a. data obyekbuku dengan judul “garut swiss van java” tersebut merupakan sebuah buku panduan...

22
BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Data Obyek 1. Obyek dan Daya Tarik Wisata Obyek dan daya tarik wisata (ODTW) yang ada di wilayah Kabupaten Karanganyar dikelompokkan menjadi obyek wisata alam, budaya, pendidikan dan buatan. Obyek wisata alam di Kabupaten Karanganyar terdiri dari hutan alam, wisata alam, goa dan bumi perkemahan. Obyek wisata budaya berupa peninggalan sejarah, purbakala serta ziarah/ makam raja-raja. Obyek wisata pendidikan berupa taman pendidikan, museum. Dan terakhir obyek wisata buatan berupa taman rekreasi dan agrowisata. Obyek dan daya tarik wisata di Kabupaten Karanganyar tidak sepenuhnya dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar tetapi oleh berbagai pihak seperti Perhutani, Pemerintah Desa, yayasan dan bahkan pihak swasta. Sehingga pendapatan wisata dari obyek wisata tidak sepenuhnya masuk dalam pos pendapatan asli daerah Pemerintah Kabupaten melainkan hanya berupa sharing pendapatan dengan pihak pengelola. Berikut ini data jumlah pengunjung wisata dan pendapatan dari masing-masing obyek wisata : 20

Upload: others

Post on 28-Dec-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

BAB III IDENTIFIKASI DATA

A. Data Obyek

1. Obyek dan Daya Tarik Wisata

Obyek dan daya tarik wisata (ODTW) yang ada di wilayah

Kabupaten Karanganyar dikelompokkan menjadi obyek wisata alam,

budaya, pendidikan dan buatan. Obyek wisata alam di Kabupaten

Karanganyar terdiri dari hutan alam, wisata alam, goa dan bumi

perkemahan. Obyek wisata budaya berupa peninggalan sejarah, purbakala

serta ziarah/ makam raja-raja. Obyek wisata pendidikan berupa taman

pendidikan, museum. Dan terakhir obyek wisata buatan berupa taman

rekreasi dan agrowisata.

Obyek dan daya tarik wisata di Kabupaten Karanganyar tidak

sepenuhnya dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar tetapi oleh

berbagai pihak seperti Perhutani, Pemerintah Desa, yayasan dan bahkan

pihak swasta. Sehingga pendapatan wisata dari obyek wisata tidak

sepenuhnya masuk dalam pos pendapatan asli daerah Pemerintah

Kabupaten melainkan hanya berupa sharing pendapatan dengan pihak

pengelola.

Berikut ini data jumlah pengunjung wisata dan pendapatan dari

masing-masing obyek wisata :

20

Page 2: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

21

a. Obyek Wisata

i. Jumlah obyek wisata tahun 2014 sebanyak 45 buah yang

terdiri dari obyek wisata alam 18 buah, obyek wisata budaya

18 buah, obyek wisata 2 buah dan obyek wisata buatan

sebanyak 7 buah.

ii. Arus kunjungan wisatawan baik domestik maupun

mancanegara tahun 2014 mengalami peningkatan, dari tahun

2013 yang terdapat 1.116.629 orang dari 19 obyek wisata

menjadi 1.124.657 orang dari 19 obyek wisata pada tahun

2014. Peningkatan pengunjung sebesar 8.028 orang.

iii. Dari jumlah urutan kunjungan wisata tercatat bahwa jumlah

kunjungan tertinggi yaitu Air Terjun Grojogan Sewu

sebanyak 417.127 orang, disusul Astana Giribangun sebanyak

234.005 orang, Agrowisata Sondokoro sebanyak 217.485

orang. Sedangkan untuk angka kunjungan dibawah 100.000

tertinggi yaitu obyek wisata Air Terjun Jumog sebanyak

50.521 orang, Candi Cetho sebanyak 48.290 orang, obyek

wisata New Balenkambang sebanyak 39.370 orang, dan Air

Terjun Parang Ijo sebanyak 37.612 orang.

b. Pendapatan Pariwisata

i. Pendapatan obyek wisata/taman rekreasi tahun 2014

mencapai Rp. 680.140.251,-. Sedangkan tahun 2013

Page 3: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

22

pendapatan yang diperoleh dari penjualan karcis masuk obyek

wisata, kawasan wisata maupun usaha rekreasi dan hiburan

umum mencapai Rp. 798.005.718,- sehingga pendapatan

pariwisata mengalami penurunan sebesar Rp. 117.865.467,-.

ii. Berdasarkan data jumlah pendapatan, tercatat jumlah

pendapatan terbesar adalah gerbang TPR(Tempat Pemungutan

Retribusi) kawasan Somokado (yang saat ini sudah ditutup

per Agustus 2015, bersamaan dengan 6 TPR lain) sebesar Rp.

286.248.000,- kemudian obyek wisata Grojogan Sewu sebesar

Rp. 99.336.628,-, obyek wisata Air Terjun Jumog sebesar Rp.

44.586.795,-, obyek wisata Candi Sukuh sebesar Rp.

44.006.575,- dan kawasan Sukuh sebesar Rp. 40.075.000,-.

2. Akomodasi

Sarana pendukung utama pariwisata adalah akomodasi, untuk

menampung jumlah wisatawan yang berkunjung dan menginap di

Kabupaten Karanganyar, jumlah dan kualitas akomodasi yang tersedia

cukup memadai. Selain itu di Kabupaten Karanganyar juga tersedia rumah

makan, restoran ataupun pemancingan yang siap melayani para wisatawan.

a. Hotel dan Penginapan

i. Hotel Berbintang

Hotel berbintang tahun 2010 tercatat sebanyak 5 hotel.

Page 4: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

23

- Hotel Bintang 5 : 1 hotel

- Hotel Bintang 2 : 1 hotel

- Hotel Bintang 1 : 3 hotel

ii. Hotel Melati

Jumlah hotel melati yang tercatat tahun 2010 sebanyak 53

hotel.

iii. Pondok Wisata

Jumlah pondok wisata tahun 2010 sebanyak 9 unit, sedangkan

cottage ada 2 unit.

iv. Home Stay

Sejalan dengan meningkatnya laju perkembangan pariwisata

di Kabupaten Karanganyar, untuk meningkatkan pelayanan

jasa penginapan terdapat 5 home stay di kawasan Sukuh dan

Cetho.

b. Rumah Makan, Restoran, dan Pemancingan

Rumah makan maupun restoran merupakan salah satu

fasilitas pendukung pariwisata. Di Kabupaten Karanganyar

terdapat sekitar 410 rumah makan, restoran dan pemancingan yang

tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Karanganyar.

3. Kebudayaan

Selain panorama yang indah, Kabupaten Karanganyar juga kaya

akan budaya, seperti upacara adat. Selain itu Kabupaten Karanganyar juga

Page 5: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

24

mempunyai seniman-seniwati yang tergabung dalam grup-grup kesenian

baik seni tradisional, modern maupun religi, sanggar tari, teater maupun

seni wayang.

a. Upacara Adat

Upacara adat di Kabupaten Karanganyar terdapat 19 jenis.

b. Grup Kesenian

Seni musik tradisional 138 grup, seni musik modern 76 grup, seni

musik religi 40 grup, seni teater 13 grup, dan seni wayang 13 grup.

c. Seni Tradisional

Terdapat sekitar 20 jenis seni tradisional yang berkembang di

Kabupaten Karanganyar.

4. Daftar Obyek Wisata dan Daya Tarik Wisata Kabupaten Karanganyar

No Jenis Obyek/Usaha Rekreasi & Hiburan Umum Jumlah Potensi Keterangan Pengelolaan

A.

Obyek Wisata 1. Obyek Wisata Alam

a. Hutan Wisata

b. Wisata Alam

c. Goa d. Bumi Perkemahan

2. Obyek Wisata Budaya

a. Bangunan Bersejarah b. Tempat Bersejarah c. Peninggalan Purbakala

3. Obyek Wisata Edukasi

a. Taman Pendidikan

5 Lokasi

7 Lokasi

3 Lokasi 3 Lokasi

2 Lokasi 10 Lokasi 6 Lokasi

1 Lokasi

Perhutani, Pemkab, dan Desa Pemkab, Desa, dan Swasta Desa/Inventarisasi Yayasan dan Pemkab Dinas Pariwisata/PTP Keraton Mangkunegaran Balai Pelestarian Cagar Budaya Pemkab

Page 6: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

25

B.

b. Gelanggang Renang

4. Obyek Wisata Buatan a. Waduk, Dam, Bendungan b. Taman Ria c. Agrowisata

Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum 1. Pemandian Alam 2. Kolam Pemancingan

1 Lokasi

5 Lokasi 1 Lokasi 1 Lokasi

3 Lokasi 1 Lokasi

Swasta, PDAM DPU PTT PG Tasikmadu Pemkab, Swasta Swasta

Tabel 3.1 Potensi Wisata, Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum Kab. Karanganyar Tahun 2015 (sumber:buku statistik pariwisata dn kebudayaan Kab. Karanganyar tahun 2015)

Berikut ini beberapa contoh dari obyek wisata di Kabupaten

Karanganyar :

a. Obyek Wisata Alam

i. Hutan Grojogan Sewu

Gambar 3.1 Air Terjun Grojogan Sewu

(sumber foto:karanganyarkab.go.id)

Page 7: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

26

Hutan Wisata Grojogan Sewu memiliki luas 30.000 Ha.

Kawasan hutan ini banyak ditumbuhi berbagai jenis pohon hutan

dan dihuni oleh sekelompok kera jinak. Beberapa fasilitas dari

hutan wisata ini adalah hutan lindung, kolam renang, tempat

istirahat, kios makanan, kios buah-buahan dan cinderamata,

mushola dan MCK.

ii. Air Terjun Jumog

Gambar 3.2 Air Terjun Jumog

(sumber foto:karanganyarkab.go.id)

Air Terjun Jumog berada di desa Berjo, Kecamatan

Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Penduduk desa setempat

menjuluki Air Terjun Jumog sebagai “Surga Yang Hilang” karena

keindahan alamnya. Ketinggian air terjun ini sekitar 30 meter.

Beberapa fasilitas dai obyek wisata ini adalah kolam renang,

warung, panggung hiburan, permainan flying fox, gazebo, dan MCK.

iii. Telaga Madirda

Page 8: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

27

Gambar 3.3 Telaga Madirda

(sumber foto:karanganyarkab.go.id)

Telaga Madirda terdapat di Desa Berjo, Kecamatan

Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Obyek wisata ini terbilang

baru dan jarang didengar oleh wisatawan yang berkunjung ke

Kabupaten Karanganyar, karena itulah kondisi telaga ini masih

sangat alami. Fasilitas yang terdapat di obyek wisata ini adalah

permainan flying fox, gazebo, dan MCK.

iv. Bumi Perkemahan Sekipan

Gambar 3.4 Sekipan Camp

(sumber foto:kompasana.com)

Page 9: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

28

Bumi Perkemahan Sekipan berada di desa Kalisoro,

Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Tempat ini

menjadi lahan berkemah dan outbound bagi wisatawan pecinta alam

dan wisatawan yang menyukai kegiatan di alm bebas. Fasilitas yang

terdapat disini antara lain ahan perkemahan dan MCK.

b. Obyek Wisata Budaya

i. Candi Sukuh

Gambar 3.5 Candi Sukuh

(sumber foto:karanganyarkab.go.id)

Candi Sukuh terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso,

Kabupaten Karanganyar. Lokasinya yaitu di lereng gunung Lawu

dengan ketinggian 1.186 meter diatas permukaan laut dan berjarang

kurang lebih 20 km dari kota Karanganyar. Candi ini termasuk

dalam kategori candi Hindu karena ditemukan beberapa arca-arca

Page 10: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

29

hindu disekililingnya. Fasilitas yang terdapat di obyek wisata ini

antara lain gazebo, aula pertemuan, MCK, dan tempat parkir.

ii. Candi Cetho

Gambar 3.6 Candi Cetho

(sumber foto:karanganyarkab.go.id)

Candi Cetho berada di Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi,

Kabupaten Karanganyar. Lokasinya yaitu di lereng gunung Lawu

dengan ketinggian 1.496 meter diatas permukaan laut. Candi ini

juga termasuk dalam candi Hindu dan masih digunakan penduduk

setempat dan peziarah beragama hindu sebagai tempat pemujaan.

Fasilitas dari obyek wisata ini antara lain gazebo, aula pertemuan,

tempat do’a, MCK, dan tempat parkir.

c. Obyek Wisata Edukasi

i. Edupark

Page 11: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

30

Gambar 3.7 Pesawat yang dimodifikasi sebagai tempat edukasi dirgantara

(sumber foto:karanganyarkab.go.id)

Edupark berada di Jalan Gatot Subroto, Desa Gaum,

Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Edupark

merupakan wahana pembelajaran bagi masyarakat umum. Bentuk

wahana terdiri dari dua alat tranportasi udara yaitu pesawat terbang

dengan kapasitas 100 orang dan helikopter dengan kapasitas 6

orang. Wisata edukasi ini sebagai sarana pendidikan dirgantara

terhadap masyarakat umum. Fasilitas yang terdapat disini adalah

pesawat, helikopter, foodcourt, souvenir shop, aula pertemuan,

MCK, dan tempat parkir.

d. Obyek Wisata Buatan

i. Agrowisata Sondokoro

Page 12: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

31

Gambar 3.8 Mesin-mesin pengolah tebu yang sudah tidak digunakan dijadikan museum di Sondokoro

(sumber foto: agrowisata-sondokoro.blogspot.co.id)

Agrowisata Sondokoro merupakan tempat wisata yang

dahulunya merupakan area pabrik gula Tasikmadu. Tempat wisata

ini dijadikan tempat untuk mengenal lebih dekat tentang pengolahan

tebu menjadi gula. Salah satu wahana yang paling diminati yaitu

Spoor Tebu, yaitu kereta uap yang digunakan untuk mengangkut

wisatawan mengelilingi pabrik gula. Fasilitas yang terdapat di

agrowisata ini antara lain kereta uap, museum lokomotif, museum

mesin giling, flying fox, kolam renang, gedung pertemuan, dan

MCK.

e. Rekreasi dan Hiburan Umum

i. Taman New Balekambang

Page 13: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

32

Gambar 3.9 Miniatur dunia di Taman New Balekambang

(sumber foto: koleksi pribadi)

Salah satu tempat wisata yang sudah dikenal masyarakat

Karanganyar. Lokasinya berada di Kecamatan Tawangmangu,

Kabupaten Karanganyar dengan jarak sekitar 30 km dari Kota

Karanganyar. Fasilitas yang dimiliki tempat ini yaitu arena outbond,

arena bermain, rumah makan, tempat parkir, dan MCK.

Daftar lebih lengkap dan lebih rinci mengenai setiap obyek wisata dan

daftar jumlah pengunjung per tahun terdapat pada lampiran.

5. Promosi Yang Sudah Dilakukan

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar sudah

melakukan beberapa usaha untuk mempromosikan potensi wisata

Karanganyar kepada masyarakat luas. Salah satu usahanya yaitu membuat

laman khusus di jejaring sosial Facebook dengan nama “Karanganyar

Tenteram”. Laman tersebut memuat tentang obyek-obyek wisata di

Page 14: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

33

Karanganyar melalui foto-foto yang diunggah oleh anak-anak muda.

Dinas Pariwisata melihat bahwa anak-anak muda sekarang ketika

berkunjung ke tempat wisata tidak akan lupa untuk berfoto ria dan ber-

selfie dengan kamera mereka masing-masing, sehingga Dinas Pariwisata

membuat suatu wadah yang dijadikan tempat untuk mengumpulkan foto-

foto tersebut untuk dijadikan sarana berbagi dan sarana promosi wisata.

Selain dari jejaring sosial, Dinas Pariwisata juga membuat beberapa

promosi dalam bentuk media lain seperti leaflet, kalender wisata atau

kalender event, buku profil dan sebagainya yang diberikan kepada tamu

dinas dari luar kota atau saat pameran wisata di luar kota.

Gambar 3.10 Pamflet tentang obyek wisata di Kabupaten Karanganyar

B. Komparasi

Saat ini Kabupaten Karanganyar belum mempunyai buku panduan

mengenai obyek wisata dan berbagai macam potensi wisata lainnya seperti

Page 15: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

34

kuliner, kerajinan, dan lain-lain. Sebagai pembanding, kota Garut yang

mempunyai kemiripan dalam segi geografis yaitu terletak di lereng gunung,

memiliki sebuah buku panduan wisata sendiri yang diterbitkan oleh sebuah

penerbit swasta.

Gambar 3.11 Cover Buku Panduan Wisata Kota Garut

Buku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut

merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap

potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup obyek wisata alam, wisata

kuliner, situs-situs sejarah dan tradisi, kesenian, dan kerajinan. Selain

menjelaskan mengenai obyek wisata yang ada, buku ini juga memberi daftar

nomor-nomor telepon dan alamat tempat seperti hotel/penginapan, restoran,

layanan kesehata, tempat ibadah, polisi, sentra belanja, dan lain-lain.

Page 16: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

35

Berikut ini adalah keterangan umum dari buku “Garut Swiss Van

Java” :

1. Penulis : Edi Dimyati, Adnan Nanda, Yhusanti Pratiwi

2. Halaman : 238 halaman

3. Ukuran buku : 13 cm x 21 cm

4. Tebal buku : ± 1,2 cm

5. Penerbit : Kompas Gramedia

6. Harga : Rp 80.000,-

Buku ini menggunakan foto sebagai ilustrasi utama yang disusun

dengan berbagai ukuran, mulai dari kotak kecil hingga memenuhi 2 halaman

sekaligus.

Gambar 3.12 Contoh layout dengan foto yang besar

Page 17: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

36

Gambar 3.13 Contoh layout dengan foto yang kecil

Buku ini bukan buku fullcolor, hanya beberapa halaman saja yang

berwarna selebihnya menggunakan hitam putih. Halaman fullcolor terdapat di

bagian depan buku, sedangkan untuk beberapa foto ada yang berwarna di

beberapa bagian tengah buku. Foto berwarna tersebut disusun bersama dengan

layout hitam putih (gambar 3.13).

Gambar 3.14 Contoh layout hitam putih

Page 18: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

37

Tipografi yang digunakan adalah huruf jenis serif untuk judul utama

dan penjelasan utama, sementara untuk informasi tambahan menggunakan

jenis huruf sans serif. Huruf serif merupakan huruf yang bersifat berkelas dan

intelektual. Hampir semua material yang dicetak seperti buku, koran, majalah

menggunakan tipe huruf serif, maka tidak mengherankan jika buku ini juga

menggunakan tipe huruf yang sama. Sedangkan huruf jenis sans serif

merupakan huruf yang bersifat modern, efisien, dan mudah dibaca. Huruf ini

biasa dipakai untuk hal-hal yang menuntut tingkat keterbacaan tinggi seperti

signage, heading, atau informasi-informasi yang menggunakan ukuran huruf

kecil. Maka dari itu di dalam buku ini informasi tambahan menggunakan

huruf sans serif karena hurufnya berukuran lebih kecil. Selain itu bagian

informasi juga diberi tambahan kotak sebagai pembeda dari isi utama.

Gambar 3.15 Ilustrasi peta wisata kota Garut

Page 19: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

38

Buku ini juga memuat sebuah ilustrasi yang menggambarkan peta

lokasi wisata yang ada di Kota Garut lengkap beserta legenda peta (gambar

3.15). Selain itu buku ini juga memeberikan sebuah pembatas buku (gambar

3.16) sebagai bagian dari satu set buku.

Gambar 3.16 Pembatas buku yang masuk dalam satu set buku

Dari deskripsi diatas, kelebihan dari buku ini antara lain dari semua

potensi wisata dijelaskan dengan detail seprti sejarah, fasilitas, seluk beluk

disekitar potensi wisata tersebut dan lain-lain. Namun disisi lain buku ini

memiliki kekurangan yaitu layout buku yang tidak menentu, di halaman-

halaman depan buku dan menggunakan layout fullcolor sedangkan sebagian

Page 20: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

39

besar halaman menggunakan layout hitam putih. Beberapa foto di halaman

tengah menggunakan layout fullcolor yang kemudian kembali kehitam putih.

Kesimpulannya, buku ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan

dirumah dan menjadi referensi untuk rencana berlibur. Karena di buku ini

terdapat daftar telepon penting dan peta kota, maka buku ini dapat menjadi

buku bacaan referensi wisata yang bisa dibawa ketika melakukan perjalanan

ke kota Garut.

C. Analisa SWOT

Dari hasil pengambilan data dari statistik dan wawancara narasumber

dapat di ambil analisa sebagai berikut :

1. Strength

a. Memiliki obyek wisata yang banyak, terutama obyek wisata alam.

b. Kabupaten Karanganyar memiliki beberapa obyek wisata ang

menjadi ikon Kabupaten Karanganyar.

c. Infrastruktur kota yang memadai untuk menunjang kemudahan dan

kenyamanan para wisatawan.

d. Dinas Pariwisata dan pemerintahan telah berupaya menambahkan

berbagai fasilitas dan kegiatan-kegiatan sebagai bentuk promosi

Kabupaten Karanganyar agar semakin banyak wisatawan yang

berkunjung.

Page 21: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

40

e. Arus lalu lintas yang hampir tidak pernah macet.

2. Weakness

a. Obyek wisata di Kabupaten Karanganyar banyak yang tidak

diketahui oleh wisatawan selain ikon wisatanya sendiri, yaitu

Candi Cetho, Candi Sukuh, dan Tawangmangu.

b. Kurangnya transportasi umum untuk mencapai beberapa obyek

wisata, sehingga mengharuskan wisatawan menggunakan

kendaraan pribadi.

3. Opportunity

a. Pemerintah memberikan anjuran bahwa setiap tahun harus ada

setidaknya satu buah obyek wisata baru untuk menambah jumlah

wisatawan yang berkunjung.

b. Karena daerah Kabupaten Karanganyar yang strategis yaitu di

lereng gunung Lawu, maka banyak potensi wisata alam yang dapat

dikembangkan lagi.

4. Threat

a. Beberapa fasilitas obyek wisata kurang terawat, sehingga

menimbulkan kesan kumuh.

b. Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karanganyar sebagian

besar hanya mengetahui Tawangmangu sebagai pusat wisata.

c. Adanya obyek wisata milik Kabupaten tetangga yang berada di

daerah gunung Lawu dan dilewati jalur utama antar provinsi,

Page 22: A. Data ObyekBuku dengan judul “GARUT SWISS VAN JAVA” tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup

41

sehingga dapat mengalihkan minat wisatawan untuk mengunjungi

obyek wisata Karanganyar yang berada di desa.