abstrak 2

4
ORAL PROBIOTIK STRAIN LACTOBACILLUS SP. SEBAGAI SOLUSI MENCEGAH TRANSMISI BAKTERI KARIOGENIK PADA ANAK SELAMA MASA KEHAMILAN Adrian Rustam 1 Amalia Nur Syahbani 1 Andi Muhammad Fahruddin 1 Mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin, Makassar Email : [email protected] ABSTRAK Latar belakang : Karies merupakan penyakit infeksi kronis yang paling banyak dijumpai di masyarakat, terutama pada ibu hamil (Hakan colak 2013 ECC update). Ibu hamil memiliki risiko yang tinggi terhadap perkembangan karies, karena terjadinya peningkatan konsumsi karbohidrat, perubahan komposisi saliva, penurnan pH rongga mulut karena refluks lambung yang berulang serta perhatian akan perawatan kesehatan gigi dan mulut yang kurang (Rakchanok et al 2010 dan Veregnes et al 2012). Rakchanok et.al menyatakan bahwa lebih dari 74% wanita hamil mengalami karies dan2.9 kali lebih sering terkena karies. Ibu dengan saliva yang banyak mengandung bakteri streptococcus mutans memiliki risiko tinggi menginfeksi bayi mereka lebih dini. (Mutans Streptococci: Acquisition and Transmission Robert J. Berkowitz, DDS1) Hal ini disebabkan oleh pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil yang kurang baik dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Pola diet yang asam atau berkadar gula tinggi dapat menurunkan pH saliva serta adanya rasa mual dan muntah yang membuat ibu hamil malas untuk membersihkan rongga mulutnya. Ibu hamil dan menyusui rentan terkena karies disebabkan oleh besarnya konsumsi makanan berkarbohidrat tinggi serta kurangnya perhatian dalam menjaga oral hygiene. Hal ini menyebabkan tingginya jumlah bakteri kariogenik yang berakumulasi pada rongga mulut ibu. Besarnya jumlah bakteri kariogenik ini dapat memicu meningkatnya angka kejadian karies pada anak. Saat ini terapi

Upload: andi-muhammad-fahruddin

Post on 11-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

abstark

TRANSCRIPT

Page 1: abstrak 2

ORAL PROBIOTIK STRAIN LACTOBACILLUS SP. SEBAGAI SOLUSI MENCEGAH TRANSMISI BAKTERI KARIOGENIK PADA ANAK SELAMA MASA KEHAMILAN

Adrian Rustam1 Amalia Nur Syahbani1 Andi Muhammad Fahruddin1

Mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin, MakassarEmail : [email protected]

ABSTRAK

Latar belakang : Karies merupakan penyakit infeksi kronis yang paling banyak dijumpai di masyarakat, terutama pada ibu hamil (Hakan colak 2013 ECC update). Ibu hamil memiliki risiko yang tinggi terhadap perkembangan karies, karena terjadinya peningkatan konsumsi karbohidrat, perubahan komposisi saliva, penurnan pH rongga mulut karena refluks lambung yang berulang serta perhatian akan perawatan kesehatan gigi dan mulut yang kurang (Rakchanok et al 2010 dan Veregnes et al 2012). Rakchanok et.al menyatakan bahwa lebih dari 74% wanita hamil mengalami karies dan2.9 kali lebih sering terkena karies. Ibu dengan saliva yang banyak mengandung bakteri streptococcus mutans memiliki risiko tinggi menginfeksi bayi mereka lebih dini. (Mutans Streptococci: Acquisition and TransmissionRobert J. Berkowitz, DDS1)

Hal ini disebabkan oleh pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil yang kurang baik dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Pola diet yang asam atau berkadar gula tinggi dapat menurunkan pH saliva serta adanya rasa mual dan muntah yang membuat ibu hamil malas untuk membersihkan rongga mulutnya.

Ibu hamil dan menyusui rentan terkena karies disebabkan oleh besarnya konsumsi makanan berkarbohidrat tinggi serta kurangnya perhatian dalam menjaga oral hygiene. Hal ini menyebabkan tingginya jumlah bakteri kariogenik yang berakumulasi pada rongga mulut ibu. Besarnya jumlah bakteri kariogenik ini dapat memicu meningkatnya angka kejadian karies pada anak. Saat ini terapi adjuvant yang pada umumnya diberikan yakni xylitol dan clorhexidine. Namun, terdapat kekurangan yaitu …..

Kehamilan merupakan waktu yang sangat penting dalam mempromosikan kesehatan mulut dan perilaku sehat, termasuk pendidikan tentang pencegahan karies gigi. Perubahan kondisi rongga mulut terjadi karena perubahan fisiologis kompleks yang terjadi pada kehamilan yang terkait dengan fluktuasi kadar estrogen dan progesteron, yang menyebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah rongga mulut dan penurunan. Imunokompetensi sel inang, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi rongga mulut.

Menurut rakchanok (2010) lebih dari 74 % wanita hamil mengalami karies dan 2.9 kali lebih sering terkena karies

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa perubahan lingkungan rongga mulut selama periode kehamilan dapat mempengaruhi mereka untuk peningkatan masalah kesehatan gigi dan mulut. Untuk saat ini, bagaimanapun, tidak ada penelitian telah dieksplorasi apakah kombinasi diklaim perubahan lisan diduga terjadi selama kehamilan (termasuk perubahan pola makan) seperti peningkatan konsumsi karbohidrat,

Page 2: abstrak 2

peningkatan asam rongga mulut karena muntah, dan berkurangnuya produksi saliva dan peningkatan keasaman saliva). Hal tersebut meningkatkan risiko karies gigi pada ibu hamil.

sumber : ORIGINAL PAPER Nagoya J. Med. Sci. 72. 43 ~ 50, 2010 DENTAL CARIES AND GINGIVITIS AMONG PREGNANT AND NON-PREGNANT WOMEN IN CHIANG MAI, THAILAND NOOCHPOUNG RAKCHANOK1 , DEJPITAK AMPORN2 , YOSHITOKU YOSHIDA1 , MD. HARUN-OR-RASHID1 and JUNICHI SAKAMOTO1

Beberapa pendapat mengatakan bahwa kehamilan dapat meningkatkan risiko dari inisiasi atau progresi karies, oleh perubahan komposisi saliva, refluks lambung berulang atau perawatan kesehatan mulut yang kurang efektif. Namun, mengingat relatif jangka waktu kehamilan yang singkat dengan waktu perkembangan karies gigi, tidak mungkin bahwa kerusakan gigi akan mengembangkan dari lesi karies awal kerusakan gigi utama dalam periode ini.. Kerusakan gigi sering menyebabkan situasi yang menyakitkan dan stres, dengan efek negatif pada kualitas hidup ibu hamil. Sebuah studi terbaru yang melibatkan 504 wanita hamil menunjukkan 39% frekuensi nyeri mulut selama kehamilan, terutama disebabkan oleh masalah gigi. Dalam studi ini, rasa sakit pada rongga mulut mempengaruhi subjek aktivitas normal lebih dari sakit kepala dan hanya sedikit kurang dari belakang atau nyeri panggul. Tidak seperti umum kehamilan terkait penyebab rasa sakit dan stres, kerusakan gigi dan pengembangan selanjutnya sakit gigi bisa dengan mudah dihindari dalam banyak kasus, karena karies gigi adalah penyakit yang dapat dicegah. Pengobatan sendiri dan penggunaan obat analgesik yang tidak sesuai selama kehamilan dapat berisiko pada kesehatan bayi.

Sumber : RESEARCH ARTICLE

Frequency and Risk Indicators of Tooth Decay among Pregnant Women in France: A Cross-Sectional AnalysisJean-Noel Vergnes ,Monique Kaminski, Nathalie Lelong, Anne-Marie Musset, Michel Sixou,Cathy Nabet,

Published: May 7, 2012 DOI: 10.1371/journal.pone.0033296

Berapa persen/jumlah ibu hamil yang mengalami karies gigi serta dampak karies pada ibu hamil pada anak

Oral probiotik adalah……

Kandungan oral probiotik

Oral probiotik dipilih karena terbukti lebih .. . . . (kelebihan oral probiotik)

Tujuan: Mengkaji potensi oral probiotik strain Lactobacillus Sp. sebagai solusi mencegah transmisi bakteri kariogenik pada anak selama masa kehamilan. Tinjauan pustaka : Konsumsi oral probiotik pada masa kehamilan diharapkan dapat mencegah transmisi.

Page 3: abstrak 2

1. Transmisi bakteri S mutans dari ibu ke anak2. Manfaat oral probiotik pada ibu dan anak3. Proses masuknya bakteri oral probiotik ke dalam janin 4. Proses pencegahan karies pada ibu hamil dan anak menggunakan oral probiotik

Kesimpulan: Konsumsi Oral probiotik strain Lactobacillus Sp. berpotensi mencegah transmisi bakteri kariogenik pada anak selama masa kehamilan.

Kata kunci : Oral probiotik, Kehamilan, Transmisi bakteri kariogenik