absence seizure

5
Absence Seizure a. Definisi Absence seizure atau petit mal adalah serangan epileptik yang berupa hilang kesadaran sejenak. b. Manifestasi Klinik Serangan tersebut biasanya timbul pada anak-anak yang berumur antara 4 sampai 8 tahun. Pada waktu kesadaran hilang untuk beberapa detik itu, tonus otot-otot skeletal tidak hilang, sehingga penderita tidak jatuh. Lamanya serangan petit mal ialah antara 5 sampai 10 detik. Serangan yang berlangsung sampai 30 detik jarang dijumpai. Adakalanya dapat timbul gerak otot setempat pada wajah (facial twitching). Pada waktu serangan petit mal berlangsung kedua mata dapat menetap secara hampa ke depan atau kedua mata berputar ke atas sambil melepaskan benda yang sedang dipegangnya atau berhenti bicara. Setelah sadar kembali penderita sama sekali lupa akan apa yang telah terjadi dengan dirinya. Juga pembicaraan yang dihentikan sewaktu petit mal bangkit tidak dapat diingat kembali. Karena seorang anak dengan epilepsi petit mal sering mengalami serangan yang singkat selama hari-hari sekolahnya sehingga akan mengganggu perhatian, konsentrasi dan partisipasinya secara serius. Berdasarkan alasan ini, gurulah yang menjadi orang pertama yang menemukan kelainan yang diderita

Upload: dea-syahna

Post on 13-Aug-2015

50 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Kejang

TRANSCRIPT

Page 1: Absence Seizure

Absence Seizure

a. Definisi

Absence seizure atau petit mal adalah serangan epileptik yang berupa hilang kesadaran

sejenak.

b. Manifestasi Klinik

Serangan tersebut biasanya timbul pada anak-anak yang berumur antara 4 sampai 8

tahun. Pada waktu kesadaran hilang untuk beberapa detik itu, tonus otot-otot skeletal tidak

hilang, sehingga penderita tidak jatuh. Lamanya serangan petit mal ialah antara 5 sampai 10

detik. Serangan yang berlangsung sampai 30 detik jarang dijumpai. Adakalanya dapat timbul

gerak otot setempat pada wajah (facial twitching). Pada waktu serangan petit mal berlangsung

kedua mata dapat menetap secara hampa ke depan atau kedua mata berputar ke atas sambil

melepaskan benda yang sedang dipegangnya atau berhenti bicara. Setelah sadar kembali

penderita sama sekali lupa akan apa yang telah terjadi dengan dirinya. Juga pembicaraan yang

dihentikan sewaktu petit mal bangkit tidak dapat diingat kembali.

Karena seorang anak dengan epilepsi petit mal sering mengalami serangan yang singkat

selama hari-hari sekolahnya sehingga akan mengganggu perhatian, konsentrasi dan

partisipasinya secara serius. Berdasarkan alasan ini, gurulah yang menjadi orang pertama yang

menemukan kelainan yang diderita muridnya. Jika si guru kurang mengetahui serangan epilepsi

petit mal ini, maka ia akan menyalahkan muridnya karena tidak serius memperhatikan pelajaran

dan sering melamun. Di luar kelas, gejala pada anak akan mempengaruhi konsentrasinya pada

saat ia berolahraga atau mengerjakan pekerjaan rumah. Serangan kejang menyebabkan terhenti

percakapan dengan teman-teman dan anggota keluarganya.

Serangan petit mal dapat berhenti untuk seterusnya setelah penderita berusia 20 tahun atau

selambat-lambatnya pada umur menjelang 30 tahun. Tetapi ada kemungkinan dimana petit mal

berkembang sebagai grand mal pada umur 20. Petit mal yang dapat berhenti dapat diramalkan

berdasarkan 4 kriteria, yakni :

Page 2: Absence Seizure

1. Mulai timbulnya pada umur 4 sampai 8 tahun pada anak dengan taraf intelegensi

yang normal.

2. Serangan petit mal harus terdiri hanya dari hilang kesadaran sejenak saja, tanpa gejala

motorik, seperti facial twitching, bibir yang berkomat-kamit atau tonus postural yang

hilang.

3. Serangan petit mal mudah terkelola dengan satu jenis obat saja.

4. Pola EEG-nya harus berupa kompleks spike wave yang tepat 3 siklus per detik, tanpa

adanya pola abnormal lainnya.

Petit mal yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut di atas cenderung menjadi

grand mal pada perkembangan selanjutnya.

c. Diagnosis

Dokter akan menanyakan kembali gejala-gejala yang diderita, termasuk frekuensi serangan

yang terjadi (harian, mingguan atau berapa kali dalam sehari) serta lamanya serangan yang

terjadi setiap kali serangan. Dokter juga akan meninjau ulang riwayat medis anak Anda, apakah

mengalami trauma saat persalinan, cedera kepala yang serius atau infeksi otak (seperti ensefalitis

dan meningitis). Dokter juga akan menanyakan apakah ada anggota keluarga yang mengalami

gejala mirip atau pernah/sedang berobat penyakit epilepsi. Kemudian dokter melakukan

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan nerologi (saraf) pada anak Anda. Pemeriksaan ini kemudian

diikuti dengan pemeriksaan darah rutin untuk menyingkirkan penyakit lain yang mirip dengan

epilepsi atau yang dapat memicu terjadinya serangan kejang. Pada kebanyakkan kasus, hasil

pemeriksaan fisik dan darah biasanya dalam batas normal. Langkah akhir untuk menegakkan

diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan elektroensefalogram (EEG). Pemeriksaan EEG

tidak menyakitkan, yang dapat mendeteksi aktivitas listrik saraf pada otak anak kemudian

diterjemahkan dalam bentuk grafik. Banyak anak-anak penderita epilepsi petit mal hasil EEG-

nya menunjukkan suatu kombinasi spesifik dari gelombang yang tajam sehingga dapat

digunakan untuk menegakkan diagnosis. EEG petit mal adalah khas. Polanya adalah satu-

satunya pola EEG yang mempunyai arti diagnostik mutlak. EEG tersebut memperlihatkan

kompleks spike-weave yang berfrekwensi 3 siklus per detik yang bangkit secara menyeluruh.

Dengan adanya pola tersebut maka diagnosa satu-satunya yang tepat adalah petit mal. Lain-lain

prosedur diagnostik tidak perlu dilakukan.

Page 3: Absence Seizure

Pada kasus-kasus tertentu, dokter mungkin menggunakan MRI (magnetic resonance imaging)

atau computer tomography (CT) sken untuk memeriksa otak anak Anda. Dengan alat-alat ini

dapat diketahui adanya tumor atau kelainan-kelainan lain. Pemeriksaan ini baru dilakukan jika

anak Anda memiliki salah satu atau lebih masalah berikut ini: serangan kejang yang memanjang,

pola gejala yang tidak biasanya, ditemukan kelainan pada pemeriksaan fisik atau pemeriksaan

nerologi atau adanya riwayat medis yang beresiko tinggi (termasuk trauma persalinan, cedera

kepala, ensefalitis dan meningitis).

d. Terapi

Obat pilihan utama untuk pemberantasan petit mal ialah ethosuximide (Zarontin, Parke

Davis). Dosis yang dipergunakan sehari ialah 20-40 mg/Kg/BB dan diberikan dalam 2 atau 3

angsuran. Dosis permulaan (20mg/Kg/BB/hari) dapat dinaikkan secara berangsur-angsur setiap

seminggu sekali sampai orang sakit bebas serangan atau sampai gejala efek samping timbul.

Adapun gejala efek samping itu ialah mulas, mual, ataksi dan ngantuk

Ethosuximide mempunyai kecenderungan untuk membangkitkan serangan grand aml. Bila

seranmgan grand mal timbul maka orang sakit dapat diberi orang tambaghan yang dapat

memberantas serangan grand mal, yaitu luminal.

Antikonvulsan lain yang lain digunakan untuk pemberantasan petit mal ialah clonozepam

(Rivotril, Roche) dalam dosis 0,01-0,03 mg/Kg/BB/hari. Bilamana obat-obat tersebut di atas

masih belum sempurna, maka acetazolamide (Diamox, Lederide) dalam dosis 10-25

mg/Kg/BB/hari dapat diberikan sebagai obat rambahan. Jangan dilupakan untuk meneliti faktor-

faktor di luar obat bilamana serangan epileprtik masih belum dapat diatasi.