abstrak aja

2
ABSTRAK Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara menghasilkan minyak nabati dari kacang tanah dengan menggunakan metode proses ekstraksi pelarut dan proses ekstraksi terbuka, untuk mengetahui kualitas minyak nabati dari kacang tanah dengan melakukan analisa warna dan bau, viskositas, densitas, bilangan asam dan rendemen, untuk membandingkan kualitas minyak nabati dari kacang tanah dengan standar Buku Ketaren, European Jurnal, SNI 01-3921-1995 dan Bailey 1996.. Prosedur percobaan pada pembuatan minyak nabati dari kacang tanah dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap persiapan, percobaan, dan pengujian. Pada tahap persiapan dilakukan pre-treatment untuk kacang tanah sebelum diekstraksi. Pre- treatment yang dilakukan adalah pengecilan ukuran bahan dan penjemuran untuk menghilangkan kadar air dalam bahan. Selanjutnya pada tahap percobaan, untuk proses ekstraksi pelarut yang pertama yaitu menimbang isi kacang tanah yang halus seberat 100 gram. Memasukkan isi kacang tanah yang halus tersebut ke dalam alat sokhlet yang dilapisi dengan kertas saring. Memasukkan 300 ml pelarut N-Hexane ke dalam labu leher tiga. Merangkai seperangkat alat sokhlet diatas dengan labu leher tiga, kemudian mulai menyalakan kompor listrik. Menunggu proses ekstraksi ini selama ± 3 jam sampai keluar minyak kacang tanah. N-Hexane akan bercampur dengan minyak kacang tanah. Untuk mendapatkan minyak kacang tanah, dilakukan proses destilasi. Mengukur volume minyak yang didapat setelah proses destilasi. Mengambil hasil ekstraksi pada labu soxhlet. Distilasi hasil ekstraksi untuk memisahkan pelarut n- heksana dengan minyak hasil ekstraksi dalam kondisi suhu 68 o C. Mengambil minyak dari labu distilat. Mengukur volume minyak yang diperoleh dari hasil distilasi. Proses percobaan selanjutnya dengan menggunakan proses ekstraksi terbuka yang pertama yaitu memasukkan 300 ml pelarut N-Hexane dan isi kacang tanah yang halus seberat 100 gram ke dalam beaker glass. Memasukkan magnetik stirer ke dalam beaker glass. Memanaskan dan menunggu hasil dari proses ekstraksi terbuka sampai semua airnya teruapkan. Pisahkan dari ampasnya, untuk mendapatkan minyak kacang tanah, dilakukan proses destilasi. Selanjutnya mengukur volume minyak yang didapat setelah proses destilasi. Pada tahap pengujian, dilakukan pengukuran warna dan bau, densitas, viskositas, indeks bias, bilangan asam dan rendemen dari minyak kacang tanah yang dihasilkan. Kesimpulan yang didapatkan dari hasil percobaan kami, adalah sebagai berikut: Volume minyak kacang tanah yang dihasilkan dari proses ekstraksi pelarut sebesar 42 ml, dan dari proses ekstraksi terbuka sebesar 20 ml. Minyak kacang tanah dari proses ekstraksi pelarut yaitu berwarna coklat, sedangkan didapatkan minyak kacang tanah dari proses ekstraksi terbuka yaitu berwarna coklat muda. Kedua dari hasil proses ini mempunyai bau khas kacang tanah dari minyak kacang tanah yang didapatkan. Densitas minyak kacang tanah hasil percobaan dari proses ekstraksi pelarut dan ekstraksi terbuka sebesar 0,86 gram/cm 3 . Nilai ini berada di bawah literatur pada buku Ketaren yaitu maks 0,9214 gr/cm 3 . Viskositas minyak kacang tanah hasil percobaan dari proses ekstraksi pelarut sebesar 31,81 kg/m.s, dan dari proses ekstraksi terbuka sebesar 18,59 kg/m.s. Indeks bias minyak kacang tanah hasil percobaan dari proses ekstraksi pelarut sebesar 1,462 dan dari proses ekstraksi terbuka sebesar 1,457. Nilai ini sesuai i

Upload: noviani-arifin

Post on 15-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Abstrak Aja

ABSTRAK

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara menghasilkan minyak nabati dari kacang tanah dengan menggunakan metode proses ekstraksi pelarut dan proses ekstraksi terbuka, untuk mengetahui kualitas minyak nabati dari kacang tanah dengan melakukan analisa warna dan bau, viskositas, densitas, bilangan asam dan rendemen, untuk membandingkan kualitas minyak nabati dari kacang tanah dengan standar Buku Ketaren, European Jurnal, SNI 01-3921-1995 dan Bailey 1996..

Prosedur percobaan pada pembuatan minyak nabati dari kacang tanah dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap persiapan, percobaan, dan pengujian. Pada tahap persiapan dilakukan pre-treatment untuk kacang tanah sebelum diekstraksi. Pre-treatment yang dilakukan adalah pengecilan ukuran bahan dan penjemuran untuk menghilangkan kadar air dalam bahan. Selanjutnya pada tahap percobaan, untuk proses ekstraksi pelarut yang pertama yaitu menimbang isi kacang tanah yang halus seberat 100 gram. Memasukkan isi kacang tanah yang halus tersebut ke dalam alat sokhlet yang dilapisi dengan kertas saring. Memasukkan 300 ml pelarut N-Hexane ke dalam labu leher tiga. Merangkai seperangkat alat sokhlet diatas dengan labu leher tiga, kemudian mulai menyalakan kompor listrik. Menunggu proses ekstraksi ini selama ± 3 jam sampai keluar minyak kacang tanah. N-Hexane akan bercampur dengan minyak kacang tanah. Untuk mendapatkan minyak kacang tanah, dilakukan proses destilasi. Mengukur volume minyak yang didapat setelah proses destilasi. Mengambil hasil ekstraksi pada labu soxhlet. Distilasi hasil ekstraksi untuk memisahkan pelarut n-heksana dengan minyak hasil ekstraksi dalam kondisi suhu 68oC. Mengambil minyak dari labu distilat. Mengukur volume minyak yang diperoleh dari hasil distilasi. Proses percobaan selanjutnya dengan menggunakan proses ekstraksi terbuka yang pertama yaitu memasukkan 300 ml pelarut N-Hexane dan isi kacang tanah yang halus seberat 100 gram ke dalam beaker glass. Memasukkan magnetik stirer ke dalam beaker glass. Memanaskan dan menunggu hasil dari proses ekstraksi terbuka sampai semua airnya teruapkan. Pisahkan dari ampasnya, untuk mendapatkan minyak kacang tanah, dilakukan proses destilasi. Selanjutnya mengukur volume minyak yang didapat setelah proses destilasi. Pada tahap pengujian, dilakukan pengukuran warna dan bau, densitas, viskositas, indeks bias, bilangan asam dan rendemen dari minyak kacang tanah yang dihasilkan.

Kesimpulan yang didapatkan dari hasil percobaan kami, adalah sebagai berikut: Volume minyak kacang tanah yang dihasilkan dari proses ekstraksi pelarut sebesar 42 ml, dan dari proses ekstraksi terbuka sebesar 20 ml. Minyak kacang tanah dari proses ekstraksi pelarut yaitu berwarna coklat, sedangkan didapatkan minyak kacang tanah dari proses ekstraksi terbuka yaitu berwarna coklat muda. Kedua dari hasil proses ini mempunyai bau khas kacang tanah dari minyak kacang tanah yang didapatkan. Densitas minyak kacang tanah hasil percobaan dari proses ekstraksi pelarut dan ekstraksi terbuka sebesar 0,86 gram/cm3. Nilai ini berada di bawah literatur pada buku Ketaren yaitu maks 0,9214 gr/cm3. Viskositas minyak kacang tanah hasil percobaan dari proses ekstraksi pelarut sebesar 31,81 kg/m.s, dan dari proses ekstraksi terbuka sebesar 18,59 kg/m.s. Indeks bias minyak kacang tanah hasil percobaan dari proses ekstraksi pelarut sebesar 1,462 dan dari proses ekstraksi terbuka sebesar 1,457. Nilai ini sesuai dengan literatur pada buku Ketaren yaitu sebesar 1,4605 – 1,4645. Bilangan asam minyak kacang tanah hasil hasil percobaan sebesar dari proses ekstraksi pelarut dan ekstraksi terbuka sebesar 2,697 mg NaOH/mg minyak. Nilai ini tidak sesuai dengan literatur karena tidak berada pada rentang 0,08 – 0,6 mg NaOH/mg minyak. Rendemen minyak kacang tanah hasil percobaan dari proses ekstraksi pelarut sebesar 36,98 %, dan proses ekstraksi terbuka sebesar 17,2%. Nilai ini tidak sesuai dengan SNI, yaitu sebesar min.65%. Minyak kacang tanah hasil percobaan tidak layak untuk dipergunakan sebagaimana mestinya karena kurang memenuhi kualitas nilai standarisasi yang ditetapkan.

i