dari beberapa perusahaan

Grup Astra di lingkungan sunter, di antaranya PT Gaya Motor, PT Astra Daihatsu

Motor, PT Pulogadung Pawitra Laksana, PT Tjahja Sakti Motor, PT Toyota

Motor Manufacturing Indonesia dan PT. Astra Internasional, Tbk.

Sebagai partner dalam pengelolaan resto, pihak yayasan mempunyai

kewajiban untuk turut serta dalam memajukan resto, di antaranya secara periodik

memberikan bimbingan dalam pengelolaan keuangan maupun dalam sistem

manajemen proses produksi.

Selama bulan juni sampai bulan Desember 2004, hasil penjualan resto

mencapai Rp. 1.307.144.395, dimana 52 % penjualan berasal dari pembelian

pesanan dari perusahaan Grup Astra, sedangkan sisanya 48 % berasal dari

penjualan retail. Dari hasil penjualan tersebut, Rp 981.560.189 digunakan sebagai

pembelian bahan material resto dan setelah disisihkan untuk zakat dan depresiasi,

maka keuntungan yang diperoleh adalah Rp.284.886.180, dimana 45% dari

keuntungan tersebut adalah hak yayasan, yaitu sebesar Rp.128.198.781.

Page 64: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

68

B. Rehabilitas Masjid Astra

Pemeliharaan fisik Masjid Astra termasuk sekretariat kantor Masjid Astra

bertujuan untuk menjaga kondisi fisik Masjid Astra agar dapat dipergunakan

jama’ah dengan baik dan jama’ah dapat melakukan ibadahnya dengan khusyu’.

Kondisi fisik Masjid Astra yang baik akan mendukung kegiatan yang

dilaksanakan di masjid. Untuk itu, Yayasan telah melakukan maintenance untuk

fasilitas Masjid Astra yang ada. Misalnya pencucian tenda, pembersihan dan

penggantian lampu penerang, kebersihan harian baik fasilitas kamar mandi dan

toilet serta lantai masjid dan perawatan tata suara. Program perbaikan fasilitas

masjid Astra di mana perbaikan tersebut meliputi : perbaikan lantai, pengecetan

ulang seluruh bangunan masjid, pembuatan pagar depan masjid, penggantian

tenda masjid..

Pekerjaan pemborongan ini dilaksanakan oleh CV Tri Hazna Putri

Bandung dengan konsultan perencanaan dan pengawas PT Module Cipta

Enginering Bandung. Pekerjaan perbaikan fasilitas masjid Astra ini telah menelan

biaya sebesar Rp.931.505.155. yang dilaksanakan selama 45 hari.

C. Auditor Independen (Ekternal Auditors)

Auditor eksternal ditetapkan untuk melakukan pemeriksaan sektor

keuangan setiap tahun Yayasan Amaliah Astra untuk medapatkan pengakuan atas

konsolidasi laporan keuangan itu. Selama melakukan audit, diwajibkan untuk

melaporkan penyimpangan apapun yang material dalam hubungannya dengan

laporan keuangan dan lain-lain yang berhubungan dengan informasi keuangan.

Page 65: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

69

Selama Eksternal auditor melakukan pengujian atas pengawasan internal dan

pemeriksaan apakah semua transaksi sudah sesuai dengan standar auditing yang

berlaku umum, Manajemen Yayasan Amaliah Astra tidak boleh memandang

sepele terhadap keberadaan eksternal audit karena ia mendapatkan kuasa penuh

untuk mengecek segala aspek keuangan dan pencatatan operasional, memeriksa

asset, inventori, personil dan memiliki tanggung jawab sendiri untuk meneliti

apakah sistem pengendalian berjalan dengan baik atau tidak. Dan bebas

melakukan pemeriksaan apa saja yang dianggap perlu.

Sesuai dengan Anggaran Dasar Yayasan, dimana disebutkan bahwa setiap

tahun cash flow Yayasan harus diaudit, maka Dewan Pembina Yayasan Amaliah

Astra telah memutuskan kantor akuntan publik Drs. Thomas, Trisno, Hendang

dan Rekan Akuntan publik Hasil dari audit menyatakan bahwa posisi keuangan

Yayasan Amaliah Astra yang berakhir tanggal 31 Desember setiap tahunnya,

bahwa laporan aktivitas, perubahan aktiva bersih, serta arus kas untuk tahun yang

berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di

Indonesia.

Format laporan Auditor independent yang dilakukan oleh Yayasan

Amaliah Astra yang sesuai dengan prinsip Akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia yaitu :

1. Laporan posisi keuangan terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap, kewajiban

dan aktiva bersih.

2. Laporan aktivitas terdiri dari perubahan aktiva bersih tidak terikat pendapatan

dan beban

Page 66: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

70

3. Laporan perubahan aktiva bersih yaitu aktiva bersih tidak terikat.

4. Laporan Arus kas yaitu arus kas dari aktivitas operasi perubahan dalam aktiva

bersih. Dan arus kas dari kegiatan investasi.

5. Laporan keuangan berisikan yaitu : 1.Umum, 2. Ikhtisar kebijakan akuntansi;

dasar penyusunan laporan keungan, aktiva besih terkait, aktiva bersih tidak

terkait, aktiva tetap, pengakuan pendapatan dan beban, transaksi dengan pihak

yang mempunyai hubungan istimewa, imbalan kerja karyawan, penggunaan

estimasi, 3. Kas dan bank, 4. piutang lain-lain, 5. Biaya dibayar dimuka, 6.

Aktiva tetap, 7. Hutang lain-lain, 8. Beban yang masih harus dibayar, 9.

Hutang pajak, 10. Aktiva bersih, 11. Beban, 12. Imbalan kerja karyawan, 13.

Perubahan kebijakan akuntansi, 14. Perjanjian, 15. Penyelesaian laporan

keuangan, 16. Peristiwa penting setelah tanggal neraca, 17. Reklasifikasi

perkiraan.

D. Prestasi Masjid Astra

Pada tahun 2005, Masjid Astra ditunjuk mewakili Masjid perkantoran

wilayah Jakarta Utara untuk mengikuti Binaul Masjid Dewan Masjid Indonesia

Propinsi DKI. Lomba ini diikuti oleh masjid-masjid perkantoran yang ada di

wilayah DKI Jakarta. Masjid Astra terpilih sebagai masjid terbaik II kategori

perkantoran setelah masjid Baitul Ikhsan Bank Indonesia. Untuk meningkatkan

kualitas imam, Masjid Astra mengirimkan karyawannya mengikuti penataran

imam dan khotib se-DKI Jakarta.

Page 67: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

71

2. Pengorganisasian (Organizing)

Setelah perencanaan telah tersusun dengan rapi, para pengelola menyusun

pengorganisasiannya. Sebab dengan pengorganisasian maka rencana aktifitas

keagamaam terutama di masjid astra akan menjadi lebih mudah dalam

pelaksanaan aktifitas dakwahnya. Hal ini disebabkan oleh karena dengan dibagi-

baginya tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan dakwah dalam tugas-tugas yang

lebih terperinci serta diberi wewenang pelaksanaannya kepada beberapa orang

akan mencegah timbulnya kumulasi pekerjaan hanya pada diri seorang pelaksana

saja.

Pengorganisasian suatu sistem kerjasama sekelompok orang yang

dilakukan dengan pembidangan dan pembagian seluruh pekerjaan atau tugas

dengan membentuk sejumlah satuan atau unit kerja, yang menghimpun pekerjaan

sejenis dalam satuan. Susunan kepengurusan Yayasan Amaliah Astra terdiri dari

Pembina, Pengawas dan Pengurus serta tim pendukung yakni divisi Strategi dan

Operasional, divisi Sosial dan Religius serta divisi usaha.

Pengorganisasian yang mengandung koordinasi akan mendatangkan

keuntungan pula berupa terpadunya berbagai kemampuan dan keahlian dari para

pelaksana dakwah dalam satu kerangka kerjasama yang semuanya diarahkan pada

sasaran yang telah ditentukan. Tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan

taqwa, jangan tolong menolong dalam dosa dan permusuhan (QS 5:2).

Akhirnya dengan pengorganisasian, di mana masing-masing pelaksana

menjalankan tugasnya pada kesatuan-kesatuan kerja yang telah ditentukan serta

masing-masing dengan wewenang yang telah ditentukan pula, akan memudahkan

Page 68: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

72

pimpinan Yayasan Amaliah Astra dalam mengendalikan dan mengevaluasi

penyelenggaraan aktifitas dakwah di Masjid Astra Sunter.

Langkah-langkah pengorganisasian yang dilakukan oleh Yayasan Amaliah

Astra dalam menjalankan roda aktifitas dakwahnya di Masjid Astra yang

berkontribusi dalam bidang keagamaam, sosial dan kemanusian antara lain :

1. Membagi dan atau mengelompokan aktifitas dakwah dalam satu kesatuan. Di

Yayasan Amaliah Astra kepengurusannya terdiri dari pembina, ketua dan

anggotanya, pengawa s: ketua dan anggotanya, pengurus: ketua, sekretaris,

bendahara dan anggotanya, ketua Masjid Astra dan tim pendukung terdiri

dari tiga divisi yakni: divisi strategi dan operasional, divisi sosial dan religius

serta divisi usaha. Untuk memudahkan dalam mengimplementasikan

kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan maka Yayasan membagi

Aktivitas / tugas di setiap divisi.

2. Merumuskan dan menentukan tugas serta tanggung jawab struktur

kepengurusan Yayasan Amaliah Astra dan menempatkan personil

pengurusnya sesuai dengan kemampuan, kemauan, pengalaman, kondisi fisik

dan mentalnya. Di Yayasan Amaliah Astra divisi strategi dan operasional

melakukan kegiatan yaitu: pembuatan Amaliah News, Create positive

network dengan HRD seluruh Grup Astra, audit internal Yayasan Amaliah

Astra, pengelolaan Zakat, Infak dan shodaqoh dari karyawan Astra, dan

evaluasi rutin kegiatan Yayasan.

3. Memberi wewenang dan tanggung jawab yang penuh dari pimpinan

pengurus kepada staf-staf divisi dan pelaksanaanya.

Page 69: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

73

4. Menciptakan jalinan kerja yang baik sehingga memiliki alur kerja yang solid.

Keuntungan Pengorganisasian yang dilakukan oleh Yayasan Amaliah

Astra dalam menjalankan aktifitas dakwahnya di Masjid Astra yaitu :

1. Rencana dakwah yang telah disusun menjadi mudah dalam pelaksanaannya

2. Memudahkan pendistribusian tugas-tugas kepada pelaksana dakwah

3. Memudahkan pemilihan tenaga pelaksana

4. Keterpaduan berbagai kemampuan pelaksana dakwah dalam kerangka

kerjasama.

3. Pelaksanaan (Actuating)

Fungsi ketiga manajemen fungsional adalah pelaksanaan (actuating), yang

dilakukan setelah organisasi memiliki perencanaan dan pengorganisasian dengan

memiliki struktur organisasi termasuk tersediannya personil sebagai pelaksana

sesuai kebutuhan kerja yang dibentuk. Di dalam kegiatan pelaksana, Pongki

Pamungkas selaku Ketua Pengurus Yayasan Amaliah Astra melakukan beberapa

upaya yakni:

a. Mengarahkan (Comanding)

Pengarahan dapat berlaku secara efektif apabila memperhatikan cara-cara

yang baik. Pimpinan Yayasan Amaliah Astra mengharapkan kepada bawahannya

agar bersedia untuk bekerja secara maksimal, terorganisir, tidak tumpang tindih

dan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Cara-cara

pengarahan dapat dilakukan dengan: (a) Orientasi. Ia merupakan cara pengarahan

dengan memberikan informasi yang perlu, agar kegiatan dapat dilakukan dengan

Page 70: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

74

baik. (b) Perintah. Ia merupakan perintah dari atas atau pimpinan kepada orang-

orang yang dipimpinnya atau dibawahnya, untuk melakukan atau mengulang

suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu. (c) Pendelegasian wewenang.

Pendelegasian wewenang bersifat lebih umum bila dibandingkan penyampaian

perintah. Dalam hal ini pimpinan Yayasan Amaliah Astra memberikan sebagian

wewenang yang dimilikinya kepada bawahan atau divisi-divisi yang dipilihnya.

b. Membimbing (Directing)

Setelah pimpinan melakukan arahan kepada bawahannya dalam

melakukan aktivitas dakwahnya, pimpinan juga perlu membimbing dan

menjuruskan ke arah pencapaian tujuan dakwah yang telah direncanakan. Jelas

bahwa pembimbing adalah merupakan tindakan pimpinan yang dapat menjamin

terlaksananya tugas-tugas dakwah sesuai dengan rencana, kebijaksanaan dan

ketentuan-ketentuan lain yang telah digariskan, sehingga apa yang menjadi tujuan

dan sasaran dakwah dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

c. Komunikasi (comunication)

Komunikasi sebagai tukar pikiran atau informasi agar terjalin adanya

saling pengertian serta hubungan antar manusia secara sinergi. Untuk mencapai

tujuan yang diharapkan perlu adanya komunikasi yang efektif sehingga dalam

pelaksanaan kegiatan-kegiatan dakwahnya dapat berjalan secara efektif. Sehingga

pengurus dapat beraktivitas sesuai tugas dan tanggung jawabnya.

Page 71: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

75

d. Motivasi

Dalam hal ini pimpinan Yayasan Amaliah Astra memberikan rangsangan

atau motivasi. Motivasi merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam

suatu organisasi. Perencanaan dan struktur organisasi yang baik belum menjamin

bahwa tugas-tugas yang ditetapkan pasti berjalan dengan lancar. Semua itu

tergantung pada tanggung jawab dari pengawasan manajemen serta para

anggotanya. Bagi para anggota, untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik

dipengaruhi oleh cara manajer dalam mempengaruhi perintah. Keberhasilan yang

maksimal akan dapat dicapai apabila para manajer mampu memberi dorongan

atau motivasi pada para pegawai atau karyawannya. Motivasi terdiri atas dua

bagian, yaitu; 1. motivasi positif dan 2. motivasi negative. Motifvasi positif

merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan memberikan reward,

seperti penambahan gaji, bonus, dan kepuasan lainnya, termasuk mempromosikan

pendidikan dan pelatihan. Adapun motivasi negatif merupakan proses untuk

mempengaruhi orang lain dengan memberikan peringatan-peringatan bagi mereka

yang tidak bekerja secara baik, seperti kehilangan bonus, jabatan tertentu,

pemotongan gaji, atau lebih jauh lagi sampai pada tingkat pemecatan.

4. Pengawasan (Controlling)

Setelah melakukan perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan maka

perlu melakukan pengawasan dan evaluasi. Pengawasan merupakan proses

mengukur dan menilai tingkat efektifitas kerja personil dan tingkat efisiensi

penggunaan sarana kerja dalam memberikan kontribusi dalam pencapaian

Page 72: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

76

organisasian. Pengawasan dapat dilakukan dengan mengamati kegiatan dakwah,

mengukur keberhasilan dan kegagalannya dengan standar yang telah ditetapkan

dalam perencanaan.

Dalam melakukan pengawasan ada 4 tahapan yang dilakukan yaitu:

1. Menetapkan standar dan metode mengukur prestasi kerja.

Perencanaan merupakan suatu tolak ukur merancang pengawasan, langkah

pertama yang dilakukan oleh Yayasan Amaliah Astra adalah menyusun rencana,

baik rencana jangka pendek, menengah, dan panjang agar pengawasan dapat

berjalan dengan baik sesuai dengan standar yang direncanakan, sehingga tujuan

dari yayasan dapat terlaksana. Bentuk standar dapat diklasifikasikan menjadi tiga

bagian yaitu standar ukur kualitas, standar ukur kuantitas, dan standar ukur waktu

dan tempat. Dengan uraian sebagai berikut :

1. Standar ukur kualitas meliputi kemampuan pengurus Yayasan Amaliah Astra

dan karyawan memahami dan melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.

2. Standar ukur kuantitas meliputi sejauh mana karyawan grup PT Astra dan

masyarakat sunter menjadikan Masjid Astra sebagai pusat kajian islam.

Sehingga, segala kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik

3. Standar waktu dan tempat meliputi berapa lama waktu menjadikan Masjid

Astra sebagai pusat ibadah dan pengembangan di bidang sosial, keagamaan

dan kemanusian karyawan dan masyarakat .

2. Melakukan pengukuran prestasi kerja.

Langkah kedua dalam pengawasan ialah mengukur atau mengevaluasi

prestasi kerja terhadap standar yang telah ditentukan

Page 73: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

77

3. Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar

Setelah dua proses sebelumnya dilalui, yang perlu dilakukan dalam

langkah ini adalah membandingkan hasil pengukuran dengan target atau standar

yang telah ditetapkan. Pada Yayasan Amaliah Astra, prestasi kerja yang dilakukan

oleh karyawan atau pengurus sesuai dengan standar yang ditetapkan. Maka,

pimpinan dapat menilai kinerja yang dilakukan sudah berjalan dengan baik dan

terkendali.

4. Mengambil tindakan korektif

Proses pengawasan tidak sempurna jika tidak ada tindakan untuk

membetulkan atas penyimpangan yang terjadi.

Fungsi pengawasan internal yang dilakukan oleh Yayasan Amaliah Astra

melalui Divisi Strategi dan Operasional telah dilaksanakan secara konsisten

dengan menggunakan sistem Plan, Do, Check, Action ( PDCA ) terhadap seluruh

kegiatan atau aktifitas Yayasan Amaliah Astra agar tujuan yang ingin dicapai

dapat terlaksana dengan efektif dan efisien. Fungsi monitoring Yayasan Amaliah

Astra dilaksanakan secara optimal, di mana secara rutin diadakan review aktifitas

setiap sebulannya bersama pengurus Yayasan dengan tujuan untuk melihat

bagaimana progress dari setiap kegiatan yang akan dan telah dilaksanakan.

5. Analisis SWOT

Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threath) Yayasan

Amaliah Astra. SWOT adalah singkatan dari kekuatan (Strength) dan kelemahan

Page 74: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

78

(Weakness) internal organisasi serta peluang (Opportunity) dan tantangan

(Threat) dalam lingkungan yang dihadapai (Eksternal)

Analisis SWOT merupakan proses menganalisis atau penelitian terhadap

kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan organisasi serta melakukan

penelitian terhadap kesempatan dan ancaman-ancaman dari lingkungannya untuk

mengidentifikasi suatu celah strategis yang dapat dimanfaatkan oleh organisasi.

Analisis SWOT pada Yayasan Amaliah Astra dapat dirumuskan sebagai

berikut :

Strength (Kekuatan), yaitu kekuatan-kekuatan yang dimiliki dan

memberikan keuntungan pada Yayasan yaitu :

1. Memiliki Bangunan Masjid Astra yang indah, bersih dan nyaman sebagai

pusat kegiatan keagamaan bagi para karyawan Grup Astra dan

Masyarakat Umum.

2. Memiliki Sumber Daya Manusia yang profesional dan berdedikasi tinggi

terhadap aktifitas dakwah yang berpusat di Masjid Astra.

3. Memiliki fasilitas Masjid Astra yang memadai ketika aktifitas dakwah

dilakukan.

4. Memiliki sumber dana yang mandiri dalam found raising

5. Memiliki tim audit eksternal keuangan dalam pengelolaan anggaran dasar

Yayasan Amaliah Astra.

6. Administrasi keuangan yang transparansi

7. Adanya hubungan komunikasi, koordinasi, aksi dan evaluasi antar

pengurus Yayasan Amaliah secara baik.

Page 75: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

79

8. Memiliki ZIS Online melalui situs web amaliah-astra.com, sebagai media

informasi.

Weakness (Kelemahan), yaitu keterbatasan yang dimiliki Yayasan dengan

mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki maka Yayasan Amaliah

Astra dapat mengadakan perubahan atau perbaikan ke arah yang lebih baik

lagi, kelemahan yang dimiliki yaitu sebagai berikut :

1. Penentuan kiblatnya yang kurang tepat sehingga shafnya sedikit

menyerong ke sebelah kanan.

2. Kurang kondusifnya tempat parkir yang berada di pinggir jalan.

Opportunity (Peluang), yaitu situasi yang menguntungkan dalam lingkup

Yayasan Amaliah Astra dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk

menarik kesempatan terbuka bagi keberlanjutan atau kemajuan Yayasan.

Berikut adalah peluang yang dimiliki oleh Yayasan Amaliah Astra :

1. Mengadakan kerjasama dalam merealisasikan kegiatan-kegiatan

keagamaan dengan berbagai pihak yaitu PERISAI, IKASI, SCTV dan

Grub Astra Lainnya.

2. Bekerjasama dengan restoran padang “Sederhana Bintaro“ dalam

foundraising ( Penggalangan dana )

3. Menjalin kerjasama dalam pengelolaan ZIS Amaliah Astra melalui ZIS

Online terhadap berbagai pihak yaitu : Permata Bank Syariah, PT Auto

2000, dan PT MMS sebagai pemberian beasiswa kepada anak-anak

dhua’fa.

Page 76: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

80

4. Menjalin hubungan baik kepada HRD seluruh Grup Astra untuk

pembinaan program kerohanian, edukasi dan bisnis.

Threat (ancaman), yaitu situasi yang tidak menguntungkan dalam

lingkungan Yayasan Amaliah Astra yang dapat mengganggu keberadaan dan

keberlanjutan yayasan. Ancaman pada Yayasan Amaliah Astra saat ini

belum ada ancaman yang sangat signifikan membahayakan khusus pada

masjid Astra karena di masjid Astra ada yang menjaga dan mengawasi dari

segi keamanan yakni satpam atau security. Serta selain itu, banyaknya

dukungan dari pihak PT Astra Internasional dan lainnya sehingga ancanam

yang akan datang dapat teratasi.

Dari hasil analisis SWOT tersebut dapat disimpulkan, bahwa Yayasan

Amaliah Astra melalui Masjid astra dalam kondisi yang baik, karena Yayasan

Amaliah Astra memiliki beberapa kekuatan dan peluang yang cukup besar dalam

pelaksanaannya, sehingga memungkinkan Yayasan Amaliah Astra untuk

memperbesar perubahan yayasan agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan,

sehingga dapat meraih kemajuan dalam mengembangkan dakwah melalui kajian-

kajian islam pada Masjid Astra secara maksimal.

Page 77: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

81

B. Kegiatan keagamaan di Masjid Astra Sunter

Aktivitas keagamaan adalah tindakan untuk menghasilkan sesuatu baik

dilakukan secara perorangan maupun kolektif yang berkaitan dengan keyakinan

dan kepercayaan kepada Tuhan.

Divisi sosial dan religius memiliki misi yaitu memiliki masjid yang

makmur. Masjid Astra dalam perjalanannya senantiasa melakukan tugasnya

sebagai salah satu lentera edukasi spiritual bagi karyawan muslim Grup Astra dan

lingkungannya, segala bentuk kemasan dakwah dan peribadatan dilaksanakan

didalamnya untuk kemaslahatan masyarakat lingkungan dan umat pada umumnya

Beberapa kegiatan atau program yang dilaksanakan oleh divisi sosial dan

religius yaitu :

1. Silaturrahmi, silaturrahmi yang dilakukan oleh Masjid Astra berupa

silaturrahmi internal dan eksternal.

2. Peringatan hari besar Islam, seperti Maulid Nabi, Isra Mi’raj dan tahun

baru Islam. Tujuan pemanfaatan event hari besar islam ini sebagai sarana

dakwah di Masjid Astra.

3. Bedah buku Islam dan Tabliq Akbar. Bedah buku islam diselenggarakan

dengan tujuan menambah wawasan dan wacana keilmuan islam karyawan

dan masyarakat umum dengan mengutamakan Al-Qur’an dan As-Sunnah

sebagai pedoman.

4. Pesantren liburan Masjid Astra, acara ini dilaksanakan pada saat libur

akhir semester sekolah, kegiatan ini diikuti oleh putra putri karyawan Grub

Astra. Paduan antara pendidikan pengetahuan umum dengan pengetahuan

Page 78: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

82

agama yang dikemas dalam satu acara, dimulai dengan kunjungan pada salah

satu pabrik perakitan kendaraan bermotor Astra dan dilanjutkan dengan talk

show wawasan keislaman. Adapun tema dan pengisi acaranya adalah: Agus

Nardianto. tema : sekilas tentang Astra. H. Abdurrahman, tema: kunjungan

ke Gaya Motor. Prof Suharyadi S, tema: Berbakti kepada kedua orang tua.

Haryo, tema: Jangan Takut setan.

5. Ramadhan Mubarrok, acara ini dilaksanakan pada bulan ramadhan dengan

komposisi acara yaitu: Kajian Ifthor, buka puasa bareng, kajian tarawih,

kajian dzuhur, kajian I’tikaf dan qiyamullail dan kajian subuh.

6. Melaksankan kegiatan ibadah rutin seperti: sholat fardhu, sholat jumat,

sholat tarawih dibulan ramadhan, sholat Idul fitri, dan Idul Adha

7. Kajian-kajian rutin, seperti kajian Selasa sore 17:00 sampai ba’da maghrib

bersama KH. Zulfa Musthofa dengan kajian kitab wawasan Al-Qur’an dan

kajian Tasawuf. Kajian Rabu Siang ba’da dzuhur - 13:00, pekan pertama dan

ketiga bersama Ustad Rikza Maulana. Lc, MAg dengan kajian Hadits

Tematik. Kajian Rabu Siang ba’da dzuhur - 13:00, pekan kedua dan keempat

bersama Ustadz Bachtiar Nashir.Lc, MM. dengan Kajian Tafsir dan

Tadabbur Al-quran. Kajian Kamis Sore jam 17:00 sampai saat sholat

maghrib bersama Ustadz Zainal Abidin, Lc dengan kajian bertema Faktor-

Faktor Penumbuh Ketaatan. Kajian Ahad Shubuh dilaksanakan rutin satu kali

dalam sebulan dengan menghadirkan nara sumber yang berbeda pada setiap

kajiannya. Pokok bahasan yang dikaji Tafsir surat-surat pendek. Kajian Ibu-

ibu dilaksanakan rutin satu kali dalam sebulan, jam 14:00 sampai waktu

Page 79: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

83

ashar dilaksanakan pengajian ibu-ibu dari masyarakat sekitar Masjid Astra,

yaitu dari kelurahan Papanggo, Sungai Bambu dan Warakas. Dipandu oleh

Ustadzah Hj. Maryam Salam dan Ustadz H. Memed Juned

8. Pendidikan Al-quran, di setiap hari senin, rabu dan jumat sore hari, ba’da

sholat ashar jam 16:00 WIB sampai dengan waktu maghrib tiba.

dilaksanakan pendidikan Al-quran TPQ, yaitu program membaca Al-Qur’an

untuk anak-anak dan untuk dewasa, karyawan maupun umum diadakan

program Bimbingan Belajar Al-Qur’an (BBQ). Jumlah peserta kedua

program tersebut mencapai 80 orang.

C. Hambatan atau kendala yang dihadapai Masjid Astra

Hambatan yang terjadi di Masjid Astra sampai saat ini secara internal

tidak ada, namun secara eksternal hambatan yang dialami yakni animo

masyarakat khususnya masyarakat Sunter masih kurang respon terhadap ilmu,

terutama ilmu agama. Inilah yang menjadi kendala Masjid Astra dalam

mensyiarkan dakwahnya. Oleh karena itu, pengurus masjid harus memiliki

inovasi dan kreatifitas dalam mengkonsep nilai dakwah kepada para jama’ah

masjid. Sejauh ini hanya itu hambatan yang dialami masjid Astra sunter.

Page 80: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah berdirinya Yayasan Amaliah Astra / Masjid Astra

Yayasan Amaliah Astra didirikan pada tanggal 2 Januari 2001 dan

diresmikan 23 Mei 2001 oleh PT. Astra Internasional, Tbk sesuai dengan Akta

Pendirian No 35 tahun 2001 sebagaimana telah diubah dengan Akte No.12 tahun

2004 serta Akte No.8 tahun 2004 oleh notaris Emi Susilowati. Akte pendirian

tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia No.C-751. HT.01.02.Th 2004.1

Pendirian Yayasan ini dilandasi oleh cita-cita perusahaan “Sejahtera

Bersama Bangsa” dan salah satu dharma falsafah Astra “Menjadi milik yang

bermanfaat bagi Bangsa dan Negara“, serta Visi Astra yaitu “Menjadi

Perusahaan yang Mempunyai Tanggung jawab Sosial dan Ramah Lingkungan”.

Yayasan Amaliah Astra bersama yayasan lain di jajaran Astra merupakan

wahana untuk mewujudkan program “Corporate Sosial Responsibility”

perusahaan, khususnya di bidang sosial-keagamaan, dan sekaligus program

Community Development Astra. Tugas pertama yang diemban oleh Yayasan dan

berhasil diselesaikan tepat waktu selama lebih kurang 7 bulan sejak bulan Maret

1 Laporan Pengurus Yayasan Amaliah Astra ( YAA ) Tahun 2004 hal.3

36

Page 81: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

37

2001 hingga November 2001 adalah pembangunan Masjid Astra di Jl. Gaya

Motor Raya Sunter II Jakarta Utara.

Maksud dan tujuan didirikannya Yayasan Amaliah Astra adalah di bidang

keagamaan, sosial dan kemanusiaan. Yayasan melalui kontraktor, dalam hal ini

PT Nusa Raya Cipta, melanjutkan pembangunan dan penyempurnaan Masjid

Astra, khususnya tampilan kulit luarnya seperti, pengecetan atap beton, dinding

luar dan alcotex, serta pemasangan composite panel di atas teras yang terletak di

bagian depan perpustakaan masjid, guna melindungi dari terpaan hujan.

Pemasangan granit pada dinding luar depan, yang semua dijadwalkan,

akhirnya dibatalkan karena alasan teknis seperti pemasangan kawat baja yang di

dinding dan ancaman korosi akibat cuaca di wilayah Sunter II yang bakal

mempengaruhi daya tahan baja penyangga granit dinding, di samping alasan biaya

yang memang nilainya cukup signifikan. Sebagai gantinya dilakukan pengecatan

dinding untuk menimbulkan nuansa antar bidang. Hasilnya, cukup mengesankan

dan biayanya pun jauh lebih murah.

Kegiatan lain adalah penggantian sebagian (sebanyak 43 buah) stainglass

atau kaca patri karena stainglass yang ada kurang dapat memantulkan efek cahaya

yang impresif ke bagian luar. Selajutnya stainglass yang lama tersebut

dihibahkan kepada Masjid Astra Agro Lestari di jalan Pulau Ayang Raya,

kawasan industri Pulo Gadung, Jakarta Timur. Pekerjaan pembuatan, pemasangan

dan pencopotan stainglass ini seluruhnya dilakukan oleh Setia Boedhie Utama,

Page 82: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

38

pengrajin kaca patri di pasar seni Ancol, Taman Impian Jaya Ancol. Yang

bersangkutan termasuk mitra kerja yayasan yang produktif, kreatif dan disiplin

Dalam tahun 2002, yayasan juga telah menyelesaikan pembangunan dua

ruang penyimpanan sepatu dan sandal para jamaah, yang berlokasi masing-masing

satu ruang di depan kantor Masjid, dan satu ruangan di bagian utara masjid di

dekat toilet atau ruang wudhu wanita. Pembangunan kedua ruangan permanen

tersebut dilakukan oleh PT Nusa Raya Cipta. Sedangkan rak sepatu yang terbuat

dari bahan baku MDF yang diproduksi dan disumbangkan oleh PT Sumalindo

Lestari Jaya.

Selanjutnya Yayasan atas seizin Dewan Pembina Yayasan dan melalui

suatu tender terbuka yang diikuti oleh PT Ervan Prima Abadi, PT Satu Cita Guna

dan PT Saudara Mandiri Steel, membangun tenda semi permanen mengganti

tenda sebelumnya yang merupakan sewaan (Rp 750.000 / minggu). Dengan tenda

baru tersebut, di samping menghemat diharapkan keindahan Masjid Astra akan

tetap terjaga. Pada akhir tahun 2002 telah ditetapkan pemenang tendernya adalah

PT Ervan Prima Abadi. Biaya pembuatan tenda ini, mencapai Rp 40 Juta.

Kesemua proyek tersebut, utamanya penyempurnaan kulit luar masjid dan

pembangunan ruang penitipan sepatu dan gudang. Sepenuhnya dalam pengawasan

PT ADI selaku konsultan perencanaan Masjid Astra. Total nilai pembangunan

gudang, tenda, tempat penitipan sepatu, penggantian kaca patri tersebut sebesar

Rp. 680.990.600,-2

2 Laporan Pengurus Yayasan Amaliah Astra ( YAA ) Tahun 2002 hal.7

Page 83: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

39

B. Letak Geografis

Masjid Astra berkapasitas sekitar 3000 jamaah, yang dibangun di atas

lahan seluas lebih kurang 2000 meter persegi di Jalan Gaya Motor Raya No 3

Sunter II Jakarta Utara, atau tepatnya di halaman PT Gaya Motor.3

Masjid Astra sebagai masjid perkantoran yang berada di lingkungan

pabrik-pabrik Astra grup di daerah sunter. Masjid Astra berlokasi dekat Gaya

Motor 2, dekat Gaya Motor Raya, dekat Gaya Motor 1, 0,3 kilometer dari Gaya

Motor 3, 0,5 kilometer dari Sungai Bambu 3. Masjid Astra secara gografis terletak

6° 8' 5" Lintang Selatan dan 106° 53' 13" Lintang Timur pada peta jakarta

Lokasi masjid Astra terletak di antara dua gedung yaitu 0,1 kilometer dari

Astra gedung pusat dan 0,2 kilometer dari Toyota Astra Stamping Plant. 0.3

kilometer dari Trac. 0.3 kilometer dari Toyota Astra Motor (casting). 0.4

kilometer dari PT. Gaya Motor.

C. Visi, Misi dan Tujuan Yayasan Amaliah Astra

Didirikan Yayasan Amaliah Astra dilandasi oleh cita-cita perusahaan

”Sejahtera Bersama Bangsa” dan salah satu Dharma falsafah Astra yaitu “Menjadi

Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara”. Visi Astra, yaitu “Menjadi

Perusahaan yang mempunyai Tanggung Jawab Sosial dan Ramah Lingkungan “

Yayasan Amaliah Astra bersama Yayasan lain di jajaran Astra, merupakan

wahana untuk melaksanakan dan mengembangkan Corporate Social

Responsibility perusahaan, khususnya di bidang sosial keagamaan

3 Laporan Pengurus Yayasan Amaliah Astra ( YAA ) Tahun 2002 hal. 8

Page 84: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

40

Visi Yayasan Amaliah Astra, yaitu “Mewujudkan kecerdasan intelektual,

kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual keluarga besar Astra dan

masyarakat.”4

Untuk mencapai visi tersebut, yayasan berencana menjalankan Misi

kegiatan-kegiatan secara bertahap yaitu :

• Mendirikan sarana Ibadah, menyelenggarakan pondok pesantren dan

madrasah, menerima dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah,

meningkatkan pemahaman keagamaan dan melaksanakan syiar keagamaan

serta studi banding keagamaan.

• Mendirikan lembaga formal dan non formal panti asuhan, panti jompo dan

weda, rumah sakit, poliklinik dan laboratorium, pembinaan olah raga;

penelitian di bidang ilmu pengetahuan dan studi banding

• Memberikan bantuan kepada korban bencana alam, pengungsi, tuna

wisma, fakir miskin dan gelandangan, mendirikan dan menyelenggarakan

rumah singgah dan rumah duka, memberikan perlindungan konsumen dan

melestarikan lingkungan hidup.

Tujuan didirikannya Yayasan Amaliah Astra adalah berkontribusi di

bidang keagamaan, sosial dan kemanusiaan.

4 Laporan Pengurus Yayasan Amaliah Astra (YAA) Tahun 2002

Page 85: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

41

D. Program Kegiatan Yayasan Amaliah Astra

1. Divisi Strategi dan Operasional

Divisi Strategi dan Operasional Yayasan Amaliah Astra akan mengadakan

beberapa kegiatan di antaranya :

1. Penerbitan Amaliah News sebagai media komunikasi Astra

2. Create positive network (membangun jaringan kerjasama) dengan HRD

seluruh Grup Astra untuk pembinaan program kerohanian, edukasi

maupun program bisnis

3. Audit internal kinerja Yayasan

4. Pengelolaan Zakat, Infak dan Shodaqoh dari karyawan Astra

5. Evaluasi Rutin kegiatan Yayasan

2. Divisi Sosial dan Religius

Divisi Sosial dan Religius Yayasan Amaliah Astra akan mengadakan

beberapa kegiatan di antaranya :

1. Melakukan kegiatan rutin sholat fardhu, sholat jumat, sholat tarawih,

sholat Idul fitri, dan Idul Adha.

2. Kajian masalah-masalah Islam dan Pendidikan Al-Qur’an

3. Pemberian beasiswa secara rutin kepada anak didik yang tidak mampu

4. Mengadakan Festival Marawis (Seni budaya Islam)

5. Penyelenggaraan MTQ tingkat Astra Grup

6. Mengadakan khitanan massal bekerjasama dengan Publik Relation AIHO

7. Melakukan kegiatan kajian-kajian rutin Masjid Astra

Page 86: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

42

8. Peringatan hari-hari Besar Islam.

9. Pelaksanaan Tabliq Akbar

10. Kegiatan keagamaan di bulan Ramadhan dan Halal bi halal

11. Silaturrahim dengan lembaga-lembaga keagamaan.

3. Divisi Usaha

Divisi Usaha Yayasan Amaliah Astra akan mengadakan beberapa kegiatan

di antaranya :

1. Pameran, Bazar dan Bedah Buku

2. Pameran lukisan dan kaligrafi.

3. Kerjasama dengan SCTV dalam acara Indahnya kebersamaan bersama

Ustad Jeffry Al Buchory.

4. Penyewaan Masjid Astra untuk pernikahan

5. Pembuatan buku kajian keislamam yang dilakukan masjid Astra

6. Pembukaan restoran padang ”Sederhana Bintaro“

E. Struktur Kepengurusan Yayasan Amaliah Astra

Dilihat dari segi bahasa, struktur dapat berarti cara bagaimana sesuatu

disusun atau dibangun. Sedangkan organisasi dapat berarti susunan atau aturan

dari berbagai bagian, sehingga merupakan kesatuan yang teratur dan tersusun.5

5 Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta :

Balai Pustaka, 1994/ 1995), Cet. Ke-3 h. 860

Page 87: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

43

Soetmina mengatakan bahwa : “Struktur organisasi ialah suatu kerangka

yang menunjukan semua tugas kerja untuk mencapai tujuan organisasi, hubungan

antara fungsi-fungsi tersebut, serta wewenang dan tanggung jawab setiap anggota

organisasi yang melakukan tiap-tiap tugas kerja tersebut.”6

Menurut Imam Munawir mengenai organisasi, yaitu : “Organisasi adalah

merupakan kerja sama di antara beberapa orang untuk mencapai tujuan dengan

mengadakan pembagian dan peraturan kerja yang menjadi ikatan kerja sama

dalam organisasi itu demi mencapai tujuan secara efektif dan efisien.”7

Adapun struktur kepengurusan pada Yayasan Amaliah Astra adalah

sebagai berikut :

PENDIRI

PT. Astra Internasional Tbk

PEMBINA

Ketua : Michael Dharmawan Ruslim (PT. Astra Internasional, Tbk)

Anggota : Aminuddin Nurdin (PT. Astra Internasional, Tbk )

Angky Utarya Tisnadisastra (PT Astratel Nusantara)

PENGAWAS

Ketua : Arief Istanto (PT Astratel Nusantara)

Anggota : Mohammad Sachofi Dimyati (PT. Gaya Motor)

Thaufik Noograha

Susilo Sudjono

6 Soetmina, Perpustakaan, Kepustakawan dan Pustakawan , ( Yogyakarta : Kanisius,

1992), Cet Ke-1, h. 57 7 Ek. Imam Munawir, Asas-Asas Kepemimpinan Dalam Islam, ( Surabaya : Usaha

Nasional), h. 96

Page 88: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

44

PENGURUS

Ketua : Pongki Pamungkas (PT. Astra Argo Lestari, Tbk)

Sekretaris : Edhie Sarwono (PT. Astra Internacional, Tbk)

Bendahara : Dyah Pontjoretno (PT. Astra Internasiona,l Tbk)

Anggota : Didin M. Machfudz Yulian Warman

Kamaruzzaman

Osrinita Oesman

MASJID ASTRA

Ketua : M. Fachrial

TIM PENDUKUNG

Pelaksanaan tugas pengurus Yayasan memperoleh dukungan dari Tim

Pendukung yang difungsikan pada tiga Divisi Yayasan. Adapun tim

pendukung tersebut antara lain :

A. Divisi Strategi & Operasional

1. Abdul Karim Suwandono

2. Bayu Dwi Puji Widodo

3. Ferdian Farizy

4. Simon N Valentyn

5. Sri Lestari

B. Divisi Sosial & Religius

1. Ahmad Luthfy Achtar

2. Syaefurrohman

Page 89: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

45

3. Muhammad Syarif

C. Divisi Usaha

1. Ari Sutrisno

2. Agus Nardianto

3. Oki Ciko

F. Sarana dan Prasarana Yayasan / Masjid Astra

1. Ruang Peribadatan

Ruang peribadatan adalah ruang yang disediakan khusus untuk

melaksanakan peribadatan seperti sholat fardhu, Jumat, Idul Fitri dan Idul Adha

dengan karpet yang bersih, diberi tanda shaf (barisan) shalat dengan garis, di

masjid Astra ini shafnya agak menyerong ke kanan, podium atau mimbar yang

baik bagi khatib dan terdapat dua lantai atau tingkat. Di samping itu, ruangan

Masjid Astra dilengkapi dengan kipas angin, sound system yang baik sehingga

ketika adzan berkumandang jelas terdengar, tempat penyimpanan Al-Qur’an, jam

lonceng ada 2 buah yang satu di pojok kanan dan yang satu lagi di pojok kiri serta

kotak amal yang baik dan dalam jumlah banyak.

2. Ruang Wudhu dan Toilet

Sudah seharusnya bagi kita bahwa masjid mutlak harus menyediakan

tempat wudhu yang bersih untuk pria dan wanita yang tertutup karena ini

menyangkut aurat jamaah yang harus tertutup. Di masjid Astra ini tempat wudhu

dan toilet laki-laki (Ikhwan) berada di sebelah kiri dan Perempuan (Akhwat)

Page 90: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

46

berada di sebelah kanan dari pintu masuk utama. Tempat wudhu dan toilet begitu

bersih dan disertai dengan adanya cermin cukup besar dan wastavel (tempat cuci

tangan) 4 buah.

3. Ruang Sekretariat

Kegiatan administrasi dan segala hal yang terkait dengan pengelolaan

masjid tentu saja amat memerlukan ruangan. Di masjid, ruangan ini biasanya

disebut dengan sekretariat atau kantor masjid. Ruang sekretariat tentu saja harus

dilengkapi dengan sarana yang utama, seperti Masjid Astra dilengkapi dengan

komputer, telpon, beberapa meja tulis, kursi sofa, dispenser, fax Panasonic,

printer, VCD Player Santec Mini, TV sharp 21 inc, kamera, spring bed, LCD

Radio Cosette sharp, microphone, mike kancing, AC, dan lain-lain. Inventaris

masjid sudah sangat memadai sehingga kegiatan masjid dapat berjalan dengan

baik.

4. Ruang Perpustakaan

Di masjid Astra tersedia juga perpustakaan dengan bahan bacaan yang

banyak dan berkualitas bagi kepentingan jama’ahnya dan pengurus agar

menambah wawasan pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran agama islam

khususnya dan ilmu pengetahuan lainnya sehingga akan semakin meningkat

kualitas keislaman jamaah.

Page 91: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

47

5. Gudang

Ada banyak barang-barang atau inventaris Masjid Astra yang

penggunaannya hanya waktu tertentu seperti karpet, layar LCD dan kotak amal

dan lain-lain. Selama tidak digunakan, maka barang-barang tersebut disimpan di

gudang.

6. Tempat Penitipan Sepatu dan Sandal

Di masjid seringkali terjadi jama’ah yang tertukar atau hilang sepatu dan

sandalnya sehingga hal ini menjadi salah satu faktor jama’ah enggan shalat di

masjid oleh karena itu dibuatlah tempat penitipan sepatu dan sandal para jamaah.

Di masjid Astra tempat penitipan/penyimpanan sandal dan sepatu ada dua tempat

yang pertama di depan kantor masjid dan yang satunya berada di bagian utara

masjid di dekat toilet/ruang wudhu Akhwat (Wanita).

Page 92: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari beberapa bab yang telah dipaparkan sebelumnya,

baik secara teoritis maupun pengamatan langsung pada objek analisis Yayasan

Amaliah Astra, maka penulis mendapatkan kesimpulan bahwasannya manajemen

yang diterapkan oleh Yayasan Amaliah Astra melalui Masjid Astra ini, sudah

cukup baik dari segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengawasanya. Yayasan Amaliah Astra ditinjau dari segi perencanaan mencakup

beberapa hal yakni memiliki tujuan atau objek, kebijakan, strategi, prosedur,

aturan, program dan auditor independent.

Dari segi pengorganiasian, masing-masing pelaksana menjalankan

tugasnya pada kesatuan-kesatuan kerja yang telah ditentukan serta masing-masing

dengan wewenang yang telah ditentukan pula, akan memudahkan pimpinan

Yayasan Amaliah Astra dalam mengendalikan dan mengevaluasi

penyelenggaraan aktifitas dakwah di masjid Astra sunter.

Dalam pelaksanaannya, di setiap kegiatan ketua Yayasan Amaliah Astra

melakukan beberapa upaya yakni : mengarahkan, membimbing, komunikasi dan

84

Page 93: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

85

memotivasi kepada setiap pengurus agar berjalan dengan baik. Dan selanjutnya

mengadakan pengawasan, di mana pengawasan dapat dilakukan dengan

mengamati kegiatan dakwah, mengukur keberhasilan dan kegagalannya dengan

standar yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Pengawasan internal yang

dilakukan Yayasan Amaliah Astra melalui divisi strategi dan operasional telah

dilaksanakan secara konsisten dengan menggunakan system PDCA yakni Plan,

Do, Check, Action

B. Saran-Saran

1. Demi tercapainya profesionalitas dalam bekerja, sebaiknya para pengurus

lebih mengutamakan tugasnya dibandingkan bekerja di luar Yayasan

Amaliah Astra, serta menjadikan Yayasan Amaliah Astra menjadi pekerjaan

utamanya.

2. Diharapkan mempertahankan dan mengembangkan kegiatan yang sudah ada,

meningkatkan kinerja, mengoptimalkan dan memakmurkan Masjid Astra

sebagai pusat ibadah dan kajian islam bagi para karyawan PT Astra dan

masyarakat .

Page 94: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

85

Page 95: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

DAFTAR PUSTAKA

Aidh bin Abdullah Al-Qarni. 2001. Memakmurkan Masjid : Masjid dan

Masyarakat Madani. Jakarta : PT Media Citra.

Al-Bustany, Karam, dkk. 1986. Al-Munjid Al-Lughah wa Al-A‘lam. Beirut : Dar

al- Masyiq.

Al-Qordhawi, Yusuf. 1999. Tuntunan Membangun Masjid. Jakarta : Gema Insani

Press.

A.M. Kadarman dan Yusuf Udaya. 1997. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta :

PT Gramedia Pustaka Utama.

Ayub, Muhammad E. 1996. Manajemen Masjid Petunjuk Praktis Bagi Para

Pengurus. Jakarta : Gema Insani Press.

Dagun, Save M. 1997. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta : Lembaga

Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN).

DEPDIKBUD. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

---------------. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

DEPDIKNAS. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga. Jakarta : Balai

Pustaka.

Dewan Redaksi. 1993. Ensiklopedia Islam. Jakarta : Ikhtiar Baru Van Hoeve.

Effendi, EK Mochtar. 1986. Manajemen : Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran

Islam. Jakarta : Bharatara Karya Aksara.

Hasibuan, M. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta : Bumi

Aksara.

86

Page 96: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

87

Jauhari, Ahmad. 2007. Kumpulan Naskah Khutbah Jum’at Membentuk Generasi

Qur’ani. Jakarta : BMI Departemen Agama RI.

Manullang, M. 1996. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Moeleong, Lexy. 1989. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Karya.

Muchtarom, H Zaini. 1996. Dasar-Dasar Manajemen Dakwah. Yogyakarta : Al-

Amin IKFA.

Mujid, M Abdul. 1994. Kamus Istilah Fiqih. Jakarta : PT Pustaka Firdaus.

Munawir, EK Imam. 1995. Asas-Asas Kepemimpinan Dalam Islam. Surabaya :

Usaha Nasional.

Nasution, Harun. 1985. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspek Jilid I. Jakarta :

Universitas Indonesia Press.

Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang

kompetitif. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Shihab, M Quraish. 1998. Wawasan Al-Qur’an. Bandung : Mizan.

Soetmina. 1992. Perpustakaan, Kepustakawan dan Pustakawan. Yogyakarta :

Kanisius.

Wanili, Khairuddin. 2008. Ensiklopedia Masjid, Hukum, Adab dan Bid’ahnya.

Jakarta : Darus Sunnah Press.

Yani, Ahmad. 2000. Perjuangan Memakmurkan Masjid : Kajian Praktis Bagi

Akitifis Masjid. Jakarta : Dea Press.

Yani, Ahmad dan Satori Ismail. 2001. Menuju Masjid Ideal. Jakarta : LP2SI

Haramain.

Page 97: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

88

Yayasan Amaliah Astra (YAA). 2002. Laporan Pengurus Yayasan Amaliah Astra

(YAA). Jakarta : YAA.

--------------. 2004. Laporan Pengurus Yayasan Amaliah Astra (YAA). Jakarta :

YAA.

http : // Mengenal Karakteristik Karyawan. Weblog htm 2009.

www. Manajemenqolbu. Com.

Page 98: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

MANAJEMEN MASJID ASTRA DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS

KEAGAMAAN KARYAWAN PT. ASTRA SUNTER JAKARTA UTARA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam ( S.Kom I )

Oleh

Rudiawan 105053001833

Pembimbing

Dr. M Idris Abdul Shomad M A. NIP : 196107252000031001

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/ 2010 M

Page 99: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

MANAJEMEN MASJID ASTRA DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS

KEAGAMAAN KARYAWAN PT. ASTRA SUNTER JAKARTA UTARA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam ( S.Kom I )

Oleh :

RUDIAWAN

NIM. 105053001833

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/ 2010 M

Page 100: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Page 101: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

Nama : Jabatan : Hari, Tgl wawancara : Pukul : Tempat : Wawancara lll Pertannyaan

1. Bagaimana keadaan pendidikan pengurus Masjid Astra dan berapa jumlah

pengurus Masjid secara keseluruhan ?

2. Bagaimana fungsi manajemen Masjid Astra dalam melaksanankan aktivitas

program dakwahnya?

3. Apa saja Faktor-faktor penghambat dalam Manajemen Masjid Astra dan

bagaimana penyelesaiannya ?

4. Apa saja Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan Masjid Astra ?

Pewawancara Narasumber ( ) ( )

Page 102: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

Wawancara III

1. Dalam hal Pendidikan pengurus masjid Astra sunter terdapat dua golongan ada

golongan bawah dan golongan umum. Golongan bawah terdiri dari cleaning

service, driver dll yakni pendidikannya sampai SMA, sedangkan golongan umum

yakni karyawan dan pengurus Yayasan Amaliah Astra minimal S1 sampai S3.

Untuk pengurus Yayasan Amaliah Astra keseluruhan terdapat kurang lebih 25

orang dan pengurus bidang social dan religious yang mengurus masjid astra yaitu

ketua masjid astra: M. Fachrial, administrasi dan keuangan: Ahmad Luthfy Achtar,

ibadah dakwah dan social : Syaefurrohman, bidang rumah tangga: Muhammad

Syarif, dan keamanan atau sekuriti : Adi ratno

2. Sistem yang digunakan pada manajemen masjid astra pada dasarnya hampir sama

dengan sistem manajemen POAC, namun masjid astra ini memiliki sentuhan baru

untuk system evaluasinya dalam setiap program dan aktifitasnya yaitu dengan

sistem PDAC yaitu P ( Planning ), D (Do), A (Action ) dan C(Chek) agar setiap

program yang dilakukan mengalaimi progress yang maksimal

3. Kendala yang dihadapai pada saat ini tidak ada secara internal, namun kendala

yang dihadapi dari wilayah eksternal yaitu Animo masyarakat, khususnya

masyarakat sunter terhadap ilmu masih kurang (Minim).

4. Kekuatan yang terdapat dimasjid astra yaitu : seluruh acara yang diprogramkan

dimasjid astra secara termenej artinya tidak asal membuat program selain itu juga

program harus terlaksana dengan baik sesuai dengan perencanaan, administrasi

yang transparan, menggunakan audit keuangan eksternal (audit independent ),

kelemahannya yaitu penentuan kiblatnya yang kurang tepat sehingga shafnya

Page 103: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

sedikit menyerong kesebelah kanan, kurang kondusifnya tempat parkir yang

berada di pinggir jalan. Peluang masjid astra yaitu mengadakan kerjasama dalam

merealisasikan kegiatan-kegiatan keagamaan dengan berbagai pihak yaitu PRISAI,

IKASI, SCTV dan Grub Astra Lainnya, Bekerjasama dengan restoran padang “

Sederhana Bintara “ dalam foundraising ( Penggalangan dana ), menjalin

kerjasama dalam pengelolaan ZIS Amaliah Astra melalui ZIS Online terhadap

berbagai pihak yaitu : Permatabank syariah, PT Auto 2000, dan PT MMS sebagai

pemberian Beasiswa kepada anak-anak dhuafah, menjalin Hubungan baik kepada

HRD seluruh Grub Astra untuk pembinaan program kerohanian, edukasi dan

bisnis. Ancaman pada Yayasan amaliah astra saat ini belum ada ancaman yang

sangat signifikan membahayakan khusus pada masjid Astra karena dimasjid Astra

ada yang menjaga dan mengawasi dari segi keamanan yakni satpam atau sekuriti.

serta selain itu juga banyaknya dukungan dari pihak PT Astra Internasional dan

lainnya sehingga ancanam yang akan datang dapat teratasi.

Pewawancara Narasumber ( ) ( )

Page 104: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

Nama : Jabatan : Hari, Tgl wawancara : Pukul : Tempat : Wawancara II

Pertannyaan

1. Bagaimana pembagian zakat, infaq dan shodaqoh Masjid Astra?

2. Apa saja langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam memakmurkan Masjid

Astra?

3. Apa konsep dakwah yang digunakan Masjid Astra?

4. Apa upaya yang dilakukan Masjid Astra untuk meningkatkan keahlian pengurus

masjid Astra?

Pewawancara Narasumber ( ) ( )

Page 105: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

Wawancara II

1. Pembagian zakat, infak dan shodaqoh yang dilakukan oleh Masjid Astra ini

dengan memberikan beasiswa kepada anak didik yang tidak mampu (dhuafa).

149 siswa SD penerima beasiswa Amaliah Astra dari sekitar Tanjung Priok..

mengadakan kunjungan ke museum Astra untuk melihat pembuatan motor

dengan dala waktu yang singkat. Selain kunjungan, anak-anak diajak juga

bermain melalui gim-gim seru yang melatih sisi kreatifitas, kecerdasan dan

kemampuan berkompetisi. Lain di Tanjung Priok, lain di Babelan Bekasi

Utara. Di Babelan bekasi utara Penerimaan beasiswa disana mendapat

pembinaan melalui acara Parenting Club. Acara itu digagas bersama ibu-ibu

pengajar Bimbel Gratis Lukmanul Hakim Denso. Pesertanya adalah 72 anak

penerima Beasiswa Amaliah Astra beserta ibunya. Parenting Club digagas

untuk meningkatkan peran ibu sebagai sahabat anak dalam belajar.

2. Langkah yang dilakukan oleh masjid astra dalam memakmurkan masjid

dengan mengadakan silaturrahmi keberbagai lembaga yaitu diantaranya

bekerjasama dengan FORSIMTA (forum silaturrahmi masjid perkantoran ),

bekerjasama dengan lembaga-lembaga dakwah dijakarta dalam mengadakan

kegiatan-kegiatan dakwah seperti tablik akabr, bedah buku, seminar,

pesantren kilat remaja, dan malam bina iman dan takwa dimasjid astra.

Kerjasama jaringan masjid-masjid Astra Grub dalam program bakti social

kemanusiaan, seperti pengumpulan dana social jaringan masjid-masjid AFCO,

pengumpulan pakaian bekas layak pakai, dan kunjungan daerah bencana

jaringan masjid AFCO.

Page 106: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

3. Pada dasarnya Konsep dakwah yang dilakukan masjid astra yaitu dengan tiga

konsep yang sesuai dengan Al-quran. pertama bil lisan dimana masjid asrta

setiap pekan melakukan sholat jumat dengan khotbah jumat yang dakwahnya

secara lisan disampaiakan melalui mimbar jumat, serta adanya kajian-kajian

keislamam yang rutian dilakukan. Yang kedua bil qolam dimana dakwahnya

disampaikan dengan melalui tulisan dan hasil karya yang dibuat. Masjid astra

membuat karya tulis berupa buku-buku kajian dan kompilasi khotbah jumat.

Yang ketiga bil Hal dimana dakwah yang disampaikan dengan melakukan

perbuatan atau aktifitas yang baik sehingga menjadi contoh.

4. Dalam meningkatkan kualitas atau keahlian pengurs, masjid astra

mengadakan pelatihan Manajemen masjid dengan mengundang pengurus –

pengurus masjid lainnya disekitar masjid perkantoran astra. Agar dapat

mengetahui bagaimana mengelola masjid secara efektif.

Pewawancara Narasumber ( Rudiawan ) ( Syaefurrohman )

Page 107: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

Nama : Jabatan : Hari, Tgl wawancara : Pukul : Tempat : Wawancara I Pertannyaan

1. Sejak kapan berdirinya Masjid Astra dan apa yang melatar belakangi berdirinya?

2. Apa tujuan berdirinya Masjid Astra?

3. Bagaimana struktur organisasi pengurus Masjid Astra?

4. Siapa pimpinan Masjid Astra dan sampai kapan masa jabatannya?

5. Apa saja fasilitas yang ada pada Masjid Astra?

Pewawancara Narasumber ( ) ( )

Page 108: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

Wawancara I

1. Berdirinya masjid Astra selama lebih kurang 7 bulan sejak bulan Maret 2001

hingga November 2001 adalah pembangunan Masjid Astra di Jl Gaya Motor

Raya Sunter ll Jakarta Utara. Berdirinya masjid astra dilandasi oleh

perusahaan Astra untuk mewujudkan program “Corporate Sosial

Responsibility” Perusahaan, khususnya di bidang social-keagamaan; dan

sekaligus program Community Development Astra.

2. Tujuan didirikannya Yayasan amaliah Astra dimasjid astra adalah

berkontribusi di bidang Keagamaan, Sosial dan Kemanusiaan.

3. Struktur kepengurusan Yayasan amaliah astra sesuai dengan ketetapan hasil

musyawarah yang dilaksanakan di lantai 6 Gedung A PT Astra Internasional

Tbk dan akta pernyataan keputusan Rapat Yayasan Amaliah Astra yang

dikeluarkan oleh Notaris DKI-kota Jakarta P.S.A Tampubolon, maka telah

ditetapkan susunan kepengurusan Yayasan Amliah Astra yakni Pembina,

Pengawas, Pengurus Dan tim pendukung yang terdirir dari divisi Strategi dan

Operasional, divisi social dan religious, dan divisi Usaha. Pendiri : PT. Astra

Internasional Tbk, Pembina : Ketua Michael Dharmawan Ruslim ( PT. Astra

Internasional Tbk), Anggota : Aminuddin Nurdin, ( PT. Astra Internasional

Tbk ), Angky Utarya Tisnadisastra ( PT Astratel Nusantara) Pengawas : Ketua

Arief Istanto ( PT Astratel Nusantara ), Anggota: Mohammad Sachofi

Dimyati ( PT. Gaya Motor ), Thaufik Noograha, Susilo Sudjono. Pengurus :

Ketua Pongki Pamungkas ( PT. Astra Argo Lestari Tbk ), Sekretaris Edhie

Sarwono ( PT. Astra Internasional Tbk ) Bendahara : Dyah Pontjoretno ( PT.

Page 109: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

Astra Internasional Tbk ), Anggota : Didin M. Machfudz Yulian Warman,

Kamaruzzaman, Osrinita Oesman. Masjid Astra: Ketua M.Fachrial.

Pelaksanaan tugas pengurus Yayasan memperoleh dukungan dari Tim

Pendukung yang difungsikan pada tiga Divisi Yayasan. Adapun tim

pendukung tersebut antara lain : A. Divisi Strategi & Operasional yaitu

Abdul Karim Suwandono, Bayu Dwi Puji Widodo, Ferdian Farizy, Simon N

Valentyn, Sri Lestari. B. Divisi Sosial & Religius yaitu: Ahmad Luthfy

Achtar, Syaefurrohman, Muhammad Syarif. C. Divisi Usaha yaitu : Ari

Sutrisno, Agus Nardianto, Oki Ciko.

4. Ketua masjid Astra yaitu Muhammad Fachrial masa jabatan berakhir 3 tahun.

5. Fasilitas yang terdapat pada masjid astra ini terdiri dari sarana dan prasarana.

Sarana yang ada yakni Ruang Peribadatan, Ruang Wudhu dan Toilet, Ruang

Sekretariat, Gudang, Tempat penitipan sepatu dan sandal dan Ruang

Perpustakaan. Sedangkan prasarana yang terdapat di masjid astra ini yakni

komputer, telphon, kulkas, beberapa meja tulis, kursi sofa, dispenser, fax

Panasonic, printer, VCD Player Santec Mini, TV sharp 21 In, kamera, spring

bed, LCD Radio Cosette sharp, microphone, mike kancing, AC, karpet, dan

kotak amal dan lain-lain.

Pewawancara Narasumber ( Rudiawan ) ( Syaefurrohman )

Page 110: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej
Page 111: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan karya saya sendiri yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. Seluruh sumber yang saya dapatkan untuk penulisan sekripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Jika di kemudian hari ternyata terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil

karya saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Ciputat, 11 Maret 2010

Rudiawan

Page 112: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3473/1/RIDIAWAN... · Yayasan Amaliah Astra dalam mengelola atau memenej