web viewhmm , ,, sekarang aku sekolah di sma negeri 3 langsa, aku duduk di kelas 3 ipa 8. ... di smp...

15
Nama ku ARUM MAYA SARI. Panggilan ku Arum atau Maya. Aku dilahirkan di TUALANG CUT, tanggal 23 MEI 1994. Sekarang aku tinggal di LANGSA, tepatnya di SIDOREJO. Aku tinggal bersama kedua orang tua ku, kakak, dan juga adik ku. Ini lah foto-foto keluargaku : Ini adalah ayah ku :

Upload: trinhdang

Post on 02-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewHmm , ,, Sekarang aku sekolah di SMA NEGERI 3 LANGSA, aku duduk di kelas 3 IPA 8. ... Di SMP aku duduk di kelas 1.8, sampai kelas 3 aku tetap duduk di kelas 3.8

Nama ku ARUM MAYA SARI. Panggilan ku Arum atau Maya. Aku dilahirkan di

TUALANG CUT, tanggal 23 MEI 1994. Sekarang aku tinggal di LANGSA, tepatnya di

SIDOREJO. Aku tinggal bersama kedua orang tua ku, kakak, dan juga adik ku.

Ini lah foto-foto keluargaku :

Ini adalah ayah ku :

Page 2: Web viewHmm , ,, Sekarang aku sekolah di SMA NEGERI 3 LANGSA, aku duduk di kelas 3 IPA 8. ... Di SMP aku duduk di kelas 1.8, sampai kelas 3 aku tetap duduk di kelas 3.8

Sekarang ayah ku bekerja menjadi KEPALA KANTOR POS CABANG RANTAU KUALA

SIMPANG.

Ini adalah foto mama dan adik ku :

mama yang selalu aku sayang . . .

Ini adalah kakak ku:

Page 3: Web viewHmm , ,, Sekarang aku sekolah di SMA NEGERI 3 LANGSA, aku duduk di kelas 3 IPA 8. ... Di SMP aku duduk di kelas 1.8, sampai kelas 3 aku tetap duduk di kelas 3.8

Sekarang aktivitas kakak ku adalah kuliah di UNIVERSITAS SAMUDERA LANGSA,

mengambil jurusan EKONOMI.

Ini adalah adik ku:

Sekarang aktivitasnya adalah sekolah di SMP NEGERI 2 LANGSA, sekarang duduk di kelas

1.5.

Page 4: Web viewHmm , ,, Sekarang aku sekolah di SMA NEGERI 3 LANGSA, aku duduk di kelas 3 IPA 8. ... Di SMP aku duduk di kelas 1.8, sampai kelas 3 aku tetap duduk di kelas 3.8

Hmm , ,, Sekarang aku sekolah di SMA NEGERI 3 LANGSA, aku duduk di kelas 3 IPA

8. Hobi ku jalan-jalan. Aku paling senang kalau diajak jalan-jalan, apalagi jalan-jalan ketempat

yang jauh, yang enggak pernah aku kunjungi. Aku juga punya cita-cita, tapi cita-citanya masih

belum pasti. Dulu cita-cita ku mau jadi polisi wanita, karena aku mau rajiah orang-orang yang

tidak taat sama peraturan lalu lintas dan aku juga mau menangkap orang-orang yang telah

melanggar hukum. Tetapi, semua itu hanya khayalan sesaat, karena pada waktu itu aku berubah

pikiran, aku justru mau jadi dokter, karena aku mau merawat dan mengobati orang-orang yang

sakit, orang-orang yang dekat dengan ku, dan orang-orang yang aku sayangi. Tetapi, ternyata itu

juga hanya khayalan sesaat ku, karena aku sering sekali melihat dokter-dokter yang sering

mengoperasi pasiennya, terus perut pasien di korek-korek gitu, lama-kelamaan aku jadi takut,

seandainya aku jadi dokter, aku pasti akan seperti dokter itu juga, dan akhirnya aku memutuskan

tidak mau jadi dokter. Jadi, sampai sekarang aku masih belum bisa menentukan cita-cita apa

yang harus ku capai.

Aku mau cerita tentang pengalamanku sewaktu aku masih kelas 1 SD dan tinggal di

Pertanian. Aku sekolah di SD Negeri 1 Bayeun. Setiap pergi sekolah, aku selalu diantar dengan

ayah, kadang-kadang pergi naek sudek bersama kakak. Aku tinggal di pertanian saat umurku

masih 6 tahun. Saat itu, di tahun 2000 masih musin-musimnya konflik di aceh. Saat itu aku

sangat sedih dan takut, karena waktu itu umur adik ku masih menghitung bulan dan saat itu juga

sering sekali terdengar suara tembak-tembakan.

Pada malam hari, karena sebagian harta benda keluargaku sudah di ungsikan ke suatu

tempat, termasuk televisi, jadi pada malam itu rasanya suasana menjadi sepi. Jadi padahal masih

jam 9 malam, tetapi kami semua sudah merasa ngantuk, tidak disangka, ternyata malam itu

adalah malam yang sangat-sangat tidak bisa aku lupakan sampai sekarang. Malam itu telah

terjadi peristiwa yang sangat membuat hidupku sedih. Pada jam 10 malam, kami mendengar

suara tetangga yang sedang berisik. Lalu kami semua terbangun. Ayah ku langsung mengintip

ada apa di luar, ternyata tetanggaku telah sibuk melempari harta bendanya keluar. Lalu ayah ku

melihat ke jendela depan, ternyata banyak sekali orang-orang yang tidak di kenal, mereka semua

paga membawa senjata. Kami semua pada ketakutan. Akhirnya kami mencoba lari dari rumah

untuk keluar. Pada kejadian konflik tersebut, katanya jika mereka bertemu dengan laki-laki, laki-

laki itu akan disiram minyak lampu dan di bakar. Mengingat kejadian itu, kami langsung sedih

Page 5: Web viewHmm , ,, Sekarang aku sekolah di SMA NEGERI 3 LANGSA, aku duduk di kelas 3 IPA 8. ... Di SMP aku duduk di kelas 1.8, sampai kelas 3 aku tetap duduk di kelas 3.8

melihat ayah, akhirnya kami menyuruh ayah keluar terlebih dahulu untuk bisa bersembunyi dan

menyelamatkan diri. Pada waktu itu, tinggal lah Mama, Kakak ku, Aku, dan Adik ku yang

masih kecil, kami semua bingung dan ketakutan, karena di dalam rumah itu hanya perempuan

semua. Akhirnya, kami perlahan-lahan keluar dari pintu belakang. Pada saat kami keluar dengan

cara mengendap-endap, ternyata orang yang tidak kami kenal itu melihat kami, dan memaki-

maki kami yang suku Jawa, karena mungkin saja orang yang tidak kami kenal itu bersuku Aceh,

orang yang tidak kami kenal itu juga berkata bahwa jika kami lari, kami semua akan di tembak.

Tetapi, kami semua tidak perduli, kami tetap juga berusaha berlari. Akhirnya kami semua

selamat, dan beistirahat di sebuah mesjid di belakang rumahku. Pada malam itu semua

perumahan di daerah pertanian sudah dibakar semua, termasuk rumah ku. Suasana didalam

mesjid sangat panas, semua orang menangis dan ketakutan. Pada saat itu hanya mesjid lah yang

tidak mereka bakar. Kami semua terus menangis dan menangis. Aku selalu memikirkan ayah,

karena pada malam itu aku enggak tau dimana ayah ku berada dan bagaimana keadaannya.

Setelah semua itu berlalu, waktu pagi pun tiba, kami semua langsung melihat bagaimana

keadaan diluar. Ternyata semua rumah telah menjadi debu. Kami semuanya menangis dan terus

menangis. Waktu tinggal disana, aku mempunyai sebuah warung jajan kecil-kecilan, ternyata

waktu itu warungku tidak dibakar. Lalu keluargaku mengambil apa saja yang ada di warung, dan

di bagikan kepada orang-orang yang ada di sekitar ku. Pada waktu itu, kami semua menunggu

ayah, pagi itu ayah belum juga muncul di hadapan kami. Kami sedih karena keluarga kami tidak

lengkap tanpa kehadiran ayah. Tiba-tiba ada seorang bapak-bapak yang member kabar, katanya

Pak Anto meninggal karena tertimpa tiang listrik. Kami semua terkejut dan sedih karena kami

kira yang di bilang bapak itu adalah Ayahku. Aku terus saja menangis dan memanggil nama

Ayah. Tanpa kami sadari Ayah pun tiba-tiba muncul di hadapan kami semua. Kami sangat

bahagia, tetapi aku merasa sedih dan kasihan dengan ayah, badannya penuh dengan lumpur dan

seluruh tubuhnya penuh dengan sayatan kawat. Ternyata semalam ayah bersembunyi di dalam

parit di belakang rumah kami. Aku merasa bahagia dan bersyukur kepada ALLAH SWT karena

ALLAH masih memberikan kebahagiaan kepada keluarga ku dengan cara menyelamatkan semua

keluargaku. Walau pun semua harta benda kami tidak ada yang bisa terselamatkan lagi, tetapi di

bandingkan dengan lengkapnya keluargaku, harta benda itu tidak berarti apa-apa. Setelah itu

kami langsung pergi ke rumah nenek di Bukit Tinggi, sedangkan ayah pergi ke kantor pos untuk

melapor kepada kepala kantor pos atas kejadiaan yang menimpa keluargaku tadi malam.

Page 6: Web viewHmm , ,, Sekarang aku sekolah di SMA NEGERI 3 LANGSA, aku duduk di kelas 3 IPA 8. ... Di SMP aku duduk di kelas 1.8, sampai kelas 3 aku tetap duduk di kelas 3.8

Semenjak kejadian itu, keluargaku memulai semuanya dari awal lagi. Setelah itu

keluargaku mencari rumah di daerah Sidorejo, selama delapan tahun kami sewa disana. Aku pun

pindah sekolah, Aku sekolah di SD NEGERI INTI SIDOREJO pada kelas satu semester dua.

Sampai kelas enam aku tetap di SD NEGERI INTI SIDOREJO. Waktu SD, aku memiliki empat

orang sahabat, namanya BEBY NOVA RISKA, WILYS SAVITRI, LENI AMELIA, IKA SILA

RISMA. Mereka semua adalah sahabat terbaikku.

Setelah tamat dari SD, aku melanjutkan sekolah ku di SMP NEGERI 3 LANGSA,

awalnya aku mau melanjutkan sekolah ku di SMP NEGERI 1 LANGSA, tetapi karena banyak

teman-teman SD ku yang melanjutkannya ke SMP NEGERI 3 LANGSA, akhirnya aku juga

kesana. Mungkin memang rezeki ku melanjutkan sekolah di SMP NEGERI 3 LANGSA, aku

lewat dengan hasil yang baik dan NIM yang lumayan tinggi. Di SMP aku duduk di kelas 1.8,

sampai kelas 3 aku tetap duduk di kelas 3.8.

Waktu SMP, aku memiliki 6 orang sahabat, namanya NUR CHALIDA APRILIA,

ARIYATI, DESKA ANGGRAINI, ZYA NABILA, YANTI RAMADHANI, DWI PUTRI

SUGIARTI. Mereka semua adalah sahabat terbaikku.

Setelah tamat dari SMP, aku melanjutkan sekolahku di SMA NEGERI 3 LANGSA, aku

duduk di kelas 1 SSN 2, aku sangat bersyukur bisa duduk di kelas SSN, karena kelas itu

merupakan kelas terbaik diantara kelas-kelas yang lain. Aku juga tidak menyangka aku bisa

duduk di kelas SSN, karena aku merasa aku tidak begitu pintar. Tetapi Alhamdulillah ia. .

Sampai kelas 3, aku tetap duduk di kelas 3 SSN 2, tetapi sering dikenal dengan 3 IPA 8. Di

SMA, aku mempunyai sahabat-sahabat yang baik, mereka adalah FARISA HUSNA, MARFINA,

LUTVI EKA RAHMADANI, RIKA ARISTIA, NUR FADILAH, WULANDARI, LILI, TRI

MELATI DASA OKTOBRI ISTIFARI, dan NURUL HIKMAH . . .

Ini adalah salah satu foto sahabat-sahabat ku :

Page 7: Web viewHmm , ,, Sekarang aku sekolah di SMA NEGERI 3 LANGSA, aku duduk di kelas 3 IPA 8. ... Di SMP aku duduk di kelas 1.8, sampai kelas 3 aku tetap duduk di kelas 3.8

Aku mempunyai guru favorit. Salah satu guru favorutku di SMA 3, yaitu BU HAFSYAH

SIREGAR SPd, dan PAK HERI. Hmm, sebentar lahi aku akan menghadapi UAN, aku takut dan

gelisah. Mudah-mudahan saja aku bisa melewati rasa ketakutanku.

Aku ingin mencerikan sesuatu tentang pengalaman ku bersama salah satu sahabat ku

yang benar-benar dia itu adalah hidupku. Dia bernama Ika, aku akan membagi kisah ku dengan

kalian semua.

yang lalu:

Page 8: Web viewHmm , ,, Sekarang aku sekolah di SMA NEGERI 3 LANGSA, aku duduk di kelas 3 IPA 8. ... Di SMP aku duduk di kelas 1.8, sampai kelas 3 aku tetap duduk di kelas 3.8

di sekolahan yang baru aku duduk di kursi yang bersebelahan dengan seorang teman yang

misterius. Selama sebulan lebih aku sekolah disitu belum sekalipun aku ngobrol dengan teman

baruku itu. Lama-kelamaan aku semakin penasaran ada apa dibalik semua ini ??? Dengan

berbagai cara aku terus berusaha membuka tabir semua itu.

Siang itu setelah pelajaran usai, Ika belum juga beranjak dari kursinya. Aku pun sengaja tetap

duduk menemaninya. Tiba-tiba saja titik air mengalir dari mata sendunya. Aku melihatnya heran,

dan dia masih tertunduk kaku seakan kehilangan ketegaran.

“Arum . . . kamu benar-benar jahat. Kamu . . . kamu . . . sengaja membuat hatiku liluh,

kenapa ? ? ? Apa salahku ? ? ?” kata-kata itu perlahan mencuat dari bibirnya.

“Kamu tidak salah apapun Ika, aku cuma ingin menjadi sahabatmu itu saja. Apa itu suatu

kesalahan ? ? ? Tegasku meyakinkannya.

“Enggak Rum . . . Kamu nggak boleh jadi sahabatku ! ! !” hentaknya.

“Tapi kenapa ? ? ? tanyaku heran.

“Karena . . . kamu . . . pasti akan . . . akan . . . akan . . .akan . . . “ jawabnya perlahan

seperti ketakutan .

“Akan apa Ika ? ? ?” sambarku mendesaknya.

“Akan . . . mati meninggalkanku, Rum ! ! !”

“Apa maksudmu Ka . . . ? ? ?” aku tersentak kaget.

Dengan perlahan ia pun mulai bercerita padaku. Kata demi kata keluar dari bibirnya,

membuka rahasia yang selama ini terpendam. Aku terharu mendengarnya, rupanya selama ini ia

trauma. Ia mengidap penyakit kanker darah sejak dua tahun yang lalu. Di awal kesehariannya

bersama penyakitnya itu. Ia selalu ditemani sahabat dekatnya, hingga suatu saat sahabatnya

meninggal karena kecelakaan. Ia pasrah menerimanya, meskipun kesehariannya kemudian

beralih sepi. sebulan setelah itu, ia akrab dengan Ima, teman SMP-nya. Baru beberapa bulan

mereka bersahabat, Ima meninggal karena tertindih pohon besar yang sudah rapuh. Ika pun

Page 9: Web viewHmm , ,, Sekarang aku sekolah di SMA NEGERI 3 LANGSA, aku duduk di kelas 3 IPA 8. ... Di SMP aku duduk di kelas 1.8, sampai kelas 3 aku tetap duduk di kelas 3.8

schok berat, dan sejak saat itu ia memutuskan untuk tidak berteman atau bersahabat dengan

siapapun.

“Jadi lebih baik kamu nggak usah mencoba bersahabat denganku, bagiku nggak ada lagi

teman, biarkan aku menikmati sisa dihidupku sendiri. Aku yatim piatu Rum, mungkin aku

memang sudah ditakdirkan untuk hidup sendiri hingga ajalku nanti. Punya sahabatpun percuma,

mereka nggak akan pernah sanggup menemaniku saat meninggal nanti.” Ika mengakhiri

ceritanya dengan lirih.

“Ka, kalau kamu mengambil keputusan seperti itu salah besar, karena takdir itu

cumaTuhan yang tahu. Dan kita sebagai manusia cuma bisa berusaha, yatim piatu bukan berarti

harus hidup sendiri selamanya. Sejak awal aku berusaha ingin mengenalmu, dekat denganmu,

dan bersahabat denganmu. Aku memang nggak bisa menjanjikan apa-apa padamu, cuma hati

yang bisa kutawarkan untuk selalu bersamamu, menyimpan keluh kesahmu dan ikut merasakan

derita yang kamu rasakan. Aku juga akan berusaha untuk selalu menemani hari-harimu Ka.”

Tanggapku meyakinkan.

“Kamu sungguh-sungguh Rum ? ? ? Dan apakah aku akan selalu ada di hatimu ? ? ?”

tanya Ikadenan penuh harap.

“Maksudmu ? ? ? tanyaku bingung.

“Iya atau nggak Rum ? ? ? Nggak ada lagi yang perlu dijelaskan.” Tegasnya.

“Baiklah Ka, ya . . . kau kan selalu dihatiku, sekarang dan selamanya.” Aku

menjawabnya meskipun aku masih belum mengerti maksudnya.

Mulai saat itu kami bersahabat. Aku senang setiap hari bisa membuatnya tersenyum,

melupakan kesedihan dan menghilangkan kepenatan yang cukup lama dipendamnya. Ia sering

dating ke rumahku, bahkan ia juga akrab dengan Kak Ayu. Ayah dan mamaku pun

menyukainya, mereka bilang Ika adalah gadis baik yang patut aku jadikan contoh.

Tanpa terasa, sudah hamper tiga bulan kami akrab, Dan semakin dekat tanpa ada hal

sekecil apapun yang kami rahasiakan satu sama lain. Tetapi sayangnya, penyakit Ika bertambah

parah. Ia terpaksa harus berhenti sekolah dan menjalani perawatan di rumah sakit. Ayahku yang

Page 10: Web viewHmm , ,, Sekarang aku sekolah di SMA NEGERI 3 LANGSA, aku duduk di kelas 3 IPA 8. ... Di SMP aku duduk di kelas 1.8, sampai kelas 3 aku tetap duduk di kelas 3.8

menjamin semua biaya pengobatannya. Karena bagi Ayah dan Mamaku, Ika sudah seperti anak

sendiri.

Sampai pada hari yang sangat menyedihkan, Ika tidak tertolong lagi. Aku, Kak Ayu,

Ayah, dan Mamaku mendampingi saat Ika menghembuskan nafas terakhir. Bibirnya tersenyum

kaku seakan puas menikmati beban yang terangkat. Selamat jalan Ika.

Hari itu terasa begitu sepi, tapi aku harus mulai terbiasa dengan ini. Aku harus tetap

bahagia dan senantiasa gembira, demi Ika, dan untuk Ika. Kata-kata terakhir yang tertulis dibuku

hariannya . . .

Sahabat . . .

Saat kau membaca rangkaian kata ini

Mungkin kita telah berada di dua alam

yang berbeda

Sahabat . . .

Kali ini aku yang menang

Karena aku yang menghilang

Maafkan aku tidak setia padamu

Tidak selamanya menemanimu

Bersamamu begitu indah

Denganmu duniaku cerah

Dan akhirnya

Janji indahmu pun terwujud nyata

Aku akan selalu dihatimu

Sekarang dan selamanya

Page 11: Web viewHmm , ,, Sekarang aku sekolah di SMA NEGERI 3 LANGSA, aku duduk di kelas 3 IPA 8. ... Di SMP aku duduk di kelas 1.8, sampai kelas 3 aku tetap duduk di kelas 3.8

-Ika, sahabatmu dan hatimu-

Aku juga ingin berbagi cerita tentang pengalaman ku dalam menyukai seorang cowok.

Waktu aku kelas 4 SD, aku hobi sekali menari, setiap hari aku latihan di sekolah. Lalu ada abang

kelas ku yang bernama Riski. Waktu itu aku sedang kejar-kejaran dengan teman ku, Bang Riski

sedang duduk-duduk bersama teman-temannya . Pada saat itu aku berlari-lari melewati dya, Lalu

dya bilang untuk ku mentel kali kok. Aku tidak terima, dan aku marah padanya.

Keesokan harinya bang Riski meminta maaf padaku, dan lama-kelamaan aku dekat dengannya.

Aku suka melihat dya, karena dya orang yang alim, pintar mengaji dan pintar azan. Setiap siang

dya belajar ngaji di Mesjid Quba, Setiap azan ashar Aku senang sekali jika mendengar suaranya

ketika dya azan.

Hmm, sebenarnya masih banyak lagi yang mau aku ceritakan kepada kalian semua, tapi mungkin

untuk saat ini, ini aja kali ya . . .